Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang cara melakukan wawancara yang efektif, mulai dari menetapkan tempat dan waktu wawancara, menyiapkan pertanyaan, melakukan konfirmasi, membuka dan mengakhiri wawancara. Beberapa poin penting adalah memilih lokasi yang nyaman bagi narasumber, menyiapkan pertanyaan utama secara terstruktur, serta membangun kepercayaan dengan narasumber sebelum menanyakan hal-hal sensitif.
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Melakukan wawancara (4)
1.
2. 1. MENETAPKAN WAKTU DAN TEMPAT
Ada beberapa tempat yang baik sebagai lokasi wawancara :
2. Wilayah Anda (Kantor Surat Kabar tempat anda bekerja). Biasanya
hal ini jarang perhatikan wartawan atau reporter. Hanya saja,
kantor kurang memberikan privasi.
3. Wilayah mereka (Rumah bagi yang tidak bekerja, kantor atau pabrik
atau lainnya tempat mereka bekerja). Biasanya bila berada di
wilayah mereka, mereka cenderung lebih santai dan dapat
berbicara lebih bebas. Perlu dipahami, rumah dapat dikatakan
sebagai ekspresi dan kepribadian mereka (biasanya mereka ingin
menunjukkannya kepada pewawancara)
4. Wilayah netral (rumah makan atau café, hotel). Temat ini bisa
digunakan untuk membangun kontak. Suasana informal yang ada
mendorong hadirnya suasana yang hangat. Semua ini akan
membantu hubungan anda dengan narasumber.
3. Ada kelemahan ketika seorang wartawan atau
reporter melakukan wawancara di wilayah
mereka. Narasumber biasanya menyambut lebih
lapang ketika mengundang wartawan atau
reporter ke dalam wilayah pribadinya akibatnya
bisa jadi wartawan atau reporter sulit
mengkritik narasumber dalam hubungan
seperti ini.
Kantor narasumber, yang umumnya digunakan
dalam melakukan wawancara
4. 2. MENYIAPKAN PERTANYAAN
Cukup banyak wartawan yang kebingungan saat menyiapkan
pertanyaan. Perlukah pertanyaan disusun sebelum wawancara ?
Atau biarkan saja berkembang dalam pembicaraan ?
Beberapa orang berpendapat bahwa cara terbaik adalah
menuliskan pertanyaan pertanyaan penting sesuai dengan
urutannya dan memberi tanda tanda setelah proses wawancara
berjalan.
Tetapi sebagian lagi menyatakan : cara seperti itu hanya
menghambta alr percakapan. Biasanya percakapan berlangsung
sangat cepat, sehingga sulit bagi kita menandai pertanyaan yang
telah diajukan . Resiko lainnya, wawancara juga bisa berjalan
tanpa diduga arahnya. Akibatnya, terkadang sulit untuk
berpegang pada rancangan sebelumnya.
5. Pendekatan lain menyarankan seperti
ini :
pikirkanlah dahulu informasi apa yang
dibutuhkan untuk wawancara.
Selanjutnya, buat rincian pertanyaan
sesuai dengan urutan logikanya (sebab
akibat). Selama wawancara, tiga atau
empat informasi penting dapat disusun.
Kemudian berdasarkan susunan inilah
rangkaian wawancara berkembang.
6. 3. MELAKUKAN KONFIRMASI
Sebelum melakukan wawancara hendaknya
reporter atau wartawan melakukan konfirmasi
kembali atas wawancara yang akan dilakukan.
Konfirmasi disini berguna untuk mengingatkan
kembali narasumber.
7. 4. MEMBUKA WAWANCARA
PERTANYAAN SULIT ATAU MUDAH ?
Kebanyakan buku petunjuk pelatihan
jurnalistik menyarankan kepada reporter atau
wartawan untuk selalu memulai dengan
pertanyaan yang ringan atau yang tidak terlalu
menjurus. Fungsinya, agar dapat memancing
pendapat dan informasi dasar. Hal ini
tujuannya untuk membantu menciptakan
kepercayan narasumber, sehingga anda dapat
mengajukan pertanyaan pertanyaan sensitif.
8. 4. MEMBUKA WAWANCARA
Beberapa lainnya menyarankan sebaliknya :
1.Lemparkanlah pertanyan pertanyaan sulit pada awal
wawancara. Misalnya saja pendapat dari Lynn Barber
(mostly men, London : Viking,1991), “kelegaan
narasumber setelah lolos dari pertanyaan sulit akan
memberikan keuntungan bagi pewawancara dalam
sisa percakapan selanjutnya.”
Resiko apabila strategi ini gagal ? Dari awal
narasumber bisa langsung menghentikan percakapan
9. 2.Ajukan pertanyaan pertanyaan sensitif dengan berhati
hati. Contoh :
“Saya berharap anda tidak berkeberatan bila saya
menanyakan hal ini. Berapa besar gaji anda ?”
pertanyaan harus jelas. Rumuskanlah pertanyaan
pertanyaan terbuka dan khusus guna menghindari
jawaban “ya” atau “tidak”
Tetapi, wawancara bukanlah semata mata mengajukan
pertanyaan saja. Alangkah baiknya dan menguntungkan
bila wawacara bisa menjadi ajang tukar pikiran. Sehingga
setelah wawancara selesai akan terbina hubungan baik.
10. 5. MENGAKHIRI WAWANCARA
• Terkadang ada baiknya bertanya,”apakah masih ada
sesuatu yang hendak anda sampaikan?”
• Kata penutup yang layak harus di buat :Terima kasih
atas waktunya, Terima kasih banyak atas
informasinya, senang bekerja sama dengan
anda,dsb.
• Rencana rencana untuk melakukan pengecekan dan
jalinan kontak pada masa yang akan datang
11. PEDOMAN WAWANCARA
1.Kuasai latar belakang masalah pokok (kenali topik)
2.Tetapkan apa yang ingin Anda ketahui (susun daftar
pertanyaan)
3.Kenali nara sumber Anda, sehingga saat wawancara
tidak canggung.
4.Jadilah pendengar yang baik saat wawancara.
5.Jangan pernah berdebat dengan nara sumber.
6.Catat hal-hal yang penting, agar memudahkan Anda
dalam mentranskrip hasil wawancara.
12. 7.Saat wawancara, pakailah acuan dalam
pertanyaan. Nara sumber akan menghargai
Anda bila Anda menguasai pokok masalah
yang Anda tanyakan padanya.
8.Ajukan pertanyaan yang singkat, padat,
langsung ke persoalan, tapi pertanyaan harus
dapat dimengerti oelh nara sumber.
9.Ajukan pertanyaan yang meminta nara
sumber untuk bepikir. Pertanyaan yang baik
berawal dengan kata mengapa.
13. 10.Bila nara sumber menjawab yaâ atau tidak
tanyakan mengapa?
11.Ajukan pertanyaan yang konseptual, yang
bertalian dengan gagasan sentral, runut, dan
langsung ke inti persoalan.
12.Ajukan pertanyaan yang berorientasi ke
masa depan.
14. Yang Perlu dilakukan Sebelum
Wawancara
• 1.Kenali topik wawancara yang akan
dilakukan.
• 2.Baca berkas masalah pokok tentang
wawancara
• 3.Buka kliping soal hal-hal yang berkaitan
dengan topic wawancara
• 4.Tetapkan apa yang ingin Anda ketahui
melalui wawancara
15. Yang Perlu Dilakukan Sebelum
Wawancara
• 1.Kenali topik wawancara yang akan
dilakukan.
• 2.Baca berkas masalah pokok tentang
wawancara
• 3.Buka kliping soal hal-hal yang berkaitan
dengan topic wawancara
• 4.Tetapkan apa yang ingin Anda ketahui
melalui wawancara
16. QUIZ
• Mengapa Wawancara tatap muka lebih
memberikan efek yang luarbiasa bagi
wartawan dalam membuat berita??
• Apa kriteria dari sifat wawancara off the
record?? Mengapa sifat wawancara ini
membuat wartawan sulit dalam menuangkan
berita???