SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM
MASLOW
Oleh :
Yuli Darwati,M.Si
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN:
Fakta : Psikologi lebih banyak
memikirkan kelemahan-kelemahan
manusia.
Pertanyaan : Dimanakah psikologi
yang berbicara tentang kegembiraan,
cinta dan kesejahteraan?
PRINSIP DAN KONSEP DASAR
 Setiap manusia (setiap bayi yang lahir)
terdapat kemauan yang aktif kearah
kesehatan, impuls ke arah pertumbuhan /
aktualisasi potensi-potensi manusia.
 Orang-orang memiliki kodrat bawaan baik
 Perkembangan yang sehat hanya mungkin
dalam lingkungan yang sehat.
 Jika lingkungan menekan, individu akan
berkembang menjadi neurotik.
 Manusia memiliki dua kebutuhan dasar:
Deficiency needs dan Meta Needs (Self
Actualization).
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
DASAR (DEFICIENCY NEEDS):
 Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa
lapar, haus, oksigen, dan seks.
 Kebutuhan akan rasa aman, meliputi :
kebutuhan akan perlindungan,
keamanan,hukum, kebebasan dari rasa takut,
dan kecemasan.
 Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhan
untuk berteman, berkeluarga, atau
berorganisasi.
 Kebutuhan akan harga diri, meliputi
penghargaan yang didasarkan atas respek
terhadap kemampuan, kemandirian, dan
perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan
atas penilaian orang lain.
SIFAT-SIFAT KEBUTUHAN DASAR:
 Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
 Keberadaannya mencegah timbulnya
penyakit.
 Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
 Dalam situasi tertentu yang sangat
kompleks dan di mana orang bebas memilih,
orang yang kekurangan kebutuhan fisiologis
akan mengutamakan pemuasan kebutuhan
ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain.
 Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau
secara fungsional tidak terdapat pada orang
yang sehat.
META NEEDS :
 Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah
terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan
pemahaman kognitif muncul. Manusia
dimotivasikan oleh meta needs.
 Meta needs tidak bersifat hirarkhis.
 Meta needs merupakan pembawaan manusia
sebagaimana basic needs.
 Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang
mengalami metapatologi.
META NEEDS :
 Kebenaran
 Kebaikan
 Keindahan
 Kesatuan
 Transendensi-dikotomi
 Penuh energi
 Keunikan individualitas
 Kesempurnaan
 Keperluan
 Penyelesaian, penghabisan
 Keadilan
 Kesederhanaan
 Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia
 Kesanggupan untuk berdiri sendiri
 Penuh arti
METAPATOLOGI KEBENARAN:
 Ketidakpercayaan
 Sinisme
 Skeptisme
METAPATOLOGI KEBAIKAN:
 Kebencian
 Penolakan
 Kejijikan
 Kepercayaan hanya pada diri sendiri dan untuk
diri.
METAPATOLOGI KEINDAHAN:
 Kekasaran
 Kegelisahan
 Kehilangan selera
 Rasa suram.
METAPATOLOGI KESATUAN:
 Disintegrasi
METAPATOLOGI TRANSENDENSI
DIKOTOMI:
 Pikiran hitam putih
 Pikiran salah satu dari dua,
 Pandangan sederhana tentang kehidupan
METAPATOLOGI PENUH ENERGI:
 Mati
 Menjadi robot
 Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
 Kehilangan emosi dan semangat dalam
kehidupan.
 Kekosongan pengalaman
METAPATOLOGI KEUNIKAN
INDIVIDUALITAS:
 Kehilangan perasaan diri
 Perasaan diri sendiri yang dapat berubah-ubah atau
anonim.
METAPATOLOGI KESEMPURNAAN:
 Keputusasaan.
 Tidak bisa bekerja apa-apa
METAPATOLOGI PENYELESAIAN:
 Ketidaklengkapan,
 Keputusan
 Berhenti berjuang
 Menanggulangi
METAPATOLOGI KEPERLUAN:
 Kacau balau
 Tidak dapat diramalkan
METAPATOLOGI KEADILAN:
 Kemarahan
 Sinisme
 Ketidakpercayaan
 Pelanggaran hukum
 Sama sekali mementingkan diri sendiri
 Ketidakamanan
 Ketidakwaspadaan
 Perlu berhati-hati
METAPATOLOGI KESEDERHANAAN:
 Terlalu kompleks
 Kekacauan
 Kebingungan
 Kehilangan orientasi
METAPATOLOGI KEKAYAAN:
 Depresi
 Gelisah
 Kehilangan tenaga,
 Kelelahan
 Tegangan
 Kecanggungan
 Kejanggalan kekuan
METAPATOLOGI KEJENAKAAN:
 Keseraman
 Depresi
 Keadaan tidak jenaka
 Paranoid
 Kehilangan semangat dalam kehidupan
 kesedihan
METAPATOLOGI KESANGGUPAN
UNTUK BERDIRI SENDIRI:
 Tanggung jawab diberikan kepada orang lain.
METAPATOLOGI PENUH ARTI :
 Tidak berarti
 Putus asa
 Hidup sia-sia
AKTUALISASI DIRI
 Aktualisasi diri adalah tujuan yang tidak pernah
dapat dicapai sepenuhnya karena gerakan ke
arah aktualisasi tidak otomatis dan mudah.
MENGAPA DEMIKIAN?
 Aktualisasi memerlukan prasyarat yaitu
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang
lebih rendah, yaitu defeciency needs.
 Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah
yang paling lemah (jauh lebih lemah dari
basic needs), sehingga dapat dengan lebih
mudah dikuasai oleh kebiasaan, tekanan,
kebudayaan, dan sikap yang salah terhadap
aktualisasi diri.
LANJUT……
 Orang –orang sering takut untuk
mengetahui diri sendiri, yang sebenarnya
penting untuk aktualisasi diri.
 Aktualisasi diri pada umumnya memerlukan
lingkungan di mana seseorang bebas untuk
mengunkapkan dirinya, untuk menjelajah,
untuk memilih perilakunya dan untuk
mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-
keadilan, dan kejujuran.
CIRI-CIRI ORANG YANG
MELAKUKAN AKTUALISASI DIRI:
 Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan
efisien.
 Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
 Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
 Berfokus pada masalah.
 Kebutuhan akan privasi dan independensi.
 Berfungsi secara otonom.
 Apresiasi yang senantiasa segar.
 Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam
 Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap sesama
manusia.
LANJUT…….
 Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap
sesama manusia.
 Hubungan antar pribadi.
 Struktur watak demokratis.
 Membedakan antara sarana dan tujuan,
antara baik dan buruk.
 Kreativitas.
 Resistensi terhadap inkulturasi
PENGALAMAN-PENGALAMAN MISTIK
ATAU PUNCAK (PEAK AND MYSTICAL
EXPERIENCE):
 Ada waktu-waktu di mana orang yang
aktualisasi diri menglami ekstase,
kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat
dan meluap-luap sama seperti pengalaman-
penglaman keagamaan yang mendalam.
 Selama masa ini, diri mereka dilampau dan
digenggam oleh suatu perasaan kekuatan,
kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan
yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang tak
dapat diselesaikan.
LANJUT…..
 Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan
dua macam orang yang aktualisasi diri :
sehat supernormal (peaker/trancender) dan
sehat super-super (non peaker/non
trancender)
 Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas
dan kualitas pengalaman puncak yang
transenden.
 Peaker memiliki banyakpuncak yang
berintensitas kuat, dan non peaker memiliki
puncak lebih sedikit dan lebih ringan.
LANJUT…..
 Non peaker cenderung menjadi orang-orang yang
praktis, berienteraksi dengan dunia secara lebih efektif
dan kurang dengan dunia B-living yang lebih tinggi.
Mereka adalah pemimpin-pemimpin dunia untuk
maksud-maksud baik.
 Peakers lebih hidup dalam dunia B-living dan memiliki
pengalaman puncak yang memberiukan wawasan yang
jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung
lebih mistis, puitis dan saleh, lebih tanggap terhadap
keindahan dan kemungkinan besar menjadi pembaharu
atau penemu-penemu.
 Akan tetapi tidak semua peakers adalah seniman atau
ahli ilmu pengetahuan, ada peakers di kalangan
pendidik, politisi, atau pemimpin perusahaan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitifsafarid
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalMercu Buana University
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMazizahzahro
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
Norma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalNorma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalUnnes
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 

La actualidad más candente (20)

Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faalPsikologi sebagai bagian dari ilmu faal
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Norma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalNorma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mental
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 

Destacado

No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013
No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013
No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013Aleksandr Zharkov 9000+
 
Reliable soft-1
Reliable soft-1Reliable soft-1
Reliable soft-1mnavern
 
[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점
[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점
[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점sam Cyberspace
 
40 ideas & tips for facebook product page
40 ideas & tips for facebook product page40 ideas & tips for facebook product page
40 ideas & tips for facebook product pageNguyễn Duy Nhân
 
Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...
Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...
Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...Murangbahaysacavite Cora Sacdalan
 
Alimentos para bajar el colesterol
Alimentos para bajar el colesterolAlimentos para bajar el colesterol
Alimentos para bajar el colesterolimentoseea
 

Destacado (7)

No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013
No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013
No.31 w de-m_the_chrematistic_21.04.2013
 
Reliable soft-1
Reliable soft-1Reliable soft-1
Reliable soft-1
 
[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점
[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점
[심층분석보고서] 3D 프린팅 기술에 관한 주요국 특허동향 및 시사점
 
40 ideas & tips for facebook product page
40 ideas & tips for facebook product page40 ideas & tips for facebook product page
40 ideas & tips for facebook product page
 
Dra. Xiomara Elias LÓpz
Dra. Xiomara Elias LÓpz Dra. Xiomara Elias LÓpz
Dra. Xiomara Elias LÓpz
 
Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...
Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...
Affordable single detached houses in cavite rush rush for sale below 4million...
 
Alimentos para bajar el colesterol
Alimentos para bajar el colesterolAlimentos para bajar el colesterol
Alimentos para bajar el colesterol
 

Similar a Psikologi maslow

Similar a Psikologi maslow (20)

Kepribadian (zir)
Kepribadian (zir)Kepribadian (zir)
Kepribadian (zir)
 
Psikologi modul 1 kb 2
Psikologi modul 1 kb 2Psikologi modul 1 kb 2
Psikologi modul 1 kb 2
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian & Perilaku Manusia
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Psikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamilPsikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamil
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 
Perbandingan Teori Psikoanalitik & Teori Psikososial
Perbandingan Teori Psikoanalitik & Teori PsikososialPerbandingan Teori Psikoanalitik & Teori Psikososial
Perbandingan Teori Psikoanalitik & Teori Psikososial
 
Copy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitikCopy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitik
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 

Más de elmakrufi

Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseelmakrufi
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasielmakrufi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialelmakrufi
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02elmakrufi
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltelmakrufi
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)elmakrufi
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2elmakrufi
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaelmakrufi
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mataelmakrufi
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinanelmakrufi
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuelmakrufi
 

Más de elmakrufi (20)

Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 

Psikologi maslow

  • 2. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN: Fakta : Psikologi lebih banyak memikirkan kelemahan-kelemahan manusia. Pertanyaan : Dimanakah psikologi yang berbicara tentang kegembiraan, cinta dan kesejahteraan?
  • 3. PRINSIP DAN KONSEP DASAR  Setiap manusia (setiap bayi yang lahir) terdapat kemauan yang aktif kearah kesehatan, impuls ke arah pertumbuhan / aktualisasi potensi-potensi manusia.  Orang-orang memiliki kodrat bawaan baik  Perkembangan yang sehat hanya mungkin dalam lingkungan yang sehat.  Jika lingkungan menekan, individu akan berkembang menjadi neurotik.  Manusia memiliki dua kebutuhan dasar: Deficiency needs dan Meta Needs (Self Actualization).
  • 4. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DASAR (DEFICIENCY NEEDS):  Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen, dan seks.  Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhan akan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.  Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhan untuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.  Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.
  • 5. SIFAT-SIFAT KEBUTUHAN DASAR:  Ketiadaannya menimbulkan penyakit.  Keberadaannya mencegah timbulnya penyakit.  Pemulihannya menyembuhkan penyakit.  Dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan fisiologis akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain.  Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
  • 6. META NEEDS :  Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.  Meta needs tidak bersifat hirarkhis.  Meta needs merupakan pembawaan manusia sebagaimana basic needs.  Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang mengalami metapatologi.
  • 7. META NEEDS :  Kebenaran  Kebaikan  Keindahan  Kesatuan  Transendensi-dikotomi  Penuh energi  Keunikan individualitas  Kesempurnaan  Keperluan  Penyelesaian, penghabisan  Keadilan  Kesederhanaan  Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia  Kesanggupan untuk berdiri sendiri  Penuh arti
  • 9. METAPATOLOGI KEBAIKAN:  Kebencian  Penolakan  Kejijikan  Kepercayaan hanya pada diri sendiri dan untuk diri.
  • 10. METAPATOLOGI KEINDAHAN:  Kekasaran  Kegelisahan  Kehilangan selera  Rasa suram.
  • 12. METAPATOLOGI TRANSENDENSI DIKOTOMI:  Pikiran hitam putih  Pikiran salah satu dari dua,  Pandangan sederhana tentang kehidupan
  • 13. METAPATOLOGI PENUH ENERGI:  Mati  Menjadi robot  Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan  Kehilangan emosi dan semangat dalam kehidupan.  Kekosongan pengalaman
  • 14. METAPATOLOGI KEUNIKAN INDIVIDUALITAS:  Kehilangan perasaan diri  Perasaan diri sendiri yang dapat berubah-ubah atau anonim.
  • 16. METAPATOLOGI PENYELESAIAN:  Ketidaklengkapan,  Keputusan  Berhenti berjuang  Menanggulangi
  • 17. METAPATOLOGI KEPERLUAN:  Kacau balau  Tidak dapat diramalkan
  • 18. METAPATOLOGI KEADILAN:  Kemarahan  Sinisme  Ketidakpercayaan  Pelanggaran hukum  Sama sekali mementingkan diri sendiri  Ketidakamanan  Ketidakwaspadaan  Perlu berhati-hati
  • 19. METAPATOLOGI KESEDERHANAAN:  Terlalu kompleks  Kekacauan  Kebingungan  Kehilangan orientasi
  • 20. METAPATOLOGI KEKAYAAN:  Depresi  Gelisah  Kehilangan tenaga,  Kelelahan  Tegangan  Kecanggungan  Kejanggalan kekuan
  • 21. METAPATOLOGI KEJENAKAAN:  Keseraman  Depresi  Keadaan tidak jenaka  Paranoid  Kehilangan semangat dalam kehidupan  kesedihan
  • 22. METAPATOLOGI KESANGGUPAN UNTUK BERDIRI SENDIRI:  Tanggung jawab diberikan kepada orang lain.
  • 23. METAPATOLOGI PENUH ARTI :  Tidak berarti  Putus asa  Hidup sia-sia
  • 24. AKTUALISASI DIRI  Aktualisasi diri adalah tujuan yang tidak pernah dapat dicapai sepenuhnya karena gerakan ke arah aktualisasi tidak otomatis dan mudah.
  • 25. MENGAPA DEMIKIAN?  Aktualisasi memerlukan prasyarat yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitu defeciency needs.  Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah yang paling lemah (jauh lebih lemah dari basic needs), sehingga dapat dengan lebih mudah dikuasai oleh kebiasaan, tekanan, kebudayaan, dan sikap yang salah terhadap aktualisasi diri.
  • 26. LANJUT……  Orang –orang sering takut untuk mengetahui diri sendiri, yang sebenarnya penting untuk aktualisasi diri.  Aktualisasi diri pada umumnya memerlukan lingkungan di mana seseorang bebas untuk mengunkapkan dirinya, untuk menjelajah, untuk memilih perilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran- keadilan, dan kejujuran.
  • 27. CIRI-CIRI ORANG YANG MELAKUKAN AKTUALISASI DIRI:  Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.  Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.  Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.  Berfokus pada masalah.  Kebutuhan akan privasi dan independensi.  Berfungsi secara otonom.  Apresiasi yang senantiasa segar.  Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam  Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap sesama manusia.
  • 28. LANJUT…….  Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap sesama manusia.  Hubungan antar pribadi.  Struktur watak demokratis.  Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.  Kreativitas.  Resistensi terhadap inkulturasi
  • 29. PENGALAMAN-PENGALAMAN MISTIK ATAU PUNCAK (PEAK AND MYSTICAL EXPERIENCE):  Ada waktu-waktu di mana orang yang aktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman- penglaman keagamaan yang mendalam.  Selama masa ini, diri mereka dilampau dan digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang tak dapat diselesaikan.
  • 30. LANJUT…..  Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehat supernormal (peaker/trancender) dan sehat super-super (non peaker/non trancender)  Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dan kualitas pengalaman puncak yang transenden.  Peaker memiliki banyakpuncak yang berintensitas kuat, dan non peaker memiliki puncak lebih sedikit dan lebih ringan.
  • 31. LANJUT…..  Non peaker cenderung menjadi orang-orang yang praktis, berienteraksi dengan dunia secara lebih efektif dan kurang dengan dunia B-living yang lebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin dunia untuk maksud-maksud baik.  Peakers lebih hidup dalam dunia B-living dan memiliki pengalaman puncak yang memberiukan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dan saleh, lebih tanggap terhadap keindahan dan kemungkinan besar menjadi pembaharu atau penemu-penemu.  Akan tetapi tidak semua peakers adalah seniman atau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers di kalangan pendidik, politisi, atau pemimpin perusahaan.