2. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN:
Fakta : Psikologi lebih banyak
memikirkan kelemahan-kelemahan
manusia.
Pertanyaan : Dimanakah psikologi
yang berbicara tentang kegembiraan,
cinta dan kesejahteraan?
3. PRINSIP DAN KONSEP DASAR
Setiap manusia (setiap bayi yang lahir)
terdapat kemauan yang aktif kearah
kesehatan, impuls ke arah pertumbuhan /
aktualisasi potensi-potensi manusia.
Orang-orang memiliki kodrat bawaan baik
Perkembangan yang sehat hanya mungkin
dalam lingkungan yang sehat.
Jika lingkungan menekan, individu akan
berkembang menjadi neurotik.
Manusia memiliki dua kebutuhan dasar:
Deficiency needs dan Meta Needs (Self
Actualization).
4. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
DASAR (DEFICIENCY NEEDS):
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa
lapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi :
kebutuhan akan perlindungan,
keamanan,hukum, kebebasan dari rasa takut,
dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhan
untuk berteman, berkeluarga, atau
berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi
penghargaan yang didasarkan atas respek
terhadap kemampuan, kemandirian, dan
perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan
atas penilaian orang lain.
5. SIFAT-SIFAT KEBUTUHAN DASAR:
Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
Keberadaannya mencegah timbulnya
penyakit.
Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
Dalam situasi tertentu yang sangat
kompleks dan di mana orang bebas memilih,
orang yang kekurangan kebutuhan fisiologis
akan mengutamakan pemuasan kebutuhan
ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain.
Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau
secara fungsional tidak terdapat pada orang
yang sehat.
6. META NEEDS :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah
terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan
pemahaman kognitif muncul. Manusia
dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needs tidak bersifat hirarkhis.
Meta needs merupakan pembawaan manusia
sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang
mengalami metapatologi.
7. META NEEDS :
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan
Kesatuan
Transendensi-dikotomi
Penuh energi
Keunikan individualitas
Kesempurnaan
Keperluan
Penyelesaian, penghabisan
Keadilan
Kesederhanaan
Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia
Kesanggupan untuk berdiri sendiri
Penuh arti
13. METAPATOLOGI PENUH ENERGI:
Mati
Menjadi robot
Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
Kehilangan emosi dan semangat dalam
kehidupan.
Kekosongan pengalaman
18. METAPATOLOGI KEADILAN:
Kemarahan
Sinisme
Ketidakpercayaan
Pelanggaran hukum
Sama sekali mementingkan diri sendiri
Ketidakamanan
Ketidakwaspadaan
Perlu berhati-hati
24. AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri adalah tujuan yang tidak pernah
dapat dicapai sepenuhnya karena gerakan ke
arah aktualisasi tidak otomatis dan mudah.
25. MENGAPA DEMIKIAN?
Aktualisasi memerlukan prasyarat yaitu
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang
lebih rendah, yaitu defeciency needs.
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah
yang paling lemah (jauh lebih lemah dari
basic needs), sehingga dapat dengan lebih
mudah dikuasai oleh kebiasaan, tekanan,
kebudayaan, dan sikap yang salah terhadap
aktualisasi diri.
26. LANJUT……
Orang –orang sering takut untuk
mengetahui diri sendiri, yang sebenarnya
penting untuk aktualisasi diri.
Aktualisasi diri pada umumnya memerlukan
lingkungan di mana seseorang bebas untuk
mengunkapkan dirinya, untuk menjelajah,
untuk memilih perilakunya dan untuk
mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-
keadilan, dan kejujuran.
27. CIRI-CIRI ORANG YANG
MELAKUKAN AKTUALISASI DIRI:
Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan
efisien.
Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
Berfokus pada masalah.
Kebutuhan akan privasi dan independensi.
Berfungsi secara otonom.
Apresiasi yang senantiasa segar.
Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam
Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap sesama
manusia.
28. LANJUT…….
Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap
sesama manusia.
Hubungan antar pribadi.
Struktur watak demokratis.
Membedakan antara sarana dan tujuan,
antara baik dan buruk.
Kreativitas.
Resistensi terhadap inkulturasi
29. PENGALAMAN-PENGALAMAN MISTIK
ATAU PUNCAK (PEAK AND MYSTICAL
EXPERIENCE):
Ada waktu-waktu di mana orang yang
aktualisasi diri menglami ekstase,
kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat
dan meluap-luap sama seperti pengalaman-
penglaman keagamaan yang mendalam.
Selama masa ini, diri mereka dilampau dan
digenggam oleh suatu perasaan kekuatan,
kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan
yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang tak
dapat diselesaikan.
30. LANJUT…..
Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan
dua macam orang yang aktualisasi diri :
sehat supernormal (peaker/trancender) dan
sehat super-super (non peaker/non
trancender)
Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas
dan kualitas pengalaman puncak yang
transenden.
Peaker memiliki banyakpuncak yang
berintensitas kuat, dan non peaker memiliki
puncak lebih sedikit dan lebih ringan.
31. LANJUT…..
Non peaker cenderung menjadi orang-orang yang
praktis, berienteraksi dengan dunia secara lebih efektif
dan kurang dengan dunia B-living yang lebih tinggi.
Mereka adalah pemimpin-pemimpin dunia untuk
maksud-maksud baik.
Peakers lebih hidup dalam dunia B-living dan memiliki
pengalaman puncak yang memberiukan wawasan yang
jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung
lebih mistis, puitis dan saleh, lebih tanggap terhadap
keindahan dan kemungkinan besar menjadi pembaharu
atau penemu-penemu.
Akan tetapi tidak semua peakers adalah seniman atau
ahli ilmu pengetahuan, ada peakers di kalangan
pendidik, politisi, atau pemimpin perusahaan.