Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan keanggotaan dalam gerakan Islam, termasuk definisi, sikap pemimpin dan anggota, serta contoh kisah Perang Badar yang menunjukkan pentingnya kerjasama antara pemimpin dan pengikut dalam menghadapi musuh.
2. AL QIYADAH WAL JUDDIYAH
0852 555 8 55 45
Emilahud.rhj@gmail.c
om
Emilahud dien
emilahud
3.
4. 1.Definisi
2.Sikap seorang qiyadah wal jundiyah dakwa (pemimpin dan anggotanya)
3.Qiyadah wal jundiyah adalah amal jama’i
4. Beberapa Petunjuk dalam Bergerak
5.Aturan pergaulan antara qiyadah (pemimpin) dan jundiyah (prajurit)
6.Kisah perang badar
5. 1.definisi
Arti secara
istilah
Al qiyadah kepemimpinan, imam atau
panglima
Arti secara pengikut, prajurit, makmum, atau
Al jundiyah
anggota
bahasa
Al qiyadah wal jundiyah adalah hubungan antara
seorang pemimpin dengan yang dipimpin
Lebih jauh lagi, menyangkut hak dan kewajiban
seseorang :
- ketika menjadi pemimpin dan
- ketika menjadi pengikut atau yang
dipimpin
6. Defenisi
Pemimpin
- Pemimpin merupakan kepala yang menentukan
seluruh tujuan.
- Pemimpin merupakan kekuatan gerakan, aktivitas
produktivitas
dan keselamatan perjalanan jamaah
Keanggotaan
Anggota dipersiapkan secara berangsur-angsur
(tajarrud) melalui tahapan- - -
1. Pengenalan (ta’rif, ta aruf),
2. Pembentukan (takwin)
3. Pelaksanaan (tanfidz).
7. Syarat dan ciri-ciri seorang muslim
yang akan dipersiapkan adalah:
1. Akidahnya lurus,
2. Ibadahnya benar,
3. Berakhlak mulia,
4. Berpikiran crdas,
5. Bijak,
6. Berbdan sehat dan
7. Kuat serta berguna bagi manusia,
8. Mampu bergerak dan berjuang,
9. Berdisiplin dalam segala hal,
10. Menjaga waktunya,
11. Bermujahadatun nafs dan
12. Memiliki factor-faktor asasi sebagai pejuang muslim.
Sarana yang dapat membantu persiapan keanggotaan
adalah: pengajian, usrah, kepanduan, tour, perkemahan,
pasukan, bela diri, olah raga dan kegiatan lainnya
8. 2.Sikap seorang qiyadah wal
jundiyah dakwa (pemimpin dan
anggotanya)
Musthafa Mansyur dalam bukunya Al-Qiyadah wal Jundiyah
mengatakan bahwa kriteria seorang qiyadah (pemimpin) wal jundiyah
1. Ikhlas karena Allah berikut :
dakwah adalah sebagai semata
2. Peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah (al ihsan)
3. Selalu memohon pertolongan Allah SWT
4. Memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri dan
amanah yang diembannya
5. Memberikan porsi untuk pendidikan untuk diri sendiri
6. Menyiapkan regenerasi
7. Menjalin ukhuwah antar seluruh anggota
8. Mampu merencanakan program dengan tepat, menentukan
tahapan strategi, sumber dana dan mengelola sdm sesuai
kemampuannya
9. Membangun iklim saling percaya dan khusnudzon
10.Menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad, dan
membangkitkan harapan anggota
9. 3.Qiyadah wal jundiyah adalah
amal jama’i
Kewajiban beramal jama’i
JALAN UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN.
Keharusan umat Islam mempertahankan agamanya dalam barisan yang
teratur
1. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh. [QS : AS SHAF (61:4)]
2. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.
[QS : Ali imran ( 3 : 103) ]
10.
11. 3.Qiyadah wal jundiyah adalah
amal jama’i
Kewajiban beramal jama’i
JALAN UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN.
12. 4. Beberapa Petunjuk dalam Bergerak
1. Memberikan perhatian menyeluruh kepada tugas dan
tanggungjawab
2. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap tugasnya
3. Setiap penanggung jawab harus menyusun program
kerja yang lengkap
4. Tepat dalam memilih tugas dan mealaksanakan
tugasnya dengan baik
5. Mengatur waktu dan urusannya seefektif mungkin
6. Selalu sadar dan tanggap demi terjaminnya perjalanan
gerakan
7. Memiliki kecekatan dan kekuatan
8. Menumpukan perhatian kepada usaha yang sangat
diperlukan
9. Memberikan satu pendapat saja yang berikatan dengan
syariat islam di dalam masalah furu’iyah yang berbentuk
khilafiyah
10. Menjauhkan jamaah dari terjerumus ke dalam
13. 4. Beberapa Petunjuk dalam Bergerak
11. Berdakwah adalah ibadah kepada Alloh
12. Percaya atas ketinggian moral anggotanya yang bertugas
13. Tidak membatasi aktivitas semata-mat untuk masa sekarang
14. Meningkatkan cara kerja, mengembangkan sarana dan melengkapi serta
memenfaatkan pengalaman baru
15. Bertanggung jawab menilai dan mengevaluasi amal dan hasil (mutabaah
yaumiyah)
16. Tidak menyanjung kemapuannya
17. Tidak mengkonsentrasikan kegiatan kepada urusan administrasi semata
18. Kekuatan pemimpin adalah kekompakan jamaah
19. Menjauhi konflik dengan orang lain
20. Memelihara semangat pemuda
21. Melindungi jamaah dari berbagai aliran
22. Tidak membiarkan terbentuk kelompok tertentu berdasarkan suku
23. Menyelesaikan keributan dalam shaff dengan tenang dan tuntas
24. Menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang lebih mampu
14. 5.Aturan pergaulan antara qiyadah (pemimpin) dan jundiyah
(prajurit) menghormati dan menghargai
1. Saling
2. Saling menasehati
3. Saling mencintai dan bersaudara
4. Mempererat hubungan antara pemimpin dan
anggota
5. Dalam pembicaraan, orang yang pertama mengajak
bicara harus menghadap kepada yang diajak bicara,
mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan wajar.
Orang yang mendengar harus juga menghadap
orang yang mengajak bicara, ia harus diam
mendengarkan pembicaraannya dan
memperhatikannya
6. Saling mempercayai dan berbaik sangka
7. Tunduk di bawah hukum Allah dan Rasul-Nya
8. Mengkaji berbagai harakah dan mengembangkan
pengalaman
17. 6.Kisah perang badar
Dan orang-orang yang terdahulu; yang mula-mula
dari orang-orang “Muhajirin” dan “Ansar” (berhijrah
dan memberi bantuan), dan orang-orang yang
menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan
(iman dan taat), Allah reda kepada mereka dan
mereka pula reda kepada Nya, serta Dia
menyediakan untuk mereka syurga-syurga yang
mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya; itulah
kemenangan yang besar. (Surah At-Taubah, Ayat
100)
18. 6.Kisah perang badar
Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah
hijrah. Ini adalah peperangan pertama yang mana kaum
Muslim (Muslimin) mendapat kemenangan terhadap kaum
Kafir dan merupakan peperangan yang sangat terkenal
karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam
peperangan tersebut.
Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah
memberikan semangat kepada Muslimin untuk
menghadang khafilah suku Quraish yang akan kembali ke
Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih tentara
tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang
hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang
tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka.
Khafilah dagang itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah
menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish untuk
datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan
pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian
perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan
makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.