SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Maya


A. PENGERTIAN JURNALISME
       Jurnalisme berasal dari kata ” journal ” yang berarti catatan harian atau catatan
mengenai kejadian yang terjai dalam kehidupan sehari – hari. Jurnalisme dalam bahasa
Belanda adalah ” joournalistick ”, sedangkan dalam bahasa Inggris adalah ” journalism ”
diamana keduanya berasal dari bahasa Perancis yaitu ” jour ”.Journal berasal dari bahasa latin
yaitu diurnalis yang berari tiap hari atau harian.
       Jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan
peristiwa – peristiwa ( Curtis MacDougall, 1972 ).
       Keperluan untuk mengetahui sesuatu tentang suatu hal adalah kunci dari lahirnya
jurnalisme. Surat kabar pertama yang terbit di Eropa adalah dimulai di Jerman pada tahun
1609 yang bernama Aviso di Wofenbuttel dan Relation di Strasbourg. Setelah itu
bermunculan medi massa – media massa di Eropa. Surat kabar – surat kabar ini memuat
beriat – berita pendek yang ditulis denagn hidup, termasuk peliputan secara rinci tentang
berita – berita kepolisian pertama kalinya. Berita – berita human interes dengan ongkos
murah ini menyebabkan bertambahnya secara cepat sirkulasi surat kabar tersebut.


B. JURNALISME ONLINE
      Media online adalah media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media
massa media online juga menggunakan kaidah – kaidah jurnalistik dalam sistem kerja.
       Jurnalistik online muncul ketika Mark Drugle membeberkan cerita perselingkuhan
Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Karena dengan melalui
internet semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita tersebut.
Itulah awal mula merebaknya jurnalisme online dan mulai dikenalnya jurnalisme online.
Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media
internet. Menurut Laquel lahirnya Arpanet, asal mula internet adalah terciptanya suatu
ledakan tidak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet suatu proyek eksperimen
Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA.
       Berkaitan dengan tingkat kredibilitas atas berita yang ada pada jurnalisme online
tampaknya sulit dipastikan. Yang jelas, kesalahan pemberitaan munkin saja dapat terjadi.
Semua media mempunyai kemungkinan kesalahan. Tidak mungkin jurnalisme online bebas
dari kesalahan.

1|Page
C. Pengertian Media Online
   1. Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs
       web (website) internet.
   2. Media online adalah media massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed
       media) –koran, tabloid, majalah, buku-- dan media elektronik (electronic media) –
       radio, televisi, dan film/video.
   3. Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut juga
       cyber journalisme– didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang
       diproduksi dan didistribusikan melalui internet” (wikipedia).
   4. Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan
       multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah portal,
       website (situs web, termasuk blog), radio online, TV online, dan email.
   5. Isi media online terdiri: Teks, Visual/Gambar, Audio, dan Audio-Visual (Video)


       Online journalism atau lebih dikenal dengan nama jurnalisme online lahir pada
tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drugde membeberkan cerita perselingkuhan Presiden
Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky atau yang sering disebut
“monicagate”. Ketika itu, Drugde berbekal sebuah laptop dan modem, menyiarkan berita
tentang “monicagate” melalui internet. Semua orang yang mengakses internet segera
mengetahui rincian cerita “monicagate”. Itulah awal mula munculnya jurnalisme online.
Kasus itu juga mirip ketika menjelang keruntuhan pemerintahan Orde Baru Soeharto, 1998.
Saat itu, semua media dalam cengkeraman dan pengawasan ketat pemerintahan Orde Baru.
Ketatnya pengawasan itu mengakibatkan munculnya media alternative melalui internet. Saat
itu semua berita mengenai kebobrokan Orde Baru disebarkan melalui media online seperti
melalui internet oleh aktivis pro demokrasi sepertir (kdpnet@activist.com atau kdp@usa.net).
Jurnalisme Online
       Jurnalisme dalam KBBI disebut sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis,
mengedit, dan melaporkan berita kepada khalayak. Dalam perkembangannya, media
penyampaian berita kepada pembaca tidak hanya terbatas pada surat kabar. Tetapi seiring
perkembangan teknologi, kini arah perkembangan media menuju persaingan media online.
Media online bisa menampung berita teks, image, audio dan video. Berbeda dengan media


2|Page
cetak, yang hanya menampilkan teks dan image. ”Online” sendiri merupakan bahasa internet
yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan
internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan
jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang
menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. Dengan kata lain, berita
saat ini bisa di baca saat ini juga, di belahan bumi mana saja. Menurut Satrio Arismunandar
(2006), orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk
World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis
Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini. Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat
ditempatkan di antara dua domain.
       Domain pertama, adalah suatu rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada
editorial content sampai ke situs-situs Web yang berbasis pada konektivitas publik (public
connectivity). Editorial content diartikan di sini sebagai teks (termasuk kata-kata yang tertulis
atau terucapkan, gambar-gambar yang diam atau bergerak), yang dibuat atau diedit oleh
jurnalis. Sedangkan konektivitas publik dapat dipandang sebagai komunikasi ”titik-ke-titik
yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan sebagai komunikasi
”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (barrier of entry), misalnya, hambatan dalam
bentuk proses penyuntingan (editing) atau moderasi (moderation). Domain kedua, melihat
pada tingkatan komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita bersangkutan.
Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia memungkinkan pengguna untuk berbagi
komentar, memposting, mem-file (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau
intervensi penyaringan. Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed) dapat
dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi. Namun langkah
komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat. Berikut ini empat jenis
jurnalisme online yang dikemukakannya:
1. Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini
menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung
(linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi
partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC,
MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya
perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal
penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang
sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
3|Page
2. Index & Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti
Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi
(Newsindex), dan kadangkadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini,
jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun
di World Wide Web. Links tersebut kadangkadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan
oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial
content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau
bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.


3. Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang
dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s
Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang
diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-
nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain,
yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka
proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini
cukup menjamur.


4. Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan
menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet.
Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi
atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas. Situs semacam
ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita,
dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi
berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia),
atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).


Jurnalisme masa depan


4|Page
Jurnalisme online layak disebut dengan jurnalisme masa depan. Karena perkembangan
teknologi memungkinkan orang membali perangkat pendukung akses internet praktis seperti
notebook atau netbook dengan harga murah. Apalagi kalau koneksi internet mudah diperoleh
secara terbuka seperti hotspot (WiFi) di ruang-ruang publik. Sehingga minat masyarakat
terhadap media bisa bergeser dari media cetak ke media online. Hal itupun sekarang mulai
terjadi. Bahkan beberapa media cetak besar di Amerika Serikat, seperti kelompok Chicago
Tribune, mulai merugi dan terancam gulung tikar. Karena masyarakat mulai beralih ke media
online.


Cyber media dan perkembangan teknologi komunikasi
Perkembangan media tidak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Kalau dulu orang
hanya mengenal media cetak dan elektronik (televisi dan radio), kini seiring perkembangan
teknologi komunikasi berbasis cyber, maka media pun mengikutinya dengan menjadikan
internet sebagai media massa. Kini seiring perkembangan teknologi telepon seluler, berita-
berita di internet juga bisa diakses melalui ponsel. Mengapa jurnalisme online memagang
peranan penting dalam perkembangan media massa saat ini?
Karena:
   a. Jurnalisme online membawa nilai egaliter.
Setiap individu bebas merealisasikan sumber dayanya dari mengerahkan segala potensinya
untuk menggapai semua bagian dalam menentukan jalan yang disenangi. Setiap individu
bebas memanfaatkan peluang berkomunikasi dengan siapa saja untuk mewarisi peradaban
dunia dengan bebas dan mengaktualisasikan dirinya.
   b. Jurnalisme online membawa nilai liberal.
Dalam jurnalisme online sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan berpendapat serta
berkumpul dan berserikat. Menurut paham liberal, ini merupakan kebebasan asasi yang
dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu posisi antara masyarakat dan negara adalah setara,
dalam artian bahwa negara tidak boleh mencampuri urusan atau kehidupan masyarakat.


 D. Kekurangan Jurnalisme Online
     1. Jurnalisme online seseorang yang ingin mengkonsumsinya hrus berada         didepan
     komputer untuk membaca segala informasi yang ada pada web atau karya – karya
     jurnlaisme online lainnya.



5|Page
2. Berita – berita yang disampaikan melalui jurnalisme online tidak seakurat seperti
   berita yang disampaikan jurnalisme konvensional
   3. Jurnalisme online merupakan “mainan” masyarakat supra rasional. Masyarakaat yang
   tidak tergolong supra rasional tidak akan betah dengan mengakses jurnalisme online.
   Kalau mereka tidak mengakses jurnalisme online maka mereka akan dilanda oleh
   kecemasan informasi (information anxiety).
   4. Tidak memiliki kredibilitas. Ini karena logis sebab, orang yang tidak memiliki
   ketrampilan yang memadai pun bisa bercerita lewat jurnalisme online. Orang yang tidak
   mengenal selik-beluk jurnalisme bisa menyampaikan idenya pada orang-orang di
   berbagai belahan bumi melalui internet. Yang kedua tingkat kebenaran jurnalisme online
   masih diraguklan. Berita televisi dan berita surat kabar yang notabene dihasilkan oleh
   orang-orang yang memiliki keterampilan jurnalistik memadai dianggap masih
   mengandung kesalahan.


E. Karakteristik Jurnalisme Online
  1. Kapasitas luas --halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
  2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
  3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
  4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
  5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
  6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
  7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
  8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar, chat
     room, polling, dsb.
  9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan
     melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
  10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi tersaji.


F. Keunggulan Jurnalisme online:
   Mampu menyajikan berita dan informasi dalam waku yang sangat cepat
    Aktual, real time. Berita bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang
   berlangsung. Karakter ini juga dimiliki media TV dan radio, namun kelebihan media
   online adalah mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa, tanpa dibatasi periodisasi

6|Page
dan jadwal terbit atau jadwal siaran (program). Kapan dan di mana saja, maka wartawan
   media online mampu mempublikasikan berita.
   Leluasa dengan jadwal. Bisa diterbitkan dari mana saja dan kapan saja
    Berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah. Media online bisa menerbitkan
   dan mengarsip artikel-artikel untuk dapat dilihat kapan saja.
    Multimedia. Media online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang
   jurnalisme tradisional, yaitu bisa menggabungkan tulisan (script), gambar (grafis), dan
   suara (audio), bahkan audio-visual (film, video) dalam satu kesatuan.
    Memberi pilihan pada publik untuk memberi tanggapan, berinteraksi, atau bahkan
   mengcustomize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan)
   terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
    Kaya informasi. Media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam
   waktu bersamaan dan sangat pendek. Pengelola media online sangat mungkin meng-
   upload atau posting informasi terbaru kapan saja dan sebanyak-banyaknya tanpa batasan
   halaman atau durasi.
           Seperti tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News
   for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005), ada beberapa Keunggulan yang
   bisa diperoleh dari jurnalisme online:
      Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih
     leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya
      Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan
     dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk
     memahami Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan
     dan diakses kembali dengan mudah oleh audience
      Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang
     disampaikan/ ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap
     ketimbang media lainnya.
      Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara
     cepat dan langsung kepada audience
      Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk
     menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang
     akan diterima oleh audience
      Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi
     audience dalam setiap berita.
7|Page
G. Media online VS Media Cetak
           Perdebatan soal eksistensi media cetak vs media online (digital), selayaknya
    kini harus dihentikan. Pertama, jelas tidak produktif; dan kedua, perdebatan itu hanya
    akan menghabiskan energi kreatif dan inovasi yang semestinya dikembangkan
    bersama-sama antara penerbit media cetak dan penyelenggara layanan digital.
    Awalnya, masih banyak orang ragu, bahwa ekspansi konten media cetak ke multi-
    platform digital dan mobile, akan mendorong kehancuran dan kebangkrutan media
    cetak. Faktanya? Tidak juga…! Meski sirkulasi koran, majalah, dan tabloid dalam
    kurun 10 tahun terakhir sulit beranjak positif, bahkan kadang minus 1 – 2 persen, tapi
    volume iklan media cetak terus berkembang.
    Kecemasan bahwa ekspansi konten media cetak ke multiplatform tidak akan
    menghasilan pendapatan baru (revenue generation), juga salah sama sekali. Tahun
    2010 lalu, total kue iklan yang diperoleh media online, termasuk penerbit cetak yang
    memiliki web portal, berkisar Rp 150 milyar. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen diraup
    oleh Detik.com dan Kompas.com. Selebihnya diperebutkan oleh Okezone, Vivanews,
    Kaskus, Yahoo Indonesia, Google Indonesia, Tempo Interaktif, dll. Bahkan dalam
    kasus Kompas, seluruh revenue yang diperoleh Kompas digital dan mobile, mencapai
    6 persen dari total iklan yang diperoleh Kompas cetak. Paling tidak, itulah pengakuan
    Edi Taslim, Wakil Direktur Bisnis Kompas, dalam seminar Media Industry Outlook
    (MIO) 2011 yang digelar Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat, Rabu (26/1), di
    Jakarta Media Center, Gedung Dewan Pers, Jakarta.
    Dalam kasus Kompas for iPad dan iPhone, misalnya, bahkan ditemukan kenyataan
    60% pembaca Kompas di kedua platform itu sebelumnya tidak pernah membaca
    Kompas versi cetak. Jelas ini sebuah keberhasilan untuk meningkatkan penetrasi
    kepembacaan Kompas cetak melalui media digital dan mobile. Soalnya, memang,
    pertumbuhan pendapatan dari mobile dan digital newspaper memerlukan waktu yang
    tidak sebentar. Kompas.com, misalnya, kini sudah berusia 12 tahun dan karenanya
    wajar jika mulai menuai perolehan iklan signifikan.
    Bagaimana dengan penerbit media cetak yang lain? Koran di daerah, majalah, dan
    tabloid? Kasus Kompas multimedia, adalah hal yang pantas dinikmati pula oleh
    penerbit media cetak yang lain. Selalu ada ruang dan peluang untuk mengembangkan


8|Page
pendapatan konten mereka yang diintegrasikan ke ranah mobile dan digital. Dan
    peluang itu ditegaskan oleh Ricardo Indra, GM Marketing Communication PT
    Telkomsel. Dari total pendapatan konten Telkomsel, sekitar 25 persen disumbang
    oleh pendapatan dari konten-konten yang antara lain bekerjasama dengan penerbit
    media cetak. Hingga tahun lalu, terdapat enam penerbit media cetak yang sudah
    bekerjasama dengan Telkomsel, untuk mengembangkan bisnis mobile newspaper.
    Antara lain Kompas dan harian Seputar Indonesia. Tahun ini, 2011, diharapkan bisa
    menjadi 11 penerbit.


    Kembali pada perdebatan awal, tampak jelas bahwa peluang untuk menghasilkan
    bisnis dari pengembangan konten media cetak ke ranah digital dan mobile, bukanlah
    omong kosong belaka. Sedikit atau banyak, sejumlah penerbit telah mencicipi
    pertambahan pendapatan dari kedua ranah itu. Walaupun, bayang kegagalan tetaplah
    ada. Tapi, kapan kita tahu bakal gagal kalau tidak pernah mencobanya. “Karenanya,
    setiap muncul devices baru, kami akan coba untuk masuk dengan mengintegrasikan
    konten Kompas cetak ke dalamnya. Tidak berhenti pada platform yang sudah ada
    selama ini, mulai dari iPad, iPhone, blackberry, dan android,” tegas Edi penuh
    optimis.


    Toh, dengan gegap gempita perkembangan platform baru itu, media cetak masih terus
    eksis. Sampai kapan??? Tidak ada orang yang tahu. So? Lebih baik bersikap kreatif
    ketimbang selalu berdiskusi meramal kapan media cetak bakal lenyap dari muka
    bumi…!




9|Page

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Teori Groupthink
Teori GroupthinkTeori Groupthink
Teori Groupthink
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
Media Sosial: Manfaat dan Akibat
Media Sosial: Manfaat dan AkibatMedia Sosial: Manfaat dan Akibat
Media Sosial: Manfaat dan Akibat
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Prinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radioPrinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radio
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Bab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosial
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
 
Interaksi Politik dan Media
Interaksi Politik dan MediaInteraksi Politik dan Media
Interaksi Politik dan Media
 
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiStruktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
 
Jurnalisme media sosial
Jurnalisme media sosialJurnalisme media sosial
Jurnalisme media sosial
 
Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelaminDiferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
 
Buku Pinter Televisi
Buku Pinter TelevisiBuku Pinter Televisi
Buku Pinter Televisi
 
Ppt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektifPpt 9 identitas kolektif
Ppt 9 identitas kolektif
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 

Destacado

Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "suciwijayanti18
 
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANKELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANLilia Ismarti
 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiUniversity of Andalas
 
Perjuangan RI melalui Perundingan
Perjuangan RI melalui PerundinganPerjuangan RI melalui Perundingan
Perjuangan RI melalui PerundinganDavid Adi Nugroho
 
Alat komunikasi modern dan tradisional
Alat komunikasi modern dan tradisionalAlat komunikasi modern dan tradisional
Alat komunikasi modern dan tradisionalPuspitaMelati
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Dakwah melalui Media Internet
Dakwah melalui Media InternetDakwah melalui Media Internet
Dakwah melalui Media InternetMaya Michiko
 
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabarPengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabarAlfiahSeptianiSiradj
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIATIUPH2013
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Public Relations & the Internet & Social Media
Public Relations & the Internet & Social MediaPublic Relations & the Internet & Social Media
Public Relations & the Internet & Social MediaCubReporters.org
 

Destacado (19)

Konsep media
Konsep mediaKonsep media
Konsep media
 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
 
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
 
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANKELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
 
Power of media
Power of mediaPower of media
Power of media
 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
 
Perjuangan RI melalui Perundingan
Perjuangan RI melalui PerundinganPerjuangan RI melalui Perundingan
Perjuangan RI melalui Perundingan
 
Alat komunikasi modern dan tradisional
Alat komunikasi modern dan tradisionalAlat komunikasi modern dan tradisional
Alat komunikasi modern dan tradisional
 
Definisi media
Definisi mediaDefinisi media
Definisi media
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Dakwah melalui Media Internet
Dakwah melalui Media InternetDakwah melalui Media Internet
Dakwah melalui Media Internet
 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
 
Media Concept
Media Concept Media Concept
Media Concept
 
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabarPengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
Pengaruh kemajuan teknologi terhadap surat kabar
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Public Relations & the Internet & Social Media
Public Relations & the Internet & Social MediaPublic Relations & the Internet & Social Media
Public Relations & the Internet & Social Media
 

Similar a JURNALISME ONLINE

Indepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapitalIndepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapitalSatuDunia Foundation
 
Teknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new mediaTeknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new media_hikaru
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Presentation jurnalistik
Presentation jurnalistikPresentation jurnalistik
Presentation jurnalistikilfidiana26
 
Makalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massaMakalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massaBayuTrsna
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosialiwan setiawan
 
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaMedia komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaHana Eka
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
11 elemen citizen journalism
11 elemen citizen journalism11 elemen citizen journalism
11 elemen citizen journalismVictor Mambor
 
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupanPerkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupanfarah rq
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)AlfiahSeptianiSiradj
 
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk AnginDigital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk AnginAffan Ryandi
 
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_banyKonvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_banyKhaerudin Imawan
 
UU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptx
UU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptxUU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptx
UU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptxsutedy
 

Similar a JURNALISME ONLINE (20)

JURNALISTIK ONLINE - Materi 2
JURNALISTIK ONLINE - Materi 2JURNALISTIK ONLINE - Materi 2
JURNALISTIK ONLINE - Materi 2
 
Indepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapitalIndepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapital
 
Teknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new mediaTeknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new media
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Presentation jurnalistik
Presentation jurnalistikPresentation jurnalistik
Presentation jurnalistik
 
Makalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massaMakalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massa
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaMedia komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
11 elemen citizen journalism
11 elemen citizen journalism11 elemen citizen journalism
11 elemen citizen journalism
 
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupanPerkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
 
Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)Jurnalisme warga (citizen journalism)
Jurnalisme warga (citizen journalism)
 
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowoTeknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
 
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk AnginDigital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
 
Teknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan featureTeknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan feature
 
Cyber Media
Cyber MediaCyber Media
Cyber Media
 
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_banyKonvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
 
Menjadi Jurnalis
Menjadi JurnalisMenjadi Jurnalis
Menjadi Jurnalis
 
UU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptx
UU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptxUU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptx
UU ITE DAN PENGGUNAAN MEDSOS.pptx
 

JURNALISME ONLINE

  • 1. Maya A. PENGERTIAN JURNALISME Jurnalisme berasal dari kata ” journal ” yang berarti catatan harian atau catatan mengenai kejadian yang terjai dalam kehidupan sehari – hari. Jurnalisme dalam bahasa Belanda adalah ” joournalistick ”, sedangkan dalam bahasa Inggris adalah ” journalism ” diamana keduanya berasal dari bahasa Perancis yaitu ” jour ”.Journal berasal dari bahasa latin yaitu diurnalis yang berari tiap hari atau harian. Jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa – peristiwa ( Curtis MacDougall, 1972 ). Keperluan untuk mengetahui sesuatu tentang suatu hal adalah kunci dari lahirnya jurnalisme. Surat kabar pertama yang terbit di Eropa adalah dimulai di Jerman pada tahun 1609 yang bernama Aviso di Wofenbuttel dan Relation di Strasbourg. Setelah itu bermunculan medi massa – media massa di Eropa. Surat kabar – surat kabar ini memuat beriat – berita pendek yang ditulis denagn hidup, termasuk peliputan secara rinci tentang berita – berita kepolisian pertama kalinya. Berita – berita human interes dengan ongkos murah ini menyebabkan bertambahnya secara cepat sirkulasi surat kabar tersebut. B. JURNALISME ONLINE Media online adalah media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media massa media online juga menggunakan kaidah – kaidah jurnalistik dalam sistem kerja. Jurnalistik online muncul ketika Mark Drugle membeberkan cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Karena dengan melalui internet semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita tersebut. Itulah awal mula merebaknya jurnalisme online dan mulai dikenalnya jurnalisme online. Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet. Menurut Laquel lahirnya Arpanet, asal mula internet adalah terciptanya suatu ledakan tidak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA. Berkaitan dengan tingkat kredibilitas atas berita yang ada pada jurnalisme online tampaknya sulit dipastikan. Yang jelas, kesalahan pemberitaan munkin saja dapat terjadi. Semua media mempunyai kemungkinan kesalahan. Tidak mungkin jurnalisme online bebas dari kesalahan. 1|Page
  • 2. C. Pengertian Media Online 1. Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet. 2. Media online adalah media massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah, buku-- dan media elektronik (electronic media) – radio, televisi, dan film/video. 3. Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme– didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet” (wikipedia). 4. Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web, termasuk blog), radio online, TV online, dan email. 5. Isi media online terdiri: Teks, Visual/Gambar, Audio, dan Audio-Visual (Video) Online journalism atau lebih dikenal dengan nama jurnalisme online lahir pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drugde membeberkan cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky atau yang sering disebut “monicagate”. Ketika itu, Drugde berbekal sebuah laptop dan modem, menyiarkan berita tentang “monicagate” melalui internet. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita “monicagate”. Itulah awal mula munculnya jurnalisme online. Kasus itu juga mirip ketika menjelang keruntuhan pemerintahan Orde Baru Soeharto, 1998. Saat itu, semua media dalam cengkeraman dan pengawasan ketat pemerintahan Orde Baru. Ketatnya pengawasan itu mengakibatkan munculnya media alternative melalui internet. Saat itu semua berita mengenai kebobrokan Orde Baru disebarkan melalui media online seperti melalui internet oleh aktivis pro demokrasi sepertir (kdpnet@activist.com atau kdp@usa.net). Jurnalisme Online Jurnalisme dalam KBBI disebut sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan melaporkan berita kepada khalayak. Dalam perkembangannya, media penyampaian berita kepada pembaca tidak hanya terbatas pada surat kabar. Tetapi seiring perkembangan teknologi, kini arah perkembangan media menuju persaingan media online. Media online bisa menampung berita teks, image, audio dan video. Berbeda dengan media 2|Page
  • 3. cetak, yang hanya menampilkan teks dan image. ”Online” sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. Dengan kata lain, berita saat ini bisa di baca saat ini juga, di belahan bumi mana saja. Menurut Satrio Arismunandar (2006), orang yang memproduksi content terutama untuk Internet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat dianggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini. Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat ditempatkan di antara dua domain. Domain pertama, adalah suatu rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content sampai ke situs-situs Web yang berbasis pada konektivitas publik (public connectivity). Editorial content diartikan di sini sebagai teks (termasuk kata-kata yang tertulis atau terucapkan, gambar-gambar yang diam atau bergerak), yang dibuat atau diedit oleh jurnalis. Sedangkan konektivitas publik dapat dipandang sebagai komunikasi ”titik-ke-titik yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan sebagai komunikasi ”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (barrier of entry), misalnya, hambatan dalam bentuk proses penyuntingan (editing) atau moderasi (moderation). Domain kedua, melihat pada tingkatan komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita bersangkutan. Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, memposting, mem-file (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau intervensi penyaringan. Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed) dapat dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi. Namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat. Berikut ini empat jenis jurnalisme online yang dikemukakannya: 1. Mainstream News sites Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media. 3|Page
  • 4. 2. Index & Category sites Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadangkadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadangkadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum. 3. Meta & Comment sites Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content- nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur. 4. Share & Discussion sites Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas. Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot). Jurnalisme masa depan 4|Page
  • 5. Jurnalisme online layak disebut dengan jurnalisme masa depan. Karena perkembangan teknologi memungkinkan orang membali perangkat pendukung akses internet praktis seperti notebook atau netbook dengan harga murah. Apalagi kalau koneksi internet mudah diperoleh secara terbuka seperti hotspot (WiFi) di ruang-ruang publik. Sehingga minat masyarakat terhadap media bisa bergeser dari media cetak ke media online. Hal itupun sekarang mulai terjadi. Bahkan beberapa media cetak besar di Amerika Serikat, seperti kelompok Chicago Tribune, mulai merugi dan terancam gulung tikar. Karena masyarakat mulai beralih ke media online. Cyber media dan perkembangan teknologi komunikasi Perkembangan media tidak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Kalau dulu orang hanya mengenal media cetak dan elektronik (televisi dan radio), kini seiring perkembangan teknologi komunikasi berbasis cyber, maka media pun mengikutinya dengan menjadikan internet sebagai media massa. Kini seiring perkembangan teknologi telepon seluler, berita- berita di internet juga bisa diakses melalui ponsel. Mengapa jurnalisme online memagang peranan penting dalam perkembangan media massa saat ini? Karena: a. Jurnalisme online membawa nilai egaliter. Setiap individu bebas merealisasikan sumber dayanya dari mengerahkan segala potensinya untuk menggapai semua bagian dalam menentukan jalan yang disenangi. Setiap individu bebas memanfaatkan peluang berkomunikasi dengan siapa saja untuk mewarisi peradaban dunia dengan bebas dan mengaktualisasikan dirinya. b. Jurnalisme online membawa nilai liberal. Dalam jurnalisme online sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan berpendapat serta berkumpul dan berserikat. Menurut paham liberal, ini merupakan kebebasan asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu posisi antara masyarakat dan negara adalah setara, dalam artian bahwa negara tidak boleh mencampuri urusan atau kehidupan masyarakat. D. Kekurangan Jurnalisme Online 1. Jurnalisme online seseorang yang ingin mengkonsumsinya hrus berada didepan komputer untuk membaca segala informasi yang ada pada web atau karya – karya jurnlaisme online lainnya. 5|Page
  • 6. 2. Berita – berita yang disampaikan melalui jurnalisme online tidak seakurat seperti berita yang disampaikan jurnalisme konvensional 3. Jurnalisme online merupakan “mainan” masyarakat supra rasional. Masyarakaat yang tidak tergolong supra rasional tidak akan betah dengan mengakses jurnalisme online. Kalau mereka tidak mengakses jurnalisme online maka mereka akan dilanda oleh kecemasan informasi (information anxiety). 4. Tidak memiliki kredibilitas. Ini karena logis sebab, orang yang tidak memiliki ketrampilan yang memadai pun bisa bercerita lewat jurnalisme online. Orang yang tidak mengenal selik-beluk jurnalisme bisa menyampaikan idenya pada orang-orang di berbagai belahan bumi melalui internet. Yang kedua tingkat kebenaran jurnalisme online masih diraguklan. Berita televisi dan berita surat kabar yang notabene dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki keterampilan jurnalistik memadai dianggap masih mengandung kesalahan. E. Karakteristik Jurnalisme Online 1. Kapasitas luas --halaman web bisa menampung naskah sangat panjang 2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja. 3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat. 4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang. 5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. 6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian. 7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja. 8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dsb. 9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search). 10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi tersaji. F. Keunggulan Jurnalisme online: Mampu menyajikan berita dan informasi dalam waku yang sangat cepat  Aktual, real time. Berita bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Karakter ini juga dimiliki media TV dan radio, namun kelebihan media online adalah mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa, tanpa dibatasi periodisasi 6|Page
  • 7. dan jadwal terbit atau jadwal siaran (program). Kapan dan di mana saja, maka wartawan media online mampu mempublikasikan berita. Leluasa dengan jadwal. Bisa diterbitkan dari mana saja dan kapan saja  Berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah. Media online bisa menerbitkan dan mengarsip artikel-artikel untuk dapat dilihat kapan saja.  Multimedia. Media online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional, yaitu bisa menggabungkan tulisan (script), gambar (grafis), dan suara (audio), bahkan audio-visual (film, video) dalam satu kesatuan.  Memberi pilihan pada publik untuk memberi tanggapan, berinteraksi, atau bahkan mengcustomize (menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik bersangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).  Kaya informasi. Media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan dan sangat pendek. Pengelola media online sangat mungkin meng- upload atau posting informasi terbaru kapan saja dan sebanyak-banyaknya tanpa batasan halaman atau durasi. Seperti tertulis dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005), ada beberapa Keunggulan yang bisa diperoleh dari jurnalisme online:  Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya  Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience  Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan/ ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.  Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience  Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience  Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita. 7|Page
  • 8. G. Media online VS Media Cetak Perdebatan soal eksistensi media cetak vs media online (digital), selayaknya kini harus dihentikan. Pertama, jelas tidak produktif; dan kedua, perdebatan itu hanya akan menghabiskan energi kreatif dan inovasi yang semestinya dikembangkan bersama-sama antara penerbit media cetak dan penyelenggara layanan digital. Awalnya, masih banyak orang ragu, bahwa ekspansi konten media cetak ke multi- platform digital dan mobile, akan mendorong kehancuran dan kebangkrutan media cetak. Faktanya? Tidak juga…! Meski sirkulasi koran, majalah, dan tabloid dalam kurun 10 tahun terakhir sulit beranjak positif, bahkan kadang minus 1 – 2 persen, tapi volume iklan media cetak terus berkembang. Kecemasan bahwa ekspansi konten media cetak ke multiplatform tidak akan menghasilan pendapatan baru (revenue generation), juga salah sama sekali. Tahun 2010 lalu, total kue iklan yang diperoleh media online, termasuk penerbit cetak yang memiliki web portal, berkisar Rp 150 milyar. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen diraup oleh Detik.com dan Kompas.com. Selebihnya diperebutkan oleh Okezone, Vivanews, Kaskus, Yahoo Indonesia, Google Indonesia, Tempo Interaktif, dll. Bahkan dalam kasus Kompas, seluruh revenue yang diperoleh Kompas digital dan mobile, mencapai 6 persen dari total iklan yang diperoleh Kompas cetak. Paling tidak, itulah pengakuan Edi Taslim, Wakil Direktur Bisnis Kompas, dalam seminar Media Industry Outlook (MIO) 2011 yang digelar Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat, Rabu (26/1), di Jakarta Media Center, Gedung Dewan Pers, Jakarta. Dalam kasus Kompas for iPad dan iPhone, misalnya, bahkan ditemukan kenyataan 60% pembaca Kompas di kedua platform itu sebelumnya tidak pernah membaca Kompas versi cetak. Jelas ini sebuah keberhasilan untuk meningkatkan penetrasi kepembacaan Kompas cetak melalui media digital dan mobile. Soalnya, memang, pertumbuhan pendapatan dari mobile dan digital newspaper memerlukan waktu yang tidak sebentar. Kompas.com, misalnya, kini sudah berusia 12 tahun dan karenanya wajar jika mulai menuai perolehan iklan signifikan. Bagaimana dengan penerbit media cetak yang lain? Koran di daerah, majalah, dan tabloid? Kasus Kompas multimedia, adalah hal yang pantas dinikmati pula oleh penerbit media cetak yang lain. Selalu ada ruang dan peluang untuk mengembangkan 8|Page
  • 9. pendapatan konten mereka yang diintegrasikan ke ranah mobile dan digital. Dan peluang itu ditegaskan oleh Ricardo Indra, GM Marketing Communication PT Telkomsel. Dari total pendapatan konten Telkomsel, sekitar 25 persen disumbang oleh pendapatan dari konten-konten yang antara lain bekerjasama dengan penerbit media cetak. Hingga tahun lalu, terdapat enam penerbit media cetak yang sudah bekerjasama dengan Telkomsel, untuk mengembangkan bisnis mobile newspaper. Antara lain Kompas dan harian Seputar Indonesia. Tahun ini, 2011, diharapkan bisa menjadi 11 penerbit. Kembali pada perdebatan awal, tampak jelas bahwa peluang untuk menghasilkan bisnis dari pengembangan konten media cetak ke ranah digital dan mobile, bukanlah omong kosong belaka. Sedikit atau banyak, sejumlah penerbit telah mencicipi pertambahan pendapatan dari kedua ranah itu. Walaupun, bayang kegagalan tetaplah ada. Tapi, kapan kita tahu bakal gagal kalau tidak pernah mencobanya. “Karenanya, setiap muncul devices baru, kami akan coba untuk masuk dengan mengintegrasikan konten Kompas cetak ke dalamnya. Tidak berhenti pada platform yang sudah ada selama ini, mulai dari iPad, iPhone, blackberry, dan android,” tegas Edi penuh optimis. Toh, dengan gegap gempita perkembangan platform baru itu, media cetak masih terus eksis. Sampai kapan??? Tidak ada orang yang tahu. So? Lebih baik bersikap kreatif ketimbang selalu berdiskusi meramal kapan media cetak bakal lenyap dari muka bumi…! 9|Page