SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
Descargar para leer sin conexión
PEMROGRAMAN
      PERCEPTRON PADA
          MATLAB




JST dan
Matlab



Arafat, M.Kom
Pada MATLAB, fungsi yang dipakai untuk membangun jaringan perceptron adalah newp.
Perintah newp akan membuat sebuah perceptron dengan spesifikasi tertentu (jumlah unit input,
jumlah neuron,fungsi aktivasi, dll)

Fungsi : net = newp(PR,S)

       net = newp(PR,S,TF,LF)

         PR: matriks berukuran Rx2 yang berisi nilai minimum dan maksimum, dengan R adalah
             jumlah variabel input (ada R buah masukan)

         S : jumlah neuron (target)

         TF : fungsi aktivasi biner(defaultnya adalah fungsi treshold, dalam MATLAB disebut
            ‘hardlim’)

         LF : Fungsi pembelajaran (default : learnp, dipakai untuk mengubah bobot sehingga
            diperoleh bobot yang mendekati target)

Arsitektur jaringan terlihat seperti gambar berikut :
OPERATOR AND



Jaringan syaraf operasi AND dengan input dan output biner sebagai berikut :

Input target

        0 0 0

        0 1 0

        1 0 0

        1 1 1

Membangun perceptron (newp), dengan 2 input masing-masing mempunyai elemen dengan nilai
minimum 0 dan maksimum 1 ([0 1;0 1]), dan memiliki 1 neuron (1), fungsi aktivasi
hardlim dan fungsi pembelajaran learnp.

Instruksi pada jendela perintah MATLAB :

>> net=newp([0 1;0 1],1);


      1. Input jaringan syaraf

% mengetahui ukuran input jaringan syaraf ini

>> JumlahInput=net.inputs{1}.size

JumlahInput = 2


Berarti jaringan syaraf ini memiliki 2 variabel input



% mengetahui range elemen input jaringan syaraf ini

>> RangeInput=net.inputs{1}.range

RangeInput =

0 1

0 1
Berarti input pertama jaringan syaraf ini memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1,
demikian pula, input kedua memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1.

   2. Ukuran output jaringan syaraf

% mengetahui ukuran output jaringan syaraf ini

>> JumlahOutput=net.outputs{1}.size

JumlahOutput =1


Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 variabel output.

   3. Lapisan

% mengetahui ukuran lapisan jaringan syaraf ini


>> JumlahLapisan=net.layers{1}.size

JumlahLapisan =1


Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 lapisan (single layer)

% mengetahui fungsi aktivasi yang digunakan oleh jaringan syaraf ini

>> FungsiAktifasi=net.layers{1}.transferFcn

FungsiAktifasi =hardlim


Berarti jaringan syaraf ini menggunakan fungsi aktivasi hardlim

   4. Ukuran Bias

% mengetahui ukuran bias jaringan syaraf ini

>> JumlahBias=net.biases{1}.size

JumlahBias =1


Berarti jaringan syaraf ini menggunakan fungsi aktivasi hardlim

   5. Bobot Jaringan Syaraf

% mengetahui jumlah bobot input pada jaringan syaraf ini

>> JumlahBobotInput=net.inputWeights{1}.size

JumlahBobotInput = 1 2
Berarti jaringan syaraf ini memiliki 2 bobot input

% mengetahui bobot-bobot input pada jaringan syaraf ini

>> BobotInput=net.IW{:}

BobotInput = 0


Berarti kedua bobot ini memiliki nilai awal = 0

%mengetahui jumlah lapisan pada jaringan syaraf ini

>> JumlahBobotLapisan=net.LW{:}

JumlahBobotLapisan =[]


Berarti jaringan syaraf ini tidak memiliki bobot lapisan

% mengetahui bobot-bobot bias pada jaringan ini

>> BobotBias=net.b{1}

BobotBias =0


Berarti bobot bias memiliki nilai awal = 0

Menggambar hubungan antara vektor input dengan vektor target pada perceptron menggunakan
perintah plotpv.

Syntax : plotpv(P,T)

Plotpv(P,T,V)

       P : matriks berukuran m x n, yang merupakan vektor input dengan jumlah variabel input
          (m) maksimum 3, dan n jumlah data.

       T : matriks berukuran r x n, yang merupakan vektir target yang harus bernilai 0 atau 1
          (biner) dengan jumlah variabel target (r) maksimum 3 , dan n jumlah data.

       V : batas grafik, [x_min x_max y_min y_max]



% menggambar hubungan antara vektor input P dan target T

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

>> T=[0 0 0 1];
>> plotpv(P,T);


Akan dihasilkan gambar seperti berikut :




>> net=newp([0 1;0 1],1);

>> net.IW{1,1}=[-0.8 -1.3];

>> net.b{1}=0.6;

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

>> T=[0 0 0 1];

>> plotpv(P,T);

% melihat garis hasil komputasi

>> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});
% jaringan syaraf yang ada dikembalikan sesuai inisialisasi fungsinya

>> net=init(net);

>> net.IW{1,1}

ans = 0 0

>> net.b{1}

ans = 0


Melakukan pembelajaran agar jaringan syaraf bisa beradaptasi, untuk melakukan adaptasi pada
perseptron digunakan adapt.

Syntax : [net,Y,E] = adapt(net,P,T)

Net : jaringan syaraf yang telah beradaptasi

Y : output jaringan syaraf

E : error yang terjadi (target – output jaringan)

P : input jaringan (data-data yang diadaptasikan)

T : target jaringan
instruksi untuk melakukan adaptasi sebanyak 3 epoh pada jaringan syaraf untuk operasi AND

% input

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

% target

>> T=[0 0 0 1];

% membangun jaringan syaraf tiruan dengan perceptron

>> net=newp(minmax(P),1);

% mengembalikan nilai bobot sesuai dengan inisialisasi fungsi

>> net=init(net);

% set epoh sebanyak 3 kali

>> net.adaptParam.passes=3;

% melakukan adaptasi

>> [net,Y,E]=adapt(net,P,T);

% menggambar grafik hasil

>> plotpv(P,T);

>> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});

% mencari mean square

>> EmEsE=mse(E);

% tampilkan hasil

>> BoboInputAkhir=net.IW{1,1}

BoboInputAkhir = 1 1

>> BoboBiasAkhir=net.b{1}

BoboBiasAkhir = -1

>> MSE=EmEsE

MSE = 0.2500
>> %karena masih o.25 maka dilakukan pelatihan lagi

>> P = [0 0 1 1;0 1 0 1];

>> T = [0 0 0 1];

>> net = newp(minmax(P),1);

>> net = init(net);




>> % nilai epoh diubah menjadi 6

>> net.adaptParam.passes=6;

>> [net,Y,E]=adapt(net,P,T);

>> plotpv(P,T);

>> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});

>> EmEsE=mse(E);
>> BoboBiasAkhir=net.b{1}




BoboBiasAkhir =-2

>> BoboInputAkhir=net.IW{1,1}

BoboInputAkhir =1 1

>> MSE=EmEsE

MSE = 0




Nilai MSE = 0, artinya sudah diperoleh jaringan dengan bobot-bobot yang baik.

Melakukan simulasi input data baru terhadap jaringan syaraf yang telah selesai melakukan
pembelajaran, menggunakan sim.

Syntax : a = sim(net,p)

a : output hasil simulasi
net : jaringan syaraf yang telah dilatih.

p : input data yang akan disimulasikan pada jaringan syaraf

untuk menghitung keluaran jaringan , kita tidak perlu mengetahui targetnya. Akan tetapi jika
ingin dihitung kesalahan yang terjadi (selisih antara target dengan keluaran jaringan), maka harus
diketahui targetnya.

>> %melakukan pengujian

>> a=sim(net,[1;0])

a = 0

>> a = sim(net,[1;1])

a =1

>> a = sim(net,[0;0])

a = 0

>> a=sim(net,[0;1])

a = 0


Mengambil informasi tentang output jaringan, error adaptasi, bobot input, bobot bias, dan mean
square error (MSE) pada setiap epoh, dan menyimpannya dalam file HasilPerceptronAnd.m

>> fb=fopen('HasilPerseptronAnd.m','w');

>> %input

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

>> [m n]=size(P);

>> fprintf(fb,'Data input (P):n')

ans = 16

>> for i=1;n,

fprintf(fb,'%d %dn',P(:,i));

end;

n = 4

>> %Target

>> T=[0 0 0 1];
>> fprintf(fb,'Target (T):n');

>> fprintf(fb,'%dn',T);




>> %bentuk jaringan syaraf dengan perceptron

>> net=newp(minmax(P),1);

>> plotpv(P,T);

>> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1});

>> %set eror awal E=1

>> E=1;

>> %kembalikan nilai bobot sesiau inisialisasi fungsinya

>> net=init(net);

>> fprintf(fb,'Bobot Input Awal(w):%4.2f %4.2fn',net.IW{1,1});

>> fprintf(fb,'Bobot Bias Awal(b):%4.2fn',net.b{1});

>> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1});

>> Epoh=0;

>> MaxEpoh=100;

>> %pembelajaran kerjakan sampai sum squere eror(SSE)=0 atau epoh>maxEpoh

>> while(sse(E)&(Epoh<MaxEpoh)),

fprintf(fb,'n');

Epoh=Epoh+1;

fprintf(fb,'Epoh ke-%1d n',Epoh);

[net,Y,E]=adapt(net,P,T);

fprintf(fb,'Output Jaringan (Y):');

for i=1:n,

fprintf(fb,'%1d',E(i));

end;

fprintf(fb,'n');
fprintf(fb,'Eror Adapatasi (E):');

for i=1:n,

fprintf(fb,'%1d',E(i));

end;

fprintf(fb,'n');

fprintf(fb,'Bobot Input Baru (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1});

fprintf(fb,'Bobot Bias Baru (b) : %4.2f n',net.b{1});

fprintf(fb,'Sum Square Error (SSE):%4.2f n',sse(E));

linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1},linehandle);

drawnow;

Y

E

pause(2);

end;

Y = 1 1 1 1

E = -1 -1 -1 0

Y = 0 0 0 0

E = 0 0 0 1




Y = 0 0 0 0

E = 0 0 0 1

Y = 0 1 1 1

E = 0 -1 -1 0

Y = 0 0 0 0

E = 0 0 0 1
Y = 0 0 0 1

E =0 0 0 0

>> fprintf(fb,'n');

>> fprintf(fb,'Bobot Input Akhir (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1});

>> fprintf(fb,'Bobot Bias Akhir (b):%4.2f n',net.b{1});

>> %vektor yang akan disimulasikan

>> p=[0.5 0.1 0.7 0.2 0.5; 0.5 0.1 0.1 0.4 0.3];

>> %simulasi

>> a=sim(net,p)a = 0 0 0 0 0




>> plotpv(p,a);

>> ThePoint=findobj(gca,'type','line');

>> set(ThePoint,'Color','green');

>> pause(2);

>> hold on;

>> plotpv(P,T);

>> plotpc(net.IW{1},net.b{1});

>> hold off;

>> fclose(fb);
Hasil perceptronAnd.m

Data input (P):

0 0

0 1

1 0

1 1

Target (T):

0

0

0

1

Bobot Input Awal(w):0.00 0.00

Bobot Bias Awal(b):0.00

Epoh ke-1
Output Jaringan (Y):-1-1-10

Eror Adapatasi (E):-1-1-10

Bobot Input Baru (W):-1.00 -1.00

Bobot Bias Baru (b) : -3.00

Sum Square Error (SSE):3.00
Epoh ke-2

Output Jaringan (Y):0001

Eror Adapatasi (E):0001

Bobot Input Baru (W):0.00 0.00

Bobot Bias Baru (b) : -2.00

Sum Square Error (SSE):1.00

Epoh ke-3

Output Jaringan (Y):0001

Eror Adapatasi (E):0001

Bobot Input Baru (W):1.00 1.00

Bobot Bias Baru (b) : -1.00

Sum Square Error (SSE):1.00

Epoh ke-4

Output Jaringan (Y):0-1-10

Eror Adapatasi (E):0-1-10

Bobot Input Baru (W):0.00 0.00

Bobot Bias Baru (b) : -3.00

Sum Square Error (SSE):2.00

Epoh ke-5

Output Jaringan (Y):0001

Eror Adapatasi (E):0001

Bobot Input Baru (W):1.00 1.00

Bobot Bias Baru (b) : -2.00

Sum Square Error (SSE):1.00

Epoh ke-6
Output Jaringan (Y):0000

Eror Adapatasi (E):0000

Bobot Input Baru (W):1.00 1.00

Bobot Bias Baru (b) : -2.00

Sum Square Error (SSE):0.00

Bobot Input Akhir (W):1.00 1.00

Bobot Bias Akhir (b):-2.00
OPERATOR NOT AND



Jaringan syaraf operasi AND dengan input dan output biner sebagai berikut :

Input target

      0 0 0

      0 1 0

      1 0 1

      1 1 0



% mengetahui ukuran input jaringan syaraf ini

>> net=newp([0 1;0 1],1);

>> JumlahInput=net.inputs{1}.size

JumlahInput = 2


Berarti jaringan syaraf ini memiliki 2 variabel input

% mengetahui range elemen input jaringan syaraf ini

>> RangeInput=net.inputs{1}.range

RangeInput =0 1 1


Berarti input pertama jaringan syaraf ini memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1,
demikian pula, input kedua memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1.



% mengetahui ukuran output jaringan syaraf ini

>> JumlahOutput=net.outputs{1}.size




JumlahOutput =1


Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 variabel output.
% mengetahui ukuran lapisan jaringan syaraf ini


>> JumlahLapisan=net.layers{1}.size

JumlahLapisan =1


Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 lapisan (single layer)

% mengetahui fungsi aktivasi yang digunakan oleh jaringan syaraf ini

>> FungsiAktifasi=net.layers{1}.transferFcn

FungsiAktifasi =hardlim

% mengetahui ukuran bias jaringan syaraf ini

>> JumlahBias=net.biases{1}.size

% mengetahui ukuran bias jaringan syaraf ini

JumlahBias =1

% mengetahui jumlah bobot input pada jaringan syaraf ini

>> JumlahBobotInput=net.inputWeights{1}.size

JumlahBobotInput =1 2

% mengetahui bobot-bobot input pada jaringan syaraf ini

>> BobotInput=net.IW{:}

BobotInput =0

%mengetahui jumlah lapisan pada jaringan syaraf ini

>> JumlahBobotLapisan=net.LW{:}

JumlahBobotLapisan =[]

% mengetahui bobot-bobot bias pada jaringan ini

>> BobotBias=net.b{1}

BobotBias =0


Menggambar hubungan antara vektor input dengan vektor target pada perceptron menggunakan
perintah plotpv.

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];
>> T=[0 0 1 0];

>> plotpv(P,T);




>> net=newp([0 1;0 1],1);

>> net.IW{1,1}=[-0.8 -1.3];

>> net.b{1}=0.6;

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

>> T=[0 0 1 0];

>> plotpv(P,T);




% melihat garis hasil komputasi

>> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});
% jaringan syaraf yang ada dikembalikan sesuai inisialisasi fungsinya

>> net=init(net);

>> net.IW{1,1}




ans =

0 0

>> net.b{1}

ans =0


Melakukan pembelajaran agar jaringan syaraf bisa beradaptasi.

% input

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

% target

>> T=[0 0 1 0];

% membangun jaringan syaraf tiruan dengan perceptron

>> net=newp(minmax(P),1);

% mengembalikan nilai bobot sesuai dengan inisialisasi fungsi
>> net=init(net);

% set epoh sebanyak 3 kali

>> net.adaptParam.passes=3;

% melakukan adaptas

>> [net,Y,E]=adapt(net,P,T);

% menggambar grafik hasil

>> plotpv(P,T);

>> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});




% mencari mean square

>> EmEsE=mse(E);

>> BobotInputAkhir=net.IW{1,1}

% tampilkan hasil

BobotInputAkhir =1 -2

>> BobotBiasAkhir=net.b{1}

BobotBiasAkhir =-1

>> MSE=EmEsE
MSE =0.2500

>> %pelatihan dengan nilai epoh di ubah menjadi 4

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

>> T=[0 0 1 0];

>> net=newp(minmax(P),1);

>> net=init(net);

>> % nilai epoh diubah menjadi 4

>> net.adaptParam.passes=4;

>> [net,Y,E]=adapt(net,P,T);

>> plotpv(P,T);

>> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});

>> EmEsE=mse(E);

>> BoboInputAkhir=net.IW{1,1}

BoboInputAkhir =1 -2

>> BoboBiasAkhir=net.b{1}

BoboBiasAkhir =-1

>> MSE=EmEsE

MSE =0

% simulasi input data baru tertentu terhadap jaringan syaraf yang telah selesai
melakukan pembelajaran

>> a=sim(net,[1;0])

a =1

>> a=sim(net,[1;1])

a =0

>> a=sim(net,[0;0])

a =0

>> a=sim(net,[0;1])
a =0

% informasi tentang output jaringan, error adaptasi, bobot input, bobot bias, dan mean
square error pada setiap epoh, dan menyimpannya dalam file HasilPerceptron.m

>> fb=fopen('HasilPerceptron.m','w');

>> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];

>> [m n]=size(P);

>> fprintf(fb,'Data input (P):n')

ans =16

>> for i=1;n,

fprintf(fb,'%d %dn',P(:,i));

end;

n =4

>> %Target

>> T=[0 0 1 0];

>> fprintf(fb,'Target (T):n');

>> fprintf(fb,'%dn',T);

>> %bentuk jaringan syaraf dengan perceptron

>> net=newp(minmax(P),1);

>> plotpv(P,T);

>> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1});

>> %set eror awal E=1

>> E=1;

>> %kembalikan nilai bobot sesiau inisialisasi fungsinya

>> net=init(net);

>> fprintf(fb,'Bobot Input Awal(w):%4.2f %4.2fn',net.IW{1,1});

>> fprintf(fb,'Bobot Bias Awal(b):%4.2fn',net.b{1});

>> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1});
>> Epoh=0;

>> MaxEpoh=100;

>> %pembelajaran kerjakan sampai sum squere eror(SSE)=0 atau epoh>maxEpoh

>> while(sse(E)&(Epoh<MaxEpoh)),

fprintf(fb,'n');

Epoh=Epoh+1;

fprintf(fb,'Epoh ke-%1d n',Epoh);

[net,Y,E]=adapt(net,P,T);

fprintf(fb,'Output Jaringan (Y):');

for i=1:n,

fprintf(fb,'%1d',E(i));

end;

fprintf(fb,'n');

fprintf(fb,'Eror Adapatasi (E):');

for i=1:n,

fprintf(fb,'%1d',E(i));

end;

fprintf(fb,'n');

fprintf(fb,'Bobot Input Baru (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1});

fprintf(fb,'Bobot Bias Baru (b) : %4.2f n',net.b{1});

fprintf(fb,'Sum Square Error (SSE):%4.2f n',sse(E));

linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1},linehandle);

drawnow;

>> Y

E

pause(2);

end;
Y =

1 1 1 1

E =

-1 -1 0 -1

Y =

0 0 0 0

E =

0 0 1 0

Y =

0 0 0 0

E =

0 0 1 0

Y =

0 0 1 0

E =

0 0 0 0

>> fprintf(fb,'n');

>> fprintf(fb,'Bobot Input Akhir (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1});

>> fprintf(fb,'Bobot Bias Akhir (b):%4.2f n',net.b{1});

>> %vektor yang akan disimulasikan

>> p=[0.5 0.1 0.7 0.2 0.5; 0.5 0.1 0.1 0.4 0.3];

>> %simulasi

>> a=sim(net,p)

a =

0 0 0 0 0

>> plotpv(p,a);
>> ThePoint=findobj(gca,'type','line');

>> set(ThePoint,'Color','green');

>> pause(2);

>> hold on;

>> plotpv(P,T);

>> plotpc(net.IW{1},net.b{1});

>> hold off;

>> fclose(fb);




Hasil Perceptron.m



Data input (P):

0 0

0 1

1 0

1 1
Target (T):

0

0

1

0

Bobot Input Awal(w):0.00 0.00

Bobot Bias Awal(b):0.00

Epoh ke-1

Output Jaringan (Y):-1-10-1

Eror Adapatasi (E):-1-10-1

Bobot Input Baru (W):-1.00 -2.00

Bobot Bias Baru (b) : -3.00

Sum Square Error (SSE):3.00

Epoh ke-2

Output Jaringan (Y):0010

Eror Adapatasi (E):0010

Bobot Input Baru (W):0.00 -2.00

Bobot Bias Baru (b) : -2.00

Sum Square Error (SSE):1.00

Epoh ke-3

Output Jaringan (Y):0010

Eror Adapatasi (E):0010

Bobot Input Baru (W):1.00 -2.00

Bobot Bias Baru (b) : -1.00

Sum Square Error (SSE):1.00

Epoh ke-4

Output Jaringan (Y):0000
Eror Adapatasi (E):0000

Bobot Input Baru (W):1.00 -2.00

Bobot Bias Baru (b) : -1.00

Sum Square Error (SSE):0.00

Bobot Input Akhir (W):1.00 -2.00

Bobot Bias Akhir (b):-1.00

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)ahmad haidaroh
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01KuliahKita
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra DigitalPertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristikahmad haidaroh
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABSimesterious TheMaster
 
Desain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritmaDesain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritmaDiki Rosandy
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Farichah Riha
 
Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Nurdin Al-Azies
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 

La actualidad más candente (20)

Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Modul 7 fuzzy logic
Modul 7   fuzzy logicModul 7   fuzzy logic
Modul 7 fuzzy logic
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
 
Materi 6. perulangan
Materi 6. perulanganMateri 6. perulangan
Materi 6. perulangan
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Hebb, perceptro dan adaline
Hebb, perceptro dan adalineHebb, perceptro dan adaline
Hebb, perceptro dan adaline
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra DigitalPertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
Pertemuan 3 - Digital Image Processing - Spatial Filtering - Citra Digital
 
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristik
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
 
Desain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritmaDesain dan analisis algoritma
Desain dan analisis algoritma
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)
 
Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 

Destacado (11)

Pengenalan pola sederhana dg perceptron
Pengenalan pola sederhana dg perceptronPengenalan pola sederhana dg perceptron
Pengenalan pola sederhana dg perceptron
 
Perceptron
PerceptronPerceptron
Perceptron
 
Jar perceptron
Jar perceptronJar perceptron
Jar perceptron
 
Create mental sphere
Create mental sphereCreate mental sphere
Create mental sphere
 
Jaringan perceptron
Jaringan perceptronJaringan perceptron
Jaringan perceptron
 
Jaringan komputer 1
Jaringan komputer 1Jaringan komputer 1
Jaringan komputer 1
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
 
Modul server debian 5
Modul server debian 5Modul server debian 5
Modul server debian 5
 
Pengenalan jaringan-syaraf-tiruan
Pengenalan jaringan-syaraf-tiruanPengenalan jaringan-syaraf-tiruan
Pengenalan jaringan-syaraf-tiruan
 
Contoh Program Jaringan Syaraf Tiruan Sederhana
Contoh Program Jaringan Syaraf Tiruan SederhanaContoh Program Jaringan Syaraf Tiruan Sederhana
Contoh Program Jaringan Syaraf Tiruan Sederhana
 
Modul rpl (final 2013)
Modul rpl (final 2013)Modul rpl (final 2013)
Modul rpl (final 2013)
 

Similar a Jaringan perceptron & matlab

Membangun perceptron operator and
Membangun perceptron operator andMembangun perceptron operator and
Membangun perceptron operator andRakhmat Aji
 
7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptxSeminusPahabol
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bTri Budi Santoso
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-btribudi20
 
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.pptAlgoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.pptELDONIMOSUL1
 
pertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.pptpertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.pptardian206415
 
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1DEDEALAMSYAHSPd
 
05c neural network-mlp
05c neural network-mlp05c neural network-mlp
05c neural network-mlprrahmad_14
 
pertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).ppt
pertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).pptpertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).ppt
pertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).pptnafilarifki1
 
Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)Eka Suryadana
 
Pertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptx
Pertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptxPertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptx
Pertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptxCakraAdipuraWicaksan
 
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman LanjutJeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman LanjutIndividual Consultants
 
Addtional Files for Implementing Neural Network from Scratch
Addtional Files for Implementing Neural Network from ScratchAddtional Files for Implementing Neural Network from Scratch
Addtional Files for Implementing Neural Network from ScratchRon Ashrovy
 
Praktikum Komputasi Statistik ANN.ppt
Praktikum Komputasi Statistik ANN.pptPraktikum Komputasi Statistik ANN.ppt
Praktikum Komputasi Statistik ANN.pptAyuseptiani35
 

Similar a Jaringan perceptron & matlab (20)

Membangun perceptron operator and
Membangun perceptron operator andMembangun perceptron operator and
Membangun perceptron operator and
 
7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx
 
JST.ppt
JST.pptJST.ppt
JST.ppt
 
backpropagation
backpropagationbackpropagation
backpropagation
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.pptAlgoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
 
pertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.pptpertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.ppt
 
19511 19 & 20 jst
19511 19 & 20 jst19511 19 & 20 jst
19511 19 & 20 jst
 
14237 19 & 20 jst
14237 19 & 20 jst14237 19 & 20 jst
14237 19 & 20 jst
 
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
 
05c neural network-mlp
05c neural network-mlp05c neural network-mlp
05c neural network-mlp
 
pertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).ppt
pertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).pptpertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).ppt
pertemuan ke-4 (Variabel dan Konstanta).ppt
 
Modul psd2
Modul psd2Modul psd2
Modul psd2
 
Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)
 
Pertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptx
Pertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptxPertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptx
Pertemuan 5_Jaringan Syaraf Tiruan Upload.pptx
 
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman LanjutJeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
Jeni Intro2 Bab03 Teknik Pemrograman Lanjut
 
Addtional Files for Implementing Neural Network from Scratch
Addtional Files for Implementing Neural Network from ScratchAddtional Files for Implementing Neural Network from Scratch
Addtional Files for Implementing Neural Network from Scratch
 
Praktikum Komputasi Statistik ANN.ppt
Praktikum Komputasi Statistik ANN.pptPraktikum Komputasi Statistik ANN.ppt
Praktikum Komputasi Statistik ANN.ppt
 
Algoritma brute force
Algoritma brute forceAlgoritma brute force
Algoritma brute force
 

Más de UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru

Más de UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru (20)

Teknologi wi max
Teknologi wi maxTeknologi wi max
Teknologi wi max
 
Fungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlabFungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlab
 
Introduction jst
Introduction jstIntroduction jst
Introduction jst
 
Karakteristik neural network
Karakteristik neural networkKarakteristik neural network
Karakteristik neural network
 
Karakteristik neural network
Karakteristik neural networkKarakteristik neural network
Karakteristik neural network
 
Creative styling for your car
Creative styling for your carCreative styling for your car
Creative styling for your car
 
Create symmetrical abstraction
Create symmetrical abstractionCreate symmetrical abstraction
Create symmetrical abstraction
 
Create a loving cup 3 d ai
Create a loving cup 3 d aiCreate a loving cup 3 d ai
Create a loving cup 3 d ai
 
Coca cola 3 d ai
Coca cola 3 d aiCoca cola 3 d ai
Coca cola 3 d ai
 
3 d adobe illustrator
3 d adobe illustrator3 d adobe illustrator
3 d adobe illustrator
 
Design grafis adobe illustrator
Design grafis adobe illustratorDesign grafis adobe illustrator
Design grafis adobe illustrator
 
Daftar alamat domain dan hosting gratis
Daftar alamat domain dan hosting gratisDaftar alamat domain dan hosting gratis
Daftar alamat domain dan hosting gratis
 
Anatomi furuf
Anatomi furufAnatomi furuf
Anatomi furuf
 
Vibi net sql server 2005 dan my sql
Vibi net sql server 2005 dan my sqlVibi net sql server 2005 dan my sql
Vibi net sql server 2005 dan my sql
 
Design grafis
Design grafisDesign grafis
Design grafis
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Jaringan komputer 1 pertemuan 2
Jaringan  komputer 1 pertemuan 2Jaringan  komputer 1 pertemuan 2
Jaringan komputer 1 pertemuan 2
 
Jaringan komputer subneting
Jaringan komputer subnetingJaringan komputer subneting
Jaringan komputer subneting
 
Modul 2003 server
Modul 2003 server Modul 2003 server
Modul 2003 server
 

Último

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 

Último (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

Jaringan perceptron & matlab

  • 1. PEMROGRAMAN PERCEPTRON PADA MATLAB JST dan Matlab Arafat, M.Kom
  • 2. Pada MATLAB, fungsi yang dipakai untuk membangun jaringan perceptron adalah newp. Perintah newp akan membuat sebuah perceptron dengan spesifikasi tertentu (jumlah unit input, jumlah neuron,fungsi aktivasi, dll) Fungsi : net = newp(PR,S) net = newp(PR,S,TF,LF) PR: matriks berukuran Rx2 yang berisi nilai minimum dan maksimum, dengan R adalah jumlah variabel input (ada R buah masukan) S : jumlah neuron (target) TF : fungsi aktivasi biner(defaultnya adalah fungsi treshold, dalam MATLAB disebut ‘hardlim’) LF : Fungsi pembelajaran (default : learnp, dipakai untuk mengubah bobot sehingga diperoleh bobot yang mendekati target) Arsitektur jaringan terlihat seperti gambar berikut :
  • 3. OPERATOR AND Jaringan syaraf operasi AND dengan input dan output biner sebagai berikut : Input target 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Membangun perceptron (newp), dengan 2 input masing-masing mempunyai elemen dengan nilai minimum 0 dan maksimum 1 ([0 1;0 1]), dan memiliki 1 neuron (1), fungsi aktivasi hardlim dan fungsi pembelajaran learnp. Instruksi pada jendela perintah MATLAB : >> net=newp([0 1;0 1],1); 1. Input jaringan syaraf % mengetahui ukuran input jaringan syaraf ini >> JumlahInput=net.inputs{1}.size JumlahInput = 2 Berarti jaringan syaraf ini memiliki 2 variabel input % mengetahui range elemen input jaringan syaraf ini >> RangeInput=net.inputs{1}.range RangeInput = 0 1 0 1
  • 4. Berarti input pertama jaringan syaraf ini memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1, demikian pula, input kedua memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1. 2. Ukuran output jaringan syaraf % mengetahui ukuran output jaringan syaraf ini >> JumlahOutput=net.outputs{1}.size JumlahOutput =1 Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 variabel output. 3. Lapisan % mengetahui ukuran lapisan jaringan syaraf ini >> JumlahLapisan=net.layers{1}.size JumlahLapisan =1 Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 lapisan (single layer) % mengetahui fungsi aktivasi yang digunakan oleh jaringan syaraf ini >> FungsiAktifasi=net.layers{1}.transferFcn FungsiAktifasi =hardlim Berarti jaringan syaraf ini menggunakan fungsi aktivasi hardlim 4. Ukuran Bias % mengetahui ukuran bias jaringan syaraf ini >> JumlahBias=net.biases{1}.size JumlahBias =1 Berarti jaringan syaraf ini menggunakan fungsi aktivasi hardlim 5. Bobot Jaringan Syaraf % mengetahui jumlah bobot input pada jaringan syaraf ini >> JumlahBobotInput=net.inputWeights{1}.size JumlahBobotInput = 1 2
  • 5. Berarti jaringan syaraf ini memiliki 2 bobot input % mengetahui bobot-bobot input pada jaringan syaraf ini >> BobotInput=net.IW{:} BobotInput = 0 Berarti kedua bobot ini memiliki nilai awal = 0 %mengetahui jumlah lapisan pada jaringan syaraf ini >> JumlahBobotLapisan=net.LW{:} JumlahBobotLapisan =[] Berarti jaringan syaraf ini tidak memiliki bobot lapisan % mengetahui bobot-bobot bias pada jaringan ini >> BobotBias=net.b{1} BobotBias =0 Berarti bobot bias memiliki nilai awal = 0 Menggambar hubungan antara vektor input dengan vektor target pada perceptron menggunakan perintah plotpv. Syntax : plotpv(P,T) Plotpv(P,T,V) P : matriks berukuran m x n, yang merupakan vektor input dengan jumlah variabel input (m) maksimum 3, dan n jumlah data. T : matriks berukuran r x n, yang merupakan vektir target yang harus bernilai 0 atau 1 (biner) dengan jumlah variabel target (r) maksimum 3 , dan n jumlah data. V : batas grafik, [x_min x_max y_min y_max] % menggambar hubungan antara vektor input P dan target T >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; >> T=[0 0 0 1];
  • 6. >> plotpv(P,T); Akan dihasilkan gambar seperti berikut : >> net=newp([0 1;0 1],1); >> net.IW{1,1}=[-0.8 -1.3]; >> net.b{1}=0.6; >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; >> T=[0 0 0 1]; >> plotpv(P,T); % melihat garis hasil komputasi >> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});
  • 7. % jaringan syaraf yang ada dikembalikan sesuai inisialisasi fungsinya >> net=init(net); >> net.IW{1,1} ans = 0 0 >> net.b{1} ans = 0 Melakukan pembelajaran agar jaringan syaraf bisa beradaptasi, untuk melakukan adaptasi pada perseptron digunakan adapt. Syntax : [net,Y,E] = adapt(net,P,T) Net : jaringan syaraf yang telah beradaptasi Y : output jaringan syaraf E : error yang terjadi (target – output jaringan) P : input jaringan (data-data yang diadaptasikan) T : target jaringan
  • 8. instruksi untuk melakukan adaptasi sebanyak 3 epoh pada jaringan syaraf untuk operasi AND % input >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; % target >> T=[0 0 0 1]; % membangun jaringan syaraf tiruan dengan perceptron >> net=newp(minmax(P),1); % mengembalikan nilai bobot sesuai dengan inisialisasi fungsi >> net=init(net); % set epoh sebanyak 3 kali >> net.adaptParam.passes=3; % melakukan adaptasi >> [net,Y,E]=adapt(net,P,T); % menggambar grafik hasil >> plotpv(P,T); >> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1}); % mencari mean square >> EmEsE=mse(E); % tampilkan hasil >> BoboInputAkhir=net.IW{1,1} BoboInputAkhir = 1 1 >> BoboBiasAkhir=net.b{1} BoboBiasAkhir = -1 >> MSE=EmEsE MSE = 0.2500
  • 9. >> %karena masih o.25 maka dilakukan pelatihan lagi >> P = [0 0 1 1;0 1 0 1]; >> T = [0 0 0 1]; >> net = newp(minmax(P),1); >> net = init(net); >> % nilai epoh diubah menjadi 6 >> net.adaptParam.passes=6; >> [net,Y,E]=adapt(net,P,T); >> plotpv(P,T); >> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1}); >> EmEsE=mse(E);
  • 10. >> BoboBiasAkhir=net.b{1} BoboBiasAkhir =-2 >> BoboInputAkhir=net.IW{1,1} BoboInputAkhir =1 1 >> MSE=EmEsE MSE = 0 Nilai MSE = 0, artinya sudah diperoleh jaringan dengan bobot-bobot yang baik. Melakukan simulasi input data baru terhadap jaringan syaraf yang telah selesai melakukan pembelajaran, menggunakan sim. Syntax : a = sim(net,p) a : output hasil simulasi
  • 11. net : jaringan syaraf yang telah dilatih. p : input data yang akan disimulasikan pada jaringan syaraf untuk menghitung keluaran jaringan , kita tidak perlu mengetahui targetnya. Akan tetapi jika ingin dihitung kesalahan yang terjadi (selisih antara target dengan keluaran jaringan), maka harus diketahui targetnya. >> %melakukan pengujian >> a=sim(net,[1;0]) a = 0 >> a = sim(net,[1;1]) a =1 >> a = sim(net,[0;0]) a = 0 >> a=sim(net,[0;1]) a = 0 Mengambil informasi tentang output jaringan, error adaptasi, bobot input, bobot bias, dan mean square error (MSE) pada setiap epoh, dan menyimpannya dalam file HasilPerceptronAnd.m >> fb=fopen('HasilPerseptronAnd.m','w'); >> %input >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; >> [m n]=size(P); >> fprintf(fb,'Data input (P):n') ans = 16 >> for i=1;n, fprintf(fb,'%d %dn',P(:,i)); end; n = 4 >> %Target >> T=[0 0 0 1];
  • 12. >> fprintf(fb,'Target (T):n'); >> fprintf(fb,'%dn',T); >> %bentuk jaringan syaraf dengan perceptron >> net=newp(minmax(P),1); >> plotpv(P,T); >> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1}); >> %set eror awal E=1 >> E=1; >> %kembalikan nilai bobot sesiau inisialisasi fungsinya >> net=init(net); >> fprintf(fb,'Bobot Input Awal(w):%4.2f %4.2fn',net.IW{1,1}); >> fprintf(fb,'Bobot Bias Awal(b):%4.2fn',net.b{1}); >> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1}); >> Epoh=0; >> MaxEpoh=100; >> %pembelajaran kerjakan sampai sum squere eror(SSE)=0 atau epoh>maxEpoh >> while(sse(E)&(Epoh<MaxEpoh)), fprintf(fb,'n'); Epoh=Epoh+1; fprintf(fb,'Epoh ke-%1d n',Epoh); [net,Y,E]=adapt(net,P,T); fprintf(fb,'Output Jaringan (Y):'); for i=1:n, fprintf(fb,'%1d',E(i)); end; fprintf(fb,'n');
  • 13. fprintf(fb,'Eror Adapatasi (E):'); for i=1:n, fprintf(fb,'%1d',E(i)); end; fprintf(fb,'n'); fprintf(fb,'Bobot Input Baru (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1}); fprintf(fb,'Bobot Bias Baru (b) : %4.2f n',net.b{1}); fprintf(fb,'Sum Square Error (SSE):%4.2f n',sse(E)); linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1},linehandle); drawnow; Y E pause(2); end; Y = 1 1 1 1 E = -1 -1 -1 0 Y = 0 0 0 0 E = 0 0 0 1 Y = 0 0 0 0 E = 0 0 0 1 Y = 0 1 1 1 E = 0 -1 -1 0 Y = 0 0 0 0 E = 0 0 0 1
  • 14. Y = 0 0 0 1 E =0 0 0 0 >> fprintf(fb,'n'); >> fprintf(fb,'Bobot Input Akhir (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1}); >> fprintf(fb,'Bobot Bias Akhir (b):%4.2f n',net.b{1}); >> %vektor yang akan disimulasikan >> p=[0.5 0.1 0.7 0.2 0.5; 0.5 0.1 0.1 0.4 0.3]; >> %simulasi >> a=sim(net,p)a = 0 0 0 0 0 >> plotpv(p,a); >> ThePoint=findobj(gca,'type','line'); >> set(ThePoint,'Color','green'); >> pause(2); >> hold on; >> plotpv(P,T); >> plotpc(net.IW{1},net.b{1}); >> hold off; >> fclose(fb);
  • 15. Hasil perceptronAnd.m Data input (P): 0 0 0 1 1 0 1 1 Target (T): 0 0 0 1 Bobot Input Awal(w):0.00 0.00 Bobot Bias Awal(b):0.00 Epoh ke-1
  • 16. Output Jaringan (Y):-1-1-10 Eror Adapatasi (E):-1-1-10 Bobot Input Baru (W):-1.00 -1.00 Bobot Bias Baru (b) : -3.00 Sum Square Error (SSE):3.00
  • 17. Epoh ke-2 Output Jaringan (Y):0001 Eror Adapatasi (E):0001 Bobot Input Baru (W):0.00 0.00 Bobot Bias Baru (b) : -2.00 Sum Square Error (SSE):1.00 Epoh ke-3 Output Jaringan (Y):0001 Eror Adapatasi (E):0001 Bobot Input Baru (W):1.00 1.00 Bobot Bias Baru (b) : -1.00 Sum Square Error (SSE):1.00 Epoh ke-4 Output Jaringan (Y):0-1-10 Eror Adapatasi (E):0-1-10 Bobot Input Baru (W):0.00 0.00 Bobot Bias Baru (b) : -3.00 Sum Square Error (SSE):2.00 Epoh ke-5 Output Jaringan (Y):0001 Eror Adapatasi (E):0001 Bobot Input Baru (W):1.00 1.00 Bobot Bias Baru (b) : -2.00 Sum Square Error (SSE):1.00 Epoh ke-6
  • 18. Output Jaringan (Y):0000 Eror Adapatasi (E):0000 Bobot Input Baru (W):1.00 1.00 Bobot Bias Baru (b) : -2.00 Sum Square Error (SSE):0.00 Bobot Input Akhir (W):1.00 1.00 Bobot Bias Akhir (b):-2.00
  • 19. OPERATOR NOT AND Jaringan syaraf operasi AND dengan input dan output biner sebagai berikut : Input target 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 % mengetahui ukuran input jaringan syaraf ini >> net=newp([0 1;0 1],1); >> JumlahInput=net.inputs{1}.size JumlahInput = 2 Berarti jaringan syaraf ini memiliki 2 variabel input % mengetahui range elemen input jaringan syaraf ini >> RangeInput=net.inputs{1}.range RangeInput =0 1 1 Berarti input pertama jaringan syaraf ini memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1, demikian pula, input kedua memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1. % mengetahui ukuran output jaringan syaraf ini >> JumlahOutput=net.outputs{1}.size JumlahOutput =1 Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 variabel output.
  • 20. % mengetahui ukuran lapisan jaringan syaraf ini >> JumlahLapisan=net.layers{1}.size JumlahLapisan =1 Berarti jaringan syaraf ini memiliki 1 lapisan (single layer) % mengetahui fungsi aktivasi yang digunakan oleh jaringan syaraf ini >> FungsiAktifasi=net.layers{1}.transferFcn FungsiAktifasi =hardlim % mengetahui ukuran bias jaringan syaraf ini >> JumlahBias=net.biases{1}.size % mengetahui ukuran bias jaringan syaraf ini JumlahBias =1 % mengetahui jumlah bobot input pada jaringan syaraf ini >> JumlahBobotInput=net.inputWeights{1}.size JumlahBobotInput =1 2 % mengetahui bobot-bobot input pada jaringan syaraf ini >> BobotInput=net.IW{:} BobotInput =0 %mengetahui jumlah lapisan pada jaringan syaraf ini >> JumlahBobotLapisan=net.LW{:} JumlahBobotLapisan =[] % mengetahui bobot-bobot bias pada jaringan ini >> BobotBias=net.b{1} BobotBias =0 Menggambar hubungan antara vektor input dengan vektor target pada perceptron menggunakan perintah plotpv. >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1];
  • 21. >> T=[0 0 1 0]; >> plotpv(P,T); >> net=newp([0 1;0 1],1); >> net.IW{1,1}=[-0.8 -1.3]; >> net.b{1}=0.6; >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; >> T=[0 0 1 0]; >> plotpv(P,T); % melihat garis hasil komputasi >> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1});
  • 22. % jaringan syaraf yang ada dikembalikan sesuai inisialisasi fungsinya >> net=init(net); >> net.IW{1,1} ans = 0 0 >> net.b{1} ans =0 Melakukan pembelajaran agar jaringan syaraf bisa beradaptasi. % input >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; % target >> T=[0 0 1 0]; % membangun jaringan syaraf tiruan dengan perceptron >> net=newp(minmax(P),1); % mengembalikan nilai bobot sesuai dengan inisialisasi fungsi
  • 23. >> net=init(net); % set epoh sebanyak 3 kali >> net.adaptParam.passes=3; % melakukan adaptas >> [net,Y,E]=adapt(net,P,T); % menggambar grafik hasil >> plotpv(P,T); >> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1}); % mencari mean square >> EmEsE=mse(E); >> BobotInputAkhir=net.IW{1,1} % tampilkan hasil BobotInputAkhir =1 -2 >> BobotBiasAkhir=net.b{1} BobotBiasAkhir =-1 >> MSE=EmEsE
  • 24. MSE =0.2500 >> %pelatihan dengan nilai epoh di ubah menjadi 4 >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; >> T=[0 0 1 0]; >> net=newp(minmax(P),1); >> net=init(net); >> % nilai epoh diubah menjadi 4 >> net.adaptParam.passes=4; >> [net,Y,E]=adapt(net,P,T); >> plotpv(P,T); >> plotpc(net.IW{1,1},net.b{1}); >> EmEsE=mse(E); >> BoboInputAkhir=net.IW{1,1} BoboInputAkhir =1 -2 >> BoboBiasAkhir=net.b{1} BoboBiasAkhir =-1 >> MSE=EmEsE MSE =0 % simulasi input data baru tertentu terhadap jaringan syaraf yang telah selesai melakukan pembelajaran >> a=sim(net,[1;0]) a =1 >> a=sim(net,[1;1]) a =0 >> a=sim(net,[0;0]) a =0 >> a=sim(net,[0;1])
  • 25. a =0 % informasi tentang output jaringan, error adaptasi, bobot input, bobot bias, dan mean square error pada setiap epoh, dan menyimpannya dalam file HasilPerceptron.m >> fb=fopen('HasilPerceptron.m','w'); >> P=[0 0 1 1;0 1 0 1]; >> [m n]=size(P); >> fprintf(fb,'Data input (P):n') ans =16 >> for i=1;n, fprintf(fb,'%d %dn',P(:,i)); end; n =4 >> %Target >> T=[0 0 1 0]; >> fprintf(fb,'Target (T):n'); >> fprintf(fb,'%dn',T); >> %bentuk jaringan syaraf dengan perceptron >> net=newp(minmax(P),1); >> plotpv(P,T); >> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1}); >> %set eror awal E=1 >> E=1; >> %kembalikan nilai bobot sesiau inisialisasi fungsinya >> net=init(net); >> fprintf(fb,'Bobot Input Awal(w):%4.2f %4.2fn',net.IW{1,1}); >> fprintf(fb,'Bobot Bias Awal(b):%4.2fn',net.b{1}); >> linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1});
  • 26. >> Epoh=0; >> MaxEpoh=100; >> %pembelajaran kerjakan sampai sum squere eror(SSE)=0 atau epoh>maxEpoh >> while(sse(E)&(Epoh<MaxEpoh)), fprintf(fb,'n'); Epoh=Epoh+1; fprintf(fb,'Epoh ke-%1d n',Epoh); [net,Y,E]=adapt(net,P,T); fprintf(fb,'Output Jaringan (Y):'); for i=1:n, fprintf(fb,'%1d',E(i)); end; fprintf(fb,'n'); fprintf(fb,'Eror Adapatasi (E):'); for i=1:n, fprintf(fb,'%1d',E(i)); end; fprintf(fb,'n'); fprintf(fb,'Bobot Input Baru (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1}); fprintf(fb,'Bobot Bias Baru (b) : %4.2f n',net.b{1}); fprintf(fb,'Sum Square Error (SSE):%4.2f n',sse(E)); linehandle=plotpc(net.IW{1},net.b{1},linehandle); drawnow; >> Y E pause(2); end;
  • 27. Y = 1 1 1 1 E = -1 -1 0 -1 Y = 0 0 0 0 E = 0 0 1 0 Y = 0 0 0 0 E = 0 0 1 0 Y = 0 0 1 0 E = 0 0 0 0 >> fprintf(fb,'n'); >> fprintf(fb,'Bobot Input Akhir (W):%4.2f %4.2f n',net.IW{1,1}); >> fprintf(fb,'Bobot Bias Akhir (b):%4.2f n',net.b{1}); >> %vektor yang akan disimulasikan >> p=[0.5 0.1 0.7 0.2 0.5; 0.5 0.1 0.1 0.4 0.3]; >> %simulasi >> a=sim(net,p) a = 0 0 0 0 0 >> plotpv(p,a);
  • 28. >> ThePoint=findobj(gca,'type','line'); >> set(ThePoint,'Color','green'); >> pause(2); >> hold on; >> plotpv(P,T); >> plotpc(net.IW{1},net.b{1}); >> hold off; >> fclose(fb); Hasil Perceptron.m Data input (P): 0 0 0 1 1 0 1 1
  • 29. Target (T): 0 0 1 0 Bobot Input Awal(w):0.00 0.00 Bobot Bias Awal(b):0.00 Epoh ke-1 Output Jaringan (Y):-1-10-1 Eror Adapatasi (E):-1-10-1 Bobot Input Baru (W):-1.00 -2.00 Bobot Bias Baru (b) : -3.00 Sum Square Error (SSE):3.00 Epoh ke-2 Output Jaringan (Y):0010 Eror Adapatasi (E):0010 Bobot Input Baru (W):0.00 -2.00 Bobot Bias Baru (b) : -2.00 Sum Square Error (SSE):1.00 Epoh ke-3 Output Jaringan (Y):0010 Eror Adapatasi (E):0010 Bobot Input Baru (W):1.00 -2.00 Bobot Bias Baru (b) : -1.00 Sum Square Error (SSE):1.00 Epoh ke-4 Output Jaringan (Y):0000
  • 30. Eror Adapatasi (E):0000 Bobot Input Baru (W):1.00 -2.00 Bobot Bias Baru (b) : -1.00 Sum Square Error (SSE):0.00 Bobot Input Akhir (W):1.00 -2.00 Bobot Bias Akhir (b):-1.00