3. Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses
penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan
dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang
lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.
Jadi, kerajinan limbah tekstil adalah suatu karya tangan yang
dihasilkan oleh buangan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga).
4. Teknik konduksi dalam kerajinan
limbah tekstil:
1. CETAK SARING/SABLON
2. BATIK
Teknik menghias permukaan kain
dengan menggunakan screen.
Teknik menghias permukaan kain menggunakan
malam batik
dengan pewarnaan alami dan buatan
3.
MAKRAME
Teknik membentuk struktur dengan
menggunakan berbagai
simpul/ikatan.
4. JAHIT
Teknik pembuatan suatu karya kerajinan
yang terbuat dari
guntingan/potongan kain dengan cara
dijahit sesuai desain.
5. SULAM /BORDIR
6. TENUN DAN TAPESTRI
Teknik menghias permukaan kain menggunakan
benang sulam
yang dikerjakan secara manual maupun masinal.
Teknik membentuk struktur dengan cara
menyilangkan benang
pakan diantara benang lusi.
8. Secara garis besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas:
1. Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai bendabenda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik
sangat dibutuhkan.
2. Di samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki
fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam kerajinan
Tekstil.
3. Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi
sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis
ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika.
4. Kerajinan limbah tekstil juga sangat dibutuhkan sebagai sarana pelestarian
alam.
10. Unsur Estetika adalah usnsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan
keindahan. Karena itu, dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai
unsur-unsur seni seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain dari benda
berbahan baku limbah tekstil yang akan dibuatnya.
Sedangkan unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow
function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur
tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaan nya misalkan pakaian
batik atau pakaian dari bahan kain tenun.
Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk desain ingin dianggap
berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan (safety), kenyamanan
(ergonomi) dan keindahan (estetika).
12. Ragam hias merupakan karya
seni rupa yang diambil dari
bentukbentuk flora, fauna, figuratif,
dan bentuk geometris. Ragam
hias tersebut dapat diterapkan
pada media dua dan tiga
dimensi.
13. 1. Ragam Hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau
di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni
seperti batik, ukiran, dan tenunan.
2. Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan
pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa
dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.
14. 3. Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentukbentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.
Ragam hias geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke
dalam satu motif ragam hias.
4. Ragam Hias Figuratif
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan
penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun
bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.
21. Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang
menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan
dipakai.
Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu
hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang
memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau
daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.