SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
METODE DISKUSI


1 Pengertian Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui
pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka.
Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota
diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.



Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu
topik atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha
untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.

            .
            Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum
            ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi,
            topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat
            menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.




Diskusi sebagai metode pembelajaran lebih cocok dan diperlukan apabila guru hendak:

 a.memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa

 b.memberi kesempatan pada siswa untuk mengeluarkan kemampuannya

 c.mendapatkan balikan dari siswa apakah tujuan telah tercapai

 d.membantu siswa belajar berpikir secara kritis

 e.membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-teman

 f.membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah sendiri maupun dari
    pelajaran sekolah

 g.mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.


 Adapun kegiatan guru dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut:

   1. Guru menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan atau guru meminta
      kepada siswa untuk mengemukakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan.
2. Guru menjelaskan tujuan diskusi.
3. Guru memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang
    didiskusikan.
4. Guru mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara
    mengeluarkan pendapat.
5. Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat
    mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.
6. Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan
    diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
7. Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok/problem.
8. Mencatat hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera dikoreksi yang
    memungkinkan siswa tidak menyadari pendapat yang salah.
9. Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa.
10. Bukan lagi menjadi pembicara utama melainkan menjadi pengatur pembicaraan.

Kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut:

a.Menelaah topik/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem
   dan topik kepada kelas.

b.Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber
    pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang
    diajukan.

c.Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah
   membicarakan bersama-sama teman sebangku atau sekelompok.

d.Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat yang
   baru dikemukakan.

e.Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh
   siswa atau kelompok lain.

f.Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat.

g.Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik
   setuju maupun bertentangan.

h.Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.

i.Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.

j.Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari
    pendapat yang benar yang telah dianalisa dari segala sudut pandang.
Adapun kelebihan metode diskusi sebagai berikut:

   a.Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.

   b.Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari
      berbagai sumber data.

   c.Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem
      bersama-sama.

   d.Melatih siswa untuk berdiskusi di bawah asuhan guru.

   e.Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau
      menentang pendapat teman-temannya.

   f.Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau
      keputusan yang akan atau telah diambil.

   g.Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau
      mungkin bertentangan sama sekali.

   h.Membina siswa untuk berpikir matang-matang sebelum berbicara.

   i.Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetapi
       juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.

   j.Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
       pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.


   Kelemahan metode diskusi sebagai berikut:

   a.Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat
       problematis saja yang dapat didiskusikan.

   b.Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.

   c.Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.

   d.Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan
      terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.

   e.Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa
       berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk
       berbicara.
f.Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap
           kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau
           menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.

Filed under: Model Model

« Metode Inquiry Kurikulum Berdasarkan Standar Isi 2006 SD / MI »
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/26/metode-diskusi/



http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/




342.

Bersifat Formala.

Model Lempar Katak Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebutditampung
oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.b.

Model PanelYang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau danmenganalisis suatu
permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukanoleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau
jalanya diskusi.c.

Simposium.Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntutuntuk
mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapatmengajukan berbagai sanggahan secara
langsung atau saran yang diajukan parapakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak
sampaipada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.d.

SeminarTemu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)melalui prasaran dan
kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusanbersama.e.

Work Shop (Loka Karya)Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu untuk
mendapatkan suatu keputusan .f.
KonvensiHampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, parapakar dan peserta diskusi
berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasaldari lembaga yang berbeda.g.

Rapat KerjaPertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaanyang sesuai dengan
pekerjaan mereka.h.

Diskusi kelompok (Group Discusion)Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan ,
bertemudan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempatatau pun waktu dapat
ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh
kelompok itu sendiri dan biasberganti-ganti.
35
E.

ORGANISASI DISKUSI.
Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:1.

Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:a.

Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
•

Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan danmenutup diskusi
•

Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.
•

Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusib.

Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luasc.

Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :
•

Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah
•

Menghargai setiap pendapat
•

Mengetahui aturan permainand.

Siap pemimpin diskusi :
•

Mempersiapkan garis besar diskusi
•

Membuka diskusi dengan pengarahan/saran
•

Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,2.

Sekretaris diskusi/NotulenSekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasansehingga
tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.3.
PembicaraPembicara adalah yang menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,menganalisa suatun
permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah
dan dapat membangkitansemangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam
menyajikanmaslah harus mendatar (monoton).4.

PesertaPeserta diskusi harus :a.

Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusib.

Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebutc.

Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalahd.

Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
36
F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI
1.

PersiapanDalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajiandiskusi. Kemudian
kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yangmempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi
yang meliputi :Administrasi, akomodasi, dan material.2.
PelaksanaanPada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnyabesar, biasanya
dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diaturoleh pemimpin/moderator dan sampai saat
penutupan.3.

PenyelasaianPada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkanhasil – hasil
diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yangterkait.4.

Tindak lanjutBerakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok balik/terhadap hasil
diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yangdicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena
mungkin saja dari diskusitersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.
G.

MANFAAT DISKUSI
1.

Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,organisasi, dan lingkungan
lainnya.2.

Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan3.

Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.4.

Melatih jiwa sabar5.

Menubuhkan jiwa toleransi6.

Membina dan melatih jiwa terbuka7.

Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1 a2 kesia ...
Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1  a2 kesia ...Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1  a2 kesia ...
Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1 a2 kesia ...
SlametoSlameto
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
rizka_pratiwi
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Atika Aziz
 

La actualidad más candente (20)

RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarahRPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
RPP Mengenalkan kegiatan bermusyawarah
 
Esensi Pendidik dalam Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Pendidik dalam Filsafat Pendidikan IslamEsensi Pendidik dalam Filsafat Pendidikan Islam
Esensi Pendidik dalam Filsafat Pendidikan Islam
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
 
Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1 a2 kesia ...
Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1  a2 kesia ...Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1  a2 kesia ...
Lk 3.3 jurnal mengajar dan kasus pelaksanaan praktik mengajar ke 1 a2 kesia ...
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Lupa, jenuh dan transfer belajar
Lupa, jenuh dan transfer belajarLupa, jenuh dan transfer belajar
Lupa, jenuh dan transfer belajar
 
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi PerkembanganPeta Konsep Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Psikologi Perkembangan
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
9 pedoman observasi
9 pedoman observasi9 pedoman observasi
9 pedoman observasi
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
 
Model Pembelajaran Kooperatif
Model  Pembelajaran KooperatifModel  Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif
 
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode Demonstrasi dan EksperimenMetode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
 
Metode pembelajaran scaffolding
Metode pembelajaran scaffoldingMetode pembelajaran scaffolding
Metode pembelajaran scaffolding
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
RPL KEDISIPLINAN
RPL KEDISIPLINANRPL KEDISIPLINAN
RPL KEDISIPLINAN
 

Destacado

KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
Dini Zakia
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Lilis indah Kurniawati
 
Tega Cay Trails
Tega Cay TrailsTega Cay Trails
Tega Cay Trails
Ben Ullman
 
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handout
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handoutSkanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handout
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handout
Gunnar Westling
 
World Tower Sculpture Proposal
World Tower Sculpture ProposalWorld Tower Sculpture Proposal
World Tower Sculpture Proposal
Bockit
 
How2 Start Ocw
How2 Start OcwHow2 Start Ocw
How2 Start Ocw
Terri Bays
 

Destacado (20)

KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa IndonesiaKD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
KD 2.7_RPP SMK XI Bahasa Indonesia
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaran
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 
Eoi 1st day
Eoi 1st dayEoi 1st day
Eoi 1st day
 
So What and Who Cares: Getting Your Messaging Right
So What and Who Cares: Getting Your Messaging RightSo What and Who Cares: Getting Your Messaging Right
So What and Who Cares: Getting Your Messaging Right
 
The Pigman Vocabulary
The Pigman VocabularyThe Pigman Vocabulary
The Pigman Vocabulary
 
Tega Cay Trails
Tega Cay TrailsTega Cay Trails
Tega Cay Trails
 
Webcasting In The Efl Class 1
Webcasting In The Efl Class 1Webcasting In The Efl Class 1
Webcasting In The Efl Class 1
 
Survey 2016 acimit-blumine
Survey 2016 acimit-blumineSurvey 2016 acimit-blumine
Survey 2016 acimit-blumine
 
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handout
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handoutSkanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handout
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handout
 
World Tower Sculpture Proposal
World Tower Sculpture ProposalWorld Tower Sculpture Proposal
World Tower Sculpture Proposal
 
Sua1 T
Sua1 TSua1 T
Sua1 T
 
MAKE LIFE EASY
MAKE LIFE EASYMAKE LIFE EASY
MAKE LIFE EASY
 
Putting 2.0 to Work for You
Putting 2.0 to Work for YouPutting 2.0 to Work for You
Putting 2.0 to Work for You
 
Roma
RomaRoma
Roma
 
Present perfect
Present perfectPresent perfect
Present perfect
 
Why Transliteracy? An Introduction for Librarians
Why Transliteracy? An Introduction for LibrariansWhy Transliteracy? An Introduction for Librarians
Why Transliteracy? An Introduction for Librarians
 
How2 Start Ocw
How2 Start OcwHow2 Start Ocw
How2 Start Ocw
 
Girls & tech
Girls & techGirls & tech
Girls & tech
 
Ubuntu
UbuntuUbuntu
Ubuntu
 

Similar a Metode diskusi

KD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
Dini Zakia
 
Point canter point
Point canter pointPoint canter point
Point canter point
ifalatifa
 
Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054
Agusetiawan
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita (II)
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Yoshiie Srinita
 
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
idawati73
 

Similar a Metode diskusi (20)

Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarMetode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas x
 
Modul KB 7 Membimbing Diskusi
Modul KB 7 Membimbing DiskusiModul KB 7 Membimbing Diskusi
Modul KB 7 Membimbing Diskusi
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan SeminarPanduan Praktikum Diskusi dan Seminar
Panduan Praktikum Diskusi dan Seminar
 
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarModul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminar
 
KD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.9_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan Ilmiah
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
 
Point canter point
Point canter pointPoint canter point
Point canter point
 
Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054Agus setiawan a220100054
Agus setiawan a220100054
 
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan PenemuanMetode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan
 
Diskusi
DiskusiDiskusi
Diskusi
 
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
815099d6-4096-47f9-9172-c9fefa066ca3.pptx
 
Pengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macamPengertian diskusi dan macam
Pengertian diskusi dan macam
 

Metode diskusi

  • 1. METODE DISKUSI 1 Pengertian Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. . Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan. Diskusi sebagai metode pembelajaran lebih cocok dan diperlukan apabila guru hendak: a.memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa b.memberi kesempatan pada siswa untuk mengeluarkan kemampuannya c.mendapatkan balikan dari siswa apakah tujuan telah tercapai d.membantu siswa belajar berpikir secara kritis e.membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-teman f.membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah sendiri maupun dari pelajaran sekolah g.mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut. Adapun kegiatan guru dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut: 1. Guru menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan atau guru meminta kepada siswa untuk mengemukakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan.
  • 2. 2. Guru menjelaskan tujuan diskusi. 3. Guru memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang didiskusikan. 4. Guru mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara mengeluarkan pendapat. 5. Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat mendengarkan apa yang sedang dikemukakan. 6. Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. 7. Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok/problem. 8. Mencatat hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera dikoreksi yang memungkinkan siswa tidak menyadari pendapat yang salah. 9. Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa. 10. Bukan lagi menjadi pembicara utama melainkan menjadi pengatur pembicaraan. Kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut: a.Menelaah topik/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem dan topik kepada kelas. b.Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang diajukan. c.Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah membicarakan bersama-sama teman sebangku atau sekelompok. d.Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat yang baru dikemukakan. e.Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh siswa atau kelompok lain. f.Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat. g.Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik setuju maupun bertentangan. h.Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat. i.Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi. j.Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari pendapat yang benar yang telah dianalisa dari segala sudut pandang.
  • 3. Adapun kelebihan metode diskusi sebagai berikut: a.Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat. b.Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data. c.Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama. d.Melatih siswa untuk berdiskusi di bawah asuhan guru. e.Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya. f.Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil. g.Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin bertentangan sama sekali. h.Membina siswa untuk berpikir matang-matang sebelum berbicara. i.Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetapi juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis. j.Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas. Kelemahan metode diskusi sebagai berikut: a.Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan. b.Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu. c.Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi. d.Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat. e.Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara.
  • 4. f.Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh. Filed under: Model Model « Metode Inquiry Kurikulum Berdasarkan Standar Isi 2006 SD / MI » http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/26/metode-diskusi/ http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/ 342. Bersifat Formala. Model Lempar Katak Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebutditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.b. Model PanelYang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau danmenganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukanoleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.c. Simposium.Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntutuntuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapatmengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan parapakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampaipada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.d. SeminarTemu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusanbersama.e. Work Shop (Loka Karya)Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu untuk mendapatkan suatu keputusan .f.
  • 5. KonvensiHampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, parapakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasaldari lembaga yang berbeda.g. Rapat KerjaPertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaanyang sesuai dengan pekerjaan mereka.h. Diskusi kelompok (Group Discusion)Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemudan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempatatau pun waktu dapat ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan biasberganti-ganti.
  • 6. 35 E. ORGANISASI DISKUSI. Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:1. Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:a. Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut: • Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan danmenutup diskusi • Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif. • Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusib. Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luasc. Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah : • Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah • Menghargai setiap pendapat • Mengetahui aturan permainand. Siap pemimpin diskusi : • Mempersiapkan garis besar diskusi • Membuka diskusi dengan pengarahan/saran • Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,2. Sekretaris diskusi/NotulenSekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasansehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.3.
  • 7. PembicaraPembicara adalah yang menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,menganalisa suatun permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitansemangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam menyajikanmaslah harus mendatar (monoton).4. PesertaPeserta diskusi harus :a. Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusib. Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebutc. Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalahd. Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
  • 8. 36 F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI 1. PersiapanDalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajiandiskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yangmempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi :Administrasi, akomodasi, dan material.2.
  • 9. PelaksanaanPada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnyabesar, biasanya dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diaturoleh pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.3. PenyelasaianPada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkanhasil – hasil diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yangterkait.4. Tindak lanjutBerakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok balik/terhadap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yangdicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusitersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan. G. MANFAAT DISKUSI 1. Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,organisasi, dan lingkungan lainnya.2. Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan3. Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.4. Melatih jiwa sabar5. Menubuhkan jiwa toleransi6. Membina dan melatih jiwa terbuka7. Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.