SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
ABSTRAK



        Perhitungan harga pokok produksi sangat penting dilakukan untuk
menentukan harga jual, apabila metode perhitungan harga pokok yang digunakan
tidak sesuai, maka akan terjadi distorsi biaya. Distorsi timbul karena adanya
ketidak-akuratan dalam pembebanan biaya, sehingga dapat mengakibatkan
kesalahan dalam penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan dan
pengendalian. Sistem akuntansi dengan metode perhitungan berdasarkan aktivitas
(Activity Based Costing System) timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen
akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya
dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi dengan
metode perhitungan berdasarkan aktivitas ( Activity Based Costing ) tidak saja
berguna bagi perusahaan manufaktur untuk membedakan dasar pembebanan biaya
yang bervariasi, tetapi juga berguna untuk semua jenis organisasi dan bisnis..
Menurut berbagai pihak, sistem ini telah banyak memberikan manfaat yang yang
cukup besar, akan tetapi sistem ini juga tetap memiliki sisi kelebihan maupun
kekurangan yang perlu di pertimbangkan oleh setiap perusahaan untuk
menggunakannya atau tidak.



Kata kunci : Akuntansi, biaya, manufaktur, metode, sistem.




                                       1
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

      Mempelajari akuntansi sangatlah luas cakupannya, dan akuntansi

  merupakan    bagian   penting dalam      kegiatan   suatu   perusahaan   untuk

  menghasilkan laporan keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk

  mengambil suatu keputusan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut.

  Keakuratan data yang dihasilkan dari kegiatan akuntansi pada perusahaan

  menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh bagi masa depan suatu perusahaan.

      Seringnya terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan penting akibat

  tidak tepatnya dalam menentukan harga jual suatu produk, atau tidak akuratnya

  pembebanan biaya atas produk, maka sistem akuntansi dengan metode

  perhitungan pembebanan biaya dapat menjadi solusi untuk mengurangi

  kemungkinan kesalahan dalam menentukan pembebanan biaya atas suatu

  produk dalam perusahaan.



B. Tujuan

      Selain sebagai implementasi atas tugas yang diberikan oleh dosen

  pembimbing, penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan

  mengenai sistem perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas

  membebankan biaya atas objek biaya pada perusahaan, seperti produk,

  pelanggan, pemasok, bahan baku dan jalur pemasaran. Dan tentu dengan

  harapan besar dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan di bidang

  keilmuan Akuntansi Manajerial yang saat ini sedang dipelajari.




                                       2
PEMBAHASAN




     Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi penentuan jumlah biaya dari

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan dalam

produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya aktual yang dibebankan pada input

produksi, atau dapat pula berupa angka perkiraan. Nilai perkiraan sering

digunakan untuk memastikan ketepatan waktu informasi pembiayaan untuk

pengendalian biaya. Setelah diukur, proses menghubungkan biaya dengan unit

yang diproduksi disebut pembebanan biaya ( cost assignment ). Pendekatan

berdasarkan fungsi dan aktifitas adalah dua cara yang penggunaannya bersaing

untuk proses pembebanan biaya pada produk.


     Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing) merupakan

suatu pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk

atau jasa berdasarkan komsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.

Dengan sistem ini, biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan ke objek biaya pada

produk atau jasa dengan mengidentifikasi sumber daya, aktivitas, biayanya, serta

kuantitas aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output.



A. Biaya Per Unit

          Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, perhitungan biaya

    perunit produk sangat sederhana, yaitu total biaya yang berkaitan dengan unit

    produksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Walaupun konsep ini




                                       3
kelihatan sederhana, tetapi didalam prakteknya dapat menjadi lebih rumit,

   karena hal berikut ini :

   1. Total Biaya. Apakah yang dimaksud dengan total biaya adalah hanya

      biaya produksi, atau biaya produksi ditambah biaya pemasaran atau semua

      biaya perusahaan.

   2. Pengukuran Biaya yang Dibebankan. Untuk pengukuran biaya yang

      dibebankan kepada produk apakah biaya aktual atau biaya taksiran.

   3. Pengkaitan Biaya dengan Produk. Jika perusahaan hanya menghasilkan

      satu jenis produk, hal ini tidak menjadi masalah, tetapi jika perusahaan

      menghasilkan lebih dari satu produk, bagaimana cara yang tepat untuk

      mengkaitkan biaya dengan masing-masing produk yang bersangkutan.




B. Pentingnya Biaya Produk Per Unit


   1. Perusahaan Manufaktur

    Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya

    sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya

    perunit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian

    persediaan,    penentuan   laba,   dan   pengambilan   keputusan   lainnya.

    Pengungkapan biaya persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan

    pelaporan keuangan yang dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir

    periode. Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan

    tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya

    produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non

    produksi. Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka


                                       4
informasi biaya perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk

    pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus,

    dalam kondisi perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka

    informasi biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel.



   2. Perusahaan Jasa

    Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya

    untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan

    manufaktur   adalah    sama.   Pertama   sekali,   perusahaan   jasa   harus

    mengidentifikasi unit jasa yang disediakan dan mengidentifikasi total biaya

    untuk unit jasa yang disediakan.

    Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya

    dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan

    untuk memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan

    lainnya, hanya saja perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk

    menentukan nilai persediaan, karena jasa tidak menghasilkan produk fisik.



C. Cara Mendapatkan Informasi Biaya Per Unit

         Ada dua cara yang lazim digunakan untuk mengukur biaya yang

   berhubungan dengan produksi yaitu kalkulasi biaya aktual kalkulasi biaya

   normal.

   1. Kalkulasi Biaya Aktual

             Sistem biaya aktual (actual cost system) mengharuskan perusahaan

      menggunakan biaya aktual dari seluruh sumber daya yang digunakan



                                       5
untuk produksi baik biaya utama maupun biaya overhead untuk

     menentukan biaya perunit. Biaya utama aktual dapat dibebankan dengan

     menggunakan penelusuran langsung dan dapat dibebankan secara tepat

     waktu, sehingga tidak terdapat masalah yang cukup signifikan baik dari

     segi keakuratan maupun ketepatan waktu.

            Metode ini mempunyai kelemahan dalam penggunaan biaya aktual

     untuk perhitungan biaya perunit untuk biaya overhead. Pembebanan biaya

     overhead aktual menciptakan konflik antara ketepatan waktu dan

     keakuratan. Perusahaan harus menunggu sampai akhir tahun untuk

     mengetahui biaya overhead tahun tersebut, karena biaya overhead

     sepanjang tahun tersebut merupakan milik unit yang diproduksi sepanjang

     tahun tersebut. Perusahaan memerlukan informasi biaya perunit sepanjang

     tahun, informasi ini dibutuhkan secara tepat waktu baik untuk laporan

     keuangan internal maupun untuk penetapan harga.

            Beberapa    pihak    menyarankan    untuk    mempersingkat     /

     memperpendek periode, misalnya mingguan ataupun bulanan untuk

     menghitung biaya overhead aktual agar tepat waktu. Ternyata saran ini

     juga mempunyai kelemahan karena menimbulkan biaya perunit yang

     berfluktuasi. Hal ini terjadi karena terjadi biaya overhead yang tidak

     merata dan, produksi tidak merata.



2.   Kalkulasi Biaya Normal

     Kalkulasi biaya normal (normal costing system) mengharuskan perusahaan

     untuk mebebankan biaya aktual bahan langsung dan tenaga kerja langsung



                                     6
kepada unit yang diproduksi, namun untuk overhead dibebankan

      berdasarkan estimasi yang ditentukan terlebih dahulu. Kesulitan utama

      dari metode ini adalah perbedaan antara tarif aktual dengan tarif yang telah

      ditentukan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena sangat

      bermanfaat untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Tarif overhead

      yang ditentukan terlebih dahulu (predetermined overhead rate) dapat

      dihitung dengan rumus berikut ini :

                            Overhead yang Dianggarkan
      Tarif Overhead =
                         Penggunaan aktivitas yang diperkirakan


D. Perhitungan Harga Pokok Produk Berdasarkan Fungsi

          Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi hanya membebankan

    biaya produksi pada produk. Pembebanan biaya utama keproduk tidak

    memiliki kesulitan, karena dapat menggunakan penelusuran langsung atau

    penelusuran penggerak yang sangat akurat. Tetapi sebaliknya, biaya

    overhead memiliki masalah dalam pembebanan biaya ke produk, karena

    hubungan antara masukan dan keluaran tidak dapat diobservasi secara fisik.

          Dalam sistem biaya produk berdasarkan fungsi, untuk membebankan

    biaya ke produk digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit level

    activity drivers), karena ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan

    biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Contoh penggerak

    tingkat unit yang secara umum digunakan untuk membebankan overhead

    meliputi :

         1.   Unit yang diproduksi

         2.   Jam tenaga kerja langsung


                                       7
3.   Biaya Tenaga kerja langsung

    4.   Jam mesin

    5.   Biaya bahan Langsung

     Setelah mengidentifikasi penggerak (driver) tingkat unit, lalu

memprediksi tingkat keluaran aktifitas yang diukur oleh penggerak tersebut,

ada empat kapasitas yang umum yangnya dipilih, yaitu apakah berdasarkan

aktivitas aktual yang diharapkan (expected activity capacity), aktivitas

normal (normal activity capacity), Akivitas teoritis (theorical activity

capacity), dan aktivitas praktis (practical activity capacity)    Expected

activity capacity adalah output aktivitas yang diharapkan dicapai oleh

perusahaan pada tahun yang akan datang, sedangkan normal activity

capacity adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan pengalaman

perusahaan dalam jangka panjang.

     Akivitas teoritis (theorical activity capacity) adalah output aktivitas

maksimum yang dapat dicapai dengan berasumsi bahwa semua beroperasi

secara sempurna, sedangkan aktivitas praktis (practical activity capacity)

adalah output yang dapat dicapai jika semuanya berjalan secara efisien

     Aktivitas normal mempunyai keunggulan berupa penggunaan tingkat

aktifitas yang sama dari tahun ke tahun, sehingga pembebanan overhead ke

produk tidak begitu berfluktuasi. Penggunaan kapasitas praktis atau teoritis

sering direkomendasikan karena dapat menghindari pembebanan biaya

kapasitas yang tidak digunakan pada produk dan mengigatkan manajemen

akan kapasitas yang ada.




                                   8
1. Tarif Keseluruhan Pabrik

          Pembebanan     overhead    ke    produk   berdasarkan    fungsi    dapat

    menggunakan tarif pabrik menyeluruh. Dengan menggunakan tarif ini,

    biaya overhead pertama sekali diakumulasi dalam kelompok besar pabrik

    secara menyeluruh. Overhead dibebankan pada kelompok hanya dengan

    menjumlahkan semua biaya overhead yang diharapkan terjadi di pabrik

    selama setahun. Karena semua biaya overhead adalah untuk pabrik, maka

    pembebanan kepada kelompok dilakukan sangat akurat. Tahap selanjutnya

    menghitung tarif pabrik menyeluruh dengan menggunakan satu penggerak

    tingkat unit, biasanya adalah jam tenaga kerja langsung atau jam mesin



   2. Tarif Departemen

    Dasar pemikiran tarif        departemen   ini   adalah untuk    menghindari

    pembebanan rata-rata seperti yang digunakan pada tarif pabrik menyeluruh.

    Tarif departemen berasumsi bahwa beberapa departemen mungkin lebih

    intensif overhead dibandingkan dengan yang lain, sehingga produk yang

    menghabiskan waktu lebih banyak pada departemen akan dibebankan

    overhead yang lebih besar dari yang menghabiskan waktu yang lebih

    sedikit.



E. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Berdasarkan Fungsi

    Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemen telah digunakan secara

    sukses. Namun pada beberapa situasi tarif tersebut menimbulkan distorsi

    yang dapat membuat stress perusahaan yang berproduksi dalam lingkungan



                                       9
produksi canggih (advanced manufacturing environtment). Gejala-gejala

     dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya sebagai berikut.

          1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan

          2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak

             masuk akal.

          3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang

             tinggi.

          4. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang

             kelihatan menguntungkan.

          5. Marjin laba sulit dijelaskan.

          6. Pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga.

          7. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi

             data biaya bagi proyek khusus.

          8. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan.



F. Kalkulasi Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas

          Sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Cost System =

     ABC System), pertama kali menelusuri biaya aktifitas dan kemudian ke

     produk. Oleh sebab itu ABC merupakan proses dua tahap, tetapi pada tahap

     pertama menelusuri biaya overhead ke aktifitas bukan ke unit organisasi

     seperti pabrik dan departemen. Tahap kedua yaitu pembebanan biaya

     produk dengan menekankan pada penelusuran langsung dan penelusuran

     penggerak. Perbedaan utama dari metode tradisional dengan ABC adalah

     pada sifat dan jumlah penggerak biaya yang digunakan. ABC menggunakan



                                       10
biaya aktifitas berdasarkan unit maupun nonunit. Kalkulasi biaya ABC

   menghasilkan biaya produk yang semakin akurat.

         Dari perspektif manajerial, sistem ABC menawarkan lebih dari

   sekedar informasi biaya produk yang akurat, tetapi juga menyediakan

   informasi tentang biaya dan kinerja dari aktifitas dan sumber daya serta

   dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk.



1. Tahap Pertama

         Tahap pertama dari sistem ABC adalah mengidentifikasi aktifitas,

   biaya dikaitkan dengan masing-masing aktifitas, dan aktifitas serta biaya

   yang berkaitan dibagi kedalam kumpulan yang sejenis. Suatu perusahaan

   kemungkinan mempunyai beratus-ratus aktifitas yang berbeda, perusahaan

   menentukan driver aktifitas yang berkaitan dengan setiap aktifitas dan

   menghitung masing-masing tarif overhead, sehingga menghasilkan ratusan

   tarif overhead. Untuk mengurangi jumlah tarif overhead tersebut diperlukan

   perampingan proses, aktifitas dikelompokkan pada kumpulan yang sejenis.

   Setelah satu kelompok biaya didefinisikan, biaya perunit dari driver aktifitas

   dihitung yang disebut dengan tarif kelompok. Pada sistem ABC ini tahap

   pertama pada dasarnya terdiri dari :

   1. Identifikasi aktifitas

   2. Pembebanan biaya ke aktifitas

   3. Aktifitas yang berkaitan dikelompokkan untuk membentuk kumpulan

      sejenis.




                                      11
4. Biaya aktifitas yang dikelompokkan dijumlahkan untuk mendefinisikan

      kelompok biaya sejenis.

   5. Tarif overhead kelompok dihitung




2. Tahap Kedua

   Pada tahap kedua, biaya dari setiap kelompok overhead ditelusuri ke

   produk, dengan menggunakan tarif kelompok yang telah dihitung. Biaya-

   biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi atau

   permintaan aktivitas oleh masing-masing produk. Jadi pada tahap ini biaya-

   biaya tiap pool aktivitas ditelusur ke produk dengan menggunaan tarif pool

   dan ukuran besarnya sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap produk.

   Ukuran besarnya sumber daya tersebut adalah penyederhanaan dari

   kuantitas pemacu biaya dikonsumsi oleh tiap produk.




                                    12
PENUTUP



A. Simpulan

     Menghitung biaya berdasarkan aktivitas ( Activity Based Costing ) atau

ABC meliputi biaya pra produksi, biaya produksi, biaya adminitrasi, dan biaya

pemasaran baik yang variable maupun tetap. Dalam perhitungannya, biaya

dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya yang dapat ditelusur (traceble cost) dan

biaya yang tidak dapat ditelusur (non traceble cost). Biaya yang tidak dapat

ditelusur dibebankan/dialokasikan ke produk dengan multi tarif sesuai cost pool

masing-masing. ABC digunakan untuk laporan internal perusahaan sebagai dasar

pembuatan keputusan oleh manajemen, ABC bukan untuk laporan ekternal.

Perusahaan yang menggunakan ABC adalah perusahaan yang memproduksi

berbagai jenis barang seperti dalam perusahaan yang menggunakan job order

costing. Dengan kata lain, Perhitungan Biaya berdasarkan Aktivitas adalah suatu

pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau

jasa atas dasar konsumsi sumberdaya yang digunakan untuk mendukung aktivitas.




B. Saran

     Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mempunyai kelebihan

diantaranya


   a. Menyajikan biaya yang lebih akurat & informatif

   b. Menyajikan biaya yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh adanya

       aktivitas

   c. Menyajikan informasi tentang biaya relevan utk pengambilan keputusan.


                                      13
Namun, selain beberapa kelebihan tersebut, sistem perhitungan biaya

berdasarkan aktifitas ( sistem abc ) juga memiliki beberapa kelemahan

diantaranya:


   a. Alokasi biaya yang secara praktis mungkin sulit dilakukan, karena tidak

       ditemukan aktivitas yg menyebabkan biaya tersebut.

   b. Mengabaikan biaya dari analisis, yaitu biaya iklan, advertensi, promosi

       dan riset.

   c. Pengeluaran dana waktu yang dikonsumsi sistem abc sangat mahal untuk

       dikembangkan & diimplementasikan.


     Disebabkan oleh adanya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem

perhitungan biaya berdasarkan aktifitas tersebut, maka tentulah sangat diperlukan

kejelian seorang manajer ataupun pihak yang berkepentingan dalam suatu

organisasi atau persahaan untuk menganalisa dan menentukan sistem perhitungan

biaya yang paling baik dan cocok untuk di diterapkan dalam kegiatan operasional

perusahaan. Karena untuk dapat memasuki persaingan global, setiap perusahaan

harus dapat lebih fleksibel, terintegrasi dan terotomatisasi dalam meningkatkan

produktivitas dan menurunkan biaya. Akan tetapi, adalah suatu hal yang mustahil

untuk mendukung daya saing perusahaan tanpa suatu mekanisme perhitungan

biaya yang tepat dan akurat.




                                       14
Daftar Rujukan
1. Don R. Hansen, Marianne M. Mowen, 2011. Akuntansi Manajerial,
       Jakarta, Salemba Empat

2. Luki Karunia R . Manajemen Biaya , Pusat Pengembangan Bahan Ajar
       UMB

3. Mulyadi, 2010. Akuntansi Biaya , Yogyakarta, UPP. STIM YKPN.

4. http://accountingcenter.wordpress.com/2010/01/28/perhitungan-biaya
         berdasarkan-aktivitas/




                                  15

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganYABES HULU
 
Contoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biayaContoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biayaIrfan Rusdi
 
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanOverhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanArif Setiawan
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruDarmansyahHS
 
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep  konsep dasar dalam akuntansi biayaKonsep  konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biayaArif Setiawan
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan hargakangklinsman
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayakangklinsman
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 

La actualidad más candente (20)

Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Contoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biayaContoh soal-akuntansi-biaya
Contoh soal-akuntansi-biaya
 
konsep biaya dan aliran biaya
konsep biaya dan aliran biayakonsep biaya dan aliran biaya
konsep biaya dan aliran biaya
 
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkanOverhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
Overhead pabrik : yang direncanakan, aktal dan diterapkan
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep  konsep dasar dalam akuntansi biayaKonsep  konsep dasar dalam akuntansi biaya
Konsep konsep dasar dalam akuntansi biaya
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan harga
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 

Similar a Tugas manajerial

Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxMiaAdinda3
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaKartika Lukitasari
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxLinaElfiyana
 
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.pptDessyNoorFarida1
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxdesan45
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxMiaAdinda3
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhMuhammad Fajar
 
Harga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptxHarga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptxTebheAzkaNio
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Kanaidi ken
 
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxPPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxAaRakaCandraDewi
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxChintyaYuna
 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenNurul Muchlisahh
 
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...delviavamela
 
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)marifauzi1
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 

Similar a Tugas manajerial (20)

Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based management
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
 
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
 
Akuntansi Biaya 1.pptx
Akuntansi Biaya 1.pptxAkuntansi Biaya 1.pptx
Akuntansi Biaya 1.pptx
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
Harga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptxHarga Jual Produk.pptx
Harga Jual Produk.pptx
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
 
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxPPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemen
 
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
 
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
 
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Standart costing
Standart costingStandart costing
Standart costing
 

Más de Eris Hariyanto

Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisEris Hariyanto
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaEris Hariyanto
 
Ekonomi koperasi by eris
Ekonomi koperasi by erisEkonomi koperasi by eris
Ekonomi koperasi by erisEris Hariyanto
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamEris Hariyanto
 

Más de Eris Hariyanto (7)

Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi eris
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Uang Bank
Uang BankUang Bank
Uang Bank
 
Ekonomi koperasi by eris
Ekonomi koperasi by erisEkonomi koperasi by eris
Ekonomi koperasi by eris
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
 
Gerund and infinitive
Gerund and infinitiveGerund and infinitive
Gerund and infinitive
 
Wh & how question
Wh & how questionWh & how question
Wh & how question
 

Tugas manajerial

  • 1. ABSTRAK Perhitungan harga pokok produksi sangat penting dilakukan untuk menentukan harga jual, apabila metode perhitungan harga pokok yang digunakan tidak sesuai, maka akan terjadi distorsi biaya. Distorsi timbul karena adanya ketidak-akuratan dalam pembebanan biaya, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan dan pengendalian. Sistem akuntansi dengan metode perhitungan berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing System) timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi dengan metode perhitungan berdasarkan aktivitas ( Activity Based Costing ) tidak saja berguna bagi perusahaan manufaktur untuk membedakan dasar pembebanan biaya yang bervariasi, tetapi juga berguna untuk semua jenis organisasi dan bisnis.. Menurut berbagai pihak, sistem ini telah banyak memberikan manfaat yang yang cukup besar, akan tetapi sistem ini juga tetap memiliki sisi kelebihan maupun kekurangan yang perlu di pertimbangkan oleh setiap perusahaan untuk menggunakannya atau tidak. Kata kunci : Akuntansi, biaya, manufaktur, metode, sistem. 1
  • 2. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempelajari akuntansi sangatlah luas cakupannya, dan akuntansi merupakan bagian penting dalam kegiatan suatu perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut. Keakuratan data yang dihasilkan dari kegiatan akuntansi pada perusahaan menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh bagi masa depan suatu perusahaan. Seringnya terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan penting akibat tidak tepatnya dalam menentukan harga jual suatu produk, atau tidak akuratnya pembebanan biaya atas produk, maka sistem akuntansi dengan metode perhitungan pembebanan biaya dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dalam menentukan pembebanan biaya atas suatu produk dalam perusahaan. B. Tujuan Selain sebagai implementasi atas tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing, penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai sistem perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biaya atas objek biaya pada perusahaan, seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku dan jalur pemasaran. Dan tentu dengan harapan besar dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan di bidang keilmuan Akuntansi Manajerial yang saat ini sedang dipelajari. 2
  • 3. PEMBAHASAN Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi penentuan jumlah biaya dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan dalam produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya aktual yang dibebankan pada input produksi, atau dapat pula berupa angka perkiraan. Nilai perkiraan sering digunakan untuk memastikan ketepatan waktu informasi pembiayaan untuk pengendalian biaya. Setelah diukur, proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi disebut pembebanan biaya ( cost assignment ). Pendekatan berdasarkan fungsi dan aktifitas adalah dua cara yang penggunaannya bersaing untuk proses pembebanan biaya pada produk. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing) merupakan suatu pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan komsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dengan sistem ini, biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan ke objek biaya pada produk atau jasa dengan mengidentifikasi sumber daya, aktivitas, biayanya, serta kuantitas aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output. A. Biaya Per Unit Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, perhitungan biaya perunit produk sangat sederhana, yaitu total biaya yang berkaitan dengan unit produksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Walaupun konsep ini 3
  • 4. kelihatan sederhana, tetapi didalam prakteknya dapat menjadi lebih rumit, karena hal berikut ini : 1. Total Biaya. Apakah yang dimaksud dengan total biaya adalah hanya biaya produksi, atau biaya produksi ditambah biaya pemasaran atau semua biaya perusahaan. 2. Pengukuran Biaya yang Dibebankan. Untuk pengukuran biaya yang dibebankan kepada produk apakah biaya aktual atau biaya taksiran. 3. Pengkaitan Biaya dengan Produk. Jika perusahaan hanya menghasilkan satu jenis produk, hal ini tidak menjadi masalah, tetapi jika perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk, bagaimana cara yang tepat untuk mengkaitkan biaya dengan masing-masing produk yang bersangkutan. B. Pentingnya Biaya Produk Per Unit 1. Perusahaan Manufaktur Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya perunit adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan, penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir periode. Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi. Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka 4
  • 5. informasi biaya perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel. 2. Perusahaan Jasa Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa harus mengidentifikasi unit jasa yang disediakan dan mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan. Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya saja perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan, karena jasa tidak menghasilkan produk fisik. C. Cara Mendapatkan Informasi Biaya Per Unit Ada dua cara yang lazim digunakan untuk mengukur biaya yang berhubungan dengan produksi yaitu kalkulasi biaya aktual kalkulasi biaya normal. 1. Kalkulasi Biaya Aktual Sistem biaya aktual (actual cost system) mengharuskan perusahaan menggunakan biaya aktual dari seluruh sumber daya yang digunakan 5
  • 6. untuk produksi baik biaya utama maupun biaya overhead untuk menentukan biaya perunit. Biaya utama aktual dapat dibebankan dengan menggunakan penelusuran langsung dan dapat dibebankan secara tepat waktu, sehingga tidak terdapat masalah yang cukup signifikan baik dari segi keakuratan maupun ketepatan waktu. Metode ini mempunyai kelemahan dalam penggunaan biaya aktual untuk perhitungan biaya perunit untuk biaya overhead. Pembebanan biaya overhead aktual menciptakan konflik antara ketepatan waktu dan keakuratan. Perusahaan harus menunggu sampai akhir tahun untuk mengetahui biaya overhead tahun tersebut, karena biaya overhead sepanjang tahun tersebut merupakan milik unit yang diproduksi sepanjang tahun tersebut. Perusahaan memerlukan informasi biaya perunit sepanjang tahun, informasi ini dibutuhkan secara tepat waktu baik untuk laporan keuangan internal maupun untuk penetapan harga. Beberapa pihak menyarankan untuk mempersingkat / memperpendek periode, misalnya mingguan ataupun bulanan untuk menghitung biaya overhead aktual agar tepat waktu. Ternyata saran ini juga mempunyai kelemahan karena menimbulkan biaya perunit yang berfluktuasi. Hal ini terjadi karena terjadi biaya overhead yang tidak merata dan, produksi tidak merata. 2. Kalkulasi Biaya Normal Kalkulasi biaya normal (normal costing system) mengharuskan perusahaan untuk mebebankan biaya aktual bahan langsung dan tenaga kerja langsung 6
  • 7. kepada unit yang diproduksi, namun untuk overhead dibebankan berdasarkan estimasi yang ditentukan terlebih dahulu. Kesulitan utama dari metode ini adalah perbedaan antara tarif aktual dengan tarif yang telah ditentukan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu (predetermined overhead rate) dapat dihitung dengan rumus berikut ini : Overhead yang Dianggarkan Tarif Overhead = Penggunaan aktivitas yang diperkirakan D. Perhitungan Harga Pokok Produk Berdasarkan Fungsi Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi hanya membebankan biaya produksi pada produk. Pembebanan biaya utama keproduk tidak memiliki kesulitan, karena dapat menggunakan penelusuran langsung atau penelusuran penggerak yang sangat akurat. Tetapi sebaliknya, biaya overhead memiliki masalah dalam pembebanan biaya ke produk, karena hubungan antara masukan dan keluaran tidak dapat diobservasi secara fisik. Dalam sistem biaya produk berdasarkan fungsi, untuk membebankan biaya ke produk digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit level activity drivers), karena ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Contoh penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan untuk membebankan overhead meliputi : 1. Unit yang diproduksi 2. Jam tenaga kerja langsung 7
  • 8. 3. Biaya Tenaga kerja langsung 4. Jam mesin 5. Biaya bahan Langsung Setelah mengidentifikasi penggerak (driver) tingkat unit, lalu memprediksi tingkat keluaran aktifitas yang diukur oleh penggerak tersebut, ada empat kapasitas yang umum yangnya dipilih, yaitu apakah berdasarkan aktivitas aktual yang diharapkan (expected activity capacity), aktivitas normal (normal activity capacity), Akivitas teoritis (theorical activity capacity), dan aktivitas praktis (practical activity capacity) Expected activity capacity adalah output aktivitas yang diharapkan dicapai oleh perusahaan pada tahun yang akan datang, sedangkan normal activity capacity adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan pengalaman perusahaan dalam jangka panjang. Akivitas teoritis (theorical activity capacity) adalah output aktivitas maksimum yang dapat dicapai dengan berasumsi bahwa semua beroperasi secara sempurna, sedangkan aktivitas praktis (practical activity capacity) adalah output yang dapat dicapai jika semuanya berjalan secara efisien Aktivitas normal mempunyai keunggulan berupa penggunaan tingkat aktifitas yang sama dari tahun ke tahun, sehingga pembebanan overhead ke produk tidak begitu berfluktuasi. Penggunaan kapasitas praktis atau teoritis sering direkomendasikan karena dapat menghindari pembebanan biaya kapasitas yang tidak digunakan pada produk dan mengigatkan manajemen akan kapasitas yang ada. 8
  • 9. 1. Tarif Keseluruhan Pabrik Pembebanan overhead ke produk berdasarkan fungsi dapat menggunakan tarif pabrik menyeluruh. Dengan menggunakan tarif ini, biaya overhead pertama sekali diakumulasi dalam kelompok besar pabrik secara menyeluruh. Overhead dibebankan pada kelompok hanya dengan menjumlahkan semua biaya overhead yang diharapkan terjadi di pabrik selama setahun. Karena semua biaya overhead adalah untuk pabrik, maka pembebanan kepada kelompok dilakukan sangat akurat. Tahap selanjutnya menghitung tarif pabrik menyeluruh dengan menggunakan satu penggerak tingkat unit, biasanya adalah jam tenaga kerja langsung atau jam mesin 2. Tarif Departemen Dasar pemikiran tarif departemen ini adalah untuk menghindari pembebanan rata-rata seperti yang digunakan pada tarif pabrik menyeluruh. Tarif departemen berasumsi bahwa beberapa departemen mungkin lebih intensif overhead dibandingkan dengan yang lain, sehingga produk yang menghabiskan waktu lebih banyak pada departemen akan dibebankan overhead yang lebih besar dari yang menghabiskan waktu yang lebih sedikit. E. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Berdasarkan Fungsi Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemen telah digunakan secara sukses. Namun pada beberapa situasi tarif tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat stress perusahaan yang berproduksi dalam lingkungan 9
  • 10. produksi canggih (advanced manufacturing environtment). Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya sebagai berikut. 1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan 2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal. 3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi. 4. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan. 5. Marjin laba sulit dijelaskan. 6. Pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga. 7. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi data biaya bagi proyek khusus. 8. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan. F. Kalkulasi Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas Sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Cost System = ABC System), pertama kali menelusuri biaya aktifitas dan kemudian ke produk. Oleh sebab itu ABC merupakan proses dua tahap, tetapi pada tahap pertama menelusuri biaya overhead ke aktifitas bukan ke unit organisasi seperti pabrik dan departemen. Tahap kedua yaitu pembebanan biaya produk dengan menekankan pada penelusuran langsung dan penelusuran penggerak. Perbedaan utama dari metode tradisional dengan ABC adalah pada sifat dan jumlah penggerak biaya yang digunakan. ABC menggunakan 10
  • 11. biaya aktifitas berdasarkan unit maupun nonunit. Kalkulasi biaya ABC menghasilkan biaya produk yang semakin akurat. Dari perspektif manajerial, sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat, tetapi juga menyediakan informasi tentang biaya dan kinerja dari aktifitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk. 1. Tahap Pertama Tahap pertama dari sistem ABC adalah mengidentifikasi aktifitas, biaya dikaitkan dengan masing-masing aktifitas, dan aktifitas serta biaya yang berkaitan dibagi kedalam kumpulan yang sejenis. Suatu perusahaan kemungkinan mempunyai beratus-ratus aktifitas yang berbeda, perusahaan menentukan driver aktifitas yang berkaitan dengan setiap aktifitas dan menghitung masing-masing tarif overhead, sehingga menghasilkan ratusan tarif overhead. Untuk mengurangi jumlah tarif overhead tersebut diperlukan perampingan proses, aktifitas dikelompokkan pada kumpulan yang sejenis. Setelah satu kelompok biaya didefinisikan, biaya perunit dari driver aktifitas dihitung yang disebut dengan tarif kelompok. Pada sistem ABC ini tahap pertama pada dasarnya terdiri dari : 1. Identifikasi aktifitas 2. Pembebanan biaya ke aktifitas 3. Aktifitas yang berkaitan dikelompokkan untuk membentuk kumpulan sejenis. 11
  • 12. 4. Biaya aktifitas yang dikelompokkan dijumlahkan untuk mendefinisikan kelompok biaya sejenis. 5. Tarif overhead kelompok dihitung 2. Tahap Kedua Pada tahap kedua, biaya dari setiap kelompok overhead ditelusuri ke produk, dengan menggunakan tarif kelompok yang telah dihitung. Biaya- biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi atau permintaan aktivitas oleh masing-masing produk. Jadi pada tahap ini biaya- biaya tiap pool aktivitas ditelusur ke produk dengan menggunaan tarif pool dan ukuran besarnya sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap produk. Ukuran besarnya sumber daya tersebut adalah penyederhanaan dari kuantitas pemacu biaya dikonsumsi oleh tiap produk. 12
  • 13. PENUTUP A. Simpulan Menghitung biaya berdasarkan aktivitas ( Activity Based Costing ) atau ABC meliputi biaya pra produksi, biaya produksi, biaya adminitrasi, dan biaya pemasaran baik yang variable maupun tetap. Dalam perhitungannya, biaya dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya yang dapat ditelusur (traceble cost) dan biaya yang tidak dapat ditelusur (non traceble cost). Biaya yang tidak dapat ditelusur dibebankan/dialokasikan ke produk dengan multi tarif sesuai cost pool masing-masing. ABC digunakan untuk laporan internal perusahaan sebagai dasar pembuatan keputusan oleh manajemen, ABC bukan untuk laporan ekternal. Perusahaan yang menggunakan ABC adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis barang seperti dalam perusahaan yang menggunakan job order costing. Dengan kata lain, Perhitungan Biaya berdasarkan Aktivitas adalah suatu pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa atas dasar konsumsi sumberdaya yang digunakan untuk mendukung aktivitas. B. Saran Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mempunyai kelebihan diantaranya a. Menyajikan biaya yang lebih akurat & informatif b. Menyajikan biaya yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh adanya aktivitas c. Menyajikan informasi tentang biaya relevan utk pengambilan keputusan. 13
  • 14. Namun, selain beberapa kelebihan tersebut, sistem perhitungan biaya berdasarkan aktifitas ( sistem abc ) juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya: a. Alokasi biaya yang secara praktis mungkin sulit dilakukan, karena tidak ditemukan aktivitas yg menyebabkan biaya tersebut. b. Mengabaikan biaya dari analisis, yaitu biaya iklan, advertensi, promosi dan riset. c. Pengeluaran dana waktu yang dikonsumsi sistem abc sangat mahal untuk dikembangkan & diimplementasikan. Disebabkan oleh adanya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem perhitungan biaya berdasarkan aktifitas tersebut, maka tentulah sangat diperlukan kejelian seorang manajer ataupun pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi atau persahaan untuk menganalisa dan menentukan sistem perhitungan biaya yang paling baik dan cocok untuk di diterapkan dalam kegiatan operasional perusahaan. Karena untuk dapat memasuki persaingan global, setiap perusahaan harus dapat lebih fleksibel, terintegrasi dan terotomatisasi dalam meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya. Akan tetapi, adalah suatu hal yang mustahil untuk mendukung daya saing perusahaan tanpa suatu mekanisme perhitungan biaya yang tepat dan akurat. 14
  • 15. Daftar Rujukan 1. Don R. Hansen, Marianne M. Mowen, 2011. Akuntansi Manajerial, Jakarta, Salemba Empat 2. Luki Karunia R . Manajemen Biaya , Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB 3. Mulyadi, 2010. Akuntansi Biaya , Yogyakarta, UPP. STIM YKPN. 4. http://accountingcenter.wordpress.com/2010/01/28/perhitungan-biaya berdasarkan-aktivitas/ 15