SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
GEO 1
1
materi78.co.nr
ATMOSFER
Atmosfer
A. PENDAHULUAN
Atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai
macam gas sebagai penyusunnya.
Penyusun utama atmosfer antara lain adalah
nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,9%) dan
karbondioksida (0,03%), sisanya gas lain.
B. LAPISAN ATMOSFER
Berdasarkan temperatur/susunan termalnya,
atmosfer dibagi menjadi: troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
1) Troposfer (0-12 km)
Adalah tempat unsur pembentuk cuaca.
Tiap ketinggian 100 m, suhu turun 0,5°C, dan
puncaknya (tropopause) bersuhu -60°C.
2) Stratosfer (12-50 km)
Adalah tempat terdapatnya lapisan ozon.
Tiap ketinggian 1 km dimulai dari 30 km,
suhu udara naik 5°C.
3) Mesosfer (50-80 km)
Adalah tempat terakhir meteor terbakar di
atmosfer. Terjadi penurunan drastis di bagian
puncaknya, yaitu bersuhu -90°C.
4) Termosfer (80-500 km)
Adalah lapisan tempat terdapatnya ion-ion
gas, sehingga mampu memantulkan
gelombang radio dan satelit. Lapisan ini
suhunya dapat mencapai 1700°C.
5) Eksosfer (500-1000 km)
Adalah lapisan terluar yang didominasi gas-
gas ringan, yaitu hidrogen dan helium.
Berkurangnya pengaruh gravitasi bumi
membuat gas-gas tersebut terlempar keluar.
Berdasarkan kondisi gasnya, atmosfer dibagi
menjadi: ozonosfer dan ionosfer.
1) Ozonosfer
Terdiri dari lapisan troposfer sampai
mesosfer, dan di dalamnya terjadi
kesetimbangan gas-gas, seperti adanya
gas-gas poliatomik oksigen.
2) Ionosfer
Adalah lapisan termosfer yang terdiri dari
lapisan D, E dan F. Didalamnya terjadi
peristiwa rekombinasi (tumbukan ion-ion).
Lapisan D memantulkan gelombang dengan
frekuensi rendah, lapisan E memantulkan
gelombang AM, dan lapisan F memantulkan
gelombang pendek.
C. CUACA
Cuaca adalah keadaan udara pada waktu yang
pendek dan daerah yang relatif sempit.
Unsur pembentuk cuaca antara lain: suhu,
tekanan (angin), kelembapan, dan curah hujan.
D. SUHU
Tinggi rendahnya suhu atau temperatur
dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1) Sudut datang sinar matahari
2) Keadaan awan
3) Lama penyinaran matahari
4) Posisi lintang/astronomis tempat
5) Ketinggian tempat
Alat untuk mengukur tinggi rendahnya suhu
disebut termometer.
Suhu suatu tempat dapat dihitung:
Udara menjadi panas karena proses:
1) Konveksi, gerakan udara secara vertikal.
2) Adveksi, gerakan udara secara horizontal.
3) Turbulensi, gerakan udara berputar-putar.
4) Konduksi, gerakan udara yang menyentuh
udara lain yang telah mengalami pemanasan.
E. TEKANAN DAN ANGIN
Tekanan udara adalah massa udara atas yang
menekan udara bawah di atmosfer.
Tekanan udara terbesar terletak 0 m di atas per-
mukaan laut, makin ke atas tekanan makin rendah.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut
barometer.
Tekanan udara mempengaruhi gerakan udara
(angin) di atmosfer.
Hukum angin Buys Ballot berbunyi:
Hukum ke I
Hukum ke II
Kecepatan angin diukur menggunakan
anemometer.
Angin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu angin
tetap dan angin lokal.
Tx = T0 – 0,6 x
h
100
Tx = suhu tempat x (oC)
To = suhu tempat diketahui (oC)
h = tinggi tempat x (m)
Angin bertiup dari daerah yang tekanannya
maksimum (tinggi) ke daerah yang minimum
(rendah).
Karena rotasi bumi, angin dari belahan bumi
Utara berbelok ke kanan, dan angin dari
belahan bumi Selatan berbelok ke kiri.
GEO 1
2
materi78.co.nr
ATMOSFER
ANGIN TETAP
Angin tetap adalah angin yang gerakannya terus-menerus sepanjang zaman, dengan arah yang tetap.
a. Angin pasat tenggara (angin muson tenggara)
Menyebabkan musim kemarau pada bulan April-
Oktober di daerah tropis.
Ini disebabkan karena angin bertiup dari udara di
bumi selatan yang kering dan lautnya sempit,
sehingga hanya sedikit uap air yang terbawa.
b. Angin pasat timur laut (angin muson timur laut)
Menyebabkan musim hujan pada bulan Oktober-
April di daerah tropis.
Ini disebabkan karena angin bertiup dari udara di
bumi utara yang basah, dan lautnya luas, sehingga
banyak uap air yang terbawa.
c. Angin barat
Merupakan angin yang bertiup di daerah lintang
sedang, dari arah barat ke arah timur.
d. Angin timur
Merupakan angin yang bertiup di daerah kutub, dari
arah timur ke arah barat.
ANGIN LOKAL
Angin lokal adalah angin yang gerakannya terjadi karena perbedaan tekanan suatu daerah kecil/lokal.
ANGIN GUNUNG DAN LEMBAH
Angin gunung terjadi di malam hari, angin bertiup dari
puncak ke lembah.
Angin lembah terjadi di siang hari, angin bertiup dari
lembah ke puncak.
ANGIN DARAT DAN LAUT
Angin darat terjadi di malam hari, angin bertiup dari
darat ke laut.
Angin laut terjadi di siang hari, angin bertiup dari laut ke
darat.
d
c
b
a
c
d
kutub utara
subpolar utara
subtropik utara
konvergensi
tropik
subtropik
selatan
kutub selatan
subpolar selatan
90°LU
60-70°LU
30-40°LU
10°LU-
10°LS
30-40°LS
60-70°LS
90°LS
GEO 1
3
materi78.co.nr
ATMOSFER
ANGIN SIKLON
Angin siklon utara Angin siklon selatan
Angin siklon bergerak menuju satu pusat tekanan
rendah, di utara berlawanan jarum jam, di selatan searah
jarum jam.
ANGIN ANTISIKLON
Angin antisiklon utara Angin antisiklon selatan
Angin antisiklon berasal dari satu pusat tekanan tinggi,
di utara searah jarum jam, di selatan berlawanan jarum
jam.
ANGIN FOHN
Angin fohn adalah angin yang bertemu gunung kemudian jatuh ke sisi gunung yang lain, bersifat kering dan panas.
Angin ini memaksa turunnya hujan orografis.
Di beberapa daerah, angin ini diberi nama: Bahorok (Deli), Wambraw (Biak), Kumbang (Cirebon), Gending (Pasuruan), Brubu
(Makassar), Mistral (Perancis).
F. KELEMBAPAN UDARA DAN AWAN
Kelembapan udara merupakan kandungan air
dalam udara.
Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut
higrometer.
Kelembapan maksimum adalah berat uap air
maksimum yang dapat dikandung tiap 1 m3
udara dalam waktu tertentu.
Suhu/temperatur udara berbanding terbalik
dengan kelembapan udara. Makin besar suhu
udara makin rendah kelembapannya.
Kelembapan terdiri dari:
a. Kelembapan absolut/ mutlak, merupakan
bilangan yang menunjukkan berat uap air
dalam 1 m3
udara.
b. Kelembapan relatif, merupakan
perbandingan jumlah uap air maksimum
dengan jumlah uap air yang nyata dengan
tekanan uap air maksimum pada suhu yang
sama.
Kelembapan relatif dapat dihitung:
Klasifikasi awan berdasarkan bentuknya:
a. Awan cirrus, bentuknya seperti serat bulu.
b. Awan stratus, bentuknya rata, tipis, dan
berlapis-lapis, seperti jejak sapu.
c. Awan cumulus, bentuknya bergumpal-
gumpal, seperti bunga kol.
KR =
kelembapan absolut
jumlah uap air
x 100%
GEO 1
4
materi78.co.nr
ATMOSFER
Klasifikasi awan berdasarkan ketinggiannya:
a. Awan tinggi, ketinggian >6.000 m.
Contoh: cirrus (Ci), cirrocumulus (Cc), dan
cirrostratus (Cs).
b. Awan sedang, ketinggian 2,000-6.000 m.
Contoh: altocumulus (Ac) dan altostratus (As).
c. Awan rendah, ketinggian <2.000 m,
didominasi awan pembentuk hujan.
Contoh: stratus (St), cumulus (Cu), strato-
cumulus (Sc), nimbostratus/awan hujan (Ns),
cumulonimbus/awan badai (Cb), dan kabut.
G. CURAH HUJAN
Curah hujan adalah jumlah air hasil presipitasi
yang jatuh ke permukaan tanah.
Alat untuk mengukur curah hujan disebut
umbrometer atau fluviometer.
Klasifikasi bulan menurut E.J.C. Mohr dan
Oldeman berdasarkan curah hujannya:
Bulan E.J.C. Mohr Oldeman
Kering <60 mm <100 mm
Lembap 60-100 mm 100-200 mm
Basah >100 mm >200 mm
Klasifikasi hujan berdasarkan butir airnya:
a. Gerimis, ukurannya <0,5 mm.
b. Deras, ukurannya >0,5 mm.
c. Salju, butir airnya berupa salju.
d. Batu es, butir airnya berupa es.
Klasifikasi hujan berdasarkan cara terjadinya:
1) Hujan orografis
Yaitu hujan yang terdesak naik ke lereng
pengunungan.
Bagian yang tidak terkena hujan disebut
daerah bayangan hujan.
2) Hujan frontal
Yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan
front massa panas dan dingin. Bidang
pergesekan disebut front.
3) Hujan zenithal/vertikal/konveksi
Yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan
angin pasat tenggara dan timur laut di
ekuator.
Karena hal tersebut, terjadi gerakan angin
secara vertikal yang menghempaskan awan
sehingga menyebabkan hujan.
Curah hujan dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut:
a. Medan yang berbukit-bukit
b. Arah lereng terhadap arah angin
c. Garis pantai terhadap arah angin
Cc
Cs
Cb
Cu Ns
As
Sc
kabut
Ci
Ac
St
massa
udara
dingin
GEO 1
5
materi78.co.nr
ATMOSFER
Pola curah hujan di Indonesia adalah:
a. Daerah barat memperoleh hujan lebih
banyak daripada daerah timur.
b. Saatnya mulai turun hujan pada musim hujan
bergeser dari barat ke timur.
H. IKLIM
Iklim adalah keadaan udara rata-rata pada waktu
yang sangat panjang dan daerah yang relatif luas.
Klasifikasi iklim matahari berdasarkan lintang:
1) Iklim tropik, pada 23,5° LU – 23,5° LS.
2) Iklim sedang, pada 23,5° – 66,5° L.
3) Iklim kutub, pada 66,5° - 90° L.
Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan
atas suhu dan rata-rata curah hujan.
a. Iklim A, merupakan iklim hujan tropis.
b. Iklim B, merupakan iklim kering.
c. Iklim C, merupakan iklim sedang basah.
d. Iklim D, merupakan iklim dingin.
e. Iklim E, merupakan iklim kutub.
Berdasarkan iklim-iklim di atas, iklim menurut
Koppen terbagi menjadi 12:
Af Aw Am
tropis dingin sabana kering muson
BW BS
gurun kering stepa kering
Cf Cw Cs
sedang dengan
musim dingin
sejuk
sedang dengan
musim dingin
kering
sedang, musim
panas kering
Df Dw
dingin sangat
dingin dan
lembap
dingin sangat
dingin dan
kering
EF ET
salju abadi tundra
Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson
didasarkan atas rasio Q, yaitu:
Iklim Rasio Q Sifat
A 0%≤ Q <14,3% sangat basah
B 14,3%≤ Q <33,3% basah
C 33,3%≤ Q <60% agak basah
D 60%≤ Q <100% sedang
E 100%≤ Q <167% agak kering
F 167%≤ Q <300% kering
G 300%≤ Q <700% sangat kering
H 700%≤ Q luar biasa kering
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan
pada banyaknya bulan basah dalam kurun satu
tahun.
a. Iklim A adalah iklim yang bulan basahnya >9
kali berturut-turut.
b. Iklim B adalah iklim yang bulan basahnya 7-
9 kali berturut-turut.
c. Iklim C adalah iklim yang bulan basahnya 5-
6 kali berturut-turut.
d. Iklim D adalah iklim yang bulan basahnya 3-
4 kali berturut-turut.
e. Iklim E adalah iklim yang bulan basahnya <3
kali berturut-turut.
Klasifikasi iklim menurut Junghuhn
didasarkan pada ketinggian tempat dan vegetasi
tempat.
a. Zona iklim panas (0-600 m)
Suhu rata-rata tahunan >22°C, vegetasinya
adalah padi, jagung, tebu dan kelapa.
b. Zona iklim sedang (600-1500 m)
Suhu rata-rata tahunan 15–22°C, vegetasinya
adalah tembakau, kopi, teh, kina, karet dan
coklat.
c. Zona iklim sejuk (1500 – 2500 m)
Suhu rata-rata tahunan 11-15°C, vegetasi
yang cocok adalah tanaman holtikultura
(budidaya).
d. Zona iklim dingin (2500-4000 m)
Suhu rata-rata tahunan <11°C, zona ini tidak
terdapat tumbuhan budidaya, namun dapat
ditemui lumut-lumutan.
e. Zona iklim salju tropis (>4000 m)
Suhu rata-rata tahunan dapat mencapai
<0°C, zona ini tidak terdapat tumbuhan
apapun.
Q =
rata-rata bulan kering
rata-rata bulan basah
× 100%
a
b
c
d
e

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosferjopiwildani
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Firdyannisa Iskandar
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFERDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFERssuserf9c93e1
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2hambaliali4
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 
Cuaca dan iklim punya azir v
Cuaca dan iklim punya azir vCuaca dan iklim punya azir v
Cuaca dan iklim punya azir vMuhazir Gandra
 
Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2fadillahsalsa
 
Atmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimAtmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimDini Noviani
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERNesha Mutiara
 

La actualidad más candente (19)

Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
Materi Geografi kelas x tengah semester 2 by firdyannisa
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFERDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Suaiibaaaah
SuaiibaaaahSuaiibaaaah
Suaiibaaaah
 
Atmosfer2
Atmosfer2Atmosfer2
Atmosfer2
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer ok
Atmosfer okAtmosfer ok
Atmosfer ok
 
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
Tugas geografi powerpoint lapisan atmosfer kelas x mia 2
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 
Cuaca dan iklim punya azir v
Cuaca dan iklim punya azir vCuaca dan iklim punya azir v
Cuaca dan iklim punya azir v
 
Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2
 
Atmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimAtmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklim
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi""Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
 

Similar a Atmosfer

Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
bab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).pptbab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).pptEniWarti
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6isanuri
 
ppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxsumilah4
 
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)10mipa7
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimRanti Priyanti
 
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMarnitaGracyaSiagian
 
geografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.pptgeografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.pptDadang Subarna
 
Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)Suko Abdi
 

Similar a Atmosfer (17)

Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
bab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).pptbab atmosfer(1).ppt
bab atmosfer(1).ppt
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6
 
ppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptxppt_geografi_atmosfer.pptx
ppt_geografi_atmosfer.pptx
 
1. Atmosfer.ppt
1. Atmosfer.ppt1. Atmosfer.ppt
1. Atmosfer.ppt
 
atmosfer1.ppt
atmosfer1.pptatmosfer1.ppt
atmosfer1.ppt
 
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
 
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
 
geografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.pptgeografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
geografi-atmosfer_dinamika atm.ppt
 
Cuaca dan-iklim.
Cuaca dan-iklim.Cuaca dan-iklim.
Cuaca dan-iklim.
 
Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)
 
Tugas Geografi
Tugas GeografiTugas Geografi
Tugas Geografi
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 

Último

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Atmosfer

  • 1. GEO 1 1 materi78.co.nr ATMOSFER Atmosfer A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,9%) dan karbondioksida (0,03%), sisanya gas lain. B. LAPISAN ATMOSFER Berdasarkan temperatur/susunan termalnya, atmosfer dibagi menjadi: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. 1) Troposfer (0-12 km) Adalah tempat unsur pembentuk cuaca. Tiap ketinggian 100 m, suhu turun 0,5°C, dan puncaknya (tropopause) bersuhu -60°C. 2) Stratosfer (12-50 km) Adalah tempat terdapatnya lapisan ozon. Tiap ketinggian 1 km dimulai dari 30 km, suhu udara naik 5°C. 3) Mesosfer (50-80 km) Adalah tempat terakhir meteor terbakar di atmosfer. Terjadi penurunan drastis di bagian puncaknya, yaitu bersuhu -90°C. 4) Termosfer (80-500 km) Adalah lapisan tempat terdapatnya ion-ion gas, sehingga mampu memantulkan gelombang radio dan satelit. Lapisan ini suhunya dapat mencapai 1700°C. 5) Eksosfer (500-1000 km) Adalah lapisan terluar yang didominasi gas- gas ringan, yaitu hidrogen dan helium. Berkurangnya pengaruh gravitasi bumi membuat gas-gas tersebut terlempar keluar. Berdasarkan kondisi gasnya, atmosfer dibagi menjadi: ozonosfer dan ionosfer. 1) Ozonosfer Terdiri dari lapisan troposfer sampai mesosfer, dan di dalamnya terjadi kesetimbangan gas-gas, seperti adanya gas-gas poliatomik oksigen. 2) Ionosfer Adalah lapisan termosfer yang terdiri dari lapisan D, E dan F. Didalamnya terjadi peristiwa rekombinasi (tumbukan ion-ion). Lapisan D memantulkan gelombang dengan frekuensi rendah, lapisan E memantulkan gelombang AM, dan lapisan F memantulkan gelombang pendek. C. CUACA Cuaca adalah keadaan udara pada waktu yang pendek dan daerah yang relatif sempit. Unsur pembentuk cuaca antara lain: suhu, tekanan (angin), kelembapan, dan curah hujan. D. SUHU Tinggi rendahnya suhu atau temperatur dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1) Sudut datang sinar matahari 2) Keadaan awan 3) Lama penyinaran matahari 4) Posisi lintang/astronomis tempat 5) Ketinggian tempat Alat untuk mengukur tinggi rendahnya suhu disebut termometer. Suhu suatu tempat dapat dihitung: Udara menjadi panas karena proses: 1) Konveksi, gerakan udara secara vertikal. 2) Adveksi, gerakan udara secara horizontal. 3) Turbulensi, gerakan udara berputar-putar. 4) Konduksi, gerakan udara yang menyentuh udara lain yang telah mengalami pemanasan. E. TEKANAN DAN ANGIN Tekanan udara adalah massa udara atas yang menekan udara bawah di atmosfer. Tekanan udara terbesar terletak 0 m di atas per- mukaan laut, makin ke atas tekanan makin rendah. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Tekanan udara mempengaruhi gerakan udara (angin) di atmosfer. Hukum angin Buys Ballot berbunyi: Hukum ke I Hukum ke II Kecepatan angin diukur menggunakan anemometer. Angin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu angin tetap dan angin lokal. Tx = T0 – 0,6 x h 100 Tx = suhu tempat x (oC) To = suhu tempat diketahui (oC) h = tinggi tempat x (m) Angin bertiup dari daerah yang tekanannya maksimum (tinggi) ke daerah yang minimum (rendah). Karena rotasi bumi, angin dari belahan bumi Utara berbelok ke kanan, dan angin dari belahan bumi Selatan berbelok ke kiri.
  • 2. GEO 1 2 materi78.co.nr ATMOSFER ANGIN TETAP Angin tetap adalah angin yang gerakannya terus-menerus sepanjang zaman, dengan arah yang tetap. a. Angin pasat tenggara (angin muson tenggara) Menyebabkan musim kemarau pada bulan April- Oktober di daerah tropis. Ini disebabkan karena angin bertiup dari udara di bumi selatan yang kering dan lautnya sempit, sehingga hanya sedikit uap air yang terbawa. b. Angin pasat timur laut (angin muson timur laut) Menyebabkan musim hujan pada bulan Oktober- April di daerah tropis. Ini disebabkan karena angin bertiup dari udara di bumi utara yang basah, dan lautnya luas, sehingga banyak uap air yang terbawa. c. Angin barat Merupakan angin yang bertiup di daerah lintang sedang, dari arah barat ke arah timur. d. Angin timur Merupakan angin yang bertiup di daerah kutub, dari arah timur ke arah barat. ANGIN LOKAL Angin lokal adalah angin yang gerakannya terjadi karena perbedaan tekanan suatu daerah kecil/lokal. ANGIN GUNUNG DAN LEMBAH Angin gunung terjadi di malam hari, angin bertiup dari puncak ke lembah. Angin lembah terjadi di siang hari, angin bertiup dari lembah ke puncak. ANGIN DARAT DAN LAUT Angin darat terjadi di malam hari, angin bertiup dari darat ke laut. Angin laut terjadi di siang hari, angin bertiup dari laut ke darat. d c b a c d kutub utara subpolar utara subtropik utara konvergensi tropik subtropik selatan kutub selatan subpolar selatan 90°LU 60-70°LU 30-40°LU 10°LU- 10°LS 30-40°LS 60-70°LS 90°LS
  • 3. GEO 1 3 materi78.co.nr ATMOSFER ANGIN SIKLON Angin siklon utara Angin siklon selatan Angin siklon bergerak menuju satu pusat tekanan rendah, di utara berlawanan jarum jam, di selatan searah jarum jam. ANGIN ANTISIKLON Angin antisiklon utara Angin antisiklon selatan Angin antisiklon berasal dari satu pusat tekanan tinggi, di utara searah jarum jam, di selatan berlawanan jarum jam. ANGIN FOHN Angin fohn adalah angin yang bertemu gunung kemudian jatuh ke sisi gunung yang lain, bersifat kering dan panas. Angin ini memaksa turunnya hujan orografis. Di beberapa daerah, angin ini diberi nama: Bahorok (Deli), Wambraw (Biak), Kumbang (Cirebon), Gending (Pasuruan), Brubu (Makassar), Mistral (Perancis). F. KELEMBAPAN UDARA DAN AWAN Kelembapan udara merupakan kandungan air dalam udara. Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut higrometer. Kelembapan maksimum adalah berat uap air maksimum yang dapat dikandung tiap 1 m3 udara dalam waktu tertentu. Suhu/temperatur udara berbanding terbalik dengan kelembapan udara. Makin besar suhu udara makin rendah kelembapannya. Kelembapan terdiri dari: a. Kelembapan absolut/ mutlak, merupakan bilangan yang menunjukkan berat uap air dalam 1 m3 udara. b. Kelembapan relatif, merupakan perbandingan jumlah uap air maksimum dengan jumlah uap air yang nyata dengan tekanan uap air maksimum pada suhu yang sama. Kelembapan relatif dapat dihitung: Klasifikasi awan berdasarkan bentuknya: a. Awan cirrus, bentuknya seperti serat bulu. b. Awan stratus, bentuknya rata, tipis, dan berlapis-lapis, seperti jejak sapu. c. Awan cumulus, bentuknya bergumpal- gumpal, seperti bunga kol. KR = kelembapan absolut jumlah uap air x 100%
  • 4. GEO 1 4 materi78.co.nr ATMOSFER Klasifikasi awan berdasarkan ketinggiannya: a. Awan tinggi, ketinggian >6.000 m. Contoh: cirrus (Ci), cirrocumulus (Cc), dan cirrostratus (Cs). b. Awan sedang, ketinggian 2,000-6.000 m. Contoh: altocumulus (Ac) dan altostratus (As). c. Awan rendah, ketinggian <2.000 m, didominasi awan pembentuk hujan. Contoh: stratus (St), cumulus (Cu), strato- cumulus (Sc), nimbostratus/awan hujan (Ns), cumulonimbus/awan badai (Cb), dan kabut. G. CURAH HUJAN Curah hujan adalah jumlah air hasil presipitasi yang jatuh ke permukaan tanah. Alat untuk mengukur curah hujan disebut umbrometer atau fluviometer. Klasifikasi bulan menurut E.J.C. Mohr dan Oldeman berdasarkan curah hujannya: Bulan E.J.C. Mohr Oldeman Kering <60 mm <100 mm Lembap 60-100 mm 100-200 mm Basah >100 mm >200 mm Klasifikasi hujan berdasarkan butir airnya: a. Gerimis, ukurannya <0,5 mm. b. Deras, ukurannya >0,5 mm. c. Salju, butir airnya berupa salju. d. Batu es, butir airnya berupa es. Klasifikasi hujan berdasarkan cara terjadinya: 1) Hujan orografis Yaitu hujan yang terdesak naik ke lereng pengunungan. Bagian yang tidak terkena hujan disebut daerah bayangan hujan. 2) Hujan frontal Yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan front massa panas dan dingin. Bidang pergesekan disebut front. 3) Hujan zenithal/vertikal/konveksi Yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan angin pasat tenggara dan timur laut di ekuator. Karena hal tersebut, terjadi gerakan angin secara vertikal yang menghempaskan awan sehingga menyebabkan hujan. Curah hujan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: a. Medan yang berbukit-bukit b. Arah lereng terhadap arah angin c. Garis pantai terhadap arah angin Cc Cs Cb Cu Ns As Sc kabut Ci Ac St massa udara dingin
  • 5. GEO 1 5 materi78.co.nr ATMOSFER Pola curah hujan di Indonesia adalah: a. Daerah barat memperoleh hujan lebih banyak daripada daerah timur. b. Saatnya mulai turun hujan pada musim hujan bergeser dari barat ke timur. H. IKLIM Iklim adalah keadaan udara rata-rata pada waktu yang sangat panjang dan daerah yang relatif luas. Klasifikasi iklim matahari berdasarkan lintang: 1) Iklim tropik, pada 23,5° LU – 23,5° LS. 2) Iklim sedang, pada 23,5° – 66,5° L. 3) Iklim kutub, pada 66,5° - 90° L. Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan atas suhu dan rata-rata curah hujan. a. Iklim A, merupakan iklim hujan tropis. b. Iklim B, merupakan iklim kering. c. Iklim C, merupakan iklim sedang basah. d. Iklim D, merupakan iklim dingin. e. Iklim E, merupakan iklim kutub. Berdasarkan iklim-iklim di atas, iklim menurut Koppen terbagi menjadi 12: Af Aw Am tropis dingin sabana kering muson BW BS gurun kering stepa kering Cf Cw Cs sedang dengan musim dingin sejuk sedang dengan musim dingin kering sedang, musim panas kering Df Dw dingin sangat dingin dan lembap dingin sangat dingin dan kering EF ET salju abadi tundra Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson didasarkan atas rasio Q, yaitu: Iklim Rasio Q Sifat A 0%≤ Q <14,3% sangat basah B 14,3%≤ Q <33,3% basah C 33,3%≤ Q <60% agak basah D 60%≤ Q <100% sedang E 100%≤ Q <167% agak kering F 167%≤ Q <300% kering G 300%≤ Q <700% sangat kering H 700%≤ Q luar biasa kering Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan pada banyaknya bulan basah dalam kurun satu tahun. a. Iklim A adalah iklim yang bulan basahnya >9 kali berturut-turut. b. Iklim B adalah iklim yang bulan basahnya 7- 9 kali berturut-turut. c. Iklim C adalah iklim yang bulan basahnya 5- 6 kali berturut-turut. d. Iklim D adalah iklim yang bulan basahnya 3- 4 kali berturut-turut. e. Iklim E adalah iklim yang bulan basahnya <3 kali berturut-turut. Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat dan vegetasi tempat. a. Zona iklim panas (0-600 m) Suhu rata-rata tahunan >22°C, vegetasinya adalah padi, jagung, tebu dan kelapa. b. Zona iklim sedang (600-1500 m) Suhu rata-rata tahunan 15–22°C, vegetasinya adalah tembakau, kopi, teh, kina, karet dan coklat. c. Zona iklim sejuk (1500 – 2500 m) Suhu rata-rata tahunan 11-15°C, vegetasi yang cocok adalah tanaman holtikultura (budidaya). d. Zona iklim dingin (2500-4000 m) Suhu rata-rata tahunan <11°C, zona ini tidak terdapat tumbuhan budidaya, namun dapat ditemui lumut-lumutan. e. Zona iklim salju tropis (>4000 m) Suhu rata-rata tahunan dapat mencapai <0°C, zona ini tidak terdapat tumbuhan apapun. Q = rata-rata bulan kering rata-rata bulan basah × 100% a b c d e