Pencemaran tanah dapat terjadi karena limbah industri atau fasilitas yang bocor, penggunaan pestisida berlebihan, atau limbah yang dibuang sembarangan ke tanah. Zat berbahaya yang masuk ke tanah dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem melalui rantai makanan. Langkah pencegahan dan penanggulangan mencakup pengolahan limbah, bioremediasi, dan penambahan kapur untuk menetralkan tanah yang ter
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan
1. DAMPAK PENCEMARAN TANAH
TERHADAP LINGKUNGAN
Disusun oleh kelompok 2
Andreas Masa
Fawwaz Amirullah Shidiq
Ida Rahayu
Ratna Chandra
Chici Herlina
2. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana
bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
3. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu
air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
4. Klarifikasi Pencemaran Tanah
• Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya
terjadi karena penggunaan pupuk secara
berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan
limbah yang tidak dapat diuraikan seperti
plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.
• · Pencemaran melalui air : Air yang tercemar
(mengandung bahan pencemar/polutan) akan
mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu
jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.
• · Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar
akan menurunkan hujan yang mengandung bahan
pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.
5. Dampak pencemaran tanah
terhadap kesehatan
• Kromium,merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi.
• Timbal menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal pada seluruh populasi.
• Benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
• Merkuri (air raksa) dan siklodiena menyebabkan kerusakan
ginjal,beberapanya tidak dapat diobati.
• PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
• Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan
pada saraf otot.
• Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian.
6. Dampak pencemaran tanah
terhadap ekosistem
• Perubahan kimiawi tanah timbul dari adanya bahan
kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator
atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
• Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi.
7. Langkah pencegahan
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengubur
sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian
dapat diolah sebagai kompos/pupuk
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membakar. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-
potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat
yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke
tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada tangki
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru
dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman.
5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan
namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik
yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
8. Langkah penanggulangan
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah
cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah,
agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang
bermanfaat.
4. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur,
dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai
resapan dan penyaringan air.
5. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk
tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
9. Kasus pencemaran tanah di Indonesia
• Di Indonesia, penggunaan pupuk kimia merupakan bagian
dari Revolusi Hijau, sebuah proyek pada masa
pemerintahan Orde Baru untuk mendorong produktivitas
pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang
diadakan sejak tahun 1990-an. Gebrakan revolusi hijau di
Indonesia memang terlihat pada decade 1980-an. Waktu
itu, pemerintah mengkomando penanaman padi,
pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, dll.
Indonesia yang Berjaya saat itu sempat mengalami
swasembada beras. Namun hal itu tidak berlangsung
lama. Pada decade 1990-an, petani mulai kelabakan
menghadapi kesuburan tanah yang merosot,
ketergantungan pemakaian pupuk kimia ( anorganik) yang
makin meningkat, dll.
10. • Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produktivitas
pertanian Indonesia. Untuk penggunaan pupuk anorganik,
hal ini berdampak:
1. Berbagai organisme penyubur tanah musnah karena pupuk
anorganik
2. Kesuburan tanah yang merosot / tandus.
3. Keseimbangan ekosistem tanah yang rusak.
4. Terjadi peledakan dan serangan jumlah hama.
11. Kasus pencemaran tanah di China
• sekitar 10 persen ladang pertanian Cina tercemar logam
berat jauh di atas ambang yang ditetapkan. Kini, konsumen
mempertanyakan keamanan pangan produk pertanian
negeri itu, termasuk untuk kebutuhan ekspor.
• Wan Bentai, pejabat di kantor kementerian Perlindungan
Lingkungan menyatakan dari penelitian atas polutan
tanah, ditemukan logam berat dari cerobong pabrik, air
limbah, dan tailing. Jumlahnya, seperti dilaporkan Southern
Metropolitan Daily, dalam derajat membahayakan.
• "Dalam beberapa tahun terakhir, pemcemaran terus
terjadi. Dan dari Januari-Februari ditemukan 11
insiden, sembilan cukup berat," kata Wan pada sebuah
pertemuan di Guangzhou, ibukota provinsi Guangdong di
selatan Cina.
12. • Nafsu rakus China untuk menguasai pasar logam dunia menjadi
sumber kekhawatiran publik. Pencemaran logam berat diketahui
dapat merusak saraf, sistem reproduksi, dan ginjal, serta beberapa
komplikasi kesehatan lainnya, terutama di kalangan anak-anak.
• Pemerintah China memperkirakan negara ini memiliki 1,22 juta
kilometer persegi lahan pertanian, dan mengatakan melindungi lahan
merupakan prioritas. Tapi banyak daerah pedesaan yang terdapat
industri peleburan dan pengecoran logam di sekitarnya menunjukkan
polusi telah merembes ke tanah dan mencemari sumber air.
• Cina adalah konsumen terbesar timbal di dunia, untuk digunakan
sebagai bahan baku baterai untuk memenuhi 70 persen dari
konsumsi, yang kemungkinan tumbuh menjadi 4,1 juta ton pada
tahun 2011.