SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
GIZI BURUK

         KELOMPOK 1
Anggota Kelompok
   Agustina Fernandez
   Arly M. Lau
   Deif Tunggal
   Evander Follamauk
   Jhon Benggu
   George Sanuputra
   Rona Setyawati
   Sepryanti Tandjung
   Victor Sitaniapesy
   Ealsa Tabun
   Patrisius Baso
   Richardo Gana
   Maria K. Manek
SKENARIO
    AB, seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke Poli Gizi
     di Puskesmas karena tidak mau makan. Anak ini hampir tiap bulan dibawa
     oleh ibunya ke posyandu, tetapi tidak teratur tiap bulan, dengan alasan
     ibunya sibuk mengurus kebun dan anaknya yang lain (jumlah anaknya 5
     org). Menurut ibunya, dalam kunjungan 3 bulan terakhir berturut2 ke
     posyandu, oleh kader dikatakan anak ini masuk dalam kategori garis merah,
     dan disarankan untuk datang ke puskesmas. Riwayat penyakit dalam
     keluarga; nenek si anak (almarhumah 1 thn lalu) yang tinggal serumah
     dengan mereka pernah batuk darah & minum OAT tetapi tidak teratur.
     Ayah dari anak seorang petani ladang berpindah, pada musim paceklik,
     kerja serabutan sebagai buruh bangunan. Riwayat kelahiran normal, bahkan
     menurut ibu, ketika lahir di bidan, anak ini sehat dan badannya montok dan
     ibu selalu memberikan ASI sampai 2 thn, karena anak susah makan. Anak
     tidak mempunyai riwayat sakit apapun, namun sering rewel dan tidak bisa
     duduk lama, belum bisa jalan lancar namun sudah bisa bicara.
Kata Kunci
    Anak laki-laki 3 thn
    Tidak mau makan
    Tiap bulan dibawa ke posyandu  tdk teratur
    Anak masuk dalam kategori bawah garis merah
    Riwayat keluarga  nenek (alm. 1 thn lalu) pernah batuk darah & minum
     OAT tapi tdk teratur
    Ayah Petani
    Ibu berkebun
    Riwayat kelahiran N
    Riwayat ASI sampai 2 thn  karena anak susah makan
    Riwayat penyakit lain (-)
    Anak sering rewel dan tidak bisa duduk lama
    Belum bisa jalan lancar
    Sudah bisa bicara
Gizi Buruk
   Merupakan suatu kondisi seseorang yang
    kekurangan nutrisi atau nutrisinya dibawah
    rata-rata atau asupan zat gizi sangat kurang
    dari kebutuhan
EPIDEMIOLOGI
   Di Indonesia
    Tahun 2006  944.246 kasus
    Tahun 2007  755.397 kasus


   Di NTT
    Tahun 2007  10,30% kasus
    Tahun 2008  7,10% kasus
Etiologi
 Secara langsung
   Penyakit Infeksi
 Secara tidak langsung

   Tingkat ekonomi keluarga
   Pengetahuan orang tua yang kurang
   Pola asuh orang tua
CLASSIFICATION OF
    MALNUTRITION IN CHILDREN
                        Mild Malnutrition    Moderate       Severe Malnutrition
                                            Malnutrition 

Percent Ideal Body          80-90%            70-79%              < 70%
Weight

Percent of Usual Body       90-95%            80-89%              < 80%
Weight

Albumin (g/dL)               2.8-3.4           2.1-2.7             < 2.1


Transferrin (mg/dL)         150 - 200        100 - 149            < 100


Total Lymphocyte          1200 - 2000        800 - 1199           < 800
Count (per µL)
GOMEZ CLASSIFICATION
 percent of reference          Interpretation
    weight for age

      90 - 110%                    normal


      75 - 89%            Grade I: mild malnutrition


      60 - 74%               Grade II: moderate
                                malnutrition

       < 60%            Grade III: severe malnutrition
WELLCOME CLASSIFICATION
Weight for Age    With Edema    Without Edema
  (Gomez)


   60-80%         kwashiorkor    undernutrition



    < 60%          marasmic-      marasmus
                  kwashiorkor
Gejala Klinis
                  dae                              Kwashiorkor
Badan tampak sangat kurus                Edema seluruh tubuh
Wajah seperti orang tua                  Moon face
Cengeng & rewel                          Apatis & rewel
Kulit keriput                            Bercak merah muda sampai coklat
                                         kehitaman yang meluas pd kulit
Jaringan lemak sub kutis sedikit sampai Hipotrofi otot (diperiksa saat
tidak ada                               berdiri/duduk)
Perut cekung, iga gambang                Oedem pada daerah perut
Sering disertai penyakit infeksi (kronis Sering disertai penyakit infeksi
berulang)                                (umumnya akut)
Diare kronik/ konstipasi                 Anemia & diare
Pemeriksaan Penunjang
1.   Pemeriksaan darah
     Pada pemeriksaan darah meliputi Hb,
     albumin, globulin, protein total, elektrolit
     serum, biakan darah.
2.   Pemeriksaan urine
3.   Uji faal hati
4.   EKG
5.   X foto paru
10 LANGKAH
(di PUSKESMAS)
1.    Atasi/cegah hipoglikemia
2.    Atasi/cegah hipotermia
3.    Atasi/cegah dehidrasi
4.    Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5.    Obati/cegah infeksi
6.    Mulai pemberian makanan
7.    Fasilitasi tumbuh-kejar (catch up growth)
8.    Koreksi defisiensi nutrien mikro
9.    Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
10.   Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh.
Upaya pencegahan yang dilakukan
Provinsi NTT
   Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara
    intensif
   Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru.
   Menangani kasus gizi buruk dengan perawatan
    Puskesmas dan di Rumah Sakit gratis
   Koordinasi penggerakan sumber dana
   Memberikan bantuan beras dan memberikan
    makanan pendamping ASI, dan makanan
    tambahan.
PENANGANAN SECARA NASIONAL
DIBAGI ATAS 3 TAHAP

 Jangka pendek untuk tanggap darurat
 Jangka menengah
 Jangka panjang
Jangka Pendek untuk Tanggap
Darurat
Menerapkan prosedur tatalaksana penanggulangan gizi buruk yaitu :
 Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif
 Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru.
 Menangani kasus gizi buruk dengan perawatan Puskesmas dan di RS
 Melakukan pencegahan meluasnya kasus dengan koordinasi lintas

program dan lintas sektor. Memberikan bantuan pangan, memberikan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), pengobatan penyakit,
penyediaan air bersih, memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan
terutama peningkatan ASI Eksklusif sejak lahir sampai 6 bulan dan
diberikan Makanan Pendamping ASI setelah usia 6 bulan, menyusui
diteruskan sampai usia 2 tahun
Rencana Jangka Menengah
          RENCANA AKSI NASIONAL
             PENCEGAHAN DAN
        PENANGGULANGAN GIZI BURUK
                 2005-2009
TUJUAN UMUM:
TUJUAN UMUM:

Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi
 Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi
setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi-
 setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi-
tingginya 5% pada tahun 2009.
 tingginya 5% pada tahun 2009.
TUJUAN KHUSUS:
TUJUAN KHUSUS:

••Meningkatnyacakupan deteksi dini gizi buruk melalui
 Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui
penimbangan balita bulanan di Psyandu, Puskesmas dan
 penimbangan balita bulanan di Psyandu, Puskesmas dan
jaringannya.
 jaringannya.
••Meningkatnyacakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah
 Meningkatnya cakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah
Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.
 Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.
••Meningkatnyakualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah
 Meningkatnya kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah
Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.
 Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.
••Meningkatnyakemampuan dan ketrampilan keluarga dalam
 Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam
menerapkan nrma keluarga sadar gizi.
 menerapkan nrma keluarga sadar gizi.
••Meningkatnyafungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
 Meningkatnya fungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
Rencana Jangka Panjang
  Mengintegrasikan program perbaikan gizi dan ketahanan
   pangan ke
dalam program penanggulangan kemiskinan
   Meningkatkan daya beli masyarakat
   Meningkatkan pendidikan terutama pendidikan wanita
   Pemberdayaan keluarga untuk menerapkan perilaku sadar
   gizi
Giziburu

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
Dhana Miongkampoeng
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
Joni Iswanto
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Operator Warnet Vast Raha
 

La actualidad más candente (20)

428 835-1-sm
428 835-1-sm428 835-1-sm
428 835-1-sm
 
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
 
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
dilem etis keperawatan
dilem etis keperawatandilem etis keperawatan
dilem etis keperawatan
 
E
EE
E
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
 
Gizi Buruk
Gizi BurukGizi Buruk
Gizi Buruk
 
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada Lansia
 
1000 hari pertumbuhan yang menentukan
1000 hari pertumbuhan yang menentukan1000 hari pertumbuhan yang menentukan
1000 hari pertumbuhan yang menentukan
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
Kwashiorkor
 
Diare1
Diare1Diare1
Diare1
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
 

Similar a Giziburu

Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein
Reza Oktarama
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
cuttriahajaton
 
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
AqnaAkhila
 
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptxMateri melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
IberaniZikir
 
New Microsoft PowerPoint Presentation.pptx
New Microsoft PowerPoint Presentation.pptxNew Microsoft PowerPoint Presentation.pptx
New Microsoft PowerPoint Presentation.pptx
ABDROUFSABILAROSAD
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
UGDPKMMARIDAN
 
Kurang Energi Protein Ude News
Kurang Energi Protein   Ude NewsKurang Energi Protein   Ude News
Kurang Energi Protein Ude News
UDE-NEWS
 

Similar a Giziburu (20)

Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein
 
Tugas Presentasi Marasmus .pptx
Tugas Presentasi Marasmus .pptxTugas Presentasi Marasmus .pptx
Tugas Presentasi Marasmus .pptx
 
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
GIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.pptGIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.ppt
 
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt5. Pengendalian KECACINGAN  Terintegrasi di Indonesia.ppt
5. Pengendalian KECACINGAN Terintegrasi di Indonesia.ppt
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
 
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptxMateri melani  OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
 
New Microsoft PowerPoint Presentation.pptx
New Microsoft PowerPoint Presentation.pptxNew Microsoft PowerPoint Presentation.pptx
New Microsoft PowerPoint Presentation.pptx
 
Kadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangKadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbang
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Kurang Energi Protein Ude News
Kurang Energi Protein   Ude NewsKurang Energi Protein   Ude News
Kurang Energi Protein Ude News
 

Giziburu

  • 1. GIZI BURUK KELOMPOK 1
  • 2. Anggota Kelompok  Agustina Fernandez  Arly M. Lau  Deif Tunggal  Evander Follamauk  Jhon Benggu  George Sanuputra  Rona Setyawati  Sepryanti Tandjung  Victor Sitaniapesy  Ealsa Tabun  Patrisius Baso  Richardo Gana  Maria K. Manek
  • 3. SKENARIO  AB, seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke Poli Gizi di Puskesmas karena tidak mau makan. Anak ini hampir tiap bulan dibawa oleh ibunya ke posyandu, tetapi tidak teratur tiap bulan, dengan alasan ibunya sibuk mengurus kebun dan anaknya yang lain (jumlah anaknya 5 org). Menurut ibunya, dalam kunjungan 3 bulan terakhir berturut2 ke posyandu, oleh kader dikatakan anak ini masuk dalam kategori garis merah, dan disarankan untuk datang ke puskesmas. Riwayat penyakit dalam keluarga; nenek si anak (almarhumah 1 thn lalu) yang tinggal serumah dengan mereka pernah batuk darah & minum OAT tetapi tidak teratur. Ayah dari anak seorang petani ladang berpindah, pada musim paceklik, kerja serabutan sebagai buruh bangunan. Riwayat kelahiran normal, bahkan menurut ibu, ketika lahir di bidan, anak ini sehat dan badannya montok dan ibu selalu memberikan ASI sampai 2 thn, karena anak susah makan. Anak tidak mempunyai riwayat sakit apapun, namun sering rewel dan tidak bisa duduk lama, belum bisa jalan lancar namun sudah bisa bicara.
  • 4. Kata Kunci  Anak laki-laki 3 thn  Tidak mau makan  Tiap bulan dibawa ke posyandu  tdk teratur  Anak masuk dalam kategori bawah garis merah  Riwayat keluarga  nenek (alm. 1 thn lalu) pernah batuk darah & minum OAT tapi tdk teratur  Ayah Petani  Ibu berkebun  Riwayat kelahiran N  Riwayat ASI sampai 2 thn  karena anak susah makan  Riwayat penyakit lain (-)  Anak sering rewel dan tidak bisa duduk lama  Belum bisa jalan lancar  Sudah bisa bicara
  • 5. Gizi Buruk  Merupakan suatu kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi atau nutrisinya dibawah rata-rata atau asupan zat gizi sangat kurang dari kebutuhan
  • 6. EPIDEMIOLOGI  Di Indonesia Tahun 2006  944.246 kasus Tahun 2007  755.397 kasus  Di NTT Tahun 2007  10,30% kasus Tahun 2008  7,10% kasus
  • 7. Etiologi  Secara langsung  Penyakit Infeksi  Secara tidak langsung  Tingkat ekonomi keluarga  Pengetahuan orang tua yang kurang  Pola asuh orang tua
  • 8. CLASSIFICATION OF MALNUTRITION IN CHILDREN   Mild Malnutrition Moderate  Severe Malnutrition Malnutrition  Percent Ideal Body 80-90% 70-79% < 70% Weight Percent of Usual Body 90-95% 80-89% < 80% Weight Albumin (g/dL) 2.8-3.4 2.1-2.7 < 2.1 Transferrin (mg/dL) 150 - 200 100 - 149 < 100 Total Lymphocyte 1200 - 2000 800 - 1199 < 800 Count (per µL)
  • 9. GOMEZ CLASSIFICATION percent of reference Interpretation weight for age 90 - 110% normal 75 - 89% Grade I: mild malnutrition 60 - 74% Grade II: moderate malnutrition < 60% Grade III: severe malnutrition
  • 10. WELLCOME CLASSIFICATION Weight for Age  With Edema Without Edema (Gomez) 60-80% kwashiorkor undernutrition < 60% marasmic- marasmus kwashiorkor
  • 11. Gejala Klinis dae Kwashiorkor Badan tampak sangat kurus Edema seluruh tubuh Wajah seperti orang tua Moon face Cengeng & rewel Apatis & rewel Kulit keriput Bercak merah muda sampai coklat kehitaman yang meluas pd kulit Jaringan lemak sub kutis sedikit sampai Hipotrofi otot (diperiksa saat tidak ada berdiri/duduk) Perut cekung, iga gambang Oedem pada daerah perut Sering disertai penyakit infeksi (kronis Sering disertai penyakit infeksi berulang) (umumnya akut) Diare kronik/ konstipasi Anemia & diare
  • 12. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan darah Pada pemeriksaan darah meliputi Hb, albumin, globulin, protein total, elektrolit serum, biakan darah. 2. Pemeriksaan urine 3. Uji faal hati 4. EKG 5. X foto paru
  • 13. 10 LANGKAH (di PUSKESMAS) 1. Atasi/cegah hipoglikemia 2. Atasi/cegah hipotermia 3. Atasi/cegah dehidrasi 4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit 5. Obati/cegah infeksi 6. Mulai pemberian makanan 7. Fasilitasi tumbuh-kejar (catch up growth) 8. Koreksi defisiensi nutrien mikro 9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental 10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh.
  • 14. Upaya pencegahan yang dilakukan Provinsi NTT  Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif  Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru.  Menangani kasus gizi buruk dengan perawatan Puskesmas dan di Rumah Sakit gratis  Koordinasi penggerakan sumber dana  Memberikan bantuan beras dan memberikan makanan pendamping ASI, dan makanan tambahan.
  • 15. PENANGANAN SECARA NASIONAL DIBAGI ATAS 3 TAHAP  Jangka pendek untuk tanggap darurat  Jangka menengah  Jangka panjang
  • 16. Jangka Pendek untuk Tanggap Darurat Menerapkan prosedur tatalaksana penanggulangan gizi buruk yaitu :  Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif  Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru.  Menangani kasus gizi buruk dengan perawatan Puskesmas dan di RS  Melakukan pencegahan meluasnya kasus dengan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Memberikan bantuan pangan, memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), pengobatan penyakit, penyediaan air bersih, memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan terutama peningkatan ASI Eksklusif sejak lahir sampai 6 bulan dan diberikan Makanan Pendamping ASI setelah usia 6 bulan, menyusui diteruskan sampai usia 2 tahun
  • 17. Rencana Jangka Menengah RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK 2005-2009 TUJUAN UMUM: TUJUAN UMUM: Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi- setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi- tingginya 5% pada tahun 2009. tingginya 5% pada tahun 2009.
  • 18. TUJUAN KHUSUS: TUJUAN KHUSUS: ••Meningkatnyacakupan deteksi dini gizi buruk melalui Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan balita bulanan di Psyandu, Puskesmas dan penimbangan balita bulanan di Psyandu, Puskesmas dan jaringannya. jaringannya. ••Meningkatnyacakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Meningkatnya cakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga. Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga. ••Meningkatnyakualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Meningkatnya kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga. Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga. ••Meningkatnyakemampuan dan ketrampilan keluarga dalam Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam menerapkan nrma keluarga sadar gizi. menerapkan nrma keluarga sadar gizi. ••Meningkatnyafungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi. Meningkatnya fungsi sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
  • 19. Rencana Jangka Panjang  Mengintegrasikan program perbaikan gizi dan ketahanan pangan ke dalam program penanggulangan kemiskinan  Meningkatkan daya beli masyarakat  Meningkatkan pendidikan terutama pendidikan wanita  Pemberdayaan keluarga untuk menerapkan perilaku sadar gizi