Dokumen tersebut merupakan rencana pengawasan benih ikan yang disusun oleh Adi Sucipto dari Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Rencana tersebut mencakup penjelasan mengenai perencanaan pengawasan benih ikan, ruang lingkup pengawasan, bahan acuan dan standar yang digunakan, struktur organisasi pengawasan, dan sasaran objek pengawasan.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
kuliah ke 3
1. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net
PERENCANAAN
PENGAWASAN BENIH IKAN
OLEH:
ADI SUCIPTO
adikhresna@yahoo.co.id
Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2005
2. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Pengantar
perencanaan
Rencana: buah pikiran yang akan dimanifestasikan (mengejawantah). Berisi
tujuan dan langkah untuk mencapai tujuan (fungsi manajemen)
Perencanaan: kegiatan mengekspresikan rencana agar sukses.
pengawasan
Awas berarti waspada, cekatan, sigap (kata sifat),
Pengawas: orang yang memiliki sifat awas (kata benda), orang melakukan
tugas pengawasan,
Pengawasan: kegiatan yang dilakukan oleh pengawas melalui
penilaian~standar. So, jika ada penyimpangan mudah dilakukan perbaikan
(fungsi manajemen)
So,…
1. Pengawas benih: PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
hak oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan benih,
2. Pengawasan benih: kegiatan yang meliputi penilaian spesies/varietas/klon
/hibrida yang telah dilepas, sertifikasi benih, pengujian mutu benih, peredaran
benih/induk, sarana produksi, serta pengawasan sumber daya benih/induk.
3. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Pengantar
Sejarah pengawasan
Konvensi dalam Code of Conduct for Responsible Fisheries
(FAO, 31 Oktober 1995),
Tuntutan pasar global yang menghendaki standar produk
yang berlaku secara internasional diproduksi secara standar
dengan pengawasan yang intensif.
Kebijakan pmerintah bidang kepagawaian menyongsong era
profesionalisme kerja, fungsi > struktur ...... Lahir berbagai jafung,
Meningkatnya kegiatan budidaya tidak terkontrol.... penurunan
mutu induk dan benih (menurunnya GR, menurunnya SR dan
meningkatnya FCR) sehingga menurunkan produktifitas,
Tuntutan konsumen domestik terhadap kualitas produk perikanan.
4. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Pengantar
Unsur kegiatan PBI
1. Pendidikan,
2. Pengawasan:
a. Menyusun rencana pengawasan benih (materi
pembelajaran)
b. Mempersiapkan pelaksanaan pengawasan benih
ikan,
c. Melaksanakan pengawasan benih ikan.
3. Pengembangan profesi,
4. Penunjang.
5. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Tujuan Pembelajaran
umum
Mampu memahami penyusunan berbagai rencana penilaian
spesies, penerapan SNI, penilaian sistem mutu, pengawasan
sarana produksi benih, pemantauan sumberdaya induk dan
benih dan pemantauan terhadap lingkungan perbenihan
khusus
Mampu untuk menyusun rencana pengawasan:
1. Spesies,
2. Penerapan SNI,
3. Sistem mutu produksi induk dan benih,
4. Sarana produksi benih,
5. Pasca panen dan distribusi,
6. Sumberdaya induk dan benih,
7. Lingkungan perbenihan.
6. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Ruang Lingkup Materi
Materi ini dibagi dalam tiga bagian, yakni:
Bagian I. Perencanaan ~ manajemen
Bagian II. Perencanaan ~ pengawasan benih ikan
Bagian III. Aplikasi
7. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Bagian I. Perencanaan ~ manajemen
Sebagai fungsi dari manajemen, perencanaan memiliki karakteristik:
1. Identifikasi personal dan organizational,
2. Erat kaitannya dengan kondisi pasti/tidak pasti,
3. Bersifat intelektual,
4. Menyangkut hal-hal masa depan,
5. Bersifat menembus dan berkesinambungan.
Keuntungan vs kelemahan perencanaan:
Keuntungan Kelemahan
Aktivitas teratur Ketepatan informasi dan fakta masa depan,
terbatas
Hal-hal non produktif dapat Biaya cukup banyak
dihilangkan/diperkecil
Alat pengukur hasil yang dicapai Menghambat timbulnya inisiatif/tindakan lain
yang perlu diambil
Sebagai landasan bagi fungsi lain, khususnya
pengawasan
Jadi? Gunakan asumsi (ekonomi, sosial, perilaku, dll), lakukan secara cermat dan visioner
8. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Bagian I. Perencanaan ~ manajemen
Syarat-syarat dalam membuat perencanaan:
1. Dilakukan secara tertulis,
2. Mencakup semua kegiatan (apa, mengapa, di mana,
kapan, siapa, bagaimana),
3. Siapkan rencana pengganti,
4. Harus dilaksanakan.
Siapa yang membuat perencanaan?
1. Manajer
2. Manajer + usulan staf
3. Manajer membuat garis besar, staf memperinci
4. Usulan staf, disetujui manajer
9. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Bagian II. Perencanaan ~ PBI
Beberapa hal dalam membuat perencanaan pengawasan
benih ikan:
Ruang lingkup pengawasan benih ikan,
Struktur organisasi dalam pengawasan,
Wilayah kerja pengawasan, kerja sama dgn dinas terkait,
Sasaran pengawasan,
Alat/bahan dan metode dalam pengawasan.
10. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Ruang Lingkup Pengawasan
Ruang lingkup dan hal-hal terkait yang harus
dipahami oleh pengawas dalam melakukan
pengawasan benih:
1. Penilaian spesies (filial, fluktuasi asimetri, karakter
meristik, morfometrik, enzymatik/DNA)
2. Penerapan SNI,
3. Penilaian sistem mutu (RKJM, SPO, kelayakan dasar,
kelayakan proses produksi, modul, HACCP,
biosecutiry, dll.),
4. Sarana produksi benih,
5. Pasca panen dan distribusi,
6. Sumberdaya induk dan benih,
7. Lingkungan perbenihan.
11. Bahan Acuan dalam Pengawasan benih ikan
Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net
NO NO. SNI JUDUL SNI
1 01-6130-1999 Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Majalaya Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Majalaya Kelas Induk Pokok
2 01-6131-1999
(Parent Stock)
3 01-6132-1999 Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Majalaya Kelas Benih Sebar
4 01-6133-1999 Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Majalaya Kelas Benih Sebar
5 01-6134-1999 Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Sinyonya Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Sinyonya Kelas Induk Pokok
6 01-6135-1999
(Parent Stock)
7 01-6136-1999 Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Sinyonya Kelas Benih Sebar
8 01-6137-1999 Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Sinyonya Kelas Benih Sebar
9 01-6138-1999 Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Induk Pokok (Parent
10 01-6139-1999
Stock)
11 01-6140-1999 Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Benih Sebar
12 01-6141-1999 Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Benih Sebar
13 01-6483.1-2000 Induk Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
14 01-6483.2-2000 Produksi Induk Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
12. ... Bahan Acuan dalam Pengawasan benih ikan
Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net
NO NO. SNI JUDUL SNI
15 01-6483.3-2000 Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Kelas Benih Sebar
16 01-6483.4-2000 Produksi Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Kelas Benih Sebar
17 01-6484.1-2000 Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C. fuscus) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
18 01-6484.2-2000 Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C. fuscus) Kelas Benih Sebar
Produksi Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C. fuscus) Kelas Induk Pokok (Parent
19 01-6484.3-2000
Stock)
20 01-6484.4-2000 Produksi Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C. fuscus) Kelas Benih Sebar
21 01-6485.1-2000 Induk Ikan Gurame (Osphronemus goramy, Lac) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
22 01-6485.2-2000 Benih Ikan Gurame (Osphronemus goramy, Lac) Kelas Benih Sebar
23 01-6485.3-2000 Produksi Benih Ikan Gurame (Osphronemus goramy, Lac) Kelas Benih Sebar
24 01-6486.1-2000 Induk Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
25 01-6486.2-2000 Benih Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Kelas Benih Sebar
26 01-6486.3-2000 Produksi Benih Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Kelas Benih Sebar
27 PPIINN Standar Prosedur Operasional (SPO) Pemuliaan Ikan Nila
13. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI SEKSI
STANDARDISASI PELAYANAN
DAN INFORMASI TEKNIK
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL a. PBI Terampil
1. Pelaksana
Perekayasa 2. Pelaks lanjutan
Litkayasa 3. Penyelia
Pengawas Benih Ikan
Pengawas Budidaya b. PBI Ahli
1. Pertama
Pengendali Hama & Penyakit Ikan
2. Muda
Analis Kepegawaian 3. Madya
Pustakawan 4. Utama
14. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net WILAYAH KERJA
Pengendalian Hama & Penyakit Pengawasan Pembenihan dan
Ikan : DKI Jakarta, Jawa Barat dan Pembudidayaan : Jawa, Bali, Nusa
Banten SK Ditjenkanbud Tenggara Barat dan Nusa
No.1911/DPB.4 /HK.150.D4/V/2004 Tenggara Timur Pembagian
wilayah kerja INBUDKAN 2003
15. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net SASARAN PENGAWASAN
Usaha
Balai Benih
Pembenihan
Ikan (BBI)
Rakyat (UPR)
Perusahaan Pengawasan
Pembenihan Intern
Swasta
17. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Alat & Bahan yang Digunakan
NO ALAT BAHAN
Alat sampling ikan dan air : timbangan, penggaris,
1 Bahan analisa
meteran, skopnet, botol sampel, coolbox, dll.
2 Alat tulis Sampel ikan
3 Lembar kuisioner Sampel air
4 Kamera Obat-obatan
Alat analisa hama dan penyakit ikan : dissecting set, Bahan analisa kualitas
5
mikroskop, object glass, cover glass, dll. air
Alat analisa kualitas air : pH meter, DO meter,
6
thermometer, Spektrophotometer, dll.
18. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net METODA
• Pengambilan sampel ikan untuk pengukuran panjang
bobot, dan parameter lain
• Pengambilan sampel air
Area pengambilan sampel adalah inlet, outlet dan
sumber air. Apabila memungkinkan dilakukan
pengukuran secara in situ. Disertai dengan data
kondisi tempat pengambilan sampel.
• Pengamatan lapangan
Berupa pemeriksaan jenis sarana, prasarana produksi
serta lingkungannya. Selanjutnya dilakukan
pengukuran/pemeriksaan terhadap produk yang
dihasilkan.
19. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net . . . METODA
• Wawancara,
Menggunakan lembar kuisioner untuk mengetahui proses
produksi serta melengkapi data pengamatan.
• Dokumentasi
Untuk mendukung data pengamatan, wawancara dan analisa
dilakukan pendokumentasian dengan kamera (digital).
• Analisa sampel di laboratorium
Sampel ikan/air yang telah diambil, dibawa ke laboratorium
untuk dianalisa sesuai tujuan pengambilan sample
20. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Bagian III. Aplikasi
Prosedur dalam membuat perencanaan pengawsan:
1. Rapat perencanaan ((Judul, latar belakang, tujuan,
target, alat dan bahan, metode (prosedur, parameter),
waktu, tempat, dana, dan personil)),
2. Mempersiapkan juklak pengawasan,
3. Mempresentasikan juklak,
4. Mempersiapkan form pendataan dan sosialisasi cara
pengisiannya kepada tim.
21. Jl. Selabintana 17 Sukabumi Telp. (0266) 225211 – bbats@ telkom.net Khotimah
Bagaimana sebaiknya pengawasan dilakukan:
1. Didasarkan pada wilayah kerja,
2. Berisi point yang memudahkan untuk menjadi angka kredit,
3. Pengawasan di daerah lain, berkoordinasi dengan daerah dan
pengawas yang ada di daerah,
4. Membuat prioritas komoditi dan daerah tujuan. Daerah binaan
dapat dijadikan prioritas.
Apa yang harus dimiliki oleh pengawas?
1. Pemahaman tentang tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak-hak
dalam melakukan pengawasan benih,
2. Pengetahuan tentang juklak-juknis pengawasan benih,
3. Pengetahuan tentang SNI, sistem mutu (RKJM, SPO/IK, rekaman)
dan sertifikasi,
4. Membuat form isian/kuisioner pengawasan benih
5. Membuat rencana pengawasan dan melaksanakannya.