SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN

            ALGORITMA BACKPROPAGATION



                       SKRIPSI




                        Oleh :

            AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO

                       07110010




   PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI STRATA SATU (S-1)

  SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER

              (STIKOM) UYELINDO KUPANG

                         2012
                          i
APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN

             ALGORITMA BACKPROPAGATION



                            SKRIPSI



       Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

                    Gelar Sarjana Komputer




                             Oleh :

              AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO

                            07110010



   PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI STRATA SATU (S-1)

  SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER

                (STIKOM) UYELINDO KUPANG

                              2012
                                i
HALAMAN PERSETUJUAN


Judul               : APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN
                     MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION.
Nama Mahasiswa : Agustin Triwahyuni Susanto
NIM                 : 07110010
Mata Kuliah         : Tugas Akhir                Kode              : 1161167
Semester            : Genap                      Tahun             : 2011/ 2012


                                    Menyetujui :


Dosen Pembimbing I                             Dosen Pembimbing II




Donna Setiawati, S.Kom., MM.                   Benjamin, SE.
NIDN. 0808057402                               NIDN. 0804037301

07 Juli 2012                                   09 Juli 2012.
Tanggal Disetujui                              Tanggal Disetujui


Telah disetujui untuk mengikuti ujian komprehensif pada Program Studi Sistem
Informasi Strata Satu (S-1)




                                    Mengetahui :
                                 Ketua Program Studi




                         Donna Setiawati, S.Kom., MM.
                              NIDN. 0808057402




                                          ii
HALAMAN PENGESAHAN


Judul          : APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN
                 MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION.
Nama Mahasiswa : Agustin Triwahyuni Susanto
NIM            : 07110010
Mata Kuliah    : Tugas Akhir          Kode   : 1161167
Semester       : Ganjil               Tahun  : 2011/ 2012


                     Dipertahankan Di Depan Tim Penguji
  Program Studi Sistem Informasi Strata Satu (S-1) STIKOM Uyelindo Kupang
           dan Dinyatakan Diterima Untuk Memenuhi Syarat Guna
                     Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
                                 Pada tanggal
                               10 Agustus 2012

                            Tim Pembimbing :

Dosen Pembimbing I                         Dosen Pembimbing II




Donna Setiawati, S.Kom., MM.               Benjamin, SE.
NIDN. 0808057402                           NIDN. 0804037301

                               Tim Penguji :

1. Penguji I    Yohanes Suban Belutowe, M.Kom.              ___________

2. Penguji II   Dua Baha Wilhelmus, S.Sos      __________

3. Penguji III James Adam Seo, S.Kom.                       ___________


                                           Kupang, ________________
                                           Ketua




                                           Bruno Sukarto, S.Kom., MM.
                                           NIDN. 0806106301
                                    iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN



MOTTO :

     “Not by my power, not by mine, it’s all be cos of YOU (JESUS)”


 “ Bukan karena kekuatanku, bukan karena diriku, itu semua karena KAU

                              (YESUS)”




PERSEMBAHAN :
                                Tulisan ini penulis persembahkan kepada:
                                   Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat
                            Papa dan Mama tersayang atas dukungannya
    Kakakku Eka dan Esi serta adikku Wati dan Putri untuk semangatnya
           Pacarku Brian yang selalu memberikan semangat dan motivasi
  Sahabatku Patner dan teman-teman “SO COOL” yang slalu merepotkan
     Serta STIKOM Uyelindo Kupang Almamater tempat naungan penulis




                                   iv
ABSTRAKSI



AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO, 07110010, APLIKASI DIAGNOSA
KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA
BACKPROPAGATION (Dibawah bimbingan : Donna Setiawati, S.Kom.,
MM sebagai Dosen Pembimbing I dan Benjamin, SE sebagai Dosen
Pembimbing II)

Kanker serviks sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan seluruh dunia
baik di negara maju maupun berkembang termasuk di Indonesia. Permasalahan
kanker serviks di Indonesia sangat khas yaitu banyak dan >70% kasus ditemukan
pada stadium lanjut pada saat datang di rumah sakit, dikarenakan kurangnya
pengetahuan tentang kanker serviks, cara pencegahan dan deteksi dini kanker
serviks. Salah satu pemecahan masalah tersebut adalah memberikan jawaban yang
tepat dan akurat sesuai dengan permasalahan yang dialami. Tujuan dari penelitian
ini adalah membangun sebuah sistem jaringan syaraf tiruan yang dapat
mendiagnosa kanker serviks melalui pembelajaran berdasarkan pengalaman serta
gejala-gejala yang ditemui atau dialami penderita.

Peralatan dan bahan yang digunakan terdiri dari perangkat keras dan perangkat
lunak. Perangkat keras meliputi satu unit laptop zyrex Intel(R) Core™ i3 dan
printer canon pixma ip 1880 yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini.
Sedangkan perangkat lunaknya meliputi system operasi Windows 7 Starter,
Bahasa Pemrograman Borland Delphi versi 7.0, Ms Word dan visio 2007. Metode
penelitian yang digunakan adalah Metode Studi Kasus dimana mempelajari latar
belakang sifat-sifat atau gejala-gejala yang khas dari kanker serviks yang
kemudian dari latar belakang serta sifat-sifat tersebut dijadikan bahan untuk
dipelajari dalam jaringan syaraf tiruan algoritma backpropagation sehingga
menghasilkan diagnosa yang lebih akurat.

Setelah melalui proses pelatihan, system jaringan dapat mengenali data diagnosa
yang dimasukkan dengan tingkat akurasi sebesar 95,83 %. Sehingga sistem bisa
membantu untuk mendiagnosa sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan
pencegahan dan pengobatan lebih awal.

Kata Kunci : Kanker serviks, Jaringan syaraf tiruan, Borland Delphi,
             Algoritma Backpropagation.


                                       v
PERNYATAAN


Skripsi ini tidak berisi bahan atau materi yang telah digunakan untuk memperoleh

                    gelar Sarjana atau Diploma sebelumnya.




                 Sepanjang keyakinan dan pengetahuan penulis

              Skripsi ini tidak berisi bahan atau materi yang telah

                 diterbitkan atau ditulis oleh orang lain kecuali

                     yang digunakan sebagai acuan pustaka




                              Kupang,        Juli 2012
                                     Penulis




                    AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO
                                   07110010




                                        vi
RIWAYAT HIDUP



        Penulis dilahirkan di Kota Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada

tanggal 31 Agustus 1988, putri ketiga dari pasangan Bapak Sigit Susanto dan Ibu

Mariana Susanto-Lulu.

        Penulis mengawali jenjang pendidikan formal pada TK. Santa Maria

Goretty Kupang selama 1 tahun dari tahun 1993 hingga 1994, Pendidikan Dasar

pada SD. Inpres Oeba 2 Kupang selama 6 tahun dari tahun 1994 hingga tahun

2000, Pendidikan Menengah Pertama pada SLTP. Negeri 1 Kupang selama 3

tahun dari tahun 2000 hingga tahun 2003, ditahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan setara Pendidikan Menengah Atas pada SMK. Negeri 1 Kupang

selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan ke

Strata I Program Studi Sistem Informasi dibawah naungan Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika Komputer (STIKOM) Uyelindo Kupang pada tahun

2007.




                                      vii
KATA PENGANTAR


           Terima kasih yang tak terhingga penulis naikkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga Laporan Skripsi

ini dapat diselesaikan.


           Selama penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1.     Bapak Bruno Sukarto, S.Kom., MM. selaku Ketua STIKOM Uyelindo

       Kupang.

2.     Ibu Donna Setiawati, S.Kom., MM. selaku Ketua Program Studi Sistem

       Informasi serta Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan

       tenaga untuk membimbing dan mangarahkan penulis dalam menyelesaikan

       Laporan Skripsi.

3.     Bapak Benjamin, SE. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

       meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan mangarahkan

       penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.

4.     Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu bagian rekam medik RSUD. Prof. Dr. W. Z.

       Yohanes yang telah meluangkan waktu dan memberikan data bagi penulis

       untuk menyelesaikan Laporan Skripsi.

5.     Bapak Marselinus Juang, S.Pd yang telah memberikan kesempatan penulis

       untuk bekerja di SD. Inpres Osmok sembari menempuh pendidikan di




                                        viii
STIKOM Uyelindo Kupang serta memberikan banyak pengalaman di

       dunia kerja.

6.     Teman-Teman Guru khususnya bunda Murni dan bunda Yeni yang selalu

       memberikan dukungan maupun semangat saat penulis mengalami

       kesulitan dalam membagi waktu bekerja dengan kuliah.

7.     Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada

       penulis selama mengikuti pendidikan pada STIKOM Uyelindo Kupang.

       Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan penulisan ini.




                                                           Kupang,    Juli 2012




                                                                       Penulis




                                      ix
DAFTAR ISI

                                                                                                   Halaman

HALAMAN JUDUL ..............................................................................               i

HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................                       ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................                      iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................                                        iv

ABSTRAKSI ..........................................................................................      v

PERNYATAAN .....................................................................................          vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................           vii

KATA PENGANTAR ............................................................................             viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................     x

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................            xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................         xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................              xvii



BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...............................................................................       1

1.2. Permasalahan...................................................................................      3

1.3. Batasan Masalah .............................................................................        3

1.4. Tujuan Penulisan ............................................................................        4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

        menggunakan Algoritma Backpropagation .....................................                       5

                                                       x
2.1.1. Pengertian Aplikasi .............................................................             5

        2.1.2. Pengertian Diagnosa ............................................................              5

        2.1.3. Pengertian Kanker Serviks....................................................                 5

        2.1.4. Pengertian Algoritma Backpropagation ...............................                          9

        2.1.5. Pengertian Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

                  menggunakan Algoritma Backpropagation ...........................                         17

2.2. Tinjauan Umum Software ...............................................................                 18

        2.2.1. Borland Delphi ....................................................................          18

        2.2.2. Database .............................................................................       19

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. Bahan dan Alat ...............................................................................         21

        3.1.1. Bahan ..................................................................................     21

        3.1.2. Alat .....................................................................................   21

3.2. Metodologi .....................................................................................       22

        3.2.1. Metode Penelitian ...............................................................            22

        3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................                   23

        3.2.3. Jenis dan Sumber Data ........................................................               23

        3.2.4. Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................                   24

        3.2.5. Teknik Analisa dan Pengolahan Data ..................................                        24

3.3. Metode Analisa dan Perancangan Sistem ........................................                         25

        3.3.1. Alur Sistem .........................................................................        25

        3.3.2. Diagram Konteks ................................................................             27

        3.3.3. Diagram Berjenjang ............................................................              28

                                                         xi
3.3.4. Data Flow Diagram (DFD) ..................................................                   29

        3.3.5. Kamus Data Arus Data ........................................................                30

        3.3.6. Kamus Data Tabel ...............................................................             32

        3.3.7. Arsitektur Jaringan Algoritma Backpropagation ..................                             36

        3.3.8. Perancangan Masukan dan Keluaran ...................................                         37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Persiapan Data ................................................................................        43

4.2. Implementasi Program ....................................................................              45

        4.2.1. Form Status Pengguna .........................................................               46

        4.2.2. Form Menu Utama ..............................................................               47

        4.2.3. Form Pelatihan dan Pengujian JST ......................................                      49

        4.2.4. Form Diagnosa Kanker Serviks ...........................................                     54

        4.2.5. Form Seputar Kanker Serviks ..............................................                   58

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ....................................................................................        59

5.2. Saran ..............................................................................................   60

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................                61

LAMPIRAN




                                                         xii
DAFTAR GAMBAR



                                                                                        Halaman


Gambar 1.   Organ Reproduksi Perempuan .................................................         6


Gambar 2.   Organ Reproduksi Perempuan yang terkena Kanker Serviks .....                         6


Gambar 3.   Proses Perkembangan Kanker Serviks.......................................            7


Gambar 4.   Human Papilloma Virus (HPV)................................................          7


Gambar 5.   Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer ............................................      10


Gambar 6.   Alur Algoritma Backpropagation ............................................         25


Gambar 7.   Alur Sistem Data Pelatihan ......................................................   26


Gambar 8.   Alur Sistem Data Pengujian .....................................................    26


Gambar 9.   Diagram Konteks Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

            menggunakan Algoritma Backpropagation ..............................                27


Gambar 10. Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

            menggunakan Algoritma Backpropagation ..............................                28


Gambar 11. DFD Level 0 Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

            menggunakan Algoritma Backpropagation ..............................                30


Gambar 12. Arsitektur Jaringan Diagnosa Kanker Serviks dengan


            menggunakan Algoritma Backpropagation ..............................                36
                                              xiii
Gambar 13. Perancangan Form Status Pengguna ........................................                            37


Gambar 14. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Admin ..............                                        38


Gambar 15. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Pengguna ..........                                         39


Gambar 16. Perancangan Tab Pelatihan pada Form Pelatihan dan Pengujian


               JST...........................................................................................   40


Gambar 17. Perancangan Tab Pengujian pada Form Pelatihan dan Pengujian


               JST...........................................................................................   40


Gambar 18. Perancangan Tab Diagnosa pada Form Input Data dan Diagnosa

               Kanker Serviks ........................................................................          41


Gambar 19. Perancangan Tab Lihat Data pada Form Input Data dan Diagnosa

               Kanker Serviks ........................................................................          42


Gambar 20. Perancangan Form Seputar Kanker Serviks .............................                                42


Gambar 21. Form Status Pengguna .............................................................                   46


Gambar 22. Form Pesan Kesalahan memasukkan nama dan password ........                                           47


Gambar 23. Form Menu Utama untuk Status Admin ..................................                                47


Gambar 24. Form Menu Utama untuk Status Pengguna .............................                                  48


Gambar 25. Tab Pelatihan pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum

               melakukan pelatihan JST .........................................................                50

                                                       xiv
Gambar 26. Proses Pelatihan JST Diagnosa Kanker Serviks .......................                   51


Gambar 27. Tab Pengujian pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum

               melakukan pengujian JST ........................................................   52


Gambar 28. Hasil Pengujian Jaringan .........................................................     53


Gambar 29. Tab Diagnosa pada form diagnosa kanker serviks ....................                    55


Gambar 30. Hasil Diagnosa kanker serviks .................................................        56


Gambar 31. Tab Lihat Data pada form diagnosa kanker serviks ..................                    56


Gambar 32. Form seputar kanker serviks ....................................................       58




                                                 xv
DAFTAR TABEL


                                                                                            Halaman


Tabel 1. Kamus Data Tabel Data Pelatihan ..........................................              33


Tabel 2. Kamus Data Tabel Data Testing .............................................             34


Tabel 3. Kamus Data Tabel input .........................................................        35


Tabel 4. Hasil Pengujian dengan kombinasi tingkat pembelajaran ........                          54




                                                 xvi
DAFTAR LAMPIRAN




Lampiran 1.   Kartu Konsultasi Skripsi


Lampiran 2.   Data 120 Sample Pasien Penderita Kanker serviks


Lampiran 3    Listing Program




                                   xvii
1




                                       BAB I

                                PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang

       Kanker serviks sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan

seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang termasuk di Indonesia. Di

negara maju kanker serviks menduduki urutan ke-10 dari semua keganasan,

sedangkan di negara berkembang masih menduduki urutan pertama penyebab

utama kematian akibat kanker.

       Setiap tahunnya terdapat 400.000 kasus baru, dimana 80% terjadi di

negara berkembang. Diperkirakan 200.000 – 300.000 wanita meninggal setiap

tahunnya karena penyakit tersebut terutama di negara-negara miskin. Hasil Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen RI di Indonesia memperkirakan

setiap tahunnya terdapat 90-100 penderita kanker yang baru dari setiap 100.000

penduduk. Data dari 13 laboratorium patologi anatomi di Indonesia menunjukkan,

frekwensi kanker serviks tertinggi diantara kanker yang ada di Indonesia dan jika

dilihat penyebarannya 92,44% terakumulasi di Jawa – Bali. Sedangkan di Kota

Kupang hasil survei 3 tahun terakhir terhitung Januari 2009 hingga Juni 2011

pada RSUD Prof. W. Z. Yohanes Kupang dari kanker genetis wanita terbanyak

adalah kanker serviks sebanyak 113 kasus. Pada RSUD Kota Kupang untuk kasus

kanker serviks baru ditemui 1 kasus.

       Permasalahan kanker serviks di Indonesia sangat khas yaitu banyak dan

>70% kasus ditemukan pada stadium lanjut pada saat datang di rumah sakit,
2




kondisi ini terjadi pula dibeberapa negara berkembang. Sebagaimana kanker pada

umumnya maka kanker serviks juga menimbulkan permasalahan berupa kesakitan

penderitaan, kematian dan ekonomi, hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya

pengetahuan tentang perilaku hidup sehat untuk mengurangi risiko terkena kanker

serviks, cara pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Untuk menentukan

apakah kanker serviks, biasanya pasien langsung ke dokter ahli kandungan yang

dipastikan akan mengeluarkan biaya mahal.

       Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi jaringan syaraf tiruan untuk

menentukan apakah pasien terkena kanker serviks dengan memanfaatkan model

komputasi Jaringan Syaraf Tiruan.

       Jaringan syaraf tiruan merupakan suatu teknologi yang diilhami dari

jaringan syaraf biologis pada manusia, dapat dilatih untuk mengenali suatu obyek

yang memiliki pola tertentu dan spesifik. Berbeda dengan cara kerja sistem pakar

yaitu knowledge-based expert system dimana memasukkan pengetahuan seorang

pakar dalam sebuah database. Untuk beroperasi atau menyelesaikan masalah,

jaringan syaraf tiruan membutuhkan pelatihan yang terstruktur dengan arsitektur

jaringan      multilayer   neural   network   serta   algoritma    pembelajaran

backppropagation untuk mengenali suatu obyek tertentu sehingga dengan pasti

dapat mengenali, maka jaringan syaraf tiruan yang telah terbimbing itu bisa

mengenali ataupun menemukan kembali obyek tersebut sekalipun diacak dengan

obyek lain.
3




        Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat

judul “Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma

Backpropagation”.



1.2. Permasalahan

        Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah

aplikasi dengan menerapkan algoritma jaringan syaraf tiruan backpropagation

untuk mendiagnosa kanker serviks.



1.3.     Batasan Masalah

         Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi serta sulitnya perolehan

data mengenai kanker serviks, maka permasalahan dibatasi pada hal-hal sebagai

berikut :

   a.    Data yang diolah berasal dari 120 sampel pasien RSUP Dr. Kariadi

         Semarang dan Yayasan Kanker Indonesia cabang Semarang (Tesis

         Magister Ilmu Biomedik, 2004).

   b.    Algoritma   pelatihan   atau   pembelajaran   yang   digunakan   adalah

         Backpropagation dengan menggunakan Koreksi Kesalahan Mean Squared

         Error (MSE).

   c.    Program yang digunakan untuk diagnosa kanker serviks adalah Borland

         Delphi versi 7.0
4




1.4.    Tujuan Penulisan

        Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

   a.   Merancang atau membangun sebuah sistem jaringan syaraf tiruan yang

        dapat mendiagnosa kanker serviks melalui pembelajaran berdasarkan

        pengalaman    serta   gejala-gejala   yang   ditemui   serta   mendapatkan

        keakuratan hingga 90 % dari hasil pembelajaran tersebut.

   b.   Dapat menambah pengetahuan bagi orang awam tentang teori-teori

        matematika khususnya di bidang terapan matematika, mengenai aplikasi

        kecerdasan buatan.
5




                                     BAB II

                             TINJAUAN PUSTAKA



2.1.   Tinjauan    Umum       Aplikasi   Diagnosa    Kanker     Serviks   dengan

       menggunakan Algoritma Backpropagation.

       Sebelum membahas Tinjauan Umum Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks

dengan menggunakan Algoritma Backpropagation maka akan dijabarkan tentang

pengertian aplikasi, diagnosa, kanker serviks, algoritma dan bacpropagation,.

2.1.1. Pengertian aplikasi

       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), Aplikasi berarti

penggunaan; penerapan. Sehingga jika diartikan secara umum Aplikasi berarti alat

terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki.

2.1.2. Pengertian diagnosa.

       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), menyatakan bahwa

diagnosa berasal dari kata diagnosis yang berarti penentuan jenis penyakit dengan

meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya.

2.1.3. Pengertian kanker serviks

       Dalam Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara

(2009) menyatakan bahwa Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak

normal/ terus menerus dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya

serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut metastasis.
6




       Serviks atau leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim yang

terdapat pada puncak liang senggama (vagina) yang hanya dapat dilihat dengan

alat spekulum yang berbentuk seperti mulut bebek, atau bisa juga dikatakan pintu

rahim/ penjaga gerbang antara dunia rahim dan dunia luar, untuk lebih jelas letak

serviks atau leher rahim berikut gambaran bagian-bagian organ reproduksi

perempuan.




                   Gambar 1. Organ Reproduksi Perempuan

       Jadi kanker serviks merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal pada

serviks/ leher rahim, berikut gambaran organ reproduksi perempuan yang terkena

kanker serviks dan proses perkembangan kanker serviks.




     Gambar 2. Organ Reproduksi Perempuan yang terkena Kanker Serviks.
7




                Gambar 3. Proses perkembangan Kanker Serviks

       Kanker serviks terjadi karena infeksi Human Papilloma virus (HPV), virus

ini relative kecil dan hanya bisa dilihat dengan alat mikroskop electron, berikut

gambaran Human Papilloma Virus :




                   Gambar 4. Human Papilloma virus (HPV)
8




       Seperti penyakit lainnya, kanker serviks sangat beresiko tinggi terjadi jika

latar belakang serta pola hidup seorang perempuan yang tidak sehat, seperti

dibawah ini :

  a.   Melakukan aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun.

  b.   Berganti-ganti pasangan seksual atau pasangan seksual sering berganti-

       ganti pasangan.

  c.   Penderita infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual

  d.   Perokok aktif/ pasif

  e.   Penggunaan Metode Kontrasepsi hormonal

  f.   Melahirkan banyak anak.

       Adapun gejala dan tanda yang timbul umumnya pada kanker serviks

stadium lanjut adalah sebagai berikut :

  a.   Pendarahan sesudah senggama atau setelah berhubungan.

  b.   Pendarahan diluar periode menstruasi

  c.   Keputihan berbau dan dapat bercampur dengan darah

  d.   Rasa nyeri dan sakit dipanggul

  e.   Gangguan buang air kecil sampai tidak bisa buang air kecil

       Adapun beberapa metode untuk mengetahui terinfeksinya virus HPV atau

mengalami lesi prakanker, metode tersebut dinamakan skrining atau penapisan,

beberapa tes penapisan untuk kanker serviks sebagai berikut :
9




   a. Tes HPV

       Menggunakan teknik pemeriksaan molekuler, DNA yang terkait dengan

  HPV diuji dari sebuah contoh sel yang diambil dari leher rahim atau liang

  senggama.

   b. Tes Pap/Pap Smear

       Pemeriksaan sitologis dari apusan sel-sel yang diambil dari leher rahim

  untuk melihat perubahan sel yang mengindikasikan terjadinya inflamasi,

  dysplasia dan kanker.

   c. Tes IVA

       Pemeriksaan inspeksi visual denga mata telanjang (tanpa pembesaran)

  seluruh permukaan leher rahim dengan bantuan asal asetat/ cuka yang

  diencerkan.

   d. Servikografi

       Kamera khusus digunakan untuk memfoto leher rahim. Film dicetak dan

  foto diinterpretasi oleh petugas terlatih.

   e. Kolposkopi

       Pemeriksaan visual bertenaga tinggi (pembesaran) untuk melihat leher

  rahim, bagian luar dank anal bagian dalam leher rahim.

2.1.4. Pengertian algoritma backpropagation

  a.   Pengertian Algoritma

       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), algoritma adalah prosedur

  sistematis untuk memecahkan masalah matematis dengan langkah-langkah

  terbatas.
10




b.   Pengertian Backpropagation

     T. Sutojo, dkk (2011) menyatakan backpropagation adalah metode

penurunan    gradien   untuk      meminimalkan    kuadrat     error   keluaran.

Backpropagation merupakan salah satu metode atau algoritma pembelajaran

dengan supervisi (pembimbing) pada jaringan syaraf tiruan dengan

menggunakan arsitektur jaringan multilayer atau lapisan banyak. Untuk lebih

jelas jaringan multilayer tampak pada gambar dibawah ini :




                Gambar 5. Jaringan syaraf tiruan multilayer

     Pada gambar diatas, Lapisan input dilambangkan dengan X, lapisan

tersembunyi dilambangkan dengan Z, dan lapisan output dilambangkan dengan
11




Y. Bobot antara X dan Z dilambangkan dengan v sedangkan bobot antara Z

dan Y dilambangkan dengan w.

    Secara garis besar algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan

backpropagation dapat dideskripsikan sebagai berikut : ketika jaringan

diberikan pola masukan sebagai pola pelatihan maka pola tersebut menuju ke

unit-unit pada lapisan tersembunyi untuk diteruskan ke lapisan-lapisan

keluaran. Kemudian unit-unit lapisan keluaran memberikan tanggapan yang

disebut sebagai keluaran jaringan. Saat jaringan keluaran tidak sama dengan

keluaran yang diharapkan maka keluaran akan menyebar mundur (backward)

pada lapisan tersembunyi diteruskan ke unit pada lapisan masukan.

    Pada intinya ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam pelatihan jaringan

syaraf tiruan menggunakan algoritma backpropagation, yaitu tahap pertama

adalah tahap perambatan maju (forwardpropagation) dimana pola masukan

dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layar keluaran menggunakan

fungsi aktifasi yang ditentukan. Tahap kedua ialah tahap perambatan-balik

dimana selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan

merupakan kesalahan yang terjadi, kesalahan tersebut dipropagasikan balik,

dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit di layar

keluaran. Tahap ketiga adalah perubahan bobot dan bias dimana tahap ini

dilakukan untuk menurunkan bobot yang terjadi.

    Algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan backpropagation sebagai

berikut :
12




 i.    Tahap Perambatan Maju

       Selama perambatan maju, sinyal masukan (= xi) dipropagasikan ke layer

tersembunyi menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Keluaran dari

setiap unit layar tersembunyi (= zj) tersebut selanjutnya dipropagasikan maju

lagi ke layer tersembunyi di atasnya menggunakan fungsi aktivasi yang

ditentukan. Demikian seterusnya hingga menghasilkan keluaran jaringan (=

yk).

       Berikutnya, keluaran jaringan (= yk) dibandingkan dengan target yang

harus dicapai (= tk). Selisih dari tk terhadap yk yaitu (tk − yk) adalah kesalahan

yang terjadi. Jika kesalahan ini lebih kecil dari batas toleransi yang ditentukan,

maka iterasi dihentikan. Akan tetapi apabila kesalahan masih lebih besar dari

batas toleransinya, maka bobot setiap garis dalam jaringan akan dimodifikasi

untuk mengurangi kesalahan yang terjadi.

ii.    Tahap Perambatan Balik

       Berdasarkan kesalahan tk − yk, dihitung faktor δk (k = 1,2,..., m) yang

dipakai untuk mendistribusikan kesalahan di unit yk ke semua unit tersembunyi

yang terhubung langsung dengan yk. δk juga dipakai untuk mengubah bobot

garis yang berhubungan langsung dengan unit keluaran.

       Dengan cara yang sama, dihitung faktor δj (j = 1,2,…, p) di setiap unit di

layar tersembunyi sebagai dasar perubahan bobot semua garis yang berasal dari

unit tersembunyi di layar di bawahnya. Demikian seterusnya hingga semua

faktor δ di unit tersembunyi yang berhubungan langsung dengan unit masukan

dihitung.
13




iii.   Tahap Perubahan bobot dan bias

       Setelah semua faktor δ dihitung, bobot semua garis dimodifikasi

 bersamaan. Perubahan bobot suatu garis didasarkan atas faktor δ neuron di

 layar atasnya. Sebagai contoh, perubahan bobot garis yang menuju ke layar

 keluaran didasarkan atas δk yang ada di unit keluaran.

       Ketiga fase tersebut diulang-ulang terus hingga kondisi penghentian

 dipenuhi. Umumnya kondisi penghentian yang sering dipakai adalah jumlah

 iterasi atau kesalahan. Iterasi akan dihentikan jika jumlah iterasi yang

 dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum iterasi yang ditetapkan, atau jika

 kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas toleransi yang diijinkan.

       Algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk satu

 layer tersembunyi sebagai berikut :

  i.   Inisialisasi bobot (Biasanya bobot awal diinisialisasi secara random

       dengan nilai antara -0.5 sampai 0.5 (atau -1 sampai 1 atau interval yang

       lainnya).

       Adapun nilai-nilai bobot dan bias awal yang ditentukan, dibagi dalam

       berbagai bagian sebagai berikut :

       a) Bobot awal input ke hidden layer dengan inisial v11, v12 dan

           seterusnya

       b) Bobot awal bias ke hidden layer dengan inisial v01, v02 dan seterusnya

       c) Bobot awal hidden layer ke output layer dengan inisal w1, w2 dan

           seterusnya.

       d) Bobot awal bias ke output layer dengan inisial w0
14




       e) Penentuan kebutuhan pelatihan jaringan, dilakukan untuk menentukan

            kondisi berhenti. Adapun kebutuhan pelatihan jaringan adalah

            learning rate, maksimum epoch dan target error.

            Learning rate (α) merupakan laju pembelajaran yang menentukan

            kecepatan iterasi dan pertimbangan penting dalam kinerja jaringan

            syaraf, jika learning rate terlalu kecil algoritma akan memakan waktu

            lama menuju konvergen, dan sebaliknya jika learning rate terlalu

            besar algoritma menjadi divergen atau merusak pola yang sudah benar

            sehhingga pemahaman menjadi lambat. Nilai learning rate (α) terletak

            antara 0 dan 1 (0 ≤ α ≤ 1).

            Maksimum epoch merupakan batasan jangka waktu, epoch (jangka

            waktu) sendiri merupakan satu set putaran vector-vektor pelatihan

            sebuah jaringan syaraf tiruan backpropagation, epoch juga dapat

            diartikan sebagai iterasi atau perulangan maksudnya adalah jaringan

            akan dilatih hingga iterasi yang ditentukan.

            Target error merupakan batasan error yang ditentukan sebagai

            pencapaian pelatihan jaringan syaraf.

ii.    Selama kondisi berhenti masih belum terpenuhi, maka kerjakan :

a) Tahap perambatan maju (forwardbackpropagation)

      i)   Setiap unit (Xi, I = 1,2,3, …n) menerima sinyal xi dan meneruskan

           sinyal tersebut ke semua unit pada lapisan tersembunyi.

      ii) Setiap unit (Zi, j = 1,2,3, …,p) menjumlahkan bobot sinyal masukan

           dengan persamaan berikut
15




                              _    =         +




                                        = (         )
       dan menerapkan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal keluaran-nya:



       biasanya fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi sigmoid Biner

       kemudian mengirimkan sinyal tersebut ke semua unit keluaran.

  iii) Setiap unit keluaran (Yk, k = 1,2,3,…,m) menjumlahkan bobot sinyal

       masukan


                               _    =        +




                                        = ( _           )
       Dan menerapkan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal keluarannya :



b) Tahap perambatan-balik (bacpropagation)

  i)   Setiap unit keluaran (Yk, k = 1,2,3, …., m) menerima pola target yang

       sesuai dengan pola masukan pelatihan, kemudian hitung error dengan



                                   =(    −       ) ′(       )
       persamaan berikut.



       f’ adalah turunan dari fungsi aktivasi,



                                    ∆        =
       kemudian hitung koreksi bobot dengan persamaan berikut,




                                    ∆        =
       dan menghitung koreksi bias dengan persamaan berikut,



       Sekaligus mengirimkan       ke unit-unit yang ada lapisan paling kanan.
16




  ii) Setiap unit tersembunyi (Zj, j = 1,2,3,…,p) menjumlahkan delta

       masukan-nya (dari unit-unit yang berada pada lapisan di kanannya):


                                   _       =


       Untuk menghitung informasi error, kalikan nilai ini dengan turunan



                                   = _             ′( _   )
       dari fungsi aktivasinya :




                                   ∆       =
       Kemudian hitung koreksi bobot dengan persamaan berikut :




                                       ∆       =
       Setelah itu, hitung juga koreksi bias dengan persamaan berikut :



c) Tahap perubahan bobot dan bias

  i)   Setiap unit keluaran (Yk, k=1,2,3,…,m) dilakukan perubahan bobot dan



                            wjk(baru) = wjk(lama) + ∆wjk
       bias (j=0,1,2,…p) dengan persamaan berikut.



       setiap unit tersembunyi (Zjk, j=1,2,3,…p) dilakukan perubahan bobot



                             vij(baru) = vij(lama) + ∆vij
       dan bias (i=0,1,2,…,n) dengan persamaan berikut.



  ii) Tes kondisi berhenti. Jika kondisi berhenti telah terpenuhi, maka

       pelatihan jaringan dapat terpenuhi.
17




                                            Daftar Notasi :

    xi = Unit ke-I pada lapisan masukan                  V0j = nilai penimbang sambungan pada bias
    Xi = nilai aktifasi dari unit Xi                     untuk unit Zi
    Zj = Unit ke-j pada lapisan tersembunyi              Vij: nilai penimbang sambungan dari unit Xi ke
    Z_inj = keluaran untuk unitZj                        unit Zi
    zj = nilai aktifasi dari unit Zj                          Wij = selisih antara Vij (t) denganVij(t+1)
    Yk = unit ke -k pada lapisan keluaran                δk = faktor pengaturan nilai penimbang
    Y_ink = net masukan untuk unit Yk                    sambungan pada lapisan keluaran
    Yk = nilai aktifasi dari unit Yk                     δj = faktor pengaturan nilai penimbang
    Wk0 = nilai penimbang sambungan pada bias            sambungan pada lapisan tersembunyi
    untuk unit Yk                                        α = konstanta laju pelatihan (leaming rate)
    Wkj = nilai penimbang sambungan dari Zij ke          0<α<1
    unit Yk                                              E = Total galat
       Wjk = selisih antara Wjk(t) denganWjk(t+1)



  c.    Pengertian Algoritma Backpropagation.

        Algoritma Backpropagation merupakan prosedur sistematis untuk

  memecahkan masalah dengan langkah meminimalkan kuadrat error keluaran

  dengan cara penurunan gradien.



2.1.5. Pengertian aplikasi diagnosa kanker serviks dengan menggunakan

        algoritma backpropagation.

        Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma

Backpropagation merupakan suatu aplikasi untuk mengidentifikasi kanker serviks

dengan menggunakan algoritma pelatihan propagasi balik yang mengadopsi

pengetahuan.
18




2.2. Tinjauan Umum Software

       Adapun software yang digunakan untuk membuat program ini adalah

Borland Delphi versi 7.0 dengan permrograman database bawaan Delphi yaitu

Database Desktop.

2.2.1. Borland delphi

  a.   Sejarah Borland Delphi

       Delphi sendiri sebenarnya berasal dari bahasa pemrograman yang cukup

  terkenal, yaitu pascal. Bahasa pascal sendiri telah diciptakan pada tahun 1971

  oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu Niklaus Wirth. Nama pascal diambil dari ahli

  matematika dan filsafat dari Perancis, yaitu Blaise Pascal (1623-1662).

       Sejak saat itu, muncul beberapa versi pascal diantaranya Turbo Pascal

  yang dirilis oleh Borland International tahun 1983, namun hanya dapat

  dijalankan di sistem operasi DOS. Namun dalam perkembangan selanjutnya

  Borland International juga merilis Turbo Pascal yang berjalan di Windows 3.x

  yaitu TurboPascal for Wndows.

         Karena Turbo Pascal for Windows dirasa cukup sulit, sehingga ditahun

  1993 Borland International mengembangkan bahasa pascal yang bersifat visual

  yaitu dirilisnya Delphi 1 pada tahun 1995.

       Seiring perkembangan, Delphi terus diperbaharui dari Delphi 2 untuk

  Windows 95/NT, Delphi 6, Delphi 7 hingga yang terbaru adalah Delphi 8.

  b.   Pengertian Borland Delphi.

       Wahana Komputer (2005) menyatakan Borland Delphi merupakan salah

  satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis windows. Delphi digolongkan
19




  ke dalam bahasa pemrograman visual yang menitik beratkan pada

  pemrograman berrorientasi objek. Bahasa pemroraman delphi dikembangkan

  menggunakan bahasa pascal.

       Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada ketersediaan berbagai

  macam kontrol program yang lebih banyak dan lebih canggih, penulisan listing

  program yang lebih canggih dan serba otomatis serta dapat menghasilkan

  program-program canggih, dimulai dari pemrograman multimedia, grafis

  sampai dengan pemrograman database yang menggunakan jaringan.

       Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan

  fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programer dalam

  membuat program.

2.2.2. Database

       Database adalah sekumpulan data yang disusun dengan aturan tertentu

sehingga memudahkan kita dalam mengelola dan memperoleh informasi darinya.

       Berdasarkan pengertian tersebut sehingga dalam pembuatan aplikasi ini

dibutuhkan database untuk mengelola data baik berupa informasi maupun bobot-

bobot yang akan digunakan. Untuk itu database yang digunakan penulis adalah

database desktop dan database pada excel.

  a.   Database Desktop

       Bahasa Pemrograman Delphi dilengkapi dengan beberapa tool yang sangat

  membantu dalam proses pembuatan program. Diantaranya adalah tool dengan

  nama Database Desktop. Tool ini merupakan anak Program Delphi yang biasa

  digunakan untuk membuat database dan tabel.
20




     Dalam database desktop, disediakan berbagai macam jenis database yang

bisa digunakan untuk membuat program menggunakan Delphi, diantaranya

adalah database dengan tipe paradox, MSaccess, FoxPro, Dbase, Oracle, MS

SQL Server dan Interbase.

     Dalam tipe atau format paradox, satu file database hanya berisi satu tabel

database,   sehingga    agak    berbeda    dengan    format   Ms-access   yang

memungkinkan membuat beberapa tabel dalam satu database.

     Untuk menampung keluar masuknya data khususnya data pengalaman

serta gejala-gejala kanker serviks dalam aplikasi yang penulis buat ini, maka

tipe database yang digunakan adalah tipe paradox. Pengertian database dalam

paradox sendiri adalah kumpulan beberapa record yang tersimpan dalam

sebuah file, dengan kata lain tabel dalam paradox disebut sebagai database.

b.   Microsoft Excel

     Microsoft excel merupakan program jenis spreadsheet digunakan untuk

segala sesuatu yang berhubungan dengan tabel, angka-angka dan grafik.

Lembar-lembar kerja (worksheet) dalam Microsoft Excel tersusun dalam

kolok-kolom dan baris-baris sehingga Anda dengan mudah dapat membuat

suatu database dalam excel.

     Dalam aplikasi ini penggunaan Microsoft excel untuk menampung keluar

masuknya data khususnya bobot-bobot dan bias yang digunakan maupun

dihasilkan saat proses pelatihan jaringan syaraf tiruan.
21




                                         BAB III

                               BAHAN DAN METODE



3.1.        Bahan dan Alat

            Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini

adalah sebagai berikut :

3.1.1. Bahan

            Bahan yang digunakan adalah data yang diperoleh dari 120 sampel pasien

  RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Yayasan Kanker Indonesia cabang Semarang

  (Tesis Magister Ilmu Biomedik, 2004) serta data hasil penelusuran melalui

  perpustakaan maupun internet.

3.1.2. Alat

            Alat yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  a.        Perangkat keras (hardware)

            Perangkat keras (hardware) merupakan perangkat fisik dari sebuah sistem

  komputer. Komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan

  perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

       i.    Satu (1) unit Laptop Zyrex :

             a) Processor Intel(R) Core™ i3 CPU M370 @ 2.40GHz.

             b) Memory 2 GB RAM.

             c) Harddisk Samsung HN-M320MBB SATA

             d) DVD multi record Ultra Speed

   ii.       Printer Canon Pixma IP 1880
22




   b.        Perangkat lunak (software)

             Perangkat lunak (software) adalah program komputer yang merupakan

   suatu susunan instruksi yang harus diberikan kepada unit pengolah agar

   komputer dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki.

        i.    Sistem Operasi Windows7 Starter

       ii.    Bahasa Pemrograman Borland Delphi versi 7.0

   iii.       Database Tipe paradox

   iv.        Microsoft Office 2007 : word, excel & visio



3.2.         Metodologi

             Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan berbagai

metode dalam pengambilan data maupun teknik pengumpulan data serta waktu

dan tempat penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut:

3.2.1. Metode penelitian

             Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah Metode Studi

 Kasus. Dalam Nazir (2003), Maxfield menyatakan bahwa studi kasus adalah

 penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase

 spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.

             Nazir (2003) menyatakan metode ini memberikan gambaran secara

 mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karekter yang khas

 dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas

 tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
23




3.2.2. Teknik pengumpulan data

       Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain :

  a.   Wawancara

       Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan

  untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab. Penulis melakukan

  wawancara langsung dengan pegawai rekam medik RSUD Prof. Dr. W. Z.

  Yohanes menyangkut perkembangan kasus kanker serviks. Data tersebut

  penulis gunakan sebagai latar belakang dari penulisan laporan ini.

  b.   Studi Pustaka

       Pendekatan kepustakaan dilakukan untuk pengambilan data sampel pasien

  kanker serviks yang digunakan sebagai data pelatihan dan data testing,

  mengetahui tentang kanker serviks mulai dari gejala-gejala hingga cara

  pendeteksian, cara kerja dari algoritma perambatan balik dan penerapannya

  dalam diagnosa kanker serviks. Latar belakang serta konsep-konsep

  penyelesaian masalah serta teori pendukung diperoleh dengan studi pustaka ini.

3.2.3. Jenis dan sumber data

  a.   Jenis Data

       Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah :

        i.   Data primer

             Data primer yang dikumpulkan adalah data dari hasil wawancara

       dengan pegawai rekam medik RSUD Prof. W. Z. Yohanes Kupang tentang

       data kasus kanker serviks.

       ii.   Data sekunder
24




             Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari

       dokumen yang berkaitan secara langsung dengan penelitian yang

       dilakukan.

  b.   Sumber Data

       Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara, hasil

  penelusuran dari internet dan perpustakaan berupa literatur yang berhubungan

  erat dalam penelitian kanker serviks.

3.2.4. Waktu dan Tempat Penelitian.

  a.   Waktu penelitian

       Penelitian dilakukan pada tanggal 17 September s/d 19 September 2011

  untuk pengambilan data kasus kanker serviks.

  b.   Tempat penelitian

       Penelitian dilakukan pada bagian rekam medik di RSUD Prof. W. Z.

  Yohanes Kupang.

3.2.5. Teknik Analisa dan Pengolahan Data

       Dalam teknik analisa dan pengolahan data ini berguna untuk mendapatkan

data yang sesuai untuk dilakukan analisa lebih lanjut.

  a.   Teknik Analisa Data.

       Teknis dalam analisa data yaitu dengan menerapkan Jaringan syaraf tiruan

  untuk mendapatkan hasil analisa yang diharapkan.

  b.   Teknik Pengolahan Data

       Teknik Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi atas tahapan sebagai

  berikut:
25




       Melakukan Normalisasi Data sehingga batasan data dapat diketahui untuk

   menentukan fungsi aktifasi yang tepat untuk diterapkan dalam jaringan syaraf

   tiruan.

       Menyesuaikan variable learning pada Jaringan syaraf tiruan sehingga data

   yang diolah dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan.



3.3.   Metode Analisa dan Perancangan Sistem

3.3.1. Alur sistem

       Jogiyanto (1989) menyatakan bahwa alur sistem merupakan bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

       Dalam sistem jaringan syaraf tiruan dengan menggunakan algoritma

backpropagation, menjelaskan bagaimana hubungan antara informasi dengan data

yang dianalisa tersebut seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :




                   Gambar 6. Alur Algoritma backpropagation
26




a. Alur Sistem Data Pelatihan




                      Gambar 7. Alur Sistem Data Pelatihan



b. Alur Sistem Data Pengujian




                     Gambar 8. Alur Sistem Data Pengujian
27




3.3.2. Diagram konteks

       Diagram konteks juga merupakan sebuah diagram sederhana yang

menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem.

Diaram konteks dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem sehingga sering disebut dengan diagram global.

       Pada Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma

Backpropagation memiliki 2 entitas yaitu Admin dan Pengguna. Pada aplikasi ini

entitas Admin melakukan pelatihan JST dengan laju pembelajaran yang telah

ditentukan serta melakukan pengujian dengan menggunakan bobot yang

dihasilkan dari pelatihan JST sedangkan entitas pengguna memasukkan data baru

kanker serviks dan melakukan diagnosa kanker serviks dari data baru kanker

serviks, dari aplikasi ini akan dihasilkan keakuratan JST yang nantinya akan

digunakan sebagai target keakuratan dari diagnosa kanker serviks, serta hasil

diagnosa dan juga memperoleh informasi seputar kanker serviks. Dibawah ini

merupakan diagram konteks dari Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

menggunakan Algoritma Backpropagation:




     Gambar 9. Diagram Konteks Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan
                   menggunakan Algoritma Backpropagation
28




3.3.3. Diagram berjenjang

       Jogiyanto (1989) menyatakan bahwa diagram berjenjang digunakan untuk

mempersiapkan penggambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi. Diagram

berjenjang dapat digambar dengan menggunakan notasi proses yang digunakan di

DFD.

       Pada Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

menggunakan Algoritma Backpropagation ini dapat dijelaskan bahwa Aplikasi

Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation

memiliki 3 proses yaitu proses pelatihan dan pengujian JST, diagnosa kanker

serviks dan seputar kanker serviks yang terdapat pada level 0.

       Gambar     Diagram    Berjenjang    pada    perancangan   sistem   dengan

menggunakan jaringan syarat tiruan ini tampak pada gambar dibawah ini :




   Gambar 10. Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan
                    menggunakan Algoritma Backpropagation
29




3.3.4. Data Flow Diagram (DFD)

        Data Flow Diagram atau Diagram Arus Data merupakan diagram yang

menggambarkan perpindahan dan perubahan data dalam suatu sistem dengan

sejumlah simbol tertentu tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data

tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

  a.    Data Flow Diagram Level 0 (DFD Level 0)

        Data Flow Diagram (DFD) level 0 merupakan suatu model sistem yang

  menggambarkan alur data dari proses pemasukan, yang akan menghasilkan

  keluaran.

        Pada DFD Level 0 Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

  menggunakan Algoritma Backpropagation ini memiliki 3 proses antara lain:

   i.   Pelatihan dan Pengujian JST. Proses ini hanya bisa dioperasikan oleh

        Entitas Admin, proses ini akan mendapatkan masukkan data dari tabel data

        pelatihan dan data testing dan akan menghasilkan keakuratan JST.

  ii.   Diagnosa Kanker Serviks. Entitas Pengguna ataupun admin               akan

        memasukan data uji kanker serviks dimana data berupa gejala dan

        pengalaman dari orang yang didiagnosa tersebut kemudian dilakukan

        diagnosa data orang yang diagnosa dan hasil diagnosanya akan disimpan

        pada penyimpanan data tabel input,

   iii. Seputar Kanker Serviks. Proses ini hanya akan memberikan informasi

        tentang kanker serviks, penyebab, proses terjadinya, resiko, pencegahan

        dan pengobatan kanker serviks.
30




      Gambar DFD level 0 Pada perancangan sistem dengan menggunakan

 jaringan syarat tiruan ini tampak pada gambar dibawah ini :




       Gambar 11. DFD Level 0 Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan
                   menggunakan Algoritma Backpropagation
3.3.5. Kamus data arus data

      Jogiyanto (1989) menyatakan bahwa kamus data arus data merupakan

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi. Dengan menggunakan Kamus Data Arus Data, analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap.

        Berikut ini susunan kamus data arus data dalam aplikasi ini :
31




a. Nama arus data : Data pelatihan

   Alias           :-

   Bentuk data     : Field

   Arus data       : Simpanan D1        - Proses1.0

b. Nama arus data : Data Testing

   Alias           :-

   Bentuk data     : Field

   Arus data       : Simpanan D2        - Proses 1.0

c. Nama arus data : Keakuratan JST

   Alias           :-

   Bentuk data     : Field

   Arus data       : Proses 1.0         - Entitas Admin

d. Nama arus data : Data baru kanker serviks

   Alias           :-

   Bentuk data     : Field

   Arus data       : Entitas Admin/Pengguna    - Proses 2.0

e. Nama arus data : Data Input

   Alias           :-

   Bentuk data     : Field

   Arus Data       : Proses 2.0                - Simpanan D3
32




f. Nama arus data : Hasil Diagnosa JST

     Alias             :-

     Bentuk data       : field

     Arus data         : Proses 2.0                   - Entitas Admin/Pengguna &

                                                        Simpanan D3

g. Nama arus data : Keterangan seputar kanker serviks

     Alias             :-

     Bentuk data       : field

     Arus data         : Proses 3.0                   - Entitas Admin/Pengguna

3.3.6. Kamus data tabel

         Kamus data tabel merupakan sebuah bentuk yang menjelaskan tentang semua

jenis data yang terlibat dalam suatu proses pembuatan database. Kamus data tabel dalam

sistem ini adalah:

   a.   Kamus Data Tabel Data Pelatihan
33




 Tabel 1. Kamus Data Tabel Data Pelatihan

      Tabel Data Pelatihan                             Kunci Index
    Di Sistem        Di Program
                                     Primary Key : -
  Data Pelatihan     datapelatihan
        Nama Item Data
                                       Type       Lebar          Keterangan
    Di Sistem        Di Program
                                       Text            -      Berhubungan intim
 Umur Menikah             X1
                                                                   < 18 thn
                                       Text            -
Jumlah Pernikahan         X2                                   Ganti Pasangan
                                       Text            -
 Kategori Paritas         X3                                   Kelahiran hidup
                                       Text            -     Jumlah Anak yang
  Jumlah Anak             X4
                                                                 dilahirkan
                                       Text            -     Metode Kontrasepsi
Metode kontrasepsi        X5
                                                              yang digunakan
                                       Text
     Perokok              X6                           -      Perokok aktif/pasif
Riwayat Penyakit                       Text            -      Pernah mengidap
                          X7
   Kelamin                                                    penyakit kelamin
                                       Text            -     Pendarahan Setelah
Pendarahan Kontak         X8
                                                                Berhubungan
                                       Text            -     Pendarahan Lewat
Pendarahan Vagina         X9
                                                             Periode Menstruasi
                                       Text            -
Keputihan Berbau         X10                                  Keputihan Berbau
                                       Text            -
  Nyeri Panggul          X11                                    Nyeri Panggul
                                       Text            -     Gangguan Buang Air
 Gangguan BAK            X12
                                                                   Kecil
                                       Text            -
   Deteksi IVA            T                                  Keadaan leher rahim
34




b.    Kamus Data Tabel Data Testing

      Tabel 2. Kamus Data Tabel Data Testing

            Tabel Data Testing                            Kunci Index
         Di Sistem        Di Program
                                        Primary Key : -
        Data testing      Datatesting
             Nama Item Data
                                          Type       Lebar          Keterangan
         Di Sistem        Di Program
                                          Text            -      Berhubungan intim
      Umur Menikah            X1
                                                                      < 18 thn
                                          Text            -
     Jumlah Pernikahan        X2                                  Ganti Pasangan
                                          Text            -
      Kategori Paritas        X3                                  Kelahiran hidup
                                          Text            -     Jumlah Anak yang
       Jumlah Anak            X4
                                                                    dilahirkan
                                          Text            -     Metode Kontrasepsi
     Metode kontrasepsi       X5
                                                                 yang digunakan
                                          Text
          Perokok             X6                          -      Perokok aktif/pasif
     Riwayat Penyakit                     Text            -      Pernah mengidap
                              X7
        Kelamin                                                  penyakit kelamin
                                          Text            -     Pendarahan Setelah
     Pendarahan Kontak        X8
                                                                   Berhubungan
                                          Text            -     Pendarahan Lewat
     Pendarahan Vagina        X9
                                                                Periode Menstruasi
                                          Text            -
     Keputihan Berbau         X10                                Keputihan Berbau
                                          Text            -
       Nyeri Panggul          X11                                  Nyeri Panggul
                                          Text            -     Gangguan Buang Air
      Gangguan BAK            X12
                                                                      Kecil
                                          Alpha           -
        Deteksi IVA              T                              Keadaan leher rahim
35




c.    Kamus Data Tabel input

      Tabel 3. Kamus Data Tabel input

                Tabel input                           Kunci Index
         Di Sistem        Di Program
                                        Primary Key : Kd
        Tabel input           t_input
             Nama Item Data
                                          Type      Lebar       Keterangan
         Di Sistem        Di Program
                                          Alpha       5
           Kode                Kd                                Kode data
                                          Alpha      30
           Nama               Nama                            Nama Penderita
                                          Alpha      12      Berhubungan intim
      Umur Menikah             X1
                                                                  < 18 thn
                                          Alpha       5
     Jumlah Pernikahan         X2                             Ganti Pasangan
                                          Alpha      16
      Kategori Paritas         X3                             Kelahiran hidup
                                          Alpha      11     Jumlah Anak yang
       Jumlah Anak             X4
                                                                dilahirkan
                                          Alpha      15     Metode Kontrasepsi
     Metode kontrasepsi        X5
                                                             yang digunakan
                                          Alpha
          Perokok              X6                     6      Perokok aktif/pasif
     Riwayat Penyakit                     Alpha       6      Pernah mengidap
                               X7
        Kelamin                                              penyakit kelamin
                                          Alpha       6     Pendarahan Setelah
     Pendarahan Kontak         X8
                                                               Berhubungan
                                          Alpha       6     Pendarahan Lewat
     Pendarahan Vagina         X9
                                                            Periode Menstruasi
                                          Alpha       6
     Keputihan Berbau          X10                           Keputihan Berbau
                                          Alpha       6
       Nyeri Panggul           X11                             Nyeri Panggul
                                          Alpha       6     Gangguan Buang Air
      Gangguan BAK             X12
                                                                  Kecil
                                          Alpha       8
        Deteksi IVA             T                           Keadaan leher rahim
                                          Alpha      35       Hasil Diagnosa
      Hasil Diagnosa          Hasil
                                                              Kanker Serviks
36




3.3.7. Arsitektur jaringan algoritma backpropagation

       Jaringan saraf terdiri dari 3 lapisan, yaitu input layer memiliki 12 unit

neuron, yaitu X1 – X12, yang terhubung langsung dengan hidden layer yang

memiliki 1 unit neuron hidden yaitu Z. Hubungan neuron-neuron pada input layer

dan hidden layer tersebut ditentukan oleh bobot dari input layer ke hidden layer

yaitu V11 – V12_1 dan bias ke hidden layer yaitu V0. Kemudian, 1 unit neuron

hidden Z terhubung langsung dengan output layer yang memiliki 1 unit neuron

yaitu Y yang besarnya ditentukan oleh bobot dari hidden layer ke output layer

yaitu w1 dan bias ke output layer yaitu w0.

       Gambar arsitektur jaringan algoritma Backpropagation diagnosa kanker

serviks, tampak pada gambar dibawah ini :




                                 v1
                                    1




 Gambar 12. Arsitektur Jaringan Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan
                           Algoritma Backpropagation
37




3.3.8. Perancangan Masukan dan Keluaran

       Untuk memudahkan komunikasi antara aplikasi yang dibuat dengan

pengguna maka dibuat perancangan antar muka (interface design) yang semuanya

disesuaikan dengan hasil analisa terhadap analisa data. Berikut ini adalah model

design perancangan antar muka Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan

menggunakan Algoritma Backpropagation :

  a.   Perancangan Form Status Pengguna

       Sebuah aplikasi pada umumnya memiliki menu loggin atau ijin masuk

  untuk membedakan status pengguna, sehingga dibedakan sesuai dengan tugas

  dan tanggung jawabnya. Form status pengguna juga sebagai pintu pengaman

  yang pertama dalam aplikasi yaitu mencegah pihak-pihak yang tidak

  berkepentingan masuk ke dalam sistem. Adapun antar muka yang didesain

  seperti gambar dibawah ini :




                 Gambar 13. Perancangan Form Status Pengguna
38




b.   Perancangan Form Menu Utama

     Antar muka awal yang pertama ini sebagai pintu masuk pada aplikasi,

pada menu utama ini menjadi media penempatan semua menu yang

dipergunakan untuk menjalankan bagian-bagian dari aplikasi ini. Adapun

perancangan menu utama dibagi menjadi 2 tampilan yaitu menu utama untuk

status admin dan menu utama untuk status pengguna, tampilan keduanya

tampak pada gambar-gambar dibawah ini :

i.   Perancangan Form menu utama untuk status admin




       Gambar 14. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Admin
39




ii.   Perancangan Form menu utama untuk status pengguna




       Gambar 15. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Pengguna


 c.   Perancangan Form Pelatihan dan Pengujian JST

        Form ini memiliki 2 tab yang terdiri dari tab pelatihan dan tab

 pengujian.

        Adapun perancangan form Pelatihan dan pengujian JST tampak pada

 gambar dibawah ini :
40




 i.       Tab Pelatihan

      FORM PELATIHAN DAN PENGUJIAN JST

           APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

                           Pelatihan   Pengujian

            Latih JST
                           Pilih Data Pelatihan :

                                                                       Pilih Data


             Uji JST        No    Umur Menikah(X1)   Jumlah Pernikahan (X2)   Kategori Paritas (X3   Jumlah Anak (X4)   ……...   Identivikasi IVA (T)




          Simpan Bobot




           Load Bobot
                             Variabel Pembelajaran

                             Laju Pembelajaran :
                                                                                                      STATUS
                             Limit Error :                                                            off
                             Epoch Maksimal :

                             Momentum :




      Gambar 16. Perancangan Tab Pelatihan pada Form Pelatihan dan Pengujian
                                                                         JST


ii.       Tab Pengujian
      FORM PELATIHAN DAN PENGUJIAN JST

           APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

                           Pelatihan   Pengujian

            Latih JST                                                                     Keakuratan
                           Pilih Data Pengujian :

                                                                       Pilih Data         00,00 %
             Uji JST        No    Umur Menikah(X1)   Jumlah Pernikahan (X2)   Kategori Paritas (X3   Jumlah Anak (X4)   ……...   Identivikasi IVA (T)




          Simpan Bobot




           Load Bobot
                             Variabel Pembelajaran

                             Laju Pembelajaran :
                                                                                                      STATUS
                             Limit Error :                                                            off
                             Epoch Maksimal :

                             Momentum :




      Gambar 17. Perancangan Tab Pengujian pada Form Pelatihan dan Pengujian
                                                                         JST
41




d.      Perancangan Form Diagnosa Kanker serviks

        Form ini memiliki 2 tab yang terdiri dari tab Diagnosa dan tab lihat data.

        Adapun perancangan form diagnosa kanker serviks tampak pada gambar

dibawah ini :

i.      Tab Diagnosa

     FORM DIAGNOSA KANKER SERVIKS


      Diagnosa      Lihat Data



        Kode data                                       Nama

        Pengalaman                                                    Gejala

        Umur Menikah                   < 20 Tahun       >= 20 Tahun     Riwayat Penyakit Kelamin       Ya                Tidak


                                       1x               > 1x
        Jumlah Pernikahan                                               Pendarahan kontak
                                                                                                        Ya                Tidak


        Kategori Paritas                                                Pendarahan Vagina               Ya                Tidak


        Jumlah Anak                    <= 3 orang       > 3 orang       Keputihan Berbau                 Ya               Tidak


        Metode Kontrasepsi             Bukan Hormonal   Hormonal         Nyeri Panggul                   Ya               Tidak



        Perokok                        Ya               Tidak           Gangguan Buang Air Kecil         Ya               Tidak



        Deteksi IVA
                                                                        Target keakuratan          Hasil Diagnosa
            Negatif          Positif
                                                                          00,00 %                     Terinfeksi Kanker Serviks

                                                                                                      Tidak Terinfeksi Kanker Serviks




                                                                               Tambah              Diagnosa             Simpan




     Gambar 18. Perancangan Tab Diagnosa pada Form Diagnosa Kanker Serviks
42




ii.      Tab Lihat data




      Gambar 19. Perancangan Tab Lihat data pada Form Diagnosa Kanker Serviks

 e.      Form Seputar Kanker Serviks




                Gambar 20. Perancangan Form Seputar Kanker Serviks
43




                                      BAB IV

                             HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1. Persiapan Data

         Sampel acuan atau referensi yang diujikan pada penulisan ini adalah

sampel data pasien kanker serviks yang berasal dari RSUP Dr. Kariadi Semarang

dan Yayasan Kanker Indonesia cabang Semarang (Tesis Magister Ilmu Biomedik,

2004).

         Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 120 sampel data, dari total

sampel tersebut, dibagi penggunaannya untuk sampel pelatihan adalah 96 sampel,

sedangkan sisanya 24 digunakan untuk sampel pengujian.

         Setelah itu dilakukan proses normalisasi data. Proses normalisasi ini

berhubungan erat dengan fungsi aktivasi jaringan syaraf tiruan yang nantinya akan

menghasilkan keluaran yang berpresisis tinggi.

         Proses normalisasi data dijabarkan sebagai berikut:

 a.   Kelompok umur menikah

          i.   < 20 tahun      =1

         ii.   >= 20 tahun     =0

 b.   Kelompok jumlah pernikahan

          i.   1x       =0

         ii.   >1x      =1
44




c.   Kelompok kategori paritas

       i.   Nulipara               =0

      ii.   Primipara              = 0,25

     iii.   Multipara              = 0,5

      iv.   Grandemultipara        =1

d.   Kelompok jumlah anak

       i.   <= 3 orang             =0

      ii.   > 3 orang              =1

e.   Kelompok metode kontrasepsi

       i.   Bukan hormonal         =0

      ii.   Hormonal               =1

f.   Kelompok perokok

       i.   Ya                     =1

      ii.   Tidak                  =0

g.   Kelompok riwayat penyakit kelamin

       i.   Ya                     =1

      ii.   Tidak                  =0

h.   Kelompok pendarahan kontak

       i.   Ya                     =1

      ii.   Tidak                  =0

i.   Kelompok pendarahan vagina

       i.   Ya                     =1

      ii.   Tidak                  =0
45




j.   Kelompok keputihan berbau

        i.   Ya              =1

       ii.   Tidak           =0

k.   Kelompok nyeri panggul

        i.   Ya              =1

       ii.   Tidak           =0

l.   Kelompok gangguan buang air kecil

        i.   Ya              =1

       ii.   Tidak           =0

m.   Kelompok deteksi IVA

        i.   Negatif         =0

       ii.   Positif         =1



 4.2. Implementasi Program

       Dari program yang sudah tersedia menghasilkan tampilan yang sangat

berperan penting dalam proses mengolah data. Pada saat program dijalankan

maka akan tampil sebuah form yang berisi ijin masuk, pengguna diminta untuk

memilih status pengguna, menginput nama dan password dengan benar sehingga

program tersebut dapat di jalankan.
46




4.2.1. Form status pengguna

       Setelah masuk dalam form status pengguna, maka akan tampil form yang

meminta user untuk memilih status pengguna, menginput nama dan password,

untuk status diberikan dua pilihan, yaitu Admin dan pengguna.

       Form status pengguna dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :




                       Gambar 21. Form Status Pengguna

       Apabila user memilih status sebagai Admin, user harus mengetahui nama

dan password aplikasi karena merupakan kunci untuk masuk dalam form menu

utama serta yang akan menjalankan pelatihan dan pengujian JST, jika user

melakukan kesalahan dalam menginput nama atau password maka akan tampil

pesan kesalahan “Periksa nama pengguna dan password anda” Tampilan pesan

kesalahan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
47




      Gambar 22. Form Pesan Kesalahan memasukkan nama dan password

      Apabila user memilih status sebagai pengguna, user tidak perlu mengisi

nama dan password. Dapat langsung masuk dalam form menu utama.



4.2.2. Form Menu Utama

      Pada menu utama ini menjadi media penempatan semua menu yang

dipergunakan untuk menjalankan bagian-bagian dari aplikasi ini. Tampilan utama

dari aplikasi ini dibagi dalam dua tampilan yaitu, menu utama untuk Admin dan

Pengguna. Form menu utama dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini :

a. Form menu utama untuk status admin




             Gambar 23. Form Menu Utama untuk Status Admin
48




          Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 3 menu utama berupa

 label-label yaitu : Pelatihan dan Pengujian JST, Diagnosa Kanker Serviks dan

 Seputar Kanker Serviks.

     i.    Pelatihan dan Pengujian JST

           Menu ini berfungsi menampilkan form Pelatihan dan Pengujian JST.

    ii.    Diagnosa Kanker Serviks

           Menu ini berfungsi untuk menampilkan form Diagnosa Kanker Serviks

   iii.    Seputar Kanker Serviks

           Menu ini berfungsi menampilkan form Seputar Kanker Serviks.

b. Form menu utama untuk status pengguna




               Gambar 24. Form Menu Utama untuk Status Pengguna

          Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa hanya terdapat 2 menu utama

berupa label-label yaitu : Diagnosa Kanker Serviks dan Seputar Kanker Serviks.
49




4.2.3. Form pelatihan dan pengujian JST

       Form ini memiliki 2 tab, yaitu tab Pelatihan, tab Pengujian dengan

fungsinya masing-masing.

 a.    Tab Pelatihan

       Tab Pelatihan berfungsi untuk melakukan pelatihan terhadap 80% sampel

 data dari 120 sampel kanker serviks yang telah dilakukan normalisasi data. Di

 dalam tab pelatihan terdiri dari tombol pilih data yang berfungsi untuk

 menambahkan data pelatihan pada tabel yang telah tersedia, pada saat memilih

 tombol pilih data, maka tombol latih dan tombol simpan bobot akan aktif,

 tombol latih JST ini berfungsi untuk melakukan pelatihan terhadap data

 pelatihan, stooping condition pelatihan akan ditentukan berdasarkan kebutuhan

 pelatihan jaringan yaitu variable pembelajaran yang telah ditentukan, tombol

 simpan bobot berfungsi untuk menyimpan bobot-bobot dan bias baru hasil dari

 pelatihan, bobot tersebut yang nantinya akan dilakukan untuk melakukan

 pengujian JST.

       Tampilan tab pelatihan form pelatihan dan pengujian JST dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :
50




Gambar 25. Tab Pelatihan pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum
                            melakukan pelatihan JST
i.   Proses Pelatihan JST

     Untuk mendapatkan hasil diagnosa yang sesuai, maka jaringan syaraf

tiruan yang telah dibuat haruslah dilatih dengan berbagai variable pembelajaran

yang kemungkinan bisa dilakukan. Salah satu percobaan melatih jaringan

syaraf tiruan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
51




         Gambar 26. Proses Pelatihan JST Diagnosa Kanker Serviks
     Dapat dilihat bahwa pelatihan diatas menggunakan variable pembelajaran

 dengan laju pembelajaran : 0.05, limit error : 0.06, epoch maximal : 1000 dan

 momentum 0.2, momentum sendiri berfungsi untuk memperkecil perubahan

 bobot. Setelah selesai melakukan pelatihan maka bobot dan bias baru yang

 dihasilkan akan disimpan melalui tombol simpan bobot. Bobot dan bias baru

 tersebut akan digunakan untuk melakukan pengujian.

b.   Tab Pengujian

     Tab pengujian berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap 20% sampel

data dari 120 sampel kanker serviks yang telah dilakukan normalisasi data. Di

dalam tab pengujian terdapat tombol pilih data yang fungsinya untuk

menambahkan data pengujian pada tabel yang telah tersedia, pada saat memilih

tombol pilih data, maka tombol uji JST dan tombol load bobot akan aktif,

tombol load bobot berfungsi untuk mengambil bobot-bobot dan bias baru hasil
52




dari pelatihan, bobot tersebut yang nantinya akan dilakukan untuk melakukan

pengujian JST, tombol uji JST ini berfungsi untuk melakukan pengujian

terhadap data pengujian, pengujian ini akan menghasilkan keakuratan berupa

persentase.

        Tampilan tab pengujian form pelatihan dan pengujian JST sebelum

dilakukan pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :




     Gambar 27. Tab Pengujian pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum
                              melakukan pengujian JST
i.     Proses Pengujian JST

        Untuk menguji jaringan maka terlebih dahulu pengguna harus memilih

data pada tombol pilih data, setelah memilih data maka data pengujian akan

ditampilkan pada tabel, dikarenakan proses pengujian ini menggunakan bobot

dan bias baru yang telah dihasilkan dari proses pelatihan JST maka sebelum

lakukan pengujian terlebih dahulu bobot harus diambil dengan menggunakan
53




tombol load bobot, setelah semua bobot dan bias baru diambil, pilih tombol Uji

JST untuk menguji jaringan. Jaringan dikatakan sudah pintar atau telah mampu

mengenali pola apabila nilai akurasinya tinggi atau ditetapkan diatas 90%. Salah

satu hasil pengujian JST dapat dilihat pada gambar dibawah ini :




                    Gambar 28. Hasil Pengujian Jaringan
      Setelah dilakukan pengujian pada berbagai macam kombinasi Pelatihan

dengan arsitektur jaringan yang tetap maka hasil yang paling baik adalah dengan

menggunakan kombinasi laju pembelajaran 0.05 dengan tingkat keakuratannya

sebesar 95.83% . Dengan tingkat keakuratan yang mendekati 100% ini jaringan

tersebut dianggap layak sebagai dasar pengujian atau diagnosa kanker serviks.

Pada tabel 4 menunjukkan hasil pengujian dengan beberapa laju pembelajaran

dan limit error :
54




Tabel 4. Hasil Pengujian dengan kombinasi tingkat pembelajaran

                                             Akurasi       Epoch
No.    Laju pembelajaran    Limit error
                                               (%)        Maksimal
 1            0.01             0.06           73.26        1000
 2            0.02             0.06           89.58         1000
 3            0.03             0.06           89.58         1000
 4            0.04             0.06           89.58         1000
 5            0.05             0.06           95.83         1000
 6            0.06             0.06           95.14         1000
 7            0.07             0.06           95.14         1000
 8            0.08             0.06           95.14         1000
  9           0.09             0.06           95.14         1000
 10           0.1              0.06           95.14         1000


4.2.4. Form Diagnosa Kanker Serviks

       Form diagnosa Kanker Serviks memiliki dua tab proses yaitu diagnosa dan

lihat data dengan fungsinya masing-masing.

 a.    Tab diagnosa

       Tab diagnosa memiliki fungsi untuk mendiagnosa kanker servik serta

 menyimpan data inputan ke dalam database Di dalam tab diagnosa pada form ini

 terdapat tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data diagnosa kanker

 serviks, tombol diagnosa berfungsi untuk mendiagnosa kanker serviks

 berdasarkan hasil pembelajaran jaringan terbaik, tombol simpan berfungsi untuk

 menyimpan data dalam database, tampilan tab diagnosa data pada form ini

 tampak pada gambar dibawah ini :
55




         Gambar 29. Tab diagnosa pada form diagnosa kanker serviks

    Telah diketahui dari hasil pembelajaran jaringan, diperoleh kombinasi

pembelajaran terbaik adalah dengan laju pembelajaran 0.05 dengan tingkat

akurasi 95,83%.      Hasil   pembelajaran tersebut   yang selanjutnya   dapat

dipergunakan untuk melakukan diagnosa kanker serviks dengan data diagnosa

beragam. Salah satu hasil diagnosa dengan data input yang berbeda diperoleh

hasil sebagai berikut:
56




                    Gambar 30. Hasil Diagnosa Kanker Serviks

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.   Dengan akurasi 95.83 %

b.   Data Tester:

     1. Umur Menikah          = < 20 Tahun

     2. Jumlah Pernikahan = 1x

     3. Kategori Paritas      = Multipara

     4. Jumlah anak           = > 3 orang

     5. Metode Kontrasepsi = Hormonal

     6. Perokok               = Ya

     7. Riwayat Penyakit Kelamin = Tidak

     8. Pendarahan Kontak            = Ya

     9. Pendarahan Vagina            = Ya

     10. Keputihan Berbau            = Ya
57




     11. Nyeri Panggul               = Ya

     12. Gangguan Buang Air Kecil = Tidak

     13. Identivikasi IVA            = Positif

          Hasil Analisis jaringan syaraf tiruan = Terinfeksi Kanker Serviks.

b.     Tab Lihat Data

       Tab Lihat data memiliki fungsi untuk melihat data kanker serviks yang

telah diinput atau sebagai tab pencarian data. Di dalam tab lihat data pada form

ini terdapat tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data kanker serviks

yang telah diinput, tampilan tab lihat data pada form ini dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :




          Gambar 31. Tab lihat data pada form diagnosa kanker serviks

       Pada tab ini juga disedikan sebuah edit teks yang berfungsi untuk

pencarian data diagnosa berdasarkan kode yang dimasukkan.
58




4.2.5. Form seputar kanker serviks

        Form seputar kanker serviks ini berfungsi untuk memberikan informasi

tentang arti kanker serviks, penyebab kanker serviks, proses terjadinya kanker

serviks, yang beresiko terkena kanker serviks, pencegahan kanker serviks dan

pengobatan kanker serviks. Di dalam form seputar kanker servks terdapat label-

label yang mempunyai fungsi untuk menampilkan informasi seputar kanker

serviks, tampilan form seputar kanker serviks dapat dilihat pada gambar dibawah

ini :




                    Gambar 32. Form seputar kanker serviks

        Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa form ini memiliki label-label

yang berfungsi untuk menampilkan informasi seputar kanker serviks, informasi

tersebut dapat dilihat dengan menyorot mouse pada label tersebut.
59




                                     BAB V

                                   PENUTUP



5.1. Kesimpulan

      Dari hasil uraian dan pembahasan masalah pada bab-bab sebelumnya,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :

a.   Jaringan syaraf tiruan telah mampu melakukan diagnosa sesuai data yang

     dimasukan dan juga sesuai hasil belajar jaringan terhadap data pelatihan

     yang diberikan.

b.   Algoritma Backpropagation yang dipakai untuk penyesuaian bobot dapat

     merespon data pelatihan dengan baik ditandai dengan akurasi jaringan yang

     dihasilkan semuanya hampir sama.

c.   Penentuan parameter pengujian jaringan merupakan salah satu kunci

     keberhasilan pembelajaran dalam jaringan syaraf tiruan.

d.   Jaringan syaraf tiruan merupakan alternatif yang handal dalam melakukan

     analisis, prediksi dengan ketepatan yang hampir sama dengan seorang pakar

     tergantung dari data pelatihan jaringan dan arsitektur jaringan yang tepat.

e.   Jaringan syaraf tiruan tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran

     tertentu, semua keluaran atau kesimpulan yang ditarik oleh jaringan syaraf

     tiruan   didasarkan   pada    pengalamannya     selama    mengikuti     proses

     pembelajaran. Pada proses pembelajaran ke dalam jaringan syaraf tiruan

     dimasukka pola-pola input dan target lalu jaringan akan diajari untuk

     memberikan jawaban yang bisa diterima.
60




5.2. Saran

       Dalam laporan ini, saran yang ingin penulis sampaikan khususnya dan

perlu dipertimbangan adalah sebagai berikut :

a.   Banyak algoritma pembelajaran dalam jaringan syaraf tiruan namun

     algoritma Backpropagation sangatlah handal dalam melakukan penyesuaian

     bobot baru sehingga output jaringan syaraf tiruan hampir sama dengan

     output dari data aslinya.

b.   Untuk mendapatkan hasil prediksi yang lebih akurat, sebaiknya dataset

     pelatihan ditingkatkan lagi jumlahnya.

c.   Penentuan Parameter boleh dirubah sesuai keinginan dengan tujuan untuk

     mendapat nilai akurasi dan performa yang lebih tinggi lagi.

d.   Perlunya sistem komputer yang lebih baik lagi terutama pada prosesor dan

     memorinya     dikarenakan    jaringan      syaraf   tiruan   ini   akan   selalu

     membangkitkan bilangan random dan penyesuaian bobot secara kontinyu.

     Dengan demikian proses pembelajarannya semakin cepat.
61




                            DAFTAR PUSTAKA



Alam, M. Agus J., Membuat Program Aplikasi menggunakan Delphi 6 &

        Delphi 7, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta,

        2003.

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Buku Saku Pencegahan

        Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara, Direktorat Jenderal PP &

        PL Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2009.

Fadlisyah., dan Rizal, Pemrograman         Computer     Vision   Pada Video

        Menggunakan Delphi+Vision Lab VCL 4.01, Cetakan Pertama, Graha

        Ilmu, Yogyakarta, 2011.

Jogiyanto, Analisis & Desain, Andi, Yogyakarta, 1989.

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, 2003.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

        Edisi Kedua, Cetakan Kesepuluh, Balai Pustaka, Jakarta, 1999.

Setiawati, Donna., Buku Panduan Praktikum Pemrograman Terstruktur,

        STIKOM-UYELINDO, Kupang, 2009.

Sutojo, T., Edy Mulyanto. dan Vincent Suhartono, Kecerdasan Buatan, Andi,

        Yogyakarta, 2011.

Wahana komputer, Membuat Program Kreatif dan Profesional dengan

        Delphi, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2005.
62




Wiyono, Sapto., Tesis Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Untuk Deteksi Dini

       Keganasan     Kanker    Serviks,   UNIVERSITAS     DIPONEGORO,

       Semarang, 2004.

Yayasan Kanker Indonesia, Informasi Dasar Tentang Kanker, Cetakan

       Keempat, Yayasan Kanker Indonesia, 2008.

More Related Content

What's hot

Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1Euis Julaeha
 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...Watowuan Tyno
 
Lpj Kemagga UIN
Lpj Kemagga UINLpj Kemagga UIN
Lpj Kemagga UINDedy EnHa
 
Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012
Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012
Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012Nur Muchamad
 
Lampiran permen nomor 1 tahun 2011
Lampiran permen nomor 1 tahun 2011Lampiran permen nomor 1 tahun 2011
Lampiran permen nomor 1 tahun 2011Alex Bahy
 
Profil Tenaga Ahli Aa
Profil Tenaga Ahli AaProfil Tenaga Ahli Aa
Profil Tenaga Ahli Aaguest6cf4b3de
 
Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)
Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)
Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)FKIP UHO
 
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustakaSidraa Adion
 
Skripsi cahyono wijayanto 08601247236
Skripsi cahyono wijayanto 08601247236Skripsi cahyono wijayanto 08601247236
Skripsi cahyono wijayanto 08601247236Momonea Amrie
 

What's hot (18)

Proposal pia 2011
Proposal pia 2011Proposal pia 2011
Proposal pia 2011
 
POTENTIA 7
POTENTIA 7POTENTIA 7
POTENTIA 7
 
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Halaman awal
Halaman awalHalaman awal
Halaman awal
 
Melani wuwungan
Melani wuwunganMelani wuwungan
Melani wuwungan
 
Fisika2012
Fisika2012Fisika2012
Fisika2012
 
Panduan skripsi kjp 2014 2
Panduan skripsi kjp 2014 2Panduan skripsi kjp 2014 2
Panduan skripsi kjp 2014 2
 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
 
Lpj Kemagga UIN
Lpj Kemagga UINLpj Kemagga UIN
Lpj Kemagga UIN
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012
Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012
Jadwal UTS Pendidikan Matematika Unswagati Semester Ganjil 2011 2012
 
Lampiran permen nomor 1 tahun 2011
Lampiran permen nomor 1 tahun 2011Lampiran permen nomor 1 tahun 2011
Lampiran permen nomor 1 tahun 2011
 
Profil Tenaga Ahli Aa
Profil Tenaga Ahli AaProfil Tenaga Ahli Aa
Profil Tenaga Ahli Aa
 
Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)
Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)
Cv latahang-121103194348-phpapp01(1)
 
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
 
Skripsi cahyono wijayanto 08601247236
Skripsi cahyono wijayanto 08601247236Skripsi cahyono wijayanto 08601247236
Skripsi cahyono wijayanto 08601247236
 
Curriculum Vitae
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
Curriculum Vitae
 

Viewers also liked

Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)Vina Ramdhiani
 
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...Warnet Raha
 
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Noor Azizah
 
Layout Java dengan netbeans
Layout Java dengan netbeansLayout Java dengan netbeans
Layout Java dengan netbeansdaffa12
 
diagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldiagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldewi2093
 
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Okta-Shi Sama
 

Viewers also liked (9)

Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)
 
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
 
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
Pengenalan Wajah Dua Dimensi Menggunakan Multi-Layer Perceptron Berdasarkan N...
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
Askep ca serviks
Askep ca serviksAskep ca serviks
Askep ca serviks
 
Layout Java dengan netbeans
Layout Java dengan netbeansLayout Java dengan netbeans
Layout Java dengan netbeans
 
diagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjaldiagnosa penyakit ginjal
diagnosa penyakit ginjal
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
 
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)
 

Similar to APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasiFitriani Susiloningrum
 
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaBab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaAndana Putra
 
Literature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingLiterature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingpagardewa
 
sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsiboiys
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depanbaimcute123
 
50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimiagusty_21
 
Pujiati setyaningsih
Pujiati setyaningsihPujiati setyaningsih
Pujiati setyaningsihYeni Oktarina
 
Pneumoni balita
Pneumoni balitaPneumoni balita
Pneumoni balitaopal nofal
 
Pengembangan multimedia pembelajaran
Pengembangan multimedia pembelajaranPengembangan multimedia pembelajaran
Pengembangan multimedia pembelajaranrsd kol abundjani
 
Laporan KKN individu UII
Laporan KKN individu  UIILaporan KKN individu  UII
Laporan KKN individu UIITEKNOLOGI
 
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolahPenanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolahdamarpstika
 
Penetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk sma
Penetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk smaPenetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk sma
Penetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk smaGoodman Siadari
 
kolaborasi PK topik 2.pptx
kolaborasi PK topik 2.pptxkolaborasi PK topik 2.pptx
kolaborasi PK topik 2.pptxJuliSihite2
 
Uts semester genap 09 10
Uts semester genap 09 10Uts semester genap 09 10
Uts semester genap 09 10Paulus_Adi
 

Similar to APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (20)

26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
 
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaBab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
 
Literature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingLiterature of Quantum teaching
Literature of Quantum teaching
 
sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsi
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
 
50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia
 
Pujiati setyaningsih
Pujiati setyaningsihPujiati setyaningsih
Pujiati setyaningsih
 
Laporan k
Laporan kLaporan k
Laporan k
 
sistem pakar
sistem pakarsistem pakar
sistem pakar
 
Ppt skripsi
Ppt skripsiPpt skripsi
Ppt skripsi
 
Pneumoni balita
Pneumoni balitaPneumoni balita
Pneumoni balita
 
Pengembangan multimedia pembelajaran
Pengembangan multimedia pembelajaranPengembangan multimedia pembelajaran
Pengembangan multimedia pembelajaran
 
Doc 32
Doc 32Doc 32
Doc 32
 
Laporan KKN individu UII
Laporan KKN individu  UIILaporan KKN individu  UII
Laporan KKN individu UII
 
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolahPenanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
 
doc
docdoc
doc
 
Penetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk sma
Penetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk smaPenetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk sma
Penetapan pemenang program hibah dari ukwms untuk sma
 
Potentia edisi 7
Potentia edisi 7Potentia edisi 7
Potentia edisi 7
 
kolaborasi PK topik 2.pptx
kolaborasi PK topik 2.pptxkolaborasi PK topik 2.pptx
kolaborasi PK topik 2.pptx
 
Uts semester genap 09 10
Uts semester genap 09 10Uts semester genap 09 10
Uts semester genap 09 10
 

Recently uploaded

Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 

Recently uploaded (20)

Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 

APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

  • 1. APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SKRIPSI Oleh : AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO 07110010 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI STRATA SATU (S-1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER (STIKOM) UYELINDO KUPANG 2012 i
  • 2. APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh : AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO 07110010 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI STRATA SATU (S-1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER (STIKOM) UYELINDO KUPANG 2012 i
  • 3. HALAMAN PERSETUJUAN Judul : APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION. Nama Mahasiswa : Agustin Triwahyuni Susanto NIM : 07110010 Mata Kuliah : Tugas Akhir Kode : 1161167 Semester : Genap Tahun : 2011/ 2012 Menyetujui : Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Donna Setiawati, S.Kom., MM. Benjamin, SE. NIDN. 0808057402 NIDN. 0804037301 07 Juli 2012 09 Juli 2012. Tanggal Disetujui Tanggal Disetujui Telah disetujui untuk mengikuti ujian komprehensif pada Program Studi Sistem Informasi Strata Satu (S-1) Mengetahui : Ketua Program Studi Donna Setiawati, S.Kom., MM. NIDN. 0808057402 ii
  • 4. HALAMAN PENGESAHAN Judul : APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION. Nama Mahasiswa : Agustin Triwahyuni Susanto NIM : 07110010 Mata Kuliah : Tugas Akhir Kode : 1161167 Semester : Ganjil Tahun : 2011/ 2012 Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Program Studi Sistem Informasi Strata Satu (S-1) STIKOM Uyelindo Kupang dan Dinyatakan Diterima Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada tanggal 10 Agustus 2012 Tim Pembimbing : Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Donna Setiawati, S.Kom., MM. Benjamin, SE. NIDN. 0808057402 NIDN. 0804037301 Tim Penguji : 1. Penguji I Yohanes Suban Belutowe, M.Kom. ___________ 2. Penguji II Dua Baha Wilhelmus, S.Sos __________ 3. Penguji III James Adam Seo, S.Kom. ___________ Kupang, ________________ Ketua Bruno Sukarto, S.Kom., MM. NIDN. 0806106301 iii
  • 5. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : “Not by my power, not by mine, it’s all be cos of YOU (JESUS)” “ Bukan karena kekuatanku, bukan karena diriku, itu semua karena KAU (YESUS)” PERSEMBAHAN : Tulisan ini penulis persembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat Papa dan Mama tersayang atas dukungannya Kakakku Eka dan Esi serta adikku Wati dan Putri untuk semangatnya Pacarku Brian yang selalu memberikan semangat dan motivasi Sahabatku Patner dan teman-teman “SO COOL” yang slalu merepotkan Serta STIKOM Uyelindo Kupang Almamater tempat naungan penulis iv
  • 6. ABSTRAKSI AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO, 07110010, APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (Dibawah bimbingan : Donna Setiawati, S.Kom., MM sebagai Dosen Pembimbing I dan Benjamin, SE sebagai Dosen Pembimbing II) Kanker serviks sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang termasuk di Indonesia. Permasalahan kanker serviks di Indonesia sangat khas yaitu banyak dan >70% kasus ditemukan pada stadium lanjut pada saat datang di rumah sakit, dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks, cara pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Salah satu pemecahan masalah tersebut adalah memberikan jawaban yang tepat dan akurat sesuai dengan permasalahan yang dialami. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem jaringan syaraf tiruan yang dapat mendiagnosa kanker serviks melalui pembelajaran berdasarkan pengalaman serta gejala-gejala yang ditemui atau dialami penderita. Peralatan dan bahan yang digunakan terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi satu unit laptop zyrex Intel(R) Core™ i3 dan printer canon pixma ip 1880 yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. Sedangkan perangkat lunaknya meliputi system operasi Windows 7 Starter, Bahasa Pemrograman Borland Delphi versi 7.0, Ms Word dan visio 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Studi Kasus dimana mempelajari latar belakang sifat-sifat atau gejala-gejala yang khas dari kanker serviks yang kemudian dari latar belakang serta sifat-sifat tersebut dijadikan bahan untuk dipelajari dalam jaringan syaraf tiruan algoritma backpropagation sehingga menghasilkan diagnosa yang lebih akurat. Setelah melalui proses pelatihan, system jaringan dapat mengenali data diagnosa yang dimasukkan dengan tingkat akurasi sebesar 95,83 %. Sehingga sistem bisa membantu untuk mendiagnosa sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan lebih awal. Kata Kunci : Kanker serviks, Jaringan syaraf tiruan, Borland Delphi, Algoritma Backpropagation. v
  • 7. PERNYATAAN Skripsi ini tidak berisi bahan atau materi yang telah digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana atau Diploma sebelumnya. Sepanjang keyakinan dan pengetahuan penulis Skripsi ini tidak berisi bahan atau materi yang telah diterbitkan atau ditulis oleh orang lain kecuali yang digunakan sebagai acuan pustaka Kupang, Juli 2012 Penulis AGUSTIN TRIWAHYUNI SUSANTO 07110010 vi
  • 8. RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kota Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 31 Agustus 1988, putri ketiga dari pasangan Bapak Sigit Susanto dan Ibu Mariana Susanto-Lulu. Penulis mengawali jenjang pendidikan formal pada TK. Santa Maria Goretty Kupang selama 1 tahun dari tahun 1993 hingga 1994, Pendidikan Dasar pada SD. Inpres Oeba 2 Kupang selama 6 tahun dari tahun 1994 hingga tahun 2000, Pendidikan Menengah Pertama pada SLTP. Negeri 1 Kupang selama 3 tahun dari tahun 2000 hingga tahun 2003, ditahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan setara Pendidikan Menengah Atas pada SMK. Negeri 1 Kupang selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan ke Strata I Program Studi Sistem Informasi dibawah naungan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM) Uyelindo Kupang pada tahun 2007. vii
  • 9. KATA PENGANTAR Terima kasih yang tak terhingga penulis naikkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat diselesaikan. Selama penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Bruno Sukarto, S.Kom., MM. selaku Ketua STIKOM Uyelindo Kupang. 2. Ibu Donna Setiawati, S.Kom., MM. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi serta Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan mangarahkan penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi. 3. Bapak Benjamin, SE. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan mangarahkan penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi. 4. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu bagian rekam medik RSUD. Prof. Dr. W. Z. Yohanes yang telah meluangkan waktu dan memberikan data bagi penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi. 5. Bapak Marselinus Juang, S.Pd yang telah memberikan kesempatan penulis untuk bekerja di SD. Inpres Osmok sembari menempuh pendidikan di viii
  • 10. STIKOM Uyelindo Kupang serta memberikan banyak pengalaman di dunia kerja. 6. Teman-Teman Guru khususnya bunda Murni dan bunda Yeni yang selalu memberikan dukungan maupun semangat saat penulis mengalami kesulitan dalam membagi waktu bekerja dengan kuliah. 7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti pendidikan pada STIKOM Uyelindo Kupang. Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan penulisan ini. Kupang, Juli 2012 Penulis ix
  • 11. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... iv ABSTRAKSI .......................................................................................... v PERNYATAAN ..................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ................................................................................ vii KATA PENGANTAR ............................................................................ viii DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2. Permasalahan................................................................................... 3 1.3. Batasan Masalah ............................................................................. 3 1.4. Tujuan Penulisan ............................................................................ 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation ..................................... 5 x
  • 12. 2.1.1. Pengertian Aplikasi ............................................................. 5 2.1.2. Pengertian Diagnosa ............................................................ 5 2.1.3. Pengertian Kanker Serviks.................................................... 5 2.1.4. Pengertian Algoritma Backpropagation ............................... 9 2.1.5. Pengertian Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation ........................... 17 2.2. Tinjauan Umum Software ............................................................... 18 2.2.1. Borland Delphi .................................................................... 18 2.2.2. Database ............................................................................. 19 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Bahan dan Alat ............................................................................... 21 3.1.1. Bahan .................................................................................. 21 3.1.2. Alat ..................................................................................... 21 3.2. Metodologi ..................................................................................... 22 3.2.1. Metode Penelitian ............................................................... 22 3.2.2. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 23 3.2.3. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 23 3.2.4. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 24 3.2.5. Teknik Analisa dan Pengolahan Data .................................. 24 3.3. Metode Analisa dan Perancangan Sistem ........................................ 25 3.3.1. Alur Sistem ......................................................................... 25 3.3.2. Diagram Konteks ................................................................ 27 3.3.3. Diagram Berjenjang ............................................................ 28 xi
  • 13. 3.3.4. Data Flow Diagram (DFD) .................................................. 29 3.3.5. Kamus Data Arus Data ........................................................ 30 3.3.6. Kamus Data Tabel ............................................................... 32 3.3.7. Arsitektur Jaringan Algoritma Backpropagation .................. 36 3.3.8. Perancangan Masukan dan Keluaran ................................... 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Data ................................................................................ 43 4.2. Implementasi Program .................................................................... 45 4.2.1. Form Status Pengguna ......................................................... 46 4.2.2. Form Menu Utama .............................................................. 47 4.2.3. Form Pelatihan dan Pengujian JST ...................................... 49 4.2.4. Form Diagnosa Kanker Serviks ........................................... 54 4.2.5. Form Seputar Kanker Serviks .............................................. 58 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan .................................................................................... 59 5.2. Saran .............................................................................................. 60 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61 LAMPIRAN xii
  • 14. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Organ Reproduksi Perempuan ................................................. 6 Gambar 2. Organ Reproduksi Perempuan yang terkena Kanker Serviks ..... 6 Gambar 3. Proses Perkembangan Kanker Serviks....................................... 7 Gambar 4. Human Papilloma Virus (HPV)................................................ 7 Gambar 5. Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer ............................................ 10 Gambar 6. Alur Algoritma Backpropagation ............................................ 25 Gambar 7. Alur Sistem Data Pelatihan ...................................................... 26 Gambar 8. Alur Sistem Data Pengujian ..................................................... 26 Gambar 9. Diagram Konteks Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation .............................. 27 Gambar 10. Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation .............................. 28 Gambar 11. DFD Level 0 Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation .............................. 30 Gambar 12. Arsitektur Jaringan Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation .............................. 36 xiii
  • 15. Gambar 13. Perancangan Form Status Pengguna ........................................ 37 Gambar 14. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Admin .............. 38 Gambar 15. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Pengguna .......... 39 Gambar 16. Perancangan Tab Pelatihan pada Form Pelatihan dan Pengujian JST........................................................................................... 40 Gambar 17. Perancangan Tab Pengujian pada Form Pelatihan dan Pengujian JST........................................................................................... 40 Gambar 18. Perancangan Tab Diagnosa pada Form Input Data dan Diagnosa Kanker Serviks ........................................................................ 41 Gambar 19. Perancangan Tab Lihat Data pada Form Input Data dan Diagnosa Kanker Serviks ........................................................................ 42 Gambar 20. Perancangan Form Seputar Kanker Serviks ............................. 42 Gambar 21. Form Status Pengguna ............................................................. 46 Gambar 22. Form Pesan Kesalahan memasukkan nama dan password ........ 47 Gambar 23. Form Menu Utama untuk Status Admin .................................. 47 Gambar 24. Form Menu Utama untuk Status Pengguna ............................. 48 Gambar 25. Tab Pelatihan pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum melakukan pelatihan JST ......................................................... 50 xiv
  • 16. Gambar 26. Proses Pelatihan JST Diagnosa Kanker Serviks ....................... 51 Gambar 27. Tab Pengujian pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum melakukan pengujian JST ........................................................ 52 Gambar 28. Hasil Pengujian Jaringan ......................................................... 53 Gambar 29. Tab Diagnosa pada form diagnosa kanker serviks .................... 55 Gambar 30. Hasil Diagnosa kanker serviks ................................................. 56 Gambar 31. Tab Lihat Data pada form diagnosa kanker serviks .................. 56 Gambar 32. Form seputar kanker serviks .................................................... 58 xv
  • 17. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Kamus Data Tabel Data Pelatihan .......................................... 33 Tabel 2. Kamus Data Tabel Data Testing ............................................. 34 Tabel 3. Kamus Data Tabel input ......................................................... 35 Tabel 4. Hasil Pengujian dengan kombinasi tingkat pembelajaran ........ 54 xvi
  • 18. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kartu Konsultasi Skripsi Lampiran 2. Data 120 Sample Pasien Penderita Kanker serviks Lampiran 3 Listing Program xvii
  • 19. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang termasuk di Indonesia. Di negara maju kanker serviks menduduki urutan ke-10 dari semua keganasan, sedangkan di negara berkembang masih menduduki urutan pertama penyebab utama kematian akibat kanker. Setiap tahunnya terdapat 400.000 kasus baru, dimana 80% terjadi di negara berkembang. Diperkirakan 200.000 – 300.000 wanita meninggal setiap tahunnya karena penyakit tersebut terutama di negara-negara miskin. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen RI di Indonesia memperkirakan setiap tahunnya terdapat 90-100 penderita kanker yang baru dari setiap 100.000 penduduk. Data dari 13 laboratorium patologi anatomi di Indonesia menunjukkan, frekwensi kanker serviks tertinggi diantara kanker yang ada di Indonesia dan jika dilihat penyebarannya 92,44% terakumulasi di Jawa – Bali. Sedangkan di Kota Kupang hasil survei 3 tahun terakhir terhitung Januari 2009 hingga Juni 2011 pada RSUD Prof. W. Z. Yohanes Kupang dari kanker genetis wanita terbanyak adalah kanker serviks sebanyak 113 kasus. Pada RSUD Kota Kupang untuk kasus kanker serviks baru ditemui 1 kasus. Permasalahan kanker serviks di Indonesia sangat khas yaitu banyak dan >70% kasus ditemukan pada stadium lanjut pada saat datang di rumah sakit,
  • 20. 2 kondisi ini terjadi pula dibeberapa negara berkembang. Sebagaimana kanker pada umumnya maka kanker serviks juga menimbulkan permasalahan berupa kesakitan penderitaan, kematian dan ekonomi, hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup sehat untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks, cara pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Untuk menentukan apakah kanker serviks, biasanya pasien langsung ke dokter ahli kandungan yang dipastikan akan mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi jaringan syaraf tiruan untuk menentukan apakah pasien terkena kanker serviks dengan memanfaatkan model komputasi Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan syaraf tiruan merupakan suatu teknologi yang diilhami dari jaringan syaraf biologis pada manusia, dapat dilatih untuk mengenali suatu obyek yang memiliki pola tertentu dan spesifik. Berbeda dengan cara kerja sistem pakar yaitu knowledge-based expert system dimana memasukkan pengetahuan seorang pakar dalam sebuah database. Untuk beroperasi atau menyelesaikan masalah, jaringan syaraf tiruan membutuhkan pelatihan yang terstruktur dengan arsitektur jaringan multilayer neural network serta algoritma pembelajaran backppropagation untuk mengenali suatu obyek tertentu sehingga dengan pasti dapat mengenali, maka jaringan syaraf tiruan yang telah terbimbing itu bisa mengenali ataupun menemukan kembali obyek tersebut sekalipun diacak dengan obyek lain.
  • 21. 3 Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation”. 1.2. Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah aplikasi dengan menerapkan algoritma jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk mendiagnosa kanker serviks. 1.3. Batasan Masalah Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi serta sulitnya perolehan data mengenai kanker serviks, maka permasalahan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : a. Data yang diolah berasal dari 120 sampel pasien RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Yayasan Kanker Indonesia cabang Semarang (Tesis Magister Ilmu Biomedik, 2004). b. Algoritma pelatihan atau pembelajaran yang digunakan adalah Backpropagation dengan menggunakan Koreksi Kesalahan Mean Squared Error (MSE). c. Program yang digunakan untuk diagnosa kanker serviks adalah Borland Delphi versi 7.0
  • 22. 4 1.4. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Merancang atau membangun sebuah sistem jaringan syaraf tiruan yang dapat mendiagnosa kanker serviks melalui pembelajaran berdasarkan pengalaman serta gejala-gejala yang ditemui serta mendapatkan keakuratan hingga 90 % dari hasil pembelajaran tersebut. b. Dapat menambah pengetahuan bagi orang awam tentang teori-teori matematika khususnya di bidang terapan matematika, mengenai aplikasi kecerdasan buatan.
  • 23. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation. Sebelum membahas Tinjauan Umum Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation maka akan dijabarkan tentang pengertian aplikasi, diagnosa, kanker serviks, algoritma dan bacpropagation,. 2.1.1. Pengertian aplikasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), Aplikasi berarti penggunaan; penerapan. Sehingga jika diartikan secara umum Aplikasi berarti alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 2.1.2. Pengertian diagnosa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), menyatakan bahwa diagnosa berasal dari kata diagnosis yang berarti penentuan jenis penyakit dengan meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya. 2.1.3. Pengertian kanker serviks Dalam Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara (2009) menyatakan bahwa Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/ terus menerus dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut metastasis.
  • 24. 6 Serviks atau leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim yang terdapat pada puncak liang senggama (vagina) yang hanya dapat dilihat dengan alat spekulum yang berbentuk seperti mulut bebek, atau bisa juga dikatakan pintu rahim/ penjaga gerbang antara dunia rahim dan dunia luar, untuk lebih jelas letak serviks atau leher rahim berikut gambaran bagian-bagian organ reproduksi perempuan. Gambar 1. Organ Reproduksi Perempuan Jadi kanker serviks merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal pada serviks/ leher rahim, berikut gambaran organ reproduksi perempuan yang terkena kanker serviks dan proses perkembangan kanker serviks. Gambar 2. Organ Reproduksi Perempuan yang terkena Kanker Serviks.
  • 25. 7 Gambar 3. Proses perkembangan Kanker Serviks Kanker serviks terjadi karena infeksi Human Papilloma virus (HPV), virus ini relative kecil dan hanya bisa dilihat dengan alat mikroskop electron, berikut gambaran Human Papilloma Virus : Gambar 4. Human Papilloma virus (HPV)
  • 26. 8 Seperti penyakit lainnya, kanker serviks sangat beresiko tinggi terjadi jika latar belakang serta pola hidup seorang perempuan yang tidak sehat, seperti dibawah ini : a. Melakukan aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun. b. Berganti-ganti pasangan seksual atau pasangan seksual sering berganti- ganti pasangan. c. Penderita infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual d. Perokok aktif/ pasif e. Penggunaan Metode Kontrasepsi hormonal f. Melahirkan banyak anak. Adapun gejala dan tanda yang timbul umumnya pada kanker serviks stadium lanjut adalah sebagai berikut : a. Pendarahan sesudah senggama atau setelah berhubungan. b. Pendarahan diluar periode menstruasi c. Keputihan berbau dan dapat bercampur dengan darah d. Rasa nyeri dan sakit dipanggul e. Gangguan buang air kecil sampai tidak bisa buang air kecil Adapun beberapa metode untuk mengetahui terinfeksinya virus HPV atau mengalami lesi prakanker, metode tersebut dinamakan skrining atau penapisan, beberapa tes penapisan untuk kanker serviks sebagai berikut :
  • 27. 9 a. Tes HPV Menggunakan teknik pemeriksaan molekuler, DNA yang terkait dengan HPV diuji dari sebuah contoh sel yang diambil dari leher rahim atau liang senggama. b. Tes Pap/Pap Smear Pemeriksaan sitologis dari apusan sel-sel yang diambil dari leher rahim untuk melihat perubahan sel yang mengindikasikan terjadinya inflamasi, dysplasia dan kanker. c. Tes IVA Pemeriksaan inspeksi visual denga mata telanjang (tanpa pembesaran) seluruh permukaan leher rahim dengan bantuan asal asetat/ cuka yang diencerkan. d. Servikografi Kamera khusus digunakan untuk memfoto leher rahim. Film dicetak dan foto diinterpretasi oleh petugas terlatih. e. Kolposkopi Pemeriksaan visual bertenaga tinggi (pembesaran) untuk melihat leher rahim, bagian luar dank anal bagian dalam leher rahim. 2.1.4. Pengertian algoritma backpropagation a. Pengertian Algoritma Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), algoritma adalah prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dengan langkah-langkah terbatas.
  • 28. 10 b. Pengertian Backpropagation T. Sutojo, dkk (2011) menyatakan backpropagation adalah metode penurunan gradien untuk meminimalkan kuadrat error keluaran. Backpropagation merupakan salah satu metode atau algoritma pembelajaran dengan supervisi (pembimbing) pada jaringan syaraf tiruan dengan menggunakan arsitektur jaringan multilayer atau lapisan banyak. Untuk lebih jelas jaringan multilayer tampak pada gambar dibawah ini : Gambar 5. Jaringan syaraf tiruan multilayer Pada gambar diatas, Lapisan input dilambangkan dengan X, lapisan tersembunyi dilambangkan dengan Z, dan lapisan output dilambangkan dengan
  • 29. 11 Y. Bobot antara X dan Z dilambangkan dengan v sedangkan bobot antara Z dan Y dilambangkan dengan w. Secara garis besar algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan backpropagation dapat dideskripsikan sebagai berikut : ketika jaringan diberikan pola masukan sebagai pola pelatihan maka pola tersebut menuju ke unit-unit pada lapisan tersembunyi untuk diteruskan ke lapisan-lapisan keluaran. Kemudian unit-unit lapisan keluaran memberikan tanggapan yang disebut sebagai keluaran jaringan. Saat jaringan keluaran tidak sama dengan keluaran yang diharapkan maka keluaran akan menyebar mundur (backward) pada lapisan tersembunyi diteruskan ke unit pada lapisan masukan. Pada intinya ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam pelatihan jaringan syaraf tiruan menggunakan algoritma backpropagation, yaitu tahap pertama adalah tahap perambatan maju (forwardpropagation) dimana pola masukan dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layar keluaran menggunakan fungsi aktifasi yang ditentukan. Tahap kedua ialah tahap perambatan-balik dimana selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi, kesalahan tersebut dipropagasikan balik, dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit di layar keluaran. Tahap ketiga adalah perubahan bobot dan bias dimana tahap ini dilakukan untuk menurunkan bobot yang terjadi. Algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan backpropagation sebagai berikut :
  • 30. 12 i. Tahap Perambatan Maju Selama perambatan maju, sinyal masukan (= xi) dipropagasikan ke layer tersembunyi menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Keluaran dari setiap unit layar tersembunyi (= zj) tersebut selanjutnya dipropagasikan maju lagi ke layer tersembunyi di atasnya menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Demikian seterusnya hingga menghasilkan keluaran jaringan (= yk). Berikutnya, keluaran jaringan (= yk) dibandingkan dengan target yang harus dicapai (= tk). Selisih dari tk terhadap yk yaitu (tk − yk) adalah kesalahan yang terjadi. Jika kesalahan ini lebih kecil dari batas toleransi yang ditentukan, maka iterasi dihentikan. Akan tetapi apabila kesalahan masih lebih besar dari batas toleransinya, maka bobot setiap garis dalam jaringan akan dimodifikasi untuk mengurangi kesalahan yang terjadi. ii. Tahap Perambatan Balik Berdasarkan kesalahan tk − yk, dihitung faktor δk (k = 1,2,..., m) yang dipakai untuk mendistribusikan kesalahan di unit yk ke semua unit tersembunyi yang terhubung langsung dengan yk. δk juga dipakai untuk mengubah bobot garis yang berhubungan langsung dengan unit keluaran. Dengan cara yang sama, dihitung faktor δj (j = 1,2,…, p) di setiap unit di layar tersembunyi sebagai dasar perubahan bobot semua garis yang berasal dari unit tersembunyi di layar di bawahnya. Demikian seterusnya hingga semua faktor δ di unit tersembunyi yang berhubungan langsung dengan unit masukan dihitung.
  • 31. 13 iii. Tahap Perubahan bobot dan bias Setelah semua faktor δ dihitung, bobot semua garis dimodifikasi bersamaan. Perubahan bobot suatu garis didasarkan atas faktor δ neuron di layar atasnya. Sebagai contoh, perubahan bobot garis yang menuju ke layar keluaran didasarkan atas δk yang ada di unit keluaran. Ketiga fase tersebut diulang-ulang terus hingga kondisi penghentian dipenuhi. Umumnya kondisi penghentian yang sering dipakai adalah jumlah iterasi atau kesalahan. Iterasi akan dihentikan jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah maksimum iterasi yang ditetapkan, atau jika kesalahan yang terjadi sudah lebih kecil dari batas toleransi yang diijinkan. Algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk satu layer tersembunyi sebagai berikut : i. Inisialisasi bobot (Biasanya bobot awal diinisialisasi secara random dengan nilai antara -0.5 sampai 0.5 (atau -1 sampai 1 atau interval yang lainnya). Adapun nilai-nilai bobot dan bias awal yang ditentukan, dibagi dalam berbagai bagian sebagai berikut : a) Bobot awal input ke hidden layer dengan inisial v11, v12 dan seterusnya b) Bobot awal bias ke hidden layer dengan inisial v01, v02 dan seterusnya c) Bobot awal hidden layer ke output layer dengan inisal w1, w2 dan seterusnya. d) Bobot awal bias ke output layer dengan inisial w0
  • 32. 14 e) Penentuan kebutuhan pelatihan jaringan, dilakukan untuk menentukan kondisi berhenti. Adapun kebutuhan pelatihan jaringan adalah learning rate, maksimum epoch dan target error. Learning rate (α) merupakan laju pembelajaran yang menentukan kecepatan iterasi dan pertimbangan penting dalam kinerja jaringan syaraf, jika learning rate terlalu kecil algoritma akan memakan waktu lama menuju konvergen, dan sebaliknya jika learning rate terlalu besar algoritma menjadi divergen atau merusak pola yang sudah benar sehhingga pemahaman menjadi lambat. Nilai learning rate (α) terletak antara 0 dan 1 (0 ≤ α ≤ 1). Maksimum epoch merupakan batasan jangka waktu, epoch (jangka waktu) sendiri merupakan satu set putaran vector-vektor pelatihan sebuah jaringan syaraf tiruan backpropagation, epoch juga dapat diartikan sebagai iterasi atau perulangan maksudnya adalah jaringan akan dilatih hingga iterasi yang ditentukan. Target error merupakan batasan error yang ditentukan sebagai pencapaian pelatihan jaringan syaraf. ii. Selama kondisi berhenti masih belum terpenuhi, maka kerjakan : a) Tahap perambatan maju (forwardbackpropagation) i) Setiap unit (Xi, I = 1,2,3, …n) menerima sinyal xi dan meneruskan sinyal tersebut ke semua unit pada lapisan tersembunyi. ii) Setiap unit (Zi, j = 1,2,3, …,p) menjumlahkan bobot sinyal masukan dengan persamaan berikut
  • 33. 15 _ = + = ( ) dan menerapkan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal keluaran-nya: biasanya fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi sigmoid Biner kemudian mengirimkan sinyal tersebut ke semua unit keluaran. iii) Setiap unit keluaran (Yk, k = 1,2,3,…,m) menjumlahkan bobot sinyal masukan _ = + = ( _ ) Dan menerapkan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal keluarannya : b) Tahap perambatan-balik (bacpropagation) i) Setiap unit keluaran (Yk, k = 1,2,3, …., m) menerima pola target yang sesuai dengan pola masukan pelatihan, kemudian hitung error dengan =( − ) ′( ) persamaan berikut. f’ adalah turunan dari fungsi aktivasi, ∆ = kemudian hitung koreksi bobot dengan persamaan berikut, ∆ = dan menghitung koreksi bias dengan persamaan berikut, Sekaligus mengirimkan ke unit-unit yang ada lapisan paling kanan.
  • 34. 16 ii) Setiap unit tersembunyi (Zj, j = 1,2,3,…,p) menjumlahkan delta masukan-nya (dari unit-unit yang berada pada lapisan di kanannya): _ = Untuk menghitung informasi error, kalikan nilai ini dengan turunan = _ ′( _ ) dari fungsi aktivasinya : ∆ = Kemudian hitung koreksi bobot dengan persamaan berikut : ∆ = Setelah itu, hitung juga koreksi bias dengan persamaan berikut : c) Tahap perubahan bobot dan bias i) Setiap unit keluaran (Yk, k=1,2,3,…,m) dilakukan perubahan bobot dan wjk(baru) = wjk(lama) + ∆wjk bias (j=0,1,2,…p) dengan persamaan berikut. setiap unit tersembunyi (Zjk, j=1,2,3,…p) dilakukan perubahan bobot vij(baru) = vij(lama) + ∆vij dan bias (i=0,1,2,…,n) dengan persamaan berikut. ii) Tes kondisi berhenti. Jika kondisi berhenti telah terpenuhi, maka pelatihan jaringan dapat terpenuhi.
  • 35. 17 Daftar Notasi : xi = Unit ke-I pada lapisan masukan V0j = nilai penimbang sambungan pada bias Xi = nilai aktifasi dari unit Xi untuk unit Zi Zj = Unit ke-j pada lapisan tersembunyi Vij: nilai penimbang sambungan dari unit Xi ke Z_inj = keluaran untuk unitZj unit Zi zj = nilai aktifasi dari unit Zj Wij = selisih antara Vij (t) denganVij(t+1) Yk = unit ke -k pada lapisan keluaran δk = faktor pengaturan nilai penimbang Y_ink = net masukan untuk unit Yk sambungan pada lapisan keluaran Yk = nilai aktifasi dari unit Yk δj = faktor pengaturan nilai penimbang Wk0 = nilai penimbang sambungan pada bias sambungan pada lapisan tersembunyi untuk unit Yk α = konstanta laju pelatihan (leaming rate) Wkj = nilai penimbang sambungan dari Zij ke 0<α<1 unit Yk E = Total galat Wjk = selisih antara Wjk(t) denganWjk(t+1) c. Pengertian Algoritma Backpropagation. Algoritma Backpropagation merupakan prosedur sistematis untuk memecahkan masalah dengan langkah meminimalkan kuadrat error keluaran dengan cara penurunan gradien. 2.1.5. Pengertian aplikasi diagnosa kanker serviks dengan menggunakan algoritma backpropagation. Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation merupakan suatu aplikasi untuk mengidentifikasi kanker serviks dengan menggunakan algoritma pelatihan propagasi balik yang mengadopsi pengetahuan.
  • 36. 18 2.2. Tinjauan Umum Software Adapun software yang digunakan untuk membuat program ini adalah Borland Delphi versi 7.0 dengan permrograman database bawaan Delphi yaitu Database Desktop. 2.2.1. Borland delphi a. Sejarah Borland Delphi Delphi sendiri sebenarnya berasal dari bahasa pemrograman yang cukup terkenal, yaitu pascal. Bahasa pascal sendiri telah diciptakan pada tahun 1971 oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu Niklaus Wirth. Nama pascal diambil dari ahli matematika dan filsafat dari Perancis, yaitu Blaise Pascal (1623-1662). Sejak saat itu, muncul beberapa versi pascal diantaranya Turbo Pascal yang dirilis oleh Borland International tahun 1983, namun hanya dapat dijalankan di sistem operasi DOS. Namun dalam perkembangan selanjutnya Borland International juga merilis Turbo Pascal yang berjalan di Windows 3.x yaitu TurboPascal for Wndows. Karena Turbo Pascal for Windows dirasa cukup sulit, sehingga ditahun 1993 Borland International mengembangkan bahasa pascal yang bersifat visual yaitu dirilisnya Delphi 1 pada tahun 1995. Seiring perkembangan, Delphi terus diperbaharui dari Delphi 2 untuk Windows 95/NT, Delphi 6, Delphi 7 hingga yang terbaru adalah Delphi 8. b. Pengertian Borland Delphi. Wahana Komputer (2005) menyatakan Borland Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis windows. Delphi digolongkan
  • 37. 19 ke dalam bahasa pemrograman visual yang menitik beratkan pada pemrograman berrorientasi objek. Bahasa pemroraman delphi dikembangkan menggunakan bahasa pascal. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada ketersediaan berbagai macam kontrol program yang lebih banyak dan lebih canggih, penulisan listing program yang lebih canggih dan serba otomatis serta dapat menghasilkan program-program canggih, dimulai dari pemrograman multimedia, grafis sampai dengan pemrograman database yang menggunakan jaringan. Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programer dalam membuat program. 2.2.2. Database Database adalah sekumpulan data yang disusun dengan aturan tertentu sehingga memudahkan kita dalam mengelola dan memperoleh informasi darinya. Berdasarkan pengertian tersebut sehingga dalam pembuatan aplikasi ini dibutuhkan database untuk mengelola data baik berupa informasi maupun bobot- bobot yang akan digunakan. Untuk itu database yang digunakan penulis adalah database desktop dan database pada excel. a. Database Desktop Bahasa Pemrograman Delphi dilengkapi dengan beberapa tool yang sangat membantu dalam proses pembuatan program. Diantaranya adalah tool dengan nama Database Desktop. Tool ini merupakan anak Program Delphi yang biasa digunakan untuk membuat database dan tabel.
  • 38. 20 Dalam database desktop, disediakan berbagai macam jenis database yang bisa digunakan untuk membuat program menggunakan Delphi, diantaranya adalah database dengan tipe paradox, MSaccess, FoxPro, Dbase, Oracle, MS SQL Server dan Interbase. Dalam tipe atau format paradox, satu file database hanya berisi satu tabel database, sehingga agak berbeda dengan format Ms-access yang memungkinkan membuat beberapa tabel dalam satu database. Untuk menampung keluar masuknya data khususnya data pengalaman serta gejala-gejala kanker serviks dalam aplikasi yang penulis buat ini, maka tipe database yang digunakan adalah tipe paradox. Pengertian database dalam paradox sendiri adalah kumpulan beberapa record yang tersimpan dalam sebuah file, dengan kata lain tabel dalam paradox disebut sebagai database. b. Microsoft Excel Microsoft excel merupakan program jenis spreadsheet digunakan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan tabel, angka-angka dan grafik. Lembar-lembar kerja (worksheet) dalam Microsoft Excel tersusun dalam kolok-kolom dan baris-baris sehingga Anda dengan mudah dapat membuat suatu database dalam excel. Dalam aplikasi ini penggunaan Microsoft excel untuk menampung keluar masuknya data khususnya bobot-bobot dan bias yang digunakan maupun dihasilkan saat proses pelatihan jaringan syaraf tiruan.
  • 39. 21 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Bahan dan Alat Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan adalah data yang diperoleh dari 120 sampel pasien RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Yayasan Kanker Indonesia cabang Semarang (Tesis Magister Ilmu Biomedik, 2004) serta data hasil penelusuran melalui perpustakaan maupun internet. 3.1.2. Alat Alat yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : a. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras (hardware) merupakan perangkat fisik dari sebuah sistem komputer. Komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : i. Satu (1) unit Laptop Zyrex : a) Processor Intel(R) Core™ i3 CPU M370 @ 2.40GHz. b) Memory 2 GB RAM. c) Harddisk Samsung HN-M320MBB SATA d) DVD multi record Ultra Speed ii. Printer Canon Pixma IP 1880
  • 40. 22 b. Perangkat lunak (software) Perangkat lunak (software) adalah program komputer yang merupakan suatu susunan instruksi yang harus diberikan kepada unit pengolah agar komputer dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. i. Sistem Operasi Windows7 Starter ii. Bahasa Pemrograman Borland Delphi versi 7.0 iii. Database Tipe paradox iv. Microsoft Office 2007 : word, excel & visio 3.2. Metodologi Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan berbagai metode dalam pengambilan data maupun teknik pengumpulan data serta waktu dan tempat penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut: 3.2.1. Metode penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah Metode Studi Kasus. Dalam Nazir (2003), Maxfield menyatakan bahwa studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Nazir (2003) menyatakan metode ini memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karekter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
  • 41. 23 3.2.2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : a. Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab. Penulis melakukan wawancara langsung dengan pegawai rekam medik RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes menyangkut perkembangan kasus kanker serviks. Data tersebut penulis gunakan sebagai latar belakang dari penulisan laporan ini. b. Studi Pustaka Pendekatan kepustakaan dilakukan untuk pengambilan data sampel pasien kanker serviks yang digunakan sebagai data pelatihan dan data testing, mengetahui tentang kanker serviks mulai dari gejala-gejala hingga cara pendeteksian, cara kerja dari algoritma perambatan balik dan penerapannya dalam diagnosa kanker serviks. Latar belakang serta konsep-konsep penyelesaian masalah serta teori pendukung diperoleh dengan studi pustaka ini. 3.2.3. Jenis dan sumber data a. Jenis Data Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah : i. Data primer Data primer yang dikumpulkan adalah data dari hasil wawancara dengan pegawai rekam medik RSUD Prof. W. Z. Yohanes Kupang tentang data kasus kanker serviks. ii. Data sekunder
  • 42. 24 Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari dokumen yang berkaitan secara langsung dengan penelitian yang dilakukan. b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara, hasil penelusuran dari internet dan perpustakaan berupa literatur yang berhubungan erat dalam penelitian kanker serviks. 3.2.4. Waktu dan Tempat Penelitian. a. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 17 September s/d 19 September 2011 untuk pengambilan data kasus kanker serviks. b. Tempat penelitian Penelitian dilakukan pada bagian rekam medik di RSUD Prof. W. Z. Yohanes Kupang. 3.2.5. Teknik Analisa dan Pengolahan Data Dalam teknik analisa dan pengolahan data ini berguna untuk mendapatkan data yang sesuai untuk dilakukan analisa lebih lanjut. a. Teknik Analisa Data. Teknis dalam analisa data yaitu dengan menerapkan Jaringan syaraf tiruan untuk mendapatkan hasil analisa yang diharapkan. b. Teknik Pengolahan Data Teknik Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi atas tahapan sebagai berikut:
  • 43. 25 Melakukan Normalisasi Data sehingga batasan data dapat diketahui untuk menentukan fungsi aktifasi yang tepat untuk diterapkan dalam jaringan syaraf tiruan. Menyesuaikan variable learning pada Jaringan syaraf tiruan sehingga data yang diolah dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan. 3.3. Metode Analisa dan Perancangan Sistem 3.3.1. Alur sistem Jogiyanto (1989) menyatakan bahwa alur sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Dalam sistem jaringan syaraf tiruan dengan menggunakan algoritma backpropagation, menjelaskan bagaimana hubungan antara informasi dengan data yang dianalisa tersebut seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6. Alur Algoritma backpropagation
  • 44. 26 a. Alur Sistem Data Pelatihan Gambar 7. Alur Sistem Data Pelatihan b. Alur Sistem Data Pengujian Gambar 8. Alur Sistem Data Pengujian
  • 45. 27 3.3.2. Diagram konteks Diagram konteks juga merupakan sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diaram konteks dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem sehingga sering disebut dengan diagram global. Pada Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation memiliki 2 entitas yaitu Admin dan Pengguna. Pada aplikasi ini entitas Admin melakukan pelatihan JST dengan laju pembelajaran yang telah ditentukan serta melakukan pengujian dengan menggunakan bobot yang dihasilkan dari pelatihan JST sedangkan entitas pengguna memasukkan data baru kanker serviks dan melakukan diagnosa kanker serviks dari data baru kanker serviks, dari aplikasi ini akan dihasilkan keakuratan JST yang nantinya akan digunakan sebagai target keakuratan dari diagnosa kanker serviks, serta hasil diagnosa dan juga memperoleh informasi seputar kanker serviks. Dibawah ini merupakan diagram konteks dari Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation: Gambar 9. Diagram Konteks Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation
  • 46. 28 3.3.3. Diagram berjenjang Jogiyanto (1989) menyatakan bahwa diagram berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi. Diagram berjenjang dapat digambar dengan menggunakan notasi proses yang digunakan di DFD. Pada Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation ini dapat dijelaskan bahwa Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation memiliki 3 proses yaitu proses pelatihan dan pengujian JST, diagnosa kanker serviks dan seputar kanker serviks yang terdapat pada level 0. Gambar Diagram Berjenjang pada perancangan sistem dengan menggunakan jaringan syarat tiruan ini tampak pada gambar dibawah ini : Gambar 10. Diagram Berjenjang Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation
  • 47. 29 3.3.4. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram atau Diagram Arus Data merupakan diagram yang menggambarkan perpindahan dan perubahan data dalam suatu sistem dengan sejumlah simbol tertentu tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. a. Data Flow Diagram Level 0 (DFD Level 0) Data Flow Diagram (DFD) level 0 merupakan suatu model sistem yang menggambarkan alur data dari proses pemasukan, yang akan menghasilkan keluaran. Pada DFD Level 0 Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation ini memiliki 3 proses antara lain: i. Pelatihan dan Pengujian JST. Proses ini hanya bisa dioperasikan oleh Entitas Admin, proses ini akan mendapatkan masukkan data dari tabel data pelatihan dan data testing dan akan menghasilkan keakuratan JST. ii. Diagnosa Kanker Serviks. Entitas Pengguna ataupun admin akan memasukan data uji kanker serviks dimana data berupa gejala dan pengalaman dari orang yang didiagnosa tersebut kemudian dilakukan diagnosa data orang yang diagnosa dan hasil diagnosanya akan disimpan pada penyimpanan data tabel input, iii. Seputar Kanker Serviks. Proses ini hanya akan memberikan informasi tentang kanker serviks, penyebab, proses terjadinya, resiko, pencegahan dan pengobatan kanker serviks.
  • 48. 30 Gambar DFD level 0 Pada perancangan sistem dengan menggunakan jaringan syarat tiruan ini tampak pada gambar dibawah ini : Gambar 11. DFD Level 0 Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation 3.3.5. Kamus data arus data Jogiyanto (1989) menyatakan bahwa kamus data arus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan Kamus Data Arus Data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap. Berikut ini susunan kamus data arus data dalam aplikasi ini :
  • 49. 31 a. Nama arus data : Data pelatihan Alias :- Bentuk data : Field Arus data : Simpanan D1 - Proses1.0 b. Nama arus data : Data Testing Alias :- Bentuk data : Field Arus data : Simpanan D2 - Proses 1.0 c. Nama arus data : Keakuratan JST Alias :- Bentuk data : Field Arus data : Proses 1.0 - Entitas Admin d. Nama arus data : Data baru kanker serviks Alias :- Bentuk data : Field Arus data : Entitas Admin/Pengguna - Proses 2.0 e. Nama arus data : Data Input Alias :- Bentuk data : Field Arus Data : Proses 2.0 - Simpanan D3
  • 50. 32 f. Nama arus data : Hasil Diagnosa JST Alias :- Bentuk data : field Arus data : Proses 2.0 - Entitas Admin/Pengguna & Simpanan D3 g. Nama arus data : Keterangan seputar kanker serviks Alias :- Bentuk data : field Arus data : Proses 3.0 - Entitas Admin/Pengguna 3.3.6. Kamus data tabel Kamus data tabel merupakan sebuah bentuk yang menjelaskan tentang semua jenis data yang terlibat dalam suatu proses pembuatan database. Kamus data tabel dalam sistem ini adalah: a. Kamus Data Tabel Data Pelatihan
  • 51. 33 Tabel 1. Kamus Data Tabel Data Pelatihan Tabel Data Pelatihan Kunci Index Di Sistem Di Program Primary Key : - Data Pelatihan datapelatihan Nama Item Data Type Lebar Keterangan Di Sistem Di Program Text - Berhubungan intim Umur Menikah X1 < 18 thn Text - Jumlah Pernikahan X2 Ganti Pasangan Text - Kategori Paritas X3 Kelahiran hidup Text - Jumlah Anak yang Jumlah Anak X4 dilahirkan Text - Metode Kontrasepsi Metode kontrasepsi X5 yang digunakan Text Perokok X6 - Perokok aktif/pasif Riwayat Penyakit Text - Pernah mengidap X7 Kelamin penyakit kelamin Text - Pendarahan Setelah Pendarahan Kontak X8 Berhubungan Text - Pendarahan Lewat Pendarahan Vagina X9 Periode Menstruasi Text - Keputihan Berbau X10 Keputihan Berbau Text - Nyeri Panggul X11 Nyeri Panggul Text - Gangguan Buang Air Gangguan BAK X12 Kecil Text - Deteksi IVA T Keadaan leher rahim
  • 52. 34 b. Kamus Data Tabel Data Testing Tabel 2. Kamus Data Tabel Data Testing Tabel Data Testing Kunci Index Di Sistem Di Program Primary Key : - Data testing Datatesting Nama Item Data Type Lebar Keterangan Di Sistem Di Program Text - Berhubungan intim Umur Menikah X1 < 18 thn Text - Jumlah Pernikahan X2 Ganti Pasangan Text - Kategori Paritas X3 Kelahiran hidup Text - Jumlah Anak yang Jumlah Anak X4 dilahirkan Text - Metode Kontrasepsi Metode kontrasepsi X5 yang digunakan Text Perokok X6 - Perokok aktif/pasif Riwayat Penyakit Text - Pernah mengidap X7 Kelamin penyakit kelamin Text - Pendarahan Setelah Pendarahan Kontak X8 Berhubungan Text - Pendarahan Lewat Pendarahan Vagina X9 Periode Menstruasi Text - Keputihan Berbau X10 Keputihan Berbau Text - Nyeri Panggul X11 Nyeri Panggul Text - Gangguan Buang Air Gangguan BAK X12 Kecil Alpha - Deteksi IVA T Keadaan leher rahim
  • 53. 35 c. Kamus Data Tabel input Tabel 3. Kamus Data Tabel input Tabel input Kunci Index Di Sistem Di Program Primary Key : Kd Tabel input t_input Nama Item Data Type Lebar Keterangan Di Sistem Di Program Alpha 5 Kode Kd Kode data Alpha 30 Nama Nama Nama Penderita Alpha 12 Berhubungan intim Umur Menikah X1 < 18 thn Alpha 5 Jumlah Pernikahan X2 Ganti Pasangan Alpha 16 Kategori Paritas X3 Kelahiran hidup Alpha 11 Jumlah Anak yang Jumlah Anak X4 dilahirkan Alpha 15 Metode Kontrasepsi Metode kontrasepsi X5 yang digunakan Alpha Perokok X6 6 Perokok aktif/pasif Riwayat Penyakit Alpha 6 Pernah mengidap X7 Kelamin penyakit kelamin Alpha 6 Pendarahan Setelah Pendarahan Kontak X8 Berhubungan Alpha 6 Pendarahan Lewat Pendarahan Vagina X9 Periode Menstruasi Alpha 6 Keputihan Berbau X10 Keputihan Berbau Alpha 6 Nyeri Panggul X11 Nyeri Panggul Alpha 6 Gangguan Buang Air Gangguan BAK X12 Kecil Alpha 8 Deteksi IVA T Keadaan leher rahim Alpha 35 Hasil Diagnosa Hasil Diagnosa Hasil Kanker Serviks
  • 54. 36 3.3.7. Arsitektur jaringan algoritma backpropagation Jaringan saraf terdiri dari 3 lapisan, yaitu input layer memiliki 12 unit neuron, yaitu X1 – X12, yang terhubung langsung dengan hidden layer yang memiliki 1 unit neuron hidden yaitu Z. Hubungan neuron-neuron pada input layer dan hidden layer tersebut ditentukan oleh bobot dari input layer ke hidden layer yaitu V11 – V12_1 dan bias ke hidden layer yaitu V0. Kemudian, 1 unit neuron hidden Z terhubung langsung dengan output layer yang memiliki 1 unit neuron yaitu Y yang besarnya ditentukan oleh bobot dari hidden layer ke output layer yaitu w1 dan bias ke output layer yaitu w0. Gambar arsitektur jaringan algoritma Backpropagation diagnosa kanker serviks, tampak pada gambar dibawah ini : v1 1 Gambar 12. Arsitektur Jaringan Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation
  • 55. 37 3.3.8. Perancangan Masukan dan Keluaran Untuk memudahkan komunikasi antara aplikasi yang dibuat dengan pengguna maka dibuat perancangan antar muka (interface design) yang semuanya disesuaikan dengan hasil analisa terhadap analisa data. Berikut ini adalah model design perancangan antar muka Aplikasi Diagnosa Kanker Serviks dengan menggunakan Algoritma Backpropagation : a. Perancangan Form Status Pengguna Sebuah aplikasi pada umumnya memiliki menu loggin atau ijin masuk untuk membedakan status pengguna, sehingga dibedakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Form status pengguna juga sebagai pintu pengaman yang pertama dalam aplikasi yaitu mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke dalam sistem. Adapun antar muka yang didesain seperti gambar dibawah ini : Gambar 13. Perancangan Form Status Pengguna
  • 56. 38 b. Perancangan Form Menu Utama Antar muka awal yang pertama ini sebagai pintu masuk pada aplikasi, pada menu utama ini menjadi media penempatan semua menu yang dipergunakan untuk menjalankan bagian-bagian dari aplikasi ini. Adapun perancangan menu utama dibagi menjadi 2 tampilan yaitu menu utama untuk status admin dan menu utama untuk status pengguna, tampilan keduanya tampak pada gambar-gambar dibawah ini : i. Perancangan Form menu utama untuk status admin Gambar 14. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Admin
  • 57. 39 ii. Perancangan Form menu utama untuk status pengguna Gambar 15. Perancangan Form Menu Utama untuk Status Pengguna c. Perancangan Form Pelatihan dan Pengujian JST Form ini memiliki 2 tab yang terdiri dari tab pelatihan dan tab pengujian. Adapun perancangan form Pelatihan dan pengujian JST tampak pada gambar dibawah ini :
  • 58. 40 i. Tab Pelatihan FORM PELATIHAN DAN PENGUJIAN JST APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Pelatihan Pengujian Latih JST Pilih Data Pelatihan : Pilih Data Uji JST No Umur Menikah(X1) Jumlah Pernikahan (X2) Kategori Paritas (X3 Jumlah Anak (X4) ……... Identivikasi IVA (T) Simpan Bobot Load Bobot Variabel Pembelajaran Laju Pembelajaran : STATUS Limit Error : off Epoch Maksimal : Momentum : Gambar 16. Perancangan Tab Pelatihan pada Form Pelatihan dan Pengujian JST ii. Tab Pengujian FORM PELATIHAN DAN PENGUJIAN JST APLIKASI DIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Pelatihan Pengujian Latih JST Keakuratan Pilih Data Pengujian : Pilih Data 00,00 % Uji JST No Umur Menikah(X1) Jumlah Pernikahan (X2) Kategori Paritas (X3 Jumlah Anak (X4) ……... Identivikasi IVA (T) Simpan Bobot Load Bobot Variabel Pembelajaran Laju Pembelajaran : STATUS Limit Error : off Epoch Maksimal : Momentum : Gambar 17. Perancangan Tab Pengujian pada Form Pelatihan dan Pengujian JST
  • 59. 41 d. Perancangan Form Diagnosa Kanker serviks Form ini memiliki 2 tab yang terdiri dari tab Diagnosa dan tab lihat data. Adapun perancangan form diagnosa kanker serviks tampak pada gambar dibawah ini : i. Tab Diagnosa FORM DIAGNOSA KANKER SERVIKS Diagnosa Lihat Data Kode data Nama Pengalaman Gejala Umur Menikah < 20 Tahun >= 20 Tahun Riwayat Penyakit Kelamin Ya Tidak 1x > 1x Jumlah Pernikahan Pendarahan kontak Ya Tidak Kategori Paritas Pendarahan Vagina Ya Tidak Jumlah Anak <= 3 orang > 3 orang Keputihan Berbau Ya Tidak Metode Kontrasepsi Bukan Hormonal Hormonal Nyeri Panggul Ya Tidak Perokok Ya Tidak Gangguan Buang Air Kecil Ya Tidak Deteksi IVA Target keakuratan Hasil Diagnosa Negatif Positif 00,00 % Terinfeksi Kanker Serviks Tidak Terinfeksi Kanker Serviks Tambah Diagnosa Simpan Gambar 18. Perancangan Tab Diagnosa pada Form Diagnosa Kanker Serviks
  • 60. 42 ii. Tab Lihat data Gambar 19. Perancangan Tab Lihat data pada Form Diagnosa Kanker Serviks e. Form Seputar Kanker Serviks Gambar 20. Perancangan Form Seputar Kanker Serviks
  • 61. 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Data Sampel acuan atau referensi yang diujikan pada penulisan ini adalah sampel data pasien kanker serviks yang berasal dari RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Yayasan Kanker Indonesia cabang Semarang (Tesis Magister Ilmu Biomedik, 2004). Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 120 sampel data, dari total sampel tersebut, dibagi penggunaannya untuk sampel pelatihan adalah 96 sampel, sedangkan sisanya 24 digunakan untuk sampel pengujian. Setelah itu dilakukan proses normalisasi data. Proses normalisasi ini berhubungan erat dengan fungsi aktivasi jaringan syaraf tiruan yang nantinya akan menghasilkan keluaran yang berpresisis tinggi. Proses normalisasi data dijabarkan sebagai berikut: a. Kelompok umur menikah i. < 20 tahun =1 ii. >= 20 tahun =0 b. Kelompok jumlah pernikahan i. 1x =0 ii. >1x =1
  • 62. 44 c. Kelompok kategori paritas i. Nulipara =0 ii. Primipara = 0,25 iii. Multipara = 0,5 iv. Grandemultipara =1 d. Kelompok jumlah anak i. <= 3 orang =0 ii. > 3 orang =1 e. Kelompok metode kontrasepsi i. Bukan hormonal =0 ii. Hormonal =1 f. Kelompok perokok i. Ya =1 ii. Tidak =0 g. Kelompok riwayat penyakit kelamin i. Ya =1 ii. Tidak =0 h. Kelompok pendarahan kontak i. Ya =1 ii. Tidak =0 i. Kelompok pendarahan vagina i. Ya =1 ii. Tidak =0
  • 63. 45 j. Kelompok keputihan berbau i. Ya =1 ii. Tidak =0 k. Kelompok nyeri panggul i. Ya =1 ii. Tidak =0 l. Kelompok gangguan buang air kecil i. Ya =1 ii. Tidak =0 m. Kelompok deteksi IVA i. Negatif =0 ii. Positif =1 4.2. Implementasi Program Dari program yang sudah tersedia menghasilkan tampilan yang sangat berperan penting dalam proses mengolah data. Pada saat program dijalankan maka akan tampil sebuah form yang berisi ijin masuk, pengguna diminta untuk memilih status pengguna, menginput nama dan password dengan benar sehingga program tersebut dapat di jalankan.
  • 64. 46 4.2.1. Form status pengguna Setelah masuk dalam form status pengguna, maka akan tampil form yang meminta user untuk memilih status pengguna, menginput nama dan password, untuk status diberikan dua pilihan, yaitu Admin dan pengguna. Form status pengguna dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 21. Form Status Pengguna Apabila user memilih status sebagai Admin, user harus mengetahui nama dan password aplikasi karena merupakan kunci untuk masuk dalam form menu utama serta yang akan menjalankan pelatihan dan pengujian JST, jika user melakukan kesalahan dalam menginput nama atau password maka akan tampil pesan kesalahan “Periksa nama pengguna dan password anda” Tampilan pesan kesalahan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
  • 65. 47 Gambar 22. Form Pesan Kesalahan memasukkan nama dan password Apabila user memilih status sebagai pengguna, user tidak perlu mengisi nama dan password. Dapat langsung masuk dalam form menu utama. 4.2.2. Form Menu Utama Pada menu utama ini menjadi media penempatan semua menu yang dipergunakan untuk menjalankan bagian-bagian dari aplikasi ini. Tampilan utama dari aplikasi ini dibagi dalam dua tampilan yaitu, menu utama untuk Admin dan Pengguna. Form menu utama dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini : a. Form menu utama untuk status admin Gambar 23. Form Menu Utama untuk Status Admin
  • 66. 48 Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 3 menu utama berupa label-label yaitu : Pelatihan dan Pengujian JST, Diagnosa Kanker Serviks dan Seputar Kanker Serviks. i. Pelatihan dan Pengujian JST Menu ini berfungsi menampilkan form Pelatihan dan Pengujian JST. ii. Diagnosa Kanker Serviks Menu ini berfungsi untuk menampilkan form Diagnosa Kanker Serviks iii. Seputar Kanker Serviks Menu ini berfungsi menampilkan form Seputar Kanker Serviks. b. Form menu utama untuk status pengguna Gambar 24. Form Menu Utama untuk Status Pengguna Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa hanya terdapat 2 menu utama berupa label-label yaitu : Diagnosa Kanker Serviks dan Seputar Kanker Serviks.
  • 67. 49 4.2.3. Form pelatihan dan pengujian JST Form ini memiliki 2 tab, yaitu tab Pelatihan, tab Pengujian dengan fungsinya masing-masing. a. Tab Pelatihan Tab Pelatihan berfungsi untuk melakukan pelatihan terhadap 80% sampel data dari 120 sampel kanker serviks yang telah dilakukan normalisasi data. Di dalam tab pelatihan terdiri dari tombol pilih data yang berfungsi untuk menambahkan data pelatihan pada tabel yang telah tersedia, pada saat memilih tombol pilih data, maka tombol latih dan tombol simpan bobot akan aktif, tombol latih JST ini berfungsi untuk melakukan pelatihan terhadap data pelatihan, stooping condition pelatihan akan ditentukan berdasarkan kebutuhan pelatihan jaringan yaitu variable pembelajaran yang telah ditentukan, tombol simpan bobot berfungsi untuk menyimpan bobot-bobot dan bias baru hasil dari pelatihan, bobot tersebut yang nantinya akan dilakukan untuk melakukan pengujian JST. Tampilan tab pelatihan form pelatihan dan pengujian JST dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
  • 68. 50 Gambar 25. Tab Pelatihan pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum melakukan pelatihan JST i. Proses Pelatihan JST Untuk mendapatkan hasil diagnosa yang sesuai, maka jaringan syaraf tiruan yang telah dibuat haruslah dilatih dengan berbagai variable pembelajaran yang kemungkinan bisa dilakukan. Salah satu percobaan melatih jaringan syaraf tiruan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
  • 69. 51 Gambar 26. Proses Pelatihan JST Diagnosa Kanker Serviks Dapat dilihat bahwa pelatihan diatas menggunakan variable pembelajaran dengan laju pembelajaran : 0.05, limit error : 0.06, epoch maximal : 1000 dan momentum 0.2, momentum sendiri berfungsi untuk memperkecil perubahan bobot. Setelah selesai melakukan pelatihan maka bobot dan bias baru yang dihasilkan akan disimpan melalui tombol simpan bobot. Bobot dan bias baru tersebut akan digunakan untuk melakukan pengujian. b. Tab Pengujian Tab pengujian berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap 20% sampel data dari 120 sampel kanker serviks yang telah dilakukan normalisasi data. Di dalam tab pengujian terdapat tombol pilih data yang fungsinya untuk menambahkan data pengujian pada tabel yang telah tersedia, pada saat memilih tombol pilih data, maka tombol uji JST dan tombol load bobot akan aktif, tombol load bobot berfungsi untuk mengambil bobot-bobot dan bias baru hasil
  • 70. 52 dari pelatihan, bobot tersebut yang nantinya akan dilakukan untuk melakukan pengujian JST, tombol uji JST ini berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap data pengujian, pengujian ini akan menghasilkan keakuratan berupa persentase. Tampilan tab pengujian form pelatihan dan pengujian JST sebelum dilakukan pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 27. Tab Pengujian pada form Pelatihan dan Pengujian JST sebelum melakukan pengujian JST i. Proses Pengujian JST Untuk menguji jaringan maka terlebih dahulu pengguna harus memilih data pada tombol pilih data, setelah memilih data maka data pengujian akan ditampilkan pada tabel, dikarenakan proses pengujian ini menggunakan bobot dan bias baru yang telah dihasilkan dari proses pelatihan JST maka sebelum lakukan pengujian terlebih dahulu bobot harus diambil dengan menggunakan
  • 71. 53 tombol load bobot, setelah semua bobot dan bias baru diambil, pilih tombol Uji JST untuk menguji jaringan. Jaringan dikatakan sudah pintar atau telah mampu mengenali pola apabila nilai akurasinya tinggi atau ditetapkan diatas 90%. Salah satu hasil pengujian JST dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 28. Hasil Pengujian Jaringan Setelah dilakukan pengujian pada berbagai macam kombinasi Pelatihan dengan arsitektur jaringan yang tetap maka hasil yang paling baik adalah dengan menggunakan kombinasi laju pembelajaran 0.05 dengan tingkat keakuratannya sebesar 95.83% . Dengan tingkat keakuratan yang mendekati 100% ini jaringan tersebut dianggap layak sebagai dasar pengujian atau diagnosa kanker serviks. Pada tabel 4 menunjukkan hasil pengujian dengan beberapa laju pembelajaran dan limit error :
  • 72. 54 Tabel 4. Hasil Pengujian dengan kombinasi tingkat pembelajaran Akurasi Epoch No. Laju pembelajaran Limit error (%) Maksimal 1 0.01 0.06 73.26 1000 2 0.02 0.06 89.58 1000 3 0.03 0.06 89.58 1000 4 0.04 0.06 89.58 1000 5 0.05 0.06 95.83 1000 6 0.06 0.06 95.14 1000 7 0.07 0.06 95.14 1000 8 0.08 0.06 95.14 1000 9 0.09 0.06 95.14 1000 10 0.1 0.06 95.14 1000 4.2.4. Form Diagnosa Kanker Serviks Form diagnosa Kanker Serviks memiliki dua tab proses yaitu diagnosa dan lihat data dengan fungsinya masing-masing. a. Tab diagnosa Tab diagnosa memiliki fungsi untuk mendiagnosa kanker servik serta menyimpan data inputan ke dalam database Di dalam tab diagnosa pada form ini terdapat tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data diagnosa kanker serviks, tombol diagnosa berfungsi untuk mendiagnosa kanker serviks berdasarkan hasil pembelajaran jaringan terbaik, tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data dalam database, tampilan tab diagnosa data pada form ini tampak pada gambar dibawah ini :
  • 73. 55 Gambar 29. Tab diagnosa pada form diagnosa kanker serviks Telah diketahui dari hasil pembelajaran jaringan, diperoleh kombinasi pembelajaran terbaik adalah dengan laju pembelajaran 0.05 dengan tingkat akurasi 95,83%. Hasil pembelajaran tersebut yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk melakukan diagnosa kanker serviks dengan data diagnosa beragam. Salah satu hasil diagnosa dengan data input yang berbeda diperoleh hasil sebagai berikut:
  • 74. 56 Gambar 30. Hasil Diagnosa Kanker Serviks Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Dengan akurasi 95.83 % b. Data Tester: 1. Umur Menikah = < 20 Tahun 2. Jumlah Pernikahan = 1x 3. Kategori Paritas = Multipara 4. Jumlah anak = > 3 orang 5. Metode Kontrasepsi = Hormonal 6. Perokok = Ya 7. Riwayat Penyakit Kelamin = Tidak 8. Pendarahan Kontak = Ya 9. Pendarahan Vagina = Ya 10. Keputihan Berbau = Ya
  • 75. 57 11. Nyeri Panggul = Ya 12. Gangguan Buang Air Kecil = Tidak 13. Identivikasi IVA = Positif Hasil Analisis jaringan syaraf tiruan = Terinfeksi Kanker Serviks. b. Tab Lihat Data Tab Lihat data memiliki fungsi untuk melihat data kanker serviks yang telah diinput atau sebagai tab pencarian data. Di dalam tab lihat data pada form ini terdapat tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data kanker serviks yang telah diinput, tampilan tab lihat data pada form ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 31. Tab lihat data pada form diagnosa kanker serviks Pada tab ini juga disedikan sebuah edit teks yang berfungsi untuk pencarian data diagnosa berdasarkan kode yang dimasukkan.
  • 76. 58 4.2.5. Form seputar kanker serviks Form seputar kanker serviks ini berfungsi untuk memberikan informasi tentang arti kanker serviks, penyebab kanker serviks, proses terjadinya kanker serviks, yang beresiko terkena kanker serviks, pencegahan kanker serviks dan pengobatan kanker serviks. Di dalam form seputar kanker servks terdapat label- label yang mempunyai fungsi untuk menampilkan informasi seputar kanker serviks, tampilan form seputar kanker serviks dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 32. Form seputar kanker serviks Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa form ini memiliki label-label yang berfungsi untuk menampilkan informasi seputar kanker serviks, informasi tersebut dapat dilihat dengan menyorot mouse pada label tersebut.
  • 77. 59 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil uraian dan pembahasan masalah pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu : a. Jaringan syaraf tiruan telah mampu melakukan diagnosa sesuai data yang dimasukan dan juga sesuai hasil belajar jaringan terhadap data pelatihan yang diberikan. b. Algoritma Backpropagation yang dipakai untuk penyesuaian bobot dapat merespon data pelatihan dengan baik ditandai dengan akurasi jaringan yang dihasilkan semuanya hampir sama. c. Penentuan parameter pengujian jaringan merupakan salah satu kunci keberhasilan pembelajaran dalam jaringan syaraf tiruan. d. Jaringan syaraf tiruan merupakan alternatif yang handal dalam melakukan analisis, prediksi dengan ketepatan yang hampir sama dengan seorang pakar tergantung dari data pelatihan jaringan dan arsitektur jaringan yang tepat. e. Jaringan syaraf tiruan tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran tertentu, semua keluaran atau kesimpulan yang ditarik oleh jaringan syaraf tiruan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran ke dalam jaringan syaraf tiruan dimasukka pola-pola input dan target lalu jaringan akan diajari untuk memberikan jawaban yang bisa diterima.
  • 78. 60 5.2. Saran Dalam laporan ini, saran yang ingin penulis sampaikan khususnya dan perlu dipertimbangan adalah sebagai berikut : a. Banyak algoritma pembelajaran dalam jaringan syaraf tiruan namun algoritma Backpropagation sangatlah handal dalam melakukan penyesuaian bobot baru sehingga output jaringan syaraf tiruan hampir sama dengan output dari data aslinya. b. Untuk mendapatkan hasil prediksi yang lebih akurat, sebaiknya dataset pelatihan ditingkatkan lagi jumlahnya. c. Penentuan Parameter boleh dirubah sesuai keinginan dengan tujuan untuk mendapat nilai akurasi dan performa yang lebih tinggi lagi. d. Perlunya sistem komputer yang lebih baik lagi terutama pada prosesor dan memorinya dikarenakan jaringan syaraf tiruan ini akan selalu membangkitkan bilangan random dan penyesuaian bobot secara kontinyu. Dengan demikian proses pembelajarannya semakin cepat.
  • 79. 61 DAFTAR PUSTAKA Alam, M. Agus J., Membuat Program Aplikasi menggunakan Delphi 6 & Delphi 7, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara, Direktorat Jenderal PP & PL Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2009. Fadlisyah., dan Rizal, Pemrograman Computer Vision Pada Video Menggunakan Delphi+Vision Lab VCL 4.01, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011. Jogiyanto, Analisis & Desain, Andi, Yogyakarta, 1989. Nazir, Moh., Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, 2003. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Cetakan Kesepuluh, Balai Pustaka, Jakarta, 1999. Setiawati, Donna., Buku Panduan Praktikum Pemrograman Terstruktur, STIKOM-UYELINDO, Kupang, 2009. Sutojo, T., Edy Mulyanto. dan Vincent Suhartono, Kecerdasan Buatan, Andi, Yogyakarta, 2011. Wahana komputer, Membuat Program Kreatif dan Profesional dengan Delphi, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2005.
  • 80. 62 Wiyono, Sapto., Tesis Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Untuk Deteksi Dini Keganasan Kanker Serviks, UNIVERSITAS DIPONEGORO, Semarang, 2004. Yayasan Kanker Indonesia, Informasi Dasar Tentang Kanker, Cetakan Keempat, Yayasan Kanker Indonesia, 2008.