SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 87
x




www.taruna-nusantara-mgl.sch.id/e-learning
www.fisikatn-55.blogspot.com
                                       Terjadinya Gelombang
                                       Klasifikasi Gelombang
                                       Konsep-konsep Dasar
                                       Sifat Gelombang
                                       Pers. Gel. Berjalan
                                       Pers. Gel. Stasioner
                                       Percobaan Melde
                                       Latihan Soal

                          (c)st.legiyo.tn_2012
Mulanya hanya sumber gelombang yang berupa
titik partikel melakukan gerak harmonik
sederhana atau getaran selaras

SUMBER GELOMBANG BERUPA GETARAN ATAU
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Selanjutnya partikel tetangga ikut bergetar
Partikel berikutnya ikut bergetar
Demikian seterusnya, sehingga terbentuklah
gelombang.

Maka dikatakan, gelombang adalah ….
Karena setiap partikel yang bergetar membawa
energi, maka gelombang juga dikatakan sebagai ….
Contoh: ….
Partikel medium tidak merambat. Yang merambat
getarannya (puncak gelombang/lembah
gel/rapatan/renggangan). Perhatikan partikel-partikel
berwarna merah, mereka hanya bergetar.
x

Klasifikasi Gelombang

  pulsa
                                          transversal
                  arah getar
                                          longitudinal

                                           mekanik
gelombang          medium
                                          elektromgnt

                                           berjalan
                  amplitudo
                                           stasioner

                   (c)st.legiyo.tn_2012
Pulse




        (c)st.legiyo.tn_2012
Transverse Waves




Longitudinal Waves




                      (c)st.legiyo.tn_2012
Travelling Waves




Standing Waves




                   (c)st.legiyo.tn_2012
Spektrum Gelombang Elektromagneik

                        Panjang gelombang (meter)
                             3
          3   x104                      3 x10- 4                 3 x10- 8          3 x10- 12
                                                          C.
              Glb Radio            Glb Mikro              ta      UV          Sinar Gamma -----------
                               FM
                                           Infra red      m              Sinar- X
Arus AC              Radio TV     TV seluler
 60 Hz                AM  Ch 2-6 Ch 7                     pa
                                dst                        k
                                                       1014
  102     104        106     108   1010 1012                      1016      1018    1020       1022
                              Frekuensi (hertz)




                                          (c)st.legiyo.tn_2012
Konsep-konsep Dasar

    B               F                     B   :        puncak gelombang
                        G       H
                                          D   :        dasar gelombang
A       C       E                         ABC :        bukit gelombang
                            I
                                          CDE :        lembah gelombang
            D




                                       P : pusat rapatan
P   Q       R           S
                                       Q :pusat renggangan


                                (c)st.legiyo.tn_2012
Konsep-konsep Dasar
Satu gelombang       : terdiri dari 1 bukit dan 1 lembah glb
                       atau 1 rapatan dan 1 renggangan
Satu panj. Glb (1 λ) : jarak 2 titik berurutan yang sefase
                       (simpangan dan arah getarnya sama)



Perioda glb. (T)    : wkt. yg. dibutuhkan untuk
                       membentuk sebuah gel
Frekuensi glb. (f)   : banyaknya glb yg terbentuk per
                       satuan. wkt.
Cepat rambat glb (c) : jarak yg ditempuh glb per satuan
                       waktu

                        (c)st.legiyo.tn_2012
Konsep-konsep Dasar

    B               F

A       C       E       G       H
                                                           λ
                                                           λ
            D               I




P   Q       R           S                              λ
                                                       λ

                                (c)st.legiyo.tn_2012
Konsep-konsep Dasar



T=t/n
           T=1/f
f=n/t


         c=s/t                           c= λ/T
         Jika t = T, maka s = λ          c=λf


                  (c)st.legiyo.tn_2012
                                           soal
SIFAT-SIFAT GELOMBANG



1. Dapat mengalami pemantulan (reflection)
2. Dapat mengalami pembiasan              (refraction)
3. Dapat digabungkan (superposisi/interferensi)
4. Dapat dilenturkan   (difraksi)
5. Dapat dikutubkan    (polarisasi - khusus glb.
   Transversal)




                   (c)st.legiyo.tn_2012
                                                     soal
Ripple Tank




                                          Sinar gelombang


                                     Muka Glb datar


                                     Muka Glb melingkar




              (c)st.legiyo.tn_2012
Pemantulan gelombang permukaan air
                                             3

                                             1
                              2
                1

                                                                  4           P      F
                     3
                                  i   i’

                    Bidang pantul
                                                                      1 = muka gelombang datang
                                                                      2 = sinar datang
                                                                      3 = muka gelombang pantul
 Pada pemantulan berlaku :                                            4= sinar pantul
        Sudut datang (i) = sudut pantul (i’)

 Sudut datang adl. sudut antara muka glb datang dengan bid. pantul atau
 antara sinar datang dengan grs normal.
 Sudut pantul adl. sudut antara muka glb pantul dengan bid. pantul atau
 antara sinar pantul dengan grs normal.
                                           (c)st.legiyo.tn_2012
PENJELASAN GAMBAR 3:
Karena muka gelombang datang berupa gel datar, maka
sinar-sinar datangnya sejajar. Sehingga akan terbentuk
bayangan di fokus cermin. Jadi dalam kasus ini TITIK
BAYANGAN = TITIK FOKUS
                                Dengan demikian
                                muka-muka gel
                  R=2f          pantul berupa
                                lingkaran-lingkaran
                         f
                                konsentris dengan
                                pusat di F. Jarak
           P       F            antar muka gel
                                pantul = jarak antar
                                muka gel datang
LATIHAN 1:
Gelombang datar bergerak menuju cermin cekung.
Lukis muka gelombang pantulnya dalam ukuran
sebenarnya, jika jari-jari cermin 5 cm, panjang gel
datang 0,5 cm.




          P       F
LATIHAN 2
Lukis muka gelombang pantul yang terbentuk ketika
gelombang datar dipantulkan oleh cermin cembung.
Diketahui jari-jari cermin 4 cm dan panjang
gelombang 0,5 cm. (Lukis dalam ukuran sebenarnya)



                             R = 2f = 40 cm

                   f=20 cm

                             F       P
PEMBAHASAN LATIHAN 2:
Muka gelombang datang berasal dari BENDA (sumber
gelombang). Muka gelombang pantul berasal dari
BAYANGAN.
                                   Karena sinar datang
                                   sejajar sumbu utama
                    R = 2f = 40 cm cermin, maka
                                   bayangan jatuh pada
            f=20 cm
                                   titik fokus.
                    F        P     TITIK FOKUS =
                                   TITIK BAYANGAN
                   Jadi muka-muka gel pantul
                   berupa lingkaran-lingkaran
                   konsentris dengan pusat di F.
LATIHAN 3:
Gelombang melingkar (bola), bergerak menuju
cermin cembung. Sumber gel datang berada paa
jarak 2 cm dari cermin. Jari-jari cermin 4 cm,
panjang gel datang 0,5 cm. Lukis muka gelombang
pantulnya. Lukis dalam ukuran sebenarnya


                       R = 2f = 40 cm
             f=20 cm

                       F       P
PEMBAHASAN 3:
s = 2 cm, f = -2 cm => s’ = -1 cm
Benda berupa titik -> menghasilkan muka gel bola
Bayangan berupa titik -> juga menghslkn gel bola
                               Muka-muka gel
                               pantul merupakan
                               lingkaran-lingkaran
                               konsentris dengan
                               pusat di titik
                               bayangan A’. Panj
              s’
                               gel pantul = panj gel
         s          F      P
                               datang. Panj gel =
                               jarak antar muka
                               gel.
Pembiasan gelombang permukaan air
                                                 Muka glb datang           Sinar datang
                   B                             Muka glb bias             Sinar bias

             A i            C                = panj. glb = jarak 2 mk glb berurutan
                        r                  i = sudut datang
                                           r = sudut bias
         ’
               D

      Dari segitiga ABC ( B = 900)
                                                              Karena    = c / f, maka
dan
    segitiga ADC ( D= 900)                                      sin i / sin r = c / c’
diperoleh
        sin i = BC / AC
        sin r = AD / AC                                     Dimana c dan c’ masing-
    Jadi                                                masing adl cepat rambat glb
        sin i / sin r = BC / AD                         di medium I dan di medium II
                   sin i / sin r =   / ’
                                       (c)st.legiyo.tn_2012
Superposisi gelombang
                                                   A
                                                  P

                                         S2            S1
                                              Q
                                              B



Dua sumber gelombang S1 dan S2 sefase menghasilkan
pola interferensi gelap dan terang. Superposisi puncak
glb dari S1 dengan puncak glb dari S2 menghasilkan
interferensi konstruktif (terang), seperti titik P dan Q.
Superposisi puncak glb dari S1 dengan lembah glb dari
S2 menghasilkan interferensi destruktif (gelap), seperti
titik A dan B
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Superposisi
Ketika dua gelombang atau lebih datang secara bersamaan
pada tempat yang sama. Resultan gangguan adalah jumlah
gangguan dari masing-masing gelombang. Hasil superposisi
dua gelombang atau lebih akan menghasilkan interferensi
konstruktif (positif) atau interferensi destruktif (negatif)


                                                 Int. konstruktif,
        +         =                              hsl superposisi
                                                 dua gel sefase


                                                 Int. destruktif, hsl
        +         =                              superposisi dua gel
                                                 berlawanan fase
                          (c)st.legiyo.tn_2012
Difraksi / Lenturan Gelombang




Gelombang akan mengalami difraksi/lenturan jika melalui
celah atau tepi suatu penghalang. Itulah sebabnya
mengapa kita dapat mendengarkan suara orang dari balik
pintu. Warna biru adl muka glb, warna merah adl sinar
glb.


                       (c)st.legiyo.tn_2012
Polarisasi                  Sebelum melalui celah,
                            gelombang tali memiliki
                            arah getar ke segala arah.
                            Setelah melewati celah
                            vertikal, gelombang
                            tersebut hanya memiliki
                            arah getar vertikal saja.
                            Demikian juga setelah
                            melewati celah horisontal.
                            Jadi terjadi penyerapan
                            sebagian arah getar
                            gelombang.

             (c)st.legiyo.tn_2012
Dispersi




           (c)st.legiyo.tn_2012
                                  soal
Persamaan Glb. Berjalan (Travelling Waves)

O
                   P

         x
Sebuah gelombang tali menjalar kekanan
dengan kecepatan c. Titik O adalah pangkal
tali yang sekaligus sebagai sumber gelobang.
Arah getar awal titik O ke atas. P adalah
sebarang titik pada tali, berjarak x di sebelah
kanan O.
                   (c)st.legiyo.tn_2012
Simpangan sebuah titik                           O
                                                              P
                                                        x
Ketika titik O sudah bergetar selama t (tO = t), maka titik
P baru bergetar selama tP = t – x/c

Jadi pada saat t, simpangan titik O adalah :
      yO = A sin θ = A sin ωt = A sin 2 t/T

dan simpangan titik P adalah :
      yP = A sin ω(t – x/c)
         =…
         = A sin (ωt – kx),             k = 2 / λ : bilangan gelomb
         =…                             (t/T - x/λ) = ΦP : fase ttk P
         = A sin 2 (t/T-x/λ)             2 ΦP = θP : sudut fase ttk P
         = A sin 2 ΦP
         = A sin θP       (c)st.legiyo.tn_2012
x
Secara Umum ditulis

                                                       Arah rambatan ke kanan,
Awal gerakan titik O ke atas                           dan P di kanan O

          y =      A sin ( t                     kx)
                                                       Arah rambatan ke kiri,
Awal gerakan titik O ke bawah                          dan P di kanan O



        y =       A sin 2 (t/T                        x/λ)

                               (c)st.legiyo.tn_2012
                                                                   soal
Beda Fase                         A
                                             B
                 O


                                        xB
                          xA

  Beda fase antara dua titik A dan B:
  ΔΦ = ΦB - ΦA
     = (t/T-xB/λ) - (t/T-xA/λ)
     = -(xB/λ - xA/λ)

   ΔΦ = -Δx / λ

                     (c)st.legiyo.tn_2012
Kecepatan (getaran) sebuah titik




                Percepatan (getaran) sebuah titik




                    (c)st.legiyo.tn_2012
                                           soal
Persamaan Glb. Stasioner (Standing Waves)
Gelombang stasioner merupakan produk interferensi dua
gelombang berlawanan arah dengan syarat-syarat
tertentu, yaitu kedua gelombang memiliki frekuensi dan
amplitudo sama.




                       (c)st.legiyo.tn_2012
Two sine waves with different frequencies: Beats

        f = | f1 - f2 | = frequency of beat




                    (c)st.legiyo.tn_2012
Two sine waves travelling in the same direction:
  Constructive and Destructive Interference




                    (c)st.legiyo.tn_2012
Two sine waves travelling in opposite directions
           create a standing wave




                   (c)st.legiyo.tn_2012
Persamaan Glb. Stasioner (Standing Waves)
                               Sebuah titik P pada tali dilewati
O                          Q
                               oleh dua buah gelombang,
                P
                               masing-masing bersumber di
        x                      titik O dan titik Q dengan
                               kelajuan sama c. Frekuensi dan
                               amplitudo keduanya juga
                               sama.
Terhadap gel. dari O, titik P tertinggal dgn beda fase –x/ .
 Terhadap gel. dari Q, titik P mendahului dgn beda fase +x/ .




                          (c)st.legiyo.tn_2012
x


                                     Menggabungkan Dua buah Grafik Linear
      Y                              secara Grafis

                                     x = 0  y1 = 0, y2 = 1
                          y=x+1
                                             y = y1 + y2 = 1  (0,1)
                                     x = 1  y1 = 0,5 , y2 = 1,5
 2                                           y = y1 + y2 = 2  (1,2)
                     y2 = ½ x + 1    Grs lurus yang melalui (0,1) dan (1,2)
1,5
                                     adalah     y=x+1
 1
                     y1 = ½ x
0,5
                                        Menggabungkan Dua Persamaan
                                X
                                        y1 = 0,5 x
          0,5   1   1,5                 y2 = 0,5 x + 1
                                        ------------------- (+)
                                        y=x+1

                                    (c)st.legiyo.tn_2012
(c)st.legiyo.tn_2012
AP = 2A cos kx = amplitudo gel stasioner
 Yp = Ap sin t

Ini artinya, amplitudo titik P yang merupakan sebarang titik
tergantung posisi titik tersebut terhadap titik O, dan merupakan
fungsi cosinus. Sedangkan simpangan titik tersebut, disamping
ditentukan oleh amplitudonya juga ditentukan oleh waktu dalam
fungsi sinus.




                       MAKSUDNYA ADALAH
                                   (c)st.legiyo.tn_2012
node = simpul




                         anti node = perut
Dari gambar, tampak titik-titik perut terhadap titik O berjarak
  x = 0, ½ , , 1½ , 2 … . = 0, ½ , 2(½ ), 3(½ ), 4(½ ), … dst.
  x = (n-1)(½ ) , n = 1, 2, 3, 4, … .

Dari gambar, tampak titik-titik simpul terhadap titik O berjarak
  x = ¼ , ¾ , 1¼ , 1¾ , … . = ¼ , 3(¼ ), 5(¼ ), 7(¼ ), … dst.
  x = (2n - 1)(¼ ) , n = 1, 2, 3, 4, … .
                           (c)st.legiyo.tn_2012
O                      Q
SECARA MATEMATIS,
Simpul adalah titik yang amplitudonya sama dengan nol, artinya
       Ap = 0
       2A cos kx = 0
       kx = /2, 3 /2, 5 /2, … = (2n-1) /2
       (2 / ) x = (2n-1) /2
       xS = (2n-1) /4, ----- > Posisi simpul : bil. Ganjil x ¼ dari titik O
               n = 1, 2, 3, …,          n = 1  simpul ke 1, dst
 Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum, artinya
        cos kx = 1
        …
        xP = (n-1) ½ ----- > Posisi perut : bil. Cacah x ½ dari titik O
               n = 1, 2, 3, …,         n = 1  perut ke 1, dst

                                  (c)st.legiyo.tn_2012
                                                                    soal
Pemantulan Gelombang Tali
Pada pemantulan dengan ujung bebas (ujung tali diberi gelang
ringan, sehingga dapat bergerak bebas) gelombang pantul tidak
mengalami pembalikan fase. (gambar kanan)
Pada pemantulan dengan ujung tetap (ujung tali diikat erat pada
tiang) gelombang pantul mengalami penambahan fase sebesar
½ atau mengalami pembalikan fase. (gambar kiri)




 Reflection from a HARD boundary
                                                Reflection from a SOFT boundary
                             (c)st.legiyo.tn_2012
(c)st.legiyo.tn_2012
Gel. Stasioner Hasil Int. Gel Datang dan Gel. Pantul


O                             x
                 P                              Q

                     L

Pandanglah seutas tali OQ yang panjangnya sama dengan L.
Ujung tali Q diikatkan ke sebuah tiang, pangkal tali O
digetarkan terus menerus. Akibatnya akan terjadi superposisi
antara gelombang datang dari O dengan gelombang pantul
dari Q.
Kita hendak meninjau simpangan sebuah titik sebarang P
berjarak x dari titik pantul pada saat titik O sudah bergetar
selama t.
                         (c)st.legiyo.tn_2012
O                    x
                 P        Q

             L


Simpangan titik P akibat gelombang datang adalah
                           y1 = A sin {ωt – k(L-x)}
Simpangan titik P akibat gelombang pantul tergantung ikatan
pada titik pantul:
   Untuk ikatan bebas,     y2 = A sin {ωt – k(L+x)}
   Untuk ikatan tetap,     y2 = A sin {ωt – k(L+x) + }




                         (c)st.legiyo.tn_2012
Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Bebas
Simpangan sebuah titik sebarang P, merupakan resultan
gelombang datang dan gelombang pantul,
  yP = y1 + y2
  yp = A sin {ωt – k(L-x)} + A sin {ωt – k(L+x)}
     = A sin               + A sin
     = A (sin    + sin )
     = 2A {sin ½ ( + ) cos ½ ( - )}
     = 2A sin (ωt – kL) cos kx
  yp = 2A cos kx sin (ωt – kL) = 2A cos 2 (x/ ) sin 2 (t/T – L/ )
    = AP sin (ωt – kL) = AP sin (2 (t/T –L/ )
     Ap = 2A cos kx                  amplitudo glb stasioner utk
        = 2A cos 2 (x/ )             ujung bebas

                           (c)st.legiyo.tn_2012
Standing Waves with soft boundary/free end




Terlihat bahwa:
• simpul-simpul berjarak (2n-1)(1/4 ) dari titik pantul
       xs(n) = (2n-1)(1/4 ), n = 1, 2, 3, … dst
                n = 1  simpul ke 1, dst
• perut-perut berjarak (n-1) ½ dari titik pantul
       xp(n) = (n-1) ½
                n = 1, 2, 3, … dst
                n = 1  perut ke 1, dst
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Bebas

                                                                   P2 S1
     yp = AP sin (ωt – kL)                              O                  Q


Simpul adalah titik yang amplitudonya sama dengan nol, artinya
      Ap = 0
      2A cos kx = 0
      kx = /2, 3 /2, 5 /2, … = (2n-1) /2
      (2 / ) x = (2n-1) /2
      xs = (2n-1) /4,
             n = 1, 2, 3, …,      n = 1  simpul ke 1, dst
Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum, artinya
       cos kx = 1
       …
       xP = (n-1) ½
              n = 1, 2, 3, …      n = 1  perut ke 1, dst
                                            (c)st.legiyo.tn_2012
Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Tetap
Pada ujng tetap gelombang pantul engalami perubahan fase ½
atau perubahan sudut fase ½ (2 ) = . Jadi simpangan
sebarang titik P adalah
   yP = y1 + y2
   yp = A sin {ωt – k(L-x)} + A sin {ωt – k(L+x) + }
      = A sin               + A sin
      = A (sin    + sin )
      = 2A {sin ½ ( + ) cos ½ ( - )}
      = 2A cos (ωt – kL) sin kx
  yp = 2A sin kx cos (ωt – kL) = 2A sin 2 (x/ ) cos 2 (t/T– L/ )
    = AP cos (ωt – kL) = AP cos 2 (t/T– L/ )
      Ap = 2A sin kx                  amplitudo glb stasioner
         = 2A sin 2 (x/ )             pd ujung tetap
                            (c)st.legiyo.tn_2012
Standing Waves with hard bondary/fixed end




Terlihat bahwa:
• simpul-simpul berjarak (n-1) ½ dari titik pantul
       xs(n) = (n-1) ½ ,
                n = 1, 2, … dst
                n = 1  simpul ke 1, dst
• perut-perut berjarak (2n-1)(1/4 ) dari titik pantul
       xp(n) = (2n-1)(1/4 )
                n = 1, 2, 3, … dst
                n = 1  perut ke 1, dst
                           (c)st.legiyo.tn_2012
Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Tetap                                        x

                                                                   P2
   yp = AP cos (ωt – kL)                                O               S2   Q




Simpul adalah titik yang amplitudonya sama dengan nol, artinya
      Ap = 0
      sin kx = 0
      kx = 0, , 2 , 3 , … = (n-1) ,     n = 1, 2, 3, … dst
      (2 / ) x = (n-1) ,
      xS = (n-1) ½

Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum, artinya
       sin kx = 1
       …
        xP = (2n-1)(1/4 ), n = 1, 2, 3, … dst
                                            (c)st.legiyo.tn_2012
Je Simpangan (y)                      Posisi simpul           Posisi perut     Acuan
 nis
      I    2A cos kx sin t             Xs = (2n-1) /4          Xp= (n-1) /2     X dari O

     IIA   2A cos kx sin ( t-kL) Xs = (2n-1) /4                Xp= (n-1) /2     X dari Q

     IIB   2A sin kx cos ( t-kL) Xs= (n-1) /2                  Xp = (2n-1) /4 X dari Q



           O S1 P2                         Q          Jenis Gel Stasioner
 I
                                                       I : pangkal dan ujung digetarkan
                                                      IIA : ujung bebas
                                  P2 S1               IIB : ujung tetap
IIA        O                               Q

                                                      P1 = perut ke-1
                             P2                       S1 = simpul ke-1
IIB        O                      S2         Q        n = nomor perut atau simpul = 1, 2, 3, …

                                        (c)st.legiyo.tn_2012                   soal
Percobaan Melde – Cepat rambat glb tali
                               Berbagai pola gelombang
                               stasioner pada tali untuk gaya
                               tegang tali yang berubah-ubah.
                               Ketika gaya tegang tali (F)
                               diperbesar, jumlah gelombang
                               berkurang.
                               Semakin sedikit jml gel artinya
                               semakin besar panjang
                               gelombangnya, yang berarti
                               semakin bsar pula cepat
                               rambatnya (c).
                                    Jadi cepat rambat gel (c)
                                    berbanding lurus dengan gaya
                                    tegang tali (F)
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ?




                       (c)st.legiyo.tn_2012
Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ?




                  1 = L/2  c1 = f L/2
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ?




                  2 = 2L/3  c2 = 2f L/3
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ?




                  3 = L  c3 = f L
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ?




                  4 = 2L  c4 = 2 f L
                       (c)st.legiyo.tn_2012
Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ?

      c1 : c2 : c3 : c4 = (fL/2) : (2f L/3) : (fL) : (2fL)
                        = 3 : 4 : 6 : 12
      Terlihat, semakin sedikit jumlah gelombang,
      semakin besar cepat rambat gelombangnya

Salah satu penyebab perubahan jumlah gelombang yang
terjadi atau perubahan cepat rambat gelombang adalah
adanya perubahan gaya tegang tali (F) .

Hubungan cepat rambat gelombang gelombang (c) dengan
gaya tegang (F) dan massa jenis tali ( ) dapat diturunkan
secara matematis seperti berikut ini


                           (c)st.legiyo.tn_2012
Percobaan Melde – Cepat rambat glb tali
                                          Besaran-besaran pada bagian
                                          tali yang membentuk
            T                             gelombang.
                  c                       c = cepat rambat gelombang
    F v.t
                                          v = kecepatan transversal
            c.t                           F = gaya tegang tali
  Impuls pada tali oleh gaya              T = gaya transversal
  transversal :
     I=Tt                                              Dari gambar tampak,
                                                        v t / c t = T / F,
  Perub. mom. tali sepanjang l = c.t :                  T=vF/ c
     p=mv= ct.v           ;m=    l          c2 = F /
  Impuls = perubahan                                   F
  momentum                                 c
    T.t = c t v
    T= cv

   Cepat rambat gelombang tali sebanding dengan akar gaya tegang tali dan
   berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang tali
                               (c)st.legiyo.tn_2012
Percobaan Melde – Cepat rambat glb tali
                              c
                              ΔL                              Kita tinjau sebuah
                              θθ                              gelombang tali yang
                   F     Fy          Fy        F              bergerak ke kanan
                                                              dengan kelajuan c.

                                          Selanjutnya kita perhatikan sepenggal
                                          kecil tali ΔL. Komponen gaya tegang tali
   Komponen gaya vertikal tersebut        pada penggalan tali ΔL yang berarah
   berfungsi sebagai gaya                 vertikal adalah
   sentripetal pada penggalan tali          2 Fy = 2 F sin θ = 2 F θ
   tersebut, sehingga:
                                               (untuk ΔL yang sangat kecil, sin θ = θ)
     2 F θ = m c2/R
   Karena : ΔL = R 2θ dan
             m = μ ΔL, maka                                    F
     2 F ΔL / 2R = μ ΔL c2 / R                            c
     c2 = F / μ

   Cepat rambat gelombang tali sebanding dengan akar gaya tegang tali dan
   berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang tali
                                   (c)st.legiyo.tn_2012
CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM FLUIDA




Fluida dengan massa jenis berada di dalam tabung
berpiston yang luas penampangnya A.




                    (c)st.legiyo.tn_2012
CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM FLUIDA




Piston ditekan ke kanan dengan gaya (p+ p)A sehingga
bergerak dengan kelajuan v.
Fluida dengan warna gelap adalah bagian yang ikut
bergerak ke kanan dengan kelajuan v.
Batas antara bagian yang bergerak dengan yang diam
bergerak ke kanan dengan kelajuan c.
v = kecepatan getaran
c = kecepatan penjalaran gelombang
                    (c)st.legiyo.tn_2012




(c)st.legiyo.tn_2012
CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM FLUIDA




                              B
                     c



                (c)st.legiyo.tn_2012
x

CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM ZAT PADAT



           E
     c
                            F
                  E              A       = Modulus Young
                             L
                                 Lo




                  (c)st.legiyo.tn_2012
                                                     soal
Transmisi Energi
    Ek = ½ mvmax2
    Ep = ½ kymax2
                                           y = A sin t
                                           ymax = A
                                           v = A cos t
                                           vmax = A
                                           a = - 2 A sin t
                                              =- 2y
                                           ma = ky
                                           m 2y = ky
                                           k=m 2
   E = ½ m ( A)2 = ½ (m            2)A2
                                           k = konst. elastisitas
   E = 2 2m f2A2

                    (c)st.legiyo.tn_2012
Transmisi Energi
Daya adalah laju perubahan energi getaran:
P     = E / t = 2 2m f2A2 / t




                 


                     (c)st.legiyo.tn_2012
                                             soal
1. Dari gambar, tentukan
   panjang gelombang,
   perioda,
   frekuensi, dan kece
   patan gelombang
2. Gelombang air laut melaju di samping kapal dengan
   kecepatan 40 m/s. Jarak horisontal antara puncak dan dasar
   gelombang terdekat 8 m. Tentukan: panjang gelombang,
   perioda dan frekuensinya.
3. Gelombang air laut mendekati mercu suar. Setiap 1 menit
   terdapat 8 puncak gelombang memecah di kaki mercu suar.
   Jarak antara dua dasar gelombang yang berdekatan 5 m.
   Tentukan cepat rambat gelombangnya.
4. Dua buah gabus berjarak 150 cm satu sama lain, berada di
   permukaan air danau. Keduanya bergerak naik turun
   bersama-sama dengan frekuensi 5 Hz. Pada suatu saat
   keduanya berada di puncak gelombang, dan diantara
   keduanya terdapat dua bukit gelombang. Hitung cepat
   rambat gelombang air danau tersebut.
                          (c)st.legiyo.tn_2012
5. Salin dan lengkapi gambar-gambar berikut ini. Setiap
   gambar menampilkan gelombang lurus yang mengenai
   penghalang. Lukis muka gelombang pantul masing-masing
               a           b         c




6. Sepotong batang bertindak sebagai
   pemantul gelombang. Semua muka
   gelobang pada gambar dihasilkan oleh
   pembangkit dalam waktu 5 sekon.
   Pemantul berjarak 0,2 m dari titik P. a)     P
   Hitung panjang gelombang, frekuensi,
   dan cepat rambat gelombang. b) Lukis
   sinar pantul dan muka gelombang                  C
   pantulnya.            (c)st.legiyo.tn_2012
7. Persamaan gelombang berjalan pada seutas tali
   dinyatakan dengan y = 0,02 sin (20 π t – 0,2 π x).
   Jika x dan y dalam cm dan t dalam sekon, tentukan:
   a. amplitudo,            d. bilangan gelombang
   b. panjang gelombang,    e. frekuensi gelombang!
   c. kelajuan perambatan,

8. Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan
   y = 0,2 sin 0,4 π (60t – x). x dan y dalam cm dan t
   dalam sekon. Tentukan:
   a. amplitudo, c. panjang gelombang, dan
   b. frekuensi, d. cepat rambat gelombang!

                       (c)st.legiyo.tn_2012
9. Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik oleh
   tangkai penggetar dengan frekuensi 5 Hz dan amplitudo 16
   cm, sehingga getaran tersebut merambat ke kanan
   sepanjang kawat dengan cepat rambat 20 m/s. Tentukan:
   a. persamaan umum simpangan gelombang berjalan,
   b. kecepatan dan percepatan partikel di titik x=38,5 m
      ketika ujung kawat telah bergetar selama 2,5 s,
   c. kecepatan dan percepatan maksimum dari sebarang
      partikel sepanjang kawat,
   d. sudut fase dan fase gelombang di titik x = 38,5 m ketika
      ujung kawat telah bergetar selama 2,5 s,
   e. beda fase antar dua partikel yang terpisah pada jarak
      1,5 meter.
                                              y    a sin b(cx d )
            dy         dv                     dy
        v      ; a                                  abc cosb(cx d )
            dt         dt                     dx
                            (c)st.legiyo.tn_2012
10. Gelombang sebuah slinki sepanjang 60 cm ditampilkan oleh
    pers y = 4 cos (πx/15) sin (100πt).
    a. Tentukan amplitudo pada x = 2,5 cm.
    b. Tentukan jumlah semua simpul
    c. Berapa kelajuan getaran partikel pada x = 5 cm dan t = 1/6 s
11. Seutas tali horisontal panjangnya 2 m. Salah satu ujungnya
    digetarkan, sedang ujung lainnya terikat. Jika perut ke-7
    berjarak 1,35 m dari titik asal getaran, hitung: a) panjang
    gelombangnya, b)jarak simpul ke-2 s.d. perut ke-4
12. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. Salah satu
    ujungnya digetarkan dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10
    cm, sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak. Getaran
    tersebut merambat sepanjang tali dengan cepat rambat 9 cm/s.
    a. Tentukan amplitude gelombang sasioner di titik berjarak
        225 cm dari titik asal getaran,
    b. Hitung jarak simpul ke-5 s.d. perut ke-7
                          (c)st.legiyo.tn_2012
13. Dalam percobaan Melde digunakan tali sepanjang 75 cm dan
    penggetar dengan frekuensi 50 Hz. Ketika massa beban tepat 250
    gram, terbentuk gelombang stasioner dengan 3 buah perut. Hitung
    a) kelajuan gelombang saat itu, b) mass beban, agar kelajuannya
    menjadi dua kali, c) massa per satuan panjang tali.
14. Suatu saat, kelajuan bunyi di udara 300 m/s dan kelajuan di dalam
    batang rel baja 1800 m/s. Jika massa jenis udara dan baja masing-
    masing 1,3 kg/m3 dan 7800 kg/m3, hitung perbandingan modulus
    Bulk udara dengan modulus Young baja.
15. Partikel bermassa 5 gram bergerak harmonik sederhana dengan
    frekuensi 1 Hz dan amplitudo 10 cm. a) Hitung simpangan
    maksimum, kecepatan maksimum, percepatan maksimum, dan
    energi mekaniknya; b) Ketika partikel sudah bergetar selama 1/6
    sekon, hitung simpangan, kecepatan, percepatan, energi kinetik,
    energi potensial, dan energi mekaniknya.
16. Gendang telinga menangkap bunyi dengan intensitas 2x10-6 W/m2
    dari sebuah earphone berdaya P watt, yang berada 4 cm dari
    gendang telinga tersebut. Berapa daya sebuah loud speaker yang
    berada pada jarak 10 m agar memberikan intensitas yang sama
    dengan earphone tersebut? (c)st.legiyo.tn_2012
17. Intensitas bunyi ditik A yang berjarak 2 m
    dari sumber bunyi adalah I. Kemudian titik
    A digeser menjauhi sumber bunyi sejauh 3
    m dari semula. Intensitas bunyi yang
    sekarang menjadi …
18. Jarak P ke sumber gempa dua kali jarak Q
    ke sumber gempa. Jika intensitas gempa di
    Q sama dengan 6X105 W/m2, berapa
    intensitas gempa yang dirasakan di P.
19. Intensitas bunyi di titik A yang berjarak 2
    m dari sumber bunyi adalah I. Kemudian
    titik A digeser menjauhi sumber bunyi
    sejauh 2 m dari semula. Intensitas bunyi
    yang sekarang adalah …
                   (c)st.legiyo.tn_2012
10. Diketahui: Gel stasioner dari dua gel berlawanan                 x
       y = 4 cos (πx/15) sin (100πt)
       y = 4 cos 2π(x/30) sin 2π(50t) => = 30 cm
       L = 60 cm
                                 60 cm
    Ditanyakan : a) Ap(x=5cm), b) nmax (simpul), c) v(x=2,5cm, t=1/6 s)
    Jawab      : O                                    Q
       a) Ap = 4 cos (π x/15) cm
                           30 = ….
       b) Dari analisis gambar terlihat, jml simpul seluruhnya (nmax)
          sama dengan dua kali jumlah gelombang (N)
                nmax = 2N
          Sedangkan jumlah gelombang (N) sama dengan panjang
          tali/slinki (L) dibagi panjang gel ( )
                N = L/
          Jadi
                nmax = 2L/ = ….
       c) v = dy/dt = ….
                            (c)st.legiyo.tn_2012
x

11. Diketahui : gel stasioner pada pemantulan ujung tetap.
       xP7 = 200 – 135 = 65 cm (x dihitung dari titik pantul)
       nP = 7 (perut)
 Ditanyakan : a) , b) xP4 – xS2
 Jawab        :
    a. xP7 = (2n – 1) ¼
       65 = (2.7 – 1) ¼
         = ….

   b. xP4 = (2.4 – 1) ¼         =…
       xS2 = (2 – 1) ½          =…
      ------------------------------------- (-)
        x                       = ….


                             (c)st.legiyo.tn_2012
12. Diketahui: gel stasioner pada pemantulan ujung bebas.
      A = 10 cm              x = 255 – 225 = 30 cm
      c = 9 m/s              f = ¼ Hz

   Ditanyakan: a) Ap(x=30cm), b) xP7 – xS5

   Jawab   :
     a) = c / f = ….


     b) xP7 – xS5   = (n – 1) ½ - (2n – 1) ¼
                    = {(7 – 1) ½(…)} – {(25 – 1) ¼ (…)}
                    = ….


                          (c)st.legiyo.tn_2012
x
PEMBAHASAN
13.a)    = 2L/N = …
        c= f=…
13b) c2 /c1 = 2/1
      maka M2/M1 = …
13c)    = F/c2



                              Bud
                  cud                     ud   Bud     bj
                                                   x
                  cbj          Ebj             Ebj     ud
                                          bj


                        (c)st.legiyo.tn_2012
x
PEMBAHASAN




   Ek = ½ mv2
   Ep = ½ ky2    k=m      2


   E = ½ m ( A)2 = ½ (m       2)A2

   E = 2 2m f2A2

                   (c)st.legiyo.tn_2012
x
PEMBAHASAN




             (c)st.legiyo.tn_2012
(c)st.legiyo.tn_2012

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyiBab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyiDedi Wahyudin
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang240297
 
Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner21 Memento
 
Gelombang mekanis
Gelombang mekanisGelombang mekanis
Gelombang mekanisEl Wijaya
 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang TransversalAzmi14015
 
Gerak harmonik dan super posisi
Gerak harmonik dan super posisiGerak harmonik dan super posisi
Gerak harmonik dan super posisiAlenne Thresia
 
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...hisbulloh huda S.Pd,M.Si
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiipan1992
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanikRisha Putri
 
3. gelombang bunyi dep. sain
3. gelombang bunyi dep. sain3. gelombang bunyi dep. sain
3. gelombang bunyi dep. sainNang PoDol
 

La actualidad más candente (19)

Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
 
sifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombangsifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombang
 
Gelombang XII-IPA-III
Gelombang XII-IPA-IIIGelombang XII-IPA-III
Gelombang XII-IPA-III
 
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyiBab vi getaran, gelombang, dan bunyi
Bab vi getaran, gelombang, dan bunyi
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
 
Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner
 
Gelombang mekanis
Gelombang mekanisGelombang mekanis
Gelombang mekanis
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 
Gelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMAGelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMA
 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
 
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
 
Gerak harmonik dan super posisi
Gerak harmonik dan super posisiGerak harmonik dan super posisi
Gerak harmonik dan super posisi
 
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
Xii bab bunyi marthen
Xii bab bunyi marthenXii bab bunyi marthen
Xii bab bunyi marthen
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 
3. gelombang bunyi dep. sain
3. gelombang bunyi dep. sain3. gelombang bunyi dep. sain
3. gelombang bunyi dep. sain
 

Destacado

Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayaniKelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayaniIlham W'ie
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFirdha Afsari
 
Media presentasi gerak harmonik sederhana
Media presentasi gerak harmonik sederhanaMedia presentasi gerak harmonik sederhana
Media presentasi gerak harmonik sederhanaN'dhiyya Elfsiwonest
 
1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final
1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final
1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Soal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xiiSoal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xiiBudi Santoso
 
SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPA
SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPASOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPA
SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPAohmed
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidinZainal Abidin Mustofa
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMASafri Hani
 

Destacado (15)

Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayaniKelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
 
1. gelombang bunyi
1. gelombang bunyi1. gelombang bunyi
1. gelombang bunyi
 
Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Bedah skl fisika
Bedah skl fisikaBedah skl fisika
Bedah skl fisika
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
 
Media presentasi gerak harmonik sederhana
Media presentasi gerak harmonik sederhanaMedia presentasi gerak harmonik sederhana
Media presentasi gerak harmonik sederhana
 
1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final
1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final
1. sma kelas xii rpp kd 3.1;4.1;4.10 gelop (karlina 1308233) final
 
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
 
gelombang bunyi
gelombang bunyigelombang bunyi
gelombang bunyi
 
Soal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xiiSoal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xii
 
SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPA
SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPASOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPA
SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA XII - IPA
 
Tumbukan
TumbukanTumbukan
Tumbukan
 
Bank Soal Fisika SMA
Bank Soal Fisika SMABank Soal Fisika SMA
Bank Soal Fisika SMA
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
 

Similar a GELBIAS

Similar a GELBIAS (20)

Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdfGelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdf
 
Gelombang.ppt
Gelombang.pptGelombang.ppt
Gelombang.ppt
 
3.9 Gelombang.ppt
3.9 Gelombang.ppt3.9 Gelombang.ppt
3.9 Gelombang.ppt
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gelombang By OtherSide's Teacher
Gelombang By OtherSide's TeacherGelombang By OtherSide's Teacher
Gelombang By OtherSide's Teacher
 
FISIKA 'GELOMBANG'
FISIKA 'GELOMBANG'  FISIKA 'GELOMBANG'
FISIKA 'GELOMBANG'
 
Bab 11 getaran
Bab 11 getaranBab 11 getaran
Bab 11 getaran
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 
K026228266
K026228266K026228266
K026228266
 
Karakteristik gelombang
Karakteristik gelombangKarakteristik gelombang
Karakteristik gelombang
 
Uas gasal fis xii 2014 2015
Uas gasal fis xii 2014 2015Uas gasal fis xii 2014 2015
Uas gasal fis xii 2014 2015
 
Syamiah alfi
Syamiah alfiSyamiah alfi
Syamiah alfi
 
Syamiah alfi
Syamiah alfiSyamiah alfi
Syamiah alfi
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bMeteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
 
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XIIBAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
 
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdfMateri Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
 
Media pembelajaran gelombang
Media pembelajaran gelombangMedia pembelajaran gelombang
Media pembelajaran gelombang
 

GELBIAS

  • 1. x www.taruna-nusantara-mgl.sch.id/e-learning www.fisikatn-55.blogspot.com Terjadinya Gelombang Klasifikasi Gelombang Konsep-konsep Dasar Sifat Gelombang Pers. Gel. Berjalan Pers. Gel. Stasioner Percobaan Melde Latihan Soal (c)st.legiyo.tn_2012
  • 2.
  • 3. Mulanya hanya sumber gelombang yang berupa titik partikel melakukan gerak harmonik sederhana atau getaran selaras SUMBER GELOMBANG BERUPA GETARAN ATAU GERAK HARMONIK SEDERHANA
  • 6. Demikian seterusnya, sehingga terbentuklah gelombang. Maka dikatakan, gelombang adalah …. Karena setiap partikel yang bergetar membawa energi, maka gelombang juga dikatakan sebagai …. Contoh: ….
  • 7. Partikel medium tidak merambat. Yang merambat getarannya (puncak gelombang/lembah gel/rapatan/renggangan). Perhatikan partikel-partikel berwarna merah, mereka hanya bergetar.
  • 8. x Klasifikasi Gelombang pulsa transversal arah getar longitudinal mekanik gelombang medium elektromgnt berjalan amplitudo stasioner (c)st.legiyo.tn_2012
  • 9. Pulse (c)st.legiyo.tn_2012
  • 10. Transverse Waves Longitudinal Waves (c)st.legiyo.tn_2012
  • 11. Travelling Waves Standing Waves (c)st.legiyo.tn_2012
  • 12. Spektrum Gelombang Elektromagneik Panjang gelombang (meter) 3 3 x104 3 x10- 4 3 x10- 8 3 x10- 12 C. Glb Radio Glb Mikro ta UV Sinar Gamma ----------- FM Infra red m Sinar- X Arus AC Radio TV TV seluler 60 Hz AM Ch 2-6 Ch 7 pa dst k 1014 102 104 106 108 1010 1012 1016 1018 1020 1022 Frekuensi (hertz) (c)st.legiyo.tn_2012
  • 13. Konsep-konsep Dasar B F B : puncak gelombang G H D : dasar gelombang A C E ABC : bukit gelombang I CDE : lembah gelombang D P : pusat rapatan P Q R S Q :pusat renggangan (c)st.legiyo.tn_2012
  • 14. Konsep-konsep Dasar Satu gelombang : terdiri dari 1 bukit dan 1 lembah glb atau 1 rapatan dan 1 renggangan Satu panj. Glb (1 λ) : jarak 2 titik berurutan yang sefase (simpangan dan arah getarnya sama) Perioda glb. (T) : wkt. yg. dibutuhkan untuk membentuk sebuah gel Frekuensi glb. (f) : banyaknya glb yg terbentuk per satuan. wkt. Cepat rambat glb (c) : jarak yg ditempuh glb per satuan waktu (c)st.legiyo.tn_2012
  • 15. Konsep-konsep Dasar B F A C E G H λ λ D I P Q R S λ λ (c)st.legiyo.tn_2012
  • 16. Konsep-konsep Dasar T=t/n T=1/f f=n/t c=s/t c= λ/T Jika t = T, maka s = λ c=λf (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 17. SIFAT-SIFAT GELOMBANG 1. Dapat mengalami pemantulan (reflection) 2. Dapat mengalami pembiasan (refraction) 3. Dapat digabungkan (superposisi/interferensi) 4. Dapat dilenturkan (difraksi) 5. Dapat dikutubkan (polarisasi - khusus glb. Transversal) (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 18. Ripple Tank Sinar gelombang Muka Glb datar Muka Glb melingkar (c)st.legiyo.tn_2012
  • 19. Pemantulan gelombang permukaan air 3 1 2 1 4 P F 3 i i’ Bidang pantul 1 = muka gelombang datang 2 = sinar datang 3 = muka gelombang pantul Pada pemantulan berlaku : 4= sinar pantul Sudut datang (i) = sudut pantul (i’) Sudut datang adl. sudut antara muka glb datang dengan bid. pantul atau antara sinar datang dengan grs normal. Sudut pantul adl. sudut antara muka glb pantul dengan bid. pantul atau antara sinar pantul dengan grs normal. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 20. PENJELASAN GAMBAR 3: Karena muka gelombang datang berupa gel datar, maka sinar-sinar datangnya sejajar. Sehingga akan terbentuk bayangan di fokus cermin. Jadi dalam kasus ini TITIK BAYANGAN = TITIK FOKUS Dengan demikian muka-muka gel R=2f pantul berupa lingkaran-lingkaran f konsentris dengan pusat di F. Jarak P F antar muka gel pantul = jarak antar muka gel datang
  • 21. LATIHAN 1: Gelombang datar bergerak menuju cermin cekung. Lukis muka gelombang pantulnya dalam ukuran sebenarnya, jika jari-jari cermin 5 cm, panjang gel datang 0,5 cm. P F
  • 22. LATIHAN 2 Lukis muka gelombang pantul yang terbentuk ketika gelombang datar dipantulkan oleh cermin cembung. Diketahui jari-jari cermin 4 cm dan panjang gelombang 0,5 cm. (Lukis dalam ukuran sebenarnya) R = 2f = 40 cm f=20 cm F P
  • 23. PEMBAHASAN LATIHAN 2: Muka gelombang datang berasal dari BENDA (sumber gelombang). Muka gelombang pantul berasal dari BAYANGAN. Karena sinar datang sejajar sumbu utama R = 2f = 40 cm cermin, maka bayangan jatuh pada f=20 cm titik fokus. F P TITIK FOKUS = TITIK BAYANGAN Jadi muka-muka gel pantul berupa lingkaran-lingkaran konsentris dengan pusat di F.
  • 24. LATIHAN 3: Gelombang melingkar (bola), bergerak menuju cermin cembung. Sumber gel datang berada paa jarak 2 cm dari cermin. Jari-jari cermin 4 cm, panjang gel datang 0,5 cm. Lukis muka gelombang pantulnya. Lukis dalam ukuran sebenarnya R = 2f = 40 cm f=20 cm F P
  • 25. PEMBAHASAN 3: s = 2 cm, f = -2 cm => s’ = -1 cm Benda berupa titik -> menghasilkan muka gel bola Bayangan berupa titik -> juga menghslkn gel bola Muka-muka gel pantul merupakan lingkaran-lingkaran konsentris dengan pusat di titik bayangan A’. Panj s’ gel pantul = panj gel s F P datang. Panj gel = jarak antar muka gel.
  • 26. Pembiasan gelombang permukaan air Muka glb datang Sinar datang B Muka glb bias Sinar bias A i C = panj. glb = jarak 2 mk glb berurutan r i = sudut datang r = sudut bias ’ D Dari segitiga ABC ( B = 900) Karena = c / f, maka dan segitiga ADC ( D= 900) sin i / sin r = c / c’ diperoleh sin i = BC / AC sin r = AD / AC Dimana c dan c’ masing- Jadi masing adl cepat rambat glb sin i / sin r = BC / AD di medium I dan di medium II sin i / sin r = / ’ (c)st.legiyo.tn_2012
  • 27. Superposisi gelombang A P S2 S1 Q B Dua sumber gelombang S1 dan S2 sefase menghasilkan pola interferensi gelap dan terang. Superposisi puncak glb dari S1 dengan puncak glb dari S2 menghasilkan interferensi konstruktif (terang), seperti titik P dan Q. Superposisi puncak glb dari S1 dengan lembah glb dari S2 menghasilkan interferensi destruktif (gelap), seperti titik A dan B (c)st.legiyo.tn_2012
  • 28. Superposisi Ketika dua gelombang atau lebih datang secara bersamaan pada tempat yang sama. Resultan gangguan adalah jumlah gangguan dari masing-masing gelombang. Hasil superposisi dua gelombang atau lebih akan menghasilkan interferensi konstruktif (positif) atau interferensi destruktif (negatif) Int. konstruktif, + = hsl superposisi dua gel sefase Int. destruktif, hsl + = superposisi dua gel berlawanan fase (c)st.legiyo.tn_2012
  • 29. Difraksi / Lenturan Gelombang Gelombang akan mengalami difraksi/lenturan jika melalui celah atau tepi suatu penghalang. Itulah sebabnya mengapa kita dapat mendengarkan suara orang dari balik pintu. Warna biru adl muka glb, warna merah adl sinar glb. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 30. Polarisasi Sebelum melalui celah, gelombang tali memiliki arah getar ke segala arah. Setelah melewati celah vertikal, gelombang tersebut hanya memiliki arah getar vertikal saja. Demikian juga setelah melewati celah horisontal. Jadi terjadi penyerapan sebagian arah getar gelombang. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 31. Dispersi (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 32. Persamaan Glb. Berjalan (Travelling Waves) O P x Sebuah gelombang tali menjalar kekanan dengan kecepatan c. Titik O adalah pangkal tali yang sekaligus sebagai sumber gelobang. Arah getar awal titik O ke atas. P adalah sebarang titik pada tali, berjarak x di sebelah kanan O. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 33. Simpangan sebuah titik O P x Ketika titik O sudah bergetar selama t (tO = t), maka titik P baru bergetar selama tP = t – x/c Jadi pada saat t, simpangan titik O adalah : yO = A sin θ = A sin ωt = A sin 2 t/T dan simpangan titik P adalah : yP = A sin ω(t – x/c) =… = A sin (ωt – kx), k = 2 / λ : bilangan gelomb =… (t/T - x/λ) = ΦP : fase ttk P = A sin 2 (t/T-x/λ) 2 ΦP = θP : sudut fase ttk P = A sin 2 ΦP = A sin θP (c)st.legiyo.tn_2012
  • 34. x Secara Umum ditulis Arah rambatan ke kanan, Awal gerakan titik O ke atas dan P di kanan O y = A sin ( t kx) Arah rambatan ke kiri, Awal gerakan titik O ke bawah dan P di kanan O y = A sin 2 (t/T x/λ) (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 35. Beda Fase A B O xB xA Beda fase antara dua titik A dan B: ΔΦ = ΦB - ΦA = (t/T-xB/λ) - (t/T-xA/λ) = -(xB/λ - xA/λ) ΔΦ = -Δx / λ (c)st.legiyo.tn_2012
  • 36. Kecepatan (getaran) sebuah titik Percepatan (getaran) sebuah titik (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 37. Persamaan Glb. Stasioner (Standing Waves) Gelombang stasioner merupakan produk interferensi dua gelombang berlawanan arah dengan syarat-syarat tertentu, yaitu kedua gelombang memiliki frekuensi dan amplitudo sama. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 38. Two sine waves with different frequencies: Beats f = | f1 - f2 | = frequency of beat (c)st.legiyo.tn_2012
  • 39. Two sine waves travelling in the same direction: Constructive and Destructive Interference (c)st.legiyo.tn_2012
  • 40. Two sine waves travelling in opposite directions create a standing wave (c)st.legiyo.tn_2012
  • 41. Persamaan Glb. Stasioner (Standing Waves) Sebuah titik P pada tali dilewati O Q oleh dua buah gelombang, P masing-masing bersumber di x titik O dan titik Q dengan kelajuan sama c. Frekuensi dan amplitudo keduanya juga sama. Terhadap gel. dari O, titik P tertinggal dgn beda fase –x/ . Terhadap gel. dari Q, titik P mendahului dgn beda fase +x/ . (c)st.legiyo.tn_2012
  • 42. x Menggabungkan Dua buah Grafik Linear Y secara Grafis x = 0  y1 = 0, y2 = 1 y=x+1 y = y1 + y2 = 1  (0,1) x = 1  y1 = 0,5 , y2 = 1,5 2 y = y1 + y2 = 2  (1,2) y2 = ½ x + 1 Grs lurus yang melalui (0,1) dan (1,2) 1,5 adalah y=x+1 1 y1 = ½ x 0,5 Menggabungkan Dua Persamaan X y1 = 0,5 x 0,5 1 1,5 y2 = 0,5 x + 1 ------------------- (+) y=x+1 (c)st.legiyo.tn_2012
  • 44. AP = 2A cos kx = amplitudo gel stasioner Yp = Ap sin t Ini artinya, amplitudo titik P yang merupakan sebarang titik tergantung posisi titik tersebut terhadap titik O, dan merupakan fungsi cosinus. Sedangkan simpangan titik tersebut, disamping ditentukan oleh amplitudonya juga ditentukan oleh waktu dalam fungsi sinus. MAKSUDNYA ADALAH (c)st.legiyo.tn_2012
  • 45. node = simpul anti node = perut Dari gambar, tampak titik-titik perut terhadap titik O berjarak x = 0, ½ , , 1½ , 2 … . = 0, ½ , 2(½ ), 3(½ ), 4(½ ), … dst. x = (n-1)(½ ) , n = 1, 2, 3, 4, … . Dari gambar, tampak titik-titik simpul terhadap titik O berjarak x = ¼ , ¾ , 1¼ , 1¾ , … . = ¼ , 3(¼ ), 5(¼ ), 7(¼ ), … dst. x = (2n - 1)(¼ ) , n = 1, 2, 3, 4, … . (c)st.legiyo.tn_2012
  • 46. O Q SECARA MATEMATIS, Simpul adalah titik yang amplitudonya sama dengan nol, artinya Ap = 0 2A cos kx = 0 kx = /2, 3 /2, 5 /2, … = (2n-1) /2 (2 / ) x = (2n-1) /2 xS = (2n-1) /4, ----- > Posisi simpul : bil. Ganjil x ¼ dari titik O n = 1, 2, 3, …, n = 1  simpul ke 1, dst Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum, artinya cos kx = 1 … xP = (n-1) ½ ----- > Posisi perut : bil. Cacah x ½ dari titik O n = 1, 2, 3, …, n = 1  perut ke 1, dst (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 47. Pemantulan Gelombang Tali Pada pemantulan dengan ujung bebas (ujung tali diberi gelang ringan, sehingga dapat bergerak bebas) gelombang pantul tidak mengalami pembalikan fase. (gambar kanan) Pada pemantulan dengan ujung tetap (ujung tali diikat erat pada tiang) gelombang pantul mengalami penambahan fase sebesar ½ atau mengalami pembalikan fase. (gambar kiri) Reflection from a HARD boundary Reflection from a SOFT boundary (c)st.legiyo.tn_2012
  • 49. Gel. Stasioner Hasil Int. Gel Datang dan Gel. Pantul O x P Q L Pandanglah seutas tali OQ yang panjangnya sama dengan L. Ujung tali Q diikatkan ke sebuah tiang, pangkal tali O digetarkan terus menerus. Akibatnya akan terjadi superposisi antara gelombang datang dari O dengan gelombang pantul dari Q. Kita hendak meninjau simpangan sebuah titik sebarang P berjarak x dari titik pantul pada saat titik O sudah bergetar selama t. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 50. O x P Q L Simpangan titik P akibat gelombang datang adalah y1 = A sin {ωt – k(L-x)} Simpangan titik P akibat gelombang pantul tergantung ikatan pada titik pantul: Untuk ikatan bebas, y2 = A sin {ωt – k(L+x)} Untuk ikatan tetap, y2 = A sin {ωt – k(L+x) + } (c)st.legiyo.tn_2012
  • 51. Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Bebas Simpangan sebuah titik sebarang P, merupakan resultan gelombang datang dan gelombang pantul, yP = y1 + y2 yp = A sin {ωt – k(L-x)} + A sin {ωt – k(L+x)} = A sin + A sin = A (sin + sin ) = 2A {sin ½ ( + ) cos ½ ( - )} = 2A sin (ωt – kL) cos kx yp = 2A cos kx sin (ωt – kL) = 2A cos 2 (x/ ) sin 2 (t/T – L/ ) = AP sin (ωt – kL) = AP sin (2 (t/T –L/ ) Ap = 2A cos kx amplitudo glb stasioner utk = 2A cos 2 (x/ ) ujung bebas (c)st.legiyo.tn_2012
  • 52. Standing Waves with soft boundary/free end Terlihat bahwa: • simpul-simpul berjarak (2n-1)(1/4 ) dari titik pantul xs(n) = (2n-1)(1/4 ), n = 1, 2, 3, … dst n = 1  simpul ke 1, dst • perut-perut berjarak (n-1) ½ dari titik pantul xp(n) = (n-1) ½ n = 1, 2, 3, … dst n = 1  perut ke 1, dst (c)st.legiyo.tn_2012
  • 53. Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Bebas P2 S1 yp = AP sin (ωt – kL) O Q Simpul adalah titik yang amplitudonya sama dengan nol, artinya Ap = 0 2A cos kx = 0 kx = /2, 3 /2, 5 /2, … = (2n-1) /2 (2 / ) x = (2n-1) /2 xs = (2n-1) /4, n = 1, 2, 3, …, n = 1  simpul ke 1, dst Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum, artinya cos kx = 1 … xP = (n-1) ½ n = 1, 2, 3, … n = 1  perut ke 1, dst (c)st.legiyo.tn_2012
  • 54. Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Tetap Pada ujng tetap gelombang pantul engalami perubahan fase ½ atau perubahan sudut fase ½ (2 ) = . Jadi simpangan sebarang titik P adalah yP = y1 + y2 yp = A sin {ωt – k(L-x)} + A sin {ωt – k(L+x) + } = A sin + A sin = A (sin + sin ) = 2A {sin ½ ( + ) cos ½ ( - )} = 2A cos (ωt – kL) sin kx yp = 2A sin kx cos (ωt – kL) = 2A sin 2 (x/ ) cos 2 (t/T– L/ ) = AP cos (ωt – kL) = AP cos 2 (t/T– L/ ) Ap = 2A sin kx amplitudo glb stasioner = 2A sin 2 (x/ ) pd ujung tetap (c)st.legiyo.tn_2012
  • 55. Standing Waves with hard bondary/fixed end Terlihat bahwa: • simpul-simpul berjarak (n-1) ½ dari titik pantul xs(n) = (n-1) ½ , n = 1, 2, … dst n = 1  simpul ke 1, dst • perut-perut berjarak (2n-1)(1/4 ) dari titik pantul xp(n) = (2n-1)(1/4 ) n = 1, 2, 3, … dst n = 1  perut ke 1, dst (c)st.legiyo.tn_2012
  • 56. Persamaan Glb. Stasioner pada Ujung Tetap x P2 yp = AP cos (ωt – kL) O S2 Q Simpul adalah titik yang amplitudonya sama dengan nol, artinya Ap = 0 sin kx = 0 kx = 0, , 2 , 3 , … = (n-1) , n = 1, 2, 3, … dst (2 / ) x = (n-1) , xS = (n-1) ½ Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum, artinya sin kx = 1 … xP = (2n-1)(1/4 ), n = 1, 2, 3, … dst (c)st.legiyo.tn_2012
  • 57. Je Simpangan (y) Posisi simpul Posisi perut Acuan nis I 2A cos kx sin t Xs = (2n-1) /4 Xp= (n-1) /2 X dari O IIA 2A cos kx sin ( t-kL) Xs = (2n-1) /4 Xp= (n-1) /2 X dari Q IIB 2A sin kx cos ( t-kL) Xs= (n-1) /2 Xp = (2n-1) /4 X dari Q O S1 P2 Q Jenis Gel Stasioner I I : pangkal dan ujung digetarkan IIA : ujung bebas P2 S1 IIB : ujung tetap IIA O Q P1 = perut ke-1 P2 S1 = simpul ke-1 IIB O S2 Q n = nomor perut atau simpul = 1, 2, 3, … (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 58. Percobaan Melde – Cepat rambat glb tali Berbagai pola gelombang stasioner pada tali untuk gaya tegang tali yang berubah-ubah. Ketika gaya tegang tali (F) diperbesar, jumlah gelombang berkurang. Semakin sedikit jml gel artinya semakin besar panjang gelombangnya, yang berarti semakin bsar pula cepat rambatnya (c). Jadi cepat rambat gel (c) berbanding lurus dengan gaya tegang tali (F) (c)st.legiyo.tn_2012
  • 59. Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ? (c)st.legiyo.tn_2012
  • 60. Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ? 1 = L/2  c1 = f L/2 (c)st.legiyo.tn_2012
  • 61. Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ? 2 = 2L/3  c2 = 2f L/3 (c)st.legiyo.tn_2012
  • 62. Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ? 3 = L  c3 = f L (c)st.legiyo.tn_2012
  • 63. Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ? 4 = 2L  c4 = 2 f L (c)st.legiyo.tn_2012
  • 64. Semakin sedikit jml gel =>semakin besar cepat rambatnya ? c1 : c2 : c3 : c4 = (fL/2) : (2f L/3) : (fL) : (2fL) = 3 : 4 : 6 : 12 Terlihat, semakin sedikit jumlah gelombang, semakin besar cepat rambat gelombangnya Salah satu penyebab perubahan jumlah gelombang yang terjadi atau perubahan cepat rambat gelombang adalah adanya perubahan gaya tegang tali (F) . Hubungan cepat rambat gelombang gelombang (c) dengan gaya tegang (F) dan massa jenis tali ( ) dapat diturunkan secara matematis seperti berikut ini (c)st.legiyo.tn_2012
  • 65. Percobaan Melde – Cepat rambat glb tali Besaran-besaran pada bagian tali yang membentuk T gelombang. c c = cepat rambat gelombang F v.t v = kecepatan transversal c.t F = gaya tegang tali Impuls pada tali oleh gaya T = gaya transversal transversal : I=Tt Dari gambar tampak, v t / c t = T / F, Perub. mom. tali sepanjang l = c.t : T=vF/ c p=mv= ct.v ;m= l c2 = F / Impuls = perubahan F momentum c T.t = c t v T= cv Cepat rambat gelombang tali sebanding dengan akar gaya tegang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang tali (c)st.legiyo.tn_2012
  • 66. Percobaan Melde – Cepat rambat glb tali c ΔL Kita tinjau sebuah θθ gelombang tali yang F Fy Fy F bergerak ke kanan dengan kelajuan c. Selanjutnya kita perhatikan sepenggal kecil tali ΔL. Komponen gaya tegang tali Komponen gaya vertikal tersebut pada penggalan tali ΔL yang berarah berfungsi sebagai gaya vertikal adalah sentripetal pada penggalan tali 2 Fy = 2 F sin θ = 2 F θ tersebut, sehingga: (untuk ΔL yang sangat kecil, sin θ = θ) 2 F θ = m c2/R Karena : ΔL = R 2θ dan m = μ ΔL, maka F 2 F ΔL / 2R = μ ΔL c2 / R c c2 = F / μ Cepat rambat gelombang tali sebanding dengan akar gaya tegang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang tali (c)st.legiyo.tn_2012
  • 67. CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM FLUIDA Fluida dengan massa jenis berada di dalam tabung berpiston yang luas penampangnya A. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 68. CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM FLUIDA Piston ditekan ke kanan dengan gaya (p+ p)A sehingga bergerak dengan kelajuan v. Fluida dengan warna gelap adalah bagian yang ikut bergerak ke kanan dengan kelajuan v. Batas antara bagian yang bergerak dengan yang diam bergerak ke kanan dengan kelajuan c. v = kecepatan getaran c = kecepatan penjalaran gelombang (c)st.legiyo.tn_2012
  • 70. CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM FLUIDA B c (c)st.legiyo.tn_2012
  • 71. x CEPAT RAMBAT GLB LONGITUDINAL DALAM ZAT PADAT E c F E A = Modulus Young L Lo (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 72. Transmisi Energi Ek = ½ mvmax2 Ep = ½ kymax2 y = A sin t ymax = A v = A cos t vmax = A a = - 2 A sin t =- 2y ma = ky m 2y = ky k=m 2 E = ½ m ( A)2 = ½ (m 2)A2 k = konst. elastisitas E = 2 2m f2A2 (c)st.legiyo.tn_2012
  • 73. Transmisi Energi Daya adalah laju perubahan energi getaran: P = E / t = 2 2m f2A2 / t  (c)st.legiyo.tn_2012 soal
  • 74. 1. Dari gambar, tentukan panjang gelombang, perioda, frekuensi, dan kece patan gelombang 2. Gelombang air laut melaju di samping kapal dengan kecepatan 40 m/s. Jarak horisontal antara puncak dan dasar gelombang terdekat 8 m. Tentukan: panjang gelombang, perioda dan frekuensinya. 3. Gelombang air laut mendekati mercu suar. Setiap 1 menit terdapat 8 puncak gelombang memecah di kaki mercu suar. Jarak antara dua dasar gelombang yang berdekatan 5 m. Tentukan cepat rambat gelombangnya. 4. Dua buah gabus berjarak 150 cm satu sama lain, berada di permukaan air danau. Keduanya bergerak naik turun bersama-sama dengan frekuensi 5 Hz. Pada suatu saat keduanya berada di puncak gelombang, dan diantara keduanya terdapat dua bukit gelombang. Hitung cepat rambat gelombang air danau tersebut. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 75. 5. Salin dan lengkapi gambar-gambar berikut ini. Setiap gambar menampilkan gelombang lurus yang mengenai penghalang. Lukis muka gelombang pantul masing-masing a b c 6. Sepotong batang bertindak sebagai pemantul gelombang. Semua muka gelobang pada gambar dihasilkan oleh pembangkit dalam waktu 5 sekon. Pemantul berjarak 0,2 m dari titik P. a) P Hitung panjang gelombang, frekuensi, dan cepat rambat gelombang. b) Lukis sinar pantul dan muka gelombang C pantulnya. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 76. 7. Persamaan gelombang berjalan pada seutas tali dinyatakan dengan y = 0,02 sin (20 π t – 0,2 π x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam sekon, tentukan: a. amplitudo, d. bilangan gelombang b. panjang gelombang, e. frekuensi gelombang! c. kelajuan perambatan, 8. Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0,2 sin 0,4 π (60t – x). x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan: a. amplitudo, c. panjang gelombang, dan b. frekuensi, d. cepat rambat gelombang! (c)st.legiyo.tn_2012
  • 77. 9. Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik oleh tangkai penggetar dengan frekuensi 5 Hz dan amplitudo 16 cm, sehingga getaran tersebut merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 20 m/s. Tentukan: a. persamaan umum simpangan gelombang berjalan, b. kecepatan dan percepatan partikel di titik x=38,5 m ketika ujung kawat telah bergetar selama 2,5 s, c. kecepatan dan percepatan maksimum dari sebarang partikel sepanjang kawat, d. sudut fase dan fase gelombang di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah bergetar selama 2,5 s, e. beda fase antar dua partikel yang terpisah pada jarak 1,5 meter. y a sin b(cx d ) dy dv dy v ; a abc cosb(cx d ) dt dt dx (c)st.legiyo.tn_2012
  • 78. 10. Gelombang sebuah slinki sepanjang 60 cm ditampilkan oleh pers y = 4 cos (πx/15) sin (100πt). a. Tentukan amplitudo pada x = 2,5 cm. b. Tentukan jumlah semua simpul c. Berapa kelajuan getaran partikel pada x = 5 cm dan t = 1/6 s 11. Seutas tali horisontal panjangnya 2 m. Salah satu ujungnya digetarkan, sedang ujung lainnya terikat. Jika perut ke-7 berjarak 1,35 m dari titik asal getaran, hitung: a) panjang gelombangnya, b)jarak simpul ke-2 s.d. perut ke-4 12. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. Salah satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak. Getaran tersebut merambat sepanjang tali dengan cepat rambat 9 cm/s. a. Tentukan amplitude gelombang sasioner di titik berjarak 225 cm dari titik asal getaran, b. Hitung jarak simpul ke-5 s.d. perut ke-7 (c)st.legiyo.tn_2012
  • 79. 13. Dalam percobaan Melde digunakan tali sepanjang 75 cm dan penggetar dengan frekuensi 50 Hz. Ketika massa beban tepat 250 gram, terbentuk gelombang stasioner dengan 3 buah perut. Hitung a) kelajuan gelombang saat itu, b) mass beban, agar kelajuannya menjadi dua kali, c) massa per satuan panjang tali. 14. Suatu saat, kelajuan bunyi di udara 300 m/s dan kelajuan di dalam batang rel baja 1800 m/s. Jika massa jenis udara dan baja masing- masing 1,3 kg/m3 dan 7800 kg/m3, hitung perbandingan modulus Bulk udara dengan modulus Young baja. 15. Partikel bermassa 5 gram bergerak harmonik sederhana dengan frekuensi 1 Hz dan amplitudo 10 cm. a) Hitung simpangan maksimum, kecepatan maksimum, percepatan maksimum, dan energi mekaniknya; b) Ketika partikel sudah bergetar selama 1/6 sekon, hitung simpangan, kecepatan, percepatan, energi kinetik, energi potensial, dan energi mekaniknya. 16. Gendang telinga menangkap bunyi dengan intensitas 2x10-6 W/m2 dari sebuah earphone berdaya P watt, yang berada 4 cm dari gendang telinga tersebut. Berapa daya sebuah loud speaker yang berada pada jarak 10 m agar memberikan intensitas yang sama dengan earphone tersebut? (c)st.legiyo.tn_2012
  • 80. 17. Intensitas bunyi ditik A yang berjarak 2 m dari sumber bunyi adalah I. Kemudian titik A digeser menjauhi sumber bunyi sejauh 3 m dari semula. Intensitas bunyi yang sekarang menjadi … 18. Jarak P ke sumber gempa dua kali jarak Q ke sumber gempa. Jika intensitas gempa di Q sama dengan 6X105 W/m2, berapa intensitas gempa yang dirasakan di P. 19. Intensitas bunyi di titik A yang berjarak 2 m dari sumber bunyi adalah I. Kemudian titik A digeser menjauhi sumber bunyi sejauh 2 m dari semula. Intensitas bunyi yang sekarang adalah … (c)st.legiyo.tn_2012
  • 81. 10. Diketahui: Gel stasioner dari dua gel berlawanan x y = 4 cos (πx/15) sin (100πt) y = 4 cos 2π(x/30) sin 2π(50t) => = 30 cm L = 60 cm 60 cm Ditanyakan : a) Ap(x=5cm), b) nmax (simpul), c) v(x=2,5cm, t=1/6 s) Jawab : O Q a) Ap = 4 cos (π x/15) cm 30 = …. b) Dari analisis gambar terlihat, jml simpul seluruhnya (nmax) sama dengan dua kali jumlah gelombang (N) nmax = 2N Sedangkan jumlah gelombang (N) sama dengan panjang tali/slinki (L) dibagi panjang gel ( ) N = L/ Jadi nmax = 2L/ = …. c) v = dy/dt = …. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 82. x 11. Diketahui : gel stasioner pada pemantulan ujung tetap. xP7 = 200 – 135 = 65 cm (x dihitung dari titik pantul) nP = 7 (perut) Ditanyakan : a) , b) xP4 – xS2 Jawab : a. xP7 = (2n – 1) ¼ 65 = (2.7 – 1) ¼ = …. b. xP4 = (2.4 – 1) ¼ =… xS2 = (2 – 1) ½ =… ------------------------------------- (-) x = …. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 83. 12. Diketahui: gel stasioner pada pemantulan ujung bebas. A = 10 cm x = 255 – 225 = 30 cm c = 9 m/s f = ¼ Hz Ditanyakan: a) Ap(x=30cm), b) xP7 – xS5 Jawab : a) = c / f = …. b) xP7 – xS5 = (n – 1) ½ - (2n – 1) ¼ = {(7 – 1) ½(…)} – {(25 – 1) ¼ (…)} = …. (c)st.legiyo.tn_2012
  • 84. x PEMBAHASAN 13.a) = 2L/N = … c= f=… 13b) c2 /c1 = 2/1 maka M2/M1 = … 13c) = F/c2 Bud cud ud Bud bj x cbj Ebj Ebj ud bj (c)st.legiyo.tn_2012
  • 85. x PEMBAHASAN Ek = ½ mv2 Ep = ½ ky2 k=m 2 E = ½ m ( A)2 = ½ (m 2)A2 E = 2 2m f2A2 (c)st.legiyo.tn_2012
  • 86. x PEMBAHASAN (c)st.legiyo.tn_2012