SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 72
hereditas




Silahkan klik di sini
STANDAR KOMPETENSI
 KOMPETENSI DASAR

     INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN

    PETA KONSEP
       MENU
Memahami penerapan
konsep dasar dan prinsip-
 prinsip hereditas serta
implikasinya pada saling
         temas
Menerapkan
prinsip hereditas
  mekanisme
pewarisan sifat
1. Menyebutkan pewarisan menurut Mendel
2. Menjelaskan macam-macam persilangan
3. Menjelaskan penyimpangan pola-pola hereditas
4. Menjelaskan penyimpangan semu hukum
   Mendel
5. Menjelaskan hereditas pada manusia mengenai
   cacat, penyakit bawaan dan golongan darah
1. Peserta didik dapat menyebutkan pewarisan sifat
  menurut Mendel dan penyimpangan pola-pola
  herditas melalui modul
2. peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya
  pola-pola hereditas, penyimpangan semu hukum
  Mendel, penyakit bawaan, dan golongan darah
PENGERTIAN HEREDITAS     HUKUM MENDEL I


               HUKUM MENDEL          HUKUM MENDEL II

                                        KRIPTOMERI
             PENYIMPANGAN SEMU           POLIMERI
               HUKUM MENDEL
                                        EPISTATIS
                                        HIPOSTATIS
            PAUTAN, PINDAH SILANG,
             DAN GAGAL BERPISAH      KROMOSOM SEKS
HEREDITAS                             TINGKAT PLOIDI
               PENENTUAN JENIS         LINGKUNGAN
                  KELAMIN
                                       WARNA MATA
                 PAUTAN SEKS            HEMOFILIA
                                        GEN LETAL
                                     GEN LETAL RESESIF
                  GEN LETAL
                                      CACAT, PENYAKIT
               HEREDITAS PADA         KETURUNAN DAN
                  MANUSIA            GOLONGAN DARAH
Pola-pola Hukum Hereditas

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

     Tautan dan Pindah Silang

         Golongan Darah

         Determinasi Seks

            Gen Letal

 Pola-pola Pewarisan Sifat Manusia

               Kuis
Pengertian Hereditas
Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-
sifat dari induk keturunannya melalui gen dan
 bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan
                 struktur tubuh.

                      “Hereditas Itu apa sih?”
Pola-pola Hukum Hereditas

1. Persilangan 1 sifat beda P1 = (BB x bb) akan
   menghasilkan rasio          fenotip/ F1 = bulat
   100% pada generasi pertama, sedangakan P2
   = (Bb x Bb) akan menghasilkan rasio fenotip/
   F2 = bulat : kisut atau 3 : 1 pada generasi
   kedua. Hal ini sesuai dengan Hukum I Mendel
   (persilangan monohibrid)
2.    Persilangan 2 sifat beda P1 = (BT x bt)
     akan menghasilkan rasio fenotip/F1 =
     bulat kuning100% pada generasi pertama,
     sedangakn P2 = (BbTt x BbTt) akan
     menghasilkan rasio fenotip/F2 = bulat
     tinggi : bulat pendek : kisut tinggi : kisut
     pendek 9 : 3 : 3 : 1.Hal ini sesuai dengan
     Hukum II Mendel(persilangan dihibrid)
3.   Penelitian W. Bateson dan R.C Punnet
     menemukan: persilangan antara tanaman
     kapri bunga ungu yang serbuk sarinya
     lonjong, dengan bunga kapri putih yang
     serbuk sarinya bulat, dihasilkan rasio
     fenotip 9 : 6 : 1
4.    Karakter hibrid umumnya serupa dengan
     karakter parentalnya
5.    Temuan dari T.H Morgan,
•    kromosom mengandung banyak gen,
•    gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri
     untuk menumbuhkan sifat
•    beberapa gen memiliki kemampuan
     berinteraksi atau dipengaruhi gen lain
     untuk
     menumbuhkan sifat
•    Interaksi antar gen menyebabkan rasio
     fenotip keturunannya menyimpang dari
     aturan hukum mendell.
Penyimpangan semu hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel

• Interaksi beberapa gen (Atavisme) 
  bentuk pial / jengger pada ayam
• Ada 4 macam bentuk pial :
  –R – P –   = walnut / sumpel  dominan
  – RRpp     = rose / gerigi
  – rrPP     = pea / biji
  – rrpp     = bilah / single  resesif
• P1     RRpp X           rrPP
         rose/gerigi   pea/biji
• Gamet Rp                            rP
• F1                   RrPp
                       walnut
• P2      RrPp          X         RrPp
          walnut                  walnut
•   Gamet RP, Rp, rP, rp
•   F2
•   R–P–      = 9 ….
•   R – pp    = 3 ….
•   rrP –     = 3 ….
•   rrpp      = 1 ….
Polimeri
            ( 15 : 1  (9+3+3) : 1 )
• Sifat yang muncul pada pembastaran
  heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri
  sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan
  bagian organ tubuh yang sama
• Banyak gen yang mempengaruhi satu
  gejala/karakter disebut POLIGEN
• misalnya :
  – warna kulit pada manusia
  – Warna bunga suatu tanaman
POLIMERI
               ( 15 : 1  (9+3+3) : 1 )

• Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik
  dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi
  mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang
  sama
• Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter
  disebut POLIGEN
• misalnya :
  – warna kulit pada manusia
  – Warna bunga suatu tanaman
• M = gen untuk warna bunga merah
• m = gen tidak terbentuk warna
• P1    M1M1M2M2            X m1m1m2m2
       •     (merah )       ( putih )
• Gamet      M1M2         m1m2
• F1               M1m1M2m2
                        • (merah)
• P2       M1m1M2m2 X M1m1M2m2
             ( merah )          (merah)

•   Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
•   F2
•   M1 – M2 – = 9 merah
•   M1 – mm = 3 merah
•   m1m1M2 – = 3 merah
•   M1m1m2m2= 1 putih
KRIPTOMERI 9:3:4

• Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi
  apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru
  tampak jika bersama-sama dengan gen dominan
  yang lain
• A = ada bahan pigmen antosianin
• a = tidak ada antosianin
• B = reaksi plasma bersifat basa
• b = reaksi plsma bersifat asam
• P1        AAbb               X     aaBB
              (merah)            (putih)
• Gamet      Ab                  aB
                       • AaBb
                      • (ungu)
P2      AaBb       X    AaBb
        ungu             ungu
•   Gamet    AB, Ab, aB, ab
•   F2
•   A–B–     = 9 ….
•   A – bb   = 3 ….
•   aaB –    = 3 ….
•   aabb      = 1 ….
EPISTASIS &HIPOSTASIS
               ( 12 : 3 : 1 )


• Interaksi gen dominan mengalahkan gen
  dominan lainnya yang bukan sealela
• Gen dominan yang menutup gen dominan
  lainnya  epistasis
• Gen dominan yang tertutup hipostatis
• Contoh  warna kulit gandum dan warna kulit
  labu squash
•   H (hitam) dominan terhadap h (putih)
•   K (kuning) dominan terhadap k (putih)
•   H epiatasis terhadap K
•   P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning)
•   Gamet Hk                  hK
•   F1                HhKk (hitam)
•   P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam)
•   Gamet HK, Hk, hK, hk
•   F2
•   H – K – = 9 hitam
•   H – kk = 3 hitam
•   hhK – = 3 Kuning
•   hhkk      = 1 putih
KOMPLEMENTER
                 (9:7)


• Gen-gen yang berinteraksi dan saling
  melengkapi
• Apabila salah satu gen tidak ada maka
  pemunculan suatu karakter akan terhalang
• Contoh  ada 2 gen yang berinteraksi dalam
  menumbuhkan pigmen
•   C = menyebabkan timbul pigmen
•   c = tidak menimbulkan pigmen
•   P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen
•   p = tidak menumbuhkan pigmen
•   P1 CCpp (putih) X ccPP (putih)
•   Gamet Cp                cP
•   F1             CcPp (ungu)
•   P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu)
•   Gamet CP, Cp, cP, cp
•   F2
•   C – P – = 9 ….
•   C – pp = 3 ….
•   ccP –     = 3 ….
•   Ccpp      = 1 ….
• DDee          x          ddEE
• tuli bisu               tuli bisu


              DdEe
              normal
  DdEe           X           DdEe
 normal                      normal
Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang
anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip
anak2nya?
Tautan adalah beberapa gen yang terletak dalam
kromosom yang sama, saling berkait atau saat
proses pembentukkan gamet, disebabkan gen-
gen tersebut terletak dalam kromosom yang
sama
• Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada
  tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong
  (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah
  pollen bulat (ppll)
• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu
  pollen lonjong (PpLl)
• Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio
  fenotip : ungu : merah = 3 : 1
• Pindah silang (Crossing over)
• proses pertukaran gen-gen antara kromatid-
  kromatid yang bukan pasangannya pada
• sepasang kromosom homolog.
• Tempat persilangan dua kromatid disebut
  chiasma, dan terjadi pada peristiwa meiosis I
• Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman
  ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL)
• yang disilangkan dengan bunga merah pollen
  bulat (ppll)
• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu
  pollen lonjong (PpLl)
• Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio
  fenotip galur induk ( KP) dengan galur
• rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan
  hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat :
• merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9
• Golongan darah merupakan merupakan salah
  satu karakter yang diwariskan pada
• manusia.Terdapat 3 jenis sistem penggolongan
  darah pada manusia yaitu sistem ABO,
• sistem MN dan sistem ABO
Determinasi seks adalah penentuan jenis
kelamin, yang diwariskan secara bebas oleh
gamet parentalnya kepada keturunannya dalam
peristiwa meiosis.
~ Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi
seks adalah Henking (1891) dan Mc Clung
(1902)
Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa
setiap organisme memiliki bentuk kromosom
seks yang memiliki pola berbeda yaitu sistem XY,
XO dan ZW
Sistem XX - XY
~ Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan
dan manusia.
~ Genosom X berukuran lebih besar
dibandingkan genosom Y. XX merupakan betina,
XY merupakan jantan
A. Sistem XO - XX
~ Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang)
dan orthoptera lainnya.
~ Genotip XO adalah jantan
~ Genotip XX adalah betina
B. Sistem ZZ - ZW
~ Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas,
ikan dan kupu-kupu.
~ Genotip ZZ adalah jantan
~ Genotip ZW adalah betina
C. Sistem Haploid - diploid (Ploidi)
~Sistem ini penentuan jenis kelamin tidak
ditentukan oleh kromosom seks, melainkan
kromosom tubuh (autosom).
~Ditemukan pada bangsa kelompok semut dan
rayap.
~Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi
sehingga diploid
~Jantan berkembang dari sel telur yang tidak
dibuahi, sehingga haploid
• Gen letal adalah gen yang dalam keadaan
  homozigot, menyebabkan kematian pada
• individunya.
• Gen letal menyebabkan kematian pada individu
  masih embrio atau setelah lahir. Gen
• letal yang menyebabkan kematian saat individu
  menjelang dewasa disebut gen sub letal.
• berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal
  dapat dibedakan atas gen letal dominan dan
• gen letal resesif
• Gen letal dominan menyebabkan kematian pada
  keadaan homozigot dominan. Pada
• keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya
  mengalami kelainan
• Contoh gen letal dominan adalah pada ayam
  redep. Ayam redep adalah ayam yang
• memiliki kaki dan sayap pendek.
• Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati.
  Jika
• heterozigot, ayam hidup tetapi
• memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek.
  Sedangkan homozigot resesif ayam




           Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1
           Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio
           perkawinan monohibrid
• Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam
  keadaan homozigot resesif.
• Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa
  (carier) gen letal
• Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom
  seks
• Peta Silsilah (Pedigree)
• Hemofilia adalah penyakit keturunan yang
  mengakibatkan darah seseorang sukar membeku
• penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku
  sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan
  penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat
  menimbulkan kematian
• Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang
  terpaut kromosom X
•  Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga
  kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita
  hemofilia.
• Genotip wanita hemofilia :
HH = XHXH = Homozigot dominan = normal
Hh = XHXh = heterozigot = carier = pembawa sifat
Hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia
• Genotip laki-laki hemofilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-laki hemofilia
• Buta warna adalah penyakit keturunan yang
  menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan
  warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau
• Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind)
• gen buta warna terpaut pada kromosom X
• genotip buta warna adalah sebagai berikut :
Anodontia
• Anodontia dalah kelainan yang dibawa oleh
  kromosom X dan muncul dalam keadaan resesif.
• kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki
  gigi (ompong)
Contoh Anodontia
• Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa
  tumbuhnya rambut di bagian tertentu dari daun
  telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya.
• penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut
  pada kromosom Y
• penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki
Cacat dan penyakit menurun yang terpaut
          kromosom autosom

ALBINO                          Brachidaktili




    POLIDAKTILI     Fenilketouria


             Thalasemia
Albino (Alel resesif autosomal)

Albino merupakan kelainan yang disebabkan tubuh
seseorang tidak mampu memproduksi pigmen melanin,
sehingga rambut dan badanya putih
• cacat albino memiliki penglihatan yang peka terhadap
  cahaya, disebabkan irisnya tidak memiliki pigmen
• disebabkanolehgenresesifa
• orang normal memiliki genotip Aa atau AA,
  sedangkan orang albino genotipnya aa
Contoh Albino
2. Polidaktili (Alel dominan autosomal)

• merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari
  tangan dan kaki
• cacat menurun ini diwariskan gen autosom dominan
  P
• orang normal memiliki genotip pp sedangkan orang
  polidaktili genotipnya PP atau P
Contoh Polidaktili
Fenilketouria/PKU (Alel resesif autosomal)

• Merupakan kelainan pada manusia dimana tidak
  mampu melakukan metabolisme fenilalanin, sehingga
  kadar fenilalanin tertimbun di darah dan di buang
  melalui ginjal.
• Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang
  didatangkan dari luar tubuh
• Orang penderita fenilketouria mengalami
  keterbelakangan mental dan IQ rendah
contoh Fenilketouria
Brachidaktili (Alel dominan autosomal)

• Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang
  memendek pada manusia.
• kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang
  bersifat letal jika dalam keadaan homozigot
  dominan(BB).
• Dalam keadaan Bb, individu menderita kelainan
  brachidaktili, sedangkan genotip bb individu dalam
  keadaan normal
Contoh Brachidaktili
Thalasemia (Alel resesif autosomal)

• Merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang
  disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan
  hemoglobin, terjadi karena gangguan salah satu rantai
  globin.
• Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam
  mengangkut oksigen rendah (anemia)
• Thalasemia dibedakan menjadi thalasemia mayor dan
  thalasemia minor.
• Thalasemia mayor ThTh biasanya menyebabkan
  kematian, sedangkan thalasemia minor tidak terlalu
  parah
Contoh Thalasemia
Hereditas Genetika
Hereditas Genetika

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Hukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergHukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergNurul Annisa
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
Biologi - Persilangan Monohibrid
Biologi - Persilangan MonohibridBiologi - Persilangan Monohibrid
Biologi - Persilangan MonohibridWuri Utami
 
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptxppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptxtania44953
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibriddenson siburian
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan selMariana Purnomo
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia MargaretSurbakti
 

La actualidad más candente (20)

Hukum hardy weinberg
Hukum hardy weinbergHukum hardy weinberg
Hukum hardy weinberg
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
hukum mendel
hukum mendelhukum mendel
hukum mendel
 
Hukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergHukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-Weinberg
 
POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
Hewan Transgenik
Hewan Transgenik Hewan Transgenik
Hewan Transgenik
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
pembelahan sel
pembelahan selpembelahan sel
pembelahan sel
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
Biologi - Persilangan Monohibrid
Biologi - Persilangan MonohibridBiologi - Persilangan Monohibrid
Biologi - Persilangan Monohibrid
 
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptxppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
ppt reproduksi tumbuhan dan hewan.pptx
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 

Similar a Hereditas Genetika

Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelHanifah Nisrina C
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismailismail fizh
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptssuserbda8a2
 
Pola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAPola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAIrhuel_Abal2
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptMeinaLegista
 
POLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDEL
POLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDELPOLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDEL
POLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDELDiana Ellyza
 
Pola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAPola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAHusain Anker
 
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptpewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptWukirAsh
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Pola pola hereditas
Pola pola hereditasPola pola hereditas
Pola pola hereditasIsmail Fizh
 

Similar a Hereditas Genetika (20)

Pola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.pptPola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.ppt
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu Mendel
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptxPPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
Pola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMAPola pola-hereditas SMA
Pola pola-hereditas SMA
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.ppt
 
BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1
 
POLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDEL
POLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDELPOLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDEL
POLA PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDEL
 
Pola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPAPola pola-hereditas XII IPA
Pola pola-hereditas XII IPA
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifat Pewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Bab 4 hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMA
Bab 4   hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMABab 4   hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMA
Bab 4 hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMA
 
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptpewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
 
Azkiah rahmi
Azkiah rahmiAzkiah rahmi
Azkiah rahmi
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Pola pola hereditas
Pola pola hereditasPola pola hereditas
Pola pola hereditas
 

Hereditas Genetika

  • 2. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN PETA KONSEP MENU
  • 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip- prinsip hereditas serta implikasinya pada saling temas
  • 4. Menerapkan prinsip hereditas mekanisme pewarisan sifat
  • 5. 1. Menyebutkan pewarisan menurut Mendel 2. Menjelaskan macam-macam persilangan 3. Menjelaskan penyimpangan pola-pola hereditas 4. Menjelaskan penyimpangan semu hukum Mendel 5. Menjelaskan hereditas pada manusia mengenai cacat, penyakit bawaan dan golongan darah
  • 6. 1. Peserta didik dapat menyebutkan pewarisan sifat menurut Mendel dan penyimpangan pola-pola herditas melalui modul 2. peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pola-pola hereditas, penyimpangan semu hukum Mendel, penyakit bawaan, dan golongan darah
  • 7. PENGERTIAN HEREDITAS HUKUM MENDEL I HUKUM MENDEL HUKUM MENDEL II KRIPTOMERI PENYIMPANGAN SEMU POLIMERI HUKUM MENDEL EPISTATIS HIPOSTATIS PAUTAN, PINDAH SILANG, DAN GAGAL BERPISAH KROMOSOM SEKS HEREDITAS TINGKAT PLOIDI PENENTUAN JENIS LINGKUNGAN KELAMIN WARNA MATA PAUTAN SEKS HEMOFILIA GEN LETAL GEN LETAL RESESIF GEN LETAL CACAT, PENYAKIT HEREDITAS PADA KETURUNAN DAN MANUSIA GOLONGAN DARAH
  • 8. Pola-pola Hukum Hereditas Penyimpangan Semu Hukum Mendel Tautan dan Pindah Silang Golongan Darah Determinasi Seks Gen Letal Pola-pola Pewarisan Sifat Manusia Kuis
  • 9. Pengertian Hereditas Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat- sifat dari induk keturunannya melalui gen dan bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. “Hereditas Itu apa sih?”
  • 10. Pola-pola Hukum Hereditas 1. Persilangan 1 sifat beda P1 = (BB x bb) akan menghasilkan rasio fenotip/ F1 = bulat 100% pada generasi pertama, sedangakan P2 = (Bb x Bb) akan menghasilkan rasio fenotip/ F2 = bulat : kisut atau 3 : 1 pada generasi kedua. Hal ini sesuai dengan Hukum I Mendel (persilangan monohibrid)
  • 11. 2. Persilangan 2 sifat beda P1 = (BT x bt) akan menghasilkan rasio fenotip/F1 = bulat kuning100% pada generasi pertama, sedangakn P2 = (BbTt x BbTt) akan menghasilkan rasio fenotip/F2 = bulat tinggi : bulat pendek : kisut tinggi : kisut pendek 9 : 3 : 3 : 1.Hal ini sesuai dengan Hukum II Mendel(persilangan dihibrid)
  • 12. 3. Penelitian W. Bateson dan R.C Punnet menemukan: persilangan antara tanaman kapri bunga ungu yang serbuk sarinya lonjong, dengan bunga kapri putih yang serbuk sarinya bulat, dihasilkan rasio fenotip 9 : 6 : 1 4. Karakter hibrid umumnya serupa dengan karakter parentalnya
  • 13. 5. Temuan dari T.H Morgan, • kromosom mengandung banyak gen, • gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan sifat • beberapa gen memiliki kemampuan berinteraksi atau dipengaruhi gen lain untuk menumbuhkan sifat • Interaksi antar gen menyebabkan rasio fenotip keturunannya menyimpang dari aturan hukum mendell.
  • 15. Penyimpangan Semu Hukum Mendel • Interaksi beberapa gen (Atavisme)  bentuk pial / jengger pada ayam • Ada 4 macam bentuk pial : –R – P – = walnut / sumpel  dominan – RRpp = rose / gerigi – rrPP = pea / biji – rrpp = bilah / single  resesif
  • 16.
  • 17. • P1 RRpp X rrPP rose/gerigi pea/biji • Gamet Rp rP • F1 RrPp walnut • P2 RrPp X RrPp walnut walnut • Gamet RP, Rp, rP, rp • F2 • R–P– = 9 …. • R – pp = 3 …. • rrP – = 3 …. • rrpp = 1 ….
  • 18. Polimeri ( 15 : 1  (9+3+3) : 1 ) • Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama • Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN • misalnya : – warna kulit pada manusia – Warna bunga suatu tanaman
  • 19. POLIMERI ( 15 : 1  (9+3+3) : 1 ) • Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama • Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN • misalnya : – warna kulit pada manusia – Warna bunga suatu tanaman
  • 20. • M = gen untuk warna bunga merah • m = gen tidak terbentuk warna • P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2 • (merah ) ( putih ) • Gamet M1M2 m1m2 • F1 M1m1M2m2 • (merah) • P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2 ( merah ) (merah) • Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 • F2 • M1 – M2 – = 9 merah • M1 – mm = 3 merah • m1m1M2 – = 3 merah • M1m1m2m2= 1 putih
  • 21. KRIPTOMERI 9:3:4 • Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak jika bersama-sama dengan gen dominan yang lain • A = ada bahan pigmen antosianin • a = tidak ada antosianin • B = reaksi plasma bersifat basa • b = reaksi plsma bersifat asam • P1 AAbb X aaBB (merah) (putih) • Gamet Ab aB • AaBb • (ungu)
  • 22. P2 AaBb X AaBb ungu ungu • Gamet AB, Ab, aB, ab • F2 • A–B– = 9 …. • A – bb = 3 …. • aaB – = 3 …. • aabb = 1 ….
  • 23. EPISTASIS &HIPOSTASIS ( 12 : 3 : 1 ) • Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealela • Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya  epistasis • Gen dominan yang tertutup hipostatis • Contoh  warna kulit gandum dan warna kulit labu squash
  • 24. H (hitam) dominan terhadap h (putih) • K (kuning) dominan terhadap k (putih) • H epiatasis terhadap K • P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning) • Gamet Hk hK • F1 HhKk (hitam) • P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam) • Gamet HK, Hk, hK, hk • F2 • H – K – = 9 hitam • H – kk = 3 hitam • hhK – = 3 Kuning • hhkk = 1 putih
  • 25. KOMPLEMENTER (9:7) • Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi • Apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang • Contoh  ada 2 gen yang berinteraksi dalam menumbuhkan pigmen
  • 26. C = menyebabkan timbul pigmen • c = tidak menimbulkan pigmen • P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen • p = tidak menumbuhkan pigmen • P1 CCpp (putih) X ccPP (putih) • Gamet Cp cP • F1 CcPp (ungu) • P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu) • Gamet CP, Cp, cP, cp • F2 • C – P – = 9 …. • C – pp = 3 …. • ccP – = 3 …. • Ccpp = 1 ….
  • 27. • DDee x ddEE • tuli bisu tuli bisu DdEe normal DdEe X DdEe normal normal Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip anak2nya?
  • 28.
  • 29. Tautan adalah beberapa gen yang terletak dalam kromosom yang sama, saling berkait atau saat proses pembentukkan gamet, disebabkan gen- gen tersebut terletak dalam kromosom yang sama • Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll)
  • 30. • Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl) • Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah = 3 : 1
  • 31. • Pindah silang (Crossing over) • proses pertukaran gen-gen antara kromatid- kromatid yang bukan pasangannya pada • sepasang kromosom homolog. • Tempat persilangan dua kromatid disebut chiasma, dan terjadi pada peristiwa meiosis I • Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL)
  • 32. • yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll) • Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl) • Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip galur induk ( KP) dengan galur • rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat : • merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9
  • 33. • Golongan darah merupakan merupakan salah satu karakter yang diwariskan pada • manusia.Terdapat 3 jenis sistem penggolongan darah pada manusia yaitu sistem ABO, • sistem MN dan sistem ABO
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin, yang diwariskan secara bebas oleh gamet parentalnya kepada keturunannya dalam peristiwa meiosis. ~ Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi seks adalah Henking (1891) dan Mc Clung (1902)
  • 38. Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa setiap organisme memiliki bentuk kromosom seks yang memiliki pola berbeda yaitu sistem XY, XO dan ZW Sistem XX - XY ~ Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan dan manusia. ~ Genosom X berukuran lebih besar dibandingkan genosom Y. XX merupakan betina, XY merupakan jantan
  • 39. A. Sistem XO - XX ~ Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang) dan orthoptera lainnya. ~ Genotip XO adalah jantan ~ Genotip XX adalah betina
  • 40. B. Sistem ZZ - ZW ~ Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas, ikan dan kupu-kupu. ~ Genotip ZZ adalah jantan ~ Genotip ZW adalah betina
  • 41. C. Sistem Haploid - diploid (Ploidi) ~Sistem ini penentuan jenis kelamin tidak ditentukan oleh kromosom seks, melainkan kromosom tubuh (autosom). ~Ditemukan pada bangsa kelompok semut dan rayap.
  • 42. ~Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi sehingga diploid ~Jantan berkembang dari sel telur yang tidak dibuahi, sehingga haploid
  • 43. • Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot, menyebabkan kematian pada • individunya. • Gen letal menyebabkan kematian pada individu masih embrio atau setelah lahir. Gen • letal yang menyebabkan kematian saat individu menjelang dewasa disebut gen sub letal. • berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal dapat dibedakan atas gen letal dominan dan • gen letal resesif
  • 44.
  • 45. • Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot dominan. Pada • keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami kelainan • Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang • memiliki kaki dan sayap pendek. • Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika
  • 46. • heterozigot, ayam hidup tetapi • memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1 Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan monohibrid
  • 47. • Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam keadaan homozigot resesif. • Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa (carier) gen letal
  • 48. • Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom seks • Peta Silsilah (Pedigree)
  • 49.
  • 50. • Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku • penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian • Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X
  • 51. • Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia. • Genotip wanita hemofilia : HH = XHXH = Homozigot dominan = normal Hh = XHXh = heterozigot = carier = pembawa sifat Hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia • Genotip laki-laki hemofilia: XHY = laki-laki normal XhY = laki-laki hemofilia
  • 52.
  • 53.
  • 54. • Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau • Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind) • gen buta warna terpaut pada kromosom X • genotip buta warna adalah sebagai berikut :
  • 55.
  • 56. Anodontia • Anodontia dalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan resesif. • kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki gigi (ompong)
  • 58. • Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian tertentu dari daun telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya. • penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut pada kromosom Y • penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki
  • 59.
  • 60. Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom ALBINO Brachidaktili POLIDAKTILI Fenilketouria Thalasemia
  • 61. Albino (Alel resesif autosomal) Albino merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen melanin, sehingga rambut dan badanya putih • cacat albino memiliki penglihatan yang peka terhadap cahaya, disebabkan irisnya tidak memiliki pigmen • disebabkanolehgenresesifa • orang normal memiliki genotip Aa atau AA, sedangkan orang albino genotipnya aa
  • 63. 2. Polidaktili (Alel dominan autosomal) • merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan dan kaki • cacat menurun ini diwariskan gen autosom dominan P • orang normal memiliki genotip pp sedangkan orang polidaktili genotipnya PP atau P
  • 65. Fenilketouria/PKU (Alel resesif autosomal) • Merupakan kelainan pada manusia dimana tidak mampu melakukan metabolisme fenilalanin, sehingga kadar fenilalanin tertimbun di darah dan di buang melalui ginjal. • Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang didatangkan dari luar tubuh • Orang penderita fenilketouria mengalami keterbelakangan mental dan IQ rendah
  • 67. Brachidaktili (Alel dominan autosomal) • Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada manusia. • kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat letal jika dalam keadaan homozigot dominan(BB). • Dalam keadaan Bb, individu menderita kelainan brachidaktili, sedangkan genotip bb individu dalam keadaan normal
  • 69. Thalasemia (Alel resesif autosomal) • Merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin, terjadi karena gangguan salah satu rantai globin. • Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah (anemia) • Thalasemia dibedakan menjadi thalasemia mayor dan thalasemia minor. • Thalasemia mayor ThTh biasanya menyebabkan kematian, sedangkan thalasemia minor tidak terlalu parah