Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar hereditas meliputi hukum-hukum Mendel, pola-pola pewarisan sifat, penyimpangan hukum Mendel, dan penerapannya pada manusia seperti penentuan jenis kelamin, gen letal, dan penyakit keturunan.
5. 1. Menyebutkan pewarisan menurut Mendel
2. Menjelaskan macam-macam persilangan
3. Menjelaskan penyimpangan pola-pola hereditas
4. Menjelaskan penyimpangan semu hukum
Mendel
5. Menjelaskan hereditas pada manusia mengenai
cacat, penyakit bawaan dan golongan darah
6. 1. Peserta didik dapat menyebutkan pewarisan sifat
menurut Mendel dan penyimpangan pola-pola
herditas melalui modul
2. peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya
pola-pola hereditas, penyimpangan semu hukum
Mendel, penyakit bawaan, dan golongan darah
7. PENGERTIAN HEREDITAS HUKUM MENDEL I
HUKUM MENDEL HUKUM MENDEL II
KRIPTOMERI
PENYIMPANGAN SEMU POLIMERI
HUKUM MENDEL
EPISTATIS
HIPOSTATIS
PAUTAN, PINDAH SILANG,
DAN GAGAL BERPISAH KROMOSOM SEKS
HEREDITAS TINGKAT PLOIDI
PENENTUAN JENIS LINGKUNGAN
KELAMIN
WARNA MATA
PAUTAN SEKS HEMOFILIA
GEN LETAL
GEN LETAL RESESIF
GEN LETAL
CACAT, PENYAKIT
HEREDITAS PADA KETURUNAN DAN
MANUSIA GOLONGAN DARAH
8. Pola-pola Hukum Hereditas
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Tautan dan Pindah Silang
Golongan Darah
Determinasi Seks
Gen Letal
Pola-pola Pewarisan Sifat Manusia
Kuis
9. Pengertian Hereditas
Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-
sifat dari induk keturunannya melalui gen dan
bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan
struktur tubuh.
“Hereditas Itu apa sih?”
10. Pola-pola Hukum Hereditas
1. Persilangan 1 sifat beda P1 = (BB x bb) akan
menghasilkan rasio fenotip/ F1 = bulat
100% pada generasi pertama, sedangakan P2
= (Bb x Bb) akan menghasilkan rasio fenotip/
F2 = bulat : kisut atau 3 : 1 pada generasi
kedua. Hal ini sesuai dengan Hukum I Mendel
(persilangan monohibrid)
11. 2. Persilangan 2 sifat beda P1 = (BT x bt)
akan menghasilkan rasio fenotip/F1 =
bulat kuning100% pada generasi pertama,
sedangakn P2 = (BbTt x BbTt) akan
menghasilkan rasio fenotip/F2 = bulat
tinggi : bulat pendek : kisut tinggi : kisut
pendek 9 : 3 : 3 : 1.Hal ini sesuai dengan
Hukum II Mendel(persilangan dihibrid)
12. 3. Penelitian W. Bateson dan R.C Punnet
menemukan: persilangan antara tanaman
kapri bunga ungu yang serbuk sarinya
lonjong, dengan bunga kapri putih yang
serbuk sarinya bulat, dihasilkan rasio
fenotip 9 : 6 : 1
4. Karakter hibrid umumnya serupa dengan
karakter parentalnya
13. 5. Temuan dari T.H Morgan,
• kromosom mengandung banyak gen,
• gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri
untuk menumbuhkan sifat
• beberapa gen memiliki kemampuan
berinteraksi atau dipengaruhi gen lain
untuk
menumbuhkan sifat
• Interaksi antar gen menyebabkan rasio
fenotip keturunannya menyimpang dari
aturan hukum mendell.
15. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
• Interaksi beberapa gen (Atavisme)
bentuk pial / jengger pada ayam
• Ada 4 macam bentuk pial :
–R – P – = walnut / sumpel dominan
– RRpp = rose / gerigi
– rrPP = pea / biji
– rrpp = bilah / single resesif
16.
17. • P1 RRpp X rrPP
rose/gerigi pea/biji
• Gamet Rp rP
• F1 RrPp
walnut
• P2 RrPp X RrPp
walnut walnut
• Gamet RP, Rp, rP, rp
• F2
• R–P– = 9 ….
• R – pp = 3 ….
• rrP – = 3 ….
• rrpp = 1 ….
18. Polimeri
( 15 : 1 (9+3+3) : 1 )
• Sifat yang muncul pada pembastaran
heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri
sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan
bagian organ tubuh yang sama
• Banyak gen yang mempengaruhi satu
gejala/karakter disebut POLIGEN
• misalnya :
– warna kulit pada manusia
– Warna bunga suatu tanaman
19. POLIMERI
( 15 : 1 (9+3+3) : 1 )
• Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik
dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi
mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang
sama
• Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter
disebut POLIGEN
• misalnya :
– warna kulit pada manusia
– Warna bunga suatu tanaman
20. • M = gen untuk warna bunga merah
• m = gen tidak terbentuk warna
• P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2
• (merah ) ( putih )
• Gamet M1M2 m1m2
• F1 M1m1M2m2
• (merah)
• P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2
( merah ) (merah)
• Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
• F2
• M1 – M2 – = 9 merah
• M1 – mm = 3 merah
• m1m1M2 – = 3 merah
• M1m1m2m2= 1 putih
21. KRIPTOMERI 9:3:4
• Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi
apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru
tampak jika bersama-sama dengan gen dominan
yang lain
• A = ada bahan pigmen antosianin
• a = tidak ada antosianin
• B = reaksi plasma bersifat basa
• b = reaksi plsma bersifat asam
• P1 AAbb X aaBB
(merah) (putih)
• Gamet Ab aB
• AaBb
• (ungu)
23. EPISTASIS &HIPOSTASIS
( 12 : 3 : 1 )
• Interaksi gen dominan mengalahkan gen
dominan lainnya yang bukan sealela
• Gen dominan yang menutup gen dominan
lainnya epistasis
• Gen dominan yang tertutup hipostatis
• Contoh warna kulit gandum dan warna kulit
labu squash
24. • H (hitam) dominan terhadap h (putih)
• K (kuning) dominan terhadap k (putih)
• H epiatasis terhadap K
• P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning)
• Gamet Hk hK
• F1 HhKk (hitam)
• P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam)
• Gamet HK, Hk, hK, hk
• F2
• H – K – = 9 hitam
• H – kk = 3 hitam
• hhK – = 3 Kuning
• hhkk = 1 putih
25. KOMPLEMENTER
(9:7)
• Gen-gen yang berinteraksi dan saling
melengkapi
• Apabila salah satu gen tidak ada maka
pemunculan suatu karakter akan terhalang
• Contoh ada 2 gen yang berinteraksi dalam
menumbuhkan pigmen
26. • C = menyebabkan timbul pigmen
• c = tidak menimbulkan pigmen
• P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen
• p = tidak menumbuhkan pigmen
• P1 CCpp (putih) X ccPP (putih)
• Gamet Cp cP
• F1 CcPp (ungu)
• P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu)
• Gamet CP, Cp, cP, cp
• F2
• C – P – = 9 ….
• C – pp = 3 ….
• ccP – = 3 ….
• Ccpp = 1 ….
27. • DDee x ddEE
• tuli bisu tuli bisu
DdEe
normal
DdEe X DdEe
normal normal
Pasangan suami istri tsb menginginkan 4 orang
anak. Bagaimana kemingkinan ratio fenotip
anak2nya?
28.
29. Tautan adalah beberapa gen yang terletak dalam
kromosom yang sama, saling berkait atau saat
proses pembentukkan gamet, disebabkan gen-
gen tersebut terletak dalam kromosom yang
sama
• Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada
tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong
(PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah
pollen bulat (ppll)
30. • Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu
pollen lonjong (PpLl)
• Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio
fenotip : ungu : merah = 3 : 1
31. • Pindah silang (Crossing over)
• proses pertukaran gen-gen antara kromatid-
kromatid yang bukan pasangannya pada
• sepasang kromosom homolog.
• Tempat persilangan dua kromatid disebut
chiasma, dan terjadi pada peristiwa meiosis I
• Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman
ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL)
32. • yang disilangkan dengan bunga merah pollen
bulat (ppll)
• Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu
pollen lonjong (PpLl)
• Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio
fenotip galur induk ( KP) dengan galur
• rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan
hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat :
• merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9
33. • Golongan darah merupakan merupakan salah
satu karakter yang diwariskan pada
• manusia.Terdapat 3 jenis sistem penggolongan
darah pada manusia yaitu sistem ABO,
• sistem MN dan sistem ABO
34.
35.
36.
37. Determinasi seks adalah penentuan jenis
kelamin, yang diwariskan secara bebas oleh
gamet parentalnya kepada keturunannya dalam
peristiwa meiosis.
~ Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi
seks adalah Henking (1891) dan Mc Clung
(1902)
38. Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa
setiap organisme memiliki bentuk kromosom
seks yang memiliki pola berbeda yaitu sistem XY,
XO dan ZW
Sistem XX - XY
~ Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan
dan manusia.
~ Genosom X berukuran lebih besar
dibandingkan genosom Y. XX merupakan betina,
XY merupakan jantan
39. A. Sistem XO - XX
~ Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang)
dan orthoptera lainnya.
~ Genotip XO adalah jantan
~ Genotip XX adalah betina
40. B. Sistem ZZ - ZW
~ Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas,
ikan dan kupu-kupu.
~ Genotip ZZ adalah jantan
~ Genotip ZW adalah betina
41. C. Sistem Haploid - diploid (Ploidi)
~Sistem ini penentuan jenis kelamin tidak
ditentukan oleh kromosom seks, melainkan
kromosom tubuh (autosom).
~Ditemukan pada bangsa kelompok semut dan
rayap.
42. ~Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi
sehingga diploid
~Jantan berkembang dari sel telur yang tidak
dibuahi, sehingga haploid
43. • Gen letal adalah gen yang dalam keadaan
homozigot, menyebabkan kematian pada
• individunya.
• Gen letal menyebabkan kematian pada individu
masih embrio atau setelah lahir. Gen
• letal yang menyebabkan kematian saat individu
menjelang dewasa disebut gen sub letal.
• berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal
dapat dibedakan atas gen letal dominan dan
• gen letal resesif
44.
45. • Gen letal dominan menyebabkan kematian pada
keadaan homozigot dominan. Pada
• keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya
mengalami kelainan
• Contoh gen letal dominan adalah pada ayam
redep. Ayam redep adalah ayam yang
• memiliki kaki dan sayap pendek.
• Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati.
Jika
46. • heterozigot, ayam hidup tetapi
• memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek.
Sedangkan homozigot resesif ayam
Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1
Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio
perkawinan monohibrid
47. • Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam
keadaan homozigot resesif.
• Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa
(carier) gen letal
48. • Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom
seks
• Peta Silsilah (Pedigree)
49.
50. • Hemofilia adalah penyakit keturunan yang
mengakibatkan darah seseorang sukar membeku
• penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku
sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan
penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat
menimbulkan kematian
• Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang
terpaut kromosom X
51. • Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga
kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita
hemofilia.
• Genotip wanita hemofilia :
HH = XHXH = Homozigot dominan = normal
Hh = XHXh = heterozigot = carier = pembawa sifat
Hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia
• Genotip laki-laki hemofilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-laki hemofilia
52.
53.
54. • Buta warna adalah penyakit keturunan yang
menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan
warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau
• Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind)
• gen buta warna terpaut pada kromosom X
• genotip buta warna adalah sebagai berikut :
55.
56. Anodontia
• Anodontia dalah kelainan yang dibawa oleh
kromosom X dan muncul dalam keadaan resesif.
• kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki
gigi (ompong)
58. • Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa
tumbuhnya rambut di bagian tertentu dari daun
telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya.
• penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut
pada kromosom Y
• penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki
59.
60. Cacat dan penyakit menurun yang terpaut
kromosom autosom
ALBINO Brachidaktili
POLIDAKTILI Fenilketouria
Thalasemia
61. Albino (Alel resesif autosomal)
Albino merupakan kelainan yang disebabkan tubuh
seseorang tidak mampu memproduksi pigmen melanin,
sehingga rambut dan badanya putih
• cacat albino memiliki penglihatan yang peka terhadap
cahaya, disebabkan irisnya tidak memiliki pigmen
• disebabkanolehgenresesifa
• orang normal memiliki genotip Aa atau AA,
sedangkan orang albino genotipnya aa
63. 2. Polidaktili (Alel dominan autosomal)
• merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari
tangan dan kaki
• cacat menurun ini diwariskan gen autosom dominan
P
• orang normal memiliki genotip pp sedangkan orang
polidaktili genotipnya PP atau P
65. Fenilketouria/PKU (Alel resesif autosomal)
• Merupakan kelainan pada manusia dimana tidak
mampu melakukan metabolisme fenilalanin, sehingga
kadar fenilalanin tertimbun di darah dan di buang
melalui ginjal.
• Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang
didatangkan dari luar tubuh
• Orang penderita fenilketouria mengalami
keterbelakangan mental dan IQ rendah
67. Brachidaktili (Alel dominan autosomal)
• Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang
memendek pada manusia.
• kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang
bersifat letal jika dalam keadaan homozigot
dominan(BB).
• Dalam keadaan Bb, individu menderita kelainan
brachidaktili, sedangkan genotip bb individu dalam
keadaan normal
69. Thalasemia (Alel resesif autosomal)
• Merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang
disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan
hemoglobin, terjadi karena gangguan salah satu rantai
globin.
• Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam
mengangkut oksigen rendah (anemia)
• Thalasemia dibedakan menjadi thalasemia mayor dan
thalasemia minor.
• Thalasemia mayor ThTh biasanya menyebabkan
kematian, sedangkan thalasemia minor tidak terlalu
parah