SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 85
Page  1
ADAPTASI SEL
dan JEJAS SEL
Dr. Yenita, M. Biomed, SpPA
Page  2
Please mute
Your cell!
Page  3
ADAPTASI SEL
Page  4
Page  5
Page  6
Sel normal memiliki fungsi & struktur yg terbatas
dlm metabolisme, diferensiasi & fungsi lainnya
karena pengaruh dr sel sekitarnya & tersedianya
bahan dasar metabolisme.
Setiap sel melaksanakan kebutuhanfisiologik N
→ homeostasis normal
Page  7
Stress fisiologik yg berlebihan atau rangsangan
patologik adaptasi seluler secara fisiologik
dan morfologik
Adaptasi: perubahan sel sebagai reaksi terhadap
stimulus & sel masih dapat bertahan hidup serta
mengatur fungsinya.
Page  8
Page  9
ATROFI
Atrofi: berkurangnya ukuran sel,→ berkurangnya
ukuran jar & organ. Proses ini terjadi secara
“didapat”. Sebelumnya organ/jar tersebut
sudah mengalami pertumbuhan N / maturasi N
Jenis : fisiologik & patologik
Penyebab : iskemia, disuse, tekanan, kelaparan,
atau defisiensi hormon
stroma lebih nyata, bisa disertai penimbunan
pigmen.
Page  10
Page  11
HIPERTROFI
Hipertrofi = pertambahan ukuran sel
Pada sel yang tidak dapat membelah diri
Page  12
Page  13
Pertambahan jumlah sel
Pd sel yg memp kemampuan utk membelah diri
Hormon & iritasi kronik
Reversibel
Non neoplastik tetapi merupakan “tanah yg
subur” untuk perkembangan neoplastik.
Seringkali bersamaan dg hipertrofi
Fisiologik & patologik
Susunan jar masih teratur
HIPERPLASIA
Page  14
Page  15
Page  16
METAPLASIA
Metaplasia" (meta- = change; -plasia = growth)
Transformasi satu jenis sel matur ke jenis sel
matur lainnya
Protektif
Bukan proses fisiologik normal dan langkah
awal menjadi neoplasma
Page  17
Page  18
DISPLASIA
Displasia ("bad formation") abnormalitas
maturasi sel dlm jaringan
Sel berkembang menjadi bentuk yg lebih
primitif/imatur
Sel imatur bertambah sedangkan sel matur
berkurang
Tanda proses neoplastik awal
Susunan jaringan mulai tidak teratur
Page  19
Page  20
Page  21
JEJAS SEL
JEJAS SEL
Page  22
Respon adaptasi utama: atrofi, hipertrofi,
hiperplasia dan metaplasia.
Jika kemampuan adaptif berlebihan, sel
mengalami jejas.
Dalam batas waktu tertentu, jejas bersifat
reversibel & sel kembali ke kondisi stabil.
Stres yg berat / menetap, terjadi jejas irreversibel
& sel yg terkena mati.
Page  23
2 pola dasar kematian sel:
- nekrosis (khususnya nekrosis koagulatif)
terjadi setelah suplai darah hilang / setelah
terpajan toksin & ditandai dg pembengkakan
sel, denaturasi protein dan kerusakan
organela → disfungsi berat jaringan.
- apoptosis (fisiologis: embriogenesis; patologis:
kerusakan mutasi yg tidak diperbaiki)
Page  24
PENYEBAB JEJAS SEL
 Deprivasi Oksigen
 Bahan kimia
 Agen infeksius
 Reaksi imunologi
 Defek genetik
 Ketidakseimbangan nutrisi
 Agen fisik
 Penuaan
Page  25
Deprivasi Oksigen
 Hipoksia / defisiensi oksigen
- mengganggu respirasi oksidatif aerobik
- penyebab tersering & terpenting
- menyebkan kematian
 Hipoksia ≠ iskemia
 Iskemia: terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan
aliran darah arteri / berkurangnya drainase vena.
 Iskemia merupakan penyebab tersering hipoksia
 Defisiensi oksigen juga dapat disebabkan oleh oksigen darah yg
tidak adekuat, seperti pada anemia atau keracunan CO
Page  26
Yg harus diingat untuk menilai efek hipoksia:
1. Pd mitokhondria terjadi oksidasi asam lemak yg
melepaskan energi.
2. Energi yg dilepaskan dari oksidasi tersebut digunakan
untuk pembentukan ATP dg cara ADP + P (fosforilasi) &
kemudian disimpan dlm molekul ATP yg disebut dgn
“cans of energy”.
3. ATP yg dihasilkan dikirim oleh mitokhondria ke
berbagai organel sel untuk menggerakkan berbagai
proses sel yg memerlukan energi seperti pergerakan,
sekresi, memompa sodium, kalsium & air keluar sel.
Page  27
4. Energi yg tersimpan dlm ATP dilepaskan dg
memecahnya kembali  ADP + P.
5. Penghantaran ATP ke berbagai organel sel oleh
mitokhondria dg cara mitokhondria secara terus
menerus bergerak & menyentuh semua bagian dari
selnya, termasuk nukleus (“mitochondrial dance”).
Page  28
Efek dari anoksia:
1. Terhentinya sintesis ATP
2. Terjadi glikolisis anaerobik yg menghasilkan energi (dan
ATP) tanpa oksigen, sampai cadangan glikogen habis 
↑asam laktat dlm sel, granul glikogen berkurang &
menghilang dari sel.
3. ↑konsentrasi asam laktat  DNA tergulung kuat &
bergumpal dlm inti (piknotik)  sintesis mRNA terhenti.
Page  29
4. Kation & pompa air, suatu mesin enzim yg tertanam pd
membran plasma & membran organel – organel
bersaccus berhenti memompakan sodium, kalsium & air
ke luar, sodium, air terakumulasi dlm sel & organel, 
sel membengkak.
Organel sel yg paling akhir membengkak: mitokhondria
karena mitokhondria merupakan penghasil utama ATP &
memiliki simpanan energi yg terbanyak.
Page  30
5. Karena mRNA (-), kompleks ribosom dipecah 
ribosom tunggal, sintesis protein terhenti
Sampai tahap ini, perubahan yang disebabkan oleh anoksia masih bersifat reversibel,
dan jika oksigen pada titik ini dikembalikan ke sel, semua akan pulih.
Page  31
Bahan Kimia
 Semua bahan kimia
 Zat tak berbahaya (glukosa atau garam), jika konsentrasinya cukup
banyak → merusak keseimbangan osmotik → mencederai/ kematian
sel
 O2 tekanan tinggi bersifat toksik
 Racun → kerusakan serius pd tingkat selular dg merubah
permeabelitas membran, homeostasis osmotik, / keutuhan enzim
atau ko faktor → kematian organ
 Bahan berpotensi toksik di lingkungan: polusi udara, insektisida
CO2, asbes, etanol
 Obat terapeutik pd pasien yg rentan / pd pemakaian yg tidak tepat
Page  32
Agen Infeksius
Virus
Riketsia
Bakteri
Fungi
Protozoa
Cacing
Page  33
Reaksi Imunologi
 Walaupun sistem imun melindungi tubuh dalam melawan
benda asing, reaksi imun yg disengaja/ tidak disengaja
dapat menyebabkan jejas sel & jaringan.
 Contoh: reaksi anafilaksis terhadap protein asing atau
suatu obat.
 Penyakit autoimun disebabkan: hilangnya toleransi dg
respons terhadap antigen sendiri.
Page  34
Defek Genetik
 Perubahan patologis yg menyolok, seperti malformasi
kongenital ok sindroma Down
 Perubahan patologis yg tak kentara, seperti substitusi
asam amino tunggal pd hemoglobin S anemia sel sabit.
 Beberapa kesalahan metabolisme saat lahir akibat
defisiensi enzimatik kongenital merupakan contoh
kerusakan sel & jaringan yg disebabkan oleh perubahan
“sepele” yg sering terjadi pada DNA
Page  35
Ketidakseimbangan Nutrisi
Insufisiensi kalori-protein
Defisiensi vitamin
Nutrisi berlebih, contoh: obesitas ↑ risiko DM
tipe 2; diet kaya lemak hewani berpengaruh pd
perkembangan aterosklerosis, kerentanan
terhadap banyak gangguan, termasuk kanker
Page  36
Agen Fisik
Trauma
Temperatur yg ekstrim
Radiasi
Syok elektrik
Perubahan mendadak pada tekanan atmosfer
Page  37
Penuaan
Proses penuaan sel (senescence) intrinsik
menimbulkan perubahan kemampuan perbaikan
dan replikasi sel & jaringan
Perubahan tersebut menyebabkan penurunan
kemampuan berespon terhadap rangsang &
cidera eksogen → kematian organisme
Page  38
MEKANISME JEJAS SEL
Prinsip Umum:
Respons selular terhadap stimulus yg berbahaya
tergantung pd tipe jejas, durasi & keparahannya.
Toksin berdosis rendah / iskemia berdurasi singkat bisa
menimbulkan jejas sel yg reversibel, sedangkan toksin berdosis
lebih tinggi / iskemia dalam waktu yg lebih lama akan menyebabkan
jejas sel yg irreversibel dan kematian sel.
Page  39
Akibat suatu jejas sel bergantung pada tipe,
status dan kemampuan adaptasi sel yg
mengalami jejas
Jejas yg sama mempunyai dampak yg sangat berbeda, bergantung
pd tipe sel; otot lurik skelet di tungkai mengakomodasi iskemia komplit
selama 2-3 jam tanpa terjadi jejas irreversibel, sedangkan otot jantung akan
mati hanya setelah 20-30 menit
Contoh lain ??? (cari)
Page  40
Jejas sel dihasilkan oleh abnormalitas
fungsional & biokimia pd satu atau beberapa
komponen seluler yg esensial.
Page  41
 Target dari rangsangan jejas yg penting:
1. Respirasi aerobik yg melibatkan fosforilasi oksidatif
mitokondria dan produksi ATP
2. Integritas membran sel yg sgt penting untuk
homeostasis osmotik dan ionik
3. Sintesis protein
4. Sitoskeleton
5. Integritas perangkat genetik dari sel
Page  42
Fungsi sel hilang, jauh sebelum terjadi kematian
sel & perubahan morfologi jejas sel (mati)
Page  43
Semua komponen struktural sel dapat menjadi target jejas
Page  44
Mekanisme Biokimia pada Jejas Sel
1. Deplesi ATP
Deplesi ATP dan berkurangnya sintesis ATP sering
ditemukan pada jejas hipoksia dan kimia (toksik).
Deplesi ATP hingga <5-10% dari kadar normal berefek :
 Berkurangnya aktivitas pompa natrium pd membran
plasma yg sgt tergantung kepada energi ….. 
akumulasi natrium intrasel dan kalium keluar sel ……
pembengkakan sel dan dilatasi retikulum
endoplasmik.
Page  45
Berubahnya metabolisme energi seluler
Suplay oksigen ke sel↓  fosforilasi oksidatif
berhenti dan sel mengandalkan glikolisis untuk
menghasilkan energi (metabolisme aerobik 
anaerobik). Glikolisis menghasilkan akumulasi
asam laktat dan fosfat inorganik  menurunkan
pH intrasel, mengakibatkan penurunan aktivitas
berbagai enzim seluler
Page  46
Kegagalan pompa Ca2+
 masuknya Ca2+
ke
dalam sel  merusak beberapa komponen
seluler.
Deplesi ATP lama  sintesis protein ↓(ok
rusaknya struktur organel pensintesis protein:
lepasnya ribosom dari RER, disosiasi polisom
menjadi monosom)
↓Oksigen, glukosa  Misfolded protein 
memicu respon unfolded protein  jejas sel
Page  47
Page  48
2.Kerusakan mitokondria
Page  49
3. Influx calsium intraseluler & hilangnya homeostasis
calcium
Normal:
- konsentrasi calcium sitosol sangat rendah (<0,1µmol)
dibandingkan dg kadar ekstrasel (1,3mmol)
- kebanyakan calcium intrasel diasingkan dlm
mitokhondria dan RE
Iskemia dan toksin tertentu dapat menyebabkan
peningkatan konsentrasi calcium sitosol
Page  50
Page  51
4. Akumulasi radikal bebas yg berasal dari
oksigen (stress oksidatif)
Radikal bebas dapat merusak lipid, protein &
asam nukleat
Page  52
5. Defek pd permeabilitas membran melalui
mekanisme : disfungsi mitokondria, hilangnya
fosfolipid membran, abnormalitas sitoskeletal,
spesies oksigen reaktif, produk dari pemecahan
lemak.
Page  53
Page  54
Page  55
Page  56
Page  57
Page  58
JEJAS REVERSIBEL
Perub ultrastruktur jejas sel reversibel meliputi:
1. perub membran plasma, seperti bula
(pembengkakan); penumpukan / distorsi
mikrovilli; & longgarnya perlekatan intersel.
2. perub mitokhondrial, seperti pembengkakan &
munculnya densitas amorf kaya fosfolipid
3. dilatasi retikulum endoplasma dg kerusakan
ribosom & disosiasi polisom
4. perubahan nuklear, dg disagregasi unsur
granular & fibrilar
Page  59
JEJAS REVERSIBEL → (DEGENERASI)
1.Pembengkakan sel = perubahan hidropik=
degenerasi vacuolar .
Ok sel tdk mampu mempertahankan homeostasis
ionik dan cairan ok hilangnya fungsi membran
plasma.
Makros: organ pucat, turgor ↑, berat organ ↑
Mikros: vacuola kecil, jernih dlm sitoplasma
Page  60
Page  61
SEL DENGAN DEGENERASI HIDROPIK
Page  62
2.Fatty change, terjadi pd jejas hipoksik, toksik
dan metabolik. Pd sel-sel yg terlibat dlm
metabolisme lemak
Mikros : vacuola lipid dlm sitoplasma
Page  63
2 jenis kematian sel yaitu:
Nekrosis : terjadi setelah stress yg abnormal,
selalu patologik. ex: iskemia, injuri kimiawi.
Apoptosis : sel mati ok aktifasi internal “program
bunuh diri”. Bisa fisiologis spt pd masa
embriogenesis, bisa patologis spt pd kerusakan
sel yg mengenai DNA inti.
Page  64
JEJAS IRREVERSIBEL (NEKROSIS)
 Nekrosis menunjukkan sekuens perubahan morfologik
yg mengikuti kematian sel pd jar hidup yg umumnya
disebabkan oleh enzim degradatif pd sel yg mengalami
jejas yg mematikan
Page  65
Page  66
 Gambaran morfologik nekrosis merupakan 2 proses
penting yg terjadi bersamaan:
1. digesti enzimatik sel
2. denaturasi protein
 Perubahan pada sel:
Sel yg nekrotik menunjukkan warna lebih eosinofil ok
hilangnya warna basofilia yg dhasilkan oleh RNA pd
sitoplasma, serta meningkatnya pengikatan eosin oleh
protein intrasitoplasmik yg rusak
Page  67
Perubahan pd nukleus:
1. Kariolisis. Basofilia & kromatin menghilang,
kemungkinan ok aktivitas DNA
2. Kariopiknosis. Nukleus menjadi melisut &
terjadi peningkatan warna basofilia. DNA tampak
mejadi padat & menjadi massa basofil yg solid &
melisut
3. Karioreksis. Nukleus yg piknotik mengalami
fragmentasi
Page  68
Macam-macam nekrosis:
1. Nekrosis koagulativa
2. Nekrosis liquefaktif /kolikuativa
3. Nekrosis kaseosa
4. Nekrosis lemak
5. Nekrosis gangrenosa
6. Nekrosis fibrinoid
Page  69
 Nekrosis koagulativa
- jejas/ pe↑ asidosis intraseluler tdk hanya merusak protein
struktural tp jg merusak protein enzim sehingga akan
menghambat proteolisis sel.
- arsitektur sel yg nekrosis dl suatu jar dpt dilihat dl bbrp
waktu
-Terjd pd semua macam sel yg mati ok hipoksia
- cont: pd infark miokard
Page  70
Page  71
Nekrosis liquefaktif / kolikuativa
- terjd sbgi hasil autolisis /heterolisis, tu pd infeksi
bakteri (tu organisme piogenik) ok bakteri merup
stimulus yg kuat yg dpt mengumpulkan sel leukosit
- pada jar tanpa stroma kuat, (misal: otak) 
mencair  kista
Page  72
Page  73
Nekrosis kaseosa
- sering ditemukan pd infeksi TB
- kaseosa → makros daerah nekrosis: putih seperti
keju di daerah nekrotik sentral
- mikros: fokus nekrotik terdiri atas debris granular
amorf
Page  74
Page  75
Nekrosis lemak
- terjd penghancuran lemak lokal ok pengeluaran
lipase pankreas aktif secr abN ke dlm substansi
pankreas & rongga peritoneum
- jarang terjd
- merup kadaan akut abdomen (nekrosis pankreas
akut)
Page  76
Page  77
Nekrosis gangrenosa
- nekrois yg terjadi pd bgn distal kaki / nekrosis pd
seluruh tebal dg sal cerna/organdlm abdomen atau
nekrosis yg berhub dgn infeksi masif
- dimulai: nekrosis iskemik kuman  gangren
basah/kering
Page  78
Nekrosis fibrinoid
- hipertensi maligna  nekrosis lapisan muskularis
 timbunan fibrin
Page  79
APOPTOSIS
 Jalur kematian sel yg diinduksi oleh program internal
secara ketat dimana sel yg akan mati mengaktivasi enzim
yg akan menghancurkan DNA inti, inti sel & prot
sitoplasmiknya sendiri.
 Penyebab apoptosis
Apoptosis fisiologis terjadi selama masa perkembangan,
mempertahankan jml populasi sel  masa
embriogenesis, luruhnya endometrium pd siklus
menstruasi dll
Apoptosis patologis : bertanggung jawab untuk hilangnya
populasi sel pd kondisi patologis (contoh……)
Page  80
 Apoptosis ok stimuli jejas ex; radiasi, obat2 antikanker
 Apoptosis pd infeksi virus ex; hepatitis virus
 Kematian sel pd tumor
 Atrofi patologi parenkim organ ok adanya obstruksi
duktus
Page  81
 Morfologi apoptosis
- Sel mengkerut
- Kromatin memadat
- Pembtkan gelembung sitoplasmik & badan apoptotik
- Fagositosis sel apoptotik oleh makrofag
Page  82
Page  83
Page  84
Page  85
Thank you for
your attention!
Any Questions?

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (20)

2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
Sel punca
Sel puncaSel punca
Sel punca
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Ppt infark miokad
Ppt infark miokadPpt infark miokad
Ppt infark miokad
 
Degenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosisDegenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosis
 
Kematian Pada Sel
Kematian Pada SelKematian Pada Sel
Kematian Pada Sel
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
 

Destacado

Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
 
Hg 3 penalaran numerik grafik
Hg 3   penalaran numerik grafikHg 3   penalaran numerik grafik
Hg 3 penalaran numerik grafikKenny Sutanto
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BDyan Rachmawati
 
Tahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danTahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danpjj_kemenkes
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsipjj_kemenkes
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhFaris Andrianto
 

Destacado (20)

Adaptasi seluler
Adaptasi selulerAdaptasi seluler
Adaptasi seluler
 
Adaptasi Sel
Adaptasi SelAdaptasi Sel
Adaptasi Sel
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Adaptasi Sel
Adaptasi SelAdaptasi Sel
Adaptasi Sel
 
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Pathology 1
Pathology 1Pathology 1
Pathology 1
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
 
Hg 3 penalaran numerik grafik
Hg 3   penalaran numerik grafikHg 3   penalaran numerik grafik
Hg 3 penalaran numerik grafik
 
Course Outline Patologi Unimal
Course Outline Patologi UnimalCourse Outline Patologi Unimal
Course Outline Patologi Unimal
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
 
Tahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danTahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan dan
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
INFEKSI
INFEKSIINFEKSI
INFEKSI
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
 
Pengenalan patologi
Pengenalan patologiPengenalan patologi
Pengenalan patologi
 
Proses Penuaan
Proses PenuaanProses Penuaan
Proses Penuaan
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 

Similar a AdaptasiSel

jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmanangkuniawan
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptxDhevGianfranco
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfNikmaAlfiRosida
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.pptDrYurizal
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.pptProdiD3Keperawatan
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologiWarnet Raha
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufalNaufal Putra
 
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxKELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxDrYurizal
 
1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptxhanik mariana
 
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptxPPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptxQudsiPradyan
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxMethaKemala
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimiapure chems
 

Similar a AdaptasiSel (20)

jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologi
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufal
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxKELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
 
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
 
Kuliah 1 Patologi
Kuliah 1 PatologiKuliah 1 Patologi
Kuliah 1 Patologi
 
Mekanisme Adaptasi Sel & Cedera Fisik
Mekanisme Adaptasi Sel & Cedera FisikMekanisme Adaptasi Sel & Cedera Fisik
Mekanisme Adaptasi Sel & Cedera Fisik
 
Kul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas selKul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas sel
 
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptxAPOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
 
1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx
 
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptxPPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
 
ADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptxADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptx
 
KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptx
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
 

Último

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Último (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

AdaptasiSel

  • 1. Page  1 ADAPTASI SEL dan JEJAS SEL Dr. Yenita, M. Biomed, SpPA
  • 2. Page  2 Please mute Your cell!
  • 6. Page  6 Sel normal memiliki fungsi & struktur yg terbatas dlm metabolisme, diferensiasi & fungsi lainnya karena pengaruh dr sel sekitarnya & tersedianya bahan dasar metabolisme. Setiap sel melaksanakan kebutuhanfisiologik N → homeostasis normal
  • 7. Page  7 Stress fisiologik yg berlebihan atau rangsangan patologik adaptasi seluler secara fisiologik dan morfologik Adaptasi: perubahan sel sebagai reaksi terhadap stimulus & sel masih dapat bertahan hidup serta mengatur fungsinya.
  • 9. Page  9 ATROFI Atrofi: berkurangnya ukuran sel,→ berkurangnya ukuran jar & organ. Proses ini terjadi secara “didapat”. Sebelumnya organ/jar tersebut sudah mengalami pertumbuhan N / maturasi N Jenis : fisiologik & patologik Penyebab : iskemia, disuse, tekanan, kelaparan, atau defisiensi hormon stroma lebih nyata, bisa disertai penimbunan pigmen.
  • 11. Page  11 HIPERTROFI Hipertrofi = pertambahan ukuran sel Pada sel yang tidak dapat membelah diri
  • 13. Page  13 Pertambahan jumlah sel Pd sel yg memp kemampuan utk membelah diri Hormon & iritasi kronik Reversibel Non neoplastik tetapi merupakan “tanah yg subur” untuk perkembangan neoplastik. Seringkali bersamaan dg hipertrofi Fisiologik & patologik Susunan jar masih teratur HIPERPLASIA
  • 16. Page  16 METAPLASIA Metaplasia" (meta- = change; -plasia = growth) Transformasi satu jenis sel matur ke jenis sel matur lainnya Protektif Bukan proses fisiologik normal dan langkah awal menjadi neoplasma
  • 18. Page  18 DISPLASIA Displasia ("bad formation") abnormalitas maturasi sel dlm jaringan Sel berkembang menjadi bentuk yg lebih primitif/imatur Sel imatur bertambah sedangkan sel matur berkurang Tanda proses neoplastik awal Susunan jaringan mulai tidak teratur
  • 21. Page  21 JEJAS SEL JEJAS SEL
  • 22. Page  22 Respon adaptasi utama: atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Jika kemampuan adaptif berlebihan, sel mengalami jejas. Dalam batas waktu tertentu, jejas bersifat reversibel & sel kembali ke kondisi stabil. Stres yg berat / menetap, terjadi jejas irreversibel & sel yg terkena mati.
  • 23. Page  23 2 pola dasar kematian sel: - nekrosis (khususnya nekrosis koagulatif) terjadi setelah suplai darah hilang / setelah terpajan toksin & ditandai dg pembengkakan sel, denaturasi protein dan kerusakan organela → disfungsi berat jaringan. - apoptosis (fisiologis: embriogenesis; patologis: kerusakan mutasi yg tidak diperbaiki)
  • 24. Page  24 PENYEBAB JEJAS SEL  Deprivasi Oksigen  Bahan kimia  Agen infeksius  Reaksi imunologi  Defek genetik  Ketidakseimbangan nutrisi  Agen fisik  Penuaan
  • 25. Page  25 Deprivasi Oksigen  Hipoksia / defisiensi oksigen - mengganggu respirasi oksidatif aerobik - penyebab tersering & terpenting - menyebkan kematian  Hipoksia ≠ iskemia  Iskemia: terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan aliran darah arteri / berkurangnya drainase vena.  Iskemia merupakan penyebab tersering hipoksia  Defisiensi oksigen juga dapat disebabkan oleh oksigen darah yg tidak adekuat, seperti pada anemia atau keracunan CO
  • 26. Page  26 Yg harus diingat untuk menilai efek hipoksia: 1. Pd mitokhondria terjadi oksidasi asam lemak yg melepaskan energi. 2. Energi yg dilepaskan dari oksidasi tersebut digunakan untuk pembentukan ATP dg cara ADP + P (fosforilasi) & kemudian disimpan dlm molekul ATP yg disebut dgn “cans of energy”. 3. ATP yg dihasilkan dikirim oleh mitokhondria ke berbagai organel sel untuk menggerakkan berbagai proses sel yg memerlukan energi seperti pergerakan, sekresi, memompa sodium, kalsium & air keluar sel.
  • 27. Page  27 4. Energi yg tersimpan dlm ATP dilepaskan dg memecahnya kembali  ADP + P. 5. Penghantaran ATP ke berbagai organel sel oleh mitokhondria dg cara mitokhondria secara terus menerus bergerak & menyentuh semua bagian dari selnya, termasuk nukleus (“mitochondrial dance”).
  • 28. Page  28 Efek dari anoksia: 1. Terhentinya sintesis ATP 2. Terjadi glikolisis anaerobik yg menghasilkan energi (dan ATP) tanpa oksigen, sampai cadangan glikogen habis  ↑asam laktat dlm sel, granul glikogen berkurang & menghilang dari sel. 3. ↑konsentrasi asam laktat  DNA tergulung kuat & bergumpal dlm inti (piknotik)  sintesis mRNA terhenti.
  • 29. Page  29 4. Kation & pompa air, suatu mesin enzim yg tertanam pd membran plasma & membran organel – organel bersaccus berhenti memompakan sodium, kalsium & air ke luar, sodium, air terakumulasi dlm sel & organel,  sel membengkak. Organel sel yg paling akhir membengkak: mitokhondria karena mitokhondria merupakan penghasil utama ATP & memiliki simpanan energi yg terbanyak.
  • 30. Page  30 5. Karena mRNA (-), kompleks ribosom dipecah  ribosom tunggal, sintesis protein terhenti Sampai tahap ini, perubahan yang disebabkan oleh anoksia masih bersifat reversibel, dan jika oksigen pada titik ini dikembalikan ke sel, semua akan pulih.
  • 31. Page  31 Bahan Kimia  Semua bahan kimia  Zat tak berbahaya (glukosa atau garam), jika konsentrasinya cukup banyak → merusak keseimbangan osmotik → mencederai/ kematian sel  O2 tekanan tinggi bersifat toksik  Racun → kerusakan serius pd tingkat selular dg merubah permeabelitas membran, homeostasis osmotik, / keutuhan enzim atau ko faktor → kematian organ  Bahan berpotensi toksik di lingkungan: polusi udara, insektisida CO2, asbes, etanol  Obat terapeutik pd pasien yg rentan / pd pemakaian yg tidak tepat
  • 32. Page  32 Agen Infeksius Virus Riketsia Bakteri Fungi Protozoa Cacing
  • 33. Page  33 Reaksi Imunologi  Walaupun sistem imun melindungi tubuh dalam melawan benda asing, reaksi imun yg disengaja/ tidak disengaja dapat menyebabkan jejas sel & jaringan.  Contoh: reaksi anafilaksis terhadap protein asing atau suatu obat.  Penyakit autoimun disebabkan: hilangnya toleransi dg respons terhadap antigen sendiri.
  • 34. Page  34 Defek Genetik  Perubahan patologis yg menyolok, seperti malformasi kongenital ok sindroma Down  Perubahan patologis yg tak kentara, seperti substitusi asam amino tunggal pd hemoglobin S anemia sel sabit.  Beberapa kesalahan metabolisme saat lahir akibat defisiensi enzimatik kongenital merupakan contoh kerusakan sel & jaringan yg disebabkan oleh perubahan “sepele” yg sering terjadi pada DNA
  • 35. Page  35 Ketidakseimbangan Nutrisi Insufisiensi kalori-protein Defisiensi vitamin Nutrisi berlebih, contoh: obesitas ↑ risiko DM tipe 2; diet kaya lemak hewani berpengaruh pd perkembangan aterosklerosis, kerentanan terhadap banyak gangguan, termasuk kanker
  • 36. Page  36 Agen Fisik Trauma Temperatur yg ekstrim Radiasi Syok elektrik Perubahan mendadak pada tekanan atmosfer
  • 37. Page  37 Penuaan Proses penuaan sel (senescence) intrinsik menimbulkan perubahan kemampuan perbaikan dan replikasi sel & jaringan Perubahan tersebut menyebabkan penurunan kemampuan berespon terhadap rangsang & cidera eksogen → kematian organisme
  • 38. Page  38 MEKANISME JEJAS SEL Prinsip Umum: Respons selular terhadap stimulus yg berbahaya tergantung pd tipe jejas, durasi & keparahannya. Toksin berdosis rendah / iskemia berdurasi singkat bisa menimbulkan jejas sel yg reversibel, sedangkan toksin berdosis lebih tinggi / iskemia dalam waktu yg lebih lama akan menyebabkan jejas sel yg irreversibel dan kematian sel.
  • 39. Page  39 Akibat suatu jejas sel bergantung pada tipe, status dan kemampuan adaptasi sel yg mengalami jejas Jejas yg sama mempunyai dampak yg sangat berbeda, bergantung pd tipe sel; otot lurik skelet di tungkai mengakomodasi iskemia komplit selama 2-3 jam tanpa terjadi jejas irreversibel, sedangkan otot jantung akan mati hanya setelah 20-30 menit Contoh lain ??? (cari)
  • 40. Page  40 Jejas sel dihasilkan oleh abnormalitas fungsional & biokimia pd satu atau beberapa komponen seluler yg esensial.
  • 41. Page  41  Target dari rangsangan jejas yg penting: 1. Respirasi aerobik yg melibatkan fosforilasi oksidatif mitokondria dan produksi ATP 2. Integritas membran sel yg sgt penting untuk homeostasis osmotik dan ionik 3. Sintesis protein 4. Sitoskeleton 5. Integritas perangkat genetik dari sel
  • 42. Page  42 Fungsi sel hilang, jauh sebelum terjadi kematian sel & perubahan morfologi jejas sel (mati)
  • 43. Page  43 Semua komponen struktural sel dapat menjadi target jejas
  • 44. Page  44 Mekanisme Biokimia pada Jejas Sel 1. Deplesi ATP Deplesi ATP dan berkurangnya sintesis ATP sering ditemukan pada jejas hipoksia dan kimia (toksik). Deplesi ATP hingga <5-10% dari kadar normal berefek :  Berkurangnya aktivitas pompa natrium pd membran plasma yg sgt tergantung kepada energi …..  akumulasi natrium intrasel dan kalium keluar sel …… pembengkakan sel dan dilatasi retikulum endoplasmik.
  • 45. Page  45 Berubahnya metabolisme energi seluler Suplay oksigen ke sel↓  fosforilasi oksidatif berhenti dan sel mengandalkan glikolisis untuk menghasilkan energi (metabolisme aerobik  anaerobik). Glikolisis menghasilkan akumulasi asam laktat dan fosfat inorganik  menurunkan pH intrasel, mengakibatkan penurunan aktivitas berbagai enzim seluler
  • 46. Page  46 Kegagalan pompa Ca2+  masuknya Ca2+ ke dalam sel  merusak beberapa komponen seluler. Deplesi ATP lama  sintesis protein ↓(ok rusaknya struktur organel pensintesis protein: lepasnya ribosom dari RER, disosiasi polisom menjadi monosom) ↓Oksigen, glukosa  Misfolded protein  memicu respon unfolded protein  jejas sel
  • 48. Page  48 2.Kerusakan mitokondria
  • 49. Page  49 3. Influx calsium intraseluler & hilangnya homeostasis calcium Normal: - konsentrasi calcium sitosol sangat rendah (<0,1µmol) dibandingkan dg kadar ekstrasel (1,3mmol) - kebanyakan calcium intrasel diasingkan dlm mitokhondria dan RE Iskemia dan toksin tertentu dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi calcium sitosol
  • 51. Page  51 4. Akumulasi radikal bebas yg berasal dari oksigen (stress oksidatif) Radikal bebas dapat merusak lipid, protein & asam nukleat
  • 52. Page  52 5. Defek pd permeabilitas membran melalui mekanisme : disfungsi mitokondria, hilangnya fosfolipid membran, abnormalitas sitoskeletal, spesies oksigen reaktif, produk dari pemecahan lemak.
  • 58. Page  58 JEJAS REVERSIBEL Perub ultrastruktur jejas sel reversibel meliputi: 1. perub membran plasma, seperti bula (pembengkakan); penumpukan / distorsi mikrovilli; & longgarnya perlekatan intersel. 2. perub mitokhondrial, seperti pembengkakan & munculnya densitas amorf kaya fosfolipid 3. dilatasi retikulum endoplasma dg kerusakan ribosom & disosiasi polisom 4. perubahan nuklear, dg disagregasi unsur granular & fibrilar
  • 59. Page  59 JEJAS REVERSIBEL → (DEGENERASI) 1.Pembengkakan sel = perubahan hidropik= degenerasi vacuolar . Ok sel tdk mampu mempertahankan homeostasis ionik dan cairan ok hilangnya fungsi membran plasma. Makros: organ pucat, turgor ↑, berat organ ↑ Mikros: vacuola kecil, jernih dlm sitoplasma
  • 61. Page  61 SEL DENGAN DEGENERASI HIDROPIK
  • 62. Page  62 2.Fatty change, terjadi pd jejas hipoksik, toksik dan metabolik. Pd sel-sel yg terlibat dlm metabolisme lemak Mikros : vacuola lipid dlm sitoplasma
  • 63. Page  63 2 jenis kematian sel yaitu: Nekrosis : terjadi setelah stress yg abnormal, selalu patologik. ex: iskemia, injuri kimiawi. Apoptosis : sel mati ok aktifasi internal “program bunuh diri”. Bisa fisiologis spt pd masa embriogenesis, bisa patologis spt pd kerusakan sel yg mengenai DNA inti.
  • 64. Page  64 JEJAS IRREVERSIBEL (NEKROSIS)  Nekrosis menunjukkan sekuens perubahan morfologik yg mengikuti kematian sel pd jar hidup yg umumnya disebabkan oleh enzim degradatif pd sel yg mengalami jejas yg mematikan
  • 66. Page  66  Gambaran morfologik nekrosis merupakan 2 proses penting yg terjadi bersamaan: 1. digesti enzimatik sel 2. denaturasi protein  Perubahan pada sel: Sel yg nekrotik menunjukkan warna lebih eosinofil ok hilangnya warna basofilia yg dhasilkan oleh RNA pd sitoplasma, serta meningkatnya pengikatan eosin oleh protein intrasitoplasmik yg rusak
  • 67. Page  67 Perubahan pd nukleus: 1. Kariolisis. Basofilia & kromatin menghilang, kemungkinan ok aktivitas DNA 2. Kariopiknosis. Nukleus menjadi melisut & terjadi peningkatan warna basofilia. DNA tampak mejadi padat & menjadi massa basofil yg solid & melisut 3. Karioreksis. Nukleus yg piknotik mengalami fragmentasi
  • 68. Page  68 Macam-macam nekrosis: 1. Nekrosis koagulativa 2. Nekrosis liquefaktif /kolikuativa 3. Nekrosis kaseosa 4. Nekrosis lemak 5. Nekrosis gangrenosa 6. Nekrosis fibrinoid
  • 69. Page  69  Nekrosis koagulativa - jejas/ pe↑ asidosis intraseluler tdk hanya merusak protein struktural tp jg merusak protein enzim sehingga akan menghambat proteolisis sel. - arsitektur sel yg nekrosis dl suatu jar dpt dilihat dl bbrp waktu -Terjd pd semua macam sel yg mati ok hipoksia - cont: pd infark miokard
  • 71. Page  71 Nekrosis liquefaktif / kolikuativa - terjd sbgi hasil autolisis /heterolisis, tu pd infeksi bakteri (tu organisme piogenik) ok bakteri merup stimulus yg kuat yg dpt mengumpulkan sel leukosit - pada jar tanpa stroma kuat, (misal: otak)  mencair  kista
  • 73. Page  73 Nekrosis kaseosa - sering ditemukan pd infeksi TB - kaseosa → makros daerah nekrosis: putih seperti keju di daerah nekrotik sentral - mikros: fokus nekrotik terdiri atas debris granular amorf
  • 75. Page  75 Nekrosis lemak - terjd penghancuran lemak lokal ok pengeluaran lipase pankreas aktif secr abN ke dlm substansi pankreas & rongga peritoneum - jarang terjd - merup kadaan akut abdomen (nekrosis pankreas akut)
  • 77. Page  77 Nekrosis gangrenosa - nekrois yg terjadi pd bgn distal kaki / nekrosis pd seluruh tebal dg sal cerna/organdlm abdomen atau nekrosis yg berhub dgn infeksi masif - dimulai: nekrosis iskemik kuman  gangren basah/kering
  • 78. Page  78 Nekrosis fibrinoid - hipertensi maligna  nekrosis lapisan muskularis  timbunan fibrin
  • 79. Page  79 APOPTOSIS  Jalur kematian sel yg diinduksi oleh program internal secara ketat dimana sel yg akan mati mengaktivasi enzim yg akan menghancurkan DNA inti, inti sel & prot sitoplasmiknya sendiri.  Penyebab apoptosis Apoptosis fisiologis terjadi selama masa perkembangan, mempertahankan jml populasi sel  masa embriogenesis, luruhnya endometrium pd siklus menstruasi dll Apoptosis patologis : bertanggung jawab untuk hilangnya populasi sel pd kondisi patologis (contoh……)
  • 80. Page  80  Apoptosis ok stimuli jejas ex; radiasi, obat2 antikanker  Apoptosis pd infeksi virus ex; hepatitis virus  Kematian sel pd tumor  Atrofi patologi parenkim organ ok adanya obstruksi duktus
  • 81. Page  81  Morfologi apoptosis - Sel mengkerut - Kromatin memadat - Pembtkan gelembung sitoplasmik & badan apoptotik - Fagositosis sel apoptotik oleh makrofag
  • 85. Page  85 Thank you for your attention! Any Questions?