SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Nama : I.G.A Sri Wulan Wahyuningsih
1302405048
PSPDG
Jeratan Penyalahgunaan Narkoba dalam Kehidupan Remaja
Indonesia, negara yang begitu besar memiliki ribuan pulau begitu juga masalah yang
dimiliki Indonesia ada ribuan. Salah satu masalah yang dimiliki Indonesia adalah masalah
narkoba. Penyalahgunaan narkoba terjadi dimana-mana, diberbagai daerah di Indonesia.
Penyalahgunaan narkoba juga menyebar diberbagai kalangan, dari kalangan atas, kalangan
bawah, dan mirisnya yang terjebak dalam jerat narkoba tidak hanya orang dewasa, namun
juga terjadi pada remaja. Masa remaja adalah masa yang rentan terhadap pergaulan yang
salah karena rasa ingin tahunya. Tidak sedikit remaja di Indonesia yang terjerat kasus
hukum karena berbagai alasan. Masalah ini terkadang hanya kita temui di berita koran
maupun televisi, tapi ini adalah fakta, narkoba adalah masalah yang sudah ada sejak
puluhan tahun lalu hingga sekarang. Ada berbagai alasan orang memakai narkoba. Pecandu
narkoba banyak yang awalnya tidak tahu bahwa yang dikonsumsi adalah narkoba, mereka
kira itu adalah suplemen menyehatkan diri, vitamin, dan lain sebagainya. Ketika mereka
terlambat sadar bahwa yang mereka konsumsi sebenarnya adalah narkoba, mereka sudah
menjadi pecandu narkoba dan sudah dipastikan akan sulit lepas dari jerat narkoba.
Berbagai penanggulangan narkoba yang bisa kita lakukan adalah pembinaan dan
pencegahan, jika sudah mmenjadi kecanduan harus dilakukan pengobatan, pemulihan, dan
penindakan supaya pecandu narkoba tidak terjebak lagi dalam penyalahgunaan narkoba.
I. Pendahuluan
Jumlah pengguna narkoba dikalangan remaja di Indonesia terus meningkat setiap tahun,
mengapa bisa terjadi? Apa penyebabnya? Apa yang salah dengan remaja pemakai narkoba?
Masa remaja adalah masa yang tepat untuk mengembangkan diri dan juga masa yang
rawan terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Dalam masa remaja memiliki rasa
penasaran yang begitu besar, rasa ingin mencoba sesuatu yang belum dimengerti baik atau
buruk akibat yang akan ditimbulkan bagi diri sendiri dan orang lain. Para remaja ingin
mencoba sesuatu yang baru, namun kebanyakan remaja belum memiliki pengatahuan yang
luas, maka dari itu banyak remaja yang terjerumus kedalam jerat narkoba karena ketidak
tahuan mereka. Banyak remaja usia sekolah yang sudah kacanduan narkoba, peristiwa ini
sungguh memprihatinkan. Bagi orang dewasa saja yang pecandu narkoba hidupnya menjadi
hancur apalagi bagi remaja yang sudah kecanduan, bisa dipastikan hidupnya akan menjadi
tidak karuan jika tidak ditangani secara serius. Masalah penyalahgunaan narkoba
dikalangan remaja tidak kalah serius dengan kasus korupsi yang biasanya bermunculan
dalam berita, karena kasus penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja menyangkut masa
depan bangsa yang kelak akan dipegang oleh remaja-remaja sekarang. Cerdiknya pengedar
narkoba dalam menjual narkoba membuat aparat hukum sulit untuk menangkap produsen
narkoba. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk menangkapprodusen narkoba, oleh karena
itu harus ada kerjasama dari berbagai pihak, masyarakat harus berani melaporkan jika
mengetahui ada transaksi narkoba atau pecandu narkoba. Berbagai buku telah diterbitkan
mengenai bahaya narkoba, banyak penyuluhan yang dilakukan diberbagai tempat agar
masyarakat luas mengerti apa bahaya narkoba yang sebenarnya. Dengan adanya banyak
penyuluhan dan buku tentang penyalahgunaan narkoba masyarakat diharapkan bisa
waspada dan selalu bisa menjaga diri dari ancaman narkoba, dan bagi pecandu narkoba
dapat sadar dengan kelakuan mereka yang menyalahgunakan narkoba.
II. Apa Itu Narkoba?
Dijaman sekarang ini, narkoba yang merupakan barang haram ini tidak hanya dinikmati
oleh orang dewasa, namun para remaja juga ikut menikmati. Dari rasa penasaran yang
dimiliki oleh remaja inilah yang dapat membawa narkoba masuk dalam kehidupan remaja.
Banyak dikalangan remaja bahkan orang dewasa tidak tahu apa itu narkoba yang
sebenarnya. Kebanyakan masyarakat mengsalah artikan apa arti narkoba yang sebenarnya.
Dalam masa remaja inilah peran penting orang tua sanagat dibutuhkan. Orang tua harus
dapat memandu anaknya agar tidak terjerat oleh penyalahgunaan narkoba.
Narkoba, sebuah nama yang sudah terkenal diberbagai kalangan, namanya begitu
malang melintang dan sudah terdengar kedalam telinga banyak orang. Namun apa setiap
orang tahu apa itu sebenarnya narkoba?. Kepanjangan narkoba yang populer tetapi keliru
adalah “narkotika dan obat berbahaya”. Namun sebenarnya narkoba adalah singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Dulu memang banyak yang menamai
barang haram itu “narkotika dan obat berbahaya. Namun disadari bahwa kepanjangan
tersebut keliru, karena dalam dunia kedokteran obat yang berbahaya adalah obat yang
tidak boleh dijual bebas karena harus dengan pertimbangan medis, misalnya obat jantung,
antibiotik, dan sebagainya. Semua obat tersebut adalah berbahaya tapi bukan narkoba.
Kebanyakan orang hanya mengerti bahwa narkoba adalah zat yang berbahaya dan tidak
ada manfaatnya. Berbagai kalangan menyerukan untuk memerangi narkoba seakan
narkoba itu hanya memberi dampak yang buruk terhadap kesehatan manusia jika narkoba
dikonsumsi.Banyak orang awam yang berpendapat bahwa narkoba harus di musnahkan.
Namun sebenarnya dalam dunia kedokteran narkoba memiliki manfaat. Narkotika dan
psikotropika akan memberi manfaat yang besar jika digunakan dengan benar di dalam
bidang kedokteran. Narkotika dan psikotropika banyak dimanfaatkan dalam dunia
kedokteran karena manfaatnya yang besar. Dengan narkotika dan psikotropika dapat
menyembuhkan banyak penyakit dan mengakhiri penderitaan karena rasa sakit. Jasa
narkotika dan psikotropika misalnya adalah saat operasi atau pembedahan yang dilakukan
oleh dokter harus melalui proses pembiusan. Padahal obat bius itu sendiri tergolong
narkotika. Orang yang mengalami gangguan kejiwaan dan stres diberi obat-obatan yang
tergolong psikotropika agar orang tersebut cepat sembuh.
Dengan kita mengerti pengertian apa itu narkoba yang sebenarnya, kita harus sadar apa
yang harus kita lawan. Sikap anti narkoba sebenarnya keliru. Karena narkoba banyak
jenisnya dan memiliki berbagai manfaat dalam bidang kedokteran. Bayangkan saja jika
dalam bidang kedokteran tidak ada narkotika dan psikotropika, kita akan kewalahan dalam
menahan rasa sakit yang harus di derita. Para dokter dan ilmuwan banyak yang menikmati
manfaat dari narkotika dan psikotropika, namun banyak juga orang yang menggunakan
narkoba untuk hal-hal yang merusak. Banyak kalangan masyarakat yang tidak
memanfaatkan zat tersebut layaknya para ahli, dokter dan ilmuwan. Narkotika dan
psikotropika yang digunakan dengan baik dan benar oleh dokter untuk mengobati
pasiennya tidak termasuk narkoba. Yang dinamakan narkoba jika salah dalam
menggunakannya. Dalam dunia medis narkoba diberi nama lain, yaitu NAPZA. Kepanjangan
dari NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya.Jadi yang harus kita lawan
adalah penyalahgunaan narkoba, bukan narkoba yang harus kita perangi.
III. Jenis-Jenis Narkoba
Benda haram yang disebut narkoba dibagi menjadi 3 jenis, antara lain psikotropika,
narkotika, dan zat adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok.Antara
lain : (A) Narkotika, (B) Psikotropika, dan (C) bahan adiktif lainnya.
Narkotika adalah suatu zat atau obat dimana zat tersebut berasal tanaman atau
bukan tanaman, baik dari bahan sintesis maupun bahan bukan sintetis, yang dapat
menyebabkan perubahan, hilangnya rasa, atau penurunan terhadap tubuh. Pengaruh zat
tersebut dapat berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, timbulnya berbagai rangsangan
semangat dan halusinasi, serta menimbulkan khayalan-khalayan bagi penggunanya. Zat ini
dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. (lihat
dr. Subagyo Partodiharjo, 2008 : 11)
Narkotika memiliki 3 sifat, yaitu daya ketagihan yang begitu kuat, daya penyesuaian
yang tinggi, dan juga daya kebiasaan yang hebat. Ketiga sifat narkotika inilah yang
membuat pemakai narkotika akan sangaat sulit untuk lepas dari jerat kenikmatannya.
Narkotika memiliki tiga golongan, dimana disetiap golongan memiliki efek yang berbeda-
beda. Narkotika memiliki Golongan I, golongan II, dan terakhir golongan III.
Narkotika golongan I adalah golongan narkotika yang paling bahaya diantara
golongan narkotika yang lain. Memiliki daya adiktif ( ketagihan ) yang sangat tinggi,
sehingga berbahaya jika digunakan terus-menerus. Nikotin golongan I ini tidak boleh
digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian, ilmu pengetahuan atau
dalam dunia medis. Contohnya adalah ganja, heroin, kokain, morfin, opium, dan lain-lain.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif yang kuat, namun
tidak seperti narkotika golongan I. Narkotika gollongan II memiliki manfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah petidin dan turunannya, benzetidin,
betametadol, dan lain-lain.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif rendah, tetapi
narkotika golongan III memiliki manfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya
adalah kodein dan turunannya.
Berdasarkan cara pembuatan narkotika ada 3 cara juga, yaitu : (A) narkotika alami,
(B) narkotika semisintetis, dan (C) narkotika sintetis.
Narkotika alami adalah narkotika yang zat adiktifnya berasal dari tumbuhan-
tumbuhan. Contohnya: (a) Ganja, (b) hasis, (c) koka.
Pertama ganja, nama lain dari ganja adalah Canabis indica. Tanaman perdu yang
biasanya memiliki tinggi sekitar 1,5 meter ini termasuk dalam kelompok Canabis sativa,
hasis, dan mariyuana. Daunnya banyak dan bergerigi serta bebulu, berbentuk mirip daun
singkong berjari ganjil, misalnya 5, 7, atau 9. Zat aktif yang dalam ganja adalah THC
( Tetra Hydro Cannabinol ) yang banyak terdapat di daun, batang, dan bunga. Bila ganja
dikeringkan zat aktif yang terkandung dalam ganja akan lebih mantap, karena cairan yang
terkandung dalam ganja akan menguap dan mudah untuk dikonsumsi dengan cara dibakar
kemudian dihisap atau dengan cara dicampur dengan rokok. Bentuk ganja yang sudah
kering hanya seperti daun, sehingga orang tua yang menemukan ganja dalam tas anaknya
mengira hanya daun kering biasa. Untuk mewaspadai anak memakai ganja, sebaiknya
orang tua sering memeriksa lemari, tas, bawah kasur atau tempat yang lainnya. Cara kerja
ganja adalah dengan asap yang mengandung ganja masuk kedalam paruparu. Didalam
paru-paru asap diserap oleh darah kemudian darah mengalir kejantung. Didalam jantung
darah diedarkan keselruh tubuh hingga ke otak hingga terjadi reaksi. Reaksi yang terjadi
adalah merasa tenang, rileks, lupa dengan masalah-masalah, mengantuk, dan logika
berfikir akan kurang. Jika dosis pemakaian terlalu banyak akan menyebabkan sangat
mengantuk, pupil mengecil, denut nadi melemah, daya pikir melemah, detak jantung
melambat, tekanan darah turun, pingsan, koma, bahkan dapat menyebakan kematian.
Kedua hasis, adalah tanaman yang sejenis dengan ganja. Ganja, hasis dan
mariyuana dapat diolah dalam bentuk cair melalui proses penyulingan dan diambil sarinya.
Dalam bentuk cair harganya akan sangat mahal, biasanya disalahgunakan oleh pemadat -
pemadat “kelas tinggi”.
Ketiga koka, adalah tanaman perdu yang memiliki bentuk mirip pohon kopi. Jika
berbuah matang, buahnya akan berwarna merah seperti biji kopi. Orang masyarakat Indian
kuno biji kokain sering digunakan sebagai penambah stamina untuk orang berperang atau
berburu binatang. Koka kemudian diolah menjadi kokain.
Narkotika semisintesis adalah narkotika yang berasal dari narkotika alami yang
diolah dan diambil zat-zat aktifnya ( intisarinya ) agar memiliki khasiat yang lebih kuat dan
dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran. Contohnya adalah sebagai berikut : a)
morfin : Didalam dunia kedokteran morfin sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
atau pembiusan pada operasi. b) kodein, dipakai untuk obat penghilang batuk. c) Heroin,
tidak dipakai dalam pengobatan, karena heroin memiliki daya adiktif yang terlalu tinngi dan
manfaatnya dalam dunia medis belum ditemukan. Dalam perdagangan gelap heroin sering
disebut putaw. Bentuknya seperti teung terig, putih halus, dan agak kotor. d) Kokain,adalah
hasil olahan dari biji koka.
Narkotika sintesis adalah narkotika palsu yang terbuat dari bahan kimia. Narkotika
sintetis biasanya digunakan dalam pengobatan untuk orang yang menderita ketergantungan
terhadap narkoba dan pembiusan. Contohnya : a) Petidin, digunakan untuk obat bius lokal,
operasi kecil, sunat, dan lain sebagainya. b) Methadon digunakan untuk pengobatan
pecandu narkoba. c) naltrexon, sama dengan mathadon, yaitu untuk pengobatan pecandu
narkoba.
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sint esis,
yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat
yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Psikotropika dikelompokan
menjadi 4 golongan. (lihat dr.Subagyo Partodiharjo 2008 : 15)
Golongan I adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif yang sangat kuat,
manfaatnya dalm dunia kesehatan belum diketahui dan untuk khasiatnya masih dilakukan
penelitian. Contohnya adalah MDMA, ekstasi, LSD, dan STP.
Golongan II adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif sangat kuat dan berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah amfetamin, metamfetamin,
metakualon, dan sebagainya.
Golongan III psikotropika adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif yang
sedang dan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah llumibal,
buprenorsina, fleenitrazepam, dan sebagainya.
Golongan IV psikotropika adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan dan juga
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah nitrazepam ( BK,
mogadon, dumolid ), diazepam, dan lain sebagainya.
Bahan Adiktif lainnya, golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan
psikotropika namun dapat menyebabkan ketergantungan. Contohnya : Rokok, kelompok
alkohol dan minuman lain yang menimbulkan ketagihan dan memabukkan, Thinner dan zat-
zat lain.
IV. Mengapa Narkoba Sangat Berbahaya?
Narkoba sangat berbahaya dikarenakan memiliki berbagai ancaman pada kesehatan dari
pemakai narkoba tersebut. Berbagai dampak negatif dapat ditimbulkan dari
penyalahgunaan narkoba. Narkoba memiliki sifat yang membuat pemakainya menjadi
layaknya seorang budak, antara lain : a) Habitual, sifat pada narkoba yang membuat
pemakainya cenderung selalu teringat, terkenang dan rindu sehingga mencarinya; b)
Adiktif, sifat yang membuat pemakainya teerpaksa memakai terus dan terasa amat sangat
sulit menghentikannya; c) Toleran, sifat yang dimiliki narkoba sehingga pemakainya
dituntut memakai secara terus menerus dab tubuh pemakai semakin menyatu dangan
narkoba dan dosisnya akan semakin bertambah.
Dengan adanya tiga sifat yang berbahaya dari narkoba menimbulkan dampak kepada
pemakai, antara lain : 1) Tergila-gila pada narkoba dan dan lebih mencintai narkoba lebih
dari apapun; 2) Tidak dapat lepas dari jerat narkoba, sebab jika lepas akan mengalami
sakaw; 3) Dosisnya akan terus bertambah setiap waktu hingga nanti bisa overdosis; 4)
Mengalami kerusakan tubuh; 5) Mengalami perubahan sikap menjadi egois, sombong,
jahat; 6) Terjangkit penyakit mematikan, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan lain-lain; 7)
Kesulitan dalam ekonomi; 8) Meningkatnya tawuran dalam kalangan pelajar, dan lain
sebagainya.
Dengan berbagai masalah yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan nerkoba, maka dari
itu kita harus dapat mencegah dan menghindar dari cengkraman narkoba. Jika sudah
menjadi pecandu harus bisa melepaskan diri dari jeratan narkoba sebelum terlambat.
V. Alasan Orang Memakai Narkoba
Ketidaktahuan akan narkoba adalah awal pemakaian dan sumber berbagai bencana yang
sebenarnya. Ketidaktahuan apa itu narkoba dan dampak negatifnya ternyata dapat
berakibat sangat fatal. Banyak penyalahguna narkoba yang selalu menggunakan narkoba
tapi tidak tahu yang dikonsumsi sebenarnya adalah narkoba. Berikut adalah jawaban
kenapa orang menyalahgunakan narkoba khususnya remaja, antara lain : 1) Ingin
kenikmatan yang cepat, misalnya ingin bebas dari rasa kesal, bebas dari rasa sakit, ingin
merasa senang, tentram, serta damai dan lain sebagainya; 2) Ketidaktahuan tentang
narkoba yang sebenarnya, banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba karena
tidak tahu bahwa yang dikonsumsi sebenarnya adalah narkoba; 3) Rasa ingin tahu dan
ingin mencoba bagaimana rasa dari narkoba; 4) Ingin dianggap lebih hebat; 5) Ingin
membuktikan kesetiakawanan; 6) Dianggap sebagai metode sederhana untuk giat belajar;
7) Kurangnya komunikasi antara anak dengan orang tua; 8) Tidak diterima dalam kelompok
dan untuk mengatasi rasa minder; 9) Anak merasa kurang dihargai dan selalu dianggap
salah; 10) Strategi pemasaran yang jitu; 11) Ditipu daya oleh pengedar narkoba, dan lain
sebagainya.
Secara sosiologis, penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh kaum remaja
merupakan perbuatan yang disadari berdasarkan pengetahuan yang mereka miiki sebagai
pengaruh langsung maupun tidak langsung dari proses interaksi sosial yang terjadi dalam
kelompok. Secara subjektif individual, penyalahgunaan narkotika oleh remaja sebagai salah
satu upaya individual untuk menemukan kepuasan yang belum pernah dirasakan dalam
kehidupan keluarga yang hakikatnya menjdi kebutuhan primer dan fundamental bagi setiap
individu, terutama bagi kaum remaja yang masih dalah proses tumbuh dan
berkembang. (lihat Drs.Sudarsono. S.H. M.Si. 2004 : 67)
VI. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Upaya penanggulangan yang paling mendasar dan efektif sebenarnya adalah pembinaan
dan pencegahan. Usaha yang paling praktis dan membuahkan hasil adalah penindakan.
Upaya yang paling manusiawi adalah pengobatan dan pemulihan.
Pembinaan, program pembinaan kepada para remaja maupun masyarakat yang
belum memakai narkoba bahkan belum mengerti apa itu narkoba. Prinsipnya adalah
meningkatkan peranan kelompok ini secara nyata lebih sejahtera dan menyadarkan diri
agar tidak pernah berfikir mendapat kebahagiaan yang semu dari narkoba.
Pencegahan, program pencegahan dilakukan kepada remaja-remaja dan masyarakat
yang masih sehat dan belum memakai narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba
sehingga tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Misalnya dilakukan penyuluhan seluk
beluk narkoba, kampanye anti penyalahgunaan narkoba, pendidikan dan pelatihan
kelompok, saling mengawasi.
Pengobatan, program pengobatan ditujukan kepada pemakai narkoba. Tujuannya
adalah mengobati ketergantungannya terhadap dan penyambuhan penyakit sebagai akibat
dari pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba bagi pecandu.
Pemulihan, program pemulihan bertujuan untuk memulihkan keshatan jiwa dan
raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang telah menjalasi program pengobatan.
Program ini dilakukan agar tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang
disebabkan oleh bekas pemakain narkoba.
Penindakan, program penindakan adalah program penindakan hukum kepada
produsen, bandar, pengedar, dan pemakai narkoba berdasarkan hukum yang berlaku.
Program ini adalah program yang nyata.
VII. Penutup
Pada masa remaja adalah masa yang rawan terhadap pergaulan yang bebas, salah
satunya adalah terjeratnya penyalahgunaan narkoba. sebagai orang tua harus selalu
mengawasi gerak-gerik dari sang anak yang dalam masa pertumbuhan menuju dewasa.
Karena dalam masa remaja adalah masa yang paling menyenagkan. Masa remaja lebih
merasa penasaran dibandingkan dengan masa yang lainnya. Pendidikan tentang narkoba
sebaiknya diberikan sejak dini dan orang tua juga harus lebih mengerti. Karena narkoba
ternyata tidak hanya memiliki sisi negatif seperti yang dipikirkan masyarakat luas selama
ini. Narkoba juga memiliki sisi positif yang sangat berguna dalam bidang medis dan ilmu
pengetahuan. Narkoba adalah zat yang berguna, karena dapat mengobati dan membius
dalam operasi, jadi yang perlu kita perangi adalah penyalahgunaan narkoba. Narkotika dan
psikotropika juga memiliki berbagai macam jenis yang menyimpan berbagai macam
manfaat jika digunakan untuk kedokteran dan penelitian, namun memiliki dampak yang
buruk ketika jatuh ketangan orang yang salah. Alasan kenapa selama ini narkoba sangat
berbahaya sudah jelas, narkoba berbahaya karena memiliki berbagai alasan. Alsan narkoba
sangat berbahaya karena narkoba mengandung berbagai zat yang dapat mengancam
kesehatan tubuh. Berbagai dampak negatif ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba.
Penyebab orang memakai narkoba memiliki alasan yang berbeda-beda, dan yan paling fatal
adalah apabila kita mengkonsumsi narkoba tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya yang kita
konsumsi adalah narkoba. Faktor lingkungan, diri sendiri dan keluarga sangat berpengaruh
terhadap penyalahgunaan narkoba. Program-program pembinaan, pencegahan,
pengobatan, pemulihan, dan penindakan dilakukan untuk menciptakan Indonesia bersih dari
narkoba. Namun akan terasa percuma jika tidak dilakukan dengan aksi nyata dan tanpa
kerja sama yang baik antar kalangan.

More Related Content

What's hot (15)

Sosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian SosialSosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian Sosial
 
KEJAHATAN PERDAGANGAN NARKOBA (DRUGS TRAFFICKING) GLOBAL STUDI KASUS DI INDON...
KEJAHATAN PERDAGANGAN NARKOBA (DRUGS TRAFFICKING) GLOBALSTUDI KASUS DI INDON...KEJAHATAN PERDAGANGAN NARKOBA (DRUGS TRAFFICKING) GLOBALSTUDI KASUS DI INDON...
KEJAHATAN PERDAGANGAN NARKOBA (DRUGS TRAFFICKING) GLOBAL STUDI KASUS DI INDON...
 
Tugas if karyawan_pti
Tugas if karyawan_ptiTugas if karyawan_pti
Tugas if karyawan_pti
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Tugas kpm kto
Tugas  kpm ktoTugas  kpm kto
Tugas kpm kto
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Raihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahmanRaihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahman
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
Mi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direkturMi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direktur
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
 
Narkba
NarkbaNarkba
Narkba
 
tugas sosio
tugas sosiotugas sosio
tugas sosio
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 

Similar to Napza (20)

Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
 
Apakah narkoba itu
Apakah narkoba ituApakah narkoba itu
Apakah narkoba itu
 
Bahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaBahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remaja
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Pembahasan materi
Pembahasan materiPembahasan materi
Pembahasan materi
 
kevin.docx
kevin.docxkevin.docx
kevin.docx
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
ppt.filsafat ilmu
ppt.filsafat ilmuppt.filsafat ilmu
ppt.filsafat ilmu
 
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajoMakalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
 
Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan NarkobaPenyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan Narkoba
 
Dadah
DadahDadah
Dadah
 
Makalah bahaya narkoba_bagi_remaja[1]
Makalah bahaya narkoba_bagi_remaja[1]Makalah bahaya narkoba_bagi_remaja[1]
Makalah bahaya narkoba_bagi_remaja[1]
 
Tugas tik makalah anisa bella 2 a
Tugas tik makalah anisa bella 2 aTugas tik makalah anisa bella 2 a
Tugas tik makalah anisa bella 2 a
 
ppt narkoba.pptx
ppt narkoba.pptxppt narkoba.pptx
ppt narkoba.pptx
 
my SKRIPSI 2
my SKRIPSI 2my SKRIPSI 2
my SKRIPSI 2
 

Napza

  • 1. Nama : I.G.A Sri Wulan Wahyuningsih 1302405048 PSPDG Jeratan Penyalahgunaan Narkoba dalam Kehidupan Remaja Indonesia, negara yang begitu besar memiliki ribuan pulau begitu juga masalah yang dimiliki Indonesia ada ribuan. Salah satu masalah yang dimiliki Indonesia adalah masalah narkoba. Penyalahgunaan narkoba terjadi dimana-mana, diberbagai daerah di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba juga menyebar diberbagai kalangan, dari kalangan atas, kalangan bawah, dan mirisnya yang terjebak dalam jerat narkoba tidak hanya orang dewasa, namun juga terjadi pada remaja. Masa remaja adalah masa yang rentan terhadap pergaulan yang salah karena rasa ingin tahunya. Tidak sedikit remaja di Indonesia yang terjerat kasus hukum karena berbagai alasan. Masalah ini terkadang hanya kita temui di berita koran maupun televisi, tapi ini adalah fakta, narkoba adalah masalah yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu hingga sekarang. Ada berbagai alasan orang memakai narkoba. Pecandu narkoba banyak yang awalnya tidak tahu bahwa yang dikonsumsi adalah narkoba, mereka kira itu adalah suplemen menyehatkan diri, vitamin, dan lain sebagainya. Ketika mereka terlambat sadar bahwa yang mereka konsumsi sebenarnya adalah narkoba, mereka sudah menjadi pecandu narkoba dan sudah dipastikan akan sulit lepas dari jerat narkoba. Berbagai penanggulangan narkoba yang bisa kita lakukan adalah pembinaan dan pencegahan, jika sudah mmenjadi kecanduan harus dilakukan pengobatan, pemulihan, dan penindakan supaya pecandu narkoba tidak terjebak lagi dalam penyalahgunaan narkoba. I. Pendahuluan Jumlah pengguna narkoba dikalangan remaja di Indonesia terus meningkat setiap tahun, mengapa bisa terjadi? Apa penyebabnya? Apa yang salah dengan remaja pemakai narkoba? Masa remaja adalah masa yang tepat untuk mengembangkan diri dan juga masa yang rawan terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Dalam masa remaja memiliki rasa penasaran yang begitu besar, rasa ingin mencoba sesuatu yang belum dimengerti baik atau buruk akibat yang akan ditimbulkan bagi diri sendiri dan orang lain. Para remaja ingin mencoba sesuatu yang baru, namun kebanyakan remaja belum memiliki pengatahuan yang luas, maka dari itu banyak remaja yang terjerumus kedalam jerat narkoba karena ketidak tahuan mereka. Banyak remaja usia sekolah yang sudah kacanduan narkoba, peristiwa ini sungguh memprihatinkan. Bagi orang dewasa saja yang pecandu narkoba hidupnya menjadi hancur apalagi bagi remaja yang sudah kecanduan, bisa dipastikan hidupnya akan menjadi tidak karuan jika tidak ditangani secara serius. Masalah penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja tidak kalah serius dengan kasus korupsi yang biasanya bermunculan dalam berita, karena kasus penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja menyangkut masa depan bangsa yang kelak akan dipegang oleh remaja-remaja sekarang. Cerdiknya pengedar narkoba dalam menjual narkoba membuat aparat hukum sulit untuk menangkap produsen narkoba. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk menangkapprodusen narkoba, oleh karena itu harus ada kerjasama dari berbagai pihak, masyarakat harus berani melaporkan jika mengetahui ada transaksi narkoba atau pecandu narkoba. Berbagai buku telah diterbitkan mengenai bahaya narkoba, banyak penyuluhan yang dilakukan diberbagai tempat agar masyarakat luas mengerti apa bahaya narkoba yang sebenarnya. Dengan adanya banyak penyuluhan dan buku tentang penyalahgunaan narkoba masyarakat diharapkan bisa
  • 2. waspada dan selalu bisa menjaga diri dari ancaman narkoba, dan bagi pecandu narkoba dapat sadar dengan kelakuan mereka yang menyalahgunakan narkoba. II. Apa Itu Narkoba? Dijaman sekarang ini, narkoba yang merupakan barang haram ini tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa, namun para remaja juga ikut menikmati. Dari rasa penasaran yang dimiliki oleh remaja inilah yang dapat membawa narkoba masuk dalam kehidupan remaja. Banyak dikalangan remaja bahkan orang dewasa tidak tahu apa itu narkoba yang sebenarnya. Kebanyakan masyarakat mengsalah artikan apa arti narkoba yang sebenarnya. Dalam masa remaja inilah peran penting orang tua sanagat dibutuhkan. Orang tua harus dapat memandu anaknya agar tidak terjerat oleh penyalahgunaan narkoba. Narkoba, sebuah nama yang sudah terkenal diberbagai kalangan, namanya begitu malang melintang dan sudah terdengar kedalam telinga banyak orang. Namun apa setiap orang tahu apa itu sebenarnya narkoba?. Kepanjangan narkoba yang populer tetapi keliru adalah “narkotika dan obat berbahaya”. Namun sebenarnya narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Dulu memang banyak yang menamai barang haram itu “narkotika dan obat berbahaya. Namun disadari bahwa kepanjangan tersebut keliru, karena dalam dunia kedokteran obat yang berbahaya adalah obat yang tidak boleh dijual bebas karena harus dengan pertimbangan medis, misalnya obat jantung, antibiotik, dan sebagainya. Semua obat tersebut adalah berbahaya tapi bukan narkoba. Kebanyakan orang hanya mengerti bahwa narkoba adalah zat yang berbahaya dan tidak ada manfaatnya. Berbagai kalangan menyerukan untuk memerangi narkoba seakan narkoba itu hanya memberi dampak yang buruk terhadap kesehatan manusia jika narkoba dikonsumsi.Banyak orang awam yang berpendapat bahwa narkoba harus di musnahkan. Namun sebenarnya dalam dunia kedokteran narkoba memiliki manfaat. Narkotika dan psikotropika akan memberi manfaat yang besar jika digunakan dengan benar di dalam bidang kedokteran. Narkotika dan psikotropika banyak dimanfaatkan dalam dunia kedokteran karena manfaatnya yang besar. Dengan narkotika dan psikotropika dapat menyembuhkan banyak penyakit dan mengakhiri penderitaan karena rasa sakit. Jasa narkotika dan psikotropika misalnya adalah saat operasi atau pembedahan yang dilakukan oleh dokter harus melalui proses pembiusan. Padahal obat bius itu sendiri tergolong narkotika. Orang yang mengalami gangguan kejiwaan dan stres diberi obat-obatan yang tergolong psikotropika agar orang tersebut cepat sembuh. Dengan kita mengerti pengertian apa itu narkoba yang sebenarnya, kita harus sadar apa yang harus kita lawan. Sikap anti narkoba sebenarnya keliru. Karena narkoba banyak jenisnya dan memiliki berbagai manfaat dalam bidang kedokteran. Bayangkan saja jika dalam bidang kedokteran tidak ada narkotika dan psikotropika, kita akan kewalahan dalam menahan rasa sakit yang harus di derita. Para dokter dan ilmuwan banyak yang menikmati manfaat dari narkotika dan psikotropika, namun banyak juga orang yang menggunakan narkoba untuk hal-hal yang merusak. Banyak kalangan masyarakat yang tidak memanfaatkan zat tersebut layaknya para ahli, dokter dan ilmuwan. Narkotika dan psikotropika yang digunakan dengan baik dan benar oleh dokter untuk mengobati pasiennya tidak termasuk narkoba. Yang dinamakan narkoba jika salah dalam menggunakannya. Dalam dunia medis narkoba diberi nama lain, yaitu NAPZA. Kepanjangan dari NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya.Jadi yang harus kita lawan adalah penyalahgunaan narkoba, bukan narkoba yang harus kita perangi. III. Jenis-Jenis Narkoba
  • 3. Benda haram yang disebut narkoba dibagi menjadi 3 jenis, antara lain psikotropika, narkotika, dan zat adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok.Antara lain : (A) Narkotika, (B) Psikotropika, dan (C) bahan adiktif lainnya. Narkotika adalah suatu zat atau obat dimana zat tersebut berasal tanaman atau bukan tanaman, baik dari bahan sintesis maupun bahan bukan sintetis, yang dapat menyebabkan perubahan, hilangnya rasa, atau penurunan terhadap tubuh. Pengaruh zat tersebut dapat berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, timbulnya berbagai rangsangan semangat dan halusinasi, serta menimbulkan khayalan-khalayan bagi penggunanya. Zat ini dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. (lihat dr. Subagyo Partodiharjo, 2008 : 11) Narkotika memiliki 3 sifat, yaitu daya ketagihan yang begitu kuat, daya penyesuaian yang tinggi, dan juga daya kebiasaan yang hebat. Ketiga sifat narkotika inilah yang membuat pemakai narkotika akan sangaat sulit untuk lepas dari jerat kenikmatannya. Narkotika memiliki tiga golongan, dimana disetiap golongan memiliki efek yang berbeda- beda. Narkotika memiliki Golongan I, golongan II, dan terakhir golongan III. Narkotika golongan I adalah golongan narkotika yang paling bahaya diantara golongan narkotika yang lain. Memiliki daya adiktif ( ketagihan ) yang sangat tinggi, sehingga berbahaya jika digunakan terus-menerus. Nikotin golongan I ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian, ilmu pengetahuan atau dalam dunia medis. Contohnya adalah ganja, heroin, kokain, morfin, opium, dan lain-lain. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif yang kuat, namun tidak seperti narkotika golongan I. Narkotika gollongan II memiliki manfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol, dan lain-lain. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif rendah, tetapi narkotika golongan III memiliki manfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah kodein dan turunannya. Berdasarkan cara pembuatan narkotika ada 3 cara juga, yaitu : (A) narkotika alami, (B) narkotika semisintetis, dan (C) narkotika sintetis. Narkotika alami adalah narkotika yang zat adiktifnya berasal dari tumbuhan- tumbuhan. Contohnya: (a) Ganja, (b) hasis, (c) koka. Pertama ganja, nama lain dari ganja adalah Canabis indica. Tanaman perdu yang biasanya memiliki tinggi sekitar 1,5 meter ini termasuk dalam kelompok Canabis sativa, hasis, dan mariyuana. Daunnya banyak dan bergerigi serta bebulu, berbentuk mirip daun singkong berjari ganjil, misalnya 5, 7, atau 9. Zat aktif yang dalam ganja adalah THC ( Tetra Hydro Cannabinol ) yang banyak terdapat di daun, batang, dan bunga. Bila ganja dikeringkan zat aktif yang terkandung dalam ganja akan lebih mantap, karena cairan yang terkandung dalam ganja akan menguap dan mudah untuk dikonsumsi dengan cara dibakar kemudian dihisap atau dengan cara dicampur dengan rokok. Bentuk ganja yang sudah kering hanya seperti daun, sehingga orang tua yang menemukan ganja dalam tas anaknya mengira hanya daun kering biasa. Untuk mewaspadai anak memakai ganja, sebaiknya orang tua sering memeriksa lemari, tas, bawah kasur atau tempat yang lainnya. Cara kerja ganja adalah dengan asap yang mengandung ganja masuk kedalam paruparu. Didalam paru-paru asap diserap oleh darah kemudian darah mengalir kejantung. Didalam jantung darah diedarkan keselruh tubuh hingga ke otak hingga terjadi reaksi. Reaksi yang terjadi adalah merasa tenang, rileks, lupa dengan masalah-masalah, mengantuk, dan logika berfikir akan kurang. Jika dosis pemakaian terlalu banyak akan menyebabkan sangat mengantuk, pupil mengecil, denut nadi melemah, daya pikir melemah, detak jantung melambat, tekanan darah turun, pingsan, koma, bahkan dapat menyebakan kematian.
  • 4. Kedua hasis, adalah tanaman yang sejenis dengan ganja. Ganja, hasis dan mariyuana dapat diolah dalam bentuk cair melalui proses penyulingan dan diambil sarinya. Dalam bentuk cair harganya akan sangat mahal, biasanya disalahgunakan oleh pemadat - pemadat “kelas tinggi”. Ketiga koka, adalah tanaman perdu yang memiliki bentuk mirip pohon kopi. Jika berbuah matang, buahnya akan berwarna merah seperti biji kopi. Orang masyarakat Indian kuno biji kokain sering digunakan sebagai penambah stamina untuk orang berperang atau berburu binatang. Koka kemudian diolah menjadi kokain. Narkotika semisintesis adalah narkotika yang berasal dari narkotika alami yang diolah dan diambil zat-zat aktifnya ( intisarinya ) agar memiliki khasiat yang lebih kuat dan dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran. Contohnya adalah sebagai berikut : a) morfin : Didalam dunia kedokteran morfin sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada operasi. b) kodein, dipakai untuk obat penghilang batuk. c) Heroin, tidak dipakai dalam pengobatan, karena heroin memiliki daya adiktif yang terlalu tinngi dan manfaatnya dalam dunia medis belum ditemukan. Dalam perdagangan gelap heroin sering disebut putaw. Bentuknya seperti teung terig, putih halus, dan agak kotor. d) Kokain,adalah hasil olahan dari biji koka. Narkotika sintesis adalah narkotika palsu yang terbuat dari bahan kimia. Narkotika sintetis biasanya digunakan dalam pengobatan untuk orang yang menderita ketergantungan terhadap narkoba dan pembiusan. Contohnya : a) Petidin, digunakan untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat, dan lain sebagainya. b) Methadon digunakan untuk pengobatan pecandu narkoba. c) naltrexon, sama dengan mathadon, yaitu untuk pengobatan pecandu narkoba. Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sint esis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Psikotropika dikelompokan menjadi 4 golongan. (lihat dr.Subagyo Partodiharjo 2008 : 15) Golongan I adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif yang sangat kuat, manfaatnya dalm dunia kesehatan belum diketahui dan untuk khasiatnya masih dilakukan penelitian. Contohnya adalah MDMA, ekstasi, LSD, dan STP. Golongan II adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif sangat kuat dan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah amfetamin, metamfetamin, metakualon, dan sebagainya. Golongan III psikotropika adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif yang sedang dan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah llumibal, buprenorsina, fleenitrazepam, dan sebagainya. Golongan IV psikotropika adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan dan juga bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah nitrazepam ( BK, mogadon, dumolid ), diazepam, dan lain sebagainya. Bahan Adiktif lainnya, golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika namun dapat menyebabkan ketergantungan. Contohnya : Rokok, kelompok alkohol dan minuman lain yang menimbulkan ketagihan dan memabukkan, Thinner dan zat- zat lain. IV. Mengapa Narkoba Sangat Berbahaya? Narkoba sangat berbahaya dikarenakan memiliki berbagai ancaman pada kesehatan dari pemakai narkoba tersebut. Berbagai dampak negatif dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba. Narkoba memiliki sifat yang membuat pemakainya menjadi layaknya seorang budak, antara lain : a) Habitual, sifat pada narkoba yang membuat
  • 5. pemakainya cenderung selalu teringat, terkenang dan rindu sehingga mencarinya; b) Adiktif, sifat yang membuat pemakainya teerpaksa memakai terus dan terasa amat sangat sulit menghentikannya; c) Toleran, sifat yang dimiliki narkoba sehingga pemakainya dituntut memakai secara terus menerus dab tubuh pemakai semakin menyatu dangan narkoba dan dosisnya akan semakin bertambah. Dengan adanya tiga sifat yang berbahaya dari narkoba menimbulkan dampak kepada pemakai, antara lain : 1) Tergila-gila pada narkoba dan dan lebih mencintai narkoba lebih dari apapun; 2) Tidak dapat lepas dari jerat narkoba, sebab jika lepas akan mengalami sakaw; 3) Dosisnya akan terus bertambah setiap waktu hingga nanti bisa overdosis; 4) Mengalami kerusakan tubuh; 5) Mengalami perubahan sikap menjadi egois, sombong, jahat; 6) Terjangkit penyakit mematikan, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan lain-lain; 7) Kesulitan dalam ekonomi; 8) Meningkatnya tawuran dalam kalangan pelajar, dan lain sebagainya. Dengan berbagai masalah yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan nerkoba, maka dari itu kita harus dapat mencegah dan menghindar dari cengkraman narkoba. Jika sudah menjadi pecandu harus bisa melepaskan diri dari jeratan narkoba sebelum terlambat. V. Alasan Orang Memakai Narkoba Ketidaktahuan akan narkoba adalah awal pemakaian dan sumber berbagai bencana yang sebenarnya. Ketidaktahuan apa itu narkoba dan dampak negatifnya ternyata dapat berakibat sangat fatal. Banyak penyalahguna narkoba yang selalu menggunakan narkoba tapi tidak tahu yang dikonsumsi sebenarnya adalah narkoba. Berikut adalah jawaban kenapa orang menyalahgunakan narkoba khususnya remaja, antara lain : 1) Ingin kenikmatan yang cepat, misalnya ingin bebas dari rasa kesal, bebas dari rasa sakit, ingin merasa senang, tentram, serta damai dan lain sebagainya; 2) Ketidaktahuan tentang narkoba yang sebenarnya, banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba karena tidak tahu bahwa yang dikonsumsi sebenarnya adalah narkoba; 3) Rasa ingin tahu dan ingin mencoba bagaimana rasa dari narkoba; 4) Ingin dianggap lebih hebat; 5) Ingin membuktikan kesetiakawanan; 6) Dianggap sebagai metode sederhana untuk giat belajar; 7) Kurangnya komunikasi antara anak dengan orang tua; 8) Tidak diterima dalam kelompok dan untuk mengatasi rasa minder; 9) Anak merasa kurang dihargai dan selalu dianggap salah; 10) Strategi pemasaran yang jitu; 11) Ditipu daya oleh pengedar narkoba, dan lain sebagainya. Secara sosiologis, penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh kaum remaja merupakan perbuatan yang disadari berdasarkan pengetahuan yang mereka miiki sebagai pengaruh langsung maupun tidak langsung dari proses interaksi sosial yang terjadi dalam kelompok. Secara subjektif individual, penyalahgunaan narkotika oleh remaja sebagai salah satu upaya individual untuk menemukan kepuasan yang belum pernah dirasakan dalam kehidupan keluarga yang hakikatnya menjdi kebutuhan primer dan fundamental bagi setiap individu, terutama bagi kaum remaja yang masih dalah proses tumbuh dan berkembang. (lihat Drs.Sudarsono. S.H. M.Si. 2004 : 67) VI. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Upaya penanggulangan yang paling mendasar dan efektif sebenarnya adalah pembinaan dan pencegahan. Usaha yang paling praktis dan membuahkan hasil adalah penindakan. Upaya yang paling manusiawi adalah pengobatan dan pemulihan. Pembinaan, program pembinaan kepada para remaja maupun masyarakat yang belum memakai narkoba bahkan belum mengerti apa itu narkoba. Prinsipnya adalah meningkatkan peranan kelompok ini secara nyata lebih sejahtera dan menyadarkan diri agar tidak pernah berfikir mendapat kebahagiaan yang semu dari narkoba. Pencegahan, program pencegahan dilakukan kepada remaja-remaja dan masyarakat yang masih sehat dan belum memakai narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba
  • 6. sehingga tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Misalnya dilakukan penyuluhan seluk beluk narkoba, kampanye anti penyalahgunaan narkoba, pendidikan dan pelatihan kelompok, saling mengawasi. Pengobatan, program pengobatan ditujukan kepada pemakai narkoba. Tujuannya adalah mengobati ketergantungannya terhadap dan penyambuhan penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba bagi pecandu. Pemulihan, program pemulihan bertujuan untuk memulihkan keshatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang telah menjalasi program pengobatan. Program ini dilakukan agar tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakain narkoba. Penindakan, program penindakan adalah program penindakan hukum kepada produsen, bandar, pengedar, dan pemakai narkoba berdasarkan hukum yang berlaku. Program ini adalah program yang nyata. VII. Penutup Pada masa remaja adalah masa yang rawan terhadap pergaulan yang bebas, salah satunya adalah terjeratnya penyalahgunaan narkoba. sebagai orang tua harus selalu mengawasi gerak-gerik dari sang anak yang dalam masa pertumbuhan menuju dewasa. Karena dalam masa remaja adalah masa yang paling menyenagkan. Masa remaja lebih merasa penasaran dibandingkan dengan masa yang lainnya. Pendidikan tentang narkoba sebaiknya diberikan sejak dini dan orang tua juga harus lebih mengerti. Karena narkoba ternyata tidak hanya memiliki sisi negatif seperti yang dipikirkan masyarakat luas selama ini. Narkoba juga memiliki sisi positif yang sangat berguna dalam bidang medis dan ilmu pengetahuan. Narkoba adalah zat yang berguna, karena dapat mengobati dan membius dalam operasi, jadi yang perlu kita perangi adalah penyalahgunaan narkoba. Narkotika dan psikotropika juga memiliki berbagai macam jenis yang menyimpan berbagai macam manfaat jika digunakan untuk kedokteran dan penelitian, namun memiliki dampak yang buruk ketika jatuh ketangan orang yang salah. Alasan kenapa selama ini narkoba sangat berbahaya sudah jelas, narkoba berbahaya karena memiliki berbagai alasan. Alsan narkoba sangat berbahaya karena narkoba mengandung berbagai zat yang dapat mengancam kesehatan tubuh. Berbagai dampak negatif ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba. Penyebab orang memakai narkoba memiliki alasan yang berbeda-beda, dan yan paling fatal adalah apabila kita mengkonsumsi narkoba tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya yang kita konsumsi adalah narkoba. Faktor lingkungan, diri sendiri dan keluarga sangat berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba. Program-program pembinaan, pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan penindakan dilakukan untuk menciptakan Indonesia bersih dari narkoba. Namun akan terasa percuma jika tidak dilakukan dengan aksi nyata dan tanpa kerja sama yang baik antar kalangan.