[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran produktivitas pada departemen produksi PT Bridgestone Tire Indonesia dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). Metode ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan memberikan saran perbaikan. Data produksi, tenaga kerja, waktu kerja dan kinerja lainnya dikumpulkan, diolah dan dianalisis menggunakan enam rasio kinerja utama dan OMAX untuk meng
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax)
1.
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan
manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar
perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya, PT.
Bridgestone Tire Indonesia memerlukan adanya peningkatan akan
produktivitas dari pekerjanya secara berkelanjutan agar dapat melakukan
hal yang optimal terhadap produk yang dihasilkannya. Sebagai langkah
awal dari usaha-usaha peningkatan produktivitas, maka perlu dilakukan
suatu pengukuran produktivitas.
1.2 Perumusan Masalah
Pada PT. Bridgestone Tire Indonesia menggunakan model
produktivitas KGPMH (Kilo Gram Per Man Hours) yaitu perbandingan antara
jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah waktu kerja.
http://www.gunadarma.ac.id/
2.
1.3 Tujuan
1. Menganalisa produktivitas pada Departemen
Produksi 3 V3 (proses curing dan proses finishing) PT.
Bridgestone Tire Indonesia dengan menggunakan
Metode Objective Matrix (OMAX) yang berguna sebagai bahan
masukan yang baik dalam pengukuran produktivitas bagi
perusahaan.
2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang selama ini
memiliki pengaruh terhadap perkembangan
produktivitas.
3. Memberikan usulan dalam upaya meningkatkan
produktivitas untuk masa yang akan datang.
1.4 Pembatasan Masalah
1. Melihat ada beberapa jenis ban yang dihasilkan maka penulis
hanya mengambil proses di Departemen Produksi 3 V3 (proses
curing dan proses finishing) produk ban radial PT. Bridgestone Tire
Indonesia.
2. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan model
Objective Matrix (OMAX).
3. Periode dasar atau periode pembanding adalah bulan januari 2008
hingga desember 2008.
4. Periode pengukuran adalah bulan januari 2009 hingga agustus
2009.
5. Data yang diperoleh adalah data non finansial.
6. Pengukuran produktivitas disini tidak dimaksud untuk
membandingkan dengan produktivitas tiap departemen dan
perusahaan lainnya.
3.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
- BAB I : PENDAHULUAN
- BAB II : LANDASAN TEORI
- BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
- BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- BAB V : ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN
- BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
4.
BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi
Pendahuluan
Identifikasi
Masalah
Studi Pustaka
Tujuan
Penelitian
Pengumpulan
Data
Data Cukup
Pengolahan Data
Dengan Menggunakan
Metode Objective Matrix
(OMAX)
Analisa Hasil
Pengukuran Produktivitas
Kesimpulan Dan Saran
Selesai
Ya
Tidak
6.
- Kondisi dan lingkungan tempat kerja
Berdasarkan pengamatan dan survei langsung ke lapangan, didalam kawasan pabrik
banyak terdapat poster keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kalimat motivator
untuk pekerja.
- Tata Tertib Perusahaan
- Jenis Produk
PT. Bridgestone Tire Indonesia memproduksi berbagai jenis ban kendaraan
penumpang, ban komersil (truk ringan dan mini bus), ban untuk keperluan industri,
ban untuk keperluan pertanian dan untuk pemakaian dimedan berat. Produk ban
yang dihasilkan terdapat tipe ban tubeless (tanpa ban dalam) dan tube (ban dalam).
- Struktur Organisasi
meliputi struktur organisasi perusahaan, struktur organisasi seksi V3 (proses curing
dan finishing), dan struktur organisasi seksi industrial engineering.
- Layout Pabrik
PT. Bridgestone Tire Indonesia memiliki luas lantai produksi 275.700 m².
Finishing
Curing
Curing
Curing
Curing
Curing
Curing
Curing
Curing
Curing
Seksi
Building
Seksi Bead
Seksi Cutting
Seksi Cutting
Seksi Cutting
SR Belt
Seksi
Calender
Seksi Extruding
Chemical
Area chemical dan bahan baku
Bahan Baku
Mixer
Mixing Chemical
Banburry
Banburry
Banburry
Banburry
Banburry
Banburry
Seksi Banburry
TWHA
7.
- Proses Produksi
Dalam pembuatan produk ban tipe radial meliputi proses banburry, proses extruding,
proses bead, proses calender, proses cutting, proses building, proses curing, dan proses
finishing.
- Penggunaan Metode Kgpmh
Kgpmh adalah jumlah produk yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja langsung
dalam waktu satu jam. Dimana formulasi rumus kgpmh sbb:
KGPMH=
Jumlah Total Pr oduksi
Jumlah Orang x 7.17 x 3/4 x Hari Kerja x 0.96 Over Time Man Jam
Bulan Jumlah
Produksi
Aktual
Jumlah
Tenaga
Kerja
Jumlah
Hari
Kerja
Jumlah Jam
lembur Yang
Digunakan
Kgpmh
Januari ‘08 2265458 289 21 178,77 71,90
Februari
‘08
2275583 286 21 186,2 72,96
Maret ‘08 2371253 286 22 182 72,60
April ’08 1942808 288 22 160,2 59,11
Mei ‘08 2391233 287 20 173,02 80,23
8.
Bulan Jumlah
Produksi
Aktual
Jumlah
Tenaga
Kerja
Jumlah
Hari
Kerja
Jumlah Jam
lembur Yang
Digunakan
Kgpmh
Juni ’08 2283803 285 21 152,72 73,55
Juli ’08 2353155 285 21 178,25 75,72
Agustus ’08 2269748 286 22 178,67 69,50
September ’08 2046435 286 22 130,2 62,75
Oktober ’08 1913558 285 20 145,37 64,71
November ’08 1915133 285 21 148,15 61,69
Desember ’08 1274955 286 21 46,52 41,06
Januari ’09 826950 280 21 36,77 27,21
Februari ’09 1167443 285 21 27,89 37,75
Maret ’09 1557653 284 22 20,33 48,26
April ’09 1752210 284 22 59,12 54,22
Mei ’09 2152658 291 20 81,38 71,45
Juni ’09 2037885 284 21 92,05 65,99
Juli ’09 2086328 283 21 110,17 67,76
Agustus ‘09 2026650 287 22 107,02 61,97
9.
4.2 Pengolahan Data
Sebelum pembentukan metode omax dilakukan perhitungan rasio,
dimana ada 6 rasio yang menjadi data penunjang. Rasio tersebut
merupakan kriteria yang ditetapkan untuk perusahaan, formulasi rumus
dari ke 6 rasio ini adalah sbb:
Rasio 1 =
Jumlah Pr oduk Cacat Tire
Jumlah Pr oduksi Aktual Tire
X 100 Rasio 2 =
Pemakaian Listrik
Jumlah Pr oduksi Aktual Tire
Rasio 3 = Jumlah Jam Lembur Yang Digunakan Jam
Jumlah Jam Kerja Tersedia Jam
X 100 Rasio 4 =
Waktu Line Stop Jam
Waktu Pr oduksi Jam
X 100
Rasio 5 =
Jumlah Pr oduk Aktual Tire
Jumlah T arget Pr oduksi Tire
X 100 Rasio 6 =
Jumlah Absensi Hari
Jumlah Hari Kerja Tersedia Hari
X 100
10.
Bulan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6
Januari ‘08 8,51 2,25 0,41 90,36 94,29 0,13
Februari ’08 9,13 2,10 0,43 92,07 99,04 0,18
Maret ’08 5,70 2,19 0,40 89,40 96,62 0,17
April ’08 5,86 2,24 0,35 88,77 95,60 0,14
Mei ’08 6,44 2,13 0,42 94,14 97,47 0,17
Juni ’08 8,31 2,16 0,36 91,40 97,07 0,20
Juli ‘08 7,44 2,16 0,42 92,04 96,57 0,17
Agustus ‘08 6,61 2,20 0,40 92,58 95,84 0,17
September ‘08 6,16 2,17 0,29 89,73 94,77 0,17
Oktober ’08 6,48 2,30 0,36 87,58 97,37 0,21
November ‘08 7,04 2,55 0,35 89,70 97,25 0,20
Desember ‘08 8,80 3,12 0,11 90,20 99,83 0,18
Jumlah 86,46 27,57 4,28 1087,97 1161,72 2,15
Nilai Standar Awal 7,21 2,30 0,36 90,66 96,81 0,18
Nilai Terburuk 9,13 3,12 25,94 94,13 99,83 0,21
Nilai Sasaran
Akhir
3,9 2,00 0,25 45,33 100 0
11.
Tabel Kenaikan setiap Level
Interval Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6
Atas 0,4729 0,0429 0,0153 6,476 0,456 0,0257
Bawah 0,64 0,2733 8,528 1,157 1,0067 0,01
Keterangan :
Kenaikan Interval Atas
Kenaikan Interval Bawah
Tabel Bobot Produktivitas Dan Sasaran
Peningkatan
=
Nilai S tandar Awal Level 3 − Nilai Terburuk Level 0
Jumlah Level = 3
Rasio Bobot Produktivitas Sasaran Peningkatan
1 16,71 % 35,47 %
2 16,19 % 33,54 %
3 16,45 % 34,82 %
4 16,71 % 37,92 %
5 18,41 % 36,21 %
6 15,52 % 32,90 %
=
Nilai Sasaran Akhir Level 10 − Nilai S tandar Awal Level 3
Jumlah Level = 7
20.
BAB V
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Kriteria Produktivitas
a. Faktor Manusia : persentase cacat,
efisiensi pemakaian energi, efisiensi
waktu produksi, persentase waktu line
stop, dan efisiensi jam kerja.
b. Faktor Material : Terjadi pada kriteria
produktivitas 1 (persentase cacat).
Disebabkan karena material yang
digunakan kurang dan penggunaan
material yang tidak layak pakai.
c. Faktor Metode : Terjadi pada kriteria
produktivitas 1 (persentase cacat).
Disebabkan karena metode kerja yang
salah dari tahap pencetakan sampai
dilakukan pemasakan dalam proses
curing.
d. Faktor Mesin : persentase cacat,
efisiensi pemakaian energi, efisiensi
waktu produksi, persentase waktu line
stop, efisiensi jam kerja, Disebabkan
karena kurang terawat dan usia mesin.
e. Faktor Lingkungan : persentase cacat,
efisiensi pemakaian energi, efisiensi
waktu produksi, persentase waktu line
stop, dan efisiensi jam kerja.
Disebabkan karena listrik padam dan
kebersihan sekitar pabrik yang kurang
dijaga.
Usulan perbaikan kriteria
produktivitas
a. Faktor Manusia : Melakukan on the job
training, dan sebaiknya supervisor
dengan para pekerja dapat
berkoordinasi dengan baik.
b. Faktor Material : Penggantian material
yang baru dan persediaan material
perlu ditingkatkan.
c. Faktor Metode : Simulasi proses
dengan mengganti curing bladder dan
ketepatan pensettingan temperatur.
d. Faktor Mesin : Perawatan mesin,
penggantian mesin lama dengan
mesin yang memiliki kualitas lebih
baik, dan menjaga kebersihan mesin.
e. Faktor Lingkungan : Memaksimalkan
penggunaan genset dengan
melakukan perawaan secara berkala
dan menjaga kebersihan lingkungan
sekitar pabrik agar tidak mengganggu
aktivitas para pekerja.
21.
BAB VI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Tingkat Produktivitas Selama Periode Pengukuran
Januari ’09, IP = 6,633 % dengan nilai saat ini sebesar 319,9.
Februari ’09, IP = 5,92 % dengan nilai saat ini sebesar 317,76.
Penurunan IP dari periode januari ’09 sebesar – 0,713.
Maret ’09, IP = 39,56 % dengan nilai saat ini 418,69.
April ’09, IP = 45,13 % dengan nilai saat ini 435,4.
Mei ’09, IP = 97,76 % dengan nilai saat ini 593,28.
Juni ’09, IP = 61,32 % dengan nilai saat ini 483,97. Penurunan
IP dari periode mei ’09 sebesar 36,44 %.
Juli ’09, IP = 66,89 % dengan nilai saat ini sebesar 500,68.
Agustus ’09, IP = 84,06 % dengan nilai saat ini sebesar 552,19.
Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Produktivita
Skor ratarata rasio 1 (Kriteria Kualitas) = 4,625. Kondisi cukup
baik karena produk cacat tidak banyak.
Skor ratarata rasio 2 (Kriteria efisiensi) = 3,875. Kondisi
pemakaian listrik terlalu besar.
Skor ratarata rasio 3 (kriteria efisiensi) = 10. Kondisi sangat baik
karena capai target perusahaan dlm mengefisiensikan antara
waktu lembur dengan waktu kerja yang digunakan.
Skor ratarata rasio 4 (kriteria efisiensi) = 3,875. Dalam
memperbaiki mesin terlalu lama sehingga produksi terhenti
(Line stop).
Skor ratarata rasio 5 (kriteria efektivitas) = 3,375. Disebabkan
produksi aktual tidak sesuai dengan target produksi yang
direncanakan.
Skor ratarata rasio 6 (kriteria inferensial) = 1,375.
Disebabkan banyaknya pekerja yang absen dikarenakan
beberapa alasan seperti sakit,tanpa keterangan
dan izin.
Adapun saran untuk perusahaan sbb:
1. Mengadakan pelatihan untuk semua karyarwan
baru maupun lama agar lebih terampil dan
menghasilkan kinerja yang lebih efisien dan
efektif.
2. Selalu dilakukan evaluasi dan perbaikan
terhadap cara kerja agar perusahaan selalu
produktif.
3. Pemeriksaan terhadap material yang masuk
harus memiliki kualitas dan kuantitas yang
sesuai dengan pemesanan.
4. Sistem preventive maintenance untuk mencegah
penghentian mesin harus terencana dengan
baik agar mesin dan peralatan dapat diandalkan
dan mempunyai produktivitas yang tinggi.
5. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja harus lebih ditingkatkan, diharapkan sesuai
dengan praktek dilapangan agar tidak terjadi
kecelakaan dalam pekerjaan sehingga dapat
menyebabkan penurunan hasil produksi yang
dikarenakan tenaga kerja tidak masuk.
6. Untuk tetap dapat mempertahankan dan
meningkatkan produktivitas perusahaan, maka
sebaiknya untuk perhitungan IP harus dilakukan
secara berkala sehingga perusahaan dapat
secara terus menerus memantau kriteriakriteria
yang menyebakan terjadinya penurunan
produktivitas dan dapat segera menanggulangi
penyebab penurunan produktivitas tersebut.