SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
KONSTANTA MATEMATIKA “ e ”
Artikel ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teori bilangan
Dosen pembimbing EkoYulianto M.Pd
Oleh ,
Gini Alawiyah142151010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIMALAYA
2015
Bilangan apakah e itu ???
Tentu kalian pernah mendengar
yang namanya Euler bukan???
Konstanta matematika e merupakan
bilangan alam, bilangan natural, atau
kadang-kadang disebut juga bilangan
Euler. Sebagai penghargaan atas ahli
matematika Swiss.
Gambar 1. Leonhard Euler
Juga, konstanta Napier sebagai
penghargaan atas ahli matematika
Skotlandia, yang merumuskan konsep
logaritma untuk pertama kali.
Gambar 2. John Napier
Bilangan ini adalah salah satu
bilangan yang terpenting dalam
matematika, sama pentingnya dengan 0,
1, i, dan π.
Mengapa kok disebut bilangan
natural / bilangan alam? Karena
bilangan tersebut banyak ditemukan
dalam kancah ilmu pengetahuan seperti
statistika ( jumlah penduduk ),
kriptografi, kimia untuk menghitung zat
radio aktif serta ilmu pengetahuan
lainnya dengan sifat - sifat yang
memiliki karakteristik tersendiri bila
dibandingkan dengan bilangan -
bilangan yang lainnya.
Sehingga didapat bahwa nilai
e ≈ 2,71828 18284 59045 23536 02874
71352...
Nah darimana bisa nemu e ≈
2,718... ???
Begini, Nilai euler didapat dari
pendekatan limit bilangan menuju 1 dari
kanan dengan pangkat menuju tak
hingga, seperti ini:
= ( )
= ( )
Nah...!!! masih ingat rumus
binomial newton kan ???
( ) ∑ ( )
Karena bilangan e diatas memakai
pendekatan limit, maka bilangan e dapat
dijabarkan menjadi bilangan binomial
sebagai berikut :
( ) = ∑ ( ) ( )
( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) + . . .
( ) = ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ...
( ) = ( )
( )
( )
( ) = 1 + 1 + + . . .
( ) + . . .
Karena h mendekati tak hingga, maka :
( ) + . . .
= 2 ,718...
Atau bisa juga melalui rumus
∑
Sehingga,
∑
=
=
= 2,718...
e adalah bilangan irasioanal maka
oleh karena itu nilai e tidak akan pernah
berhenti sama seperti
Bilangan e sendiri merupakan
bilangan transendental. Dimana,
bilangan transendental yaitu bilangan
yang bukan merupakan akar dari
fungsi polynomial ( suku banyak )
p(x) berkoefisien bilangan rasional.
Sama halnya seperti pi. Adapun 30
digit pertama di belakang tanda
koma dari bilangan ini adalah: e ≈
2,71828 18284 59045 23536 02874
71352
Pada tahun 1884 Boorman
menghitung e sampai dengan 346 digit
dibelakang koma dan telah dihitung
sampai dengan 869.894.101 digit
dibelakang koma oleh Sebastian
Wedeniwski. (O’Connor, 2001)
e = 2.71828182845904523536028747
13526624977572470936999595749669
67627724076630353547594571382178
52516642742746639193200305992181
74135966290435729003342952605956
30738132328627943490763233829880
75319525101901157383418793070215
40891499348841675092447614606680
82264800168477411853742345442437
107539077744992069551702761…
apa hebatnya nilai e sehingga
mendapat tempat khusus dalam
semesta bilangan ??? Mengapa tidak
bilangan yang lain ???
Secara sederhana, e adalah bilangan
yang berhubungan dengan pertumbuhan
yang bersifat eksponensial dan kontinyu.
Tak ada yang tahu pasti kapan persisnya
bilangan e mulai dikenal, tapi ada
dugaan bahwa munculnya bilangan
tersebut berkaitan berkembangnya dunia
perbankan ketika orang-orang sibuk
menghitung berapa banyak uang yang
mereka simpan atau mereka pinjamkan
tumbuh.
Mari sekarang kita coba lebih
definitif. Apa yang dimaksud dengan
“pertumbuhan yang bersifat
eksponensial dan kontinyu” ???
Pertumbuhan yang bersifat
eksponensial artinya pertumbuhan yang
berbasiskan pangkat. Sebagai misal,
andaikan ada suatu bakteri setiap
menitnya berkembang biak dengan
tingkat pertumbuhan 10n
dimana n
adalah menitnya sehingga jika dibuat
tabel, maka pertumbuhan bakteri
tersebut setiap menitnya adalah sebagai
berikut:
Menit Jumlah bakteri
0 1
1 10
2 100
3 1.000
4 10.000
Pertumbuhan jumlah bakteri seperti
di atas dikenal sebagai pertumbuhan
eksponensial. Sebagai pembanding, ada
pertumbuhan yang tidak bersifat
eksponensial semisal pertumbuhan yang
jika dirumuskan akan menghasilkan
rumus (n + 1) atau 2n.
Sedangkan yang dimaksud dengan
pertumbuhan kontinyu adalah
pertumbuhan yang terus bertambah
tanpa pernah berhenti atau terputus.
Kontinyu di sini berarti bergerak secara
mulus tanpa ada keterputusan sehingga
jika digambarkan akan membentuk
kurva yang mulus.
Apakah pilihan nilai e adalah sesuatu
yang bersifat acak saja??? Apa
kegunaannya??? Apakah digit
desimalnya bisa dimanfaatkan???
Seperti telah disebutkan, ada
dugaan bahwa konteks persoalan
pertumbuhan eksponensial dan kontinyu
yang melahirkan bilangan e adalah
persoalan pertumbuhan uang, entah uang
yang kita simpan atau yang kita
pinjamkan. Kita tentukan saja bahwa
kasus kita adalah kasus pertumbuhan
uang yang kita simpan.
Kita tahu bahwa dalam dunia
perbankan, berlaku prinsip bunga
majemuk. Untuk menjelaskan apa itu
bunga majemuk, ada baiknya kita
langsung membicarakan contohnya.
Dalam sistem perbankan, bunga
simpanan ditentukan sebagai nilai
persentase per tahun dari pokok
simpanan kita.
Misalkan saja kita punya simpanan
sebesar 100.000 dan bunga simpanan
yang berlaku ialah 100% per tahun. Jika
bunga dihitung setiap setahun sekali,
maka berapakah jumlah uang simpanan
kita?
Jawabnya sederhana:
Pokok simpanan + bunga simpanan
100.000 + ( 100% × 100.000 )
100.000 + 100.000
200.000
Jadi, uang simpanan kita di akhir tahun
menjadi 2 kali lipat dari nilai semula.
Bagaimana jika bunga simpanan
dihitung setiap 6 bulan sekali, atau
dengan kata lain setahun 2 kali?
Tapi, tidakkah sama saja
menghitung bunga setahun sekali dan
setahun dua kali? Sama sekali tidak.
Prinsip bunga majemuk menyatakan
bahwa perhitungan untuk 6 bulan yang
kedua tidak lagi berdasarkan simpanan
awal yang sebesar 100.000, tapi
berdasarkan jumlah uang simpanan kita
pada 6 bulan pertama yang sebesar
150.000 (yaitu jumlah simpanan awal
ditambah dengan bunga 6 bulan pertama
sebesar 100% : 2 = 50%).
Untuk mempermudah membahasa-
kannya, maka kita simbolkan masing-
masing sebagai berikut:
a = simpanan awal
b = simpanan setelah 6 bulan pertama
c = simpanan setelah 1 tahun
m = bunga
Jika dibahasakan ke dalam bahasa
simbol, maka simpanan setelah 1 tahun
ialah:
c = b + (bm)
Karena
b = a + (am)
maka
c = a + (am) + ((a + (am))m)
c = a + (am) + (am + am2)
c = a + 2am + am2
c = 100.000 + (2 × 100.000 × 50%) +
(100.000 × 50%2)
c = 100.000 + 100.000 + 25.000
c = 225.000
Perhatikan bahwa nilai simpanan
setelah 1 tahun dengan sistem
perhitungan bunga setiap 6 bulan lebih
besar jika dibandingkan dengan sistem
perhitungan bunga setelah 1 tahun. Jika
dalam sistem perhitungan setiap 1 tahun,
kita mendapatkan nilai simpanan sebesar
2 kali lipat simpanan awal, dengan
sistem 6 bulan, kita mendapatkan nilai
simpanan sebesar 2,25 kali lipat
simpanan awal.
Dalam bahasa matematika yang
lebih ringkas, situasi kita di atas bisa
dibahasakan sebagai berikut:
Tingkat pertumbuhan simpanan =
( ) .
Dimana,n = banyaknya perhitungan
bunga dalam setahun.
Dalam sistem perhitungan bunga
setiap 6 bulan, n = 2 dan menghasilkan
tingkat pertumbuhan simpanan sebesar
2,25 kali lipat simpanan awal.. Jika kita
lihat polanya, kita bisa menduga bahwa
semakin sering perhitungan bunga
dilakukan dalam setahun, semakin besar
pula tingkat pertumbuhan simpanan.
Untuk membuktikan dugaan tersebut,
maka kita lakukan perhitungan
jika n kita naikkan nilainya. Katakanlah
semisal mulai dengan 3 kali setahun, 4
kali setahun, 5 kali setahun dan
seterusnya hingga bahkan tak terbatas
kali dalam setahun. ( Dengan kata lain,
perhitungan bunga dilakukan setiap
menit, atau bahkan setiap detik ). Hasil
perhitungan kita tampilkan di dalam
tabel berikut ini.
n ( )
1 2
2 2,25
3 2,37
5 2,448
10 2,5937
100 2,7048
1.000 2,7169
10.000 2,71814
100.000 2,718268
1.000.000 2,7182804
… …
Perhatikan!!! Bahwa semakin besar
nilai n, maka nilai ( ) semakin
mendekati nilai tertentu, yaitu 2,718…
Nilai inilah yang kemudian disebut
sebagai e. Jika dirumuskan ke dalam
bahasa limit, maka e itu tak lain dan tak
bukan berasal dari:
e = ( )
Dari rumus di atas, e adalah nilai
maksimum dari pertumbuhan
eksponensial.
Sebagaimana dalam kasus
perhitungan jumlah uang simpanan,
bilangan e ini juga berguna untuk
menghitung segala apapun yang sifatnya
tumbuh secara eksponensial dan
kontinyu, sebagai misal peluruhan
radioaktif, jumlah penduduk, kriptografi
dan sebagainya.
Pemanfaatan digit desimal e pada
kriptografi
Kriptografi adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana membuat
suatu pesan yang dikirim pengirim
dapat disampaikan kepada penerima
dengan aman [ Schneier, 1996 ].
Kriptografi dapat memenuhi
kebutuhan umum suatu transaksi.
Kebutuhan untuk kerahasiaan
(confidentiality) dengan cara
melakukan enkripsi (penyandian).
Keutuhan (integrity) atas data-data
pembayaran dilakukan dengan fungsi
khas satu arah.
Model-model enkripsi pada
kriptografi
 Enkripsi dengan kunci
Pribadi
kunci enkripsi ini dikenal
dengan istilah enkripsi dengan kunci
pribadi, karena kunci hanya boleh
diketahui oleh dua pribadi yang
berkomunikasi tersebut.
Cara enkripsi dengan kunci pribadi
umumnya digunakan untuk kalangan
bisni maupun pemerintahan.
Beberapa metode yang termasuk
dalam enkripsi dengan kunci pribadi
antara lain: subtitution cipher,
Caesar cipher (mono alphabetical
cipher), transposition cipher, Data
Encryption Standard (DES), Triplel
DES, Rivest Code 2 (RC2) dan Rivest
Code 4 (RC4), IDEA, Skipjack, Gost
Block Cipher, dan Poly alphabetical
cipher.
Dari beberapa metode di atas, di
dalam pembahasan esey ini hanya
akan membahas 2 metode saja yaitu
Caesar cipher dan subtitution cipher.
1. Variasi dari Caesar cipher.
Misalkan sahabat akan mengirim
sebuah pesan “KEAJAIBAN
MATEMATIKA” pada tanggal 1
Maret. Penggunaan kode sederhana
A↔1, B↔2, C↔3, D↔4, …,
Z↔26, spasi ↔27 atau 0 (mod 27),
maka pesan akan menjadi barisan
dari 17 numerik yang merupakan
plaintext, yaitu :
11 5 1 10 1 9 2 1 14 0 13 1 20 5 13 1
20 9 11 1
Tanggal 1 maret dijadikan
sebagai kunci, yang ditulis dalam
bentuk 0103, yang artinya bahwa
kunci dari enkripsi adalah 17 digit
mulai dari digit ke 103 dari nilai
desimal bilangan e, yaitu mulai dari 4
6 6 3 9 1 9 3 2 0 0 3 0 5 9 9 2 . Nilai
ini selanjutnya tambahkan ke
plaintext sebagai berikut:
11 5 1 10 1 9 2 1 14 0 13 1 20 5 13 1
20 9 11 1
4 6 6 3 9 1 9 3 2 0 0 3 0 5 9 9 2 4 6 6
15 11 7 13 10 10 11 4 16 0 13 4 20
10 22 10 22 13 17 7
Berdasarkan nilai numerik
ciphertext di atas, selanjutnya
dikonversikan ke string yang akan
menghasilkan pesan “OKGMJJKDP
MDTJVJVMQG”.
Untuk mengembalikan pesan ke
bentuk aslinya, maka dikonversi ke
bentuk bilangan dan dikurangi
dengan digit bilangan e mulai dari
digit ke 103.
2. Variasi dari Transformasi
Affine
Pada tranformasi affine diperlukan dua
buah kunci, misal kunci 1 dan kunci 2.
Andaikan a merupakan nilai dari digit ke
(x+1) yang lokasinya ditunjuk oleh
kunci 1 (yaitu: x), sedang b merupakan
nilai dari digit ke (x+y+1) yang
lokasinya dirujuk oleh kunci 2 (yaitu: y).
Berdasarkan kedua nilai digit tersebut,
maka Ciphertext (C) dan Plaintext (P)
dihubungkan berdasarkan persamaan:
C = aP + b (mod 27).
Misal diberikan kunci 1 = 3 dan kunci 2
= 11, maka a = nilai dari digit ke (3+1)=
2 dan b = nilai dari digit ke (3+11+1) =
2. Sehingga diperoleh persamaan :
C = (2P + 2) (mod 27) … (2)
Andaikan pesan yang akan dikirm
adalah “KEAMANAN JARINGAN”,
maka plaintext dalam barisan integer
dinyatakan dengan
11 5 1 10 1 9 2 1 14 0 13 1 20 5 13 1
20 9 11 1
yang selanjutnya akan dienkripsi
berdasarkan persamaan 2 di atas sebagai
berikut:
24 12 4 22 4 20 6 4 20 2 28 4 42 12 28 4
42 20 24 4 ( nilai 2P + 2 ), yang
selanjutnya dimoduluskan dengan
angka 27 sebagai berikut:
24 12 4 22 4 20 6 4 20 2 1 4 15 12 1 4
15 20 24 4 (mod 27)
Hasil enkripsi ini dalam bentuk string
adalah“XLDVDTFDTBADOLADOTX
D”. (mod 27)
KESIMPULAN
e merupakan konstanta bilangan real
yang sering disebut bilangan alam,
bilangan natural, atau kadang-kadang
disebut juga bilangan Euler yang
nilainya mendekati 2.71828 18284
59045 23536...
untuk memperoleh nilai e maka
dilakukan cara sebagai berikut, yaitu:
 Bentuk pendekatan limit yang
dijabarkan menjadi bilangan
binomial
 Bentuk deret
Dan kegunaan e salah satunya
digunakan dalam kriptografi
sebagaimana yang telah dibahas dalam
artikel ini.
SARAN
Seiring dengan perkembangan
zaman, teknologipun semakin
canggih. Maka keamanan sangatlah
penting. Oleh karena itu, digit
desimal euler dapat dimanfaatkan
dan diaplikasikan sebagai kunci
untuk membuka suatu berangkas.
Serta, sebagai permainan yang
bersifat mengasah otak. Untuk lebih
mengenal bilangan e, tentunya kita
memerlukan tambahan referensi
yang memuat kegunaan e dalam
aplikasi lainnya. Hal tersebut
merupakan tugas kita sebagai calon
matematikawan kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Apa itu e??? [Online]. Tersedia
:http:// ariaturns. wordpress.
com/ 2008/09/17/ apa-itu-e/.
[20 mei 2015]
Anonim. Asal Usul Bilangan Euler
(e). [Online]. Tersedia : http://
aiihoppus.blogspot.com/ 2012/
12/ asal-usul-bilangan-euler-
e.html?m=1. [18 mei 2015]
Anonim. Bilangan Apakah e itu?.
[Online]. Tersedia :https:// mengerti-
matematika.wordpress.com/
2012/08/05/bilangan-apakah-
e-itu/. [20 mei 2015]
Anonim. Bilangan Euler . [Online].
Tersedia: https:// matematikajitu.
Wordpress. com/ 2012/
07/26/ bilangan-euler/. [18
Mei 2015]
Kuswarihernawati, bambangsumarno
HM. Pemanfaatan keunikan digit
desimal bilangan euler pada
kriptografi. [Online]. Tersedia :http://
staff.uny.ac.id/ sites/ default/
files/ penelitian/ kuswari%20
hernawati, %20S.Si.,M.Kom./
Bilangan % 20 Euler % 20pada
%20 Kriptografi. pdf. [18 Mei
2015]

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPTAkhmad Puryanto
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Onggo Wiryawan
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometrighinahuwaidah
 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaNida Shafiyanti
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusEman Mendrofa
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

La actualidad más candente (20)

Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPT
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Pertemuan 8 bentuk koordinat
Pertemuan 8   bentuk koordinatPertemuan 8   bentuk koordinat
Pertemuan 8 bentuk koordinat
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
 
Presentasi 3.2
Presentasi 3.2Presentasi 3.2
Presentasi 3.2
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbola
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Makalah aturan trapesium
Makalah aturan trapesiumMakalah aturan trapesium
Makalah aturan trapesium
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 

Destacado

Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinMoch Hasanudin
 
Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomialAma Rosid
 
03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)
03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)
03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)Al Ibra
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
pengertian statistik
pengertian statistikpengertian statistik
pengertian statistikRead Wan
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gtLukman Hakim
 
Tutorial mat lab_teguhw
Tutorial mat lab_teguhwTutorial mat lab_teguhw
Tutorial mat lab_teguhwDimaz Gunawan
 
Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)ahmad haidaroh
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Panduan matlab
Panduan matlabPanduan matlab
Panduan matlabgiya12001
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 

Destacado (17)

Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
 
Makalah phi
Makalah phiMakalah phi
Makalah phi
 
Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomial
 
03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)
03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)
03 ekotek jenis bunga pemajemukan kontinyu (tgs klp 2)
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
pengertian statistik
pengertian statistikpengertian statistik
pengertian statistik
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt
 
Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2
 
Makalah sejarah bilangan
Makalah sejarah bilanganMakalah sejarah bilangan
Makalah sejarah bilangan
 
Tutorial mat lab_teguhw
Tutorial mat lab_teguhwTutorial mat lab_teguhw
Tutorial mat lab_teguhw
 
Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
 
Statistik 1
Statistik 1Statistik 1
Statistik 1
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Panduan matlab
Panduan matlabPanduan matlab
Panduan matlab
 
Bilangan euler
Bilangan euler Bilangan euler
Bilangan euler
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 

Similar a Konstanta matematika “e”

Merealisasikan akar akar kuadrat
Merealisasikan akar akar kuadratMerealisasikan akar akar kuadrat
Merealisasikan akar akar kuadratikkesimu
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2adealfarisi
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3adealfarisi
 
Akar dan Pangkat
Akar dan PangkatAkar dan Pangkat
Akar dan Pangkatmia amelia
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTDestia Eka Putri
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxSelvi299270
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematikaMutiaIranda
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linearSistem persamaan dan pertidaksamaan linear
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linearMas Becak
 
analisa runtut waktu
analisa runtut waktu analisa runtut waktu
analisa runtut waktu ratu angriani
 

Similar a Konstanta matematika “e” (20)

Jenis jenis bilangan
Jenis jenis bilanganJenis jenis bilangan
Jenis jenis bilangan
 
Merealisasikan akar akar kuadrat
Merealisasikan akar akar kuadratMerealisasikan akar akar kuadrat
Merealisasikan akar akar kuadrat
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Akar dan Pangkat
Akar dan PangkatAkar dan Pangkat
Akar dan Pangkat
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
 
Statistik Industri_Modul1.pdf
Statistik Industri_Modul1.pdfStatistik Industri_Modul1.pdf
Statistik Industri_Modul1.pdf
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptxClass 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
 
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linearSistem persamaan dan pertidaksamaan linear
Sistem persamaan dan pertidaksamaan linear
 
analisa runtut waktu
analisa runtut waktu analisa runtut waktu
analisa runtut waktu
 
Wawasan matematika
Wawasan matematikaWawasan matematika
Wawasan matematika
 

Konstanta matematika “e”

  • 1. KONSTANTA MATEMATIKA “ e ” Artikel ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teori bilangan Dosen pembimbing EkoYulianto M.Pd Oleh , Gini Alawiyah142151010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIMALAYA 2015
  • 2. Bilangan apakah e itu ??? Tentu kalian pernah mendengar yang namanya Euler bukan??? Konstanta matematika e merupakan bilangan alam, bilangan natural, atau kadang-kadang disebut juga bilangan Euler. Sebagai penghargaan atas ahli matematika Swiss. Gambar 1. Leonhard Euler Juga, konstanta Napier sebagai penghargaan atas ahli matematika Skotlandia, yang merumuskan konsep logaritma untuk pertama kali. Gambar 2. John Napier Bilangan ini adalah salah satu bilangan yang terpenting dalam matematika, sama pentingnya dengan 0, 1, i, dan π. Mengapa kok disebut bilangan natural / bilangan alam? Karena bilangan tersebut banyak ditemukan dalam kancah ilmu pengetahuan seperti statistika ( jumlah penduduk ), kriptografi, kimia untuk menghitung zat radio aktif serta ilmu pengetahuan lainnya dengan sifat - sifat yang memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan dengan bilangan - bilangan yang lainnya. Sehingga didapat bahwa nilai e ≈ 2,71828 18284 59045 23536 02874 71352... Nah darimana bisa nemu e ≈ 2,718... ??? Begini, Nilai euler didapat dari pendekatan limit bilangan menuju 1 dari kanan dengan pangkat menuju tak hingga, seperti ini: = ( ) = ( ) Nah...!!! masih ingat rumus binomial newton kan ??? ( ) ∑ ( )
  • 3. Karena bilangan e diatas memakai pendekatan limit, maka bilangan e dapat dijabarkan menjadi bilangan binomial sebagai berikut : ( ) = ∑ ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) + . . . ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ... ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) = 1 + 1 + + . . . ( ) + . . . Karena h mendekati tak hingga, maka : ( ) + . . . = 2 ,718... Atau bisa juga melalui rumus ∑ Sehingga, ∑ = = = 2,718... e adalah bilangan irasioanal maka oleh karena itu nilai e tidak akan pernah berhenti sama seperti Bilangan e sendiri merupakan bilangan transendental. Dimana, bilangan transendental yaitu bilangan yang bukan merupakan akar dari fungsi polynomial ( suku banyak ) p(x) berkoefisien bilangan rasional. Sama halnya seperti pi. Adapun 30 digit pertama di belakang tanda koma dari bilangan ini adalah: e ≈ 2,71828 18284 59045 23536 02874 71352 Pada tahun 1884 Boorman menghitung e sampai dengan 346 digit dibelakang koma dan telah dihitung sampai dengan 869.894.101 digit dibelakang koma oleh Sebastian Wedeniwski. (O’Connor, 2001) e = 2.71828182845904523536028747 13526624977572470936999595749669 67627724076630353547594571382178 52516642742746639193200305992181 74135966290435729003342952605956 30738132328627943490763233829880 75319525101901157383418793070215 40891499348841675092447614606680 82264800168477411853742345442437 107539077744992069551702761… apa hebatnya nilai e sehingga mendapat tempat khusus dalam semesta bilangan ??? Mengapa tidak bilangan yang lain ??? Secara sederhana, e adalah bilangan yang berhubungan dengan pertumbuhan yang bersifat eksponensial dan kontinyu. Tak ada yang tahu pasti kapan persisnya
  • 4. bilangan e mulai dikenal, tapi ada dugaan bahwa munculnya bilangan tersebut berkaitan berkembangnya dunia perbankan ketika orang-orang sibuk menghitung berapa banyak uang yang mereka simpan atau mereka pinjamkan tumbuh. Mari sekarang kita coba lebih definitif. Apa yang dimaksud dengan “pertumbuhan yang bersifat eksponensial dan kontinyu” ??? Pertumbuhan yang bersifat eksponensial artinya pertumbuhan yang berbasiskan pangkat. Sebagai misal, andaikan ada suatu bakteri setiap menitnya berkembang biak dengan tingkat pertumbuhan 10n dimana n adalah menitnya sehingga jika dibuat tabel, maka pertumbuhan bakteri tersebut setiap menitnya adalah sebagai berikut: Menit Jumlah bakteri 0 1 1 10 2 100 3 1.000 4 10.000 Pertumbuhan jumlah bakteri seperti di atas dikenal sebagai pertumbuhan eksponensial. Sebagai pembanding, ada pertumbuhan yang tidak bersifat eksponensial semisal pertumbuhan yang jika dirumuskan akan menghasilkan rumus (n + 1) atau 2n. Sedangkan yang dimaksud dengan pertumbuhan kontinyu adalah pertumbuhan yang terus bertambah tanpa pernah berhenti atau terputus. Kontinyu di sini berarti bergerak secara mulus tanpa ada keterputusan sehingga jika digambarkan akan membentuk kurva yang mulus. Apakah pilihan nilai e adalah sesuatu yang bersifat acak saja??? Apa kegunaannya??? Apakah digit desimalnya bisa dimanfaatkan??? Seperti telah disebutkan, ada dugaan bahwa konteks persoalan pertumbuhan eksponensial dan kontinyu yang melahirkan bilangan e adalah persoalan pertumbuhan uang, entah uang yang kita simpan atau yang kita pinjamkan. Kita tentukan saja bahwa kasus kita adalah kasus pertumbuhan uang yang kita simpan. Kita tahu bahwa dalam dunia perbankan, berlaku prinsip bunga majemuk. Untuk menjelaskan apa itu bunga majemuk, ada baiknya kita langsung membicarakan contohnya. Dalam sistem perbankan, bunga simpanan ditentukan sebagai nilai
  • 5. persentase per tahun dari pokok simpanan kita. Misalkan saja kita punya simpanan sebesar 100.000 dan bunga simpanan yang berlaku ialah 100% per tahun. Jika bunga dihitung setiap setahun sekali, maka berapakah jumlah uang simpanan kita? Jawabnya sederhana: Pokok simpanan + bunga simpanan 100.000 + ( 100% × 100.000 ) 100.000 + 100.000 200.000 Jadi, uang simpanan kita di akhir tahun menjadi 2 kali lipat dari nilai semula. Bagaimana jika bunga simpanan dihitung setiap 6 bulan sekali, atau dengan kata lain setahun 2 kali? Tapi, tidakkah sama saja menghitung bunga setahun sekali dan setahun dua kali? Sama sekali tidak. Prinsip bunga majemuk menyatakan bahwa perhitungan untuk 6 bulan yang kedua tidak lagi berdasarkan simpanan awal yang sebesar 100.000, tapi berdasarkan jumlah uang simpanan kita pada 6 bulan pertama yang sebesar 150.000 (yaitu jumlah simpanan awal ditambah dengan bunga 6 bulan pertama sebesar 100% : 2 = 50%). Untuk mempermudah membahasa- kannya, maka kita simbolkan masing- masing sebagai berikut: a = simpanan awal b = simpanan setelah 6 bulan pertama c = simpanan setelah 1 tahun m = bunga Jika dibahasakan ke dalam bahasa simbol, maka simpanan setelah 1 tahun ialah: c = b + (bm) Karena b = a + (am) maka c = a + (am) + ((a + (am))m) c = a + (am) + (am + am2) c = a + 2am + am2 c = 100.000 + (2 × 100.000 × 50%) + (100.000 × 50%2) c = 100.000 + 100.000 + 25.000 c = 225.000 Perhatikan bahwa nilai simpanan setelah 1 tahun dengan sistem perhitungan bunga setiap 6 bulan lebih besar jika dibandingkan dengan sistem perhitungan bunga setelah 1 tahun. Jika dalam sistem perhitungan setiap 1 tahun, kita mendapatkan nilai simpanan sebesar 2 kali lipat simpanan awal, dengan sistem 6 bulan, kita mendapatkan nilai simpanan sebesar 2,25 kali lipat simpanan awal. Dalam bahasa matematika yang lebih ringkas, situasi kita di atas bisa dibahasakan sebagai berikut: Tingkat pertumbuhan simpanan = ( ) .
  • 6. Dimana,n = banyaknya perhitungan bunga dalam setahun. Dalam sistem perhitungan bunga setiap 6 bulan, n = 2 dan menghasilkan tingkat pertumbuhan simpanan sebesar 2,25 kali lipat simpanan awal.. Jika kita lihat polanya, kita bisa menduga bahwa semakin sering perhitungan bunga dilakukan dalam setahun, semakin besar pula tingkat pertumbuhan simpanan. Untuk membuktikan dugaan tersebut, maka kita lakukan perhitungan jika n kita naikkan nilainya. Katakanlah semisal mulai dengan 3 kali setahun, 4 kali setahun, 5 kali setahun dan seterusnya hingga bahkan tak terbatas kali dalam setahun. ( Dengan kata lain, perhitungan bunga dilakukan setiap menit, atau bahkan setiap detik ). Hasil perhitungan kita tampilkan di dalam tabel berikut ini. n ( ) 1 2 2 2,25 3 2,37 5 2,448 10 2,5937 100 2,7048 1.000 2,7169 10.000 2,71814 100.000 2,718268 1.000.000 2,7182804 … … Perhatikan!!! Bahwa semakin besar nilai n, maka nilai ( ) semakin mendekati nilai tertentu, yaitu 2,718… Nilai inilah yang kemudian disebut sebagai e. Jika dirumuskan ke dalam bahasa limit, maka e itu tak lain dan tak bukan berasal dari: e = ( ) Dari rumus di atas, e adalah nilai maksimum dari pertumbuhan eksponensial. Sebagaimana dalam kasus perhitungan jumlah uang simpanan, bilangan e ini juga berguna untuk menghitung segala apapun yang sifatnya tumbuh secara eksponensial dan kontinyu, sebagai misal peluruhan radioaktif, jumlah penduduk, kriptografi dan sebagainya. Pemanfaatan digit desimal e pada kriptografi Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana membuat suatu pesan yang dikirim pengirim dapat disampaikan kepada penerima dengan aman [ Schneier, 1996 ]. Kriptografi dapat memenuhi
  • 7. kebutuhan umum suatu transaksi. Kebutuhan untuk kerahasiaan (confidentiality) dengan cara melakukan enkripsi (penyandian). Keutuhan (integrity) atas data-data pembayaran dilakukan dengan fungsi khas satu arah. Model-model enkripsi pada kriptografi  Enkripsi dengan kunci Pribadi kunci enkripsi ini dikenal dengan istilah enkripsi dengan kunci pribadi, karena kunci hanya boleh diketahui oleh dua pribadi yang berkomunikasi tersebut. Cara enkripsi dengan kunci pribadi umumnya digunakan untuk kalangan bisni maupun pemerintahan. Beberapa metode yang termasuk dalam enkripsi dengan kunci pribadi antara lain: subtitution cipher, Caesar cipher (mono alphabetical cipher), transposition cipher, Data Encryption Standard (DES), Triplel DES, Rivest Code 2 (RC2) dan Rivest Code 4 (RC4), IDEA, Skipjack, Gost Block Cipher, dan Poly alphabetical cipher. Dari beberapa metode di atas, di dalam pembahasan esey ini hanya akan membahas 2 metode saja yaitu Caesar cipher dan subtitution cipher. 1. Variasi dari Caesar cipher. Misalkan sahabat akan mengirim sebuah pesan “KEAJAIBAN MATEMATIKA” pada tanggal 1 Maret. Penggunaan kode sederhana A↔1, B↔2, C↔3, D↔4, …, Z↔26, spasi ↔27 atau 0 (mod 27), maka pesan akan menjadi barisan dari 17 numerik yang merupakan plaintext, yaitu : 11 5 1 10 1 9 2 1 14 0 13 1 20 5 13 1 20 9 11 1 Tanggal 1 maret dijadikan sebagai kunci, yang ditulis dalam bentuk 0103, yang artinya bahwa kunci dari enkripsi adalah 17 digit mulai dari digit ke 103 dari nilai desimal bilangan e, yaitu mulai dari 4 6 6 3 9 1 9 3 2 0 0 3 0 5 9 9 2 . Nilai ini selanjutnya tambahkan ke plaintext sebagai berikut: 11 5 1 10 1 9 2 1 14 0 13 1 20 5 13 1 20 9 11 1 4 6 6 3 9 1 9 3 2 0 0 3 0 5 9 9 2 4 6 6 15 11 7 13 10 10 11 4 16 0 13 4 20 10 22 10 22 13 17 7 Berdasarkan nilai numerik ciphertext di atas, selanjutnya dikonversikan ke string yang akan
  • 8. menghasilkan pesan “OKGMJJKDP MDTJVJVMQG”. Untuk mengembalikan pesan ke bentuk aslinya, maka dikonversi ke bentuk bilangan dan dikurangi dengan digit bilangan e mulai dari digit ke 103. 2. Variasi dari Transformasi Affine Pada tranformasi affine diperlukan dua buah kunci, misal kunci 1 dan kunci 2. Andaikan a merupakan nilai dari digit ke (x+1) yang lokasinya ditunjuk oleh kunci 1 (yaitu: x), sedang b merupakan nilai dari digit ke (x+y+1) yang lokasinya dirujuk oleh kunci 2 (yaitu: y). Berdasarkan kedua nilai digit tersebut, maka Ciphertext (C) dan Plaintext (P) dihubungkan berdasarkan persamaan: C = aP + b (mod 27). Misal diberikan kunci 1 = 3 dan kunci 2 = 11, maka a = nilai dari digit ke (3+1)= 2 dan b = nilai dari digit ke (3+11+1) = 2. Sehingga diperoleh persamaan : C = (2P + 2) (mod 27) … (2) Andaikan pesan yang akan dikirm adalah “KEAMANAN JARINGAN”, maka plaintext dalam barisan integer dinyatakan dengan 11 5 1 10 1 9 2 1 14 0 13 1 20 5 13 1 20 9 11 1 yang selanjutnya akan dienkripsi berdasarkan persamaan 2 di atas sebagai berikut: 24 12 4 22 4 20 6 4 20 2 28 4 42 12 28 4 42 20 24 4 ( nilai 2P + 2 ), yang selanjutnya dimoduluskan dengan angka 27 sebagai berikut: 24 12 4 22 4 20 6 4 20 2 1 4 15 12 1 4 15 20 24 4 (mod 27) Hasil enkripsi ini dalam bentuk string adalah“XLDVDTFDTBADOLADOTX D”. (mod 27) KESIMPULAN e merupakan konstanta bilangan real yang sering disebut bilangan alam, bilangan natural, atau kadang-kadang disebut juga bilangan Euler yang nilainya mendekati 2.71828 18284 59045 23536... untuk memperoleh nilai e maka dilakukan cara sebagai berikut, yaitu:  Bentuk pendekatan limit yang dijabarkan menjadi bilangan binomial  Bentuk deret Dan kegunaan e salah satunya digunakan dalam kriptografi sebagaimana yang telah dibahas dalam artikel ini.
  • 9. SARAN Seiring dengan perkembangan zaman, teknologipun semakin canggih. Maka keamanan sangatlah penting. Oleh karena itu, digit desimal euler dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan sebagai kunci untuk membuka suatu berangkas. Serta, sebagai permainan yang bersifat mengasah otak. Untuk lebih mengenal bilangan e, tentunya kita memerlukan tambahan referensi yang memuat kegunaan e dalam aplikasi lainnya. Hal tersebut merupakan tugas kita sebagai calon matematikawan kelak. DAFTAR PUSTAKA Anonim. Apa itu e??? [Online]. Tersedia :http:// ariaturns. wordpress. com/ 2008/09/17/ apa-itu-e/. [20 mei 2015] Anonim. Asal Usul Bilangan Euler (e). [Online]. Tersedia : http:// aiihoppus.blogspot.com/ 2012/ 12/ asal-usul-bilangan-euler- e.html?m=1. [18 mei 2015] Anonim. Bilangan Apakah e itu?. [Online]. Tersedia :https:// mengerti- matematika.wordpress.com/ 2012/08/05/bilangan-apakah- e-itu/. [20 mei 2015] Anonim. Bilangan Euler . [Online]. Tersedia: https:// matematikajitu. Wordpress. com/ 2012/ 07/26/ bilangan-euler/. [18 Mei 2015] Kuswarihernawati, bambangsumarno HM. Pemanfaatan keunikan digit desimal bilangan euler pada kriptografi. [Online]. Tersedia :http:// staff.uny.ac.id/ sites/ default/ files/ penelitian/ kuswari%20 hernawati, %20S.Si.,M.Kom./ Bilangan % 20 Euler % 20pada %20 Kriptografi. pdf. [18 Mei 2015]