SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Ice Breaking dlm pembelajaran
Pada umumnya saat guru mengajar di ruang kelas sebagian besar waktunya dihabiskan
untuk menyampaikan materi pelajaran tanpa memperhatikan bagaimana kondisi dan
kemampuan daya tangkap atau memori para siswanya. Kebanyakan guru menganggap
hal itu sebagai salah satu bentuk pemanfaatan waktu yang tepat. Hal ini bisa kita pahami
karena guru mempunyai target kurikulum yang harus selesai disampaikan kepada siswa
dalam kurun waktu yang relatif singkat. Jarang sekali para guru yang memberikan ice
breakers atau jeda ditengah materi pelajaran yang sedang disampaikan.
Padahal melakukan ice breakers ditengah penyampaian materi pelajaran amatlah
penting. Ice breakers atau pemecah kebekuan lebih sering dipakai pada saat penataran,
atau diklat (pendidikan dan latihan) saja, yang memang pesertanya adalah orang-orang
dewasa yang cepat mengalami kelelahan dan kejenuhan serta lemah dalam proses
penyimpanan memori. Sehingga ice breakers di sini dimanfaatkan untuk menyegarkan
suasana belajar, menghilangkan kejenuhan, rasa kantuk yang memang sangat mudah
menyerang orang-orang dewasa.
Sampai dengan saat sebagian guru yang masih enggan menyisipkan ice breakers di
dalam kegiatan belajarnya. Hal ini disebabkan karena para guru kebingungan mencari
bahan yang dapat dijadikan sebagai ice breakers. Bagi guru yang pandai melucu tentu
bukanlah suatu masalah untuk melakukan ice breakers dalam kegiatan belajarnya.
Karena membuat cerita lucu dapat juga dikatakan sebagai salah satu bentuk ice breakers.
Sementara sebagian lagi guru dikarenakan belum memahami fungsi dari ice breakers itu
sendiri. Oleh karenanya dari sekian banyak materi yang telah dijelaskan guru, seringkali
tidak dapat diserap semua dengan baik oleh para siswa. Hal ini membuktikan adanya
penurunan kemampuan daya tangkap otak dalam menyimpan memori setelah beberapa
saat lamanya.
Kalau kita cermati pada awalnya grafik tingkat daya serap siswa terhadap apa yang
disampaikan guru cukup tinggi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, beberapa
menit kemudian terjadilah penurunan memori atau tingkat daya serap siswa terhadap
materi pelajaran. Pada saat inilah merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan ice
breakers. Karena pada saat itu siswa telah mengalami kejenuhan sehingga sangat
membutuhkan penyegaran untuk mengembalikan potensi atau kemampuan dalam
menangkap pelajaran secara maksimal. Ice breakers dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara atau permainan.
Menurut the Encyclopedia of Ice Breaker terbitan University Associates Inc (1976)
bentuk ice breakers ada bermacam-macam, mulai dari sekedar teka-teki, cerita-cerita
lucu atau humor ringan yang memancing senyum, lagu-lagu atau nyanyian yang disertai
gerakan tubuh (action song), sampai permainan-permainan berkelompok yang cukup
menguras tenaga atau bahkan fikiran. Selain itu dapat juga dilakukan dengan melakukan
brain gym (senam otak).
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan konsep memori yakni, Pertama, teori
interferensi yang menyatakan bahwa manusia lupa bukan karena kehilangan memori
tetapi karena informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingati. Kedua, teori
kemerosotan (decay theory), yang menjelaskan sebab-sebab mengapa manusia dapat
melupakan sesuatu. Menurut teori decay seba-sebab itu terdiri atas dua jenis "penganggu
(interference), yakni interferensi proaktif dan interferensi retroaktif. Interferensi proaktif
terjadi ketika informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu pengingatan kembali
suatu hal yang dipelajari kemudian. Ini dapat menjadi bermasalah ketika informasi yang
baru tidak dapat digunakan dengan benar akibat diganggu informasi lama. Interferensi
retroaktif adalah kebalikan dari interferensi proaktif, di mana informasi baru menggangu
informasi lama.
Akhirnya dengan mempertimbangkan beberapa teori yang terkait dengan konsep
memori atau penurunan daya tangkap otak dan pentingnya manfaat ice breakers. Maka
perlu sekiranya para guru dalam setiap kegiatan belajarnya dapat menyisipkan sedikit
waktunya untuk memberikan ice breakers. Ice breakers yang dilakukan tidak perlu lama-
lama. Dengan menyisipkan ice brekaers dalam setiap pembelajaran diharapkan daya
tangkap siswa dapat lebih maksimal dan suasana belajar di kelas pun menjadi selalu
segar.

ICE BREAKING FOR MY ANGELS
Hari ini saya mengajak para siswa saya melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak
pernah saya lakukan. Yup! Hari ini di awal dan akhir pelajaran saya mengajak siswa-
siswa saya untuk melakukan ice breaking. Awalnya saya sedikit pesimis jika ice
breaking ini tidak cukup berhasil mengingat karakter siswa-siswa saya yang suka malu-
malu atau bahkan beberapa anak yang memang tukang bikin onar dan sangat sulit untuk
diajak bekerja sama dalam pelajaran ataupun dalam permainan. Namun saya menepis
pikiran ini dan mencoba untuk mengambil resiko dan menanamkan dugaan yang jauh
lebih positif. Dan ternyata saya cukup puas dengan hasil hari ini yang dapat melihat
wajah siswa-siswa saya yang cemberut setelah mengerjakan sepuluh soal Quiz Bahasa
Inggris berubah jadi dipenuhi tawa, senyum, dan jeritan senang.
Empat hari mengikuti pelatihan Smart Learning meninggalkan kesan yang cukup
mendalam dalam memory saya bahwa ternyata kegiatan ice breaking yang mungkin
selama ini saya anggap kecil dan kurang berarti ternyata pada kenyataannya mampu
lebih menyegarkan pikiran dan membuat sebuah pelajaran jauh lebih menyenangkan dan
tidak tegang.
Trainer yang menyajikan training kemarin mengatakan bahwa untuk siswa usia remaja
umumnya dapat duduk tenang dan focus pada penjelasan guru di depan kelas hanya
sekitar 10 hingga 15 menit hingga selebihnya siswa sudah harus melakukan sebuah
kegiatan yang mampu membuat kerja otak mereka bisa jauh lebih efektif. Namun setelah
melakukan tugas ada baiknya jika siswa diajak untuk kembali mengubah kegiatan
dengan melakukan kegiatan ice breaking hingga pikiran mereka kembali fresh dan
suasana belajar juga tidak tegang.
Tadi saya menggunakan beberapa jenis permainan karena umumnya siswa usia remaja
lebih suka diajak untuk bermain. Salah satu permainan yang saya gunakan adalah
permainan yang dinamakan Zig-Zag. Dalam Zig-Zag siswa dibagi dalam beberapa
kelompok dan berbaris lurus kebelakang, kemudian Siswa diminta untuk memegang
bahu teman didepannya. Jika guru berkata “Zig” siswa secara bersamaan siswa harus
melompat kedepan. Jika guru berkata “Zag” siswa harus melompat ke belakang. Jika
guru berkata “Zig” 3X maka siswa harus melompat ke kiri. Dan jika guru berkata “Zag”
3x maka siswa harus melompat ke kanan. Bagi kelompok yang melakukan tiga kali
kesalahan maka harus mundur. Permainan ini cukup menggelikan dan mengundang
tawa. Selain games sederhana diatas kita juga bisa melakukan teka-teki atau tebak-
tebakan dan dijamin anak-anak pasti suka karena tebak-tebakan selalu di sukai oleh
semua usia.
Melihat betapa tawa dan senyum para siswa saya memberikan kebahagiaan yang
melimpah pada saya, saya berpikir bahwa ice breaking akan saya pastikan selalu ada
dalam pembelajaran saya.
Ice Breaking (Tips-2: Menjadi Fasilitator Idola)
Menjadi fasilitator idola bukanlah hal yang sulit. Semua orang bisa untuk menjadi
fasilitator yang hebat, tidak terbatas pada usia maupun tingkat pendidikan. Asalkan ada
kemauan dan motivasi untuk menjadi seorang fasilitator, saya yakin semua orang dapat
menyandang gelar sebagai fasilitator idola.

Ice Breaking
Pada Tips 1 saya sudah menjelaskan bahwa untuk menjadi fasilitator yang baik, kita
hanya perlu ingat “Penampilan IM3”. Tentang penampilan seorang fasilitator idola
sudah kita bahas pada tips 1. Sekarang akan kita bahas tentang IM3 (Ice breaking,
Materi, Metode dan Media). Karena keterbatasan halaman dalam blog ini, maka edisi
kali ini kita terlebih dahulu fakus membahas tentang ICE BREAKING.
Mengapa fasilitator perlu menguasai ICE BREAKING?
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi pada satu
focus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu konsentrasi seseorang sudah tidak
lagi dapat focus.
Dalam suatu pelatihan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius. Seorang
fasilitator harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan bahwa peserta sudah tidak
dapat konsentrasi lagi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator ketika melihat
gejala demikian? Berilah Ice breaking atau energizer.
Ada banyak macam energizer atau ice breaking yang dapat digunakan dalam pelatihan.
Namun jika dilihat dari metodenya dapat dikelompokkan menjadi 6 jenis.
    1Jenis yel-yel
    2Jenis tepuk tangan
    3Jenis menyanyi
    4Jenis gerak dan lagu
    5Jenis gerak anggota badan
    6Jenis games
Untuk mengenal lebih jauh tentang energizer atau ice breaking, kali ini akan saya
berikan beberapa contoh singkat dari masing-masing jenis tersebut. Tapi kalau anda
menghendaki tahu lebih banyak tentang ice breaking ataupun energizer bisa membaca
buku saya yang berjudul ICE BREAKING DAN ENERGIZER YANG MENDIDIK.
Berikut beberapa contoh singkat dari Ice breaking dan energizer tersebut :
1. Jenis yel-yel
Yel-yel walaupun sederhana tetapi mempunyai tingkat “penyembuh” yang paling baik
dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel selain konsentrasi menjadi pulih
kembali, juga dapat menumbuhkan semangat yang tinggi dari peserta pelatihan untuk
melanjutkan pelatihan. Selain itu yel-yel juga terbukti efektif untuk menanamkan esprit
de corp atau kekompakan tim dalam suatu pelatihan.
Banyak jenis yel yang bisa dilakukan dalam suatu pelatihan, tergantung dari tujuan yang
ingin dicapai dari yel tersebut. Di sini akan saya jelaskan sebagai berikut:
1Jika fasilitator ingin memusatkan perhatian kembali tanpa harus berteriak-teriak,”
         bapak-bapak dan ibu-ibu mohon ketenangannya karena materi berikut sangat
         penting!”. Kalau hal itu yang kita lakukan tentu sangatlah tidak efektif. Semakin
         keras kita berteriak semakin gaduh pula suasana ruang pelatihan. Semakin sering
         kita berteriak semakin tidak terhormat pula seorang fasilitator.
 Bagaimana strateginya? Terlebih dahulu kita membuat kesepakatan-kesepakatan untuk
 melakukan yel-yel tertentu. Yel yang paling sering untuk tujuan ini adalah model-model
 sapa jawab.
 Contoh:
Fasilitator menyapa                        Peserta menjawab
Halo                                       Hai
Hai                                        Halo

Apakabar                                  Luar biasa

Selamat pagi                              Siap-siap

Selamat siang                             Kerja keras

Selamat sore                              Terima gaji

Selamat malam                             Enak tenan

Kita kembali ke…                          Laptop

Are you ready?                            Yes

Dsb

 Yel-yel tersebut dapat diciptakan sendiri berdasarkan kesepakatan bersama dengan
 peserta pelatihan. Jika fasilitator memandang peserta gaduh karena berbicara sendiri
 maka dapat menggunakan salah satu sapa jawab di atas.
    1Yel juga sering digunakan untuk memompa semangat kerja tim dalam kerja
         kelompok. Yel-yel model ini biasanya sering digunakan untuk mengawali
         pekerjaan kelompok ataupun dalam mengakhiri kerja kelompok. Misalnya pada
         saat pelatihan peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok
         dipersilahkan membuat yel-yel yang dapat memotivasi mereka untuk lebih
         semangat atau bahkan agar mempunyai daya kompetisi yang tinggi. Di sini yel-
         yel yang mereka ciptakan akan sangat berfariasi sebab jika ada 10 kelompok,
         maka akan terdapat 10 yel yang berbeda-beda.
 Yel-yel yang muncul seperti:
 Pring reketek, gunung gamping ambrol
 Pasti Kelompok anggrek yang paling jempol
 Kelompok mawar………
 Oke-oke.. yes..
 Dsb.
2. Jenis tepuk tangan
Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu ekspresi kegembiraan
disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan dengan tepuk tangan
adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang lain yang memiliki hubungan
dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan tertentu. Misalnya kita mendengar
kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa juga anak kita sedang memenangi suatu
perlombaan tertentu.
Ice breaking atau energizer jenis tepuk dapat dilakukan oleh siapa saja. Bagi peserta
yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memiliki rasa percaya diri
biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat bagus dilakukan oleh siapa saja
dengan tidak melihat usia. Dari anak kecil samapai orang tua tetap pantas melakukan
jenis ini.
Untuk kepentingan energizer dalam pelatihan, tepuk tangan dapat dimodifikasi menjadi
banyak sekali modelnya. Pada kesempatan ini saya akan memberikan beberapa model
tepuk tangan, klik di sini
Possibly Related Posts:
    Antara Pemain dan Pelatih Sepakbola
    Gunung Berapi di Dasar Laut
    Cek Arah Qiblat Shalat Anda!
    Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar
    Panduan Penyusunan Portopolio untuk Pengawas
Share and Enjoy:




Tags: fasilitasi, Pendidikan Dasar, pengembangan profesional
8 Responses to “Ice Breaking (Tips-2: Menjadi Fasilitator Idola)”
   1 ariefsadiman says:
       23 October 2008 at 16:39
       Bagus. Tulisan-tulisan seperti ini perlu di share dengan teman-teman guru.
       Satu hal yang selalu membuat saya risih kalau melihat atau mendengarnya adalah
       semboyan Hai dan Hallo karena terlalu Amerika. Sapaan paling lazim/ spontan
       untuk orang (yang belum/tidak dikenal) adalah Hai (Hi). Berpapasan dengan
       orang/ mahasiswa lain di jalan atau tempat umum kata paling manjur untuk
       memecah kekakuan adalah .. hai.
       Saya melihat nya aneh begitu sapaan ini menular ke guru-guru kita di
       kecamatan / desa menarik perhatian murid2nya dengan hai - hello. Apaladi di
       lingkungan Madrasah.
       Waktu di Makasar dua hari lalu juga saya sarankan teman-teman yang
       memfasilatasi training Active Learning for Higher education untuk dosen-dosen
       UNCEN daripada memasyarakatkan Hai-hello sebaiknya cari sapaan daerah
       yang lebih kena / membumi. Akhirnya ditemukan sapaan ala Papua : FOI ….
       MOI… atau dibalik MOI…. jawabnya ….FOI.
2 sunartombs   says:
       23 October 2008 at 18:32
       Terima kasih banyak pak Arief atas masukannya. Memang benar apa yang
       dikatakan bapak, dan dibeberapa daerah pernah ada protes tentang “halo-hai”
       terutama daerah yg berbasis islam. Pernah juga mereka mengususlkan sapa
       Allahu akbar jawab la illaha ilallah. Tapi barangkali kedua salam sapa tersebut
       terlalu “bermerk” ya ? Saya yakin berdasarkan masukan bapak Arief, akan
       menjadi masukan yang “mengkreatifkan” teman-teman fasilitator di lapangan.
   3 Gora says:
       23 October 2008 at 18:35
       Betul sekali Pak Arief, saya juga pernah mendengar cerita seperti itu dari teman-
       teman DLC dari Aceh. Sepertinya lokalisai menjadi solusi menarik untuk teknik
       menyapa ini… Salut buat Pak Sunarto yang selalu membuat tulisan-tulisan
       kreatif di blog ini. Terus berkarya pak!
   4 agusampurno says:
       27 October 2008 at 19:53
       Thanks Pak Sunarto dan Pak Arief, saya jadi belajar dari diskusi di atas, memang
       merupakan tantangan bagi seorang fasilitator untuk membuat peserta pelatihan
       mau dengan cepat kembali berkonsentrasi kepada pelatihan yang sedang
       dijalankan.
       Bravo DBE2!!
   5 Dewa says:
       26 February 2009 at 23:08
       Sangat sederhana namun masuk akal. Yang penting adalah jangan sampai
       audience kehilangan ketertarikan dengan materi yang kita sampaikan
   6 budisan68 says:
       23 March 2009 at 21:19
       YA…saya juga harus belajar banya dari para fasilitator, karena guru khan
       fasilitator juga….

PELATIHAN “SMART LEARNING” UNTUK GURU
(Hari ke 2)
Mei 22, 2009 oleh misswardhani
Saya lupa untuk menuliskan pelatihan Smart Learning yang di persembahkan dari KPI
(Kualita Pendidikan Indonesia) pada hari pertama. Mungkin karena pada hari pertama
saya cukup lelah hingga membuat saya melupakan menulis pengalaman pelatihan kali
ini.
Pelatihan hari ini, alias pelatihan hari ke 2 cukup menyenangkan. Mengapa? Yah
ternyata banyak sekali hal yang dapat membantu saya dan siswa saya untuk menerima
pelajaran dengan baik dan menjadi pembelajar yang baik pula. Ternyata belajar itu tidak
sesulit dan semenyebalkan yang kita bayangkan selama ini. Ternyata belajar itu
menyenangkan dan mudah sekali.
Ada tiga hal yang menjadi sorotan pelatihan Smart Learning ini. Sorotan pertama adalah
mengenai Speed Reading, SMS alias Super Memory System, dan Map Mapping.
Saya akan bahas sedikit mengenai Mind Mapping. Selama ini kita dan juga siswa selalu
mencatat bahan pelajaran dengan catatan klasik menurun ke bawah seperti isi buku.
Sebenarnya itu lah yang membuat kegiatan belajar menjadi membosankan dan sulit.
Kenapa? Karena catatan bertujuan agar kita dapat mengingat pelajaran namun nyatanya
catatan klasik tidak cukup efektif untuk membuat kita jadi paham dan mengingat
pelajaran dengan baik, ini dikarenakan catatan klasik tidak cukup memberikan otak kita
makanan.
Apa ya otak makanan? Dari pelatihan hari pertama di para peserta di sodorkan kartu-
kartu berisikan 3 kategori, yang pertama gambar-gambar berwarna hitam putih, kedua
adalah hanya berupa tulisan dan yang ketiga adalah gambar dengan warna yang
bermacam-macam dan menarik. Setelah seluruh peserta di minta untuk mengambil
gambar yang disukai kebanyakan peserta mengambil gambar yang berwarna.
Sebelumnya para peserta di sodori sebuah rangkuman yang dibantu dengan gambar dan
warna bernama Mind Mapping dan peserta jauh lebih mengingat catatan tersebut di
bandingkan catatan klasik. Selanjutnya para peserta juga di beri deretan tulisan dan
gambar dan diminta untuk menghapalkannya, ternyata para peserta lebih banyak
mengingat gambar dibandingkan tulisan. Kesimpulannya adalah, bahwa kebanyakan
orang dan otak termasuk juga otak siswa-siswa kita jauh lebih bisa mengingat dan
berfungsi jika ada warna dan gambar.
Intinya dalam menyuguhkan pelajaran sebaiknya kita sebagai guru juga menyuguhkan
gambar dan warna agar membuat siswa dapat lebih mengingat pelajaran yang kita
suguhkan. Begitu juga para siswa sebaiknya kita anjurkan untuk memenuhi buku catatan
mereka dengan gambar dan warna.
Jadi apa makanan otak? Ya, gambar dan warna. Berikut ini adalah contoh Mind
Mapping mengenai Simple Present dalam pelajaran Bahasa Inggris yang bisa jadi bahan
guru dan siswa agar membuat pelajaran jadi lebih menarik dan menyenangkan.
10lgkh menjemput rezki
Juni 4, 2009 oleh misswardhani
Jika mendengar atau melihat kata ‘Rezeki’ mungkin sebagian besar kita membayangkan
setumpuk uang kertas berwarna merah atau deretan angka nol pada buku tabungan kita,
namun sebenarnya rezeki itu sendiri jauh lebih luas maknanya. Rezeki udara untuk
bernapas, rezeki makanan untuk mempertahankan kehidupan, rezeki ilmu guna
melestarikan bumi, rezeki iman untuk menenangkan jiwa kita, rezeki kesehatan untuk
kelapangan kegiatan kita, serta berlimpah rezeki lain yang sadar atau tidak sadar kita
lewatkan.

Ada 10 langkah menjemput rezeki:
1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar
baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,”
(QS. Ath-Thalaq: 2-3)”.
2. Tawakal
Nabi s.a.w bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar
tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan
petang hari telah kenyang.”
(Riwayat Ahmad Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim dari Umar bin al Khattab
r.a)
3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas
mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat dhuha), nanti pasti akan
aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
4. Istighfar
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesuangguhnya Dia adalah Maha Pengampun,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta
dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-klebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
(QS. Nuh: 10-12)
“Barang siapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah
menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya
kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada
disangka-sangka,”
(HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim)
5. Silaturahmi
Imam Bukhari mer
Diriwayatkan bahwa Rsulullah saw bersabda, “ Siapa yang senang untuk dilapangkan
rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia
menyambung (tali) silaturahmi.”
6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan
karena orang-orang lemah di kalangan kamu.”
(Riwayat Bukhari)
7. Berbuat Kebaikan
“Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang
lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa)
kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan
kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”
(QS Al qashash: 84)
Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan zalim pada hambanya yang berbuat
kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala
di akhirat.”
(HR. Ahmad)
8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu
ada dalam perniagaan.”
(Riwayat Ahmad)
9. Bangun Pagi
Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang
di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya, “Puteriku,
bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Tuhamzekiu, dan janganlah menjadi seperti
kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya
subuh sampai terbitnya matahari.”
(HR. Al-Baihaqi)
10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kami bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat sedih.”
(QS Ibrahim: 7)
Karenanya apapun rezeki yang kita harapkan maka akan selalu ada langkah yang harus
kita usahakan. Dan yang paling utama adalah selalu memelihara rasa syukur terhadap
semua yang sedang kita miliki sekarang.
Source: Majalah Zakat Nurani, DPU Kaltim, Ed 06/1430 H
Workshop The Great Teacher for The Great School
Development (1)
Agustus 23, 2008 oleh misswardhani
Siang tadi saya menghadiri sebuah workshop di gedung biru (sebutan untuk gedung
harian Kaltim Post). Workshop tersebut bertema pendidikan, karena itu seluruh
pesertanya adalah merupakan para guru; guru dari berbagai instansi pendidikan dan dari
berbagai jenjang ajaran.
Workshop yang bertema “The Great Teacher for The Great School Development” ini
inti materinya adalah memberi semangat dan motivasi bagi para guru untuk lebih
mencintai pekerjaannya, merubah diri menjadi guru hebat, dan memotivasi guru untuk
dapat memotivasi siswanya. Hal ini dalam rangka menuju bentuk Sekolah Internasional.
Saya akan bahas satu persatu mengenai isi materi dari workshop siang tadi. Yang
pertama adalah motivasi. Saya sadari bahwa selama ini siswa-siswi kelas 8 tempat saya
menjadi wali kelas sedang mengalami krisis percaya diri, krisis keyakinan diri, dan krisis
motivasi hidup dan belajar. Terus terang saya baru 1.5 bulan ini menjadi wali kelas 8
dan saya buta soal mereka. Saya sudah pernah bertanya dengan mantan wali kelas
mereka mengenai kondisi siswa-siswa saya dan jujur, saya masih sedikit bingung harus
memulai dari mana untuk bisa mengatasi atau setidaknya membantu sedikit masalah-
masalah yang dialami siswa siswi saya. Dalam pengambilan nilai pertama, hampir 70%
mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal. Mungkin saya mengerti dan
memahami permasalahan mereka karena kegagalan tersebut mungkin di sebabkan oleh
faktor kesukaan siswa terhadap pelajaran tertentu. Saya memahami tiap anak punya
kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda namun rasanya tetap saja saya merasa
sedih melihat nilai mereka yang hancur lebur begitu.
Satu hal yang sangat pasti dan dapat saya rasakan, siswa-siswa saya mengalami krisis
motivasi. Mereka tidak paham untuk apa mereka sekolah dan belajar, kalaupun ada
mungkin hanya beberapa dan sisanya akan berkata “Disuruh orang tua”, “Untuk cari
kerja dapat uang”, “Supaya pintar”, “Supaya bisa lulus SMP”, “Supaya…bla…bla…
bla…” jawaban yang sangat dangkal dan tidak bernyawa. Saya merasa mereka tidak
paham benar mengapa mereka harus sekolah, mengapa mereka harus belajar, mengapa
mereka harus paham pelajaran ini dan itu.
Pernah sekali saya bertanya pada beberapa diantara mereka mengenai cita-cita dan
kemampuan atau kelebihan diri mereka. Banyak diantara mereka yang menjawab “saya
nggak tau mau jadi apa” atau “masih belum kepikiran mau jadi apa” atau “perasaan,
saya nggak punya kelebihan deh!” jawaban yang sungguh sangat memprihatinkan.
Seorang siswa yang tidak tahu atau tidak punya cita-cita bagaikan air yang mengalir
tanpa arah tujuan. Tapi begitu mereka ditanya apa kekurangan mereka maka mereka
akan dengan cepat dan panjang lebar merendahkan dan menjelek-jelekkan diri mereka
dengan ungkapan “Saya ini nggak pintar, nggak suka belajar, suka tu la lit kalau
dijelaskan guru tentang pelajaran…” Sungguh sayang sekali memang memiliki siswa-
siswi yang merupakan calon pemimpin masa depan bangsa ini begitu tidak percaya diri
dan tidak mengetahui kelebihan diri sendiri. Sedih.
Untuk itu jelas sekali yang harus saya bangun dulu adalah motivasi mereka. Dorongan
untuk mereka supaya mereka tahu dan paham mengenai kelebihan diri mereka yang
harus bisa mereka eksploitasi, mengetahui tentang kelemahan mereka yang harus
mereka perbaiki, membuat mereka memahami betapa pentingnya memiliki cita-cita,
impian, dan tujuan, serta membuat mereka mengerti untuk apa sejatinya mereka belajar.
Dan untuk itu sudah banyak sekali ide dalam kepala saya untuk bisa mewujudkan kelas
8 menjadi kelas yang penuh harapan dan motivasi yang tinggi dan siswa-siswi yang
penuh senyum menyambut masa depan yang keras karena mereka sudah paham dengan
kemampuan diri mereka sendiri. Rencana saya mungkin bisa diawali dengan motivasi
tiap pagi secara rutin, menjelaskan pada mereka bahwa setiap manusia itu menentukan
nasibnya sendiri. Dan kemudian dilanjutkan dengan 2 tindakan konsultasi dan dialog,
pertama dialog secara rutin berkala dengan siswa, disini saya akan mencoba untuk
menjadi tempat mereka bisa memuntahkan segala unek-unek dan keluhan atau tempat
berbagi kebahagiaan dengan mereka selain memasukkan motivasi-motivasi secara
individu untuk perkembangan motivasi mereka, yang kedua adalah tentu saja dengan
berdialog dengan orang tua karena bagaimanapun orang tua harus juga terlibat secara
penuh dalam memunculkan dan mengembangkan motivasi ini. Pihak sekolah tidak akan
pernah berhasil menjalankan apapun tanpa dukungan penuh dari pihak orang tua dan
keluarga.
Yah… saya berharap dengan langkah kecil ini bisa membuat perubahan kecil. Mungkin
sekarang baru langkah kecil dan berharap perubahan kecil tapi saya percaya sebuah
kepakan sayap kupu-kupu bisa mempengaruhi besarnya angin tornado. Every little thing
is worth!
IT Support
ApaKabar PSBG menyediakan dukungan teknis untuk pengelola PSBG, MTT, LRC
untuk memudahkan mereka dalam melakukan perawatan terhadap perangkat ICT
(Information & Communication Technology) yang ada di PSBG, seperti Komputer
(Desktop dan Laptop), LCD Proyektor, Software, UPS (Uninterruptable Power Supply),
Camcorder dan Kamera Digital. Berikut merupakan Frequently Asked Question (FAQ)
atau pertanyaan yang sering ditanyakan tentang perangkat-perangkat ICT yang ada.
Software :
   1. Bagaimana melindungi komputer PSBG dari serangan virus?
   2. Bagaimanakah cara mengetahui komputer kita terkena serangan virus?
   1. Rating: +0

Bagaimana melindungi komputer PSBG dari serangan virus?
        Untuk melindungi komputer PSBG dari serangan virus, Anda harus
        menginstalasikan aplikasi/program Antivirus. Anda dapat menggunakan aplikasi/
        program antivirus PCMAV sebagai antivirus gratis. Langkah pertama adalah
        Anda harus mendownload software tersebut disini. Kemudian ekstrak file hasil
        download menggunakan aplikasi WinZIP/WinRAR ke Drive C (Harddisk). Lalu
        jalankan file PCMAV-RTP.exe
2. Rating: +0

Bagaimanakah cara mengetahui komputer kita terkena serangan virus?
       Anda harus melakukan pemindaian/scanning untuk memeriksa apakah komputer
       Anda telah terjangkiti virus, caranya jalankan aplikasi PCMAV yang telah ada di
       komputer dengan melakukan klik dua kali pada file PCMAV-CLN.exe. Untuk
       lebih jelasnya silahkan download panduan berikut.
Tentang Kami
Apa Kabar PSBG ini sengaja dibuat sebagai wadah berbagi informasi tentang
perkembangan PSBG di seluruh daerah di Indonesia. Dari kita, oleh kita, untuk kita.
Silakan kirim informasi berkaitan dengan pengembangan PSBG di daerah Anda,
terutama tentang berita kegiatan, kesulitan yang dihadapi, hasil yang telah dicapai,
dukungan dan peran serta informasi lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan 1-2 foto
yang berkaitan dengan informasi tersebut sebagai pelengkap.
Tentang Program DBE (Decentralized Basic Education)
Program Desentralisasi Pendidikan Dasar (DBE) ialah program kerjasama antara
pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Program ini merupakan
payung kerjasama antara Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko
Kesra) dan USAID. Tujuan dari program ini ialah peningkatan kualitas pendidikan dasar
di Indonesia melalui tiga komponen kegiatan yang saling berintegrasi, yaitu: 1)
desentralisasi manajemen dan tata pelayanan pendidikan yang lebih efektif (DBE1), 2)
peningkatan kualitas belajar mengajar (DBE2), serta 3) peningkatan relevansi
pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah melalui kecakapan hidup dan
keterampilan vokasional (DBE3).
Area yang dicakup Program Desentralisasi Pendidikan Dasar USAID/Indonesia
(Program DBE) ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten, Sulawesi
Selatan, dan Sumatera Utara. Program ini berlangsung mulai tahun 2005 sampai 2010
dan diharapkan akan membantu meningkatkan pendidikan untuk lebih dari 2.400
sekolah dan lebih dari 250 ribu siswa di 100 kabupaten/kota. Program DBE tersusun atas
3 komponen, yaitu DBE1, DBE2, dan DBE3
Tentang DBE2
Secara prinsip, target DBE2 diberikan untuk masyarakat dan sekolah yang kurang
beruntung, para guru, siswa, serta proses pembelajaran yang kreatif. Kegiatan DBE2
mencakup training berbasis gugus, lingkungan pembelajaran yang aktif dan partisipatif,
pengkajian performa pendidikan, serta pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi.
Share and Enjoy:

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Isu Etika Dalam Penelitian
Isu Etika Dalam PenelitianIsu Etika Dalam Penelitian
Isu Etika Dalam PenelitianJuneman Abraham
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Skala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala Osgood
Skala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala OsgoodSkala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala Osgood
Skala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala Osgood127DzikraArroyaArian
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi Siska Fauziah
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Teori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori TulvingTeori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori TulvingRamendra Ananda
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifAgung Anggoro
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaNirmala Fitri
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowZulfa Meizanita
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 

La actualidad más candente (20)

PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
5 aliran psikologi
5 aliran psikologi5 aliran psikologi
5 aliran psikologi
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
Isu Etika Dalam Penelitian
Isu Etika Dalam PenelitianIsu Etika Dalam Penelitian
Isu Etika Dalam Penelitian
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
Skala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala Osgood
Skala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala OsgoodSkala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala Osgood
Skala Likert, Skala Thusrtone, Skala Guttman, Skala Osgood
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Teori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori TulvingTeori Kognitif dan Teori Tulving
Teori Kognitif dan Teori Tulving
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remaja
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
 
Ice breaking tebak gambar
Ice breaking tebak gambarIce breaking tebak gambar
Ice breaking tebak gambar
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Hidrosefalus
HidrosefalusHidrosefalus
Hidrosefalus
 

Destacado

Kumpulan ice breaking
Kumpulan ice breakingKumpulan ice breaking
Kumpulan ice breakingahmad jazuli
 
Seni Mengajar Dengan Ice Breaker
Seni Mengajar Dengan Ice BreakerSeni Mengajar Dengan Ice Breaker
Seni Mengajar Dengan Ice BreakerBhayu Sulistiawan
 
100 permainan untuk training (ice breaking)
100 permainan untuk training (ice breaking)100 permainan untuk training (ice breaking)
100 permainan untuk training (ice breaking)IPGM_KDRI
 
Tes konsentrasi
Tes konsentrasiTes konsentrasi
Tes konsentrasidesy_anwar
 
Game di kelas
Game di kelasGame di kelas
Game di kelaseryeryey
 
Luas bangun datar
Luas bangun datarLuas bangun datar
Luas bangun dataryeni-tian
 
Bangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datarBangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datarfikrul islamy
 
3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti
3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti
3. bahan tayang penumbuhan budi pekertiMJUNAEDI1961
 
Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02
Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02
Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02Jilyana Adam
 
Matematika Luas Gabungan Bangun Datar
Matematika Luas Gabungan Bangun DatarMatematika Luas Gabungan Bangun Datar
Matematika Luas Gabungan Bangun DatarMuhamad Masud
 
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdSejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdHazana Itriya
 
Descriptive text about Place, Person, dan Thing
Descriptive text about Place, Person, dan ThingDescriptive text about Place, Person, dan Thing
Descriptive text about Place, Person, dan ThingAnggi Kusuma Lestari
 
Buku panduan-permainan
Buku panduan-permainanBuku panduan-permainan
Buku panduan-permainanArief Indrawan
 
25 Sample Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami
25 Sample   Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami25 Sample   Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami
25 Sample Aktiviti Dan Permainan Kreatif IslamiYusry Yusopp
 
100 permainan untuk training
100 permainan untuk training100 permainan untuk training
100 permainan untuk trainingIg Fandy Jayanto
 

Destacado (19)

Kumpulan ice breaking
Kumpulan ice breakingKumpulan ice breaking
Kumpulan ice breaking
 
Seni Mengajar Dengan Ice Breaker
Seni Mengajar Dengan Ice BreakerSeni Mengajar Dengan Ice Breaker
Seni Mengajar Dengan Ice Breaker
 
100 permainan untuk training (ice breaking)
100 permainan untuk training (ice breaking)100 permainan untuk training (ice breaking)
100 permainan untuk training (ice breaking)
 
Tes konsentrasi
Tes konsentrasiTes konsentrasi
Tes konsentrasi
 
kUMPULAN GAME INDOOR
kUMPULAN GAME INDOORkUMPULAN GAME INDOOR
kUMPULAN GAME INDOOR
 
Game di kelas
Game di kelasGame di kelas
Game di kelas
 
Luas bangun datar
Luas bangun datarLuas bangun datar
Luas bangun datar
 
Bangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datarBangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datar
 
3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti
3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti
3. bahan tayang penumbuhan budi pekerti
 
Scribe
ScribeScribe
Scribe
 
Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02
Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02
Icebreakingdlmpembelajaran 100302210222-phpapp02
 
Matematika Luas Gabungan Bangun Datar
Matematika Luas Gabungan Bangun DatarMatematika Luas Gabungan Bangun Datar
Matematika Luas Gabungan Bangun Datar
 
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdSejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
 
Contoh Karya cipta seni musik dan tari
Contoh Karya cipta seni musik dan tariContoh Karya cipta seni musik dan tari
Contoh Karya cipta seni musik dan tari
 
Descriptive text about Place, Person, dan Thing
Descriptive text about Place, Person, dan ThingDescriptive text about Place, Person, dan Thing
Descriptive text about Place, Person, dan Thing
 
Jogging Otak
Jogging OtakJogging Otak
Jogging Otak
 
Buku panduan-permainan
Buku panduan-permainanBuku panduan-permainan
Buku panduan-permainan
 
25 Sample Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami
25 Sample   Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami25 Sample   Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami
25 Sample Aktiviti Dan Permainan Kreatif Islami
 
100 permainan untuk training
100 permainan untuk training100 permainan untuk training
100 permainan untuk training
 

Similar a Ice Breaking Dlm Pembelajaran

Pengertian hidup hemat
Pengertian hidup hematPengertian hidup hemat
Pengertian hidup hematImam Sofwan
 
Pengertian hidup hemat
Pengertian hidup hematPengertian hidup hemat
Pengertian hidup hematImam Sofwan
 
kejenuhan dalam belajar dalam word
kejenuhan dalam belajar dalam wordkejenuhan dalam belajar dalam word
kejenuhan dalam belajar dalam wordrina_nurjanah96
 
Tehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptx
Tehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptxTehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptx
Tehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptxIwanSetia9
 
3. belajar efektif (amat setiawan)
3. belajar efektif (amat setiawan)3. belajar efektif (amat setiawan)
3. belajar efektif (amat setiawan)SMAN 1 WANASALAM
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolah
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolahPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolah
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolahRuminiAsySyahidah1
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptxilhamalfianfirdana
 
Interaksi 5 waj3103 murid dan alam belajar
Interaksi 5 waj3103 murid dan alam belajarInteraksi 5 waj3103 murid dan alam belajar
Interaksi 5 waj3103 murid dan alam belajarCaeser Rio
 
Rpl cara_menghilangkan_malas_belajar
Rpl cara_menghilangkan_malas_belajarRpl cara_menghilangkan_malas_belajar
Rpl cara_menghilangkan_malas_belajarTatakustara
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxAgusImanNuryadin
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxBudiYati8
 
1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx
1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx
1. Latar Belakang dan Tujuan.pptxmadrasahmin1paser
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptx11faloflip
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxMegaCan1
 

Similar a Ice Breaking Dlm Pembelajaran (20)

Pengertian hidup hemat
Pengertian hidup hematPengertian hidup hemat
Pengertian hidup hemat
 
Pengertian hidup hemat
Pengertian hidup hematPengertian hidup hemat
Pengertian hidup hemat
 
kejenuhan dalam belajar dalam word
kejenuhan dalam belajar dalam wordkejenuhan dalam belajar dalam word
kejenuhan dalam belajar dalam word
 
Tehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptx
Tehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptxTehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptx
Tehnik ice breaking untuk pembelajaran.pptx
 
Membaca cepat
Membaca cepatMembaca cepat
Membaca cepat
 
3. belajar efektif (amat setiawan)
3. belajar efektif (amat setiawan)3. belajar efektif (amat setiawan)
3. belajar efektif (amat setiawan)
 
Ppt belajar secara efektif
Ppt belajar secara efektifPpt belajar secara efektif
Ppt belajar secara efektif
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolah
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolahPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolah
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx untuk anak di sekolah
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF [www.defantri.com].pptx
 
Interaksi 5 waj3103 murid dan alam belajar
Interaksi 5 waj3103 murid dan alam belajarInteraksi 5 waj3103 murid dan alam belajar
Interaksi 5 waj3103 murid dan alam belajar
 
Panduan psikotestlkit testiq
Panduan psikotestlkit testiqPanduan psikotestlkit testiq
Panduan psikotestlkit testiq
 
Rpl cara_menghilangkan_malas_belajar
Rpl cara_menghilangkan_malas_belajarRpl cara_menghilangkan_malas_belajar
Rpl cara_menghilangkan_malas_belajar
 
CARA BELAJAR EFEKTIF
CARA BELAJAR EFEKTIFCARA BELAJAR EFEKTIF
CARA BELAJAR EFEKTIF
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
 
1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx
1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx
1. Latar Belakang dan Tujuan.pptx
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF DISEKOLAH .pptx
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
 
Menghafal pelajaran 
Menghafal pelajaran Menghafal pelajaran 
Menghafal pelajaran 
 

Ice Breaking Dlm Pembelajaran

  • 1. Ice Breaking dlm pembelajaran Pada umumnya saat guru mengajar di ruang kelas sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menyampaikan materi pelajaran tanpa memperhatikan bagaimana kondisi dan kemampuan daya tangkap atau memori para siswanya. Kebanyakan guru menganggap hal itu sebagai salah satu bentuk pemanfaatan waktu yang tepat. Hal ini bisa kita pahami karena guru mempunyai target kurikulum yang harus selesai disampaikan kepada siswa dalam kurun waktu yang relatif singkat. Jarang sekali para guru yang memberikan ice breakers atau jeda ditengah materi pelajaran yang sedang disampaikan. Padahal melakukan ice breakers ditengah penyampaian materi pelajaran amatlah penting. Ice breakers atau pemecah kebekuan lebih sering dipakai pada saat penataran, atau diklat (pendidikan dan latihan) saja, yang memang pesertanya adalah orang-orang dewasa yang cepat mengalami kelelahan dan kejenuhan serta lemah dalam proses penyimpanan memori. Sehingga ice breakers di sini dimanfaatkan untuk menyegarkan suasana belajar, menghilangkan kejenuhan, rasa kantuk yang memang sangat mudah menyerang orang-orang dewasa. Sampai dengan saat sebagian guru yang masih enggan menyisipkan ice breakers di dalam kegiatan belajarnya. Hal ini disebabkan karena para guru kebingungan mencari bahan yang dapat dijadikan sebagai ice breakers. Bagi guru yang pandai melucu tentu bukanlah suatu masalah untuk melakukan ice breakers dalam kegiatan belajarnya. Karena membuat cerita lucu dapat juga dikatakan sebagai salah satu bentuk ice breakers. Sementara sebagian lagi guru dikarenakan belum memahami fungsi dari ice breakers itu sendiri. Oleh karenanya dari sekian banyak materi yang telah dijelaskan guru, seringkali tidak dapat diserap semua dengan baik oleh para siswa. Hal ini membuktikan adanya penurunan kemampuan daya tangkap otak dalam menyimpan memori setelah beberapa saat lamanya. Kalau kita cermati pada awalnya grafik tingkat daya serap siswa terhadap apa yang disampaikan guru cukup tinggi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, beberapa menit kemudian terjadilah penurunan memori atau tingkat daya serap siswa terhadap materi pelajaran. Pada saat inilah merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan ice breakers. Karena pada saat itu siswa telah mengalami kejenuhan sehingga sangat membutuhkan penyegaran untuk mengembalikan potensi atau kemampuan dalam menangkap pelajaran secara maksimal. Ice breakers dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau permainan. Menurut the Encyclopedia of Ice Breaker terbitan University Associates Inc (1976) bentuk ice breakers ada bermacam-macam, mulai dari sekedar teka-teki, cerita-cerita lucu atau humor ringan yang memancing senyum, lagu-lagu atau nyanyian yang disertai gerakan tubuh (action song), sampai permainan-permainan berkelompok yang cukup menguras tenaga atau bahkan fikiran. Selain itu dapat juga dilakukan dengan melakukan brain gym (senam otak). Ada beberapa teori yang berkaitan dengan konsep memori yakni, Pertama, teori interferensi yang menyatakan bahwa manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingati. Kedua, teori kemerosotan (decay theory), yang menjelaskan sebab-sebab mengapa manusia dapat melupakan sesuatu. Menurut teori decay seba-sebab itu terdiri atas dua jenis "penganggu (interference), yakni interferensi proaktif dan interferensi retroaktif. Interferensi proaktif terjadi ketika informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu pengingatan kembali
  • 2. suatu hal yang dipelajari kemudian. Ini dapat menjadi bermasalah ketika informasi yang baru tidak dapat digunakan dengan benar akibat diganggu informasi lama. Interferensi retroaktif adalah kebalikan dari interferensi proaktif, di mana informasi baru menggangu informasi lama. Akhirnya dengan mempertimbangkan beberapa teori yang terkait dengan konsep memori atau penurunan daya tangkap otak dan pentingnya manfaat ice breakers. Maka perlu sekiranya para guru dalam setiap kegiatan belajarnya dapat menyisipkan sedikit waktunya untuk memberikan ice breakers. Ice breakers yang dilakukan tidak perlu lama- lama. Dengan menyisipkan ice brekaers dalam setiap pembelajaran diharapkan daya tangkap siswa dapat lebih maksimal dan suasana belajar di kelas pun menjadi selalu segar. ICE BREAKING FOR MY ANGELS Hari ini saya mengajak para siswa saya melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan. Yup! Hari ini di awal dan akhir pelajaran saya mengajak siswa- siswa saya untuk melakukan ice breaking. Awalnya saya sedikit pesimis jika ice breaking ini tidak cukup berhasil mengingat karakter siswa-siswa saya yang suka malu- malu atau bahkan beberapa anak yang memang tukang bikin onar dan sangat sulit untuk diajak bekerja sama dalam pelajaran ataupun dalam permainan. Namun saya menepis pikiran ini dan mencoba untuk mengambil resiko dan menanamkan dugaan yang jauh lebih positif. Dan ternyata saya cukup puas dengan hasil hari ini yang dapat melihat wajah siswa-siswa saya yang cemberut setelah mengerjakan sepuluh soal Quiz Bahasa Inggris berubah jadi dipenuhi tawa, senyum, dan jeritan senang. Empat hari mengikuti pelatihan Smart Learning meninggalkan kesan yang cukup mendalam dalam memory saya bahwa ternyata kegiatan ice breaking yang mungkin selama ini saya anggap kecil dan kurang berarti ternyata pada kenyataannya mampu lebih menyegarkan pikiran dan membuat sebuah pelajaran jauh lebih menyenangkan dan tidak tegang. Trainer yang menyajikan training kemarin mengatakan bahwa untuk siswa usia remaja umumnya dapat duduk tenang dan focus pada penjelasan guru di depan kelas hanya sekitar 10 hingga 15 menit hingga selebihnya siswa sudah harus melakukan sebuah kegiatan yang mampu membuat kerja otak mereka bisa jauh lebih efektif. Namun setelah melakukan tugas ada baiknya jika siswa diajak untuk kembali mengubah kegiatan dengan melakukan kegiatan ice breaking hingga pikiran mereka kembali fresh dan suasana belajar juga tidak tegang. Tadi saya menggunakan beberapa jenis permainan karena umumnya siswa usia remaja lebih suka diajak untuk bermain. Salah satu permainan yang saya gunakan adalah permainan yang dinamakan Zig-Zag. Dalam Zig-Zag siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan berbaris lurus kebelakang, kemudian Siswa diminta untuk memegang bahu teman didepannya. Jika guru berkata “Zig” siswa secara bersamaan siswa harus melompat kedepan. Jika guru berkata “Zag” siswa harus melompat ke belakang. Jika guru berkata “Zig” 3X maka siswa harus melompat ke kiri. Dan jika guru berkata “Zag” 3x maka siswa harus melompat ke kanan. Bagi kelompok yang melakukan tiga kali kesalahan maka harus mundur. Permainan ini cukup menggelikan dan mengundang tawa. Selain games sederhana diatas kita juga bisa melakukan teka-teki atau tebak-
  • 3. tebakan dan dijamin anak-anak pasti suka karena tebak-tebakan selalu di sukai oleh semua usia. Melihat betapa tawa dan senyum para siswa saya memberikan kebahagiaan yang melimpah pada saya, saya berpikir bahwa ice breaking akan saya pastikan selalu ada dalam pembelajaran saya. Ice Breaking (Tips-2: Menjadi Fasilitator Idola) Menjadi fasilitator idola bukanlah hal yang sulit. Semua orang bisa untuk menjadi fasilitator yang hebat, tidak terbatas pada usia maupun tingkat pendidikan. Asalkan ada kemauan dan motivasi untuk menjadi seorang fasilitator, saya yakin semua orang dapat menyandang gelar sebagai fasilitator idola. Ice Breaking Pada Tips 1 saya sudah menjelaskan bahwa untuk menjadi fasilitator yang baik, kita hanya perlu ingat “Penampilan IM3”. Tentang penampilan seorang fasilitator idola sudah kita bahas pada tips 1. Sekarang akan kita bahas tentang IM3 (Ice breaking, Materi, Metode dan Media). Karena keterbatasan halaman dalam blog ini, maka edisi kali ini kita terlebih dahulu fakus membahas tentang ICE BREAKING. Mengapa fasilitator perlu menguasai ICE BREAKING? Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi pada satu focus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu konsentrasi seseorang sudah tidak lagi dapat focus. Dalam suatu pelatihan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius. Seorang fasilitator harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan bahwa peserta sudah tidak dapat konsentrasi lagi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator ketika melihat gejala demikian? Berilah Ice breaking atau energizer. Ada banyak macam energizer atau ice breaking yang dapat digunakan dalam pelatihan. Namun jika dilihat dari metodenya dapat dikelompokkan menjadi 6 jenis. 1Jenis yel-yel 2Jenis tepuk tangan 3Jenis menyanyi 4Jenis gerak dan lagu 5Jenis gerak anggota badan 6Jenis games Untuk mengenal lebih jauh tentang energizer atau ice breaking, kali ini akan saya berikan beberapa contoh singkat dari masing-masing jenis tersebut. Tapi kalau anda menghendaki tahu lebih banyak tentang ice breaking ataupun energizer bisa membaca buku saya yang berjudul ICE BREAKING DAN ENERGIZER YANG MENDIDIK. Berikut beberapa contoh singkat dari Ice breaking dan energizer tersebut : 1. Jenis yel-yel Yel-yel walaupun sederhana tetapi mempunyai tingkat “penyembuh” yang paling baik dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel selain konsentrasi menjadi pulih kembali, juga dapat menumbuhkan semangat yang tinggi dari peserta pelatihan untuk melanjutkan pelatihan. Selain itu yel-yel juga terbukti efektif untuk menanamkan esprit de corp atau kekompakan tim dalam suatu pelatihan. Banyak jenis yel yang bisa dilakukan dalam suatu pelatihan, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari yel tersebut. Di sini akan saya jelaskan sebagai berikut:
  • 4. 1Jika fasilitator ingin memusatkan perhatian kembali tanpa harus berteriak-teriak,” bapak-bapak dan ibu-ibu mohon ketenangannya karena materi berikut sangat penting!”. Kalau hal itu yang kita lakukan tentu sangatlah tidak efektif. Semakin keras kita berteriak semakin gaduh pula suasana ruang pelatihan. Semakin sering kita berteriak semakin tidak terhormat pula seorang fasilitator. Bagaimana strateginya? Terlebih dahulu kita membuat kesepakatan-kesepakatan untuk melakukan yel-yel tertentu. Yel yang paling sering untuk tujuan ini adalah model-model sapa jawab. Contoh: Fasilitator menyapa Peserta menjawab Halo Hai Hai Halo Apakabar Luar biasa Selamat pagi Siap-siap Selamat siang Kerja keras Selamat sore Terima gaji Selamat malam Enak tenan Kita kembali ke… Laptop Are you ready? Yes Dsb Yel-yel tersebut dapat diciptakan sendiri berdasarkan kesepakatan bersama dengan peserta pelatihan. Jika fasilitator memandang peserta gaduh karena berbicara sendiri maka dapat menggunakan salah satu sapa jawab di atas. 1Yel juga sering digunakan untuk memompa semangat kerja tim dalam kerja kelompok. Yel-yel model ini biasanya sering digunakan untuk mengawali pekerjaan kelompok ataupun dalam mengakhiri kerja kelompok. Misalnya pada saat pelatihan peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dipersilahkan membuat yel-yel yang dapat memotivasi mereka untuk lebih semangat atau bahkan agar mempunyai daya kompetisi yang tinggi. Di sini yel- yel yang mereka ciptakan akan sangat berfariasi sebab jika ada 10 kelompok, maka akan terdapat 10 yel yang berbeda-beda. Yel-yel yang muncul seperti: Pring reketek, gunung gamping ambrol Pasti Kelompok anggrek yang paling jempol Kelompok mawar……… Oke-oke.. yes.. Dsb.
  • 5. 2. Jenis tepuk tangan Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu ekspresi kegembiraan disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan dengan tepuk tangan adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang lain yang memiliki hubungan dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan tertentu. Misalnya kita mendengar kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa juga anak kita sedang memenangi suatu perlombaan tertentu. Ice breaking atau energizer jenis tepuk dapat dilakukan oleh siapa saja. Bagi peserta yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memiliki rasa percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat bagus dilakukan oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak kecil samapai orang tua tetap pantas melakukan jenis ini. Untuk kepentingan energizer dalam pelatihan, tepuk tangan dapat dimodifikasi menjadi banyak sekali modelnya. Pada kesempatan ini saya akan memberikan beberapa model tepuk tangan, klik di sini Possibly Related Posts: Antara Pemain dan Pelatih Sepakbola Gunung Berapi di Dasar Laut Cek Arah Qiblat Shalat Anda! Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Panduan Penyusunan Portopolio untuk Pengawas Share and Enjoy: Tags: fasilitasi, Pendidikan Dasar, pengembangan profesional 8 Responses to “Ice Breaking (Tips-2: Menjadi Fasilitator Idola)” 1 ariefsadiman says: 23 October 2008 at 16:39 Bagus. Tulisan-tulisan seperti ini perlu di share dengan teman-teman guru. Satu hal yang selalu membuat saya risih kalau melihat atau mendengarnya adalah semboyan Hai dan Hallo karena terlalu Amerika. Sapaan paling lazim/ spontan untuk orang (yang belum/tidak dikenal) adalah Hai (Hi). Berpapasan dengan orang/ mahasiswa lain di jalan atau tempat umum kata paling manjur untuk memecah kekakuan adalah .. hai. Saya melihat nya aneh begitu sapaan ini menular ke guru-guru kita di kecamatan / desa menarik perhatian murid2nya dengan hai - hello. Apaladi di lingkungan Madrasah. Waktu di Makasar dua hari lalu juga saya sarankan teman-teman yang memfasilatasi training Active Learning for Higher education untuk dosen-dosen UNCEN daripada memasyarakatkan Hai-hello sebaiknya cari sapaan daerah yang lebih kena / membumi. Akhirnya ditemukan sapaan ala Papua : FOI …. MOI… atau dibalik MOI…. jawabnya ….FOI.
  • 6. 2 sunartombs says: 23 October 2008 at 18:32 Terima kasih banyak pak Arief atas masukannya. Memang benar apa yang dikatakan bapak, dan dibeberapa daerah pernah ada protes tentang “halo-hai” terutama daerah yg berbasis islam. Pernah juga mereka mengususlkan sapa Allahu akbar jawab la illaha ilallah. Tapi barangkali kedua salam sapa tersebut terlalu “bermerk” ya ? Saya yakin berdasarkan masukan bapak Arief, akan menjadi masukan yang “mengkreatifkan” teman-teman fasilitator di lapangan. 3 Gora says: 23 October 2008 at 18:35 Betul sekali Pak Arief, saya juga pernah mendengar cerita seperti itu dari teman- teman DLC dari Aceh. Sepertinya lokalisai menjadi solusi menarik untuk teknik menyapa ini… Salut buat Pak Sunarto yang selalu membuat tulisan-tulisan kreatif di blog ini. Terus berkarya pak! 4 agusampurno says: 27 October 2008 at 19:53 Thanks Pak Sunarto dan Pak Arief, saya jadi belajar dari diskusi di atas, memang merupakan tantangan bagi seorang fasilitator untuk membuat peserta pelatihan mau dengan cepat kembali berkonsentrasi kepada pelatihan yang sedang dijalankan. Bravo DBE2!! 5 Dewa says: 26 February 2009 at 23:08 Sangat sederhana namun masuk akal. Yang penting adalah jangan sampai audience kehilangan ketertarikan dengan materi yang kita sampaikan 6 budisan68 says: 23 March 2009 at 21:19 YA…saya juga harus belajar banya dari para fasilitator, karena guru khan fasilitator juga…. PELATIHAN “SMART LEARNING” UNTUK GURU (Hari ke 2) Mei 22, 2009 oleh misswardhani Saya lupa untuk menuliskan pelatihan Smart Learning yang di persembahkan dari KPI (Kualita Pendidikan Indonesia) pada hari pertama. Mungkin karena pada hari pertama saya cukup lelah hingga membuat saya melupakan menulis pengalaman pelatihan kali ini. Pelatihan hari ini, alias pelatihan hari ke 2 cukup menyenangkan. Mengapa? Yah ternyata banyak sekali hal yang dapat membantu saya dan siswa saya untuk menerima pelajaran dengan baik dan menjadi pembelajar yang baik pula. Ternyata belajar itu tidak sesulit dan semenyebalkan yang kita bayangkan selama ini. Ternyata belajar itu menyenangkan dan mudah sekali. Ada tiga hal yang menjadi sorotan pelatihan Smart Learning ini. Sorotan pertama adalah mengenai Speed Reading, SMS alias Super Memory System, dan Map Mapping. Saya akan bahas sedikit mengenai Mind Mapping. Selama ini kita dan juga siswa selalu mencatat bahan pelajaran dengan catatan klasik menurun ke bawah seperti isi buku.
  • 7. Sebenarnya itu lah yang membuat kegiatan belajar menjadi membosankan dan sulit. Kenapa? Karena catatan bertujuan agar kita dapat mengingat pelajaran namun nyatanya catatan klasik tidak cukup efektif untuk membuat kita jadi paham dan mengingat pelajaran dengan baik, ini dikarenakan catatan klasik tidak cukup memberikan otak kita makanan. Apa ya otak makanan? Dari pelatihan hari pertama di para peserta di sodorkan kartu- kartu berisikan 3 kategori, yang pertama gambar-gambar berwarna hitam putih, kedua adalah hanya berupa tulisan dan yang ketiga adalah gambar dengan warna yang bermacam-macam dan menarik. Setelah seluruh peserta di minta untuk mengambil gambar yang disukai kebanyakan peserta mengambil gambar yang berwarna. Sebelumnya para peserta di sodori sebuah rangkuman yang dibantu dengan gambar dan warna bernama Mind Mapping dan peserta jauh lebih mengingat catatan tersebut di bandingkan catatan klasik. Selanjutnya para peserta juga di beri deretan tulisan dan gambar dan diminta untuk menghapalkannya, ternyata para peserta lebih banyak mengingat gambar dibandingkan tulisan. Kesimpulannya adalah, bahwa kebanyakan orang dan otak termasuk juga otak siswa-siswa kita jauh lebih bisa mengingat dan berfungsi jika ada warna dan gambar. Intinya dalam menyuguhkan pelajaran sebaiknya kita sebagai guru juga menyuguhkan gambar dan warna agar membuat siswa dapat lebih mengingat pelajaran yang kita suguhkan. Begitu juga para siswa sebaiknya kita anjurkan untuk memenuhi buku catatan mereka dengan gambar dan warna. Jadi apa makanan otak? Ya, gambar dan warna. Berikut ini adalah contoh Mind Mapping mengenai Simple Present dalam pelajaran Bahasa Inggris yang bisa jadi bahan guru dan siswa agar membuat pelajaran jadi lebih menarik dan menyenangkan. 10lgkh menjemput rezki Juni 4, 2009 oleh misswardhani Jika mendengar atau melihat kata ‘Rezeki’ mungkin sebagian besar kita membayangkan setumpuk uang kertas berwarna merah atau deretan angka nol pada buku tabungan kita, namun sebenarnya rezeki itu sendiri jauh lebih luas maknanya. Rezeki udara untuk bernapas, rezeki makanan untuk mempertahankan kehidupan, rezeki ilmu guna melestarikan bumi, rezeki iman untuk menenangkan jiwa kita, rezeki kesehatan untuk kelapangan kegiatan kita, serta berlimpah rezeki lain yang sadar atau tidak sadar kita lewatkan. Ada 10 langkah menjemput rezeki: 1. Taqwa “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)”. 2. Tawakal Nabi s.a.w bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim dari Umar bin al Khattab r.a) 3. Shalat
  • 8. Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat dhuha), nanti pasti akan aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani) 4. Istighfar “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesuangguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-klebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12) “Barang siapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim) 5. Silaturahmi Imam Bukhari mer Diriwayatkan bahwa Rsulullah saw bersabda, “ Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahmi.” 6. Sedekah Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari) 7. Berbuat Kebaikan “Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Al qashash: 84) Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan zalim pada hambanya yang berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.” (HR. Ahmad) 8. Berdagang Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan.” (Riwayat Ahmad) 9. Bangun Pagi Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya, “Puteriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Tuhamzekiu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” (HR. Al-Baihaqi) 10. Bersyukur “Sesungguhnya jika kami bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
  • 9. dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat sedih.” (QS Ibrahim: 7) Karenanya apapun rezeki yang kita harapkan maka akan selalu ada langkah yang harus kita usahakan. Dan yang paling utama adalah selalu memelihara rasa syukur terhadap semua yang sedang kita miliki sekarang. Source: Majalah Zakat Nurani, DPU Kaltim, Ed 06/1430 H Workshop The Great Teacher for The Great School Development (1) Agustus 23, 2008 oleh misswardhani Siang tadi saya menghadiri sebuah workshop di gedung biru (sebutan untuk gedung harian Kaltim Post). Workshop tersebut bertema pendidikan, karena itu seluruh pesertanya adalah merupakan para guru; guru dari berbagai instansi pendidikan dan dari berbagai jenjang ajaran. Workshop yang bertema “The Great Teacher for The Great School Development” ini inti materinya adalah memberi semangat dan motivasi bagi para guru untuk lebih mencintai pekerjaannya, merubah diri menjadi guru hebat, dan memotivasi guru untuk dapat memotivasi siswanya. Hal ini dalam rangka menuju bentuk Sekolah Internasional. Saya akan bahas satu persatu mengenai isi materi dari workshop siang tadi. Yang pertama adalah motivasi. Saya sadari bahwa selama ini siswa-siswi kelas 8 tempat saya menjadi wali kelas sedang mengalami krisis percaya diri, krisis keyakinan diri, dan krisis motivasi hidup dan belajar. Terus terang saya baru 1.5 bulan ini menjadi wali kelas 8 dan saya buta soal mereka. Saya sudah pernah bertanya dengan mantan wali kelas mereka mengenai kondisi siswa-siswa saya dan jujur, saya masih sedikit bingung harus memulai dari mana untuk bisa mengatasi atau setidaknya membantu sedikit masalah- masalah yang dialami siswa siswi saya. Dalam pengambilan nilai pertama, hampir 70% mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal. Mungkin saya mengerti dan memahami permasalahan mereka karena kegagalan tersebut mungkin di sebabkan oleh faktor kesukaan siswa terhadap pelajaran tertentu. Saya memahami tiap anak punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda namun rasanya tetap saja saya merasa sedih melihat nilai mereka yang hancur lebur begitu. Satu hal yang sangat pasti dan dapat saya rasakan, siswa-siswa saya mengalami krisis motivasi. Mereka tidak paham untuk apa mereka sekolah dan belajar, kalaupun ada mungkin hanya beberapa dan sisanya akan berkata “Disuruh orang tua”, “Untuk cari kerja dapat uang”, “Supaya pintar”, “Supaya bisa lulus SMP”, “Supaya…bla…bla… bla…” jawaban yang sangat dangkal dan tidak bernyawa. Saya merasa mereka tidak paham benar mengapa mereka harus sekolah, mengapa mereka harus belajar, mengapa mereka harus paham pelajaran ini dan itu. Pernah sekali saya bertanya pada beberapa diantara mereka mengenai cita-cita dan kemampuan atau kelebihan diri mereka. Banyak diantara mereka yang menjawab “saya nggak tau mau jadi apa” atau “masih belum kepikiran mau jadi apa” atau “perasaan, saya nggak punya kelebihan deh!” jawaban yang sungguh sangat memprihatinkan. Seorang siswa yang tidak tahu atau tidak punya cita-cita bagaikan air yang mengalir tanpa arah tujuan. Tapi begitu mereka ditanya apa kekurangan mereka maka mereka akan dengan cepat dan panjang lebar merendahkan dan menjelek-jelekkan diri mereka dengan ungkapan “Saya ini nggak pintar, nggak suka belajar, suka tu la lit kalau
  • 10. dijelaskan guru tentang pelajaran…” Sungguh sayang sekali memang memiliki siswa- siswi yang merupakan calon pemimpin masa depan bangsa ini begitu tidak percaya diri dan tidak mengetahui kelebihan diri sendiri. Sedih. Untuk itu jelas sekali yang harus saya bangun dulu adalah motivasi mereka. Dorongan untuk mereka supaya mereka tahu dan paham mengenai kelebihan diri mereka yang harus bisa mereka eksploitasi, mengetahui tentang kelemahan mereka yang harus mereka perbaiki, membuat mereka memahami betapa pentingnya memiliki cita-cita, impian, dan tujuan, serta membuat mereka mengerti untuk apa sejatinya mereka belajar. Dan untuk itu sudah banyak sekali ide dalam kepala saya untuk bisa mewujudkan kelas 8 menjadi kelas yang penuh harapan dan motivasi yang tinggi dan siswa-siswi yang penuh senyum menyambut masa depan yang keras karena mereka sudah paham dengan kemampuan diri mereka sendiri. Rencana saya mungkin bisa diawali dengan motivasi tiap pagi secara rutin, menjelaskan pada mereka bahwa setiap manusia itu menentukan nasibnya sendiri. Dan kemudian dilanjutkan dengan 2 tindakan konsultasi dan dialog, pertama dialog secara rutin berkala dengan siswa, disini saya akan mencoba untuk menjadi tempat mereka bisa memuntahkan segala unek-unek dan keluhan atau tempat berbagi kebahagiaan dengan mereka selain memasukkan motivasi-motivasi secara individu untuk perkembangan motivasi mereka, yang kedua adalah tentu saja dengan berdialog dengan orang tua karena bagaimanapun orang tua harus juga terlibat secara penuh dalam memunculkan dan mengembangkan motivasi ini. Pihak sekolah tidak akan pernah berhasil menjalankan apapun tanpa dukungan penuh dari pihak orang tua dan keluarga. Yah… saya berharap dengan langkah kecil ini bisa membuat perubahan kecil. Mungkin sekarang baru langkah kecil dan berharap perubahan kecil tapi saya percaya sebuah kepakan sayap kupu-kupu bisa mempengaruhi besarnya angin tornado. Every little thing is worth! IT Support ApaKabar PSBG menyediakan dukungan teknis untuk pengelola PSBG, MTT, LRC untuk memudahkan mereka dalam melakukan perawatan terhadap perangkat ICT (Information & Communication Technology) yang ada di PSBG, seperti Komputer (Desktop dan Laptop), LCD Proyektor, Software, UPS (Uninterruptable Power Supply), Camcorder dan Kamera Digital. Berikut merupakan Frequently Asked Question (FAQ) atau pertanyaan yang sering ditanyakan tentang perangkat-perangkat ICT yang ada. Software : 1. Bagaimana melindungi komputer PSBG dari serangan virus? 2. Bagaimanakah cara mengetahui komputer kita terkena serangan virus? 1. Rating: +0 Bagaimana melindungi komputer PSBG dari serangan virus? Untuk melindungi komputer PSBG dari serangan virus, Anda harus menginstalasikan aplikasi/program Antivirus. Anda dapat menggunakan aplikasi/ program antivirus PCMAV sebagai antivirus gratis. Langkah pertama adalah Anda harus mendownload software tersebut disini. Kemudian ekstrak file hasil download menggunakan aplikasi WinZIP/WinRAR ke Drive C (Harddisk). Lalu jalankan file PCMAV-RTP.exe
  • 11. 2. Rating: +0 Bagaimanakah cara mengetahui komputer kita terkena serangan virus? Anda harus melakukan pemindaian/scanning untuk memeriksa apakah komputer Anda telah terjangkiti virus, caranya jalankan aplikasi PCMAV yang telah ada di komputer dengan melakukan klik dua kali pada file PCMAV-CLN.exe. Untuk lebih jelasnya silahkan download panduan berikut. Tentang Kami Apa Kabar PSBG ini sengaja dibuat sebagai wadah berbagi informasi tentang perkembangan PSBG di seluruh daerah di Indonesia. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Silakan kirim informasi berkaitan dengan pengembangan PSBG di daerah Anda, terutama tentang berita kegiatan, kesulitan yang dihadapi, hasil yang telah dicapai, dukungan dan peran serta informasi lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan 1-2 foto yang berkaitan dengan informasi tersebut sebagai pelengkap. Tentang Program DBE (Decentralized Basic Education) Program Desentralisasi Pendidikan Dasar (DBE) ialah program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Program ini merupakan payung kerjasama antara Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dan USAID. Tujuan dari program ini ialah peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia melalui tiga komponen kegiatan yang saling berintegrasi, yaitu: 1) desentralisasi manajemen dan tata pelayanan pendidikan yang lebih efektif (DBE1), 2) peningkatan kualitas belajar mengajar (DBE2), serta 3) peningkatan relevansi pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah melalui kecakapan hidup dan keterampilan vokasional (DBE3). Area yang dicakup Program Desentralisasi Pendidikan Dasar USAID/Indonesia (Program DBE) ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Program ini berlangsung mulai tahun 2005 sampai 2010 dan diharapkan akan membantu meningkatkan pendidikan untuk lebih dari 2.400 sekolah dan lebih dari 250 ribu siswa di 100 kabupaten/kota. Program DBE tersusun atas 3 komponen, yaitu DBE1, DBE2, dan DBE3 Tentang DBE2 Secara prinsip, target DBE2 diberikan untuk masyarakat dan sekolah yang kurang beruntung, para guru, siswa, serta proses pembelajaran yang kreatif. Kegiatan DBE2 mencakup training berbasis gugus, lingkungan pembelajaran yang aktif dan partisipatif, pengkajian performa pendidikan, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Share and Enjoy: