Dokumen tersebut membahas tentang syirkah atau serikat, perbankan syariah, asuransi syariah, dan lembaga keuangan non bank seperti koperasi dan BMT. Secara ringkas, syirkah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha dengan membagi keuntungan, perbankan syariah berbeda dengan konvensional karena tidak mengenal bunga, asuransi syariah diijinkan untuk kepentingan sosial, sedangkan koperasi dan
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
SYIRKAH DAN SERIKAT
1.
2. A. Syirkah atau Serikat Syirkah atau serikat adalah kerjasama antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha dengan membagi keuntungan berdasarkan perjanjian yang sudah disepakati. Syirkah ada 2 macam : 1. Syirkah Harta (Syirkah ‘Inan) 2. Syirkah Kerja (Syirkah Mudhorobah)
3. 1. Syirkah Harta (Syirkah ‘Inan) Adalah perjanjian antara dua orang atau lebih untuk bekerja sama dibidang permodalan dengan tujuan bisnis, dengan membagi keuntungan sesuai dengan perjanjian. Rasulullah SAW bersabda : قَوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : قَالَ اللهَ تَعَالَى اَنَا ثَالِثُ الشَّرِكِيْنِ مَالَمْ يَخُنْ اَحَدَهُمَا صَاحِبَهُ فَاِذَا خَانَهُ خَرَجْتُ مِنْ بَيْنِهِمَا ( رواه ابوداود وحاكيم ) Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT berfirman : “Aku adalah pihak ketiga bagi dua orang yang berserikat, selama tidak ada salah satu yang mengkhianati yang lain. Apabila salah satu berkhianat, maka aku keluar dari mereka.” (HR Abu Daud dan disahkan oleh Hakim) Rukun serikat adalah : a. Ada shighat (lafad akad) b. Ada orang yang berserikat c. Ada pokok atau modal dan pekerjaan
4.
5.
6.
7. PERBEDAAN PRINSIP KERJA ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK ISLAM No Bank Konvensional Bank Islam 1. Berdasarkan tinggi rendahnya bunga Berdasarkan margin keuntungan 2. Berorientasi keuntungan presentase dari dana yang dipinjamkan Berorientasi keuntungan presentase dari bagi hasil 3. Hubungan dengan nasabah berbentuk kreditur debitur Hubungan dengan nasabah berbentuk kemitraan 4. Melakukan investasi yang halal dan haram Melakukan investasi yang halal saja 5. Penyerahan dan penyaluran dana tidak harus mendapat persetujuan dewan pengawas Penyerahan dan penyaluran dana harus mendapat persetujuan dewan pengawas
8. Adapun perbedaan imbalan jasa antara bank konvensional dengan bank Islam adalah sebagai berikut : No Bank Konvensional Bank Islam 1. Berdasarkan bunga Berdasarkan bagi hasil 2. Penetapan besarnya bunga dibuat pada waktu akad tanpa berpedoman kemungkinan untung rugi Penetapan besarnya bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman kemungkinan untung rugi 3. Besarnya presentasi bunga berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Besarnya presentase bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh rasio 70 : 30% 4. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi Pembayaran bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan, jika tidak mendapat keuntungan, kerugian ditanggung bersama oleh kedua pihak 5. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan meningkatnya jumlah pendapatan 6. Keberadaan sistem bunga diragukan banyak pihak Keberadaan sistem bagi hasil tidak diragukan banyak pihak
9. C. Asuransi Asuransi artinya pertanggungan yang dalam bahasa Arab disebut at-ta’mim . Menurut istilah asuransi adalah suatu aqad atau perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan yang mempertanggungkan sesuatu (peserta asuransi) yang mempertanggungkan setiap bulan atau waktu tertentu berkewajiban membeyar premi kepada perusahaan asuransi yang besarnya sesuai dengan perjanjian antara keduanya. Sedang kewajiban perusahaan asuransi adalah memberikan sejumlah uang kepada yang mempertanggungkan sesuatu yang besarnya dan waktunya sesuai dengan perjanjian. Asuransi baru dikenal pada abad 14 M.
10.
11. D. Lembaga Keuangan Non Bank 1. Koperasi Koperasi dalam istilah syariah dikenal dengan istilah syirkah ta’awuniyah sebagai akad mudharabah. Akad mudharabah adalah suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih, satu pihak menyediakan modal usaha, sedangkan pihak lain melakukan usaha atas dasar profit sharing (membagi keuntungan) menurut keuntungan. Prinsip-prinsip yang menonjol dalam pengelolaan koperasi, antara lain berdasarkan akhlaqul karimah, manajemen terbuka dan tolong-menolong. Setiap anggota dan pengurus koperasi harus mempunyai akhlak yang luhur berdasa r kan Al-Qur’an dan hadits. Fungsi dan tugas pengurus adalah memegang amanah karena harus mengurus harta benda orang lain, yaitu harta atau modal para anggota koperasi. Oleh karena itu, pengurus koperasi harus mampu mengelola dengan baik, secara sehat dan jujur (manajemen terbuka), pengelolaan koperasi harus dijalankan secara demokratis, artinya semuanya harus dimusyawarahkan bersama semua anggota koperasi. Seluruh anggota koperasi harus diberi hak untuk mengemukakan pendapat.
12. Supaya dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh anggota, koperasi harus dikelola dengan manejemen yang baik. Pengurus dan pengelolanya harus professional dan ahli dalam bidangnya sehingga mampu memajukan dan mengembangkan koperasi. Perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW berikut: اِذَا وُسِّدَ الاَمْرُ اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّعَةَ ( رواه البخارى ) Artinya : “Jika sebuah urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat-saat kehancurannya.” (HR Bukhari) Dengan demikian koperasi merupakan cara untuk bekerjasama dalam rangka ikhtisar meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing anggota dengan prinsip seperti tersebut diatas. Selama sesuai dengan syariat Islam, koperasi merupakan lembaga non bank yang perlu digalakkan. Dalam kenyataanya masih banyak koperasi-koperasi yang bertentangan dengan syariat Islam dengan adanya praktik-praktik riba.
13. 2. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Kegiatan BMT adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil, antara lain mendorong kegiatan menabubung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Sedangkan kegiatan yang lain adalah menerima dana, zakat, infak, dan shadaqah. BMT diharapkan menjadi lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil yang berlandaskan sistem syariah. Saat ini banyak bermunculan BMT yang baru dirintis oleh umat Islam di lingkungan masing-masing.