1. Sistem informasi dipengaruhi oleh struktur organisasi dan fungsional organisasi, dan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai tingkatan manajemen.
2. Terdapat dua bagian sistem informasi yaitu sistem pendukung operasional dan sistem pendukung manajemen.
3. Decision support system (DSS) digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan semiterstruktur dan tidak terstruktur dengan menggabungkan anal
1. MANAGING CORPORATE ICT IN THE FUTURE
2. MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM – DECISION SUPPORT SYSTEM
ni
ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI
eta
Abad 21 adalah abad di mana bisnis sangat bergantung pada teknologi informasi/sistem informasi.
Dengan sistem informasi pembuat keputusan dapat membuat suatu perencanaan, pemasaran, produksi,
gP
hubungan antar organisasi sesegera mungkin. Sistem informasi juga dapat membantu penyelesaian
masalah dan dapat memberikan peluang untuk meraih keungulan bersaing.
Yang mempengaruhi sistem informasi dalam organisasi :
an
• Struktur Organisasi (Hirarki)
S
• Fungsional
Sistem informasi yang digunakan akan berbeda antara pegawai, manajer, executive, yang mempunyai
ra
tanggung jawab, rentang kendali yang berbeda. Sebab, sebagai end‐user (pemakai informasi) harus
ute
mempunyai pengetahuian yang spesifik bagaimana sistem informasi mempengaruhi fungsional‐
fungsional organisasi. Misalnya, manajer pemasaran harus mengetahui bagaimana sistem informasi
digunakan dalam aktivitas pemasaran. Sehingga informasi yang diperoleh dari sistem informasi
P
pemasaran sanyat membantu dalam pengambilan keputusannya.
2 BAGIAN SISTEM INFORMASI MENURUT O’BRIEN JAMES
al
Pertama, Support Operational System, mendukung level operasional bisnis dan level operasional
igit
manajemen, terdiri dari tipe Enterprise Collaboration Systems, Process Control System, Trancaction
Processing Systems. Sistem ini melayani manajer operasional dengan cara mencatat aktivitas transaksi di
nD
dalam organisasi. Biasanya data yang tersedia harus dengan mudah didapat, akurat, dan belum
kadaluarsa , contoh : Persediaan bahan baku.
Kedua, Support Management System, mendukung level taktikal manajemen, dan level stategik
me
manajemen, terdiri dari management Information Systems, Decision Support Systems, Executive
Information Systems. Sistem ini melayani manajer taktikal dan executive dengan cara memonitor,
mengendalikan, mengambil keputusan. Data yang didapat berupa data berkala mengenai suatu
ku
aktivitas, contoh : Penentuan harga jual produk.
6 TIPE SISTEM INFORMASI
Do
Organisasi memiliki Executive Information Systems (EIS) pada level stratejik, Management Information
Systems (MIS) dan Decision Support Systems (DSS) pada level manajemen, Enterprise Collaboration
Systems (ECS) pada operational level, dan Transaction Processing Systems (TPS) pada level operasional
bisnis. Tipe informasi ini akan secara khusus melayani setiap fungsi masing‐masing area. Karena itu tipe
2. sistem yang didapat di dalam organisasi dirancang untuk pekerja, manajer di setiap level dan informasi
fungsional seperti sales, marketing, manufacturing, keuangan, akuntansi, dan sumber daya manusia.
DECISION SUPPORT SYSTEMS
ni
Dengan mengerti komponen dan phylosophy dari DSS memungkinkan untuk membicarakan lebih rinci
apa yang dimaksud dengan decision support.
eta
Masalah terstruktur adalah berulang‐ulang dan rutin untuk algoritma yang diketahui dan akan
mendukung pemecahan masalah.
gP
Masalah tidak terstruktur adalah cerita tidak rutin, dimana tidak ada algoritma (rumus) untuk
pemecahan masalah, sehingga tidak dapat dipecahkan dengan suatu persamaan.
an
Masalah semistruktur berbagi antara terstruktur dengan masalah tidak terstruktur.
DSS dirancang untuk mendukung masalah semistruktur dan analisa masalah tidak terstruktur.
PENGERTIAN DSS
S
ra
Decision Support Systems adalah sistem computer di level manajemen dalam suatu organisasi yang
ute
mengkombinasikan analisa dan data yang mendalam dengan menggunakan model (grafik) dan sangat
user friendly. DSS untuk mendukung semistruktur dan tidak terstruktur dalam pengambilan keputusan.
Saat ini informasi dapat dikumpulkan sebanyak mungkin melalui berbagai media yang dimiliki, namun
P
belum tentu dapat dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat secara efisien
dan efektif.
al
Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan cermat akan menjadi kunci keberhasilan dalam
igit
persaingan global di waktu mendatang, memiliki banyak informasi saja tidak cukup, bila tidak mampu
meramunya dengan cepat menjadi alternatif‐alternatif terbaik untuk pengambilan keputusan.
nD
Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dilakukan secara lebih
cepat dan cermat. Decision Support Systems berfokus pada pengambilan keputusan dan memungkinkan
terjadinya komunikasi dan koordinasi antara berbagai bidang maupun tingkat manajemen.
me
DASAR‐DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan
ku
partisipasi yang terus dari keseluruhan organisasi.
Do
Pendekatan dapat dilakukan melalui yang bersifat individual/kelompok, sentralisasi/desentralisasi,
partisipasi/tidak partisipasi, demokrasi/konsensus.
Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif
tindakan yang mungkin dipilih melalui mekanisme tertentu untuk menghasilkan keputusan yang
terbaik.
3. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan‐hubungan logika
yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan
hubungan yang terjadi antara faktor‐faktor yang terlibat.
APA ITU DSS ?
ni
Pada dasarnya DSS merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem informasi manajemen
eta
terkomputerisasi (Computerized management Information System) yang dirancang sedemiian rupa
seingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Interaktif dimaksudkan untuk memudahkan integrasi
antara berbagai komponen dalam proses pengambila keputusan, seperti prosedur, kebijakan, teknik
gP
analisis, serta pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang
bersifat fleksibel.
an
PERBEDAAN DSS DAN MIS
DSS memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan, outpt ditujukan
S
untuk persoil organisasi dalam semua tingkatan, memiliki subsistem‐subsistem yang terintegrasi
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi, sebagai kesatuan sistem, membutuhkan struktur data yang
ra
komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen, pendekatan
easy to use (DSS yang efektif adalah kemudahannya untuk digunakan yang memungkinkan pemakai
ute
memilih pendekatan‐pendekatan baru dalam membahas masalah, kemampuan sistem beradaptasi
secara cepat (dapat menghadapi masalah baru dan menangani dengan mengadaptasi perubahan yang
terjadi.
P
KOMPONEN DSS
al
Suatu DSS memiliki 3 basic komponen utama yang menentukan kapablitas teknis DSS yaitu user
igit
interface management (perangkat lunak penyelenggara dialog), model management (manajemen basis
model) dan data management (manajemen basis data)
nD
USER INTERFACE MANAGEMENT (PERANGKAT LUNAK PENYELENGGARA DIALOG)
Software yang sudah sangat terkenal adalah buseness Intelligent. Software yang memungkinkan user
menggunakan database dan membuat model untuk mengolah databasenya ataupun formula yang
me
sesuai dengan keinginan user.
MODEL MANAGEMENT (MANAJEMEN BASIS MODEL DSS)
ku
Model dasar adalah koleksi model matematika dan analisa yang memudahkan untuk akses kepada
pemakai DSS. Suatu model adalah abstrak representasi yang menggambarkan komponen atau hubungan
Do
dari phenomena. Suatu model dapa menjadi phisic seperti model pesawat, suatu model matematika
(seperti suatu persamaan) atau suatu model verbal (seperti penjabaran prosedure untuk menulis suatu
pesanan).
DATA MANAGEMENT DSS
4. DSS database adalah koleksi dari database saat ini dan data historis dari beberapa aplikasi di dalam
organisasi atau kelompok untuk mudah diakses dengan aplikasi yang sesuai.
• Instead DSS biasanya menggunakan data yang extrated dari database yang relevan (internal dan
external) dan menyimpannya secara spesifik.
ni
• Data untuk DSS lebih “kaya/ompleks” daripada bukan DSS, dimana data harus berasal dari luar dan
eta
dari dalam karena proses pengambilan keputusan terutama dalam level manajemen puncak, sangat
tergantung pada sumber data dari luar seperti data ekonomi.
gP
Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen database sebagai berikut :
- Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data
- Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah
an
- Kemampuan untuk menggambarkan sruktur data logikal sesuai dengan pengertian pemakai
sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan
S
dan pengurangan.
- Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga pemakai dapat mencoba berbagai
ra
alternatif pertimbangan personil
- Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data
ute
EXCECUTIVE INFORMATION SYSTEM
PENGERTIAN EIS
P
EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh
al
para eksekutif, di mana sistem ini menyediakan akses yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan
akses langsung kepada laporan‐laporan manajemen.
igit
EIS difokuskan terhadap penyediaan informasi sesuai dengan spesifikasi end‐user, status access
terhadap penggunaan time series data untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) dan penggunaan
nD
secara terintegrasi dari informasi eksternal untuk memberikan suatu konteks dunia yang sebenarnya
terhadap data korporate internal.
me
Penerapan EIS yang berhasil akan meminimalkan penggunaan laporan‐laporan hard‐copy, namun tetap
memberikan informasi‐informasi yang paling mutakhir kepada eksekutif.
KOMPONEN UTAMA EIS
ku
• Sarana presentasi informasi
Do
• Sarana pembentukan keputusan (DSS)
• Sarana sistem permintaan secara multi dimensi dan time series
5. 1. Sarana presentasi informasi yang memiliki fungsi untuk : Menyajikan data rutin dan merinci suatu
informasi (Drill‐Down), Pemantauan kecenderungan (Trend), Laporan pengecualian (exception
Report), Multimedia analisa.
2. Sarana pembentukan keputusan (DSS), yang dapat membantu eksekutif dalam menjelaskan
penyimpangan yang terjadi, membentuk suatu model, melihat hal yang bersifat subyektif.
ni
3. Sarana sistem permintaan secara multi dimensi dan time series, sehingga mempermudah
eta
pembacaan informasi dan pengambilan keputusan karena informasi sudah dalam bentuk Matriks
dan per periodik waktu.
KONSEP‐KONSEP DASAR MANAJEMEN EIS
gP
• Management by Exception
an
• Mental Models
• Critical Success Factors (CSFs)
S
Management by exception merupakan perbandingan antara kinerja yang dianggarkan dan kinerja
ra
aktual, EIS bisa mengidentifikasikan perkecualian secara otomatis yang membuatnya diperhatikan oleh
eksekutif.
ute
Peran utama EIS adalah membuat sintesa/sari dari informasi bervolume besar, sehingga menghasilkan
suatu gambaran/model mental dari operasi perusahaan.
P
CSFs merupakan hasil analisis manajemen terhadap tujuan tertentu yang diajukan dalam bentuk
penetapan elemen kritis agar tujuan tersebut dapat dicapai secara epektif.
al
FAKTOR‐FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DARI EIS
igit
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Usaha EIS yang paling berhasil adalah yang
pemakai utamanya adalah puncak eksekutif
nD
2. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan
bahwa pekerjaan itu terlaksana
me
3. Staf jasa informasi yang sesuai, harus tersedia staf yang mengerti teknologi informasi dan juga
mengerti cara eksekutif menggunakan sistem ini.
ku
4. Teknologi informasi yang sesuai, penerapan EIS tidak berlebihan dalam memasukan perangkat
keras/lunak yang tidak perlu, sistem itu harus sesederhana mungkin dan harus memberikan tepat
Do
seperti yang eksekutif inginkan.
5. Manajemen data, eksekutif harus mampu mengetahui seberapa mutakhir data, dan mampu
mengikuti analisis data
6. 6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, sebagian besar EIS yang berhasil dirancang utnuk
memecahkan masalah‐masalah spesifik atau memenui kebutuhan yang dapat ditangani oleh
teknologi informasi.
PERBEDAAN DSS DAN EIS
ni
EIS dirancang untuk membantu eksekutif atau manajer senior untuk melakukan pemantauan terhadap
eta
perencanaan strategis perusahaan maupun untuk membantu dalam melakukan perencanaan strategis di
masa yang akan datang.
gP
DSS dirancang untuk mendukung dan mengkatkan proses pengambilan keputusan. DSS dikembangkan
untuk mendukung keputusan dari tingkat menengah ke atas, berbeda dengan EIS yang berkonsentrasi
pada tingkat manajemen paling atas.
an
REFERENSI :
S
1. Stuart Brown, Making Decisions in a Flood of Data, 2001
2. G. Anthony Gorry dan Michael Scott Morton, A Framework for Management Information Systems,
ra
1989
3. Robert Scheier, Finding Pearls in an Ocean of Data, 2001
ute
4. Turban, Efrain, dan Jay Aronson, Decision Support Systems an Intelligent Systems, 1998
5. Turban, Efrain, dan Ting Peng Liang, Decision Support Systems an Intelligent Systems, 2006
6. Vandenbosch, Betty, dan Sid Huff, Searching and Scanning: How Executives Obtain Information from
P
Executive Information Systems, 1997
7. Mitch Wagner, Engine Links Ads to Searches, 1997
al
8. Mitch Wagner, Reality Check, 1997
9. Hugh Watson dan John Satzinger, Guidelines for Designing EIS Interfaces, 1994
igit
10. Karen Watterson, parallel tracks, 1997
11. Patrick Winston, Rethinking Artificial Intelligence, 1997
12. Nick Wreden, EnterprisePortals: Integrating Information to Drive Productivity, 2000
nD
13. Peter Ashline dan Vincent Lai, Virtual Reality: An Emerging User‐Interface Technology, 1995
14. Ranjit Bose dan Ujayan Sugumaran, Application of Intelligent Agent Technology for Managerial Data
Analysis and Milling, 1999
me
15. Eryn Brown, Slow Road To Fast Data, 2002
16. Gene Bylinsky, The e‐Factory Catches On, 2001
17. Earl Cox, Relational Database Queries Using Fuzzy Logic, 1995
ku
18. Stewart Deck, Data Visualization, 1999
19. Stewart Deck, Data Warehouse Project Starts Simply, 1999
Do
20. Stewart Deck, Early Users Give Nod to Analysis Package, 1999
21. Stewart Deck, Mining Your Business, 1999
22. McGraw Hill, Introduction To Information Systems, 2006
23. Turban, Rainer, and Potter, Introduction to Information Technology, 2006.