SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 1
Benahi Sistem Keuangan Negara
Dibutuhkan Perbaikan Sistem Keuangan Negara yang Komprehensif

Oleh: VINCENTIA HANNI

Jakarta, Kompas - Temuan BPK atas ratusan rekening dana negara dipegang atas nama pribadi
tertentu tidak bisa hanya diselesaikan dengan pembuatan rekening tunggal atau treasurry single
account. Pemerintah perlu segera menyiapkan perbaikan sistem keuangan negara dan
memperketat pengawasan.

”Pemerintah perlu segera memperbaiki sistem keuangan negara. Rekening tunggal pemerintah
tidak menyelesaikan persoalan jika tidak ada perbaikan sistem keuangan. Sistem keuangan
sekarang ini telah membuka peluang tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Erry Rijana Hardjapamekas, Sabtu (30/7) di Jakarta.

Dua pekan lalu, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution menjelaskan adanya ratusan
rekening dana milik negara yang masih dipegang atas nama pribadi tertentu. Akibat tercecernya
dana negara di dalam rekening-rekening pejabat-pejabat tertentu, laporan keuangan negara defisit
sampai Rp 500 triliun (Kompas 16/7).

Saat ini, lanjut Erry Rijana, setiap menjelang akhir tahun anggaran, banyak instansi terpaksa
memindahkan sementara saldo sisa anggaran instansi itu ke rekening pribadi para pejabatnya. Hal
ini dilakukan karena setiap akhir tahun anggaran, saldo di instansi harus kosong. Padahal,
anggaran kerap kali turun terlambat.

”Dalam banyak praktik, instansi melakukan hal itu karena mereka harus melakukan pembayaran
segera. Akan tetapi, di sisi lain, anggaran sering kali lambat turun. Jadi, instansi memindahkan
sementara saldo sisa ke rekening pejabat tertentu, lalu dipindahkan lagi ke rekening instansi itu,”
kata Erry Rijana menjelaskan.

Problem keuangan negara ini tidak bisa ditangani secara parsial. Sistem keuangan negara saat ini
memunculkan praktik kolusi dan korupsi.

Banyak instansi memindahkan saldo sisa ke rekening pribadi pejabat dengan dalih kakunya sistem
keuangan negara. Namun, tidak adanya pengawasan ketat, tidak diketahui berapa lama dana
negara tersebut singgah di rekening-rekening pribadi para pejabat.

Erry Rijana mengatakan, yang dibutuhkan adalah perbaikan sistem keuangan negara yang
komprehensif, di mana instansi-instansi tidak lagi melakukan praktik- praktik itu. Dikabarkan,
pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara. Di dalam revisi peraturan pemerintah itu disebutkan, dana bisa
disimpan di instansi pemerintah sampai tiga bulan pada akhir tahun anggaran.

Soal rekening milik 15 petinggi Kepolisian Negara RI yang disampaikan oleh Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Erry Rijana mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi
mendukung sepenuhnya Markas Besar Kepolisian Negara RI dan PPATK yang menyelidiki
rekening milik para petinggi Polri tersebut.

Más contenido relacionado

Similar a SistemKeuangan

BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraBPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraIman Ridhwan Syah
 
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...shirizkiku
 
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional PoolingPengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional PoolingAhmad Abdul Haq
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...
Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...
Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...Indra Andhika Putra
 
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi MakroMakalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makroghiyats dewantara
 
Makalah bab 10 akuntansi sektor publik
Makalah bab 10 akuntansi sektor publikMakalah bab 10 akuntansi sektor publik
Makalah bab 10 akuntansi sektor publikAldy Lolowang
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahharthy_sweet
 
111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf
111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf
111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdfAgus arwani
 

Similar a SistemKeuangan (12)

BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta NegaraBPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Kawal Harta Negara
 
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
Skandal Pejabat Kemenkeu: Menyoal Sistem Pengendalian Internal, LHKPN, dan Ko...
 
Dimana Peran BUMN ?
Dimana Peran BUMN ?Dimana Peran BUMN ?
Dimana Peran BUMN ?
 
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional PoolingPengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
 
Percepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan AnggaranPercepatan Serapan Anggaran
Percepatan Serapan Anggaran
 
Pengelolaan keuangan negara
Pengelolaan keuangan negaraPengelolaan keuangan negara
Pengelolaan keuangan negara
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...
Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...
Slide Presentasi Bab 5 Kelompok 5 Pengantar Sektor Publik "Penganggaran Sekto...
 
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi MakroMakalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
Makalah Mengenal dan Memahami Akuntansi Makro
 
Makalah bab 10 akuntansi sektor publik
Makalah bab 10 akuntansi sektor publikMakalah bab 10 akuntansi sektor publik
Makalah bab 10 akuntansi sektor publik
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
 
111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf
111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf
111301-ID-analisis-terhadap-pemahaman-akuntansi-pe.pdf
 

SistemKeuangan

  • 1. Benahi Sistem Keuangan Negara Dibutuhkan Perbaikan Sistem Keuangan Negara yang Komprehensif Oleh: VINCENTIA HANNI Jakarta, Kompas - Temuan BPK atas ratusan rekening dana negara dipegang atas nama pribadi tertentu tidak bisa hanya diselesaikan dengan pembuatan rekening tunggal atau treasurry single account. Pemerintah perlu segera menyiapkan perbaikan sistem keuangan negara dan memperketat pengawasan. ”Pemerintah perlu segera memperbaiki sistem keuangan negara. Rekening tunggal pemerintah tidak menyelesaikan persoalan jika tidak ada perbaikan sistem keuangan. Sistem keuangan sekarang ini telah membuka peluang tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Rijana Hardjapamekas, Sabtu (30/7) di Jakarta. Dua pekan lalu, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution menjelaskan adanya ratusan rekening dana milik negara yang masih dipegang atas nama pribadi tertentu. Akibat tercecernya dana negara di dalam rekening-rekening pejabat-pejabat tertentu, laporan keuangan negara defisit sampai Rp 500 triliun (Kompas 16/7). Saat ini, lanjut Erry Rijana, setiap menjelang akhir tahun anggaran, banyak instansi terpaksa memindahkan sementara saldo sisa anggaran instansi itu ke rekening pribadi para pejabatnya. Hal ini dilakukan karena setiap akhir tahun anggaran, saldo di instansi harus kosong. Padahal, anggaran kerap kali turun terlambat. ”Dalam banyak praktik, instansi melakukan hal itu karena mereka harus melakukan pembayaran segera. Akan tetapi, di sisi lain, anggaran sering kali lambat turun. Jadi, instansi memindahkan sementara saldo sisa ke rekening pejabat tertentu, lalu dipindahkan lagi ke rekening instansi itu,” kata Erry Rijana menjelaskan. Problem keuangan negara ini tidak bisa ditangani secara parsial. Sistem keuangan negara saat ini memunculkan praktik kolusi dan korupsi. Banyak instansi memindahkan saldo sisa ke rekening pribadi pejabat dengan dalih kakunya sistem keuangan negara. Namun, tidak adanya pengawasan ketat, tidak diketahui berapa lama dana negara tersebut singgah di rekening-rekening pribadi para pejabat. Erry Rijana mengatakan, yang dibutuhkan adalah perbaikan sistem keuangan negara yang komprehensif, di mana instansi-instansi tidak lagi melakukan praktik- praktik itu. Dikabarkan, pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Di dalam revisi peraturan pemerintah itu disebutkan, dana bisa disimpan di instansi pemerintah sampai tiga bulan pada akhir tahun anggaran. Soal rekening milik 15 petinggi Kepolisian Negara RI yang disampaikan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Erry Rijana mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi mendukung sepenuhnya Markas Besar Kepolisian Negara RI dan PPATK yang menyelidiki rekening milik para petinggi Polri tersebut.