3. Pemrosesan
Paralel
Haddad
Sammir,
M.Kom
Hyper-Threading
• Hyper-Threading adalah langkah awal Intel untuk
menghadirkan komputasi paralel kepada konsumen PC.
• Debut pertama komputer desktop diawali pada tahun
2002 melalui Intel Pentium 4 HT.
• Prosesor Intel Pentium 4 HT adalah prosesor single core.
• Prosesor single core dengan Hyper-Threading bagi sistem
operasi terlihat memiliki dua logical CPU.
4. Pemrosesan
Paralel
Haddad
Sammir,
M.Kom
Hyper-Threading
• Hyper-Threading memungkinkan dua CPU logika untuk
saling berbagi sumberdaya eksekusi fisik (physical
execution resource).
• Jika sebuah CPU logika sedang dalam keadaan menunggu,
maka CPU logika yang lain dapat meminjam sumber daya
eksekusinya.
• Keadaan menunggu yang dialami prosesor umumnya
diakibatkan oleh cache missed, proses I/O, branch
misprediction dan data dependency.
• Hyper-Threading meminimalkan keadaan menunggu pada
prosesor dengan mengeksekusi thread lain yang siap untuk
dijalankan sehingga dapat meningkatkan kecepatan sistem
meskipun tidak sebaik jika dibandingkan sistem dengan
multi CPU (multi core).
5. Pemrosesan
Paralel
Haddad
Sammir,
M.Kom
Hyper-Threading Dan Penjadwalan
• Teknologi Hyper-Threading sangat baik diterapkan pada
operasi (aplikasi) di mana berbagai task dapat dijadwalkan
secara pintar sehingga waktu tunggu pada prosesor dapat
diminimalkan.
• Contoh: Video Editing, 3D Image Rendering dan operasi
multi tasking.
• Operasi / task yang harus di proses secara serial tidak
mendapatkan keuntungan dari Hyper-Threading.
6. Pemrosesan
Paralel
Haddad
Sammir,
M.Kom
Keuntungan Hyper-Threading
• Hyper-Threading memberikan kontribusi positif dalam
multi tasking.
• Hyper-threading cocok untuk aplikasi dengan beban tinggi
seperti rendering 3D dan aplikasi transcoding audio/video.
• Pada kondisi tertentu dapat memberikan penikatan kinerja
15% - 30%.1
1
http://software.intel.com/en-us/articles/how-to-determine-the-
effectiveness-of-hyper-threading-technology-with-an-application/
7. Pemrosesan
Paralel
Haddad
Sammir,
M.Kom
Kelemahan Hyper-Threading
• Konsumsi listrik yang lebih tinggi.
• Tingkat suhu yang lebih tinggi dibandingkan prosesor non
Hyper-Threading.
• Peningkatan kinerja yang berarti tidak terlihat pada
penggunaan aplikasi sehari-hari seperti browsing, email
dan penggunaan aplikasi Office.