SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 62
Kelompok 5
 XII IPA 6
• Gregor Mendel, yang dikenal sebagai "bapak genetika modern",
• Ia terinspirasi oleh kedua profesor nya di Universitas Olomouc yaitu Friedrich
  Franz & Johann Karl Nestler; dan rekan-rekannya di biara, Franz Diebl.
• Antara 1856 dan 1863 Mendel mengamati melalui penyilangan kacang kapri
  (ercis / Pisum sativum) karena tumbuhan jenis ini memiliki banyak varietas
  (warna bunga, bentuk biji, warna biji, mengadakan penyerbukan sendiri, dalam
  setiap bunganya terdapat serbuk sari dan kepala putik).
• Studi ini menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman kacang memiliki ras
  resesif alel , dua dari empat orang hibrida dan satu dari empat orang ras
  dominan.
• Berdasarkan eksperimennya terbentuk dua generalisasi; Hukum Segregasi dan
  Hukum Assortment Independen , yang dikenal sebagai Hukum Mendel Warisan.
Variasi kacang ercis   Bentuk Bunga
Dikenal juga sebagai hukum segregasi. Selama proses meiosis berlangsung,
pasangan-pasangan kromosom homolog saling berpisah dan tidak berpasangan
lagi atau pemisahan alel secara bebas dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Dengan
demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya.
Mengenai hukum Mendel 1 ini dapat Anda kaji dari persilangan monohibrida



Dikenal juga sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas.
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas
akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi
alel yang berbeda. Jadi, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan
gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen
untuk sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.
• Backcross (silang balik) adalah langkah perkawinan silang antara organisme
  hibrida atau organisme heterozigot dengan satu dari induknya.
    F1   x salah satu induk (P)
• Testcros (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu yang genotifnya
  belum diketahui dengan individu yang telah diketahui bergenotif homozigot
  resesif. Gunanya untuk mengetahui apakah genotif suatu individu tersebut
  homozigot ataukah heterozigot.
   ? x homozigot resesif
• Persilangan resiprok ialah persilangan dengan gamet jantan dan gamet betina
  dipertukarkan sehingga menghasilkan keturunan yang sama. Contoh percobaan
  pada tanaman ercis. H = gen untuk buah polong berwarna hijau h = gen untuk
  buah polong berwarna kuning, Mula-mula dikawinkan tanaman ercis berbuah
  polong hijau dengan yang berbuah polong kuning. Semua tanaman F1 berbuah
  polong hijau. Keturunan F2 memisah dengan perbandingan fenotip 3 hijau : 1
  kuning. Pada perkawinan resiproknya digunakan serbuk sari yang berasal dari
  tanaman yang berbuah polong kuning dan diberikan kepada bunga dari
  tanaman berbuah polong hijau.
UJI SILANG MONOHIBRID
SILANG BALIK MONOHIBRID
Penyimpangan yang terjadi karena interaksi antar alel pada gen.
INTERAKSI ALEL
1)   Dominansi tidak sempurna: alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif
     sepenuhnya. Akibatnya, individu yang heterozigot memiliki sifat setengah
     dominan dan setengah resesif.
2)   Kodominan: dua alel dari suatu gen yang menghasilkan sifat berbeda dengan
     alel individu dan tidak saling memengaruhi satu sama lain
3)   Alel Ganda: fenomena adanya tiga alel atau lebih pada suatu gen. Umumnya
     satu gen tersusun dari dua alel, dan dapat terjadi akibat mutasi
4)   Alel Letal: alel yang dapat menyebabkan kematian bagi individu yang
     memiliknya. Kematian dapat terjadi pada stadium embrio awal atau sampai
     beberapa waktu setelah dilahirkan. Alel letal dibagi 2:
     • Alel letal resesif: alel yang dalam keadaan homozigot resesif menyebabkan
       kematian. Individunya dapat hidup normal dan tidak memperlihatkan kelainan.
     • Alel letal dominan: alel yang bersifat letal jika alel dominan muncul. Jarang
       ditemukan individu homozigot dominan dan heterozigot.
Interaksi Alel — Dominansi tidak sempurna
Interaksi Alel — Kodominan
Interaksi Alel — Alel ganda


                         Alel ganda pada
                         kelinci yang
                         mempengaruhi warna
                         bulu.
Interaksi Alel — Alel letal


                              Alel letal resesif
                              pada tumbuhan.




                               Alel letal dominan
                                  pada ayam
                                   berjambul.
Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi bila dua gen
mengekspresikan protein atau enzim.




Interaksi genetik terjadi ketika dua gen atau lebih mengekspresikan enzom
yang mengkatalisis langkah-langkah dalam suatu jalur. Hal ini menyebabkan
terjadinya penurunan sifat poligenik, kriptomeri, epistasis, hipostasis dan
komplementer.
Penurunan sifat poligenik merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat
saling menambah (kumulatif). Sifat ini terjadi akibat interaksi antara dua gen
atau lebih, sehingga disebut juga sifat gen ganda. Alel ganda menentukan
karakter disebabkan satu gen dengan banyak alel, gen ganda sendiri
menumbuhkan suatu sifat akibat banyaknya gen yang bekerja sama.
Gen epistasis resesif yang menyembunyikan sifat gen lain disebut
kriptomeri. Gen tersebut di fokuskan pada alel yang dominan dari kedua gen.
berarti saat genotip memiliki satu alel dominan, akan muncul fenotip baru
yang tersembunyi.
Pada beberapa kasus perkawinan dihibrid, trihibrid, atau polihibrid sering teramati
interaksi antar gen. Gen berinteraksi satu sama lain untuk mempengaruhi satu sifat
tertentu, gen yang sifatnya memengaruhi disebut gen epistasis dan gen yang
dipengaruhi disebut gen hipostasis. akibatnya hasil perkawinan seolah-olah
menyimpang dari prinsip mendel.
• Epistasis dominan: Pada peristiwa epistasis dominan, gen dengan alel dominan
  menutupi kerja gen lain
• Epistasis resesif: Peristiwa epistasis resesif, gen dengan alel homozigot resesif
  memengaruhi gen lain.
• Epistasis dominan rangkap: peristiwan dua gen domnina epistasis atau lebih yang
  bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Disebut gene redudancy karena
  jumlah dari gen epistasis tidak merubah ekspresi fenotip.
• Epistasis resesif rangkap (komplementer): interaksi beberapa gen yang saling
  melengkapi. Dinamakan seperti itu sebab jika salah satu gen bersifat homozigot
  resesif, pemunculan suatu karakter oleh gen lain menjadi tidak sempurna atau
  terhalang. Dalam interaksi komplementer, tiap gen dapat bersifat epistasis bagi gen
  yang lain.
Epistasis resesif
                                 pada tikus
Epistasis dominan pada labu
Perbedaan antara pewarisan sifat poligenik dengan komplementer yaitu, pada
pewarisan sifat poligenik munculnya suatu sifat disebabkan oleh munculnya satu gen
(alel dominan), sedangkan pada komplementer disebabkan munculnya dua atau lebih
gen (alel dominan)




    Epistasis gen resesif rangkap             Epistasis gen dominan rangkap
RINGKASAN PERBANDINGAN FENOTIP PADA
PESILANGANDENGAN GEN YANG BERSIFAT EPISTASIS

        Genotip     A.B.        A.bb   aaB.       Aabb

Hukum II Mendel      9           3      3          1

Epistasis Dominan          12           3          1

Epistasis Resesif    9           3            4

Epistasis Resesif    9                  7
Rangkap (dominan)
Epistasis Dominan               15                 1
Rangkap
• Dapat terjadi pada kromosom tubuh (non-seks atau autosomal) maupun
  kromosom kelamin (seks)
• Tautan Autosomal : gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat
  bersegrasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama.
• Tautan kelamin merupakan gen-gen yang terangkai dalam kromosom kelamin.
• Peneliti intensif tautan bernama Thomas Hunt Morgan. Contoh pada lalat buah
  (Drosophila) .
• Fenotip tidak normal untuk suatu karakter seperti mata putih lalat buah disebut
  “fenotip muatan”, karena karakter tersebut sebenarnya erasal dari alel tipe normal
  yang mengalami perubahan atau mutasi.
TAUTAN AUTOSOMAL




                   Gen tertaut
                   autosomal pada
                   Drosophila
TAUTAN SEKS




              Penurunan sifat tertaut seks
              pada Drosophila
Gen tertaut kelamin adalah gen yang
terletak pada kromosom kelamin dan
sifat yang ditimbulkan gen pada
kromosom ini bersama dengan jenis
kelamin. Ada dua jenis gen tertaut
kelamin, yaitu gen tertaut kelamin tidak              Buta warna

sempurna (gen tertaut x) dan gen tertaut
kelamin sempurna (gen tertaut Y)           Pautan X    Hemofilia


                                                      Gigi cokelat
                             Pautan
                             kelamin
                                                          Jari
                                                       berselaput


                                           Pautan Y   Hipertrikosis


                                                        Histrix
                                                        gravior
• Pindah    silang    adalah
  peristiwa pertukaran gen-
  gen suatu kromatid dengan
  gen-gen           kromatid
  homolognya.
• Persilangan mengakibatkan
  rekombinasi
• NPS = (jumlah tipe
  rekombinan x 100%) :
  jumlah individu seluruhnya
•   Penggolongan darah sistem MN berdasarkan perbedaan salah satu jenis antigen
    glikoprotein.
•   Antigen glikoprotein yang dapat menyebabkan reaksi antigen-antibodi terdapat pada
    sel darah merah yang disebut glikoforin A
•   Berdasarkan reaksi antigen dengan antibodinya didapatkan antigen glikoforin M dan
    antigen glikoforin N
•   Kemampuan sel darah merah seseorang untuk menghasilkan antigen bergantung
    pada adanya gen kodominan yang terdiri atas dua alel, L M dan LN (L=Landsteiner)
•   Kodominan: dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel
    yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain.
•   Alel: bentuk-bentuk alternatif dari gen pada suatu lokus yang terbentuk karena
    adanya variasi pada urutan basa nitrogen akibat peristiwa mutasi
•   Fenotip: karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat
    diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotip dan lingkungan
•   Genotip: Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotip (tidak
    dapat dilihat dengan mata)
Karakteristik golongan darah sistem MN


       Fenotip       Genotip       Macam             Reaksi dengan
      (golongan      Membran      Glikoforin
        darah)                    Membran          Anti-M     Anti-N
          M            LMLM       Glikoforin M       +           -
          N             LNLN      Glikoforin N       -          +
         MN             LMLN      Glikoforin M       +          +
                                     dan N

Keterangan: tanda + terjadi penggumpalan
              tanda – tidak terjadi penggumpalan
Pewarisan antigen M dan N


Tipe antigen orang tua   Tipe antigen pada anak   Tipe antigen yang tidak
                                                    mungkin pada anak

        MXM                        M                      N, MN
        NXN                        N                      M, MN
        MXN                       MN                       M, N
      MN X MN                  M, N, MN                      -
       N X MN                    N, MN                      M
       M X MN                    M, MN                      N
•   Antigen lain yang penting dalam golongan darah adalah faktor Rh (rhesus). Dinamakan
    rhesus karena pertama kali ditemukan dalam eritrosit kera Macaca rhesus.
•   Berdasarkan reaksi penggumpalan antara antigen sel darah merah dengan antiserum
    Rh, golongan darah manusia dibagi menjadi golongan Rh positif dan Rh negatif.
•   Rh positif dengan genotip RhRh atau Rhrh memiliki antigen faktor rhesus sedangkan Rh
    negatif dengan genotip Rhrh tidak punya.
•   Beberapa keadaan:
     o Rh positif + Rh positif, tidak mengalami penggumpalan karna tidak ada reaksi
       antibodi terhadap antigen Rh di dalam tubuh
     o Rh positif + Rh negatif, tidak mengalami penggumpalan karna resipien tidak memiliki
       antibodi yang memicu reaksi imun
     o Rh negatif + Rh positif, awalnya tidak mengalami penggumpalan karna antibodi
       belum banyak, tapi akan terjadi penggumpalan jika terjadi untuk kedua kalinya karna
       produksi antibodi meningkat sehingga menyerang antigen baru.
•   Erythroblastosis fetalis, suatu penyakit anemia kronis yang diderita bayi karena hemolisis
    sel-sel darah merah. Cara mencegahnya dengan suntuikan antiserum anti-Rh kepada
    ibu yang memiliki darah Rh negatif agar dapat merusak Rh positif dari suami.
Karakterisik golongan darah sistem Rh


                            Reaksi dengan anti
Tipe Rh         Genotip
                                serum Rh

   +           RhRh, Rhrh           +
   -              rhrh              -
Kebotakan pada laki-laki
merupakan sifat yang
dipengaruhi seks. Gen
autosomal dominan pada
laki-laki dan resesif pada
perempuan, ekspresinya
bergantung pada jenis
kelamin sehingga disebut
sifat yang dipengaurhi seks.
Penentuan Jenis
                  Kelamin Tipe XY
                  pada Manusia




Penentuan Jenis
Kelamin Tipe XO
pada Belalang
Penentuan Jenis
                     Kelamin Tipe ZW
                     pada Ayam




Penentuan Jenis
Kelamin Lebah Madu
•   Kelainan genetik merupakan penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata -rata
    manusia
•   Penyakit genetik nerupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor -
    faktor genetik yang mengatur struktur dan fisiolgi tubuh manusia
•   Penyebabnya adalah mutasi gen, atau perubahan sususna gen yang umumnya dan
    menyebabkan kelainan serta penyakit genetik
•   Berdasarkan sifat alelnya, penyebab kelainan dan penyakit genetik digolongkan
    sebagai:
      Alel tunggal autosomal dominan
      Alel tunggal autosomal resesif
      Alel tertaut dengan kromosom seks/kelamin
      Pengaruh abrasi kromosom
PEWARISAN ALEL RESESIF AUTOSOMAL

Kelainan atau Penyakit Genetik                           Akibat Utama
            Albino                            Tidak adanya melanin (pigmen kulit)
       Anemia sel sabit              Sel-sel darah merah berbentuk bulan sabit (Abnormal)
        Fibrosis sistik          Kelebihan lendir karna kurang protein dalam proses transpor ion
                                                 klorida melalui membran plasma
        Fenilketonuria             Asam amino fenilalanin berlebih yang merusak sistem saraf
        Galaktosemia                Bayi tidak dapat mengolah laktosa dari ASI ibu sehingga
                                                menjadi keterbelakangan mental
          Talasemia                          Sel-sel darah merah yang tidak normal
   Xeroderma pigmentosum          Pigmen tidak normal, jika terkena sinar matahari akan terkena
                                                           kanker kulit.
PEWARISAN ALEL DOMINAN AUTOSOMAL

  Kelainan atau Penyakit                              Akibat Utama
         Genetik
       Akondroplasia              Gagalnya pertumbuhan tulang rawan dan tulang sejati
                                                sehingga menjadi kerdil
         Brakidaktili                     Ruas-ruas tulang jari yang memendek
    Penyakit Huntington           Menggelengkan kepala pada satu arah karena terjadi
                                  degenerasi sistem saraf yg cepat dan tidak dapat balik
          Polidaktili                     Jumlah jari tangan atau kaki berlebih
Penyakit ginjal polisistik pada               Terbentuk kista di dalam ginjal
      orang dewasa
           Progeria                              Penuaan pada usia dini
       Sindrom marfan                 Tidak adanya atau kelainan jaringan pengikat
      Sindrom ACHOO                                Bersin yang kronis
PEWARISAN ALEL RESESIF TERTAUT
KROMOSOM SEKS KELAMIN X

Kelainan atau penyakit                           Akibat Utama
       Genetik
     Buta warna                         Tidak dapat membedakan warna
       Ichtyosis           Defisiensi enzim sulfatase steroid menyebabkan kulit kering
                                        khususnya pada lengan dan kaki
     Distrofi otot       Degenerasi otot, keterbelakangan mental, dan defisiensi protein
                                                    distrofin
      Hemofilia           Darah membeku sangat lambat atau tidak sama sekali karna
                                        tidak ada faktor koagulasi
  Sindrom Fragile X                         Keterbelakangan mental
    Sindrom Lesch          Defisiensi enzim hipoksantin-guanin fosforibosil transferase
                            (HGPRT) yang menyebabkan keterbelakangan mental,
                                 degenerasi motorik, dan kematian di usia muda
ABRASI JUMLAH KROMOSOM
  Kelainan atau Penyakit Genetik                   Akibat Utama
           Kondisi XYY                    Keterbelakangan mental ringan
          Sindrom Down              Keterbelakangan mental dan cacat jantung
        Sindrom Klinefelter           Keterbelakangan mental dan sterilitas
          Sindrom Turner           Sterilitas ovarium dan sifat-sifat seksual yang
                                                     tidak normal
ABRASI STRUKTUR KROMOSOM

Kelainan atau Penyakit Genetik       Akibat Utama
Sindrom Cri du chat                  Keterbelakangan mentak dan bentuk laring
                                     tidak normal
Chronic Mylogeneous Leukimia (CML)   Produksi sel-sel darah putih berlebihan pada
                                     sumsum tulang belakang
Kelainan dan penyakit genetik ini
mempunyai tingkat keparahan
yang berbeda-beda. Mulai dari
sifat yang relatif tidak berbahaya
seperti albinisme hingga keadaan
yang mengancam kehidupan
seperti fibrosis sistik.
FIBROSIS SISTIK

•    Disebabkan tidak adanya protein yang membantu transpor ion klorida(cl-) melalui membran
     plasma.k0nsentrasi ion klorida yang tinggi pada ekstra sel menyebabkan adanya lendir
     sangat tebal yang menyelubungi nya.
ANEMIA SEL SABIT
GALAKTOSEMIA


• Galaktosemia adalah suatu penyakit autosomal berupa gangguan
  metabolisme galaktosa yang disebabkan oleh defisiensi salah satu
  dari 3 enzim yang terlibat dalam metabolism galaktosa untuk
  mengkonversi ke glukosa. Enzim itu adalah galaktokinase(GALK),
  galaktose-1-phosphate uridyltransferas(GALT), dan uridin-
  diposphate galactose-4’ epimerase(GALE).[3] Galaktosa adalah
  jenis gula sederhana merupakan hasil pemecahan dari laktosa.
•   Disebabkan alel dominan
    autosomal yang mematikan jauh
    lebih sedikit ditemukan daripada
    alel resesif mematikan.banyak alel
    dominan yang mematikan
    merupakn hasil mutasi dalam gen
    sperma atau sel telur yang
    selanjutnya membunuh keturunan
    yang sedang berkembang.
•   Ada 2 petunjuk bahwa alel dominan autosomal bertanggung jawab terhadap suatu karater
    dibandingkan alel resesif autosomal :
    1.    Karakter tersebut biasanya selalu muncul pada setiap generasi dan diekspresikan
          dalam keadaan heterozigot.
    2.    Jika salah satu orang tua bersifat heterozigot dan yang lain bersifat homozigot
          resesif,ada peluang 50% bahwa anak-anaknya akan heterozigot.
AKONDROPLASIA (KERDIL)
BRAKTIDAKTILI (KELAINAN RUAS-RUAS JARI)
PENYAKIT HUNTINGTON (DEGENERASI SISTEM SARAF)
BUTA WARNA

•   Buta warna merupakan penyakit yang
    disebabkan oleh gen resesif c (colour blind)
    yang terdapat pada kromosom X.
•   Perempuan normal mempunyai genotip
    homozigotik dominan (CC) dan heterozigotik
    (Cc) , sedangkan yang buta warna adalah
    homozigotik resesif (cc). Laki-laki hanya
    mempunyai sebuah kromosom –X , sehingga
    hanya dapat normal XY atau buta warna XcY
DISTROFI OTOT

semakin melemah atau menghilangnya
koordinasi otot-tot karena tidak adanya
satu protein otot penting yang disebut
distrofin.
HEMOFILIA
SINDROM FRAGILE X (KETERBELAKANGAN MENTAL KARNA
MUTASI GEN)

• Mutasi gen menyebabkan
  pengulangan urutan nukleotida
  tertentu yang menghasilkan alel
  abnormal yang tidak dapat berfungsi
  secara normal, sehingga penderita
  mengalami keterbelakangan mental.
Pencegahan kelainan dan penyakit genetik dapat dilakukan dengan :
1.   mencegah pernikahan dengan kerabat dekat
2.   Pengujian adanya kelainan dan penyakit genetik pada janin
A.SELEKSI
                        • Seleksi tanaman atau hewan merupakan usaha
                          untuk memperoleh sifat-sifat unggul dalam hasil
                          panen atau ternak.
                        • Seleksi pada tumbuhan misalnya seleksi terhadap
                          berbagai varietas padi,gandum,dan kentang,yang
                          memperlihatkan sifat terhadap hama atau
                          menghasilkan panen tinggi.
                        • Seleksi pada hewan miaslanya pada sapi Hereford
                          karena menghasilkan kualitas dan kuantitas daing
                          lebih baik




Ternak Hereford hasil
       seleksi
B.HIBRIDISASI
                                       • Persilangan atau hibridisasi adalah perkawinan
                                         di antara 2 individu tanaman atau hewan yang
                                         berasal dari spesies yang sama,tetapi berbeda
                                         sifat genetiknya.
                                       • Persilangan pada hewan dapat dilakukan
                                         dengan cara:
                                       a.   Persilangan sanak
                                       b.   Persilangan murni
                                       c.   Persilangan luar
                                       d.   Persilangan baur

    Penyilangan bunga yang
menghasilkan hibrid bersifat dominan
C.MUTASI BUATAN
                               • Mutasi buatan adalah perubahan susunan atau
                                 jumlah materi genetik (DNA atau kromosom)
                                 pada sel-sel tubuh makhluk hidup,yang
                                 dilakukan dengan sengaja oleh manusia.
                               • Dapat terjadi melalui beberapa cara salah satu
                                 yaitu: Radiasi sinar radioaktif (radiosotop)




Buah-buahan tanpa biji hasil
      mutasi buatan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Gen Terpaut Seks dan Pewarisan Autosom
Gen Terpaut Seks dan Pewarisan AutosomGen Terpaut Seks dan Pewarisan Autosom
Gen Terpaut Seks dan Pewarisan AutosomFitriDamayanti9
 
Determinasi Seks ppt (PDF).pdf
Determinasi Seks ppt (PDF).pdfDeterminasi Seks ppt (PDF).pdf
Determinasi Seks ppt (PDF).pdfBagasTribismaSaleh
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelhnffunnisa
 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelHerfen Suryati
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelSkl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelHerfen Suryati
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Muhamad Toha
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaKhomsha Sholikhah
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatdionadya p
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminJeneng Omega
 
Peluang Dalam Pewarisan Sifat
Peluang Dalam Pewarisan SifatPeluang Dalam Pewarisan Sifat
Peluang Dalam Pewarisan Sifattundungmemolo
 

La actualidad más candente (20)

Pewarisan sifat
Pewarisan sifat Pewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Gen Terpaut Seks dan Pewarisan Autosom
Gen Terpaut Seks dan Pewarisan AutosomGen Terpaut Seks dan Pewarisan Autosom
Gen Terpaut Seks dan Pewarisan Autosom
 
pola pola hereditas
 pola pola hereditas pola pola hereditas
pola pola hereditas
 
Determinasi Seks ppt (PDF).pdf
Determinasi Seks ppt (PDF).pdfDeterminasi Seks ppt (PDF).pdf
Determinasi Seks ppt (PDF).pdf
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
 
Pola-Pola Hereditas.ppt
Pola-Pola Hereditas.pptPola-Pola Hereditas.ppt
Pola-Pola Hereditas.ppt
 
Power poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendelPower poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendel
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
 
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelSkl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
 
Peluang Dalam Pewarisan Sifat
Peluang Dalam Pewarisan SifatPeluang Dalam Pewarisan Sifat
Peluang Dalam Pewarisan Sifat
 

Similar a Bio bab 5 hereditas

Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola HereditasDa Idaa
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditaskth97jjk
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendelahmaddzul
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel editSirod Judin
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)hnffunnisa
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx1023LeoniRannuMangir
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
PPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptx
PPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptxPPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptx
PPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptxhenitasilmikhavata
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptssuserbda8a2
 
Hereditas r001.
Hereditas r001.Hereditas r001.
Hereditas r001.ArrijalMaf
 
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptpewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptWukirAsh
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 

Similar a Bio bab 5 hereditas (20)

Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel edit
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptxMEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
 
PPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptx
PPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptxPPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptx
PPT PEWARISAN SIFAT HENITA SILMI KHAVATA.pptx
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
Hereditas r001.
Hereditas r001.Hereditas r001.
Hereditas r001.
 
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri pptpewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
pewarisan-sifat ipa biologi 9 smpn negeri ppt
 
BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Dasar genetika
Dasar genetikaDasar genetika
Dasar genetika
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Bio bab 5 hereditas

  • 2. • Gregor Mendel, yang dikenal sebagai "bapak genetika modern", • Ia terinspirasi oleh kedua profesor nya di Universitas Olomouc yaitu Friedrich Franz & Johann Karl Nestler; dan rekan-rekannya di biara, Franz Diebl. • Antara 1856 dan 1863 Mendel mengamati melalui penyilangan kacang kapri (ercis / Pisum sativum) karena tumbuhan jenis ini memiliki banyak varietas (warna bunga, bentuk biji, warna biji, mengadakan penyerbukan sendiri, dalam setiap bunganya terdapat serbuk sari dan kepala putik). • Studi ini menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman kacang memiliki ras resesif alel , dua dari empat orang hibrida dan satu dari empat orang ras dominan. • Berdasarkan eksperimennya terbentuk dua generalisasi; Hukum Segregasi dan Hukum Assortment Independen , yang dikenal sebagai Hukum Mendel Warisan.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Variasi kacang ercis Bentuk Bunga
  • 6. Dikenal juga sebagai hukum segregasi. Selama proses meiosis berlangsung, pasangan-pasangan kromosom homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi atau pemisahan alel secara bebas dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya. Mengenai hukum Mendel 1 ini dapat Anda kaji dari persilangan monohibrida Dikenal juga sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas. Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang berbeda. Jadi, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen untuk sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.
  • 7.
  • 8.
  • 9. • Backcross (silang balik) adalah langkah perkawinan silang antara organisme hibrida atau organisme heterozigot dengan satu dari induknya. F1 x salah satu induk (P) • Testcros (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu yang genotifnya belum diketahui dengan individu yang telah diketahui bergenotif homozigot resesif. Gunanya untuk mengetahui apakah genotif suatu individu tersebut homozigot ataukah heterozigot. ? x homozigot resesif • Persilangan resiprok ialah persilangan dengan gamet jantan dan gamet betina dipertukarkan sehingga menghasilkan keturunan yang sama. Contoh percobaan pada tanaman ercis. H = gen untuk buah polong berwarna hijau h = gen untuk buah polong berwarna kuning, Mula-mula dikawinkan tanaman ercis berbuah polong hijau dengan yang berbuah polong kuning. Semua tanaman F1 berbuah polong hijau. Keturunan F2 memisah dengan perbandingan fenotip 3 hijau : 1 kuning. Pada perkawinan resiproknya digunakan serbuk sari yang berasal dari tanaman yang berbuah polong kuning dan diberikan kepada bunga dari tanaman berbuah polong hijau.
  • 12. Penyimpangan yang terjadi karena interaksi antar alel pada gen. INTERAKSI ALEL 1) Dominansi tidak sempurna: alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif sepenuhnya. Akibatnya, individu yang heterozigot memiliki sifat setengah dominan dan setengah resesif. 2) Kodominan: dua alel dari suatu gen yang menghasilkan sifat berbeda dengan alel individu dan tidak saling memengaruhi satu sama lain 3) Alel Ganda: fenomena adanya tiga alel atau lebih pada suatu gen. Umumnya satu gen tersusun dari dua alel, dan dapat terjadi akibat mutasi 4) Alel Letal: alel yang dapat menyebabkan kematian bagi individu yang memiliknya. Kematian dapat terjadi pada stadium embrio awal atau sampai beberapa waktu setelah dilahirkan. Alel letal dibagi 2: • Alel letal resesif: alel yang dalam keadaan homozigot resesif menyebabkan kematian. Individunya dapat hidup normal dan tidak memperlihatkan kelainan. • Alel letal dominan: alel yang bersifat letal jika alel dominan muncul. Jarang ditemukan individu homozigot dominan dan heterozigot.
  • 13. Interaksi Alel — Dominansi tidak sempurna
  • 14. Interaksi Alel — Kodominan
  • 15. Interaksi Alel — Alel ganda Alel ganda pada kelinci yang mempengaruhi warna bulu.
  • 16. Interaksi Alel — Alel letal Alel letal resesif pada tumbuhan. Alel letal dominan pada ayam berjambul.
  • 17. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi bila dua gen mengekspresikan protein atau enzim. Interaksi genetik terjadi ketika dua gen atau lebih mengekspresikan enzom yang mengkatalisis langkah-langkah dalam suatu jalur. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan sifat poligenik, kriptomeri, epistasis, hipostasis dan komplementer.
  • 18. Penurunan sifat poligenik merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat saling menambah (kumulatif). Sifat ini terjadi akibat interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga sifat gen ganda. Alel ganda menentukan karakter disebabkan satu gen dengan banyak alel, gen ganda sendiri menumbuhkan suatu sifat akibat banyaknya gen yang bekerja sama.
  • 19.
  • 20. Gen epistasis resesif yang menyembunyikan sifat gen lain disebut kriptomeri. Gen tersebut di fokuskan pada alel yang dominan dari kedua gen. berarti saat genotip memiliki satu alel dominan, akan muncul fenotip baru yang tersembunyi.
  • 21. Pada beberapa kasus perkawinan dihibrid, trihibrid, atau polihibrid sering teramati interaksi antar gen. Gen berinteraksi satu sama lain untuk mempengaruhi satu sifat tertentu, gen yang sifatnya memengaruhi disebut gen epistasis dan gen yang dipengaruhi disebut gen hipostasis. akibatnya hasil perkawinan seolah-olah menyimpang dari prinsip mendel. • Epistasis dominan: Pada peristiwa epistasis dominan, gen dengan alel dominan menutupi kerja gen lain • Epistasis resesif: Peristiwa epistasis resesif, gen dengan alel homozigot resesif memengaruhi gen lain. • Epistasis dominan rangkap: peristiwan dua gen domnina epistasis atau lebih yang bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Disebut gene redudancy karena jumlah dari gen epistasis tidak merubah ekspresi fenotip. • Epistasis resesif rangkap (komplementer): interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Dinamakan seperti itu sebab jika salah satu gen bersifat homozigot resesif, pemunculan suatu karakter oleh gen lain menjadi tidak sempurna atau terhalang. Dalam interaksi komplementer, tiap gen dapat bersifat epistasis bagi gen yang lain.
  • 22. Epistasis resesif pada tikus Epistasis dominan pada labu
  • 23. Perbedaan antara pewarisan sifat poligenik dengan komplementer yaitu, pada pewarisan sifat poligenik munculnya suatu sifat disebabkan oleh munculnya satu gen (alel dominan), sedangkan pada komplementer disebabkan munculnya dua atau lebih gen (alel dominan) Epistasis gen resesif rangkap Epistasis gen dominan rangkap
  • 24.
  • 25. RINGKASAN PERBANDINGAN FENOTIP PADA PESILANGANDENGAN GEN YANG BERSIFAT EPISTASIS Genotip A.B. A.bb aaB. Aabb Hukum II Mendel 9 3 3 1 Epistasis Dominan 12 3 1 Epistasis Resesif 9 3 4 Epistasis Resesif 9 7 Rangkap (dominan) Epistasis Dominan 15 1 Rangkap
  • 26. • Dapat terjadi pada kromosom tubuh (non-seks atau autosomal) maupun kromosom kelamin (seks) • Tautan Autosomal : gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat bersegrasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama. • Tautan kelamin merupakan gen-gen yang terangkai dalam kromosom kelamin. • Peneliti intensif tautan bernama Thomas Hunt Morgan. Contoh pada lalat buah (Drosophila) . • Fenotip tidak normal untuk suatu karakter seperti mata putih lalat buah disebut “fenotip muatan”, karena karakter tersebut sebenarnya erasal dari alel tipe normal yang mengalami perubahan atau mutasi.
  • 27. TAUTAN AUTOSOMAL Gen tertaut autosomal pada Drosophila
  • 28. TAUTAN SEKS Penurunan sifat tertaut seks pada Drosophila
  • 29. Gen tertaut kelamin adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini bersama dengan jenis kelamin. Ada dua jenis gen tertaut kelamin, yaitu gen tertaut kelamin tidak Buta warna sempurna (gen tertaut x) dan gen tertaut kelamin sempurna (gen tertaut Y) Pautan X Hemofilia Gigi cokelat Pautan kelamin Jari berselaput Pautan Y Hipertrikosis Histrix gravior
  • 30. • Pindah silang adalah peristiwa pertukaran gen- gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya. • Persilangan mengakibatkan rekombinasi • NPS = (jumlah tipe rekombinan x 100%) : jumlah individu seluruhnya
  • 31. Penggolongan darah sistem MN berdasarkan perbedaan salah satu jenis antigen glikoprotein. • Antigen glikoprotein yang dapat menyebabkan reaksi antigen-antibodi terdapat pada sel darah merah yang disebut glikoforin A • Berdasarkan reaksi antigen dengan antibodinya didapatkan antigen glikoforin M dan antigen glikoforin N • Kemampuan sel darah merah seseorang untuk menghasilkan antigen bergantung pada adanya gen kodominan yang terdiri atas dua alel, L M dan LN (L=Landsteiner) • Kodominan: dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain. • Alel: bentuk-bentuk alternatif dari gen pada suatu lokus yang terbentuk karena adanya variasi pada urutan basa nitrogen akibat peristiwa mutasi • Fenotip: karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotip dan lingkungan • Genotip: Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotip (tidak dapat dilihat dengan mata)
  • 32. Karakteristik golongan darah sistem MN Fenotip Genotip Macam Reaksi dengan (golongan Membran Glikoforin darah) Membran Anti-M Anti-N M LMLM Glikoforin M + - N LNLN Glikoforin N - + MN LMLN Glikoforin M + + dan N Keterangan: tanda + terjadi penggumpalan tanda – tidak terjadi penggumpalan
  • 33. Pewarisan antigen M dan N Tipe antigen orang tua Tipe antigen pada anak Tipe antigen yang tidak mungkin pada anak MXM M N, MN NXN N M, MN MXN MN M, N MN X MN M, N, MN - N X MN N, MN M M X MN M, MN N
  • 34. Antigen lain yang penting dalam golongan darah adalah faktor Rh (rhesus). Dinamakan rhesus karena pertama kali ditemukan dalam eritrosit kera Macaca rhesus. • Berdasarkan reaksi penggumpalan antara antigen sel darah merah dengan antiserum Rh, golongan darah manusia dibagi menjadi golongan Rh positif dan Rh negatif. • Rh positif dengan genotip RhRh atau Rhrh memiliki antigen faktor rhesus sedangkan Rh negatif dengan genotip Rhrh tidak punya. • Beberapa keadaan: o Rh positif + Rh positif, tidak mengalami penggumpalan karna tidak ada reaksi antibodi terhadap antigen Rh di dalam tubuh o Rh positif + Rh negatif, tidak mengalami penggumpalan karna resipien tidak memiliki antibodi yang memicu reaksi imun o Rh negatif + Rh positif, awalnya tidak mengalami penggumpalan karna antibodi belum banyak, tapi akan terjadi penggumpalan jika terjadi untuk kedua kalinya karna produksi antibodi meningkat sehingga menyerang antigen baru. • Erythroblastosis fetalis, suatu penyakit anemia kronis yang diderita bayi karena hemolisis sel-sel darah merah. Cara mencegahnya dengan suntuikan antiserum anti-Rh kepada ibu yang memiliki darah Rh negatif agar dapat merusak Rh positif dari suami.
  • 35. Karakterisik golongan darah sistem Rh Reaksi dengan anti Tipe Rh Genotip serum Rh + RhRh, Rhrh + - rhrh -
  • 36. Kebotakan pada laki-laki merupakan sifat yang dipengaruhi seks. Gen autosomal dominan pada laki-laki dan resesif pada perempuan, ekspresinya bergantung pada jenis kelamin sehingga disebut sifat yang dipengaurhi seks.
  • 37. Penentuan Jenis Kelamin Tipe XY pada Manusia Penentuan Jenis Kelamin Tipe XO pada Belalang
  • 38. Penentuan Jenis Kelamin Tipe ZW pada Ayam Penentuan Jenis Kelamin Lebah Madu
  • 39. Kelainan genetik merupakan penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata -rata manusia • Penyakit genetik nerupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor - faktor genetik yang mengatur struktur dan fisiolgi tubuh manusia • Penyebabnya adalah mutasi gen, atau perubahan sususna gen yang umumnya dan menyebabkan kelainan serta penyakit genetik • Berdasarkan sifat alelnya, penyebab kelainan dan penyakit genetik digolongkan sebagai:  Alel tunggal autosomal dominan  Alel tunggal autosomal resesif  Alel tertaut dengan kromosom seks/kelamin  Pengaruh abrasi kromosom
  • 40. PEWARISAN ALEL RESESIF AUTOSOMAL Kelainan atau Penyakit Genetik Akibat Utama Albino Tidak adanya melanin (pigmen kulit) Anemia sel sabit Sel-sel darah merah berbentuk bulan sabit (Abnormal) Fibrosis sistik Kelebihan lendir karna kurang protein dalam proses transpor ion klorida melalui membran plasma Fenilketonuria Asam amino fenilalanin berlebih yang merusak sistem saraf Galaktosemia Bayi tidak dapat mengolah laktosa dari ASI ibu sehingga menjadi keterbelakangan mental Talasemia Sel-sel darah merah yang tidak normal Xeroderma pigmentosum Pigmen tidak normal, jika terkena sinar matahari akan terkena kanker kulit.
  • 41. PEWARISAN ALEL DOMINAN AUTOSOMAL Kelainan atau Penyakit Akibat Utama Genetik Akondroplasia Gagalnya pertumbuhan tulang rawan dan tulang sejati sehingga menjadi kerdil Brakidaktili Ruas-ruas tulang jari yang memendek Penyakit Huntington Menggelengkan kepala pada satu arah karena terjadi degenerasi sistem saraf yg cepat dan tidak dapat balik Polidaktili Jumlah jari tangan atau kaki berlebih Penyakit ginjal polisistik pada Terbentuk kista di dalam ginjal orang dewasa Progeria Penuaan pada usia dini Sindrom marfan Tidak adanya atau kelainan jaringan pengikat Sindrom ACHOO Bersin yang kronis
  • 42. PEWARISAN ALEL RESESIF TERTAUT KROMOSOM SEKS KELAMIN X Kelainan atau penyakit Akibat Utama Genetik Buta warna Tidak dapat membedakan warna Ichtyosis Defisiensi enzim sulfatase steroid menyebabkan kulit kering khususnya pada lengan dan kaki Distrofi otot Degenerasi otot, keterbelakangan mental, dan defisiensi protein distrofin Hemofilia Darah membeku sangat lambat atau tidak sama sekali karna tidak ada faktor koagulasi Sindrom Fragile X Keterbelakangan mental Sindrom Lesch Defisiensi enzim hipoksantin-guanin fosforibosil transferase (HGPRT) yang menyebabkan keterbelakangan mental, degenerasi motorik, dan kematian di usia muda
  • 43. ABRASI JUMLAH KROMOSOM Kelainan atau Penyakit Genetik Akibat Utama Kondisi XYY Keterbelakangan mental ringan Sindrom Down Keterbelakangan mental dan cacat jantung Sindrom Klinefelter Keterbelakangan mental dan sterilitas Sindrom Turner Sterilitas ovarium dan sifat-sifat seksual yang tidak normal
  • 44. ABRASI STRUKTUR KROMOSOM Kelainan atau Penyakit Genetik Akibat Utama Sindrom Cri du chat Keterbelakangan mentak dan bentuk laring tidak normal Chronic Mylogeneous Leukimia (CML) Produksi sel-sel darah putih berlebihan pada sumsum tulang belakang
  • 45. Kelainan dan penyakit genetik ini mempunyai tingkat keparahan yang berbeda-beda. Mulai dari sifat yang relatif tidak berbahaya seperti albinisme hingga keadaan yang mengancam kehidupan seperti fibrosis sistik.
  • 46. FIBROSIS SISTIK • Disebabkan tidak adanya protein yang membantu transpor ion klorida(cl-) melalui membran plasma.k0nsentrasi ion klorida yang tinggi pada ekstra sel menyebabkan adanya lendir sangat tebal yang menyelubungi nya.
  • 48. GALAKTOSEMIA • Galaktosemia adalah suatu penyakit autosomal berupa gangguan metabolisme galaktosa yang disebabkan oleh defisiensi salah satu dari 3 enzim yang terlibat dalam metabolism galaktosa untuk mengkonversi ke glukosa. Enzim itu adalah galaktokinase(GALK), galaktose-1-phosphate uridyltransferas(GALT), dan uridin- diposphate galactose-4’ epimerase(GALE).[3] Galaktosa adalah jenis gula sederhana merupakan hasil pemecahan dari laktosa.
  • 49. Disebabkan alel dominan autosomal yang mematikan jauh lebih sedikit ditemukan daripada alel resesif mematikan.banyak alel dominan yang mematikan merupakn hasil mutasi dalam gen sperma atau sel telur yang selanjutnya membunuh keturunan yang sedang berkembang.
  • 50. Ada 2 petunjuk bahwa alel dominan autosomal bertanggung jawab terhadap suatu karater dibandingkan alel resesif autosomal : 1. Karakter tersebut biasanya selalu muncul pada setiap generasi dan diekspresikan dalam keadaan heterozigot. 2. Jika salah satu orang tua bersifat heterozigot dan yang lain bersifat homozigot resesif,ada peluang 50% bahwa anak-anaknya akan heterozigot.
  • 54.
  • 55. BUTA WARNA • Buta warna merupakan penyakit yang disebabkan oleh gen resesif c (colour blind) yang terdapat pada kromosom X. • Perempuan normal mempunyai genotip homozigotik dominan (CC) dan heterozigotik (Cc) , sedangkan yang buta warna adalah homozigotik resesif (cc). Laki-laki hanya mempunyai sebuah kromosom –X , sehingga hanya dapat normal XY atau buta warna XcY
  • 56. DISTROFI OTOT semakin melemah atau menghilangnya koordinasi otot-tot karena tidak adanya satu protein otot penting yang disebut distrofin.
  • 58. SINDROM FRAGILE X (KETERBELAKANGAN MENTAL KARNA MUTASI GEN) • Mutasi gen menyebabkan pengulangan urutan nukleotida tertentu yang menghasilkan alel abnormal yang tidak dapat berfungsi secara normal, sehingga penderita mengalami keterbelakangan mental.
  • 59. Pencegahan kelainan dan penyakit genetik dapat dilakukan dengan : 1. mencegah pernikahan dengan kerabat dekat 2. Pengujian adanya kelainan dan penyakit genetik pada janin
  • 60. A.SELEKSI • Seleksi tanaman atau hewan merupakan usaha untuk memperoleh sifat-sifat unggul dalam hasil panen atau ternak. • Seleksi pada tumbuhan misalnya seleksi terhadap berbagai varietas padi,gandum,dan kentang,yang memperlihatkan sifat terhadap hama atau menghasilkan panen tinggi. • Seleksi pada hewan miaslanya pada sapi Hereford karena menghasilkan kualitas dan kuantitas daing lebih baik Ternak Hereford hasil seleksi
  • 61. B.HIBRIDISASI • Persilangan atau hibridisasi adalah perkawinan di antara 2 individu tanaman atau hewan yang berasal dari spesies yang sama,tetapi berbeda sifat genetiknya. • Persilangan pada hewan dapat dilakukan dengan cara: a. Persilangan sanak b. Persilangan murni c. Persilangan luar d. Persilangan baur Penyilangan bunga yang menghasilkan hibrid bersifat dominan
  • 62. C.MUTASI BUATAN • Mutasi buatan adalah perubahan susunan atau jumlah materi genetik (DNA atau kromosom) pada sel-sel tubuh makhluk hidup,yang dilakukan dengan sengaja oleh manusia. • Dapat terjadi melalui beberapa cara salah satu yaitu: Radiasi sinar radioaktif (radiosotop) Buah-buahan tanpa biji hasil mutasi buatan