2. PENGERTIAN SEJARAH
Kata sejarah berasal dari bahasa arab
“syuajaratun”, artinya phon. Apabila
digambarkan secara sistematik, sejarah
hampir sama dengan pohon, memiliki
cabang dan ranting, bermula dari sebuah
bibit, kemudian tumbuh dan berkembang,
lalu layu dan tumbah. Seirama dengan
akta sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat
yang berasal dari bahasa Arab.
3. Menurut definisi yang umum, kata
history berarti masa lampau umat
manusia, Dalam bhs Jerman disebut
geschichete, berasal dari kata geschehen
yang berarti terjadi. Sedangkan dalam
bahasa arab disebut tarikh, berasal dari
akar kata ta’rikh dan taurikh yang berarti
pemberitahuan tentang waktu dan
kadangkala kata tarikhul syai’I
menunjukan arti pada tujuan masa
berakhirnya suatu peristiwa.
4. Dalam pengertian lain, sejarah adalah
catatan berbagai peristiwa yang terjadi
pada masa lampau. Dalam pengertian
yang lebih seksama sejarah adalah kisah
dan peristiwa masa lampau umat
manusia.
5. Sejarawan muslim Ibnu Khaldun
mendefinisikan, sejarah adalah
catatan tentang masyarakat umat
manusia atau peradaban dunia;
tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak masyarakat,
tentang revolusi dan pemberontakan
oleh segolongan rakyat melawan
golongan yang lain.
6. Adapun menurut Sidi Gazalba,
sejarah adalah gambaran masa lalu
tentang manusia dan sekitarnya
sebagai makhluk sosial, yang
disusun secara ilmiah dan lengkap,
meliputi urutan fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang
memberi pengertian dan kpahaman
tentang apa yang telah berlalu itu.
7. Dengan demikian, pengertian Sejarah
Peradaban Islam adalah keterangan
mengenai pertumbuhan dan
perekmbangan peradaban Islam dari satu
waktu ke waktu yang lain, sejak zaman
lahirnya Islam sampai sekarang.
Cabang Ilmu yang berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan
peradaban Islam, baik dari segi ide dan
konsepsi maupun segi institusi dan
operasional sejak zaman Nabi
Muhammad sampai sekarang.
8. 4 hal langkah mengembangkan peradaban
Islam :
1. Konstruksi, artinya apakah sejarah
yang berlaku dahulu yang masih
berkaitan disusun, dip;ahami, dihayati
dan dicerna.
2. Interpretasi, artinya sejarah yang
berkaitan dengan yang masih berlaku
ini apakah masih dapat dijadikan
pedoman dan pakah masih perlu
dikembangkan atau perlu dihilangkan.
9. 3. Transformasi, artinya sejarah perlu
ditransfer dan dikembangkan agar
mampu mengisi tuntutan globalisasi
4. Rekonstruksi, artinya melakukan
konstruksi ulang secara runtut dan
sistematik agar ada keserasian dan
kesuaian dengan zaman bahwa
tuntutan global hendaknya mampu
menyediakan model peradaban Islam
dengan tujuan mampu menghadapi
masalah lokal dan global.
10. METODE SEJARAH
Metode sejarah adalah proses menguji
dan menganalisis secara kritis rekaman
dan peninggalan masa lampau.
Rekonstruksi yang imaginatif dari masa
lampau berdasarkan data yang diperoleh
dengan menempuh proses itu disebut
historiogratfi (penulis sejarah).
11. METODE PENGGALIAN SEJARAH
Dalam penggalian sejarah terdapat
beberapa metode yang dapat
digunakan. Untuk menggali da yang
valid berkaitan dengan sejarah
diperlukan metode penggalian sejarah
yang akurat. Penggalian sejarah pada
umumnya menggunakan metode lisan,
observasi dan dokumenter.
12. a. Metode Lisan (Interview)
Dengan metode ini pelacakan suatu
obyek sejarah dilakukan dengan
inverview. Metode interview atau
wawancara disebut juga metode
kuesioner lisan karena terjadi suatu
dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewee)
13. b. Metode Observasi
Dengan metode observasi, objek sejarah
diamati secara langsung. Sebelum penelitian
dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan,
metode observasi sangat penting untuk
digunakan dalam sebuah penelitian. Metode
observasi merupakan metode pengumpulan
data, yakni penyelidikan yang dijalankan
secara sistematis dan sengaja diadakan
dengan menggunakan alat indera terhadap
kejadian yang bisa langsung ditangkap.
14. c. Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat
dan mendalam segala catatan atau dokumen
tertulis. Metode dokumentasi merupakan metode
pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui data yang dapat dilihat secara
langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu
operistiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan
pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja
menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau
catatan-catatan. Metode ini sangat efektif dan
efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga
karena cukup dengan melihat catatan yg ada.
15. METODE PENULISAN SEJARAH
Adapun dalam penulisan sejarah,
demikian pula sejarah Peradaban
Islam, metode yang dapat
digunakan adalah metode
deskriptif, komparatif, dan
analisis sintetis.
16. a. Metode Deskriptif
Dengan metode ini ditunjukkan untuk
menggambarkan adanya peradan Islam
tersebut, maksdunya ajaran Islam
sebagai agama samawi yang dibawa
Nabi Muhammad yang berhubungan
dengan peradaban diuraikan
sebagaimana adanya, dengan tujuan
untuk memahami yang terkandung
dalam sejarah tersebut.
17. b. Metode Komparatif
Metode ini merupakan metode yang berusaha
membandingkan sebuah perkembangan
peradaban Islam dengan peradaban Islam lainnya.
Melalui metode komparatif dimaksudkan bahwa
ajaran ajaran Islam tersebut dicomparasikan
dengan fakta-fakta yang terjadi dan berekmbang
dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk
mengetahui adanya persamaan dan perbedaan
dalam suatu permasalahan tertentu. Dengan
demikian, dapat diketahui pula adanya garis
tertentu yang menghubungkan peradan Islam
dengan peradaban yang dibandingkan.
18. c. Metode Analisis Sintetis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosik
peradaban Islam secara lebih kritis, dan analisis
dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang
spesifik, Dengan demikian, akan tampak adanya
kelebihan dan kkhasan peradan Islam. Hal
tersebut akan lebih jelas dengan adanya,
pendekatan sintetis yang dimaksudkan untuk
meperoleh kesimpulan yang diambil untuk
memperoleh satu keutuhan dan kelengkapan
kerangka pencapain tujuan serta manfaat
penulisan sejarah peradaban Islam.
19. ILMU DASAR SEJARAH
Untuk membantu diperolehnya data histori
yang akurat dibutuhkan ilmu-ilmu
pendukung yang akan memperkuat
keberadaan sejarah ilmu-ilmu lain yang
dibutuhkan oleh ilmu sejarah terbagai
menjadi dua; ilmu-ilmu dasar sejarah dan
ilmu-ilmu bantu sejarah.
Ilmu-ilmu dasar sejarah meliputi :
20. 1. Paleografi (ilmu khath)
Paleografi adalah pengetahuan mengenai
tulisan-tulisan kuno. Melalui paleografi dapat
diketahui beberapa hal, yaitu 1) bentuk-bentuk
tulisan, misalnya bentuk-bentuk tulisan Arab;
seperti tumar, nasakhi, tsulus, farisi, maghribu,
ghubar, diwani, qiqairamah, dan lain-lain; 2) cara
membaca tulisan-tulisan kuno, seperti tulisan
Mesir kuno yang terdapat di Piramida, tulisan
Arab sebelum Islam, tulisan Ibrani, tulisan Jawa
dengan bahsa sansekerta, 3) kapan & dimana
tulisan itu dibuat, sebab tulisan-tulisan itu
mengalami perubahan-perubahan baik karena
waktu maupun tempat yang berbeda.
21. 2. Diplomatik
Diplomatik adalah suatu cabang
pengetahuan yang menyelidiki
tanggal, tempat serta keaslian
dokumen-dokumen tertulis. Dahulu
diplomatik hanya dikhususkan untuk
penyelidikan dokumen resmi, namun
dalam perkembangannya termasuk
dokumen yang tidak resmi, yang
bersifat pribadi.
22. 3. Epigrafi
Epigrafi adalah cabang
pengetahuan mengenai inskripsi
atau tulisan yang terdapat dalam
monumen, baik mengenai teknik
pembuatannya maupun isi
teksnya. Misalnya tulisan dibatu
nisan makam-makam kuno.
23. 4. Kronologis
Kronologis adalah cabang
pengetahuan masalah kesatuan
waktu, seperti kalender Julius
(model lama) dan Gregorius
(model baru) dalam kalender
Masehi, tahun hijriyah dalam
Islam (1 H = 622M), tahun saka (1
saka = 78 M), dan lain-lain.
24. 5. Sigilografi
Sigilografi adalah pengetahuan
mengenai segel yang dipergunakan
oleh para raja, khalifah, gubernur,
paus, pengawai pemerintah, dan lain-
lain. Dengan mengetahui bentuk-
bentuk segel dan cara
penggunaannya, maka akan diketahui
apakah dokumen tersebut asli atau
palsu.
25. 6. Heraldry
Heraldry adalah pengetahuan tentang
tanda-tanda atau simbol istimewa yang
terdapat dalam stempel, baju besi, pakaian
para pembesar, pada bendera dan
pakaian tentara. Dalam sejarah Islam pada
masa-masa pemerintahan Bani Saljuk,
Bani Ayyub, Mamalik dan Turki Usmani
terdapat simbol-simbol dan tanda-tanda
yang menunjukkan jabatan tertentu yang
disandanya.
26. 7. Numismatik
Numismatik adalah pengetahuan utnuk
mengadakan klasifikasi dan menguraikan
secara deskriptif mengenai mata uang
menurut negeri atau zamannya, termasuk
di dalamnya adalah medali. Gambar-
gambar dan tulisan dalam mata uang
memberikan manfaat yang sangat
penting dalam memberikan manfaat yang
sangat penting dalam memberikand ata
sejarah.
27. 8. Genealogi
Genealogi adalah pengetahuan tentang
asal usul dan silsilah termasuk juga
daftar para pembesar dan pegawai.
Bangsa Arab sangat mementingkan
silsilah ini, sehingga ada buku khusus
untuk mencari silsilah. Daftar para
kahlifah dengan angka tahun
kekuasaannya yang tepat harus
diketahui oleh para sejarawan.