1. 28
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan jenis penelitian,
kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen
penelitian, pengembangan instrumen penelitian, teknik analisis data, pengecekan
keabsahan data, tahap-tahap penelitian dan kriteria keberhasilan
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan alasan
bahwa dalam melakukan tindakan kepada subjek penelitian sangat diutamakan
pengungkapan makna dan proses pengajaran. Pembelajaran yang dimaksud
adalah dengan metode penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman
konsep dan pengetahuan prosedural peserta didik tentang aritmatika sosial.
Penelitian dilakukan dalam tatanan kelas reguler. Peneliti bertindak sebagai
instrumen kunci karena peneliti yang merencanakan, merancang, melaksanakan,
mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan membuat
laporan. Prosedur penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa uraian
yang menjelaskan prosedur pembelajaran konsep aritmatika sosial dengan metode
penemuan terbimbing. Selain itu, untuk mengetahui tercapainya tujuan penelitian,
peneliti membutuhkan data tentang tanggapan peserta didik, aktivitas peserta
2. 29
didik, ketrampilan peserta didik dan kemandirian peserta didik dalam proses
pembelajaran aritmatika sosial dalam bentuk kata-kata atau tulisan.
Karakteristik penelitian kualitatif sebagaimana diungkapkan oleh Bogdan
dan Biklen (dalam Ewo,2008:50) ada lima yaitu: (1) sumber data langsung dari
lapangan, (2) bersifat deskriptif, (3) data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-
kata, (4) lebih mementingkan proses ketimbang hasil dan (5) makna yang
merupakan hal yang esensial. Selanjutnya menurut (Moleong, 2004:8-13)
karakteristik pendekatan kualitatif antara lain (a) berlatar alamiah, (b) manusia
sebagai instrument, (c) metode kualitatif, (d) data dianalisis secara induktif, (e)
teori dari dasar , (f) deskriptif, (g) lebih mementingkan proses daripada hasil, (h)
ada batas yang ditentukan oleh fokus, (i) ada kriteria khusus untuk keabsahan
data, (j) desain yang bersifat sementara dan (k) hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama.
Pada dasarnya penelitian yang berjudul “Peningkatan pemahaman
konseptual dan pengetahuan prosedural pada materi aritmatika sosial dengan
metode penemuan terbimbing”, berangkat dari permasalahan yang diperoleh
peneliti melalui serangkaian langkah pada saat observasi awal. Berdasarkan hasil
observasi awal yang telah dijabarkan pada latar belakang pada pendahuluan dalam
proposal ini, diperoleh masalah pada proses pembelajaran yang selama ini telah
dijalankan di kelas sehingga berakibat pada rendahnya pemahaman konsep dan
pengetahuan prosedural peserta didik. Selanjutnya peneliti merefleksi dan
menganalisis permasalahan yang ada dengan beberapa teori yang mendukung
untuk mencari solusi masalah. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan
seorang teman sejawat untuk mengobservasi kegiatan selama penelitian.
3. 30
Adapun desain penelitian tindakan yang ditempuh dalam penelitian ini
mengikuti alur penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart
(dalam Depdikbud, 1999:6) yang meliputi 4 komponen antara lain: (1) kegiatan
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Keempat
komponen tersebut membentuk suatu siklus dan dalam pelaksanaannya
kemungkinan membentuk lebih dari satu siklus yang mencakup keempat
komponen tersebut.
Sesuai dengan desain penelitian tindakan, jenis penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan karakteristiknya menurut (Depdikbud,
1999:8) sebagai berikut. (1) Situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosis
masalah dalam konteks tertentu, misalnya di kelas dalam sekolah dan berupaya
menyelesaikannya dalam konteks itu, (2) Upaya kolaboratif antara guru dan
peserta didik-peserta didiknya, yaitu suatu satuan kerjasama dengan tujuan
berbeda. Misalnya, bagi guru demi peningkatkan mutu profesionalnya dan bagi
peserta didik peningkatan prestasi belajarnya, (3) Self evaluatif yaitu kegiatan
modifikasi praktis yang dilakukan secara kontinu, dievaluasi dalam situasi yang
terus berjalan yang tujuan akhirnya adalah untuk peningkatan perbaikan dalam
praktek nyatanya, (4) Memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik, (5)
Sifat sasarannya situasional-spesifik dan tujuannya pemecahan masalah praktis.
Sesuai dengan langkah-langkah PTK yang dikemukakan Kemmis dan
Taggart (dalam Depdikbud,1999:6) maka dapat divisualisasikan dalam bentuk
gambar 3.1 berikut.
4. 31
B. Kehadiran Peneliti
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan.
Menurut Moleong (1996:21), kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif
adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data
dan akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian. Sehubungan dengan penelitian ini,
maka kehadiran peneliti di lapangan adalah menyusun rencana kegiatan,
melakukan pengamatan, mewawancarai peserta didik, melaksanakan tes awal dan
Rencana Awal
Rencana yang
direvisi
Rencana yang
direvisi
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Tindakan/
Observasi
5. 32
tes akhir pada setiap akhir tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak
sebagai guru dan dibantu teman sejawat dengan kualifikasi pendidikan S1.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dengan penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman
konsep dan pengetahuan prosedural peserta didik tentang aritmatika sosial akan
dilakukan di SMP Al Kautsar yang terletak di Jalan Pandan No. 361 Desa
Sumbersari kecamatan Srono kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilaksanakan
pada semester 2 tahun ajaran 2013/ 2014 di kelas VII. Penentuan kelas VII sebagai
tempat pelaksanaan tindakan adalah karena materi aritmatika sosial ada pada kelas
VII semester 2.
Selanjutnya, Ditetapkannya kelas VII SMP Al Kautsar Srono sebagai
lokasi penelitian didasari pertimbangan sebagai berikut: (1) Peneliti adalah guru
matematika pada SMP Al Kautsar Srono, (2) Strategi pembelajaran yang
digunakan pada SMP Al Kautsar Srono masih bersifat konvensional, (2)
Guru/Peneliti masih kesulitan dalam mengajarkan materi Aritmatika sosial.
D. Tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dirancang peneliti mengikuti model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam depdikbud, 1999:5) yang terdiri
atas beberapa tahap antara lain perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan
(observe), dan refleksi (reflect) yang akan membentuk suatu siklus.
1. Perencanaan (plan)
Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan antara lain: menyusun
rencana pembelajaran untuk materi aritmatika sosial, menyiapkan media
6. 33
pembelajaran berupa potongan sterofom, uang mainan, dan ATK, menyiapkan LK
untuk materi aritmatika sosial, menyiapkan perangkat tes akhir, menyiapkan
lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan dan handycame untuk
merekam data kegiatan diskusi dalam kelompok, mengkoordinasi program kerja
pelaksanaan tindakan dengan teman sejawat dan guru matematika.
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap
perencanaan adalah menyiapkan dan menyusun instrumen penelitian. Adapun
instrumen yang harus disiapkan adalah :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks
pembelajaran sebagai berikut:
Guru membagikan media pembelajaran tentang penjualan dan pembelian
yaitu berupa potongan-potongan sterofom dan uang mainan.
Menjelaskan secara garis besar apa yang harus dikerjakan peserta didik.
Membagikan lembar kerja dan meminta peserta didik saling berdiskusi
dalam satu kelompok.
Menyajikan soal-soal yang berkaitan dengan materi penjualan, pembelian,
untung dan rugi
b. Menyusun lembar kerja (LK).
c. Menyiapkan soal tes awal dan tes akhir.
d. Menyusun format lembar observasi kegiatan guru dan peserta didik.
e. Menyusun format pedoman wawancara.
f. Menyusun lembar validasi RPP, LK, tes, observasi kegiatan guru dan peserta
didik, serta pedoman wawancara.
7. 34
2. Pelaksanaan Tindakan (Act)
Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan adalah menerapkan
rencana kegiatan pembelajaran yang telah dibuat. Penerapan tindakan dilakukan
dua kali pertemuan pada setiap siklus. Hal-hal yang harus dilakukan peneliti yang
sekaligus berperan sebagai guru dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan
pengetahuan prosedural. Pelaksanaan pembelajaran perlu diusahakan tidak
menyimpang dari desain RPP yang sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan
tindakan.
b. Mengadakan tes akhir.
3. Observasi (Observe)
Pada pelaksanaan tindakan, peneliti dan kolaborator yang terdiri dari guru
kelas dan observer perlu melakukan observasi melalui kegiatan berikut ini:
a. Selama proses pembelajaran observer mengamati kegiatan guru dan kegiatan
peserta didik dengan mengisi format lembar observasi kegiatan guru dan
kegiatan peserta didik.
b. Merekam kegiatan pembelajaran peserta didik selama proses pemberian
tindakan
yaitu ketika peserta didik melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan
LK, saat peserta didik mengunakan media pembelajaran untuk menemukan
konsep, dan saat peserta didik mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
c. Melakukan wawancara kepada peserta didik
8. 35
Pemilihan subjek wawancara didasarkan pada pemahamanpeserta didik
yaitu dipilih 2 peserta didik dari kelompok tinggi, 2 peserta didik dari kelompok
sedang, dan 2 peserta didik dari kelompok rendah. Pengelompokan ini didasarkan
dari nilai tes awal, tes akhir dan dari proses pemberian tindakan.
Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan pelaksanaan tindakan yang digunakan sebagai acuan bagi tindakan
berikutnya.
4. Refleksi (Reflect)
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perefleksian,
berikut rinciannya;
a. Jawaban peserta didik untuk setiap butir soal tes dikaji kemudian
dikelompokkan berdasarkan ketepatan dan kelogisan pemberian alasan
jawaban
b. Menghitung skor rata-rata tes akhir peserta didik
c. Mendeskripsikan data dari hasil observasi dan wawancara
d. Setelah melakukan analisis, peneliti melakukan refleksi yaitu memikirkan
ulang apa yang sudah dilakukan, apa yang belum dilakukan, dan apa yang
perlu disempurnakan.
e. Peneliti bersama pengamat melakukan diskusi guna membahas hasil tes akhir,
observasi pelaksanaan tindakan dan hasil wawancara yang dilakukan. Peneliti
bersama pengamat mengkaji dan mempertimbangkan apakah siklus sudah
mencapai kriteria atau belum.
9. 36
E. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data yang diperoleh dari penelitian ini disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 3.1 Data dan Sumber Data
Data Sumber Data
Hasil kajian pemahaman konseptual dan pengetahuan
prosedural dari dua tes yaitu tes awal sebelum tindakan dan
tes akhir tindakan Peserta didik
Skor hasil tes awal dan skor hasil tes akhir tindakan
Skor hasil observasi kegiatan guru melalui lembar
observasi, catatan lapangan dan rekaman Observer
Skor hasil observasi kegiatan peserta didik melalui lembar
observasi, catatan lapangan dan rekaman
Hasil wawancara melalui rekaman
ValidatorSkor hasil validasi RPP
Skor hasil validasi LK
Skor hasil validasi pedoman wawancara
Skor hasil lembar observasi kegiatan guru
Skor hasil validasi lembar observasi kegiatan peserta didik
Subjek penelitian dalam wawancara ini adalah 6 orang peserta didik
dengan latar belakang kemampuan akademik yang berbeda, 2 orang peserta didik
yang berkemampuan tinggi, 2 orang peserta didik berkemampuan sedang, dan 2
orang peserta didik berkemampuan rendah. Penentuan subjek penelitian dalam
wawancara diawali dari hasil tes dan proses pemberian tindakan.
F. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
peningkatan pemahaman konseptual dan pengetahuan prosedural pada materi
aritmatika sosial adalah sebagai berikut.
1. Tes
Jenis tes yang diberikan pada peserta didik ada dua yaitu tes awal dan tes
akhir. Tujuan dari tes awal adalah untuk (1) mengetahui pemahaman konseptual
10. 37
dan pengetahuan prosedural prasyarat yang dimiliki peserta didik dalam materi
aritmatiak sosial yaitu operasi bilangan bulat dan aljabar, (2) digunakan sebagai
acuan untuk pembagian kelompok yang heterogen, (3) pemilihan 6 peserta didik
sebagai subjek wawancara yang meliputi 2 orang peserta didik berkemampuan
tinggi, 2 peserta didik berkemampuan sedang, dan 2 peserta didik berkemampuan
rendah.
Kategori kemampuan peserta didik tersebut ditunjukan oleh rentang nilai
tes sebagai berikut yaitu minimal 40% kategori kemampuan rendah, antara 40%
dan 80% kategori kemampuan sedang dan minimal 80% kategori kemampuan
tinggi. Rentangan kategori kemampuan peserta didik disesuaikan dengan hasil tes
peserta didik. Tes akhir dimaksud untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konseptual dan pengetahuan prosedural setelah tindakan pembelajaran dengan
metode pembelajaran penemuan terbimbing dan untuk ditelusuri sejauh mana
pemahaman konseptual dan pengetahuan prosedural guna melakukan refleksi
pada tindakan siklus berikutnya. Pemberian skor tes didasarkan pada rubrik
penilaian yang disusun peneliti yang sebelumnya akan dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing. Sebelum digunakan, soal tes, divalidasi oleh validator terlebih
dahulu.. Materi tes awal dan banyak soal dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
untuk soal dan pedoman penilaian terlampir
No. Tujuan Pembelajaran Nomor Soal
1
Mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan
sebaliknya
1
2
Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian pada pecahan dan desimal
2,3
3
Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian pada aljabar
4,5
11. 38
Tes awal dan tes akhir berupa soal uraian terdiri dari masing-masing 5 soal
yang dikerjakan peserta didik dalam waktu 35 menit secara individu. Dari waktu
35 menit, peserta didik diberikan waktu 7 menit pada setiap soal untuk berfikir
menuliskan jawaban secara prosedural.
Tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman konseptual dan
pengetahuan prosedural peserta didik terhadap materi aritmatika sosial. Materi tes
akhir yang dimaksud adalah penjualan, pembelian, untung-rugi, diskon, bruto,
tara, netto, dan bunga tunggal. Materi tes akhir dan jumlah soal dapat dilihat pada
tabel 3.3 berikut: untuk soal dan pedoman penilaian terlampir.
No. Tujuan Pembelajaran Nomor Soal
1
Menghitung untung dan rugi dari pembelian
dan penjualan
1
2 Menghitung diskon 2
3 Menghitung bruto, tara, dan netto 3
4 Menghitung bunga tunggal 4
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan proses
pembelajaran penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan
pengetahuan prosedural pada materi aritmatika di kelas VII SMP Al Kautsar Srono.
Lembar observasi terdiri dari dua instrumen, yaitu Lembar observasi kegiatan peserta
didik dan lembar observasi kegiatan guru.
Lembar observasi peserta didik dibuat untuk memperoleh gambaran tentang
aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran diskor berdasarkan aktivitas-aktivitas peserta
didik didalam kelas. Pedoman penskoran berdasarkan banyaknya deskriptor yang
dilakukan oleh peserta didik. Data hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama
12. 39
kegiatan pembelajaran berlangsung dianalisis dengan menggunakan persentase sebagai
berikut.
Persentase nilai rata-rata (NR) = %100
maksimalskor
skorjumlah
Taraf keberhasilannya sebagai berikut:
90%≤ NR ≤ 100% : sangat baik
80%≤ NR < 90% : baik
70%≤ NR < 80% : cukup
60%≤ NR < 70% : kurang
0%≤ NR < 60% : sangat kurang
Aktivitas peserta didik dikatakan baik jika rata-rata skor dari semua aspek yang
dinilai berada pada kategori baik atau sangat baik. Dengan demikian, maka hasil analisis
data yang tidak memenuhi dari salah satu kategori baik atau sangat baik pada penelitian
ini akan dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi perangkat pembelajaran yang telah
diujicobakan. Ada tiga kemungkinan hasil observasi dari pengamat: (1) penilaian kedua
pengamat berada pada kategori baik atau sangat baik, maka hasil observasi langsung
diambil, (2) penilaian kedua pengamat tidak jauh berbeda, maka hasilnya akan diambil
salah satu yang lebih tepat, (3) penilaian kedua pengamat berbeda sama sekali, maka
hasilnya akan didiskusikan bersama-sama dengan pengamat.
Sedangkan lembar observasi guru dibuat untuk memperoleh gambaran tentang
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran diskor berdasarkan RPP yang dilakukan guru dengan diperjelas pada
indikator dan deskriptor dari RPP tersebut. Pedoman penskoran berdasarkan banyaknya
deskriptor yang dilakukan oleh guru. Data hasil pengamatan aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran dianalisis dengan menggunakan persentase sebagai berikut.
13. 40
Persentase nilai rata-rata (NR) = %100
maksimalskor
skorjumlah
Taraf keberhasilannya sebagai berikut:
90%≤ NR ≤ 100% : sangat baik
80%≤ NR < 90% : baik
70%≤ NR < 80% : cukup
60%≤ NR < 70% : kurang
0%≤ NR < 60% : sangat kurang
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan baik jika rata-rata
skor dari semua aspek yang dinilai berada pada kategori baik atau sangat baik. Dengan
demikian, maka hasil analisis data yang tidak memenuhi dari salah satu kategori baik atau
sangat baik pada penelitian ini akan dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi
perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan. Ada tiga kemungkinan hasil observasi
dari pengamat: (1) penilaian kedua pengamat berada pada kategori baik atau sangat baik,
maka hasil observasi langsung diambil, (2) penilaian kedua pengamat tidak jauh berbeda,
maka hasilnya akan diambil salah satu yang lebih tepat, (3) penilaian kedua pengamat
berbeda sama sekali, maka hasilnya akan didiskusikan bersama-sama dengan pengamat.
3. Wawancara
Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada
peserta didik sebagai subyek wawancara untuk menggali informasi yang
diperlukan. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ini meliputi: (1) sejauh
mana pemahaman konseptual peserta didik tentang materi aritmatika sosial bila
diungkapkan secara lisan, (2) kesulitan yang dirasakan peserta didik saat
mempelajari materi aritmatika sosial (3) kesulitan/hambatan yang dirasakan
peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dengan metode penemuan
14. 41
terbimbing, (4) respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara terbuka dan jujur
dengan menggunakan alat perekam.
4. Lembar Validasi
Lembar validasi terdiri dari lembar validasi rencana pelaksanaan
pembelajaran, lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar validasi
lembar kerja peserta didik, lembar validasi tes, lembar validasi lembar observasi,
dan lembar validasi pedoman wawancara.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Tes Tulis
Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes awal sebelum
pemberian tindakan dan tes akhir yang dilakukan di akhir tindakan setiap siklus
yang dikerjakan peserta didik secara individu. Data hasil tes awal digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki peserta didik dalam
mengestimasi, mengetahui tingkat kemampuan awal yang dimiliki peserta didik
dalam materi prasyara yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan kelas
subjek penelitian, menentukan subjek wawancara dan sebagai acuan pembentukan
kelompok diskusi. Data tes akhir digunakan untuk menelusuri pemahaman
konseptual dan pengetahuan prosedural, penentuan subjek wawancara dan
dijadikan acuan untuk membuat rencana pembelajaran. Untuk menentukan skor
hasil tes digunakan pedoman penskoran yang telah disiapkan peneliti.
15. 42
2. Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk
merekam dan mengamati langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran sesuai dengan indikator yang dirancang dalam lembar
observasi kegiatan guru dan peserta didik. Peneliti dibantu oleh 2 orang observer,
yaitu 1 orang guru matematika yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun
mengajar matematika dan 1 orang teman sejawat yang berlatar pendidikan S1
pendidikan matematika. Sebelum melakukan observasi, kedua observer diberikan
pengarahan oleh peneliti terhadap apa saja yang akan diamati. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan oleh peneliti.
3. Wawancara
Wawancara dilaksanakan antara peneliti dengan peserta didik dengan
tujuan untuk mengetahui secara lebih jelas pemahaman konseptual peserta didik,
kesulitan materi aritmatika sosial, kesulitan pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing dan trespon peserta didik terhadap pembelajaran penemuan
terbimbing. Peserta didik yang diwawancarai terdiri dari 6 peserta didik, yaitu 2
peserta didik berkemampuan tinggi, 2 peserta didik berkemampuan sedang dan 2
peserta didik berkemampuan rendah berdasarkan skor tes awal, skor tes akhir.
Kegiatan wawancara diberikan dua kali yaitu setelah tes awal dan setelah
pelaksanaan tes akhir. Pedoman wawancara setelah tes awal disesuaikan dengan
yang dihadapi peserta didik setelah mengerjakan tes awal, kemudian untuk
wawancara setelah tes akhir tindakan, disiapkan pedoman wawancara yang telah
divalidasi, selanjutnya pelaksanaan wawancara direkam menggunakan alat
perekam.
16. 43
4. Dokumentasi
Peneliti melakukan dokumentasi proses dan hasil pekerjaan peserta didik,
tugas kelompok, foto-foto kegiatan pembelajaran, dan merekam dengan
Handycam semua kegiatan peserta didik di kelas selama proses pembelajaran
berlangsung sesuai dengan syntax pembelajaran yang telah disusun, sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat diperbaiki pada
siklus berikutnya. Hasil perekaman ini juga digunakan untuk mendeskripsikan
pelaksanaan pembelajaran dalam membuat laporan.
Data yang terkumpul akan terdiri dari hasil tes, observasi, wawancara,
catatan lapangan, dan angket. Analisis data akan dilakukan setiap kali setelah
pemberian suatu tindakan. Teknik analisis data yang akan digunakan adalah
model alir (flow model) yang dikemukakan Miles dan Huberman (1992:18) yang
meliputi kegiatan (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) menarik
kesimpulan serta verifikasi.
(1) Mereduksi data
Mereduksi data adalah kegiatan menyeleksi, menfokuskan, dan menyederha-
nakan semua data mentah dan kasar yang telah diperoleh. Reduksi data dapat dilakukan
dengan memilih, menyederhanakan, menggolongkan sekaligus menyeleksi informasi
yang relevan dengan masalah penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi
yang jelas sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
(2) Penyajian data
Penyajian data adalah kegiatan menyajikan hasil reduksi data secara naratif
sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan dan keputusan pengambilan tindakan.
Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk
17. 44
tindakan selanjutnya. Hasil penafsiran dan evaluasi dapat berupa (a) perbedaan antara
jenis penelitian dan pelaksanaan tindakan, (b) perlunya perubahan tindakan, (c) alternatif
tindakan yang dianggap tepat, (d) persepsi peneliti, guru, dan teman sejawat mengenai
tindakan yang telah dilaksanakan, dan (e) kendala-kendala yang muncul dan alternatif
pemecahannya.
(3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah memberikan simpulan
terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini juga mencakup pencarian
makna data serta pemberian penjelasan. Kegiatan verifikasi merupakan kegiatan
mencari validitas simpulan. Kegiatan yang dilakukan adalah menguji kebenaran,
kekokohan, dan kecocokan makna yang ditemukan