SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
BAB I

                                PENDAHULUAN




       Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berlangsung pesat
seiring berkembanganya kebutuhan manusia akan informasi. Pada era informasi ini
khalayak butuh informasi akurat dan cepat untuk menunjang aktivitas mereka dalam
dunia agama, pekerjaan, pendidikan,sosial, budaya, bahkan hiburan. Informasi yang
cepat dapat terwujud dengan suatu proses komunikasi yang disebut komunikasi
massa. Komunikasi massa dapat terwujud karena diproduksi oleh suatu lembaga
media massa, kemudian media massa tersebut memberikan informasi kepada
khalayak secara hampir bersamaan. Setiap komunikasi massa mempunyai model dan
ciri khas masing-masing serta dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan
komunikasi massa.

       Tujuan dari laporan ini adalah mengetahui apa saja jenis model komunikasi
massa yang telah dikemukakan oleh para ahli, latar belakang terciptanya model-model
komunikasi, bagaimana proses penyampaian informasi itu dibuat sampai diterima
oleh khalayak, serta penjabaran secara keseluruhan tentang aspek-aspek yang
terkandung dalam komunikasi massa tersebut.

       Semoga laporan ini dapat membantu bagi kami khususnya dan para pembaca
pada umumnya untuk memahami perkembangan komunikasi massa beserta model-
model komunikasi massa.




                                     1
BAB II

                 TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI MASSA




1. Pengertian Komunikasi Massa




       Komunikasi massa ( mass comunication ) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak ( surat kabar, majalah) atau elektronik
(radio,televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang
yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umu, disampaikan
secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektonik). Meskipun khalayak
ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga ( dalam bentuk saran-saran yang
sering tertunda), proses komunikasi didominasi oleh lembaga, karena lembagalah
yang menentukan agendanya. Komunikasi antarpribadi, komunkasi kelompok,
komunikasi publik dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk
mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.




2. Pengertian Komunikasi Massa Menurut Beberapa Ahli



                                      2
Para ahli komunikasi mengemukakan pendapat dan hasil penelitiannya tentang
komunikasi massa, diantaranya :




       a. Produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
       pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
       industri. ( Gerbner)




       b. Suatu bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka
       melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung, satu arah pada publik
       yang tersebar.




       c. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
       kepada sejumlah khalayak yang tersebat, heterogen dan anonim melalui media
       cetak atau elekronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak
       dan sesaat. ( Jalaludin Rakhmat)




3. Unsur-unsur Komunikasi Massa




1. Terlembagakan

2. Pesan bersifat umum atau serentak

3. Komunikate bersifat heterogen, anonim, dan banyak

4. Proses berlangsung satu arah

5. Umpan balik tertunda




                                       3
4. Kriteria Komunikasi Massa




 Kiteria                                Komunikasi Massa
 Komunikator                            Organisasi kompleks
 Pesan                                  Umum
 Saluran                                Elekronik dan Cetak
 Khalayak                               Massa
 Umpan Balik                            Tertunda
 Kontak                                 Sekunder
 Contoh                                 Berita TV



5. Karakteristik Komunikasi Massa




a. Komunikasi Bersifat Umum

       Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka
untuk semua orang. Meskipun pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka,
sama sekali terbuka juga jarang diperoleh, disebabkan faktor yang bersifat paksaan
yang timbul karena struktur sosial. Pengawasan terhadap faktor tersebut dapat
dilakukan secara resmi sejauh bersangkutan dengan larangan dalam bentuk hukum
terutama yang berhubungan dengan penyiaran ke luar negeri. Penggunaan lebih
banyak media audio-vidual, kemajuan teknik untuk mencapai jarak jauh dan
perluasan usaha bebas buta huruf, cenderung untuk mempercepat menuju keterbukaan
yang luas.




b. Komunikasi Bersifat Heterogen

       Perpaduan antara jumlah komunikan yang besar dalam komunikasi massa
dengan keterbukaannya dalam memperoleh pesan – pesan komunikasi erat sekali
hubungannya dengan sifat heterogen komunikan.


                                    4
Massa dalam komunikasi massa terajdi dari orang – orang yang heterogen yang
meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda,
dengan kebudayaan yang beragam berasal dari berbagai lapisan masyarakat,
mempunyai pekerjaan yang berjenis – jenis maka oleh karena itu mereka berbeda pula
dalam kepentingan , standar hidup dan derajat kehormatan, kekuasaan dan pengaruh.

       Jelasnya, komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang
disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku yang
sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama, meskipun demikian orang –
orang yang berinteraksi tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan
tidak terorganisasikan. Komposisi komunikan tersebut tergeser – geser terus –
menerus, serta tidak mempunyai kepemimpinan atau perassaan identitas.




c. Media massa menimbulkan keserempakan

       Yang dimaksud dengan keserempakan ialah keserempakan kontak dengan
sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk
tersebut satu sam lainnya berada dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi dalam hal
ini melebihi media cetak.

       Ada dua segi penting mengenai kontak yang langsung itu ; pertama :
kecepatan yang lebih tinggi dari penyebaran dan kelangsungan tanggapan ; kedua :
keserempakan adalah penting untuk keseragaman dalam seleksi dan interpretasi pesan
–pesan. Tanpa komunikasi massa hanya pesan – pesan yang sangat sederhana saja
yang disiarkan tanpa perubahan dari orang yang satu ke orang uang lain.




d. Hubungan komunikator – komunikan bersifat non- pribadi

       Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dengan komunikan
bersifat non pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang – orang yang
dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non
                                      5
pribadi, ini timbul disebabkan tekhnologi dari penyebaran yang massal dan sebagian
  lagi dikarenakan syarat – syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum. Yang
  terakhir ini,umpamanya mencakup keharusan untuk objektif dan tanpa prasangka
  dalam memilih dan menanggapi pesan komunikasi yang mempunyai norma – norma
  penting.

         Komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu arah
  ( one way communication ), dan ratio output – input komunikan sangat besar. Tetapi
  dalam hubungan komunikator dengan komunikan itu terdapat mekanisme resmi
  ( siaran komersial).




  6. Model-Model Komunikasi Massa




  1. Tipologi Model

                                   Semua Model




                         Model Simbolik                      Model Fisik




Model Mental     Model Matematik    Model Verbal   Model Ikonik     Model Analog




                                          6
Kemajuan teknologi komunikasi secara masal semakin pesat. Media massa
seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet berkembang mengikuti
kemajuan berpikir manusia. Kemajuan teknologi komunikasi massa berpengaruh
besar pada kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.      Perkembangan
komunikasi masa itu menghasilkan beberapa teori model komunikasi. Yaitu:




2. Macam Model-Model Komunikasi




a. Model Jarum Hipodermik

       Dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1930-an

Dalam hubungannya dengan komunikasi massa, istilah “model jarum hipodermik”
mengandung anggapan dasar bahwa media massa menimbulkan efek yang kuat,
terarah, segera dan langsung itu adalah sejalan dengan pengertian “perangsang
tanggapan (stimulus-response)” yang mulai dikenal sejak penelitian ilmu jiwa pada
tahun 1930-an.

       Media massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang mencotok
massa komunikan yang pasif.

Elihu Katz mengatakan, bahwa model tersebut terdiri dari:

       1. Media yang sangat ampuh mampu memasukkan idea pada benak yang tidak
       berdaya.

       2. Massa komunikan yang terpecah-pecah, yang terhubungkan dengan media
       massa, tetapi sebaliknya komunikan tidak terhubungkan satu sama lain.


                                     7
b. Model Komunikasi Satu Tahap

       Model komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluran media massa
berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan
melalui orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak
menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.

       Model komunikasi satu tahap adalah model jarum hipodermik yang
dimurnikan, tetapi model satu tahap mengakui, bahwa:

       1. Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat.

       2. Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan

         Yang selektif mempengaruhi suatu pesan.

       3. Untuk setiap komunikan terjadi efek yang berbeda.

Selanjutnya model satu tahap memberi keleluasaan kepada saluran komunikasi massa
untuk memancarkan efek komunikasi secara langsung.




c. Model Komunikasi Dua Tahap

       Dikemukakan oleh Lazarfeld, Berelson, dan Gaudet pada tahun 1948




                                     8
Riset yang melahirkan teori difusi dan pengaruh dilakukan pada tahun 1940
oleh Paul Lazarsfeld terhadap masyarakat kota New York. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Lazarsfeld menunjukan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh
komunikasi massa dipengaruhi juga oleh faktor lain yaitu oleh komunikasi antar
personal. Lazarsfeld menamainya sebagai two-step flow hipotesis. Teori ini masih
mempunyai pengaruh yang sangat besar mengenai studi komunikasi massa,
terutama terhadap studi mengenai khalayak. Pada studi awalnya Lazarsfeld
menemukan bahwa informasi dan pengaruh dari media massa disebarluaskan oleh
para penentu opini kepada khalayak luas, setelah mereka menerima informasi dari
media, sehingga isi pesan media tidak serta merta tersebar dan apalagi menjadi opini
publik dalam khalayak yang luas.

       Mereka menyatakan bahwa idea-idea seringkali datang dari radio dan surat
kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat (opinion leaders) dan dari mereka ini
kemudian menuju komunikan yang kurang giat. Tahap pertama adalah dari
sumbernya, yakni komunikator kepada pemuka pendapat yang mengoperkan
informasi. Sedang tahap kedua ialah dari pemuka pendapat kepada pengikut-
pengikutnya, yang juga mencakup penyebaran pengaruh.

       Model komunikasi dua tahapi ini menyebabkan kita menaruh perhatian kepada
peranan media massa dan komunikasi antarpribadi. Model dua tahap ini melihat
media massa ini sebagai perorangan yang berinteraksi. Pada kebanyakan komunikasi
massa tampak bahwa sebuah pesan melaju dari sumbernya, yakni komunikator,
melalui saluran media massa, menuju komunikan sebagai pihak penerima, yang

                                     9
kemudian sebagai kebalikannya memberi tanggapan kepada pesan atau kepada orang-
orang yang berinteraksi dengannya.

       Dari penelitian model komunikasi dua tahap dua tahap ini timbul dua
keuntungan dari hipotesis model komunikasi dua tahap tersebut. Yaitu:

       1. Suatu pemusatan kegiatan terhadap kepemimpinan opini dalam komunikasi

         massa.

       2. Beberapa perbaikan dari komunikasi dua tahap, seperti komunikasi satu

         tahap dan komunikasi tahap ganda.




d. Model Komunikasi Tahap Ganda

       Model ini menggabungkan model komunikasi jarum hipodermik, model
komunikasi satu tahap, dan model komunikasi dua tahap. Model komunikasi tahap
ganda ini didasarkan pada fungsi penyebaran yang berurutan yang terjadi pada
kebanyakan situasi komunikasi. Model ini menyatakan bahwa lajunya komunikasi
dari komunikator kepada komunikan terdapat jumlah “relay” yang berganti-ganti.
Beberapa komunikan menerima pesan langsung melalui saluran dari komunikator
yang lainnya terpindahkan dari sumnernya beberapa kali.

       Jumlah tahap yang pasti dalam proses ini bergantung pada maksud dan tujuan
komunikator, tersedianya media massa dengan kemampuan untuk menyebarkannya,
sifat dari pesan, dan nilai pentingnya pesan bagi komunikan.




e. Model DeFleur

Dikemukakan oleh DeFleur




                                      10
Model DeFleur merupakan model komunikasi massa dari perluasan model-
model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan Weaver, dengan
memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan
balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver), dan sasaran (destination ) sebagai fase-fase yang terpisah dalam
proses komunikasi massa.

                                   MASS MEDIUM

                                       DEVICE




   Source          Transmitter         Channel           Receiver        Destination




                                          NOISE




 Destination         Receiver          Channel        Transmitter         Source




                                     FEEDBACK

                                       DEVICE




       Transitter dan receiver dalam model DeFleur pararel dengan encoder dan
decoder dalam model Schramm. Source dan transmitter adalah dua fase atau dua
fungsi berbeda yang dilakukan seseorang.

                                     11
Contohnya:

       Ketika seseorang berbicara, ia memilih simbol-simbol untuk menyatakan
makna denotatif dan konotatif ( merumuskan makna ke dalam pesan ) dan kemudian
mengucapkannya secara verbal atau menuliskan simbol-simbol ini sedemikian rupa
sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat didengarkan atau dilihat yang dapat
dipersepsi sebagai rangsangan oleh khalayaknya.

       Fungsi receiver dalam model DeFleur adalah menerima informasi dan
menyandi –baliknya-mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem
simbol yang signifikan). Dalam komunikasi tertulis, mekanisme visual mempunyai
fungsi yang sejajar.




f. Model Westley dan MacLean

       Dipopulerkan oleh teoretikus komunikasi yaitu Bruce Westley dan Malcom
MacLean pada tahun 1957




       Bruce Westley dan MacLean merumuskan suatu model          yang mencakup
komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses
komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell, dan
model Sannon-Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan
orang yang tidak terbatas ( dari X1 hingga X00), yang kesemuanya merupakan
                                    12
“objek orientasi,” menempatkan suatu peran C di antara A dan B, dan menyediakan
umpan balik.

       Dalam komunikasi massa umpan balik bersifat minimal dan tertunda.
Contohnya:

       Penceramah agama, calon presiden yang berdebay dalam rangka kampanye
politik, atau pemasang iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara langsung
mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa. Umpan balik
dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa
minggu kemudian.

       Westley dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C). C adalah “penjaga
gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader) yang menerima
pesan (X’) dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3, X4)
dalam lingkungannya. Menggunakan informasi ini,penjaga gawang kemudian
menciptakan pesannya sendiri (X”) yang ia kirimkan kepada penerima (B). Maka
terbentuklah suatu sistem penyaringan, karena penerima tidak memperoleh informasi
langsung dari sumbernya, melainkan dari orang yang memilih informasi dari berbagai
sumber.

Contonya:

       Bila Anda punya minat pada komunikasi hewan, Anda dapat membaca
sejumlah buku dan menonton film dokumenter yang disiarkan televisi mengenai hal
tersebut.

       Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arah: dari
penerima ke penjaga gerbang, dari penerima ke sumber media massa, dan dari
pemimpin pendapat ke sumber media massa.

       Westley dan MacLean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu.
Bahkan, mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau suatu
lembaga sosial. Model Westley dan MacLean mencajup beberapa konsep penting:
umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi
massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam
komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposif)

                                    13
dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan
yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam
lingkungan. Pesan nonpurposif adalah yang dikirimkan sumber kepada penerima
secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk
mempengaruhi penerima.




g. Model Berlo

       Dikemukakan oleh David K. Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960.




                                    14
Model Berlo dikenal dengan model SCMR, kepanjangan dari Source
(sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Berlo juga
menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi-balik (decoder) dalam
proses komunikasi. Penyandi bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber
dalam bentuk pesan.

Contohnya:

       Menteri Sekertaris Negara dapat berfungsi sebagai penyandi dalam konfrensi
pers yang ditayangkan sebuah stasiun televisi. Senada dengan itu, penerima
membutuhkan penyandi-balik untuk menerjemahkan pesan yang ia terima. Dalam
kebanyakan kasus, penyandi-balik adalah perangkat keterampilan indrawi penerima.

       Dalam komunikasi massa, terdapat banyak saluran: televisi, radio, surat kabar,
buku, dan majalah. Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi
oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan
budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, stuktr, isi, perlakuan, dan kode.
Salurannya berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar, menyentuh,
membaui, dan merasai (mencicipi). Odel ini bersifat organisasional daripada
mendeskripsikan proses karena tidak menjelasakan umpan balik.

       Salah satu kelebihan model Berlo adalah tidak terbatas pada komunikasi
massa dan bersifat heuristik ( merangsang penelitian). Namun, model Berlo juga
mempunyai keterbatasan yaitu enyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis
ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah, upan balik yang diterima
pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafik-nya, dan komunikasi
nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.




h. Model Lasswell

       Dikemukakan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948

Lasswell mengemukakan teori komunikasi berupa ungkapan verbal, yakni

Who

Say What
                                     15
In Which Channel

To Whom

With What Effect?




       Sumbangan pemikiran Lasswel dalam kajian teori komunikasi massa adalah
identifikasi yang dilakukannya terhadap tiga fungsi dari komunikasi massa. Pertama
adalah kemampuan kemampuan media massa memberikan informasi yang berkaitan
dengan lingkungan di sekitar kita, yang dinamakannya sebagai surveillance. Kedua,
adalah kemampuan media massa memberikan berbagai pilihan dan alternatif dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat, yang dinamakanya sebagai fungsi
correlation. Ketiga adalah fungsi media massa dalam mensosialisasikan nilai-nilai
tertentu kepada masyarakat, yang dalam terminologi Laswell dinamakan sebagai
transmission (Shoemaker dan Resse, 1991 : 28-29). Dalam perkembangannya,
Charles Wright menambahkan fungsi keempat yaitu entertainment, di mana
komunikasi massa dipercaya dapat memberi pemenuhan hiburan bagi para konsumen
dengan dikontrol oleh para produsen (Shoemaker dan Resse, 1991 : 28).

       Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut
mengisyaratkan bahwa lebih dari satu aliran dapat membawa pesan. Unsur (Who)
merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh “penjaga
gerbang”), sedangkan unsur pesan (Say What) merupakan bahan untuk analisis isi.
Saluran komunikasi (In Which Channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima
(To Whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (With
What Effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan
komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.

       Model Lasswell memiliki kekurangan yaitu model ini mengisyaratkan
kehadiran   komunikator   dan   pesan    yang   bertujuan   dan   dianggap   terlalu

                                    16
menyederhanakan masalah. Tetapi , kelebihan model Lasswell ialah fokus terhadap
aspek-aspek penting komunikasi.




i. Model Opini Publik dan Gelombang Kebisuan




       Noelle-Newman sebenarnya adalah peneliti politik Jerman. Ia mengadakan
observasi dalam pemilihan umum yang memperlihatkan adanya beberapa pandangan
nampaknya lebih berjalan baik daripada pandangan yang lainnya. Kadang-kadang
sebagian publik lebih memilih untuk diam saja atau membisu mengenai opini yang
ada dalam pikiran mereka daripada memperbincangkannya. Jika opini umum dari
media massa semakin tersebar dan meluas di masyarakat, maka semakin senyap suara
perseorangan yang berlawanan dengan pendapat umum yang lebih dominan. Noelle-
Newmann kemudian menyebut proses ini sebagai gelombang kebisuan. Penelitian
yang dilakukannya berkaitan dengan kondisi di Jerman di tahun 1960 sampai dengan
1970-an, di mana Partai Demokrasi Sosial berkuasa pada saat itu. Kekuasaan partai
ini tidak lepas dari peran media massa yang cenderung kekiri-kirian di masa itu,
sejalan dengan ideologi Partai Demokrasi Sosial. Peran media massa yang seperti ini
mampu menciptakan gelombang kebisuan di dalam khalayak yang tidak menyukai
Partai Demokrasi Sosial. Yang tersisa hanyalah suara publik yang mendukung
kebijakan Partai Sosial Demokrat (McQuail, 1996 : 252).




       Teori yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Newman mengenai gelombang
kebisuan merupakan pengembangan dari teori mengenai opini publik dengan
melanjutkan analisis yang mampu menunjukan bagaimana komunikasi antar personal
dan media bekerja bersama-sama dalam membangun opini publik. Asumsi dasar yang
dikemukakan oleh Noelle-Newman adalah bahwa orang-orang pada umumnya secara
alamiah memiliki rasa takut terkucil. Dan dalam pengungkapan opini, mereka
berusaha menyatu dengan mengikuti opini mayoritas atau konsensus. Sumber
konsensus utama adalah media massa, dan akibatnya para jurnalis yang mungkin
memiliki pengaruh cukup besar untuk melakukan penetapan mengenai apa yang

                                    17
dipandang sebagai “iklim opini” yang berlaku pada saat tertentu dalam isu tertentu
atau yang lebih luas.




j. Model Heibert, Ungurait dan Bohn

       Heibert, Ungurait dan Bohn menggambarkan proses terjadinya komunikasi
massa dalam skema berikut (Agee, Ault, Emery; 1994:46):

         Model Komunikasi Massa




       Dalam skema tersebut, nampak bahwa komunikasi massa selalu berkenaan
dengan gatekeepers, regulator, media dan filters sebelum pesan sampai kepada
audience. Dalam proses tersebut, pesan bisa mengalami reduksi, defiasi maupun
manipulasi oleh berbagai pihak dan kepentingan dengan tujuan mendapatkan efek
yang diinginkan pada audience. Oleh karena itu, Media massa mempunyai peran yang
sangat signifikan dalam komunikasi massa.
       Penggunaan weblog sebagai media massa bahkan telah menimbulkan deviasi
terhadap konsep dan proses komunikasi massa itu sendiri. Dengan menggunakan
weblog, komunikator dapat langsung mengemukakan pikirannya kepada audience
tanpa terikat regulasi maupun kontrol dan tanpa melalui gatekeepeer atau filter. Oleh
karena itu, keorisinalan informasi yang disampaikan kepada audience bisa terjaga.
Selain itu, keberagaman sumber dan kemudahan publikasi beragam format informasi
dapat menghindari terjadi sentralisasi dan penyeragaman isi informasi dalam weblog-
weblog tersebut.



                                      18
k. Model Shannon

Dikemukakan oleh Shannon pada tahun 1949




       Teori matematikal ini acapkali disebut model Shannon dan Weaver, oleh
karena teori komunikasi manusia yang muncul pada tahun 1949, merupakan
perpaduan dari gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver. Shannon pada tahun
1948 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi permesinan (engineering
communication), yang kemudian bersama Warren pada tahun 1949 diterapkan pada
proses komunikasi manusia.

       Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah (message) untuk
dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik,
gambar, dan lain-lain. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat
(signal) yang sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah
media yang menyalurkan isyarat dari pemancara kepada penerima (receiver). Dalam
percakapan sumber informasi adalah benak (brain) pemancar adalah mekanisme suara
yang menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara.

7. Teori Agenda Setting

               Dari beberapa asumsi mengenai efek komunikasi massa, satu yang
bertahan dan bekembang dewasa ini menganggap bahwa media massa dengan
memberikan perhatian pada issue tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan
memiliki pengaruh terhada[ pendapat umum. Orang akan cenderung mengetahui

                                      19
tentang hal-hal yang di beritakan media massa terhadap isu - isu yang berbeda
               Teoritisi utama agenda setting adalah Maxwell McCombs dan Donald
shaw. Mereka menuliskan bahwa audience tidak hanya mempelajari berita-berita
dalam hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar
arti penting diberikan pada suatu isu topik dari cara media massa memberikan
penekanan terhadap topik tersebut. Misalnya dalam merefleksikan apa yang dikatakan
oleh para kandidat dalam suatu kampanye pemilu, media massa terlihat menentukan
mana                     yang                      topik                     prnting.
               Asumsi Agenda Setting ini memiliki kelebihan karena mudah
dipahami dan relative mudah untuk diuji. Dasar pemikirannya adalah diantara
berbagai topic yang dimuat media massa, topic yang mendapat lebih banyak perhatian
dari media akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap penting
dalam suatu periode waktu tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang
kurang mendapat perhatian dari media.
                                   Pada    tahun   1976,   McCombs     dan     Shaw
mengambil kasus Watergate sebagai ilustrasi dari fungsi agenda setting. Mereka
menunjukkan bahwa sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru dalam mengungkap
kasus politik yang korup, tetapi pemberitaan surat kabar yang sangat intensif dan
diikuti oleh penayangan dengar pendapat di dewn perwakilan melalui televise, telah
membuat kasus Watergate menjadi ‘topic of the year’.

8. Fungsi Komunikasi Massa

               Sejumlah upaya mencoba mensistimasikan fungsi utama media (tujuan
atau efek; dimaksudkan atau tidak dimaksudkan), yang pada mulanya dimulai oleh
Laswell yang memberikan ringkasan kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi
sebagai berikut : pengawasan, lingkungan, pertalian (korelasi) bagian-bagian
masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi warisan
kebudayaan. Wright memberikan skema dasar media ini untuk menggambarkan efek
media yang begitu banyak jumlahnya.

1. Fungsi Utama Media Massa Bagi Masyarakat

a. Informasi

- menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia
                                      20
- menunjukkan hubungan kekuasaan

- memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan

b. Korelasi

- menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi

- menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan

- melakukan sosialisasi

- mengkoordinasikan beberapa kegiatan

- membentuk kesepakatan

- menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif

c. Kesinambungan

- Mengekspresikan budaya dominant dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus
(subculture) serta perkembangan budaya baru.

- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai

d. Hiburan

- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi

- Meredakan ketegangan sosial

e. Mobilisasi

- Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan
ekonomi, pekerjaan dan agama



2. Fungsi Utama Media Massa Bagi Individu

a. Informasi

  - Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

   lingkungan, masyarakat, dan dunia

 - Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan pilihan

 - Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum

                                     21
- Belajar, rasa ingin tahu dan minat umum

   - Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan

   b. Indentitas Pribadi

   - Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

          - Menemukan model prilaku

          - Mengidenifikasikan diri dengan nilai-nilai lain

          - Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

   c. Integrasi dan Interaksi Sosial

   - memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati social

   - mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa

   memiliki

  - menemukan bahan percakapan dan interaksi social

  - memperoleh teman selain dari manusia

  - membantu menjalankan peran social

  - memungkinkan seorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman

   dan masyarakat

  d. Hiburan

  - Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan

  - Bersantai

  - Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis

  - Mengisi waktu

  - Penyaluran Emosi




9. Bentuk-Bentuk Komunikasi Massa

                                        22
1.    Surat Kabar

        Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah : (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca
secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, (2)
to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke
dalam focus berita, (3) to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca
yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.

2.    Majalah

        Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama,
yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum), (2) business
publication (majalah bisnis), (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra
dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbita berkala), (5) Public
Relations Magazines (Majalah Humas).

3.    Radio

        Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah
beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling
menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Keunggulan radio adalah
berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di
pantai dan berbagai tempat lainnya.

4. Televisi

        Dari semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan
manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu
menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.
        Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui
pertumbuhan televise kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi,
kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah
dikembangkan : Over the air reception of network and local station program, Cable,
Digital Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast satellite (DBS).


                                      23
5. Film

                 Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film
 lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton
 televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai
 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi
 imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.

 6. Komputer dan Internet

                 itu juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi
 perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh
 berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita
 terbaru setiap minggunya.




 10. Efek dan Dampak Komunikasi Massa

 1. Efek Komunikasi Massa

                 Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
 menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
 dahulu. Oleh karena itu, efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang
 dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji
 melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologis dan analisis sosial. Yang
 dimaksud dengan analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang merupakan hasil
 kerja dan berkaitan dengan wtak serta kodrat manusia

2. Dampak Sosial Media Massa

           Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak.
 Media membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang
 signifian. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki
 kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang
 bahaya merokok bagi perokok pasif. Disini secara instant media massa dapat
 membentuk kristalisasi opini public untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang-
 kadang kekuatan media massa hanya sampai pada ranah tertentu.
                                       24
11. Kompoonen-Komponen Komunikasi Massa

       Everett M. Rogers bahwa dalam kegiatan komunikasi ada empat elemen yang
harus diperhatikan, yaitu source, message, channel dan receiver.          Kemudian
komponen tersebut dibagi lagi menjadi lima bagian oleh Wilburr Schramm, yaitu
Source, Encoder, Signal, Decoder, Destination. Komponen-komponen tersebut
merupakan suatu syarat yang harus ada dalam suatu proses komunikasi, baik pada
komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa.

a.   Komunikator

       Jeremy     Tunshall     mendefinisikan     komunikator   sebagai     petugas
nonadministratif (nonclerical) di dalam organisasi-organisasi komunikasi, orang-
orang yang bekerja dalam memilih, menyusun dan merencanakan program-program,
cerita-cerita dan pesan-peasan lainnya untuk akhirnya disebarkan kepada khalayak.
Definisi tersebut menunjukkan komunikator meliputi para jurnalis, para petugas
perusahaan periklanan, produser siaran siaran radio dan televisi, serta para
penyunting. Melihat uraian tadi komunikasi massa pada umumnya adalah suatu
organisasi yang kompleks, yang dalam operasionalnya membutuhkan biaya yang
sangat besar . Ditinjau dari komponen komunikator, maka terdapat dua faktor yang
sangat menentukkan, yaitu:

1.   Source Credibility

       Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar akan
meningkatkan daya perubahan sikap, sedangkan kepercayaan yang rendah akan
menyebabkan berkurangnya daya perubahan yang diharapkan.

2.   Source Attractiveness
       Seorang komunikator harus mempunyai kemampuan untuk mengubah sikap
komunikan melalui mekanisme daya tarik, artinya komunikan merasa bahwa
komunikator terlibat atau turut serta dengan mereka.

b. Pesan



                                      25
Pesan komunikasi massa bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh
setiap orang. Severin dan Tankard (1992) bahwa komunikasi massa adalah sebagian
ketrampilan (skill), seni (art) dan ilmu (science). Tanpa dimensi seni menata pesan,
tidak mungkin media surat kabar, majalah, radio siaran, televise dan film dapat
memikat perhatian khalayak, yang pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah
sikap, pandangan, dan perilaku komunikan.

c. Media

        Media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat
perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous).
Jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio siaran,
televisi dan film.

        c.1. Pers

                Pers memiliki ciri yang khas dibandingkan media massa lainnya.
        Khalayak yang diterpanya bersifat aktif. Pesan melalui media pers
        diungkapkan dengan kata-kata, yang baru menimbulkan makna apabila
        khalayak menggunakan tatanan mentalnya (mental set) secara aktif. Selain itu
        diperlukan suatu tatanan bahasa yang khas yang disebut bahasa pers.

        c.2. Radio Siaran

                Media radio siaran termasuk media elektronik yang sifatnya sebagai
        pendengar media audio (didengar). Kelebihan media siaran radio yaitu pesan
        yang dibawakan oleh komunikator dapat ditata menjadi suatu kisah yang
        dihiasi dengan musik sebagai ilustrasi (backsound) dan efek suara (sound
        effect) sebagai unsur dramatisasi.

        c.3. Televisi

                Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat
        audio visual (didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan dan
        langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi.


                                       26
c.4.. Film

               Yang dimaksud dengan media film disini adalah film yang
       dipertunjukkan di gedung-gedugn bioskop. Film dan prosesnya mempunyai
       fungsi dan sifat mekanik atau nonelektronik, rekreatif, edukatif, persuasive
       atau noninformatif.

d. Khalayak

       Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah
besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan
heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

       Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai
dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya dan
sebagainya. Oleh karena itu, pesan itu akan difilter oleh khalayak yang menerimanya
       Filter utama yang dimiliki oleh khalayak adalah indra yang dipengaruhi oleh
tiga kondisi, yaitu

        1.    Budaya
               Pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa akan
       diberi arti yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang budaya khalayak

        2.    Psikologikal
                Pesan yang disampaikan media akan diberi arti sesuai dengan frame
        of reference dan field of experience khalayak.

       3.     Fisikal
               Kondisi fisik seseorang baik internal maupun eksternal akan
       mempengaruhi khalayak dalam mempersepsi pesan media massa.

       -      Kondisi fisik Internal, keadaan kesehatan seseorang

       -      Kondisi fisik Eksternal, keadaan lingkungan di sekitar komunikan


                                      27
Ketika menerima pesan dari media massa

       Regulator adalah lembaga atau individu yang mewakili lembaga berwenang
yang memberi perhatian atau tekanan berlebih terhadap poin-poin/kasus-kasus
tertentu serta mengurangi perhatian pada hal-hal lain.

f.    Gatekeeper

       Istilah Gatekeeper pertama kali digunakan oleh Kurt Lewin pada bukunya
Human Relation. Istilah ini mengacu pada proses: (1) suatu pesan berjalan melalui
berbagai pintu, selain juga pada (2) orang atau kelompok yang memungkinkan pesan
lewat. Gatekeepers dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu
pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.
       Fungsi utama gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima seseorang.
Gatekeeper membatasi pesan yang diterima komunikan. Editor surat kabar, majalah,
penerbitan juga dapat disebut gatekeepers. Seorang gatekeepers dapat memilih,
mengubah, bahkan menolak pesan yang disampaikan kepada penerima.




                                      28
BAB III

                                       PENUTUP




          Kesimpulan yang saya buat berdasarkan laporan tentang “Teori dan Model
Komunikasi Massa” ini adalah tahap-tahap komunikasi massa yang terdapat dalam model
komunikasi massa sangat penting peranannya, apabila salah satu tahap tidak terpenuhi maka
informasi yang disampaikan akan mengalami gangguan. Model-model komunikasi massa
juga memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai proses penyampaian pesan dari media massa
kepada khalayaknya masing-masing.

          Komunikasi massa dapat berlangsung jika dalam proses penyampaian komunikasi
tersebut terdapat komponen-komponen komunikasi massa. Komponen komunikasi massa
tersebut adalah komunikator, pesan, media, khalayak, filter dan regulator komunikasi massa,
dan Gatekeeper.     Komunikasi massa juga mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk
mendidik dan menghibur, serta komunikasi massa mempunyai dampak terhadap kehidupan
sosial.

          Sekian laporan mengenai “Teori dan Model Komunikasi Massa” yang bisa kami
paparkan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.


                                            29
Wassalamualaikum Wr.Wb




                                DAFTAR PUSTAKA




            Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi: Teori dan Filsafat Komunikasi.
      Bandung: PT Citra Aditya Bakti,2003.

            Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
      Rosdakarya,2007.

            Artikel tentang model-model komunikasi massa

            Blog tentang model-model komunikasi massa




                                         30

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massaahvansa
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theorymankoma2013
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theorymankoma2012
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theorymankoma2012
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokKentos2069
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasionalmankoma2013
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Mediamankoma2012
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori KomunikasiFinnland
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosialmankoma2012
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 

La actualidad más candente (20)

Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Pelaku dan Pesan Kampanye
Pelaku dan Pesan KampanyePelaku dan Pesan Kampanye
Pelaku dan Pesan Kampanye
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theory
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Kampanye PR
Kampanye PRKampanye PR
Kampanye PR
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori Komunikasi
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 

Destacado

Model model komunikasi
Model model komunikasiModel model komunikasi
Model model komunikasiWilly Sinaga
 
teori komunikasi massa
teori komunikasi massateori komunikasi massa
teori komunikasi massadinaayumirta
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.pptNasria Ika
 
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAnalisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAmalia Pranata
 
Teori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyTeori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyAgnesi25
 
Model Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi LasswellModel Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi Lasswellaffanash
 
Strategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaStrategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaYossy Suparyo
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massaRatih Aini
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentSalma Van Licht
 
Bagan komunikasi massa
Bagan komunikasi massaBagan komunikasi massa
Bagan komunikasi massaselvi_yulia
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranhusna farhana
 
Psikologi komunikasi - perilaku fans
Psikologi komunikasi - perilaku fansPsikologi komunikasi - perilaku fans
Psikologi komunikasi - perilaku fansRonzzy Kevin
 
Komunikasi data-model-komunikasi
Komunikasi data-model-komunikasiKomunikasi data-model-komunikasi
Komunikasi data-model-komunikasiEma Maemunah
 
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasiKomunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasiSalma Van Licht
 
Fungsi dan Proses Komunikasi Massa
Fungsi dan Proses Komunikasi MassaFungsi dan Proses Komunikasi Massa
Fungsi dan Proses Komunikasi MassaRatih Aini
 

Destacado (20)

Model model komunikasi
Model model komunikasiModel model komunikasi
Model model komunikasi
 
teori komunikasi massa
teori komunikasi massateori komunikasi massa
teori komunikasi massa
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.ppt
 
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAnalisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
 
Teori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and WhitneyTeori Komunikasi Black and Whitney
Teori Komunikasi Black and Whitney
 
Model Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi LasswellModel Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi Lasswell
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Strategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaStrategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massa
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
 
Model komunikasi
Model komunikasiModel komunikasi
Model komunikasi
 
Bagan komunikasi massa
Bagan komunikasi massaBagan komunikasi massa
Bagan komunikasi massa
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Psikologi komunikasi - perilaku fans
Psikologi komunikasi - perilaku fansPsikologi komunikasi - perilaku fans
Psikologi komunikasi - perilaku fans
 
Komunikasi data-model-komunikasi
Komunikasi data-model-komunikasiKomunikasi data-model-komunikasi
Komunikasi data-model-komunikasi
 
Model dan Bentuk Komunikasi
Model dan Bentuk KomunikasiModel dan Bentuk Komunikasi
Model dan Bentuk Komunikasi
 
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasiKomunikasi sosial, model-model komunikasi
Komunikasi sosial, model-model komunikasi
 
Fungsi dan Proses Komunikasi Massa
Fungsi dan Proses Komunikasi MassaFungsi dan Proses Komunikasi Massa
Fungsi dan Proses Komunikasi Massa
 

Similar a Model Komunikasi Massa

Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfAdePutraTunggali
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxashrafkhairulAzam
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptxEkoBintiLestari1
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaAWAN PUTIH
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massaguestcc0e45
 
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "suciwijayanti18
 
Makalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massaMakalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massaBayuTrsna
 
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.pptMateri 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.pptAdePutraTunggali
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiDiana Amelia Bagti
 

Similar a Model Komunikasi Massa (20)

Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Kuliah 2.pptx
Kuliah 2.pptxKuliah 2.pptx
Kuliah 2.pptx
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
pembahasan
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
 
Teori Media Massa
Teori Media MassaTeori Media Massa
Teori Media Massa
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massa
 
Dasar Komunikasi.ppt
Dasar Komunikasi.pptDasar Komunikasi.ppt
Dasar Komunikasi.ppt
 
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
 
Telepon genggam yang mencemaskan
Telepon genggam yang mencemaskanTelepon genggam yang mencemaskan
Telepon genggam yang mencemaskan
 
Makalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massaMakalah komunikasi massa
Makalah komunikasi massa
 
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.pptMateri 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
Materi 4 Komponen Komunikasi Massa.ppt
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
 

Model Komunikasi Massa

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berlangsung pesat seiring berkembanganya kebutuhan manusia akan informasi. Pada era informasi ini khalayak butuh informasi akurat dan cepat untuk menunjang aktivitas mereka dalam dunia agama, pekerjaan, pendidikan,sosial, budaya, bahkan hiburan. Informasi yang cepat dapat terwujud dengan suatu proses komunikasi yang disebut komunikasi massa. Komunikasi massa dapat terwujud karena diproduksi oleh suatu lembaga media massa, kemudian media massa tersebut memberikan informasi kepada khalayak secara hampir bersamaan. Setiap komunikasi massa mempunyai model dan ciri khas masing-masing serta dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan komunikasi massa. Tujuan dari laporan ini adalah mengetahui apa saja jenis model komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli, latar belakang terciptanya model-model komunikasi, bagaimana proses penyampaian informasi itu dibuat sampai diterima oleh khalayak, serta penjabaran secara keseluruhan tentang aspek-aspek yang terkandung dalam komunikasi massa tersebut. Semoga laporan ini dapat membantu bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya untuk memahami perkembangan komunikasi massa beserta model- model komunikasi massa. 1
  • 2. BAB II TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI MASSA 1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa ( mass comunication ) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak ( surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umu, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektonik). Meskipun khalayak ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga ( dalam bentuk saran-saran yang sering tertunda), proses komunikasi didominasi oleh lembaga, karena lembagalah yang menentukan agendanya. Komunikasi antarpribadi, komunkasi kelompok, komunikasi publik dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini. 2. Pengertian Komunikasi Massa Menurut Beberapa Ahli 2
  • 3. Para ahli komunikasi mengemukakan pendapat dan hasil penelitiannya tentang komunikasi massa, diantaranya : a. Produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. ( Gerbner) b. Suatu bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung, satu arah pada publik yang tersebar. c. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebat, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elekronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. ( Jalaludin Rakhmat) 3. Unsur-unsur Komunikasi Massa 1. Terlembagakan 2. Pesan bersifat umum atau serentak 3. Komunikate bersifat heterogen, anonim, dan banyak 4. Proses berlangsung satu arah 5. Umpan balik tertunda 3
  • 4. 4. Kriteria Komunikasi Massa Kiteria Komunikasi Massa Komunikator Organisasi kompleks Pesan Umum Saluran Elekronik dan Cetak Khalayak Massa Umpan Balik Tertunda Kontak Sekunder Contoh Berita TV 5. Karakteristik Komunikasi Massa a. Komunikasi Bersifat Umum Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Meskipun pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka, sama sekali terbuka juga jarang diperoleh, disebabkan faktor yang bersifat paksaan yang timbul karena struktur sosial. Pengawasan terhadap faktor tersebut dapat dilakukan secara resmi sejauh bersangkutan dengan larangan dalam bentuk hukum terutama yang berhubungan dengan penyiaran ke luar negeri. Penggunaan lebih banyak media audio-vidual, kemajuan teknik untuk mencapai jarak jauh dan perluasan usaha bebas buta huruf, cenderung untuk mempercepat menuju keterbukaan yang luas. b. Komunikasi Bersifat Heterogen Perpaduan antara jumlah komunikan yang besar dalam komunikasi massa dengan keterbukaannya dalam memperoleh pesan – pesan komunikasi erat sekali hubungannya dengan sifat heterogen komunikan. 4
  • 5. Massa dalam komunikasi massa terajdi dari orang – orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang beragam berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis – jenis maka oleh karena itu mereka berbeda pula dalam kepentingan , standar hidup dan derajat kehormatan, kekuasaan dan pengaruh. Jelasnya, komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama, meskipun demikian orang – orang yang berinteraksi tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas, dan tidak terorganisasikan. Komposisi komunikan tersebut tergeser – geser terus – menerus, serta tidak mempunyai kepemimpinan atau perassaan identitas. c. Media massa menimbulkan keserempakan Yang dimaksud dengan keserempakan ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sam lainnya berada dalam keadaan terpisah. Radio dan televisi dalam hal ini melebihi media cetak. Ada dua segi penting mengenai kontak yang langsung itu ; pertama : kecepatan yang lebih tinggi dari penyebaran dan kelangsungan tanggapan ; kedua : keserempakan adalah penting untuk keseragaman dalam seleksi dan interpretasi pesan –pesan. Tanpa komunikasi massa hanya pesan – pesan yang sangat sederhana saja yang disiarkan tanpa perubahan dari orang yang satu ke orang uang lain. d. Hubungan komunikator – komunikan bersifat non- pribadi Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dengan komunikan bersifat non pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang – orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non 5
  • 6. pribadi, ini timbul disebabkan tekhnologi dari penyebaran yang massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat – syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum. Yang terakhir ini,umpamanya mencakup keharusan untuk objektif dan tanpa prasangka dalam memilih dan menanggapi pesan komunikasi yang mempunyai norma – norma penting. Komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu arah ( one way communication ), dan ratio output – input komunikan sangat besar. Tetapi dalam hubungan komunikator dengan komunikan itu terdapat mekanisme resmi ( siaran komersial). 6. Model-Model Komunikasi Massa 1. Tipologi Model Semua Model Model Simbolik Model Fisik Model Mental Model Matematik Model Verbal Model Ikonik Model Analog 6
  • 7. Kemajuan teknologi komunikasi secara masal semakin pesat. Media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet berkembang mengikuti kemajuan berpikir manusia. Kemajuan teknologi komunikasi massa berpengaruh besar pada kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Perkembangan komunikasi masa itu menghasilkan beberapa teori model komunikasi. Yaitu: 2. Macam Model-Model Komunikasi a. Model Jarum Hipodermik Dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1930-an Dalam hubungannya dengan komunikasi massa, istilah “model jarum hipodermik” mengandung anggapan dasar bahwa media massa menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera dan langsung itu adalah sejalan dengan pengertian “perangsang tanggapan (stimulus-response)” yang mulai dikenal sejak penelitian ilmu jiwa pada tahun 1930-an. Media massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang mencotok massa komunikan yang pasif. Elihu Katz mengatakan, bahwa model tersebut terdiri dari: 1. Media yang sangat ampuh mampu memasukkan idea pada benak yang tidak berdaya. 2. Massa komunikan yang terpecah-pecah, yang terhubungkan dengan media massa, tetapi sebaliknya komunikan tidak terhubungkan satu sama lain. 7
  • 8. b. Model Komunikasi Satu Tahap Model komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluran media massa berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan. Model komunikasi satu tahap adalah model jarum hipodermik yang dimurnikan, tetapi model satu tahap mengakui, bahwa: 1. Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat. 2. Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan Yang selektif mempengaruhi suatu pesan. 3. Untuk setiap komunikan terjadi efek yang berbeda. Selanjutnya model satu tahap memberi keleluasaan kepada saluran komunikasi massa untuk memancarkan efek komunikasi secara langsung. c. Model Komunikasi Dua Tahap Dikemukakan oleh Lazarfeld, Berelson, dan Gaudet pada tahun 1948 8
  • 9. Riset yang melahirkan teori difusi dan pengaruh dilakukan pada tahun 1940 oleh Paul Lazarsfeld terhadap masyarakat kota New York. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lazarsfeld menunjukan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh komunikasi massa dipengaruhi juga oleh faktor lain yaitu oleh komunikasi antar personal. Lazarsfeld menamainya sebagai two-step flow hipotesis. Teori ini masih mempunyai pengaruh yang sangat besar mengenai studi komunikasi massa, terutama terhadap studi mengenai khalayak. Pada studi awalnya Lazarsfeld menemukan bahwa informasi dan pengaruh dari media massa disebarluaskan oleh para penentu opini kepada khalayak luas, setelah mereka menerima informasi dari media, sehingga isi pesan media tidak serta merta tersebar dan apalagi menjadi opini publik dalam khalayak yang luas. Mereka menyatakan bahwa idea-idea seringkali datang dari radio dan surat kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat (opinion leaders) dan dari mereka ini kemudian menuju komunikan yang kurang giat. Tahap pertama adalah dari sumbernya, yakni komunikator kepada pemuka pendapat yang mengoperkan informasi. Sedang tahap kedua ialah dari pemuka pendapat kepada pengikut- pengikutnya, yang juga mencakup penyebaran pengaruh. Model komunikasi dua tahapi ini menyebabkan kita menaruh perhatian kepada peranan media massa dan komunikasi antarpribadi. Model dua tahap ini melihat media massa ini sebagai perorangan yang berinteraksi. Pada kebanyakan komunikasi massa tampak bahwa sebuah pesan melaju dari sumbernya, yakni komunikator, melalui saluran media massa, menuju komunikan sebagai pihak penerima, yang 9
  • 10. kemudian sebagai kebalikannya memberi tanggapan kepada pesan atau kepada orang- orang yang berinteraksi dengannya. Dari penelitian model komunikasi dua tahap dua tahap ini timbul dua keuntungan dari hipotesis model komunikasi dua tahap tersebut. Yaitu: 1. Suatu pemusatan kegiatan terhadap kepemimpinan opini dalam komunikasi massa. 2. Beberapa perbaikan dari komunikasi dua tahap, seperti komunikasi satu tahap dan komunikasi tahap ganda. d. Model Komunikasi Tahap Ganda Model ini menggabungkan model komunikasi jarum hipodermik, model komunikasi satu tahap, dan model komunikasi dua tahap. Model komunikasi tahap ganda ini didasarkan pada fungsi penyebaran yang berurutan yang terjadi pada kebanyakan situasi komunikasi. Model ini menyatakan bahwa lajunya komunikasi dari komunikator kepada komunikan terdapat jumlah “relay” yang berganti-ganti. Beberapa komunikan menerima pesan langsung melalui saluran dari komunikator yang lainnya terpindahkan dari sumnernya beberapa kali. Jumlah tahap yang pasti dalam proses ini bergantung pada maksud dan tujuan komunikator, tersedianya media massa dengan kemampuan untuk menyebarkannya, sifat dari pesan, dan nilai pentingnya pesan bagi komunikan. e. Model DeFleur Dikemukakan oleh DeFleur 10
  • 11. Model DeFleur merupakan model komunikasi massa dari perluasan model- model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan Weaver, dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan sasaran (destination ) sebagai fase-fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa. MASS MEDIUM DEVICE Source Transmitter Channel Receiver Destination NOISE Destination Receiver Channel Transmitter Source FEEDBACK DEVICE Transitter dan receiver dalam model DeFleur pararel dengan encoder dan decoder dalam model Schramm. Source dan transmitter adalah dua fase atau dua fungsi berbeda yang dilakukan seseorang. 11
  • 12. Contohnya: Ketika seseorang berbicara, ia memilih simbol-simbol untuk menyatakan makna denotatif dan konotatif ( merumuskan makna ke dalam pesan ) dan kemudian mengucapkannya secara verbal atau menuliskan simbol-simbol ini sedemikian rupa sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat didengarkan atau dilihat yang dapat dipersepsi sebagai rangsangan oleh khalayaknya. Fungsi receiver dalam model DeFleur adalah menerima informasi dan menyandi –baliknya-mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem simbol yang signifikan). Dalam komunikasi tertulis, mekanisme visual mempunyai fungsi yang sejajar. f. Model Westley dan MacLean Dipopulerkan oleh teoretikus komunikasi yaitu Bruce Westley dan Malcom MacLean pada tahun 1957 Bruce Westley dan MacLean merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell, dan model Sannon-Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas ( dari X1 hingga X00), yang kesemuanya merupakan 12
  • 13. “objek orientasi,” menempatkan suatu peran C di antara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Dalam komunikasi massa umpan balik bersifat minimal dan tertunda. Contohnya: Penceramah agama, calon presiden yang berdebay dalam rangka kampanye politik, atau pemasang iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa. Umpan balik dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Westley dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C). C adalah “penjaga gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader) yang menerima pesan (X’) dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3, X4) dalam lingkungannya. Menggunakan informasi ini,penjaga gawang kemudian menciptakan pesannya sendiri (X”) yang ia kirimkan kepada penerima (B). Maka terbentuklah suatu sistem penyaringan, karena penerima tidak memperoleh informasi langsung dari sumbernya, melainkan dari orang yang memilih informasi dari berbagai sumber. Contonya: Bila Anda punya minat pada komunikasi hewan, Anda dapat membaca sejumlah buku dan menonton film dokumenter yang disiarkan televisi mengenai hal tersebut. Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arah: dari penerima ke penjaga gerbang, dari penerima ke sumber media massa, dan dari pemimpin pendapat ke sumber media massa. Westley dan MacLean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu. Bahkan, mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau suatu lembaga sosial. Model Westley dan MacLean mencajup beberapa konsep penting: umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposif) 13
  • 14. dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan. Pesan nonpurposif adalah yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima. g. Model Berlo Dikemukakan oleh David K. Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960. 14
  • 15. Model Berlo dikenal dengan model SCMR, kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Berlo juga menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi-balik (decoder) dalam proses komunikasi. Penyandi bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk pesan. Contohnya: Menteri Sekertaris Negara dapat berfungsi sebagai penyandi dalam konfrensi pers yang ditayangkan sebuah stasiun televisi. Senada dengan itu, penerima membutuhkan penyandi-balik untuk menerjemahkan pesan yang ia terima. Dalam kebanyakan kasus, penyandi-balik adalah perangkat keterampilan indrawi penerima. Dalam komunikasi massa, terdapat banyak saluran: televisi, radio, surat kabar, buku, dan majalah. Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, stuktr, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai (mencicipi). Odel ini bersifat organisasional daripada mendeskripsikan proses karena tidak menjelasakan umpan balik. Salah satu kelebihan model Berlo adalah tidak terbatas pada komunikasi massa dan bersifat heuristik ( merangsang penelitian). Namun, model Berlo juga mempunyai keterbatasan yaitu enyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah, upan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafik-nya, dan komunikasi nonverbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain. h. Model Lasswell Dikemukakan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948 Lasswell mengemukakan teori komunikasi berupa ungkapan verbal, yakni Who Say What 15
  • 16. In Which Channel To Whom With What Effect? Sumbangan pemikiran Lasswel dalam kajian teori komunikasi massa adalah identifikasi yang dilakukannya terhadap tiga fungsi dari komunikasi massa. Pertama adalah kemampuan kemampuan media massa memberikan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di sekitar kita, yang dinamakannya sebagai surveillance. Kedua, adalah kemampuan media massa memberikan berbagai pilihan dan alternatif dalam penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat, yang dinamakanya sebagai fungsi correlation. Ketiga adalah fungsi media massa dalam mensosialisasikan nilai-nilai tertentu kepada masyarakat, yang dalam terminologi Laswell dinamakan sebagai transmission (Shoemaker dan Resse, 1991 : 28-29). Dalam perkembangannya, Charles Wright menambahkan fungsi keempat yaitu entertainment, di mana komunikasi massa dipercaya dapat memberi pemenuhan hiburan bagi para konsumen dengan dikontrol oleh para produsen (Shoemaker dan Resse, 1991 : 28). Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan bahwa lebih dari satu aliran dapat membawa pesan. Unsur (Who) merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh “penjaga gerbang”), sedangkan unsur pesan (Say What) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (In Which Channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima (To Whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (With What Effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa. Model Lasswell memiliki kekurangan yaitu model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan dan dianggap terlalu 16
  • 17. menyederhanakan masalah. Tetapi , kelebihan model Lasswell ialah fokus terhadap aspek-aspek penting komunikasi. i. Model Opini Publik dan Gelombang Kebisuan Noelle-Newman sebenarnya adalah peneliti politik Jerman. Ia mengadakan observasi dalam pemilihan umum yang memperlihatkan adanya beberapa pandangan nampaknya lebih berjalan baik daripada pandangan yang lainnya. Kadang-kadang sebagian publik lebih memilih untuk diam saja atau membisu mengenai opini yang ada dalam pikiran mereka daripada memperbincangkannya. Jika opini umum dari media massa semakin tersebar dan meluas di masyarakat, maka semakin senyap suara perseorangan yang berlawanan dengan pendapat umum yang lebih dominan. Noelle- Newmann kemudian menyebut proses ini sebagai gelombang kebisuan. Penelitian yang dilakukannya berkaitan dengan kondisi di Jerman di tahun 1960 sampai dengan 1970-an, di mana Partai Demokrasi Sosial berkuasa pada saat itu. Kekuasaan partai ini tidak lepas dari peran media massa yang cenderung kekiri-kirian di masa itu, sejalan dengan ideologi Partai Demokrasi Sosial. Peran media massa yang seperti ini mampu menciptakan gelombang kebisuan di dalam khalayak yang tidak menyukai Partai Demokrasi Sosial. Yang tersisa hanyalah suara publik yang mendukung kebijakan Partai Sosial Demokrat (McQuail, 1996 : 252). Teori yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Newman mengenai gelombang kebisuan merupakan pengembangan dari teori mengenai opini publik dengan melanjutkan analisis yang mampu menunjukan bagaimana komunikasi antar personal dan media bekerja bersama-sama dalam membangun opini publik. Asumsi dasar yang dikemukakan oleh Noelle-Newman adalah bahwa orang-orang pada umumnya secara alamiah memiliki rasa takut terkucil. Dan dalam pengungkapan opini, mereka berusaha menyatu dengan mengikuti opini mayoritas atau konsensus. Sumber konsensus utama adalah media massa, dan akibatnya para jurnalis yang mungkin memiliki pengaruh cukup besar untuk melakukan penetapan mengenai apa yang 17
  • 18. dipandang sebagai “iklim opini” yang berlaku pada saat tertentu dalam isu tertentu atau yang lebih luas. j. Model Heibert, Ungurait dan Bohn Heibert, Ungurait dan Bohn menggambarkan proses terjadinya komunikasi massa dalam skema berikut (Agee, Ault, Emery; 1994:46): Model Komunikasi Massa Dalam skema tersebut, nampak bahwa komunikasi massa selalu berkenaan dengan gatekeepers, regulator, media dan filters sebelum pesan sampai kepada audience. Dalam proses tersebut, pesan bisa mengalami reduksi, defiasi maupun manipulasi oleh berbagai pihak dan kepentingan dengan tujuan mendapatkan efek yang diinginkan pada audience. Oleh karena itu, Media massa mempunyai peran yang sangat signifikan dalam komunikasi massa. Penggunaan weblog sebagai media massa bahkan telah menimbulkan deviasi terhadap konsep dan proses komunikasi massa itu sendiri. Dengan menggunakan weblog, komunikator dapat langsung mengemukakan pikirannya kepada audience tanpa terikat regulasi maupun kontrol dan tanpa melalui gatekeepeer atau filter. Oleh karena itu, keorisinalan informasi yang disampaikan kepada audience bisa terjaga. Selain itu, keberagaman sumber dan kemudahan publikasi beragam format informasi dapat menghindari terjadi sentralisasi dan penyeragaman isi informasi dalam weblog- weblog tersebut. 18
  • 19. k. Model Shannon Dikemukakan oleh Shannon pada tahun 1949 Teori matematikal ini acapkali disebut model Shannon dan Weaver, oleh karena teori komunikasi manusia yang muncul pada tahun 1949, merupakan perpaduan dari gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver. Shannon pada tahun 1948 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi permesinan (engineering communication), yang kemudian bersama Warren pada tahun 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia. Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah (message) untuk dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik, gambar, dan lain-lain. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat (signal) yang sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah media yang menyalurkan isyarat dari pemancara kepada penerima (receiver). Dalam percakapan sumber informasi adalah benak (brain) pemancar adalah mekanisme suara yang menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara. 7. Teori Agenda Setting Dari beberapa asumsi mengenai efek komunikasi massa, satu yang bertahan dan bekembang dewasa ini menganggap bahwa media massa dengan memberikan perhatian pada issue tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan memiliki pengaruh terhada[ pendapat umum. Orang akan cenderung mengetahui 19
  • 20. tentang hal-hal yang di beritakan media massa terhadap isu - isu yang berbeda Teoritisi utama agenda setting adalah Maxwell McCombs dan Donald shaw. Mereka menuliskan bahwa audience tidak hanya mempelajari berita-berita dalam hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut. Misalnya dalam merefleksikan apa yang dikatakan oleh para kandidat dalam suatu kampanye pemilu, media massa terlihat menentukan mana yang topik prnting. Asumsi Agenda Setting ini memiliki kelebihan karena mudah dipahami dan relative mudah untuk diuji. Dasar pemikirannya adalah diantara berbagai topic yang dimuat media massa, topic yang mendapat lebih banyak perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang mendapat perhatian dari media. Pada tahun 1976, McCombs dan Shaw mengambil kasus Watergate sebagai ilustrasi dari fungsi agenda setting. Mereka menunjukkan bahwa sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru dalam mengungkap kasus politik yang korup, tetapi pemberitaan surat kabar yang sangat intensif dan diikuti oleh penayangan dengar pendapat di dewn perwakilan melalui televise, telah membuat kasus Watergate menjadi ‘topic of the year’. 8. Fungsi Komunikasi Massa Sejumlah upaya mencoba mensistimasikan fungsi utama media (tujuan atau efek; dimaksudkan atau tidak dimaksudkan), yang pada mulanya dimulai oleh Laswell yang memberikan ringkasan kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai berikut : pengawasan, lingkungan, pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi warisan kebudayaan. Wright memberikan skema dasar media ini untuk menggambarkan efek media yang begitu banyak jumlahnya. 1. Fungsi Utama Media Massa Bagi Masyarakat a. Informasi - menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia 20
  • 21. - menunjukkan hubungan kekuasaan - memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan b. Korelasi - menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi - menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan - melakukan sosialisasi - mengkoordinasikan beberapa kegiatan - membentuk kesepakatan - menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif c. Kesinambungan - Mengekspresikan budaya dominant dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru. - Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai d. Hiburan - Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi - Meredakan ketegangan sosial e. Mobilisasi - Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan ekonomi, pekerjaan dan agama 2. Fungsi Utama Media Massa Bagi Individu a. Informasi - Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan, masyarakat, dan dunia - Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan pilihan - Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum 21
  • 22. - Belajar, rasa ingin tahu dan minat umum - Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan b. Indentitas Pribadi - Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi - Menemukan model prilaku - Mengidenifikasikan diri dengan nilai-nilai lain - Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri c. Integrasi dan Interaksi Sosial - memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati social - mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki - menemukan bahan percakapan dan interaksi social - memperoleh teman selain dari manusia - membantu menjalankan peran social - memungkinkan seorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman dan masyarakat d. Hiburan - Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan - Bersantai - Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis - Mengisi waktu - Penyaluran Emosi 9. Bentuk-Bentuk Komunikasi Massa 22
  • 23. 1. Surat Kabar Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah : (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia, (2) to comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita, (3) to provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media. 2. Majalah Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum), (2) business publication (majalah bisnis), (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbita berkala), (5) Public Relations Magazines (Majalah Humas). 3. Radio Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Keunggulan radio adalah berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. 4. Televisi Dari semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui pertumbuhan televise kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi, kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah dikembangkan : Over the air reception of network and local station program, Cable, Digital Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast satellite (DBS). 23
  • 24. 5. Film Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika. 6. Komputer dan Internet itu juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya. 10. Efek dan Dampak Komunikasi Massa 1. Efek Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologis dan analisis sosial. Yang dimaksud dengan analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan wtak serta kodrat manusia 2. Dampak Sosial Media Massa Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang signifian. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang bahaya merokok bagi perokok pasif. Disini secara instant media massa dapat membentuk kristalisasi opini public untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang- kadang kekuatan media massa hanya sampai pada ranah tertentu. 24
  • 25. 11. Kompoonen-Komponen Komunikasi Massa Everett M. Rogers bahwa dalam kegiatan komunikasi ada empat elemen yang harus diperhatikan, yaitu source, message, channel dan receiver. Kemudian komponen tersebut dibagi lagi menjadi lima bagian oleh Wilburr Schramm, yaitu Source, Encoder, Signal, Decoder, Destination. Komponen-komponen tersebut merupakan suatu syarat yang harus ada dalam suatu proses komunikasi, baik pada komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa. a. Komunikator Jeremy Tunshall mendefinisikan komunikator sebagai petugas nonadministratif (nonclerical) di dalam organisasi-organisasi komunikasi, orang- orang yang bekerja dalam memilih, menyusun dan merencanakan program-program, cerita-cerita dan pesan-peasan lainnya untuk akhirnya disebarkan kepada khalayak. Definisi tersebut menunjukkan komunikator meliputi para jurnalis, para petugas perusahaan periklanan, produser siaran siaran radio dan televisi, serta para penyunting. Melihat uraian tadi komunikasi massa pada umumnya adalah suatu organisasi yang kompleks, yang dalam operasionalnya membutuhkan biaya yang sangat besar . Ditinjau dari komponen komunikator, maka terdapat dua faktor yang sangat menentukkan, yaitu: 1. Source Credibility Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar akan meningkatkan daya perubahan sikap, sedangkan kepercayaan yang rendah akan menyebabkan berkurangnya daya perubahan yang diharapkan. 2. Source Attractiveness Seorang komunikator harus mempunyai kemampuan untuk mengubah sikap komunikan melalui mekanisme daya tarik, artinya komunikan merasa bahwa komunikator terlibat atau turut serta dengan mereka. b. Pesan 25
  • 26. Pesan komunikasi massa bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Severin dan Tankard (1992) bahwa komunikasi massa adalah sebagian ketrampilan (skill), seni (art) dan ilmu (science). Tanpa dimensi seni menata pesan, tidak mungkin media surat kabar, majalah, radio siaran, televise dan film dapat memikat perhatian khalayak, yang pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah sikap, pandangan, dan perilaku komunikan. c. Media Media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio siaran, televisi dan film. c.1. Pers Pers memiliki ciri yang khas dibandingkan media massa lainnya. Khalayak yang diterpanya bersifat aktif. Pesan melalui media pers diungkapkan dengan kata-kata, yang baru menimbulkan makna apabila khalayak menggunakan tatanan mentalnya (mental set) secara aktif. Selain itu diperlukan suatu tatanan bahasa yang khas yang disebut bahasa pers. c.2. Radio Siaran Media radio siaran termasuk media elektronik yang sifatnya sebagai pendengar media audio (didengar). Kelebihan media siaran radio yaitu pesan yang dibawakan oleh komunikator dapat ditata menjadi suatu kisah yang dihiasi dengan musik sebagai ilustrasi (backsound) dan efek suara (sound effect) sebagai unsur dramatisasi. c.3. Televisi Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi. 26
  • 27. c.4.. Film Yang dimaksud dengan media film disini adalah film yang dipertunjukkan di gedung-gedugn bioskop. Film dan prosesnya mempunyai fungsi dan sifat mekanik atau nonelektronik, rekreatif, edukatif, persuasive atau noninformatif. d. Khalayak Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak. e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya dan sebagainya. Oleh karena itu, pesan itu akan difilter oleh khalayak yang menerimanya Filter utama yang dimiliki oleh khalayak adalah indra yang dipengaruhi oleh tiga kondisi, yaitu 1. Budaya Pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa akan diberi arti yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang budaya khalayak 2. Psikologikal Pesan yang disampaikan media akan diberi arti sesuai dengan frame of reference dan field of experience khalayak. 3. Fisikal Kondisi fisik seseorang baik internal maupun eksternal akan mempengaruhi khalayak dalam mempersepsi pesan media massa. - Kondisi fisik Internal, keadaan kesehatan seseorang - Kondisi fisik Eksternal, keadaan lingkungan di sekitar komunikan 27
  • 28. Ketika menerima pesan dari media massa Regulator adalah lembaga atau individu yang mewakili lembaga berwenang yang memberi perhatian atau tekanan berlebih terhadap poin-poin/kasus-kasus tertentu serta mengurangi perhatian pada hal-hal lain. f. Gatekeeper Istilah Gatekeeper pertama kali digunakan oleh Kurt Lewin pada bukunya Human Relation. Istilah ini mengacu pada proses: (1) suatu pesan berjalan melalui berbagai pintu, selain juga pada (2) orang atau kelompok yang memungkinkan pesan lewat. Gatekeepers dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima. Fungsi utama gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima seseorang. Gatekeeper membatasi pesan yang diterima komunikan. Editor surat kabar, majalah, penerbitan juga dapat disebut gatekeepers. Seorang gatekeepers dapat memilih, mengubah, bahkan menolak pesan yang disampaikan kepada penerima. 28
  • 29. BAB III PENUTUP Kesimpulan yang saya buat berdasarkan laporan tentang “Teori dan Model Komunikasi Massa” ini adalah tahap-tahap komunikasi massa yang terdapat dalam model komunikasi massa sangat penting peranannya, apabila salah satu tahap tidak terpenuhi maka informasi yang disampaikan akan mengalami gangguan. Model-model komunikasi massa juga memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai proses penyampaian pesan dari media massa kepada khalayaknya masing-masing. Komunikasi massa dapat berlangsung jika dalam proses penyampaian komunikasi tersebut terdapat komponen-komponen komunikasi massa. Komponen komunikasi massa tersebut adalah komunikator, pesan, media, khalayak, filter dan regulator komunikasi massa, dan Gatekeeper. Komunikasi massa juga mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk mendidik dan menghibur, serta komunikasi massa mempunyai dampak terhadap kehidupan sosial. Sekian laporan mengenai “Teori dan Model Komunikasi Massa” yang bisa kami paparkan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. 29
  • 30. Wassalamualaikum Wr.Wb DAFTAR PUSTAKA Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi: Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti,2003. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007. Artikel tentang model-model komunikasi massa Blog tentang model-model komunikasi massa 30