SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING
TUGAS
PERILAKU KONSUMEN
CONTOH IKLAN
CLASSICAL CONDITIONING
INSTRUMENTAL CONDITONING
OBSERVATIONAL CONDITIONING
DAN
IKLAN DENGAN KETERLIBATAN KOGNITIF
: Hartono Ikawy :
44312120146
Pemasaran memiliki peranan penting bagi perusahaan. Untuk bisa menghasilkan laba bagi
perusahaan, bagian pemasaran dituntut sukses dalam meyampaikan produk ke tangan
konsumen, sehingga para pemasar harus dapat memahami konsumen, apa yang mereka
inginkan, bagaimana lingkungan, dan apa yang dapat mempengaruhi mereka sehingga
memutuskan untuk mengambil/membeli produk yang dihasilkan perusahaan.
Mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk bukan hal yang mudah. Oleh sebab
itu perusahaan harus memahami, mengerti dan bisa mempelajari keinginan konsumen,
memprediksikan apa yang ada dipikaran konsumen dan seperti apa perilakunya konsumen.
Kajian-kajian seperti ini menjadi bahan penentu strategi pemasaran yang akan digunakan
untuk produk-produk perusahaan, mulai penentuan harga, membangun link distribusi,
advertising, serta membangun image dari produk yang akan diluncurkan.
Pembelajaran Konsumen menjadi segment yang menarik untuk dipelajari. Medesign
bagaimana membangun karakter dari sebuah produk sehingga produk ini mempunyai
sesuatu yang berbeda dengan produk sejenisnya di ingatan konsumen adalah pekerjaan
yang tidak gampang.
Ada beberapa contoh iklan yang sudah saya analisis untuk membahas perilaku
konsumen terhadap produk yang dipasarkan dalam berbagai kategori.
 Classical Conditioning
 Instrumental Conditioning
 Observational Conditioning
Dan
 Iklan dengan keterlibatan Kognitif
Contoh Iklan Classical Conditioning
Classical Conditioning
Memandang bahwa perilaku merupakan hasil dari asosiasi yang dekat antara perangsang
utama (primary stimulus) dengan perangsang kedua (secondary stimulus). Misalnya dalam
sebuah iklan dipaparkan mengenai ciri-ciri orang sukses (prymary stimulus).
Iklan Molto untuk pertama kalinya tampil dalam bungkus kreatif kartun animasi. Tidak
seperti iklan-iklan sebelumnya, merek tersebut menawarkan kreatif yang benar-benar beda.
Molto menghadirkan sosok Andy, pria jeans yang diceritakan berasal dari Negeri Kain.
Dikisahkan di sana, Andy adalah seorang pop star yang memiliki kekasih Lily, perempuan
katun sutra. Berkat kesetiaan Andy dan Lily memakai Molto Ultra, mereka pun akhirnya
selalu tampil menjadi mahluk kain paling indah dan menawan di Negeri Kain.
” Negeri Kain adalah pendekatan imaginer dengan mempersonifikasikan pakaian sebagai
mahluk hidup. Sementara Molto Ultra adalah produk yang digunakan oleh berbagai jenis
pakaian itu untuk tetap menjaga bentuk, warna, dan kesegaran sehingga pakaian selalu
tampil menarik.”
lewat sosok Andy yang juga seorang pop star, memutuskan Molto untuk menggandeng
Warner Music Indonesia. Musik adalah bahasa universal yang dipercaya mampu membuat
orang terhanyut dan mendalami pesan komunikasi dari sebuah merek. Hasilnya, Molto
bukan hanya menghadirkan iklan bertema kartun dan musik, melainkan juga meluncurkan
album berjudul Andy & Friends Love. Dalam album tersebut, ada hits berjudul ”La La La”
yang dinyanyikan Andy. Selain itu, Andy juga berkolaborasi dengan 7 penyanyi terkenal.
Sebut saja Marcell, Krisdayanti, Acha Septriasa dan Irwansyah, Jikustik, Andien, serta Maliq
& D’Essentials, yang melantunkan hits-nya masing-masing.
” Untuk membedah album Andy & Friends Love, telah menghadirkan Konser Selembut Cinta
bertema Valentine Concert from Andy to Lily, yang tayang di RCTI dan TPI,” yang
menyebutkan album Andy & Friends Love juga dijual di pasaran dan bisa dijadikan kado
romantis dalam merayakan hari Valentine.
Jadi analisis saya adalah produk molto mencoba meraih perhatian konsumen dengan
menyuguhkan tema iklan yang berbeda dengan yang lain. Penggambaran manusia kain
bertujuan untuk menjelaskan secara imajiner kepada konsumen bahwa kain yang di beri
Molto akan wangi sepanjang hari, tetap menjaga bentuk, dan warna kain sehingga selalu
tampil menarik kapan pun. Primari stimulus dari iklan ini adalah negeri kain yang memiliki
bintang Andy dan Lily dengan ciri khas kesegaranya yang bertahan sepanjang hari. Dengan
adanya sesuatu yang baru dari Negeri kain yang menjadi stimulus utamanya diharapkan
pendekatan Classical Conditioning akan lebih efektif untuk perilaku pembelian yang kurang
terlibat.
Contoh Iklan Classical Conditioning
Contoh iklan Instrumental Conditioning
Instrumental Conditioning
instrumental conditioning memandang bahwa perilaku sebagai fungsi dari tindakan
konsumen (perilaku pembelian) dan penilaian konsumen terhadap derajat kepuasan yang
diperoleh dari tindakan. Kepuasan yang dialami oleh konsumen akan menyebabkan
penguatan dan akan meningkatkan kemungkinan pembelian kembali (repurchasing). Dalam
instrumental conditioning juga diperlukan adanya hubungan antara rangsangan dan
tanggapan (stimulus dan respons). Individu akan mementukan tanggapan kepada stimulus
yang memberikan kepuasan paling tinggi.
Iklan produk axe
Produk axe menurut saya biasanya menggunakan “bahan dasar” yang sama untuk setiap
produknya. Seorang pria tampan (terkadang dengan tingkat percaya diri yang seadanya),
sebotol Axe berukuran sedang/besar, dan (para) wanita cantik. Alur cerita dan Axe Effect
dari masing-masing produk Axe akan menyesuaikan sesuai produk yang di iklankan. Seperti
misalnya iklan Axe Dark Temptation, aroma parfum Axe Dark Temptation yang merupakan
aroma cokelat krim, dalam iklan tersebut dapat mengubah pria tersebut menjadi manusia
cokelat dan menarik para wanita di sekelilingnya, kemudian ada juga ditayangkan di televisi
yaitu iklan produk Axe Provoke. Seorang pria yang menggunakan Axe Provoke kali ini bukan
hanya menggoda wanita di sekelilingnya, namun juga bidadari sampai jatuh dari langit
karena efek mencium aroma parfum tersebut.
iklan Axe selalu menggunakan “bahan dasar” yang sama dalam setiap iklannya. Yang
berubah pada setiap iklan Axe hanyalah “resep” yang digunakan serta “bumbu pelengkap”
yang ditambahkan. Iklan-iklan produk Axe tersebut selalu menceritakan seorang pria yang
setelah menggunakan Axe akan lebih mudah didekati oleh (para) wanita di sekelilingnya,
bahkan dalam iklan Axe Provoke, bidadari surga pun tertarik dengan aroma parfum yang
bersifat memprovokasi (para) wanita tersebut. Yang jadi pusat perhatian penulis disini
adalah (para) wanita dalam iklan-iklan tersebut.
Mengapa iklan Axe harus ada wanitanya? Iklan lain seperti Rexona Men mengapa tidak
memiliki hal yang sama? Apakah ini yang merupakan gagasan utama iklan Axe yang diklaim
dapat memperoleh Axe Effect tersebut? Jawabannya, ya. Axe Effect diklaim oleh
perusahaan parfum tersebut yaitu Unilever sebagai efek spesial yang dapat diperoleh saat
menggunakan Axe. Dan efeknya ? Tidak lain dan tidak bukan adalah (para) wanita yang
tersebut tadi. Axe Effect dapat mengundang perhatian para kaum hawa untuk mendekati
“sang pengguna” dan memberikan rasa percaya diri yang lebih bagi pria saat menggunakan
deodoran tersebut.
Analisis saya dalam iklan produk axe tersebut adalah konsumen membeli produk tersebut
juga untuk mendapat kan reward yaitu dengan menggunakan produk tersebut konsumen
akan bisa lebih percaya diri dalam melakukan akifitas sehari – hari. Disamping itu semua,
produk axe sudah menunjukkan kreatifitas dalam iklan yang dibuatnya, serta membawa
trademark tersendiri bagi produk tersebut, axe sudah berhasil menarik minat para konsume
untuk membeli dan mencoba produk-produk Axe dengan berbagai efek yang lain nya.
Contoh iklan Instrumental Conditioning
Contoh iklan Observatinal Conditioning
Observatinal Conditioning adalah proses pembelajaran dimana seseorang menerapkan
sebagai hasil dari meniru orang lain, Model : Orang yang perilakunya ditiru.
Tahap-tahap observation Learning
1. Attention (Perhatian)
Yaitu belajar sesuatu dengan observasi, pertama-tama pembelajar harus memberikan
perhatian kepada model yang akan ditiru, secara continues.
2. Memory (Mengingat)
Yaitu pembelajar harus mengingat langkah-langkah yang dilakukan
3. Immitation (Meniru)
Yaitu pembelajar memiliki kemampuan untuk menguasai dan meniru tindakan tersebut.
4. Motivation (Keputusan untuk mempraktekkan)
Yaitu pembelajar mempunyai motivasi untuk melakukan tindakan tersebut secara mandiri
(mempraktekkan tindakan tersebut)
Iklan produk Teh Botol Sosro
Pada awalnya Sosrodjojo mulai merintis usaha Teh Wangi Melati (Jasmine Tea), yang
merupakan racikan antara teh hijau dan bunga melati yang diperkenalkan pertama kali
bermerek Cap Botol. Yang menarik, Sosrodjojo telah menerapkan prinsip-prinsip branding.
Prinsip utamanya: nama merek mudah diucapkan dan diingat, juga dari sisi grafisnya mudah
dikenali serta diingat. Contohnya teh wangi Cap Botol, yang disingkat menjadi teh botol.
Kesuksesesan Sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari
aspek pemasaran cukup unik. Dari perjalanan sejarahnya, dalam beberapa hal Sosro telah
mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja
mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Sebelum Sosro hadir, konon
ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol seperti yang
dilakukan Sosro saat ini. Waktu itu perusahaan tersebut menyewa jasa sebuah biro riset
pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah
meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat, biro tersebut menyimpulkan
bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu
beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari
dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru
akan dianggap sebuah keanehan.
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan
panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga
Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan
kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan kompetitor Sosro mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi
sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari
Sosro.
Analisis saya mengenai produk iklan Teh Botol ini yaitu, Langkah yang dilakukan Teh Botol
Sosro diantaranya adalah dengan mengubah tag line menjadi: “Apapun makanannya,
minumnya Teh Botol Sosro, terlihat berbeda dan menggeser objek target pasar, bukan lagi
remaja, tapi keluarga. Salah satu yang terkenal dengan program promosi Struk Rejeki Teh
Botol, merupakan bentuk lain strategi kampanye dengan target audiens konsumen Teh
Botol Sosro. Program ini bertujuan mengapresiasi konsumen dengan undian berhadiah.
Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan
top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam
kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro
telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari
konsumen.
Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh
botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan
saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi “Apapun makanannya,
minumannya Tehbotol Sosro”. (jadi, ketika konsumen akan melakukan atau membeli suatu
produk makanan, konsumen mengingat akan strategi pemasaran ini kemudian sebagai
suatu kebiasaan)
Iklan dengan keterlibatan kognitif,
Dari perspektif kognitif, konsumen berperilaku untuk menyelesaikan berbagai masalahnya.
Timbulnya kebutuhan dan keinginan, dipandang sebagai masalah yang harus diselesaikan.
Oleh karena itu, perilaku yang ditampilkan merupakan proses penyelesaian masalah.
Tingkat pengetahuan respon konsumen pada iklan
Keterlibatan respon ini sangat mempengaruhi apakah konsumen tertarik
dan mengerti tentang iklan yang disampaikan di televisi. Khusunya pada iklan shampoo New
pantene rambut rontok versi “Anggun”.
Berikut indikator-indikatornya adalah :
Aspek Kognitif
Aspek ini berhubungan dengan pengetahuan dan kesadaran seseorang
(audiens) terhadap suatu obyek stimulus.
- Iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun”
menyampaikan pesan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
shampoo pantene.
- Iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun”
menyampaikan pesan yang bertujuan untuk menjamin
berkurangnya rambut rontok.
- Iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun”
menyampaikan pesan yang bertujuan untuk memberikan
kenyamanan pada rambut.
Aspek Afektif
Aspek ini berhubungan dengan respon dimana seseorang menaruh
perasaan pada stimulus yang diterima.
- Setelah melihat iklan shampoo new pantene rambut rontok versi
”Anggun”, saya merasa kualitas rambut yang lebih baik.
- Setelah melihat iklan shampoo new pantene rambut rontok versi
”Anggun”, saya tertarik shampoonya.
Aspek Konatif
Aspek konatif meneupakan aspek yang menunjuk pada sebuah
tindakan atau perilaku.
- Setelah melihat iklan shampoo new pantene rambut rontok versi
”Anggun”, saya akan cenderung membeli.
Tingkat Motivasi Pembelian
Motivasi merupakan suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan
pada tujuan tertentu untuk memperoleh kepuasaan.
Berikut indikator-indikatornya adalah :
a. Kebutuhan Sosial (Belongingness)
 Saya menggunakan shampoo supaya tidak malu.
 Bila menggunakan shampoo, saya akan merasa lebih percaya diri.
 Saya menggunakan shampoo agar dipuji.
 Saya menggunakan shampoo supaya terlihat cantik.
 Saya hanya tertarik pada iklannya saja.
b. Kebutuhan Penghargaan (Ego Needs)
 Saya menggunakan shampoo karena kualitas shampoonya.
 Saya menggunakan shampoo agar merasa kelas sosialnya meningkat.
 Saya menggunakan shampoo karena ingin mendapat pengakuan status.
 Saya menggunakan shampoo karena harganyaa eklusif mahal.
 Saya menggunakan shampoo agar keberadaan saya diterima.
Contoh iklan keterlibatan kognitif

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Chapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Chapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumenChapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Chapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumenReni Kurniati
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanZakiyul Mu'min
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisAsadCungkring97
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganBab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganJudianto Nugroho
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanJudianto Nugroho
 
Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)
Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)
Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)syafii_ahmad
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaElsa Rahmi Husin
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumenAG Za Mo
 

La actualidad más candente (20)

Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Chapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Chapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumenChapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Chapter 8 pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
Product Development Indomie
Product Development IndomieProduct Development Indomie
Product Development Indomie
 
Strategi merek
Strategi merekStrategi merek
Strategi merek
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganBab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
 
Analisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internal
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
 
Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)
Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)
Proposal bisnis es cincau jelly susu (pertemuan 7)
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesia
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 

Similar a OBSERVASI KONSUMEN

Persuasif Iklan Ponds Jilid II
Persuasif Iklan Ponds Jilid IIPersuasif Iklan Ponds Jilid II
Persuasif Iklan Ponds Jilid IIEvry Purrba
 
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam PerusahaanPengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam PerusahaanArdiansah Danus
 
IklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagus
IklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagusIklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagus
IklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagusAnggra Prasetyo
 
Poster Global advertising adaptation for Chinese consumers
Poster Global advertising adaptation for Chinese consumersPoster Global advertising adaptation for Chinese consumers
Poster Global advertising adaptation for Chinese consumersAmasa Ndoloe
 
Persuasif Iklan Ponds
Persuasif Iklan Ponds Persuasif Iklan Ponds
Persuasif Iklan Ponds Evry Purrba
 
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptSlide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptMuhammadYusfaRasyid
 
Psikologi persepsi susila hendri
Psikologi persepsi susila hendriPsikologi persepsi susila hendri
Psikologi persepsi susila hendriSusila Hendri
 
Assingment iklan
Assingment iklanAssingment iklan
Assingment iklanWirda Azyra
 
Cara membuat slogan
Cara membuat sloganCara membuat slogan
Cara membuat sloganlucyous maji
 
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...Kanaidi ken
 
Managing product lines
Managing product linesManaging product lines
Managing product linesicha saleh
 
Brand Value, Strategic Brand Communications
Brand Value, Strategic Brand CommunicationsBrand Value, Strategic Brand Communications
Brand Value, Strategic Brand CommunicationsJudhie Setiawan
 
Etika Bisnis Komersial
Etika Bisnis KomersialEtika Bisnis Komersial
Etika Bisnis KomersialLuthfi Nk
 

Similar a OBSERVASI KONSUMEN (20)

Analisis iklan axe indonesia
Analisis iklan axe indonesiaAnalisis iklan axe indonesia
Analisis iklan axe indonesia
 
Persuasif Iklan Ponds Jilid II
Persuasif Iklan Ponds Jilid IIPersuasif Iklan Ponds Jilid II
Persuasif Iklan Ponds Jilid II
 
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam PerusahaanPengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
 
IklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagus
IklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagusIklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagus
IklIklan TV Yang Bagusan tv yang bagus
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Poster Global advertising adaptation for Chinese consumers
Poster Global advertising adaptation for Chinese consumersPoster Global advertising adaptation for Chinese consumers
Poster Global advertising adaptation for Chinese consumers
 
Persuasif Iklan Ponds
Persuasif Iklan Ponds Persuasif Iklan Ponds
Persuasif Iklan Ponds
 
Merek produk
Merek produkMerek produk
Merek produk
 
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptSlide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
 
Iklan
IklanIklan
Iklan
 
Psikologi persepsi susila hendri
Psikologi persepsi susila hendriPsikologi persepsi susila hendri
Psikologi persepsi susila hendri
 
Assingment iklan
Assingment iklanAssingment iklan
Assingment iklan
 
Cara membuat slogan
Cara membuat sloganCara membuat slogan
Cara membuat slogan
 
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
 
Bab ii new
Bab ii newBab ii new
Bab ii new
 
Managing product lines
Managing product linesManaging product lines
Managing product lines
 
Insight & brand
Insight & brandInsight & brand
Insight & brand
 
Laras bahasa iklan
Laras bahasa iklan Laras bahasa iklan
Laras bahasa iklan
 
Brand Value, Strategic Brand Communications
Brand Value, Strategic Brand CommunicationsBrand Value, Strategic Brand Communications
Brand Value, Strategic Brand Communications
 
Etika Bisnis Komersial
Etika Bisnis KomersialEtika Bisnis Komersial
Etika Bisnis Komersial
 

OBSERVASI KONSUMEN

  • 1. MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING TUGAS PERILAKU KONSUMEN CONTOH IKLAN CLASSICAL CONDITIONING INSTRUMENTAL CONDITONING OBSERVATIONAL CONDITIONING DAN IKLAN DENGAN KETERLIBATAN KOGNITIF : Hartono Ikawy : 44312120146
  • 2. Pemasaran memiliki peranan penting bagi perusahaan. Untuk bisa menghasilkan laba bagi perusahaan, bagian pemasaran dituntut sukses dalam meyampaikan produk ke tangan konsumen, sehingga para pemasar harus dapat memahami konsumen, apa yang mereka inginkan, bagaimana lingkungan, dan apa yang dapat mempengaruhi mereka sehingga memutuskan untuk mengambil/membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu perusahaan harus memahami, mengerti dan bisa mempelajari keinginan konsumen, memprediksikan apa yang ada dipikaran konsumen dan seperti apa perilakunya konsumen. Kajian-kajian seperti ini menjadi bahan penentu strategi pemasaran yang akan digunakan untuk produk-produk perusahaan, mulai penentuan harga, membangun link distribusi, advertising, serta membangun image dari produk yang akan diluncurkan. Pembelajaran Konsumen menjadi segment yang menarik untuk dipelajari. Medesign bagaimana membangun karakter dari sebuah produk sehingga produk ini mempunyai sesuatu yang berbeda dengan produk sejenisnya di ingatan konsumen adalah pekerjaan yang tidak gampang. Ada beberapa contoh iklan yang sudah saya analisis untuk membahas perilaku konsumen terhadap produk yang dipasarkan dalam berbagai kategori.  Classical Conditioning  Instrumental Conditioning  Observational Conditioning Dan  Iklan dengan keterlibatan Kognitif
  • 3. Contoh Iklan Classical Conditioning Classical Conditioning Memandang bahwa perilaku merupakan hasil dari asosiasi yang dekat antara perangsang utama (primary stimulus) dengan perangsang kedua (secondary stimulus). Misalnya dalam sebuah iklan dipaparkan mengenai ciri-ciri orang sukses (prymary stimulus). Iklan Molto untuk pertama kalinya tampil dalam bungkus kreatif kartun animasi. Tidak seperti iklan-iklan sebelumnya, merek tersebut menawarkan kreatif yang benar-benar beda. Molto menghadirkan sosok Andy, pria jeans yang diceritakan berasal dari Negeri Kain. Dikisahkan di sana, Andy adalah seorang pop star yang memiliki kekasih Lily, perempuan katun sutra. Berkat kesetiaan Andy dan Lily memakai Molto Ultra, mereka pun akhirnya selalu tampil menjadi mahluk kain paling indah dan menawan di Negeri Kain. ” Negeri Kain adalah pendekatan imaginer dengan mempersonifikasikan pakaian sebagai mahluk hidup. Sementara Molto Ultra adalah produk yang digunakan oleh berbagai jenis pakaian itu untuk tetap menjaga bentuk, warna, dan kesegaran sehingga pakaian selalu tampil menarik.” lewat sosok Andy yang juga seorang pop star, memutuskan Molto untuk menggandeng Warner Music Indonesia. Musik adalah bahasa universal yang dipercaya mampu membuat orang terhanyut dan mendalami pesan komunikasi dari sebuah merek. Hasilnya, Molto bukan hanya menghadirkan iklan bertema kartun dan musik, melainkan juga meluncurkan album berjudul Andy & Friends Love. Dalam album tersebut, ada hits berjudul ”La La La” yang dinyanyikan Andy. Selain itu, Andy juga berkolaborasi dengan 7 penyanyi terkenal. Sebut saja Marcell, Krisdayanti, Acha Septriasa dan Irwansyah, Jikustik, Andien, serta Maliq & D’Essentials, yang melantunkan hits-nya masing-masing.
  • 4. ” Untuk membedah album Andy & Friends Love, telah menghadirkan Konser Selembut Cinta bertema Valentine Concert from Andy to Lily, yang tayang di RCTI dan TPI,” yang menyebutkan album Andy & Friends Love juga dijual di pasaran dan bisa dijadikan kado romantis dalam merayakan hari Valentine. Jadi analisis saya adalah produk molto mencoba meraih perhatian konsumen dengan menyuguhkan tema iklan yang berbeda dengan yang lain. Penggambaran manusia kain bertujuan untuk menjelaskan secara imajiner kepada konsumen bahwa kain yang di beri Molto akan wangi sepanjang hari, tetap menjaga bentuk, dan warna kain sehingga selalu tampil menarik kapan pun. Primari stimulus dari iklan ini adalah negeri kain yang memiliki bintang Andy dan Lily dengan ciri khas kesegaranya yang bertahan sepanjang hari. Dengan adanya sesuatu yang baru dari Negeri kain yang menjadi stimulus utamanya diharapkan pendekatan Classical Conditioning akan lebih efektif untuk perilaku pembelian yang kurang terlibat. Contoh Iklan Classical Conditioning
  • 5. Contoh iklan Instrumental Conditioning Instrumental Conditioning instrumental conditioning memandang bahwa perilaku sebagai fungsi dari tindakan konsumen (perilaku pembelian) dan penilaian konsumen terhadap derajat kepuasan yang diperoleh dari tindakan. Kepuasan yang dialami oleh konsumen akan menyebabkan penguatan dan akan meningkatkan kemungkinan pembelian kembali (repurchasing). Dalam instrumental conditioning juga diperlukan adanya hubungan antara rangsangan dan tanggapan (stimulus dan respons). Individu akan mementukan tanggapan kepada stimulus yang memberikan kepuasan paling tinggi. Iklan produk axe Produk axe menurut saya biasanya menggunakan “bahan dasar” yang sama untuk setiap produknya. Seorang pria tampan (terkadang dengan tingkat percaya diri yang seadanya), sebotol Axe berukuran sedang/besar, dan (para) wanita cantik. Alur cerita dan Axe Effect dari masing-masing produk Axe akan menyesuaikan sesuai produk yang di iklankan. Seperti misalnya iklan Axe Dark Temptation, aroma parfum Axe Dark Temptation yang merupakan aroma cokelat krim, dalam iklan tersebut dapat mengubah pria tersebut menjadi manusia cokelat dan menarik para wanita di sekelilingnya, kemudian ada juga ditayangkan di televisi yaitu iklan produk Axe Provoke. Seorang pria yang menggunakan Axe Provoke kali ini bukan hanya menggoda wanita di sekelilingnya, namun juga bidadari sampai jatuh dari langit karena efek mencium aroma parfum tersebut.
  • 6. iklan Axe selalu menggunakan “bahan dasar” yang sama dalam setiap iklannya. Yang berubah pada setiap iklan Axe hanyalah “resep” yang digunakan serta “bumbu pelengkap” yang ditambahkan. Iklan-iklan produk Axe tersebut selalu menceritakan seorang pria yang setelah menggunakan Axe akan lebih mudah didekati oleh (para) wanita di sekelilingnya, bahkan dalam iklan Axe Provoke, bidadari surga pun tertarik dengan aroma parfum yang bersifat memprovokasi (para) wanita tersebut. Yang jadi pusat perhatian penulis disini adalah (para) wanita dalam iklan-iklan tersebut. Mengapa iklan Axe harus ada wanitanya? Iklan lain seperti Rexona Men mengapa tidak memiliki hal yang sama? Apakah ini yang merupakan gagasan utama iklan Axe yang diklaim dapat memperoleh Axe Effect tersebut? Jawabannya, ya. Axe Effect diklaim oleh perusahaan parfum tersebut yaitu Unilever sebagai efek spesial yang dapat diperoleh saat menggunakan Axe. Dan efeknya ? Tidak lain dan tidak bukan adalah (para) wanita yang tersebut tadi. Axe Effect dapat mengundang perhatian para kaum hawa untuk mendekati “sang pengguna” dan memberikan rasa percaya diri yang lebih bagi pria saat menggunakan deodoran tersebut. Analisis saya dalam iklan produk axe tersebut adalah konsumen membeli produk tersebut juga untuk mendapat kan reward yaitu dengan menggunakan produk tersebut konsumen akan bisa lebih percaya diri dalam melakukan akifitas sehari – hari. Disamping itu semua, produk axe sudah menunjukkan kreatifitas dalam iklan yang dibuatnya, serta membawa trademark tersendiri bagi produk tersebut, axe sudah berhasil menarik minat para konsume untuk membeli dan mencoba produk-produk Axe dengan berbagai efek yang lain nya. Contoh iklan Instrumental Conditioning
  • 7. Contoh iklan Observatinal Conditioning Observatinal Conditioning adalah proses pembelajaran dimana seseorang menerapkan sebagai hasil dari meniru orang lain, Model : Orang yang perilakunya ditiru. Tahap-tahap observation Learning 1. Attention (Perhatian) Yaitu belajar sesuatu dengan observasi, pertama-tama pembelajar harus memberikan perhatian kepada model yang akan ditiru, secara continues. 2. Memory (Mengingat) Yaitu pembelajar harus mengingat langkah-langkah yang dilakukan 3. Immitation (Meniru) Yaitu pembelajar memiliki kemampuan untuk menguasai dan meniru tindakan tersebut. 4. Motivation (Keputusan untuk mempraktekkan) Yaitu pembelajar mempunyai motivasi untuk melakukan tindakan tersebut secara mandiri (mempraktekkan tindakan tersebut) Iklan produk Teh Botol Sosro Pada awalnya Sosrodjojo mulai merintis usaha Teh Wangi Melati (Jasmine Tea), yang merupakan racikan antara teh hijau dan bunga melati yang diperkenalkan pertama kali bermerek Cap Botol. Yang menarik, Sosrodjojo telah menerapkan prinsip-prinsip branding. Prinsip utamanya: nama merek mudah diucapkan dan diingat, juga dari sisi grafisnya mudah dikenali serta diingat. Contohnya teh wangi Cap Botol, yang disingkat menjadi teh botol.
  • 8. Kesuksesesan Sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Dari perjalanan sejarahnya, dalam beberapa hal Sosro telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Sebelum Sosro hadir, konon ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol seperti yang dilakukan Sosro saat ini. Waktu itu perusahaan tersebut menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat, biro tersebut menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan. Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan kompetitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro. Analisis saya mengenai produk iklan Teh Botol ini yaitu, Langkah yang dilakukan Teh Botol Sosro diantaranya adalah dengan mengubah tag line menjadi: “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro, terlihat berbeda dan menggeser objek target pasar, bukan lagi remaja, tapi keluarga. Salah satu yang terkenal dengan program promosi Struk Rejeki Teh Botol, merupakan bentuk lain strategi kampanye dengan target audiens konsumen Teh Botol Sosro. Program ini bertujuan mengapresiasi konsumen dengan undian berhadiah. Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol. Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen. Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro. Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi “Apapun makanannya, minumannya Tehbotol Sosro”. (jadi, ketika konsumen akan melakukan atau membeli suatu produk makanan, konsumen mengingat akan strategi pemasaran ini kemudian sebagai suatu kebiasaan)
  • 9. Iklan dengan keterlibatan kognitif, Dari perspektif kognitif, konsumen berperilaku untuk menyelesaikan berbagai masalahnya. Timbulnya kebutuhan dan keinginan, dipandang sebagai masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, perilaku yang ditampilkan merupakan proses penyelesaian masalah. Tingkat pengetahuan respon konsumen pada iklan Keterlibatan respon ini sangat mempengaruhi apakah konsumen tertarik dan mengerti tentang iklan yang disampaikan di televisi. Khusunya pada iklan shampoo New pantene rambut rontok versi “Anggun”. Berikut indikator-indikatornya adalah : Aspek Kognitif Aspek ini berhubungan dengan pengetahuan dan kesadaran seseorang (audiens) terhadap suatu obyek stimulus. - Iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun” menyampaikan pesan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas shampoo pantene. - Iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun” menyampaikan pesan yang bertujuan untuk menjamin berkurangnya rambut rontok. - Iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun” menyampaikan pesan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada rambut. Aspek Afektif Aspek ini berhubungan dengan respon dimana seseorang menaruh perasaan pada stimulus yang diterima. - Setelah melihat iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun”, saya merasa kualitas rambut yang lebih baik. - Setelah melihat iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun”, saya tertarik shampoonya. Aspek Konatif Aspek konatif meneupakan aspek yang menunjuk pada sebuah tindakan atau perilaku. - Setelah melihat iklan shampoo new pantene rambut rontok versi ”Anggun”, saya akan cenderung membeli.
  • 10. Tingkat Motivasi Pembelian Motivasi merupakan suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan tertentu untuk memperoleh kepuasaan. Berikut indikator-indikatornya adalah : a. Kebutuhan Sosial (Belongingness)  Saya menggunakan shampoo supaya tidak malu.  Bila menggunakan shampoo, saya akan merasa lebih percaya diri.  Saya menggunakan shampoo agar dipuji.  Saya menggunakan shampoo supaya terlihat cantik.  Saya hanya tertarik pada iklannya saja. b. Kebutuhan Penghargaan (Ego Needs)  Saya menggunakan shampoo karena kualitas shampoonya.  Saya menggunakan shampoo agar merasa kelas sosialnya meningkat.  Saya menggunakan shampoo karena ingin mendapat pengakuan status.  Saya menggunakan shampoo karena harganyaa eklusif mahal.  Saya menggunakan shampoo agar keberadaan saya diterima. Contoh iklan keterlibatan kognitif