Bimbingan pra nikah penting untuk menjaga keutuhan pernikahan Kristen. Bimbingan pra nikah harus dilaksanakan dengan tepat guna sesuai ajaran Alkitab agar pasangan memahami konsep pernikahan sesuai rencana Allah. Bimbingan pra nikah dapat meminimalisasi perceraian jika dilaksanakan dengan benar.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
013 novena presentasi
1. MAKNA BIMBINGAN PRA NIKAH TERHADAP
KEUTUHAN PERNIKAHAN KRISTEN
( SUATU TINJAUAN TEOLOGIS
TENTANG MAKNA BIMBINGAN PRA
NIKAH TERHADAP KEUTUHAN
PERNIKAHAN KRISTEN )
OLEH :
NOVENA
17.07.033 / 11.11.300.38
3. Alasan Pemilihan Judul
1.Pernikahan bukanlah sebuah permainan
2.Fakta banyak membuktikan bahwa zaman
sekarang tidak sedikit pernikahan berakhir
dengan perceraian
3.Pentingnya Bimbingan Pra Nikah
diterapkan kepada pasangan yang sudah
siap untuk menikah
4. Permasalahan
1.Apakah Bimbingan Pra Nikah itu
penting untuk dilakukan?
2.Bagaimana Bimbingan Pra Nikah
dapat dilaksanakan dengan tepat
guna?
3.Apakah Bimbingan Pra Nikah dapat
meminimalisasi perceraian jemaat
Tuhan ?
5. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasinya terhadap masalah
ketidakharmonisan dan tidak kokohnya
pernikahan yang berakhir dengan
perceraian serta pentingnya Bimbingan Pra
Nikah untuk meminimalisasi perceraian.
Adapun penulis dalam hal ini lebih banyak
mengacu pada teologi Paulus dalam
membahas konsep pernikahan dan
perceraian.
6. Hipotesa
Jika gereja lokal dapat mensosialisasikan Bimbingan
Pra Nikah dengan benar sesuai dengan Firman
Tuhan, maka setiap pasangan yang sudah siap
untuk menikah dapat mengikuti Bimbingan Pra
Nikah dengan sebuah kesadaran bahwa Bimbingan
Pra Nikah itu penting. Oleh sebab itu maka :
1. Bimbingan Pra Nikah penting dan wajib dilakukan
sebelum menikah
2. Bimbingan Pra Nikah adalah cara untuk
membangun keharmonisan suami istri guna
menjaga keutuhan pernikahan Kristen
3. Jika Bimbingan Pra Nikah dilakukan dengan tepat
guna, maka akan menimbulkan rasa antusias
untuk setiap pasangan yang akan menikah dalam
mengikuti Bimbingan Pra Nikah.
7. Tujuan Penulisan
1.Menjelaskan betapa penting Bimbingan Pra
Nikah bagi keharmonisan suami istri
2.Menjelaskan kepada pembaca apakah
Bimbingan Pra Nikah perlu dilakukan
3.Menjelaskan kepada pembaca bagaimana
Bimbingan Pra Nikah yang tepat guna
4.Sebagai bagian dari syarat untuk meraih gelar
Sarjan Teologia di STT LETS
8. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah memakai metode riset keperpustakaan yakni
membaca sejumlah buku-buku yang berkaitan
dengan judul skripsi yang dibahas, melakukan web
browser yang ada kaitannya dengan judul yang
dibahas dan penelitian lapangan guna untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berkenaan
dengan judul yang dibahas, tidak lupa penulis
mengunakan Alkitab sebagai sumber yang hidup
yang wajib dijadikan sumber acuan.
10. 2.1. Hakekat Pernikahan Kristiani
Pernikahan merupakan janji Ilahi yang dibuat di
hadapan Allah sebelum segala bentuk organisasi ada di
bumi ini, keluarga menjadi organisasi awal yang Allah
bentuk.
Pandangan Allah tentang pernikahan adalah pernikahan
tidak hanya berarti dua orang yang hidup bersama.
Pernikahan yang sesuai dengan rencana Allah adalah
pernikahan yang menyertakan Allah dalam prosesnya.
11. 2.2. Pernikahan Menurut Alkitab
Pan
2.2.1. Menurut Perjanjian Lama
2.2.2. Menurut Perjanjian Baru
2.3. Pandangan Pemimpin-pemimpin Gereja
Masa Kini Tentang Pernikahan
- Ir. Eddy Leo
- Derek Prince
- Gary Chapman
2.4. 1 Korintus 7 Sebagai Dasar Teologi
2.4.1. Latar Belakang Penulisan Kitab 1 Korintus
2.4.2. Tujuan Penulisan Kitab 1 Korintus
2.4.3. Latar Belakang Paulus Menulis 1 Korintus 7
12. 2.5. Pandangan Umum Bimbingan
Pra Nikah
2.5.1. Hakekat Bimbingan Pra
Nikah
2.5.2. Tujuan Bimbingan Pra Nikah
14. 3.1. Data Lapangan Berdasarkan Statistika,
Artikel, dari Internet dan Buku
3.1.1. Data Statistik Mengenai Perceraian
223.371
193.189
175.713
2007 2008 2009
3.1.2. Pandangan Alkitab mengenai Perceraian
15. 3.2. Data Lapangan Berdasarkan
Angket Mengenai Pernikahan dan
Bimbingan Pra Nikah
Ada 50 Angket yang penulis edarkan.
Adapun kategori jawaban dari hasil angket
tersebut adalah :
- Responden yang mencapai nilai 70-80 adalah
responden yang berpendapat bahwa
perceraian bukanlah jalan keluar sebuah
permasalahan dalam pernikahan dan BPN
dapat meminimalisasi perceraian.
16. - Responden yang mencapai nilai 50 – 69 adalah responden
yang berpendapat bahwa perceraian bukan jalan keluar
sebuah permasalahan dalam pernikahan tetapi BPN belum
tentu dapat meminimalisasi perceraian.
- Responden yang mencapai nilai 30-49 adalah responden yang
berpendapat bahwa perceraian adalah salah satu jalan keluar
sebuah permasalahan dalam pernikahan dan BPN
kemungkinan kecil dapat meminimalisasi perceraian.
- Responden yang mencapai nilai 10-29 adalah responden yang
berpendapat bahwa perceraian adalah satu-satunya jalan
keluar untuk mengatasi permasalahan dalam pernikahan dan
BPN tidak dapat meminimalisasi perceraian.
17. Tabel di bawah ini adalah hasil
penghitungan yang diperoleh penulis
berdasarkan hasil angket. Tabel ini
menunjukkan data kuantitatif yang
diperoleh penulis.
No Kategori Jumlah Responden
1. 70 - 80 11
2. 50 – 69 39
3. 30 – 49 0
4. 10 - 29 0
18. Dari data kuantitatif di atas penulis memperoleh
data kualitatif sebagai berikut :
Responden lebih banyak memilih kategori nilai
50 – 69. itu berarti responden lebih banyak
meyakini bahwa perceraian bukan jalan keluar
sebuah permasalahan dalam pernikahan tetapi
BPN belum tentu dapat meminimalisasi
perceraian.
3.3. Data Lapangan Berdasarkan
Wawancara Mengenai Bimbingan Pra
Nikah
19. BAB IV
MAKNA BIMBINGAN PRA NIKAH
TERHADAP KEUTUHAN PERNIKAHAN
KRISTEN
20. 4.1. Tinjauan Teologi Paulus dalam 1 Korintus terhadap
Bimbingan Pra Nikah
- Pernikahan itu baik supaya tidak hidup dalam dosa hawa
nafsu ( 1 Kor 7 : 9 )
- Pernikahan tidak dapat diceraikan ( 1 Kor 7 : 10 – 11 )
- Pernikahan bersifat monogami ( 1 Kor 7 : 2 )
- Pernikahan dapat menguduskan pasangan yang tidak
seiman ( 1 Kor 7 : 12 – 16 )
4.2. Bimbingan Pra Nikah Penting untuk Dilakukan
Bimbingan Pra Nikah adalah sarana Allah untuk
memberitahukan kepada semua umatNya tentang arti
pernikahan yang Dia inginkan dan mengetahui segala
rencana Allah dalam kehidupan pernikahan.
21. 4.3. Bimbingan Pra Nikah yang Tepat Guna
Diagram hasil penelitian :
Jumlah Responden
Hasil ini menunjukkan
40 bahwa sebagian besar
35
30 responden tidak
25
20
15
menyadari bahwa
Jumlah Responden
10
5
Bimbingan Pra Nikah
0
70 – 50 – 30 –
dapat menjaga
80 10 –
69 49 29 keutuhan pernikahan
Kristen
Bimbingan Pra Nikah Tepat Guna adalah BPN
yang mampu melahirkan konsep pernikahan
yang tidak bisa diakhiri dengan perceraian.
22. 4.4. Bimbingan Pra Nikah Dapat
Meminimalisasi Perceraian
BPN dapat meminimalisasi perceraian karena BPN
merupakan dasar di mana setiap calon pasangan suami
istri meletakkan fondasi-fondasi dasar mengenai
pernikahan yang sesuai dengan Firman Tuhan.
24. 5.1. Kesimpulan
1. BPN Penting Untuk Dilakukan
BPN adalah sarana untuk memberitakan akan
gambar pernikahan yang dikehendaki Tuhan, serta
memberitahukan fondasi-fondasi yang benar dalam
membangun rumah tangga. Bagi penulis BPN tidak
hanya sekedar syarat dari gereja saja melainkan
suatu kebutuhan yang harus didapatkan oleh calon
pasangan suami istri, agar pasangan tersebut
mampu menjalani kehidupan pernikahan.
25. 2. BPN Harus Dilaksanakan Dengan Tepat Guna
Setiap materi yang disampaikan sebaiknya
harus tepat guna. Artinya materi-materi
yang dijelaskan haruslah mengarah kepada
pernikahan yang sesuai dengan kehendak
Tuhan, yaitu pernikahan sekali untuk
seumur hidup. Dengan demikian jika calon
pasangan suami istri tersebut hanya
mengikuti BPN karena prosedur gerejawi
saja, maka hal semacam itu adalah salah.
26. 3. BPN Dapat Meminimalisasi Perceraian
Dalam Jemaat Tuhan
BPN dapat meminimalisasi perceraian karena
dasar-dasar dalam pernikahan dan fondasi-
fondasi yang kuat dalam pernikahan diberikan
pada saat mengikuti BPN dan dalam BPN setiap
calon pasangan suami istri menginvestasi hidup
mereka untuk membangun dasar-dasar yang
kuat sesuai dengan Firman Tuhan.
27. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka hipotesa
penulis dapat dibuktikan :
1. BPN penting dan wajib untuk dilakukan
sebelum menikah
2. BPN adalah cara untuk membangun
keharmonisan suami istri guna menjaga
keutuhan pernikahan Kristen
3. Jika BPN dilakukan dengan tepat guna, maka
akan menimbulkan rasa antusias untuk setiap
pasangan yang akan menikah dalam mengikuti
BPN
AWALI PERNIKAHAN ANDA DENGAN FONDASI YANG
KOKOH, AGAR KETIKA MENGHADAPI BADAI
APAPUN, ANDA TELAH SIAP UNTUK
MENGHADAPINYA, KARENA ANDA TELAH MEMILIKI
FONDASI YANG KUAT.
28. 5.2. Saran – saran
1. Gereja harus mengingatkan Allah adalah inisiator dari
pernikahan
2. BPN yang tepat guna harus benar-benar diterapkan ke semua
gereja-gereja, penulis berharap BPN bukan lagi hanya
sekedar prosedur gereja saja, melainkan benar-benar
dilaksanakan dengan kesadaran penuh
3. Pemimpin gereja atau seorang gembala yang bertugas untuk
mengkonseling pra nikah sebaiknya benar-benar fokus dalam
mengerjakan tugas ini
4. BPN haruslah dilakukan dengan tepat guna, sehingga
menimbulkan pemahaman yang benar akan model
pernikahan yang dikehendaki Allah
5. Bagi mereka yang memandang BPN hanya sekedar
persyaratan dari gereja saja, maka mulai sekarang rubahlah
cara pandang tersebut
29. 6. Bagi mereka yang memandang BPN tidak penting, maka
penulis ingin mengingatkan bahwa BPN sangatlah penting
untuk dilakukan. Karena pernikahan membutuhkan fondasi
yang kuat.
7. Bagi mereka yang mengikuti BPN, ikutilah BPN dengan baik
dan benar. Jangan mengikuti BPN karena takut tidak dapat
menikah dan diberkati di gereja tersebut
8. Bagi para pemimpin-pemimpin gereja atau gembala sidang
gereja – gereja yang ada saat ini, sebaiknya menyusun dan
melaksanakan BPN dengan tepat guna.
9.Semua gereja sebaiknya lebih teliti memperhatikan calon
pasangan suami istri yang sudah sepakat untuk menikah.
Penulis berharap para pemimpin gereja jangan sembarangan
menikahkan orang.
30. MULAILAH PERNIKAHAN ANDA DENGAN
PERSIAPAN YANG MATANG, SEHINGGA
PENYESALAN TIDAK AKAN DATANG DI
KEMUDIAN HARI
SEJAUH MANA ENGKAU MAU TUHAN
CAMPUR TANGAN DALAM
HIDUPMU, MAKA SEJAUH ITULAH DIA
AKAN CAMPUR TANGAN DALAM HIDUP