Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran etika yang meliputi pemahaman prinsip-prinsip moral, kemampuan mengevaluasi ajaran moral, dan kemampuan bertindak secara etis. Dokumen juga menjelaskan ruang lingkup pembahasan etika seperti istilah-istilah terkait, peran etika dalam masyarakat modern, dan empat alasan pentingnya mempelajari etika.
3. Baruch Spinoza
Dutch philosopher, 1632–1677
“All things excellent are as difficult as
they are rare.”
Ethics pt. 5 (1677) (translation by Edwin Curley)
4. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswamemiliki:
Kemampuandasar (tentang) konsepdanprinsip-prinsipmoral,
sehingga
Dapatmengevaluasi sertamemrakarsai tindakan
danperbuatanetisberdasarkankesepakatanmoral
yang dibangunbersamadengandanterhadaporang
lain, serta
Kemampuanbagaimanamemosisikandiri secara
tepatdanbenardenganlingkunganalamdan
lingkunganpergaulanhidupsesamamanusia.
5. Tujuan Belajar Etika
Kritismengenai persoalan baik dan buruk, baik
yang menyangkut perilaku sendiri, orang lain,
kelompok, dan hidup bersama
Lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap
persoalan-persoalan publik dan kehidupan
bersama pada umumnya
Siap menyongsong kehidupan bersama yang
berubah, terbuka, plural dan dinamis
Jumat, 31 Oktober 2014 priyatmoko@unair.ac.id 5
6. Kompetensi dasar/minimal
1. Kemampuan dasar untuk memahami prinsip-prinsip
moralitas universal dan spesifik yang relevan, khususnya
di bidang sosial politik;
2. Kemampuan dasar untuk mengevaluasi dan bersikap
kritis terhadap berbagai ajaran moral;
3. Kemampuan dasar berargumentasi dalam berpegang
pada prinsip moral dan kesepakatan-kesepakatan etis;
4. Kemampuan dasar untuk memrakarsai tindakan
tindakan etis di lingkungan sosial politiknya, khususnya
bersikap dan bertindak baik bersama dan untuk orang
lain.
7. Berbuat baik: Etis!
Niat baik
Aturan, institusi yang baik
Sikap kritis-reflektif, kepedulian dan kesediaan
belajar terus-menerus, sehinggamakin (sensitif)
mengetahuimana yang baik dan buruk
(kandungan kebaikan dan keburukan), benar
dan salah
Jumat, 31 Oktober 2014 priyatmoko@unair.ac.id 7
8. Ruang lingkup pembahasan
Penjernihan istilah-istilah: etika, etiket, moral, agama, hukum
Perametika dalam masyarakat modern
Hatinuranidansuarahati
Etika kebebasan dan tanggung jawab
Nilaidannorma
Tolok-ukurpertanggungjawabanmoral
Hak dankewajiban, sertaperilaku demokratis
Gender danseksualitas
Globalisasi, demokrasi, danpluralisasi
Media massadanpengembanganetika
Etika profesi dan etika akademik
Etika lingkungan hidup
9. Problem & peran etika
Salah satu kebutuhan manusia yang paling
fundamental adalah orientasi.;
Manusia itu makhluk yang tahu dan mau. Artinya,
kemauannya mengandaikan pengetahuan;
Pertanyaan amat fundamental: Bagaimana seharusnya
saya hidup dan bertindak? Bagaimana menimbang-nimbang
dan memanfaatkan saran dan penilaian
pihak-pihak lain: orang tua, teman, agama, ideologi, ...
10. Tidak seharusnya kita hidup dengan cara
sekadar ikut-ikutan saja terhadap pihak –pihak
lain yang mau menetapkan bagaimana kita
harus hidup.
Kita perlu mengerti sendiri mengapa kita harus
bersikap begini atau begitu.
Etika membantu agar kita lebih mampu
mempertangungjawabkan kehidupan kita.
11. Etika dan ajaran moral
Ajaran moral: ajaran, wejangan, khotbah, patokan, kumpulan
peraturan dan ketetapan – lisan maupun tertulis – tentang
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar
menjadi manusia yang baik.
Etika: filasafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.
Yang mengatakan bagaimana kita harus hidup bukan etika,
melainkan ajaran moral. Etika mau mengerti mengapa kita
harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita
mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan
pelbagai ajaran moral.
12. Empat alasan perlunya etika
1. Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistik,
termasuk bidang moral;
2. Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat –
ekonomis, sosial, intelektual, budaya –yang menyebabkan
semua ajaran lama tertantang;
3. Proses perubahan sering dimanfaatkan oleh berbagai
pihak untuk mengambil keuntungan, termasuk
menanamkan ideologi. Kita tak perlu mudah terpancing,
naif, atau ekstrem;
4. Etika juga diperlukan oleh kaum beragama, yang ingin
menemukan kemantapan iman sekaligus berpartisipasi
dalam masyarakat yang berubah.