SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
Priyatmoko Dirdjosuseno 
priyatmokosolusi@gmail.com 
priyatmoko@unair.ac.id
Excellencewith morality
Baruch Spinoza 
Dutch philosopher, 1632–1677 
“All things excellent are as difficult as 
they are rare.” 
Ethics pt. 5 (1677) (translation by Edwin Curley)
Tujuan Instruksional Umum 
 Mahasiswamemiliki: 
Kemampuandasar (tentang) konsepdanprinsip-prinsipmoral, 
sehingga 
Dapatmengevaluasi sertamemrakarsai tindakan 
danperbuatanetisberdasarkankesepakatanmoral 
yang dibangunbersamadengandanterhadaporang 
lain, serta 
Kemampuanbagaimanamemosisikandiri secara 
tepatdanbenardenganlingkunganalamdan 
lingkunganpergaulanhidupsesamamanusia.
Tujuan Belajar Etika 
Kritismengenai persoalan baik dan buruk, baik 
yang menyangkut perilaku sendiri, orang lain, 
kelompok, dan hidup bersama 
Lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap 
persoalan-persoalan publik dan kehidupan 
bersama pada umumnya 
 Siap menyongsong kehidupan bersama yang 
berubah, terbuka, plural dan dinamis 
Jumat, 31 Oktober 2014 priyatmoko@unair.ac.id 5
Kompetensi dasar/minimal 
1. Kemampuan dasar untuk memahami prinsip-prinsip 
moralitas universal dan spesifik yang relevan, khususnya 
di bidang sosial politik; 
2. Kemampuan dasar untuk mengevaluasi dan bersikap 
kritis terhadap berbagai ajaran moral; 
3. Kemampuan dasar berargumentasi dalam berpegang 
pada prinsip moral dan kesepakatan-kesepakatan etis; 
4. Kemampuan dasar untuk memrakarsai tindakan 
tindakan etis di lingkungan sosial politiknya, khususnya 
bersikap dan bertindak baik bersama dan untuk orang 
lain.
Berbuat baik: Etis! 
Niat baik 
Aturan, institusi yang baik 
 Sikap kritis-reflektif, kepedulian dan kesediaan 
belajar terus-menerus, sehinggamakin (sensitif) 
mengetahuimana yang baik dan buruk 
(kandungan kebaikan dan keburukan), benar 
dan salah 
Jumat, 31 Oktober 2014 priyatmoko@unair.ac.id 7
Ruang lingkup pembahasan 
 Penjernihan istilah-istilah: etika, etiket, moral, agama, hukum 
 Perametika dalam masyarakat modern 
 Hatinuranidansuarahati 
 Etika kebebasan dan tanggung jawab 
 Nilaidannorma 
 Tolok-ukurpertanggungjawabanmoral 
 Hak dankewajiban, sertaperilaku demokratis 
 Gender danseksualitas 
 Globalisasi, demokrasi, danpluralisasi 
 Media massadanpengembanganetika 
 Etika profesi dan etika akademik 
 Etika lingkungan hidup
Problem & peran etika 
 Salah satu kebutuhan manusia yang paling 
fundamental adalah orientasi.; 
 Manusia itu makhluk yang tahu dan mau. Artinya, 
kemauannya mengandaikan pengetahuan; 
 Pertanyaan amat fundamental: Bagaimana seharusnya 
saya hidup dan bertindak? Bagaimana menimbang-nimbang 
dan memanfaatkan saran dan penilaian 
pihak-pihak lain: orang tua, teman, agama, ideologi, ...
Tidak seharusnya kita hidup dengan cara 
sekadar ikut-ikutan saja terhadap pihak –pihak 
lain yang mau menetapkan bagaimana kita 
harus hidup. 
Kita perlu mengerti sendiri mengapa kita harus 
bersikap begini atau begitu. 
Etika membantu agar kita lebih mampu 
mempertangungjawabkan kehidupan kita.
Etika dan ajaran moral 
 Ajaran moral: ajaran, wejangan, khotbah, patokan, kumpulan 
peraturan dan ketetapan – lisan maupun tertulis – tentang 
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar 
menjadi manusia yang baik. 
 Etika: filasafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang 
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. 
 Yang mengatakan bagaimana kita harus hidup bukan etika, 
melainkan ajaran moral. Etika mau mengerti mengapa kita 
harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita 
mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan 
pelbagai ajaran moral.
Empat alasan perlunya etika 
1. Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistik, 
termasuk bidang moral; 
2. Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat – 
ekonomis, sosial, intelektual, budaya –yang menyebabkan 
semua ajaran lama tertantang; 
3. Proses perubahan sering dimanfaatkan oleh berbagai 
pihak untuk mengambil keuntungan, termasuk 
menanamkan ideologi. Kita tak perlu mudah terpancing, 
naif, atau ekstrem; 
4. Etika juga diperlukan oleh kaum beragama, yang ingin 
menemukan kemantapan iman sekaligus berpartisipasi 
dalam masyarakat yang berubah.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pendidikan moral nota
Pendidikan moral notaPendidikan moral nota
Pendidikan moral notamoral88
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatSeptian Muna Barakati
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Rewa D
 
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSENTINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSENsari nurfiani
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copySucram Suna
 
etika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila
etika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasilaetika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila
etika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasilarizka_pratiwi
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prgilang muharam
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqErna Mariana
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Etika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasusEtika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasusnadhifah pratiwi
 
GPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORALGPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORALMary Lemok
 

La actualidad más candente (20)

Pendidikan moral nota
Pendidikan moral notaPendidikan moral nota
Pendidikan moral nota
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
 
Etika umum
Etika umumEtika umum
Etika umum
 
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSENTINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
etika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila
etika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasilaetika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila
etika berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila
 
Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 
Etika pengantar umum
Etika  pengantar umumEtika  pengantar umum
Etika pengantar umum
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/Akhlaq
 
Pentingnya filsafat
Pentingnya filsafatPentingnya filsafat
Pentingnya filsafat
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Adab etika sains
Adab etika sainsAdab etika sains
Adab etika sains
 
Etika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadatEtika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadat
 
Etika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasusEtika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasus
 
GPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORALGPM1063-KONSEP ASAS MORAL
GPM1063-KONSEP ASAS MORAL
 
Pengantar Etika Islam
Pengantar Etika IslamPengantar Etika Islam
Pengantar Etika Islam
 

Similar a Kode ets102 etikasospolbaru

Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfwadejack1
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptMochamadRizal26
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAMira Veranita
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
ETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETDiana Eris
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRgilang muharam
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasYuliana Aminulloh
 
Etika profesi bab 1 pendahuluan
Etika profesi  bab 1  pendahuluanEtika profesi  bab 1  pendahuluan
Etika profesi bab 1 pendahuluanHaryadi Mukmin
 
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxPENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxRiskaAstinii
 
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaMakalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaPutuNagita
 
Etika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdf
Etika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdfEtika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdf
Etika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdfIlmi Hidayati
 
Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiambarwilis
 
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniEtika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniAwal Akbar Jamaluddin
 

Similar a Kode ets102 etikasospolbaru (20)

Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
 
Student's Attitude
Student's AttitudeStudent's Attitude
Student's Attitude
 
Etika pertemuan 1_2013-2014.ppt
Etika pertemuan 1_2013-2014.pptEtika pertemuan 1_2013-2014.ppt
Etika pertemuan 1_2013-2014.ppt
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
ETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKET
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Etika profesi bab 1 pendahuluan
Etika profesi  bab 1  pendahuluanEtika profesi  bab 1  pendahuluan
Etika profesi bab 1 pendahuluan
 
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxPENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
 
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaMakalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
 
Etika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdf
Etika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdfEtika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdf
Etika Komunikasi Interpersonal Ilmi Hidayati.pdf
 
ULASAN ARTIKEL 4
ULASAN ARTIKEL 4ULASAN ARTIKEL 4
ULASAN ARTIKEL 4
 
Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologi
 
Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniEtika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 

Más de Bagus Aji

Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruBagus Aji
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikBagus Aji
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruBagus Aji
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikBagus Aji
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikBagus Aji
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahBagus Aji
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikBagus Aji
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikBagus Aji
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalBagus Aji
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalBagus Aji
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikBagus Aji
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiBagus Aji
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Bagus Aji
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalBagus Aji
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john lockeBagus Aji
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbesBagus Aji
 

Más de Bagus Aji (20)

Organizing
OrganizingOrganizing
Organizing
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Tm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politikTm 13 birokrasi dan politik
Tm 13 birokrasi dan politik
 
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politikTm 11 perdebatan pemikiran politik
Tm 11 perdebatan pemikiran politik
 
Tm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerahTm 10 otonomi daerah
Tm 10 otonomi daerah
 
Tm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politikTm 09 sistem perwakilan politik
Tm 09 sistem perwakilan politik
 
Tm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politikTm 08 budaya politik
Tm 08 budaya politik
 
Tm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesiaTm 03 arah sistem politik indonesia
Tm 03 arah sistem politik indonesia
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesia
 
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasionalPertemuan xvi, ekonomi politik internasional
Pertemuan xvi, ekonomi politik internasional
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
 
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasikPertemuan vi, ekonomi politik klasik
Pertemuan vi, ekonomi politik klasik
 
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomiPertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
Pertemuan ii, dimensi politik fenomena ekonomi
 
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
Pertemuan xiii, ekonomi politik neoliberal (1)
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
7 john locke
7 john locke7 john locke
7 john locke
 
6 thomas hobbes
6 thomas hobbes6 thomas hobbes
6 thomas hobbes
 

Último

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Último (10)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

Kode ets102 etikasospolbaru

  • 3. Baruch Spinoza Dutch philosopher, 1632–1677 “All things excellent are as difficult as they are rare.” Ethics pt. 5 (1677) (translation by Edwin Curley)
  • 4. Tujuan Instruksional Umum  Mahasiswamemiliki: Kemampuandasar (tentang) konsepdanprinsip-prinsipmoral, sehingga Dapatmengevaluasi sertamemrakarsai tindakan danperbuatanetisberdasarkankesepakatanmoral yang dibangunbersamadengandanterhadaporang lain, serta Kemampuanbagaimanamemosisikandiri secara tepatdanbenardenganlingkunganalamdan lingkunganpergaulanhidupsesamamanusia.
  • 5. Tujuan Belajar Etika Kritismengenai persoalan baik dan buruk, baik yang menyangkut perilaku sendiri, orang lain, kelompok, dan hidup bersama Lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap persoalan-persoalan publik dan kehidupan bersama pada umumnya  Siap menyongsong kehidupan bersama yang berubah, terbuka, plural dan dinamis Jumat, 31 Oktober 2014 priyatmoko@unair.ac.id 5
  • 6. Kompetensi dasar/minimal 1. Kemampuan dasar untuk memahami prinsip-prinsip moralitas universal dan spesifik yang relevan, khususnya di bidang sosial politik; 2. Kemampuan dasar untuk mengevaluasi dan bersikap kritis terhadap berbagai ajaran moral; 3. Kemampuan dasar berargumentasi dalam berpegang pada prinsip moral dan kesepakatan-kesepakatan etis; 4. Kemampuan dasar untuk memrakarsai tindakan tindakan etis di lingkungan sosial politiknya, khususnya bersikap dan bertindak baik bersama dan untuk orang lain.
  • 7. Berbuat baik: Etis! Niat baik Aturan, institusi yang baik  Sikap kritis-reflektif, kepedulian dan kesediaan belajar terus-menerus, sehinggamakin (sensitif) mengetahuimana yang baik dan buruk (kandungan kebaikan dan keburukan), benar dan salah Jumat, 31 Oktober 2014 priyatmoko@unair.ac.id 7
  • 8. Ruang lingkup pembahasan  Penjernihan istilah-istilah: etika, etiket, moral, agama, hukum  Perametika dalam masyarakat modern  Hatinuranidansuarahati  Etika kebebasan dan tanggung jawab  Nilaidannorma  Tolok-ukurpertanggungjawabanmoral  Hak dankewajiban, sertaperilaku demokratis  Gender danseksualitas  Globalisasi, demokrasi, danpluralisasi  Media massadanpengembanganetika  Etika profesi dan etika akademik  Etika lingkungan hidup
  • 9. Problem & peran etika  Salah satu kebutuhan manusia yang paling fundamental adalah orientasi.;  Manusia itu makhluk yang tahu dan mau. Artinya, kemauannya mengandaikan pengetahuan;  Pertanyaan amat fundamental: Bagaimana seharusnya saya hidup dan bertindak? Bagaimana menimbang-nimbang dan memanfaatkan saran dan penilaian pihak-pihak lain: orang tua, teman, agama, ideologi, ...
  • 10. Tidak seharusnya kita hidup dengan cara sekadar ikut-ikutan saja terhadap pihak –pihak lain yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup. Kita perlu mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu. Etika membantu agar kita lebih mampu mempertangungjawabkan kehidupan kita.
  • 11. Etika dan ajaran moral  Ajaran moral: ajaran, wejangan, khotbah, patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan – lisan maupun tertulis – tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.  Etika: filasafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.  Yang mengatakan bagaimana kita harus hidup bukan etika, melainkan ajaran moral. Etika mau mengerti mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.
  • 12. Empat alasan perlunya etika 1. Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistik, termasuk bidang moral; 2. Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat – ekonomis, sosial, intelektual, budaya –yang menyebabkan semua ajaran lama tertantang; 3. Proses perubahan sering dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mengambil keuntungan, termasuk menanamkan ideologi. Kita tak perlu mudah terpancing, naif, atau ekstrem; 4. Etika juga diperlukan oleh kaum beragama, yang ingin menemukan kemantapan iman sekaligus berpartisipasi dalam masyarakat yang berubah.