1. SISTEM BILANGAN JODOH ALA PRIMBON SUNDA
ESAI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan
Oleh,
Hilda Salsabila
NPM 142151113
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
2. SISTEM PERHITUNGAN JODOH MENURUT PRIMBON SUNDA
Setiap Negara di duniamemiliki cara
meramalkan sesuatu dengan caranya
sendiri berdasarkan kepercayaan yang
dianutnya. Begitu pula Indonesia
memiliki beragam kebudayaan dalam
meramalkan sesuatu sesuai dengan
adat dan budayanya. Kebudayaan
dalam ramalan berkembang di
Indonesia salah satunya di Suku Sunda
yang berada di Pulau Jawa.Ramalan
yang masih melekat pada Suku Sunda
tersebut lebih dikenal dengan sebutan
Primbon Sunda.
Gambar 1. Icon Primbon
Primbon berasal dari kata
dalam bahasa Jawa, yaitu bon (mbon
atau mpon) yang berarti induk.
Kemudian kata tersebut mendapat
awalan pri atau peri yang berfungsi
meluaskan kata dasar.Jadi, primbon
dapat diartikan sebagai induk dari
kumpulan-kumpulan catatan.Catatan-
catatan yang memuat pengetahuan
penting itu lalu dikumpulkan menjadi
sebuah buku primbon sehingga catatan
itu sampai sekarang bisa dipelajari
dengan mudah.
Banyak hal yang dapat
diramalkan melalui primbon sunda,
mulai dari watak, rezeki, mimpi, ilmu
pengobatan, jodoh, bahkan ramalan
mengenai lama hidup seseorang bisa
diprediksi dengan perhitungan yang
berpedoman pada aturan buku primbon
tersebut.
Dewasa ini, kita harus mampu
membedakan hal-hal yang bersifat
ramalan dengan hal-hal yang bersifat
realistis karena tidak sepenuhnya
ramalan sesuai dengan fakta yang ada.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
mempelajari primbon sunda akan
3. mendatangkan manfaat bagi siapa saja
yang mempelajarinya.
Seperti telah disebutkan diatas
bahwa primbon sunda dapat
meramalkan jodoh seseorang.Hal
tersebut pun saya kaji karena primbon
sunda dapat dipelajari secara rasional
sesuai dengan ilmu pengetahuan yang
ada, yakni ilmu matematika.
Ramalan jodoh pasangan
ditentukan berdasarkan hari lahir dan
namanya.Namun, untuk megetahuinya
diperlukan beberapa kode perhitungan.
A. Kode babasan
Kode babasan merupakan kode
yang nomor urutnya sangat
berpengaruh. Kode ini digunakan
setelah hasil perhitungan dibagi 7
dan sisanya dicocokan dengan no
urut pada kode ini, sehingga akan
diketahui baik buruknya pasangan
tersebut apabila bersama.
1. Pisang punggel = kurang baik
2. Lumbung gumilang = kurang
baik
3. Tunggak kasemi = kurang baik
4. Satria lalaku = baik
5. Sangga waringin = baik
6. Paparingan kebek = baik
7. Ratu sabdaning pandita = baik
B. Kode huruf
Kode huruf merupakan kode
dimana setiap huruf memiliki
pasangan angkanya masing-
masing.Adapun pasangan-
pasangan tersebut telah diatur dan
disusun dalam aturan aksara jawa
yang tidak dapat diatur atau
dirubah kembali.Berikut
merupakan pasangan-pasangan
angka sesuai aturan aksara jawa.
Ha = 1
Na = 2
Ca = 3
Ra = 4
Ka = 5
Da = 6
Ta = 7
Sa = 8
Wa = 9
La = 10
Pa = 11
Dha = 12
Ja = 13
Ya = 14
Nya =15
Ma = 16
Ga = 17
Ba = 18
Tha = 19
Nga = 20
Adapun kode huruf tersebut
diambil dari aksara jawa yang
dapat dilihat sesuai gambar
dibawah ini.
4. Gambar 2. Aksara Jawa
“Namun, untuk huruf vocal,
karena tidak terdapat dalam aksara
jawa tersebut, maka untuk semua
huruf vocal ( A, I, U, E, O)
mempunyai nilai 0 dan untuk
huruf konsonan yang tidak
terdapat dalam aksara jawa yaitu
huruf F, Q, V, X dan Z maka
nilainya sama seperti dengan
huruf yang ada dalam aksara jawa
tersebut yang mempunyai bunyi
pengucapan yang mirip”, tutur
Bapak Yanto, seorang ahli
primbon.
Seperti huruf F dan V mempunyai
bunyi pengucapan yang sama
dengan huruf P (Pa) yang artinya
bahwa nilai dari F dan V sama
dengan P yaitu 11. Begitupun
dengan huruf yang lainnya. Huruf
Z sama dengan huruf J. huruf Q
dan X sama dengan huruf K.
C. Kode hari
Kode hari merupakan kode
dimana setiap hari kelahiran
mempunyai pasangan angka
masing-masing.
1. Minggu = 5
2. Senin = 4
3. Selasa = 3
4. Rabu = 7
5. Kamis = 8
6. Jumat = 6
7. Sabtu = 9
D. Cara perhitungan
1. Hitung nama laki-laki
berdasarkan kode huruf
2. Hitung nama perempuan
berdasarkan kode huruf
3. Jumlahkan hasil dari poin satu
dan dua kemudian bagi 7 dan
ambil sisanya. Cocokan dengan
no urut pada kode babasan dan
apabila tidak bersisa atau
sisanya 0, cocokan dengan no
urut 7
4. Jumlahkan hari lahir
perempuan dan laki-laki
berdasarkan kode hari
5. Jumlahkan poin tiga dan empat
kemudian bagi 7 dan ambil
5. sisanya kemudian cocokan
dengan kode babasan
6. Hitung tempat tinggal
darikeduanya berdasarkan kode
huruf kemudian tambah
denganjumlah hari lahir dan
jumlah nama, selanjutnya bagi
7 dan ambil sisanya. Cocokan
dengan kode babasan.
7. Apabila semua hasilnya baik,
maka baik pula bagi keduanya.
Namun, apabila ada satu yang
kurang baik, maka kurang baik
pula bagi keduanya.
Contoh :
Seorang laki-laki bernama Wikarta
yang lahir pada hari Sabtu akan
menikahi seorang perempuan bernama
Cuminah yang lahir pada hari Selasa.
Mereka tinggal di Kampung Ciparay.
Perhitungannya adalah sebagai berikut
:
wi + kar + ta = 9 + 5 + 7 = 21
cu + mi + nah = 3 + 16 + 2 = 21
jumlah = 21 + 21 = 42
42/7 = 6sisa 0 berarti apabila
dicocokan pada kode babasan sesuai
dengan no urut 7 yaitu Ratu Sabdaning
Pandita yang artinya baik.
Hari lahir keduanya
Sabtu = 9
Selasa = 3
9 + 3 = 12
Jumlah hari lahir ditambah jumlah
nama
12 + 42 = 54
54/7 = 7 sisa 5
5 = Sangga Waringin yang artinya baik
Tempat tinggal keduanya
Ci + pa + ray = 3 + 11 + 4 = 18
18 + 54 = 72
72/7 = 10 sisa 2
2 = Lumbung Gumilang yang berarti
kurang baik.
Jadi, kesimpulannya kurang baik
karena tempat tinggal mereka.
Analisis Penulis
Untuk dapat menggunakan sistem ini,
pemain harus pandai dalam
matematika terutama dalam operasi
penjumlahan dan pembagian, karena
tanpa menguasainya sistem ini tidak
dapat digunakan. Selain itu, kode hari
dan kode huruf pun harus diketahui,
karena dari sana kita akan medapatkan
6. nilai untuk dioperasikan. Kemudian,
kode babasan menjadi acuan terakhir
untuk mengetahui makna dari hasil
pengoperasian sebelumnya. Pada
intinya, system ini tidak akan berjalan
jika salah satusyarat diatas tidak
terpenuhi karena syarat-syarat tersebut
saling berkaitan.
Pandangan Penulis
Penulis memandang bahwa
hasil dari sistem ini tidak dapat
diyakini secara teori, karena hasil
tersebut hanya sebuah perkiraan yang
didasarkan pada adat, kebiasaan dan
peristiwa yang pernah terjadi sehingga
sebagian masyarakat percaya bahwa
hasilnya akan sama sesuai dengan ciri-
ciri pada peristiwa yang pernah terjadi
tersebut. Kode-kode yang terdapat
dalam sistem ini pun tidak diketahui
bagaimana asal usulnya.Sehingga tidak
dapat dipastikan bahwa kode tersebut
sesuai dengan suatu teori yang dapat
diyakini kebenarannya.
Namun, pada sistem
pengoperasian perhitungan, penulis
meyakini kebenarannya.Pada sistem
ini digunakan pengoperasian
berdasarkan modulo 7.Operasi
modulus adalah sebuah operasi yang
menghasilkan sisa pembagian dari
suatu bilangan terhadap bilangan
lainnya.Modulo 7 adalah sebuah
operasi yang menghasilkan sisa
pembagian dari suatu bilangan
terhadap bilangan 7.Jadi, sistem
pengoperasiannya berdasarkan pada
salah satu sistem operasi di
matematika, yaitu sistem operasi
modulo 7.
Kekurangan Sistem Primbon Sunda
Pada sistem ini,
pengoperasiannya cukup mudah
dimengerti, namun terdapat beberapa
kekurangannya.
Bagi pemula, dia tidak akan
mengetahui bagaimana cara
menghitung nilai dari sebuah nama
yang diawali dengan huruf vokal atau
nama yang didalmnya terdapat huruf
F, Q, V, X dan Z, karena kode huruf
diambil dari aksara jawa yang berbeda
dengan huruf alfabet.
Kode yang digunakan tidak
diketahui asal mulanya, seperti kode
7. hari dan kode babasansehingga tidak
dapat diketahui kebenarannya.
Namun, terlepas dari
kekurangan diatas, sistem ini masih
diyakini oleh sebagian orang karena
sistem ini merupakan warisan
budaya.Jadi, pada dasarnya bahwa
Matematika merupakan sebuah
budaya.
Laporan Observasi
Pada awalnya penulis
menemukan sistem ini terinspirasi dari
seorang teman yang akan membuat
sebuah esai tentang Primbon Jawa.
Selain itu, penulis merasa tertarik
dengan sistem operasi menghitungnya.
Penulis mencari sumber
tentang Primbon Sunda di Internet dan
buku.Namun, pada buku maupun
internet tidak dijelaskan secara detail
tentang kode huruf untuk menghitung
nilai dari suatu nama. Maka dari itu,
penulis mencari tahu siapa orang yang
mengerti akan Primbon Sunda. Setelah
bertanya terhadap beberapa kenalan
orangtua, akhirnya penulis mendapat
informasi tentang Bapak Yanto yang
mengetahui tentang Primbon.
Pada akhirnya, penulis dapat
bertemu dan mewawancarai Bapak
Yanto.Setibanya disana, penulis
disambut hangat oleh beliau dan
penulis langsung memperkenalkan diri
dan menyampaikan maksud tujuan
kedatangannya.
Setelah itu beliau menjelaskan
kepada penulis tentang Primbon
terutama tentang menghitung nilai dari
suatu nama.
Penulis mengambil sumber ini
dari sebuah buku yang sudah tua.
Namun, pada buku tersebut sudah
tidak terdapat jilidnya, sehingga judul
buku, pengarang buku dan penerbitnya
pun tidak dapat diketahui. Berikut foto
buku tersebut.
Gambar 3. Buku Primbon Sunda
8. Kesimpulan
Ilmu matematika diaplikasikan
dalam berbagai hal.Salah satunya
dalam perhitungan kecocokan
pasangan. Dalam menghitung
kecocokan pasangan, sistem operasi
pertambahan dan pembagian harus
dikuasai oleh sang pemain. Kode
dalam sistem ini pun harus diketahui
agar perhitungannya dapat dilakukan.
Sistem ini sudah ada sejak
zaman dahulu, karena sistem ini
merupakan warisan budaya.Di dalam
sistem ini menggunakan operasi hitung
matematika, yang artinya bahwa
matematika merupakan suatu budaya.
Beberapa manfaat dari esai ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendapat pengetahuan bahwa
Suku Sunda merupakan suku yang
kaya akan budaya. Salah satunya
dalam perhitungan kecocokan
pasangan.
2. Untuk mengetahui kecocokan
pasangan, kita sebagai manusia
hanya berikhtiar dengan mencoba
menghitungnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2014).Primbon.[Online].
Tersedia : http://id.wikipedia.
org/wiki/Primbon. (02 Juni
2015)
Anonim.(2015).OperasiModulus.[Onli
ne]. Tersedia : http://id.wiki
pedia.org/wiki/Operasi_modulus
(05 Juni 2015)