Thaharah merupakan kebersihan dari hadas dan najis untuk memenuhi syarat sahnya ibadah seperti shalat. Terdapat tiga cara untuk mencapai thaharah yaitu wudlu, mandi, dan tayamum. Wudlu untuk hadas kecil dan besar, sedangkan mandi untuk hadas besar seperti janabah. Tayamum digunakan jika air tidak tersedia. Air yang digunakan harus bersih dan tidak terkena najis. Terdapat
3. Thaharah menurut bahasa artinya “bersih”
Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah
adalah bersih dari hadas dan najis. Selain
itu thaharah dapat juga diartikan
mengerjakan pekerjaan yang membolehkan
shalat, berupa wudhu, mandi, tayamum dan
menghilangkan najis.
Atau thaharah juga dapat diartikan
melaksanakan pekerjaan dimana tidak sah
melaksanakan shalat kecuali dengannya
yaitu menghilangkan atau mensucikan diri
dari hadas dan najis dengan air.
Bersuci dari najis berlaku pada badan,
pakaian dan tempat. Cara
menghilangkannya harus dicuci dengan
airsuci dan mensucikan.
4. Dalil-dalil tentang thaharah
Artinya : sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang bersuci.
(Al-Baqarah : 122).
Artinya: Kebersihan itu sebagian dari iman
5. TUJUAN THAHARAH
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan
disyariatkannya thaharah, diantaranya:
1. Guna menyucikan diri dari kotoran berupa
hadats dan najis.
2. Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah
seorang hamba
7. Thaharah dari hadas
Dalam pembagian hadas dibagi dua yaitu
hadas besar dan hadas kecil.
● Hadas kecil seperti kentut
● Hadas besar seperti janabah.
Dalam mensucikannya terdapat tidga cara
yaitu wudlu, mandi dan tayamum
Wudlu adalah untuk mensucikan hadfas besar,
sedang tayamum untuk keduanya. Ketika ada
sebab yang menghalanginya dilakukan wudlu
dan mandi
8. Wudlu
Fardlunya wudlu ada enam:
a. Niat
Niat tersebut dikerjakan ketika membasuh
permulaan bagian muka. Artinya dilakukan
bersamaan dengan membasuh bagian muka, tidak
sebelum membasuhnya dan sesudahnya
b. Membasuh seluruh bagian muka
Adapun batasan muka adalah mulai tempat
tumbuhnya rambut kepala sampai bagian bawah
dagu dan muka dari sentil (tempat anting-anting)
telinga kanan sampai telinga kiri
c. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f. Tertib
9. Dalam mengerjakan wudlu harus sesuai dengan rukun
yang telah diatur oleh syara’
Sunah wudlu ada 10:
a. Membaca basmalah di awal
b. Membasuh telapak tangan sampai pergelangannya
c. Berkumur
d. Meratakan dalam mengusap kepala
e. Mengusap seluruh bagian kedua telinga
f. Memasukkan air ke dalam sela rambut jenggot tebal
g. Memasukkan air pada sela-sela jari tangan dan kaki
h. Mendahulukan anggota kanan daripada anggota kiri
i. Meniga kalikan pada setiap basuhan atau usapan
j. Sambung menyambung
10. Adapun yang merusak atau menbatalkan wudlu
ada lima, yaitu :
1 Sesuatu yang keluar dari salah satu dubur atau
qubul kecuali mani
2 Tidur dalam posisi tidak menetap pantatnya di
bumi
3 Hilang akal sebab mabuk, sakit, gila, ayan dan
lain-lain.
4 Menyentuhnya orang laki-laki pada
perempuan yang bukan muhrimnya
5 Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
11. Mandi
Fardlunya mandi ada3:
1 Niat
Niat harus berbarengan dengan permulaan
fardlu yaitu permulaan sesuatu yang dibasuh
dari arah bagian atas da n bawah badan.
2 Menghilangkan najis
Jika memang terdapat najis pada badan orang
yang mandi
3 Meratakan air keseluruh badan
12. Sunah mandi ada lima :
a. Membaca basmallah
b. Wudlu, sebelum melakukan mandi
c. Meratakan basuhan keseluruh badan
dari tubuh
d. Sambung-menyambung, sebagai
pengertiannya dalam masalah wudlu
e. Mendahulukan bagian yang kanan
atas yang kiri
13. Tayamum
Tayamum menurut bahasa ialah
menuju sedangkan menurut syara’ ialah
menyampaikan debu yang suci ke wajah
dan kedua tangan sebagai ganti wudlu dan
mandi
Syarat-syarat tayamum ada 5:
1 Adanya halangan
2 Masuknya waktu shalat
3 Harus mencari air
4 Terhalangnya memakai air
5 Harus dengan debu yang suci yang tidak
dibasahi
14. Allah swt berfirman ,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.” (QS Al Maidah : 6)
15. Fardlunya tayamum ada 4:
a. Niat
b. Mengusap muka
c. Kedua tangan sampai kedua siku
d. Urut
Sunah tayamum ada 3:
a. Membaca basmalah
b. Mendahulukan tang kanan atas yang kiri
c. Sambung menyambung
Hal-hal yang membatalkan tayamum
1. Segala sesuatu yang membatalkan wudlu
2. Melihat air
3. Murtad
16.
17. Thaharah dari najis
Najis dibagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Najis mukhoffafah
2. Najis mutawassitoh
3. Najis mugholladhoh
18. 1. Najis mukhoffafah
Najis yang ringan yaitu air seni anak lak laki di bawah umur dua tahun yang belum
makan makanan kecuali air susu ibunya
saja. Cara menyucikannya cukup dengan
dipercikkan air saja pada bagian yang
terkena najis tersebut.
19. 2. Najis mutawassitoh
Najis pertengahan yaitu selain najis mukhaffafah dan najis
mughallazah. Cara menyucikannya jika ada ain, hendaklah
dihilangkan ainnya itu dan segala sifatnya yaitu rasanya, baunya
dan warnanya. Jika setelah dicuci didapati masih tidak hilang
rasanya seperti kesat, hendaklah dicuci lagi hingga hilang rasa
itu. Setelah itu jika tidak hilang juga, ia dimaafkan. Jika bau atau
wama najis itu masih tidak hilang setelah dicuci dan digosok tiga
kali, hukumnya adalah dimaafkan. Jika najis itu sudah tidak ada
lagi ainnya dan tidak ada lagi sifatnya seperti air kencing yang
sudah kering pada kain dan hilang sifatnya, cukuplah dengan
dicucuri air pada tempat yang terkena najis itu (najis hukmi).
Arak apabila telah menjadi cuka dengan sendirinya maka
hukumnya suci dengan syarat tidak dimasukkan benda lain di
dalam tempat pemeramannya.
20. 3. Najis mugholladhoh
Najis yang berat yaitu anjing, babi dan
keturinan kedua-duanya. Jika seseorang
terkena anggota binatang tersebut dalam
keadaan basah wajib disucikan dengan
disamak. Cara menyucikannya ialah
dengan dicuci tujuh kali dengan air
mutlak dan salah satunya hendaklah
dengan air tanah.
21. AIR YANG DI GUNAKAN UNTUK THAHARAH
Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah air
yang bersih (suci mensucikan), yaitu air yang turun dari
langit atau yang bersumber dari bumi yang tidak terkena
najis dan belum dipakai untuk bersuci. Ditinjau dari segi
sumbernya, air terbagi menjadi tujuh :
1. Air hujan
2. Air sumur
3. Air laut
4. Air sungai
5. Air salju
6. Air telaga
7. Air embun
22. Sedangkan ditinjau dari segi hukumnya, air
dibagi menjadi empat, yaitu :
1. air suci mensucikan
2. air suci dan dapat mensucikan
3. air suci tetapi tidak dapat mensucikan
4. air mutanajis
23. 1. air suci mensucikan, yaitu air
mutlak. Artinya air yang masih
murni dan statusnya tidak
dipengaruhi oleh hal apapun selain
pengaruh tempat, seperti contoh
air yang disebutkan diatas.
24. 2. air suci dan dapat mensucikan,
tetapi makruh digunakan pada badan,
semisal air musyammas. Air
musyammas adalah air panas akibat
sengatan matahari di dalam bejana
yang terbuat dari logam selain emas
dan perak, dan berada di daerah yang
panas seperti Negara yaman saat
kemarau
25. 3. air suci tetapi tidak dapat mensucikan,
seperti :
• air mista’mal, yaitu air yang telah digunakan
untuk menyucikan hadats atau menghilangkan
najis, selama warna, rasa dan baunya tidak
berubah, serta volume airnya tidak bertambah.
• Air yang telah berubah salah satu sifatnya,
dikarenakan bercampur dengan benda suci
lainnya, dengan perubahan yang dapat
mempengaruhi nama dan statusnya, semisal
kopi, teh dan lain lain
26. 4. air mutanajis, yaitu air yang terkena
najis (kemasukan najis), sedang
volumenya kurang dari dua qullah,
baik terjadi perubahan pada sifat sifat
air tersebut atau tidak, ataupun
menccapai dua qullah, namun air
tersebut mengalami perubahan, dan
jika tidak mengalami perubahan maka
sah digunakan untuk bersuci
27. * Ada satu macam air lagi yaitu
air yang suci dan mensucikan
tetapi haram memakainya,
yaitu air yang diperoleh dari
ghosob (mencuri, maling,
mengambil tanpa izin)