Dokumen tersebut membahas tentang keracunan dari berbagai zat seperti organofosfat, parasetamol, narkotik, gigitan ular, ekstasi, makanan, arsen, merkuri, minyak tanah, diazepam, dan alkohol. Diberikan penjelasan mengenai gejala klinis, mekanisme keracunan, terapi, dan antidot (bila ada) dari masing-masing zat tersebut.
3. Saat t1/2 x 5 → eliminasi 11,625 ng/mL → sisa 0,375
Saat t1/2 x 6 → eliminasi 11,8152 ng/mL → sisa
T1/2 ke 5 = 73 jam x 5 = 365 jam
T1/2 ke 6 = 73 jam x 6 = 438 jam
Jadi, waktu yang diperlukan agar kadarnya menjadi 0,3
4. 3. Jelaskan dasar diagnosa (anamnese, gejala, dan
lab), mekanisme kerja dan terapi keracunan ( kalau
ada apa antidotnya):
– Organofosfat
– Parasetamol
– Narkotik
– Gigitan ular
– Ekstasi
– Makanan
– Arsen dan merkuri
– Minyak tanah
– Diazepam
– Alkohol
5. Anamnese
• Poin penting dalam anamnese adalah:
– Apa yg dimakan/ diminum?
– Kapan?
– Berapa banyak?
– Dalam kondisi seperti apa?
– Apa yang mereka rasakan dalam kondisi tersebut?
6. Mekanisme Anti
Nama Zat Diagnosa Terapi
keracunan dotum
Organofosfat Keracunan lewat Organofosfat dan • bersihkan jalan napas • atropin
oral, inhalasi, dan derivat segera • pralidoksim
kontak kulit : sulfoksidasinya • beri segera 2 mg atropin (2-PAM)
muntah, diare, menghambat sulfat IV diulang tiap 10-15
hipersalivasi, asetilkolin esterase menit sampai terlihat muka
bronkokonstriksi, menyebabkan merah, hipersalivasi berhenti
hiperhidrosis, akumulasi dan bradikardia berubah
miosis, asetilkolin pada menjadi takikardia dan kullit
bradikardia, tensi reseptor tidak berkeringat.
↓, kejang atau muskarinik, • obervasi pasien terus-
paralisis. Depresi nikotinik & di SSP menerus dan bila gejala
pernapasan. kembali, ulangi atropin.
• beri juga pralidoksim
1000mg IV perlahan.
7. Nama Mekanisme Anti
Diagnosa Terapi
Zat keracunan dotum
Para Manifestasi klinis bergantung Salah satu produk • induksi • N-
setamol pada waktu setelah menelan metabolismenya oleh emesis : asetilsistein
obat. sitokrom P450 bersifat berikan
-Gejala awal : anoreksia, mual, hepatotoksik. karbon aktif
dan muntah - Terjadinya produksi serta katartik.
- setelah 24-48 jam setelah metabolit bereaksi secara
terjadi ↑ PT dan transminase : langsung dengan
nekrosis hati. makromolekul hati
kerusakkan hati.
Narkotik • mual, muntah, pusing, kulit • Menstimulasi beberapa Simtomatik. - Nalokson
dingin, pupil miosis. reseptor di SSP • pernapasan (Narcan)
• depresi napas, koma. menyebabkan sedasi & ↓ buatan
jaras simpatis. dengan O2
• efek berlebihan koma • infus
& depresi saluran napas. glukosa
8. Nama
Diagnosa Mekanisme keracunan Terapi Antidotum
Zat
Gigitan • sakit kepala Berikatan dengan reseptor • Bilas lambung dan Tidak ada
ular • tremor kolinergik narkotinik laksan dengan
• kejang paralisis stimulasi parasimpatis dan MgSO4 30 gr.
pernapasan hambatan ganglionik dan • Napas buatan.
• koma neuromuskular. Dapat juga
terjadi pada otak (muntah &
kejang)
Ekstasi • takikardia, mulut Adanya degenerasi akson Penghentian
kering, rahang kaku, dan sel saraf serotonergik. pemakaian
dan nyeri otot.
• halusinasi visual,
agitasi, hipertermia,
serangan panik.
Makanan • Kolik ureter dan • Zat racun dalam jengkol • Natrium
(jengkol) renal mengandung asam jengkolat bikarbonat 4x2 gr
• hematuria, bebas melewati membran peroral sehari.(Bila
oliguria, terkadang glomerulus dalam ada anuria tx
anuria dengan mencapai titik kejenuhan & tidak bermanfat
bahaya uremia mengendap sebagai kristal- obati sebagai
kristal berbentuk jarum tajam pasien uremia)
9. Nama Mekanisme Anti
Diagnosa Terapi
Zat keracunan dotum
* Akut : • Senyawa * -Morfin menghilangkan • Dimerkaprol
• Tenggorokan tercekik dan arsen nyeri. (BAL)
sukar menelan bersifat iritan -Bilas lambung. • Penisilamin
• Kolik usus, dinding perut pada kulit, -Beri susu
sakit, diare berdarah membran - Beri BAL (dimerkaprol)
• Muntah mukosa, saluran 2,5mg/kgBB IM (tiap 4 jam –
• Oliguria napas dan 10mg / kgBB)
• Kejang, koma, dan syok saluran cerna. ** -BAL 2,5mg/ kgBB IM
** Kronik : • Setelah (diulangi sampai 4x)
Arsen • Lemah, mual diabsorpsi Bila gejala timbul kembali
• Stomatitis senyawa arsen diulang lagi.
• Salivasi menggangu
• dermatitis metabolisme
• Edema lokal (kelopak selular.
mata dan pergelangan kaki) • Senyawa
• Hepatomegali, sirosis Arsen
bersifat
karsiogenik.
10. Nama Mekanisme Anti
Diagnosa Terapi
Zat keracunan dotum
Merkuri • inhalasi akut uap merkuri Merkuri Simtomatik. • Dimerkaprol
(logam) : pneumonitis, edema bereaksi • setelah keracunan uap (BAL)
paru nonkardiogenik dengan gugus merkuri beri O2
• keracunan oral akut garam sulfhidril, • Setelah keracunan oral
merkuri anorganik : muntah, berikatan antisipasi
diare (sering berdarah), syok, dengan protein gastroenteritis dan atasi
gagal ginjal terjadi 24 jam dan syok secara agresif
• keracunan kronik merkuri menginaktivasi dengan infus cairan. Jika
organik : iritabilitas, kehilangan enzim. terjadi gagal ginjal
ingatan, depresi, insomnia, terapi suportif (biasanya
tremor. Gejala lain yang juga reversible, mungkin
sering : stomatitis dan salivasi hemodialisa diperlukan
hingga 1-2 minggu
Minyak • Aspirasi dalam paru (paling • Simtomatik
Tanah berbahaya) • Beri O2 under pressure
• Iritasi saluran cerna bila ada edema paru
•Depresi SSP + depresi napas • Antibiotika
• Muntah, aspirasi akibat
dispnea, asfiksia, edema paru,
dan pneumonitis
• Kadang kejang
11. Nama
Diagnosa Mekanisme keracunan Terapi Antidotum
Zat
Diazepam • gejala awal : rasa • bekerja pada reseptor GABA • penghentian • flumazenil
kantuk dan letargi pada neurotransmisi inhibitor di pemberian
• hipotonia, disartria, SSP obat
dan pusing.
•Pada pememberian
secara IV : depresi
pernapasan dan
kardiovaskular.
Alkohol • Muntah, delirium • Depresi SSP efek utama • Simtomatik.
dan depresi SSP keracunan etanol. • Beri kopi
Etanol memiliki efek aditif dengan tubruk
depresan SSP (barbiturat, • Emetik
benzodiazepin) dengan
• Hipoglikemia adanya mustard 1
gangguan glukoneogenesis pada sdm dalam air
pasien atau garam
• Keracunan etanol pasien dapur.
cenderung pada trauma, dan
kondisi kekacauan metabolik.