SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
PERLINDUNGAN HUKUM, PENEGAKAN HUKUM,DAN
PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM DALAM HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA
1
Disusun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Hukum
Administrasi Negara
Dosen Pengampu: Hariyanto, S.H,I.,M.Hum.
Disusun Oleh:
1. Miftaakhul Amri 102321004
2. Fadilah Ramdhani A 102321012
3. Moh Muttaqien Elfajar 102321028
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto
Tahun 2012
Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu saja ditemukan
tarik- ulir antara kekuasaan,hukum, dan demokrasi yang bersumber pada
keserakahan terhadap kekuasaan. Padahal, keserakahan akan kekuasaan
tersebuttidak saja dapat melanggar prinsip-prinsip Negara hukum,
demokrasi, and hak-hak asasi manusia, juga dapat melanggar prisip-
prinsip hokum administrasi dan asa-asas umum pemeritahan yang layak.
Oleh karena itu dalam Hukum Administrasi Negara perlu adanya
perlindungan hukum,penegakan hukum serta pertanggungjawaban
2
pemerintah agar dalam pelaksanaanya tidak timbul masalah serta
tercapainya kemaslahatan dalam bangsa dan Negara ini.
PEMBAHASAN
A. Perlindungan Hukum
Subjek hukum selaku pemikul hak-hak dan kewajiban-kewajiban, baik
itu manusia, badan hukum, maupun jabatan, dapat melakukan tindakan-
tindakan hukum berdasarkan kemampuan atau kewenangan yang dimilikinya.
Dalam pergaulan ditengah masyarakat, banyak terjadi hubungan hukum yang
muncul sebagai akibat adanya tindakan-tindakan hukum dari subjek hukum
itu. Tindakan hukum ini merupakan awal lahirnya hubungan hukum, yakni
interaksi antar subjek hukum yang memiliki relevansi hukum atau mempunyai
akibat-akibat hukum. Agar hubungan hukum antar subjek hukum itu berjalan
3
secara harmonis, seimbang, dan adil dalam arti setiap subjek hukum
mendapatkan apa yang menjadi haknya dan menjalankan kewajiban yang
dibebankan kepadanya, maka hukum tampil sebagai aturan main dalam
mengatur hubungan hukum tersebut. Hukum diciptakan sebagai suatu sarana
atau instrumen untuk mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban subjek
hukum, agar masing-masing subjek hukum dapat dapat menjalankan
kewajibannya dengan baik dan mendapatkan haknya secara wajar.
Perlindungan hukum bagi rakyat merupakan konsep universal, dalam
arti dianut dan diterapkan oleh setiap negara yang mengedepankan diri sebagai
negara hukum, namun seperti disebutkan Paulus E. Lotulung, masing-masing
negara mempunyai cara dan mekanismenya sendiri tentang bagaimana
mewujudkan perlindungan hukum tersebut, dan juga sampai seberapa jauh
perlindungan hukum itu diberikan.
Penguasa dapat dianggap melakukan perbuatan melawan hukum
karena melanggar hak subjektif orang lain apabila:
1. Penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hubungan hukum
perdaata serta melanggar ketentuan hdalam hukum tersebut.
2. Penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hukum publik serta
melanggar ketentuan kaidah hukum tersebut.
Di samping dua macam perbuatan pemerintah tersebt, seiring dengan
konsep negara hukum modern yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat,
pemerintah juga dilekati dengan kewenangan bebas atau freies Ermessen,
yang jika ditangkan dalam bentuk tertulis akan berwujud peraturan kebijakan.
1. Perlindungan Hukum dengan Bidang Perdata
Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya memerlukan kebebasan
bertindak dan mempunyai kedudukan istimewa dibandingkan dengan
rakyat biasa. Secara teoritik, Kranenburg memaparkan secara kronologis
adanya tujuh konsep mengenai permasalahan apakah negara dapat digugat
di muka hakim perdata, yakni: pertama, konsep negara sebagai lembaga
kekuasaan dikaitkan dengan konsep hukum sebagai keputusan kehendak
yang diwujudkan oleh kekuasaan, menyatakan bahwa tidak ada tanggung
4
gugat egara; kedua, konsep yang membedakan negara sebagai penguasa
dan sebagai fiscus. Sebagai penguasa, negara tidak dapat digugat dan
sebaliknya sebagai fiscus dapat saja negara digugat; ketiga, konsep yang
mengetengahkan kriteria sifat hak, yakni apakah suatu hak dilindungi oleh
hukum publik ataukah hukum perdata; keempat, konsep yang
mengetengahkan kriteria kepentingan hukum yang dilanggar; kelima,
ikonsep yang mendasarkan pada perbuatan melawan hukum sebagai
dasar untuk menggungat negara. Konsep ini tidaklah mempermasalahkan
apakah yang dilanggar itu peraturan hukum publik ataukah peraturan
hukum perdata; keenam, konsep yang memisahkan antara fungsi dan
pelaksanaan fungsi. Fungsi tidak dapat digugat, tetapi pelaksanaannya
yang melahirkan kerugian dapat digugat; ketujuh, konsep yang
mengetengahkan suatu asumsi dasar bahwa negara dan alat-alatnya
berkewajiban dalma tindak-tanduknya, apa pun aspeknya memerhatikan
tingkah laku manusiawi yang normal.
Setiap kelakuan yang mengubah kelakuan yang normal dan
melahirkan kerugian-kerugian, dapat digugat.
Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pemerintah
tersebut merujuk pada pasal yang juga berlaku terhadap perseorangan,
yakni Pasal 1365 KUH Perdata, yang berbunyi; :Tiap perbautan
melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut”.
Setelah tahun 1919 kriteria perbuatan melawan hukum adalah
sebagai berikut: pertama, mengganggu hak orang lain; kedua,
bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku; ketiga, bertentangan
dengan kesusilaan; keempat, bertentangan dengan kepatutan, ketelitian,
dan sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan
dengan sesama warga masyarakat atau terhadap benda orang lain.
2. Perlindungan Hukum dalam Bidang Publik
5
Menurut Sjachran Basah, perlindungan terhadap warga negara
diberikan bilamana sikap tindak administrasi negar itu menimbulkan
kerugian teradapnya, sedangkan perlindungan terhadap administrasi
negara itu sendiri dilakukan tehadap sikap tindaknya dengan baik dan
benar menurut hukum baik tertulis maupun tidak tertulis. Hukum
Administrasi Negara tidak tertulis atau asas umum pemerintahan yang
baik dimaksudkan sebagai penngkatan perlindungan hukum bagi rakyat
dari tindakan administrasi negara yang menyimpang.
Ada dua macam perlindungan hukum bagi rakyat, yaitu
perlindungan hukum preventif dan represif. Pada perlindungan hukum
preventif, kepada rakyat diberikan kesempatan untuk mengajukan
keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah
mendapat bentuk yang defintif. Artinya perlindungan hukum yang
preventif bertujuan untuk menegah terjadinya sengketa, sedangkan
sebaiknya perlindungan yang represif bertujuan untuk menyelesaikan
sengketa. Perlindungan hukum yang preventif sangat besar artinya bagi
tindak pemerintahan yang didasarkan kepada kebebasan bertindak karena
dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah terdorong
untuk bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan yang didasarkan
pada diskresi.
Mengapa warga negara harus mendapat perlindungan hukum dari
tindakan pemerintah? Ada beberapa alasan, yaitu: pertama, karena dalam
berbagai hal warga negara dan badan hukum perdata tergantung pada
keputusan-keputusan pemerintah. Kedua, hubungan antara pemerintah
dengan warga negara tidak berjalan dalam posisi sejajar. Ketiga, berbagai
perselisihan warga negara dengan pemerintah itu berkenaan dengan
keputusan.
Menurut Sjachran Basah, perlindungan hukum yang diberikan
merupakan qonditio sine qua non dalam menegakkan hukum. Penegakkan
hukum merupakan qonditio sine qua non pula untuk merealisasikan fungsi
hukum itu sendiri. Fungsi hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut:
6
pertama, direktif, sebagai pengarah dalam membangun untuk membentuk
masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan
bernegara; kedua, integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa; ketiga,
stabilitatif, sebagai pemelihara dan menjaga keselarasan, keserasian, dan
kesimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat; keempat,
perfektif, sebagai penyempurna, baik terhadap sikap tindak administrasi
negara maupun sikap tindak warga apabila terjadi pertentangan dalam
kehidupan bernegara dan bermasyarakat; kelima, korektif, sebagai
pengoreksi atas sikap tindak baik administrasi negara maupun warga
apabila terjadi pertentangan hak dan kewajiban untuk mendapatkan
keadilan.
B. Penegakan Hukum
Hukum adalah sarana yang di dalamnya terkandung nilai-nilai atau
konsep-konsep tentang keadilan, kebenaran, kemanfaatan sosial, dan
sebagainya. Kandungan hukum ini bersifat abstrak. Menurut Satjipto
Rahardjo, penegakan hukum pada hakikatnya merupakan penegakan ide-
ide atau konsep-konsep yang abstrak itu. Penegakan hukum adalah usaha
untuk mewujudkan ide-ide tersebut menjadi kenyataan. Soerjono Soekanto
mengatakan bahwa penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan
hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah/ pandangan-
pandangan nilai yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai
rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara
dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. Penegakan hukum
secara konkret adalah berlakunya hukum positif dalam praktik
sebagaimana seharusnya patut diaati.
Jika hakikat penegakan hukum itu mewujudkan nilai-nilai atau
kaidah-kaidah yang memuat keadilan dan kebenaran, maka penegakan
hukum bukan hanya tugas dari para penegak hukum yang sudah dikenal
secara konvensional. Akan tetapi, menjadi tugas dari setiap orang.
7
Penegakan hukum merupakan suatu proses yang meliabtkan
banyak hal. Oleh karena itu, keberhasilan penegakan hukum akan
dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Secara umum, sebagaimana
dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, ada lima faktor yang memengaruhi
penegakan hukum, yaitu:
1. Faktor hukumnya sendiri
2. Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun
yang menerapkan hukum
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku
atau diterapkan
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup
Pada tulisan lain, Soerjono Soekanto mengatakan bahwa agar
hukum dapat berfungsi baik diperlukan keserasian dalam hubungan antara
empat faktor, yakni:
a. Hukum atau peraturan itu sendiri. Kemungkinannya adalah bahwa
terjadi ketidakcocokan dalam peraturan perundang-undangan mengani
bidang kehidupan tertentu. Kemungkinan lainnya adalah
ketidakcocokan antara peraturan perundang-undangan dengan hukum
tidak tertulis atau hukum kebiasaan. Kadangkala ada ketidakserasiaon
antara hukum tercatat dengan hukum kebiasaan, dan seterusnya.
b. Mentalitas petugas yang menegakkan hukum peengak hukum antara
lain mencakup hakim, polisi, jaksa, pembela, petugas
permasyarakatan, dan seterusnya. Apabila peraturan perundang-
undangan sudah baik, akan tetapi mental penegak hukum kurang baik,
maka akan terjadi gangguan pada sistem penegakan hukum.
c. Fasilitas yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan hukum kalau
peraturan perundang-undangan sudah baik dan memadai (dalam
ukuran tertentu), maka penegakan hukum tidak akan berjalan dengan
semestinya.
8
d. Kesadaran hukum, kepatuhan hukum dan perilaku warga masyarakat.
Dalam kaitan ini, Satjipto Rahardjo mengemukakan bahwa agar
hukum berjalan atau dapat berperan dengan baik dalam kehidupan
masyarakat, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Mengenal problem yang dihadapi sebaik-baiknya. Termasuk di
dalamnya mengenali dengan seksama masyarakat yang hendak
menjadi sasaran dari penggarpan tersebut.
2) Memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting
dalam hal social engineering itu hendak diterapkan pada masyarakat
dengan sektor-sektor kehidupan majemuk, seperti; tradisional, modern
dan perencanaan. Pada tahap ini ditentukan nilai-nilai dari sektor mana
yang dipilih.
3) Membuat hipotesa-hipotesa dan memilih mana yang paling layak
untuk bisa dilaksanakan.
4) Mengikuti jalannya penerapan hukum dan mengukur efek-efeknya.
J.B.J.M Ten Berge menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan
atau dipertimbangkan dalam rangka penegakan hukum, yaitu:
a. Suatu peraturan harus sedikit mungkin membiarkan ruang bagi
perbeaan interpretasi.
b. Ketentuan perkecualian harus dibatasi secara minimal.
c. Peraturan harus sebanyak mungkin diarahkan pada kenyataan yang
secara objektif dapat ditentukan.
d. Peraturan harus dapat dilaksanakan oleh mereka yang terkena
peraturan itu dan mereka yang dibebani dengan (tugas) penegakan
(hukum)
1. Penegakan Hukum dalam Hukum Administrasi Negara
Dalam hukum adiministrasi negara, sanksi administrasi
merupakan penerapan kewenangan pemrintahan, dimana kewenangan
ini berasal dari aturan hukum administrasi negara tertulis dan tidak
tertulis. Pada umumnya, memberikan kewenangan kepada pemerintah
9
untuk menetapkan norma-norma hukum administrasi negara tertentu,
diiringi pula dengan memberikan kewenangan untuk menegakkan
norma-norma itu melalui penerapan sanksi bagi mereka yang
melanggar norma-norma hukum administrasi tersebut.
2. Macam-macam Sanksi dalam Hukum Administrasi Negara
Secara umum dikenal beberapa macam sanksi dalam hukum
administrasi, yaitu:
a. Paksaan pemerintahan
b. Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan (izin subsidi,
pembayaran, dan sebagainya)
c. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah
d. Pengenaan denda administratif
C. Pertanggungjawaban Pemerintah
1. Pengertian Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban berasal dari kata tanggung jawab, yang
berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada sesuatu
hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya).
2. Aspek Teoritik Pertanggungjawaban Hukum Pemerintah
Ketika membahas perlindungan hukum dalam bidang perdata,
disinggung tentang konsep “onrechtmatige daad”. Konsep ini terdapat
dalam hukum perdata, yang secara yuridis formal diatur dalam pasal 1365,
1366, dan 1367 KUH perdata. Dalam persepektif ilmu hukum, prinsip
bahwa setiap tindakan onrechtmatig subjek hukum yang menimbulkan
kerugian bagi pihak lain, mengharuskan adanya pertanggungjawaban bagi
subjek hukum yang bersangkutan merupakan prinsip yang telah diakui dan
diterima secara umum dalam pergaulan hukum. Dengan kata lain,
implementasi konsep onchtmatige daad itu dalam bidang perdata telah
diakui dan berjalan tanpa kesulitan yang berarti. Kalau pun ada keberatan,
yang muncul hanyalah letupan kecil dari segelintir sarjana yang keberatan
10
memasukkan hukum tidak tertulis sebagai slah satu unsur onrechtmatige
daad.
Di indonesia persoalan tentang onrechtmatige overheidsdaad ini
mengalami perkembangan dalam yurisprudensi, dan juga berlaku terhadap
seseorang, badan hukum, maupun pemerintah, di bidang publik maupun
privat, serta berdasarkan hukum tertulis ataupun hukum tidak tertulis.
3. Pertanggungjawaban Pemerintah dalam HAN
Tanggung jawab pemerintah terhadap warga negara atau pihak
ketiga dianut oleh hampir semua negara yang berdasarkan atas hukum.
Beberapa negara lain menunjukkan kesamaan bahwa pemerintah dibebani
tanggung jawab hukum dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya.
Perbedaannya hanyalah terletak pada lembaga peradilan yang memutuskan
tuntutan dan gugatan terhadap kerugian yang disebabkan oleh tindakan
pemerintahan. Gugatan dan tuntutan atas kerugian akibat tindakan
pemerintahan itu ada yang ditempuh melalui peradilan administrasi dan
ada yang melalui peradilan umum, tergantung pada hukum positif yang
ada pada masing-masing negara.
Penutup
Kesimpulan
Dalam Hukum Administrasi Negara terdapat adanya perlindungan
hukum baik dalam bidang perdata maupun publik, penegakan hukum dan
macam-macam sanksinya, serta adanya pertanggungjawaban pemerintah.
11
Semua hal tersebut dimaksudkan agar dalam Hukum Administrasi Negara
berjalan sesuai tujuan serta tidak timbul permasalahan.
Daftar Pustaka
HR Ridwan. Hukum Administrasi Negara edisi revisi. Jakarta:
PT RajaGrafindo, 2001
12

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumTeori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukum
Rahma L
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Mochammad Ridwan
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
Uzix Moch
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
Nina Ruspina
 

La actualidad más candente (20)

Teori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumTeori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukum
 
Bab Tata Hukum Indonesia
Bab  Tata Hukum IndonesiaBab  Tata Hukum Indonesia
Bab Tata Hukum Indonesia
 
Penegakan hukum di indonesia
Penegakan hukum di indonesiaPenegakan hukum di indonesia
Penegakan hukum di indonesia
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of law
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Ppt Demokrasi Pancasila
Ppt Demokrasi PancasilaPpt Demokrasi Pancasila
Ppt Demokrasi Pancasila
 
Sistem hukum dunia
Sistem hukum duniaSistem hukum dunia
Sistem hukum dunia
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
Organisasi Pemerintahan di Indonesia
Organisasi Pemerintahan di IndonesiaOrganisasi Pemerintahan di Indonesia
Organisasi Pemerintahan di Indonesia
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 

Destacado

Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan Kedamaiaan
Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan KedamaiaanPerlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan Kedamaiaan
Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan Kedamaiaan
Sofi Afwani
 
Bahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjutBahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjut
Sri Nur Hari
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
FN223
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
tondy lbh
 

Destacado (13)

Perlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan HukumPerlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
 
Hakikat perlindungan dan penegakan hukum
Hakikat perlindungan dan penegakan hukumHakikat perlindungan dan penegakan hukum
Hakikat perlindungan dan penegakan hukum
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
 
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan Kedamaiaan
Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan KedamaiaanPerlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan Kedamaiaan
Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk MenjamIn Keadilan dan Kedamaiaan
 
Bahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjutBahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjut
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
 
Penegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di IndonesiaPenegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di Indonesia
 
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan HukumMakalah Hukum dan Penegakan Hukum
Makalah Hukum dan Penegakan Hukum
 
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan TerpimpinDemokrasi Liberal dan Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Terpimpin
 

Similar a Perlindungan hukum

Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
atuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
atuulll
 
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
AjengAurellia
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
wnanang28
 

Similar a Perlindungan hukum (20)

Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptxMateri Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
 
K elompok 7 pkn
K elompok 7 pknK elompok 7 pkn
K elompok 7 pkn
 
K elompok 7 pkn
K elompok 7 pknK elompok 7 pkn
K elompok 7 pkn
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
PB10.pptx
PB10.pptxPB10.pptx
PB10.pptx
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
 
Rule Of Law
Rule Of LawRule Of Law
Rule Of Law
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsiNegara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
 
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
 
Legislations sahril
Legislations sahrilLegislations sahril
Legislations sahril
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesiaPenggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
 
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 

Más de iwan Alit

Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014
iwan Alit
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
iwan Alit
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحى
iwan Alit
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
iwan Alit
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعده
iwan Alit
 

Más de iwan Alit (20)

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawa
 
Al kalam
Al kalamAl kalam
Al kalam
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014
 
Madza aqul
Madza aqulMadza aqul
Madza aqul
 
Mitung dina
Mitung dinaMitung dina
Mitung dina
 
Mubadzir
MubadzirMubadzir
Mubadzir
 
Kuissioner
KuissionerKuissioner
Kuissioner
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Minoritas
MinoritasMinoritas
Minoritas
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحى
 
مقدمة
مقدمةمقدمة
مقدمة
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
 
سألتك
سألتكسألتك
سألتك
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعده
 

Perlindungan hukum

  • 1. PERLINDUNGAN HUKUM, PENEGAKAN HUKUM,DAN PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 1
  • 2. Disusun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara Dosen Pengampu: Hariyanto, S.H,I.,M.Hum. Disusun Oleh: 1. Miftaakhul Amri 102321004 2. Fadilah Ramdhani A 102321012 3. Moh Muttaqien Elfajar 102321028 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto Tahun 2012 Pendahuluan Latar Belakang Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu saja ditemukan tarik- ulir antara kekuasaan,hukum, dan demokrasi yang bersumber pada keserakahan terhadap kekuasaan. Padahal, keserakahan akan kekuasaan tersebuttidak saja dapat melanggar prinsip-prinsip Negara hukum, demokrasi, and hak-hak asasi manusia, juga dapat melanggar prisip- prinsip hokum administrasi dan asa-asas umum pemeritahan yang layak. Oleh karena itu dalam Hukum Administrasi Negara perlu adanya perlindungan hukum,penegakan hukum serta pertanggungjawaban 2
  • 3. pemerintah agar dalam pelaksanaanya tidak timbul masalah serta tercapainya kemaslahatan dalam bangsa dan Negara ini. PEMBAHASAN A. Perlindungan Hukum Subjek hukum selaku pemikul hak-hak dan kewajiban-kewajiban, baik itu manusia, badan hukum, maupun jabatan, dapat melakukan tindakan- tindakan hukum berdasarkan kemampuan atau kewenangan yang dimilikinya. Dalam pergaulan ditengah masyarakat, banyak terjadi hubungan hukum yang muncul sebagai akibat adanya tindakan-tindakan hukum dari subjek hukum itu. Tindakan hukum ini merupakan awal lahirnya hubungan hukum, yakni interaksi antar subjek hukum yang memiliki relevansi hukum atau mempunyai akibat-akibat hukum. Agar hubungan hukum antar subjek hukum itu berjalan 3
  • 4. secara harmonis, seimbang, dan adil dalam arti setiap subjek hukum mendapatkan apa yang menjadi haknya dan menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya, maka hukum tampil sebagai aturan main dalam mengatur hubungan hukum tersebut. Hukum diciptakan sebagai suatu sarana atau instrumen untuk mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban subjek hukum, agar masing-masing subjek hukum dapat dapat menjalankan kewajibannya dengan baik dan mendapatkan haknya secara wajar. Perlindungan hukum bagi rakyat merupakan konsep universal, dalam arti dianut dan diterapkan oleh setiap negara yang mengedepankan diri sebagai negara hukum, namun seperti disebutkan Paulus E. Lotulung, masing-masing negara mempunyai cara dan mekanismenya sendiri tentang bagaimana mewujudkan perlindungan hukum tersebut, dan juga sampai seberapa jauh perlindungan hukum itu diberikan. Penguasa dapat dianggap melakukan perbuatan melawan hukum karena melanggar hak subjektif orang lain apabila: 1. Penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hubungan hukum perdaata serta melanggar ketentuan hdalam hukum tersebut. 2. Penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hukum publik serta melanggar ketentuan kaidah hukum tersebut. Di samping dua macam perbuatan pemerintah tersebt, seiring dengan konsep negara hukum modern yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, pemerintah juga dilekati dengan kewenangan bebas atau freies Ermessen, yang jika ditangkan dalam bentuk tertulis akan berwujud peraturan kebijakan. 1. Perlindungan Hukum dengan Bidang Perdata Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya memerlukan kebebasan bertindak dan mempunyai kedudukan istimewa dibandingkan dengan rakyat biasa. Secara teoritik, Kranenburg memaparkan secara kronologis adanya tujuh konsep mengenai permasalahan apakah negara dapat digugat di muka hakim perdata, yakni: pertama, konsep negara sebagai lembaga kekuasaan dikaitkan dengan konsep hukum sebagai keputusan kehendak yang diwujudkan oleh kekuasaan, menyatakan bahwa tidak ada tanggung 4
  • 5. gugat egara; kedua, konsep yang membedakan negara sebagai penguasa dan sebagai fiscus. Sebagai penguasa, negara tidak dapat digugat dan sebaliknya sebagai fiscus dapat saja negara digugat; ketiga, konsep yang mengetengahkan kriteria sifat hak, yakni apakah suatu hak dilindungi oleh hukum publik ataukah hukum perdata; keempat, konsep yang mengetengahkan kriteria kepentingan hukum yang dilanggar; kelima, ikonsep yang mendasarkan pada perbuatan melawan hukum sebagai dasar untuk menggungat negara. Konsep ini tidaklah mempermasalahkan apakah yang dilanggar itu peraturan hukum publik ataukah peraturan hukum perdata; keenam, konsep yang memisahkan antara fungsi dan pelaksanaan fungsi. Fungsi tidak dapat digugat, tetapi pelaksanaannya yang melahirkan kerugian dapat digugat; ketujuh, konsep yang mengetengahkan suatu asumsi dasar bahwa negara dan alat-alatnya berkewajiban dalma tindak-tanduknya, apa pun aspeknya memerhatikan tingkah laku manusiawi yang normal. Setiap kelakuan yang mengubah kelakuan yang normal dan melahirkan kerugian-kerugian, dapat digugat. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pemerintah tersebut merujuk pada pasal yang juga berlaku terhadap perseorangan, yakni Pasal 1365 KUH Perdata, yang berbunyi; :Tiap perbautan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Setelah tahun 1919 kriteria perbuatan melawan hukum adalah sebagai berikut: pertama, mengganggu hak orang lain; kedua, bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku; ketiga, bertentangan dengan kesusilaan; keempat, bertentangan dengan kepatutan, ketelitian, dan sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau terhadap benda orang lain. 2. Perlindungan Hukum dalam Bidang Publik 5
  • 6. Menurut Sjachran Basah, perlindungan terhadap warga negara diberikan bilamana sikap tindak administrasi negar itu menimbulkan kerugian teradapnya, sedangkan perlindungan terhadap administrasi negara itu sendiri dilakukan tehadap sikap tindaknya dengan baik dan benar menurut hukum baik tertulis maupun tidak tertulis. Hukum Administrasi Negara tidak tertulis atau asas umum pemerintahan yang baik dimaksudkan sebagai penngkatan perlindungan hukum bagi rakyat dari tindakan administrasi negara yang menyimpang. Ada dua macam perlindungan hukum bagi rakyat, yaitu perlindungan hukum preventif dan represif. Pada perlindungan hukum preventif, kepada rakyat diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang defintif. Artinya perlindungan hukum yang preventif bertujuan untuk menegah terjadinya sengketa, sedangkan sebaiknya perlindungan yang represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Perlindungan hukum yang preventif sangat besar artinya bagi tindak pemerintahan yang didasarkan kepada kebebasan bertindak karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah terdorong untuk bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada diskresi. Mengapa warga negara harus mendapat perlindungan hukum dari tindakan pemerintah? Ada beberapa alasan, yaitu: pertama, karena dalam berbagai hal warga negara dan badan hukum perdata tergantung pada keputusan-keputusan pemerintah. Kedua, hubungan antara pemerintah dengan warga negara tidak berjalan dalam posisi sejajar. Ketiga, berbagai perselisihan warga negara dengan pemerintah itu berkenaan dengan keputusan. Menurut Sjachran Basah, perlindungan hukum yang diberikan merupakan qonditio sine qua non dalam menegakkan hukum. Penegakkan hukum merupakan qonditio sine qua non pula untuk merealisasikan fungsi hukum itu sendiri. Fungsi hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut: 6
  • 7. pertama, direktif, sebagai pengarah dalam membangun untuk membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan bernegara; kedua, integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa; ketiga, stabilitatif, sebagai pemelihara dan menjaga keselarasan, keserasian, dan kesimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat; keempat, perfektif, sebagai penyempurna, baik terhadap sikap tindak administrasi negara maupun sikap tindak warga apabila terjadi pertentangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat; kelima, korektif, sebagai pengoreksi atas sikap tindak baik administrasi negara maupun warga apabila terjadi pertentangan hak dan kewajiban untuk mendapatkan keadilan. B. Penegakan Hukum Hukum adalah sarana yang di dalamnya terkandung nilai-nilai atau konsep-konsep tentang keadilan, kebenaran, kemanfaatan sosial, dan sebagainya. Kandungan hukum ini bersifat abstrak. Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum pada hakikatnya merupakan penegakan ide- ide atau konsep-konsep yang abstrak itu. Penegakan hukum adalah usaha untuk mewujudkan ide-ide tersebut menjadi kenyataan. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah/ pandangan- pandangan nilai yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya hukum positif dalam praktik sebagaimana seharusnya patut diaati. Jika hakikat penegakan hukum itu mewujudkan nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang memuat keadilan dan kebenaran, maka penegakan hukum bukan hanya tugas dari para penegak hukum yang sudah dikenal secara konvensional. Akan tetapi, menjadi tugas dari setiap orang. 7
  • 8. Penegakan hukum merupakan suatu proses yang meliabtkan banyak hal. Oleh karena itu, keberhasilan penegakan hukum akan dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Secara umum, sebagaimana dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, ada lima faktor yang memengaruhi penegakan hukum, yaitu: 1. Faktor hukumnya sendiri 2. Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun yang menerapkan hukum 3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum 4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup Pada tulisan lain, Soerjono Soekanto mengatakan bahwa agar hukum dapat berfungsi baik diperlukan keserasian dalam hubungan antara empat faktor, yakni: a. Hukum atau peraturan itu sendiri. Kemungkinannya adalah bahwa terjadi ketidakcocokan dalam peraturan perundang-undangan mengani bidang kehidupan tertentu. Kemungkinan lainnya adalah ketidakcocokan antara peraturan perundang-undangan dengan hukum tidak tertulis atau hukum kebiasaan. Kadangkala ada ketidakserasiaon antara hukum tercatat dengan hukum kebiasaan, dan seterusnya. b. Mentalitas petugas yang menegakkan hukum peengak hukum antara lain mencakup hakim, polisi, jaksa, pembela, petugas permasyarakatan, dan seterusnya. Apabila peraturan perundang- undangan sudah baik, akan tetapi mental penegak hukum kurang baik, maka akan terjadi gangguan pada sistem penegakan hukum. c. Fasilitas yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan hukum kalau peraturan perundang-undangan sudah baik dan memadai (dalam ukuran tertentu), maka penegakan hukum tidak akan berjalan dengan semestinya. 8
  • 9. d. Kesadaran hukum, kepatuhan hukum dan perilaku warga masyarakat. Dalam kaitan ini, Satjipto Rahardjo mengemukakan bahwa agar hukum berjalan atau dapat berperan dengan baik dalam kehidupan masyarakat, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Mengenal problem yang dihadapi sebaik-baiknya. Termasuk di dalamnya mengenali dengan seksama masyarakat yang hendak menjadi sasaran dari penggarpan tersebut. 2) Memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting dalam hal social engineering itu hendak diterapkan pada masyarakat dengan sektor-sektor kehidupan majemuk, seperti; tradisional, modern dan perencanaan. Pada tahap ini ditentukan nilai-nilai dari sektor mana yang dipilih. 3) Membuat hipotesa-hipotesa dan memilih mana yang paling layak untuk bisa dilaksanakan. 4) Mengikuti jalannya penerapan hukum dan mengukur efek-efeknya. J.B.J.M Ten Berge menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan atau dipertimbangkan dalam rangka penegakan hukum, yaitu: a. Suatu peraturan harus sedikit mungkin membiarkan ruang bagi perbeaan interpretasi. b. Ketentuan perkecualian harus dibatasi secara minimal. c. Peraturan harus sebanyak mungkin diarahkan pada kenyataan yang secara objektif dapat ditentukan. d. Peraturan harus dapat dilaksanakan oleh mereka yang terkena peraturan itu dan mereka yang dibebani dengan (tugas) penegakan (hukum) 1. Penegakan Hukum dalam Hukum Administrasi Negara Dalam hukum adiministrasi negara, sanksi administrasi merupakan penerapan kewenangan pemrintahan, dimana kewenangan ini berasal dari aturan hukum administrasi negara tertulis dan tidak tertulis. Pada umumnya, memberikan kewenangan kepada pemerintah 9
  • 10. untuk menetapkan norma-norma hukum administrasi negara tertentu, diiringi pula dengan memberikan kewenangan untuk menegakkan norma-norma itu melalui penerapan sanksi bagi mereka yang melanggar norma-norma hukum administrasi tersebut. 2. Macam-macam Sanksi dalam Hukum Administrasi Negara Secara umum dikenal beberapa macam sanksi dalam hukum administrasi, yaitu: a. Paksaan pemerintahan b. Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan (izin subsidi, pembayaran, dan sebagainya) c. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah d. Pengenaan denda administratif C. Pertanggungjawaban Pemerintah 1. Pengertian Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban berasal dari kata tanggung jawab, yang berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). 2. Aspek Teoritik Pertanggungjawaban Hukum Pemerintah Ketika membahas perlindungan hukum dalam bidang perdata, disinggung tentang konsep “onrechtmatige daad”. Konsep ini terdapat dalam hukum perdata, yang secara yuridis formal diatur dalam pasal 1365, 1366, dan 1367 KUH perdata. Dalam persepektif ilmu hukum, prinsip bahwa setiap tindakan onrechtmatig subjek hukum yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain, mengharuskan adanya pertanggungjawaban bagi subjek hukum yang bersangkutan merupakan prinsip yang telah diakui dan diterima secara umum dalam pergaulan hukum. Dengan kata lain, implementasi konsep onchtmatige daad itu dalam bidang perdata telah diakui dan berjalan tanpa kesulitan yang berarti. Kalau pun ada keberatan, yang muncul hanyalah letupan kecil dari segelintir sarjana yang keberatan 10
  • 11. memasukkan hukum tidak tertulis sebagai slah satu unsur onrechtmatige daad. Di indonesia persoalan tentang onrechtmatige overheidsdaad ini mengalami perkembangan dalam yurisprudensi, dan juga berlaku terhadap seseorang, badan hukum, maupun pemerintah, di bidang publik maupun privat, serta berdasarkan hukum tertulis ataupun hukum tidak tertulis. 3. Pertanggungjawaban Pemerintah dalam HAN Tanggung jawab pemerintah terhadap warga negara atau pihak ketiga dianut oleh hampir semua negara yang berdasarkan atas hukum. Beberapa negara lain menunjukkan kesamaan bahwa pemerintah dibebani tanggung jawab hukum dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Perbedaannya hanyalah terletak pada lembaga peradilan yang memutuskan tuntutan dan gugatan terhadap kerugian yang disebabkan oleh tindakan pemerintahan. Gugatan dan tuntutan atas kerugian akibat tindakan pemerintahan itu ada yang ditempuh melalui peradilan administrasi dan ada yang melalui peradilan umum, tergantung pada hukum positif yang ada pada masing-masing negara. Penutup Kesimpulan Dalam Hukum Administrasi Negara terdapat adanya perlindungan hukum baik dalam bidang perdata maupun publik, penegakan hukum dan macam-macam sanksinya, serta adanya pertanggungjawaban pemerintah. 11
  • 12. Semua hal tersebut dimaksudkan agar dalam Hukum Administrasi Negara berjalan sesuai tujuan serta tidak timbul permasalahan. Daftar Pustaka HR Ridwan. Hukum Administrasi Negara edisi revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2001 12