1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Madrasah : MTs. Negeri Purwokerto
Mata Pelajaran : Qur’an Hadits
Kelas / Semester : VIII/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 1
A* Standar Kompetensi
Menerapkan Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan tentang menimbun harta (serakah)
B*Kompetensi Dasar
Memahami isi kandungan Surah al-Humazah dan at-Takasur
C*Tujuan Pembelajaran
; Melalui membaca, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan benar makna
sifat tamak
; Melalui membaca, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan benar pesan yang
terkandung dalam Surah al Hadiid ayat 20
; Melalui membaca dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan
benar mengenai cara yang benar dalam menyikapi harta yang diberikan Allah swt.
; Melalui membaca, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan benar maksud
dari Hutamah
; Melalui membaca dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan
benar boleh tidaknya umat Islam untuk kaya
; Melalui membaca buku, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan benar latar
belakang dari turunnya Surah at-Takasur
; Melalui membaca, peserta didik dapat menjelaskan isi dari Surah at-Takasur
; Melalui mambaca dan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan
benar akibat dari orang yang terlalu mencintai harta dan melupakan kehidupan akhirat
Menunjukkan perilaku: Rasa Ingin Tahu
Komunikatif
Gemar membaca
D* Indikator
1* Menjelaskan pengertian tamak
2* Menjelaskan maksud dari Qs. Al-Hadid ayat 20
3* Menjelaskan cara yang benar dalam menyikapi harta yang telah diberikan oleh Allah
swt.
4* Menjelaskan pengertian Hutamah
5* Menjelaskan mengenai boleh tidaknya umat Islam untuk kaya
6* Menjelaskan latar belakang turunnya Surah at-Takasur
7* Menjelaskan kandungan Surah at-Takasur
8* Menjelaskan akibat bagi orang yang selalu mencintai harta dan melupakan kehidupan
akhirat.
Mengembangkan perilaku: Rasa Ingin Tahu
Komunikatif
Gemar membaca
E*Materi Pembelajaran
2. Kata tamak berasal dari bahsa Arab thoma’a-yathma’u- Thoma’aan yang berarti
loba, rakus dan terlampau besar keinginannya untuk memperoleh harta yang banyak.
Islam tidak melarang umatnya untuk memiliki harta yang banyak. Islam
menghargai hak milik bagi setiap orang. Namun, kekayaan itu harus diperoleh dengan
cara yang benar. Setelah mendapatkannyapun harus dimanfaatkan secara benar.
Penimbunan harta untuk kepentingan pribadi sangat dicela dalam Islam. Orang yang
menimbun harta untuk kepentingan pribadi akan memperoleh balasan siksa di neraka.
******** ***** ********** ******* ****** ********
********* ********** ********* ********** ***
********* *********** ******* ****** *******
******** ********* **** ******* ******** ********
**** ******* ******* ***** ******** ****** *******
************ ***** * *********** * **** **********
***** *** ******* ********* ****
20. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan
suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-
tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan
kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada
azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia
ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Salah satu Akhlakul Madzmumah adalah tamak terhadap harta benda. Sifat tamak
muncul karena manusia sangat mencintai harta benda. Sebagian manusia cenderung
menimbun harta benda untuk kepentingan pribadi sehingga mendorong mereka untuk
bersifat tamak.
Di Zaman modern ini manusia cenderung bergaya hidup mewah yang mendorong
mereka berlaku konsumtif. Gaya hidup konsumtif menimbulkan sifat tamak yang sangat
dibenci Allah SWT, seperti yang terkandung dalam Surat al-Humazah dan at-Takaatsur.
Penjelasan Ayat
Asbabun nuzul surat al-Humazah ini berkenaan dengan seseorang yang bernama
Ubay bin Khalaf, seorang tokoh kafir Quraisy yang kaya raya yang selalu mengejek
kesederhanaan hidup Rasulullah SAW. dengan kekayaannya itu.
Ayat pertama ini sebagai balasan terhadap ejekan-ejekan yang dilakukan oleh
orang-orang kafir Quraisy terhadap diri Rasulullah SAW, maka Allah menyatakan bahwa
orang yang suka mencela dan mengumpat akan celaka. Pada ayat ini Allah menggunakan
lafadz Hammaz dan Lammaz. Terdapat perbedaan diantara dua lafadz tersebut.
Hammaz adalah orang yang menghina dengan perkataan. Lammaz adalah orang
yang menghina dengan perbuatan. Jadi yang dimaksud dengan dua kata tersebut adalah
orang yang menghina dan merendahkan manusia. Ayat yang kedua masih ada kaitannya
dengan ayat yang pertama. Orang-orang kafir Quraisy yang selalu mengejek
kesederhanaan Rasullullah SAW. itu selalu mengumpulkan harta dan menghitung-
hitungnya. Hartanya telah melalaikannya pada siang hari ini dan itu, dan jika malam
tiba ia tidur seakan-akan bangkai busuk. Mereka akan celaka karena hanya
mementingkan kehidupan dunia.
Pada ayat ke 3 ini dijelaskan bahwa orang-orang kafir menduga bahwa harta
yang telah mereka kumpulkan itu akan dapat mengekalkan kesenangan dirinya di dunia.
Mereka menganggap bahwa semua yang mereka inginkan dapat dibeli dengan harta.
Bahkan mereka beranggapan bahwa siksa neraka sebagai balasan bagi mereka akan
dapat ditebus dengan hartanya.
3. Atas dugaan mereka itu maka pada ayat yang ke 4 ini Allah mengingkari dengan
firma-Nya ” ” ( sekali-kali tidak ). Maksudnya apa yang mereka duga itu sama
sekali tidak benar. Kejadian yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang mereka duga.
Kekayaan yang mereka miliki tidak dapat mengekalkan dirinya dan tidak akan
bermanfaat bagi mereka dihadapan Allah SWT. Bahkan pada ayat ini Allah menegaskan
bahwa mereka benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Maksudnya mereka
yang mengumpulkan harta serta menghitung-hitungnya akan dilemparkan ke dalam al-
Huthamah ( salah satu nama dari nama-nama api neraka )
Pada ayat 5-7 ini Allah menjelaskan sifat-sifat Al-Huthamah. Al-Huthamah ialah
api yang dinyalakan untuk membakar mereka. Api itu akan membakar mereka hingga
kehati-hati mereka dalam keadaan mereka hidup. Api neraka itu akan memakan segala
sesuatu yang ada dalam tubuh mereka hingga mencapai hati. Keadaan seperti ini akan
mereka rasakan secara terus menerus.
Ayat 8 dan 9 ini menjelaskan keadaan mereka di dalam al-Huthamah. Orang yang
sudah masuk di dalamnya tidak mungkin akan dapat melarikan diri karena mereka diikat
pada ting-tiang yang panjang dengan dileher mereka terdapat rantai-rantai. Selain itu
mereka didalamya tertutup dengan rapat.
QS. At-Takaatsur
Terjemahan
1 Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
2 Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3 Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4 Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5 Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6 Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahiim,
7 Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin
8 Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu
megah-megahkan di dunia itu).
Penjelasan Ayat
Asbabun nuzul QS. at-Takaatsur ini berkenaan dengan peristiwa yang terjadi
diantara dua suku anshar, yaitu Bani Haritsah dan Bani al Harits yang saling bermegah-
megahan dan saling membangga-banggakan. Berkata salah seorang dari satu diantara
dua suku itu, ”Adakah diantara kalian yang seperti Fulan bin Fulan ”, dan berkata pula
yang lain seperti itu. Mereka saling membanggakan pada orang yang masih hidup.
Kemudian mereka berkata, ” Mari kita pergi ke kuburan ” lalu seseorang dari suatu
kelompok berkata, ”Adakah diantara kalian yang seperti Fulan bin Fulan ” lalu
menunjukkan jarinya pada suatu kuburan. Kemudian yang lainnya melakukan seperti itu
pula. Mereka menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannnya baik yang
masih hidup maupun yang telah mati.
Pada ayat 1 dan 2 ini Allah SWT menegur kepada orang yang bermegah-megahan
baik dalam hal harta maupun keluarga. Allah SWT menyatakan bahwa kecintaan kalian
terhadap dunia dan kenikmatannya serta perhiasannya, telah menyibukan diri kalian
hingga kalian melupakan akhirat dan lupa mempersiapkan untuk kehidupan akhirat.
Keadaan kalian seperti ini berlangsung hingga kematian datang menjemput kalian dan
kalian masuk ke dalam kubur untuk menjadi penghuni kubur.
Pada ayat 3-5 ini Allah mengingatkan agar mereka tidak bermegah-megahan
terhadap harta dan keluarga. Karena hal itu akan membuat lalai dalam mencari
kehidupan akhirat, hingga masuk ke dalam kubur. Mereka akan mengetahui akibat dari
4. perbuatan yang telah mereka lakukan ( bermegah-megahan dalam keduniaan ).
Maksudnya, mereka akan menerima balasan sebagai akibat dari perbuatannya. Ayat ini
merupakan peringatan dan ancaman bagi mereka.
Ayat 6 dan 7 ini merupakan keterangan tentang yang dimaksud dengan ancaman
Allah SWT pada ayat-ayat sebelumnya. Mereka akan melihat langsung neraka jahim.
Setiap dari mereka akan menyaksikan dan merasakan di neraka jahim.Allah mengancam
para penghuni neraka bahwa jika api neraka itu dinyalakan sekali saja hingga terdengar
nyala api, maka seluruh Malaikat dan para Nabi akan tunduk kepada Allah SWT. karena
kedahsyatan api neraka itu.
Pada ayat 8 ini Allah SWT mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa akan
ditanyakan kepada mereka tentang kesyukurannya terhadap segala apa yang telah Allah
berikan berupa kenikmatan baik dalam hal kesehatan, keamanan, rezeki dan lain-lain.
Keterkaitan isi kandungan QS. al-Humazah dan at-Takaatsur
Keduanya menerangkan tentang orang yang bangga dan bermegah-megahan
dengan kehidupan dunia hingga melupakan kehidupan akhirat.
Keduanya mengandung ancaman Allah terhadap orang yang bangga dan
bermegah-megahan terhadap kehidupan dunia hingga melalikan kehidupan akhirat.
Ancaman itu berupa neraka Huthamah dan neraka Jahiim.
Penerapan Kandungan QS. al-Humazah dan at-Takaatsur Dalam Fenomena
Kehidupan dan Akibatnya
1 Tidak terlalu mencintai kehidupan dunia hingga melupakan kehidupan akhirat
2 Tidak meremehkan dan menghina terhadap orang miskin
3 Mensyukuri terhadap segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
4 Menggunakan semua nikmat sesuai dengan petunjuk agama
5 Tidak bahil/kikir terhadap harta yang dimilikinya
6 Mengeluarkan sebagian rizkinya dengan bersedekah dan zakat jika telah memenuhi
nisab dan haulnya
Ciri-ciri orang tamak ialah :
1 Terlalu mencintai harta yang dimiliki
2 Terlalu semangat memcari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi tubuh
3 Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
4 Merasa berat untuk mengeluarkan harta demi kepentingan agama dan sosial
5 Mendambakan kemewahan dunia
6 Tidak memikirkan kehidupan alkhirat
7 Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi.
Manfaat menerapkan nilai-nilai yang terkandung pada QS. al-Humazah dan at-
Takaatsur dalam kehidupan sehari-hari :
1 Terhindar dari sifat tamak terhadap harta.
2 Dicintai oleh Allah dan sesama manusia
3 Hidupnya akan tenteram karena merasa cukup terhadap rizki yang diberikan oleh
Allah
4 Nikmatnya akan selalu bertambah berkat bersyukur kepada Allah
5 Memperoleh pahala dari Allah karena menjauhi larangan-Nya
6 Selamat dari ancaman siksa api neraka.
F Metode/Pendekatan/Model Pembelajaran
5. Metode : Diskusi, tanya jawab, ceramah
Pendekatan : DI
Model : Reading guide
G Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1 Kegiatan Pendahuluan
; Memulai pembelajaran dengan salam dan langsung berdoa dipimpin oleh ketua
kelas
; Guru mengabsen siswa dan ketua kelas memberitahukan siswa yang tidak masuk
; Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan diajarkan kepada
siswa
; Guru menyampaikan materi
; Guru membaagi siswa menjadi beberapa kelompok
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
1 Mencari informasi tentang pengertian dari tamak
2 Mencari maksud dari Qs. Al-Hadid ayat 20 dalam buku panduan Qur’an Hadits
kelas VIII
3 Mencari informasi dan berdiskusi mengenai cara yang benar dalam menyikapi
harta yang telah diberikan oleh Allah swt.
4 Mencari informasi mengenai pengertian Hutamah
5 Mencari informasi dan berdiskusi mengenai boleh tidaknya umat Islam untuk
kaya
6 Mencari informasi mengenai latar belakang turunnya Surah at-Takasur
7 Mencari informasi mengenai kandungan Surah at-Takasur
8 Mencari informasi dan berdiskusi mengenai akibat bagi orang yang selalu
mencintai harta dan melupakan kehidupan akhirat.
Elaborasi
1 Salah satu peserta didik menjelaskan pengertian dari tamak dan yang lain
menanggapi
2 Salah satu peserta didik menjelaskan maksud dari Qs. Al-Hadid ayat 20
3 Salah satu peserta didik menjelaskan cara yang benar dalam menyikapi harta yang
telah diberikan oleh Allah swt.
4 Salah satu peserta didik menjelaskan pengertian Hutamah
5 Salah satu peserta didik menyampaikan hasil diskusi mengenai boleh tidaknya
umat Islam untuk kaya
6 Salah satu peserta didik menjelaskn latar belakang turunnya Surah at-Takasur
7 Salah satu peserta didik menjelaskan mengenai kandungan Surah at-Takasur
8 Salah satu peserta didik menyampaikan hasil diskusi mengenai akibat bagi orang
yang selalu mencintai harta dan melupakan kehidupan akhirat.
Konfirmasi
1 Guru memberikan penguatan dengan memberikan pujian bagi peserta didik yang
dapat memahami makna Tamak, Qs. Al-Humazzah dan Qs. At-Takasur
3 Penutup
; Merumuskan kesimpulan pembelajaran
; Melakukan evaluasi pembelajaran
6. ; Guru memberikan informasi tentang materi pembelajaran yang akan datang
; Guru mengajak peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan bacaan
hamdalah
H Sumber Belajar
1 Power Point materi Qur’an Hadits
2 Buku Qur’an Hadits kelas VIII Penerbit Tiga Serangkai
I Penilaian
1 Teknik Penilaian :
; Tes tertulis
2 Bentuk Instrumen :
a Uraian
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
No.
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
No.
Soal
1 Menerapkan Al-
Qur’an surah-
surah pendek
pilihan tentang
menimbun harta
(serakah)
Memahami
isi kandungan
Surah al-
Humazah dan
at-Takasur
Qur’an Surah
al-Humazah
dan at-
Takasur
1 Menjelaskan
pengertian tamak
2 Menjelaskan
maksud dari Qs.
Al-Hadid ayat 20
3 Menjelaskan cara
yang benar dalam
menyikapi harta
yang telah
diberikan oleh
Allah swt.
4 Menjelaskan
pengertian
Hutamah
5 Menjelaskan
mengenai boleh
tidaknya umat
Islam untuk kaya
6 Menjelaskan latar
belakang turunnya
Surah at-Takasur
7 Menjelaskan
kandungan Surah
at-Takasur
8 Menjelaskan
akibat bagi orang
yang selalu
mencintai harta
1
2
3
4
5
6
7
8
7. dan melupakan
kehidupan akhirat.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud tamak terhadap harta? Jelaskan!
2. Informasi apa yang diberikan Allah swt melalui ayat dibawah ini?
3. Bagaimana cara yang benar dalam menyikapi harta yang diberikan Allah swt. Kepada kita?
4. Apa yang dimaksud Hutamah? Jelaskan!
5. Benarkah umat Islam dilarang untuk kaya? Mengapa?
6. Apa yang melatar belakangi turunnya Surah at-Takasur?
7. Apa yang dijelaskan dalam Surah at-Takasur?
8. Apa akibat bagi orang yang terlalu mencintai harta dan melupakan kehidupan akhirat?
Kunci jawaban:
1 Kata tamak berasal dari bahsa Arab thoma’a-yathma’u- Thoma’aan yang berarti loba,
rakus dan terlampau besar keinginannya untuk memperoleh harta yang banyak.
2 Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak,
3 Kekayaan itu harus diperoleh dengan cara yang benar. Setelah mendapatkannyapun harus
dimanfaatkan secara benar.
4 Al-Huthamah adalah salah satu nama dari nama-nama api neraka. Allah
menjelaskan sifat-sifat Al-Huthamah. Al-Huthamah ialah api yang dinyalakan untuk
membakar mereka orang yang tamak.
5 Islam tidak melarang umatnya untuk memiliki harta yang banyak. Islam menghargai hak
milik bagi setiap orang. Namun, kekayaan itu harus diperoleh dengan cara yang benar.
Setelah mendapatkannyapun harus dimanfaatkan secara benar. Penimbunan harta untuk
kepentingan pribadi sangat dicela dalam Islam.
6 Asbabun nuzul QS. at-Takaatsur ini berkenaan dengan peristiwa yang terjadi diantara dua
suku anshar, yaitu Bani Haritsah dan Bani al Harits yang saling bermegah-megahan dan
saling membangga-banggakan.
7 Menerangkan tentang orang yang bangga dan bermegah-megahan dengan kehidupan
dunia hingga melupakan kehidupan akhirat. Mengandung ancaman Allah terhadap orang
yang bangga dan bermegah-megahan terhadap kehidupan dunia hingga melalikan
kehidupan akhirat. Ancaman itu berupa neraka Huthamah dan neraka Jahiim.
8 Penimbunan harta untuk kepentingan pribadi sangat dicela dalam Islam. Orang yang
menimbun harta untuk kepentingan pribadi akan memperoleh balasan siksa di neraka.
8. Penilaian
Soal nomor 1- 6 bernilai 10
Soal nomor 7 dan 8 bernilai 20
Jumlah Skor = skor yang diperoleh X skor ideal (100) =
Skor maksimum
Mengetahui, Guru
Pamong
Siti Mamuroh, S.Ag.
NIP. 1970005271999032001
Purwokerto, 06 Februari 2013
Praktekan
Saeful Nur Hidayat
NIM. 092331022
Kritik dan Saran:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................