SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
Descargar para leer sin conexión
BAB I

                            PENDAHULUAN




       Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi (berkembang biak).
Reproduksi bertujuan untuk melestarikan atau mempertahankan keberadaan atau
eksistensi suatu sepesies tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum
yaitu vegetatif dan generatif. perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi
pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Sedangkan perkembangbiakan secara
generatif umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi. Salah satu
ciri makhluk hidup adalah bereproduksi (berkembang biak). Reproduksi bertujuan
untuk melestarikan atau mempertahankan keberadaan atau eksistensi suatu
sepesies tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum yaitu vegetatif
dan generatif. perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi pada tumbuhan
dan hewan tingkat rendah. Sedangkan perkembangbiakan secara generatif
umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi (Wildan Yatim, 1982).

       Perkembangbiakan secara generatif melibatkan individu jantan dan
individu betina. Individu jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau
sperma, sedangkan individu betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel
telur (ovum). Sel sperma dan ovum dibentuk di dalam alat kelamin (gonad), pada
individu jantan disebut testis tepatnya di tubulus semeniferus sedangkan pada
individu betina ovum dibentuk di ovarium (Wildan Yatim, 1982).

       Pada masa tertentu umumnya hewan akan menampakkan suatu tanda-
tanda birahi atau hasrat untuk melakukan perkawinan. Ini menandakan bahwa
baik   jantan   maupun   betina   telah   siap   untuk   melakukan   reproduksi.
Setelah terjadi perkawinan (sperma berhasil masuk kedalam ovum), terbentuklah
zigot. Dalam tahapan normal setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk
morula, kemudian morula akan tumbuh menjadi blastula (blastocyst) (Wildan
Yatim, 1982).

       Blastulasi (proses pembentukan blastula) menunjukan perbedaan pada
tingkatan takson masing-masing. Sebagai contoh blastulasi pada amphioxus,katak,
ayam dan babi memiliki tahap pembentukan alat yang berbeda-beda dari tiap
daerah bakalnya sendiri-sendiri. Pada bangsa aves (burung) epiblast, akan menjadi
bakal ectoderm, mesoderm dan notochord. Bakal endoderm berasal dari hypoblast
yang sel-selnya tumbuh dan menyebar kebawah, kedaerah rongga blastocoel.
Bakal ectoderm epidermis mengisi daerah yang bakal jadi anterior embrio lapisan
epiblast. Bakal ectoderm berupa sabit terletak di posterior lapisan epiblast. Bakal
notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf sedang bakal mesoderm di
paling posterior lapisan epiblast. Pre-chorda berupa lempeng terletak tepat di
bakal jadi poros embrio. Proses blastulasi akan diiringi oleh suatu proses
berikutnya yaitu gastrulasi. Pada tingkat gastrula ini akan terjadi proses
dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada blastula, diatur dan
dideretkan sesuai bentuk dan susunan tubuh spesies yang bersangkutan (Wildan
Yatim, 1982).
BAB II

                              PEMBAHASAN




        Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio.
Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan
atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat
sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

        Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa
fase, antara lain:
    1. Sel tunggal (yang telah dibuahi)
    2. Blastomer
    3. Blastula
    4. Gastrula
    5. Neurula
    6. Embrio atau Janin

A. Lapis Benih

        Pada proses blatulasi akan dihasilkan 2 lapis benih yaitu epiblast dan
hypoblast. Epiblast sebagian besar bakal menjadi ectoderm sedangkan hypoblast
akan menjadi bakal endoderm. Lapisan ini akan menjadi lengkap pada saat
gastrulasi, yaitu menjadi 3 lapis benih ektoderm ( lapisan bagian luar),
endoderm (lapisan bagian dalam) dan mesoderm ( lapisan bagian tengah).
B. Pembentukan Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm

Fase Gastrula
         Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel,
kutub animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan
melakukan invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi. Gastrulasi ini
berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:

   1. Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)
   2. Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
   3. Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa
         cadherin dan integrin

C. Gerakan Gastrulasi

         Dalam gastrulasi sel masih terus membelah dan memperbanyak sel. Selain
terjadi perbanyakan sel, di dalam proses gastrulasi juga terjadi berbagai gerakan
untuk mengatur dan menyusun deretan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh
dari individu spesies masing-masing. Dalam hal ini ada dua kelompok gerakan,
yaitu:                                                                            :
a.Epiboli
b.Emboli

1. Epiboli
         Epiboli adalah gerakan melingkup yang berlangsung disebelah luar
embrio. Kegiatan ini berlangsung pada bakal ectoderm epidermis dan saraf.
Gerakan berlangsung berdasarkan poros bakal anterior dan posterior tubuh.
Bersamaan dengan terus bergeraknya bakal mesoderm dan endoderm, epiboli
menyesuaikan diri sehingga ectoderm terus menyelaputi seluruh embrio.
Gerakan epiboli dapat dilihat pada gambar 1.1 yang menggambarkan proses
berbagai pergerakan pada gastrulasi.
2. Emboli
         Emboli merupakan gerakan menyusup, gerakan ini berlangsung disebelah
dalam embrio yaitu pada daerah-daerah bakal mesoderm, notochord, pre-chorda
dan     endoderm.     Gerakan-gerakan     tersebut    mengarah    ke    blastocoel.
Ada 7 macam pergerakan pada emboli yaitu:
 Involusi ( Gerakan membelok kedalam)
 Konvergensi ( Gerakan menyempit)
 Invaginasi ( Gerakan mencekuk dan melipat suatu lapisan)
 Evaginasi ( Gerakan menjulur )
 Delaminasi ( Gerakan memisahkan diri)
 Divergensi ( Gerakan memencar)
 Extensi ( Gerakan meluas)

         Sel embriogenik akan terus membelah dan membentuk struktur
blastomer, yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat. Blastomer
akan melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel
mencukupi, sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub
vegetal, yang disebut sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal
pembentukan organ dan jaringan tubuh dewasa.

         Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat
pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini
memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses
Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
      1. Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan
         dan merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari
         sebagian besar kutub animal. Ektoderm akan membentuk organ dan
         bangunan yang memelihara hubungan dengan dunia luar, seperti:
          Sistem saraf pusat
          Sistem saraf perifer
          Epitel sensorik telinga, hidung dan mata
 Epidermis termasuk rambut dan kuku
    Kelenjar-kelenjar bawah kulit, kelenjar mamae, kelenjar hipofisis dan
      email gigi
2. Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan
   prekursor usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub
   vegetal. Endoderm dalam perkembangan selanjutnya menghasilkan:
    Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
    Lapisan epitel saluran pernafasan
    Parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan pankreas
    Stoma retikuler tonsil dan timus
    Lapisan epitel kandung kemih dan urethra
    Lapisan epitel kavum timpani dan tuba Eustachii
3. Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan
   komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan
   endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal.
   Mesoderm akan membentuk jaringan dan organ-organ seperti:
    Jaringan penyambung, tulang rawan dan tulang
    Otot lurik dan otot polos
    Sel darah dan sel getah bening serta dinding jantung
    Pembuluh darah
    Pembuluh getah bening
    Ginjal
    Kelenjar kelamin dan salurannya
    Korteks adrenal
    Limfa
Gastrulasi Pada Ikan

       Gastrulasi: Proses pembentukan 3 daun kecambah (ektoderm, mesoderm,
& entoderm). Ektoderm: lapisan terluar gastrula, disebut juga ektoblast atau
epiblast. Entoderm: lapisan sel-sel terdalam dari gastrula. Mesoderm (mesoblast)
merupakan lapisan sel lembaga di tengah-tengah antara ectoderm dan endoderm.
Proses umumnya sama pada ikan yang pembelahan telurnya meroblastik.
Gastrulasi erat hubungannya dengan pembentukan syaraf (neureulasi), sehingga
merupakan periode kritis. Pada proses ini terjadi perpindahan daerah ektoderm,
mesoderm, entoderm dan notokorda menuju tempat definitif.

       Gastrulasi pada ikan akan berakhir pada saat massa kuning telur telah
terbungkus seluruhnya. Selama proses ini beberapa jaringan mesoderm yang
berada sepanjang kedua sisi notokorda disusun menjadi segmen-segmen yang
disebut somit. Akibat adanya gastrulasi maka perkembangan embrio berlangsung
terus sampai terbentuk bentuk badan hewan bertulang punggung yang primitif.


                     Gastrulasi Pada Amphibi (Katak)

       Epiboli berlangsung pada ektoderem serentak dengan terjadinya berbagai
proses emboli, sehingga ektoderem selalu menyelimuti seluruh embrio. Sementara
itu bakal ektoderem saraf meluas ke batas pada daerah dorso media embrio,
sepanjang poros anterior posterior berbentuk perisai , disebut keping neural atau
keping saraf.

       Invaginasi hipoblas dicelah yang terbentuk pada awal proses. Setelah itu
terletak di dorsal, disebut bibit dorsal blastopore. Bibir ventral terletak di sebelah
berlawanan. Blastopore sendiri berbentuk bundar , ditutupi sebagian besar oleh
yolk plug.

       Bakal pre-chorda menyertai invaginasi di daerah dorso median bibir
dorsal, bergerak ke arah bakal anterior embrio. Diikuti oleh bakal notochord yang
bergerak ke posterior ke arah bibir dorsal dengan lalu berinvaginasi di daerah
dorso media mengikutkan pre-chorda. Notochord akan terletak di dorsal median
persis di bawah bakal ektoderem saraf.

       Bakal mesoderm yang terletak dikedua sisi bakal notochord
berkonvergensi ke bibir basal dorsal lalu berimvolusi ke celah antara ektoderm
dan endoderm di kedua sisi embrio dan juga ke daerah ventral.
Gatrulasi Pada Aves (Ayam)
   Mula-mula terjadi penebalan di daerah bakal median embrio di cauda.
Penebalan itu disebut primitif streak(lempeng awal). Primitif streak memiliki
bagian-bagian:
   1. Primitif groove, berupa benda
   2. Primitif fold, berupa lekukan ( disebut juga primitif ridge)
   3. Primifif pit, lubang dibagian anterior
   4. Primitif knot atau Hensen’s node, dianterior primitiv pit

   Primitif streak mula-mula terbentuk didaerah posterior area pelucida, tumbuh
dari sel-sel epiblas yang bergerak ke arah median di posterior, lalu sel sel dalam
primitiv streak itu memperbanyak diri. Hampir separuh daerah posterior area
pelucida yang terdiri dari bakar pre-chorda, notochord dan mesoderm,
berkonvergensi ke primitif streak lalu berinvolusi antara hipoblas dan epiblas.
Daerah Hensen’s node tempat invaginasi bakal pre-corda dan notochord.
Bagian lain primitif streak di posterior Hensen’s node sebagai gerbang lewat sel
mesoderm.

    Bakal mesoderm yang terletak diseparuh posterior epiblas daerah area
pelucida berpindah ke posterior, berkonvergensi dari kedua sisi ke garis median.
Dari primitiv streak sel-sel epiblas bakal mesoderm itu berinvolusi, bergerak ke
antara epiblas dan hipoblas. Ini menyebar ke lateral dan anterior, di kedua sisi
garis median, berdivergensi membentuk lapisan mesoderm yang luas. Sementara
itu, sel-sel ecoderm saraf berkonvergensi ke median lalu berepiboli sejak
Hensen’s node ke anterior sepamjamg garis median membentuk keping neural
(neural plate).

    Ketika primitif streak bergerak terus ke anterior ia mendekati bakal pre-chorda
notochord. Prechorda dan notochord berinvaginasi membentuk primitif pit. Sel-sel
pre-chorda, diiringi sel-sel notochord dari sabit notochord, sejak dari primitif pit
berkonvergensi ke primitif groove, berinvolusi lalu berextensi ke depan sepanjang
garis median antara garis median dengan endoderm saraf.

    Primitif streak yang lengkap terbentuk ketika embrio berumur 18 jam eram.
Area pellucida dari bentuk bundar akhirnya jadi lonjong. Proses epiboli
berlangsung bagi ektoderm, sampai melingkup ke daerah yolk. Ektoderm saraf
pun memanjang ke anterior, jadi berbentuk pita disebut keping neura.

    Grastulasi selesai seitar 22 jam eram. Pada saat itu seluruh daerah bakal
pembentuk alat sudah tersusun di daerah masing-masing. Primitif streak
sebanding dengan perkembangan daerah bakal pembentuk alat, mengalami
penyusutan secara berangsur dan bergerak ke arah cauda embrio. Sisanya
membentuk bagian caudal.
Gatrulasi Pada Mamalia

        Gastrulasi terjadi di dalam tubuh induk dan bertautan dengan endometrium
uterus. Gastrulasi pada mamalia serupa dengan aves. Turunan jaringan-jaringan
yang dihasilkan oleh proses gastrulasi pada mamalia yaitu jaringan intra-embrio
dan jaringan ekstra-embrio.

        Pada akhir gastrulasi akan terbentuk lapisan lembaga primer, tiga sumbu
tubuh dan embrio masih berhubungan dengan jaringan ekstra-embrio pada seluruh
tepi.




D. Turunan Mesoderm

        Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah
organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada
makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula, contohnya:
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem
saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),
alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti
ren.
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar
pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.
       Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam
pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan
mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam
pembentukan kelopak mata.
       Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus tentang turunan atau
derivate dari lapisan mesoderm. Bumbung mesoderm mempunyai peranan khusus
dalam pembentukan otot, yaitu:
 Otot lurik, polos dan jantung.
 Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica
   musclarismucosa dan serosa).
       Turunan mesoderm dibagi menjadi 5 daerah, yaitu:
1. Kordameseoderm
   Membentuk notochord (sumbu tubuh)
2. Mesoderm Dorsal ( Paraksial )
   Membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan dermis.
3. Mesoderm Intermediet
   Membentuk system urogenital
4. Mesoderm Lateral
   Membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan komponen anggota
   tubuh.
5. Mesoderm Kepala
   Membentuk otot pada wajah/muka.
Pada Ayam
 Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah lateral
   membentuk lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial
   (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural).
 Sementara daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk.
 Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut
   somit.
 Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan somit-somit baru
   dibentuk dibelakang secara teratur.
 Sel-sel yang menyusun somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel.
 Perkembangan selanjutnya sel-sel pada bagian ventral dari somit bermitosis
   (kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi mesenkim (kendur), daerah ini
   disebut sklerotum.
 Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah bumbung neural dan notochord
   menjadi kondrosit akan membangun rangka tubuh.
 Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari somit.
 Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis.
   - Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis).
   - Lapisan dalam disebut miotom ( sel-selnya membentuk otot membentuk
       otot serat lintang dari punggung dan anggota tubuh).


       Somit (atau disebut juga segmen primitif) merupakan suatu pembagian tubuh pada
hewan. Pada vertebrata sebagian besar somit dapat dilihat pada tahapan embrio.
       Somit pada tahapan selanjutnya akan menjadi:
      Tulang dan kartilago
      Otot (melalui pembentukan protein MyoD, MyoD merupakan sebuah
       protein yang memegang peran penting dalam mengatur diferensiasi otot):
            o   Otot tulang rusuk
            o   Otot tungkai dan lengan
            o   Otot punggung dan lidah
      Kulit dermis dorsal (kulit punggung)
Pada Burung
Disebut juga mesoderm segmental


Pada Manusia
Tidak bersegmen


Pembentukan Otot
        Pembentukan otot melaui proses yang disebut Myogenesis.
 Dibentuk dari sel mesenkim membentuk mioblast (sel otot).
 Terdiri dari 4 tingkatan:
   1. Sel (somit) sebagai precursors
   2.   Sel ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot
   3.   Diferensiasi membentuk protein spesifik
   4.   Menjadi sel otot yang matang

Otot Rangka
- Miotom yang berjejer sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae.
- Setiap miotom membentuk 2 daerah otot pada truncus:
  1. Daerah dorsal: epaxial
  2. Daerah ventral: hypaxial


Otot Anggota
- Berasal dari sel-sel mesenkim (dari miotom).
- Miotom berasal dari bagian luar Pre-cartilage rangka dalam kuncup anggota.


Otot Kepala
1. Berasal dari miofom dan
2. Brasal dari Pre-chorda


Otot Lidah
Tumbuh dari daerah pharynx.
Otot Jantung
Tumbuh dari lapisan splanknopleura
Otot Polos
- Berasal dari dermaton
- Membina otot polos cutis dan subcutis
Fase Neurula dan Pembentukan Embrio
        Fase gastrula ini dilanjutkan dengan:
   Pembentukan neurula dan notochord (pembentukan batang mesoderm
    sepanjang tubuh calon janin yang nantinya menjadi vertebra / tulang belakang).
   Pembentukan janin (diferensiasi sel saraf, organ, jaringan lainnya).

        Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh dan berkembang
sampai keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu
menghasilkan sel gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun
terulang kembali.

Organogenesis

        Organogenesis merupakan proses pembentukan organ-organ pada embrio.
Seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dsb. organ-organ tersebut merupakan
lanjutan dari 3 lapisan embrionik. Ektoderm menjadi kulit, rambut, sistem saraf,
dan alat-alat indera. Mesoderm menjadi otot, rangka, alat reproduski (testis dan
ovarium), alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal. Endoderm menjadi
alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat
pernapasan seperti paru-paru. Organogenesis merupakan peristiwa/proses yang
sangat kompleks. Pada mamalia, embrionya memiliki selaput embrio yaitu
amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois. Selaput ini berfungsi untuk
melindungi embrio dari kekeringan, goncangan, membantu pernapasan, ekskresi
serta fungsi penting lainnya selama berada dalam induknya.
BAB III

                           KESIMPULAN


Lapisan mesoderm mempunyai peranan khusus dalam pembentukan otot selama
masa perkembangan hewan pada periode embriogenesis.
Daftar Pustaka

http://www.biologyreference.com/Co-Dn/Development.html

http://8e.devbio.com/article.php?ch=23&id=242

http://www.usm.maine.edu/bio/courses/bio205/06_development_1.html

http://www-rohan.sdsu.edu/%7Erhmiller/chordates1/Chordates1.htm

Yatim, Wildan. 1982. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito : Bandung.
DAFTAR ISTILAH


Anterior : Bagian depan
Chorion : Kantung umum yang menyelaputi kantung-kantung lain bersama
embrio.
Emboli : Gerak menyusup
Embrio : Makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan
Epiboli : Gerak melingkup
Gastrulasi : Pertumbuhan yang mengiringi tingkat blastula
Morula : Berbentuk seperti anggur dan di lindungi oleh selaput yang disebut zona
pellucida.
Posterior : Bagian belakang
Placenta : Jaringan atau alat temporer tempat melekatnya embrio
Yolk : Cadangan makanan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidupNews
 
Aves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitalAves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitaltriaangie
 
Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOchii Orchidaceae
 
Embriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMPEmbriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMPridwanpermana
 
Resume biologi semester 1 kelas XII
Resume biologi semester 1 kelas XIIResume biologi semester 1 kelas XII
Resume biologi semester 1 kelas XIIIsnaeni Nur Chasanah
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisNur Aini
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiNur Aini
 
Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15
Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15
Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15Martinus Hasan
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarNisrina tama
 
Reproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermaeReproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermaeYoland Prastyo
 
prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanjulkarnaini
 

La actualidad más candente (20)

Penuntun embrio
Penuntun embrioPenuntun embrio
Penuntun embrio
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
 
Aves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitalAves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesital
 
Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana
 
Sel dan pembelahan sel
Sel dan pembelahan selSel dan pembelahan sel
Sel dan pembelahan sel
 
Embriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMPEmbriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMP
 
Resume biologi semester 1 kelas XII
Resume biologi semester 1 kelas XIIResume biologi semester 1 kelas XII
Resume biologi semester 1 kelas XII
 
K.p 6.32 dasar dasar embriologi
K.p 6.32 dasar dasar embriologiK.p 6.32 dasar dasar embriologi
K.p 6.32 dasar dasar embriologi
 
Organogenesis
OrganogenesisOrganogenesis
Organogenesis
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_Blastulasi
 
Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15
Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15
Sistem Reproduksi Makhluk Hidup @SMP CC '14-'15
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Cleavage orchidaceae
Cleavage orchidaceaeCleavage orchidaceae
Cleavage orchidaceae
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjar
 
Jaringan embrional
Jaringan embrionalJaringan embrional
Jaringan embrional
 
Reproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermaeReproduksi angiospermae
Reproduksi angiospermae
 
Embriologi
Embriologi Embriologi
Embriologi
 
prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewan
 

Destacado

perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaNur Aini
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaVita Amanah
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 

Destacado (8)

perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
Peran psikolog
Peran psikolog Peran psikolog
Peran psikolog
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikroba
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikroba
 
tumbuh kembang anak
tumbuh kembang anaktumbuh kembang anak
tumbuh kembang anak
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 

Similar a Perkembangan hewan sistem musculator

Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan HewanPertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan HewanSMA WARGA Surakarta
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfAgathaHaselvin
 
Irena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptx
Irena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptxIrena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptx
Irena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptxppg96930
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxalhikmah13
 
Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana Ochii Orchidaceae
 
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengahpertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengaheningyuningsih
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganxempat
 
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarCatatan Medis
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANFhyraNh FhyraNh
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksiAlfie Kesturi
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaSeptian Muna Barakati
 
GAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptGAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptandibrian
 

Similar a Perkembangan hewan sistem musculator (20)

Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan HewanPertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
 
Irena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptx
Irena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptxIrena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptx
Irena S.A_ Struktur dn Perkembangan Hewan_Tgs Pasca.pptx
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
REPRODUKSI
REPRODUKSIREPRODUKSI
REPRODUKSI
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana
 
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengahpertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Ppt 1
Ppt 1Ppt 1
Ppt 1
 
Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
 
GAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptGAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.ppt
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 

Perkembangan hewan sistem musculator

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi (berkembang biak). Reproduksi bertujuan untuk melestarikan atau mempertahankan keberadaan atau eksistensi suatu sepesies tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum yaitu vegetatif dan generatif. perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi. Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi (berkembang biak). Reproduksi bertujuan untuk melestarikan atau mempertahankan keberadaan atau eksistensi suatu sepesies tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum yaitu vegetatif dan generatif. perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi (Wildan Yatim, 1982). Perkembangbiakan secara generatif melibatkan individu jantan dan individu betina. Individu jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan individu betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur (ovum). Sel sperma dan ovum dibentuk di dalam alat kelamin (gonad), pada individu jantan disebut testis tepatnya di tubulus semeniferus sedangkan pada individu betina ovum dibentuk di ovarium (Wildan Yatim, 1982). Pada masa tertentu umumnya hewan akan menampakkan suatu tanda- tanda birahi atau hasrat untuk melakukan perkawinan. Ini menandakan bahwa baik jantan maupun betina telah siap untuk melakukan reproduksi. Setelah terjadi perkawinan (sperma berhasil masuk kedalam ovum), terbentuklah zigot. Dalam tahapan normal setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk
  • 2. morula, kemudian morula akan tumbuh menjadi blastula (blastocyst) (Wildan Yatim, 1982). Blastulasi (proses pembentukan blastula) menunjukan perbedaan pada tingkatan takson masing-masing. Sebagai contoh blastulasi pada amphioxus,katak, ayam dan babi memiliki tahap pembentukan alat yang berbeda-beda dari tiap daerah bakalnya sendiri-sendiri. Pada bangsa aves (burung) epiblast, akan menjadi bakal ectoderm, mesoderm dan notochord. Bakal endoderm berasal dari hypoblast yang sel-selnya tumbuh dan menyebar kebawah, kedaerah rongga blastocoel. Bakal ectoderm epidermis mengisi daerah yang bakal jadi anterior embrio lapisan epiblast. Bakal ectoderm berupa sabit terletak di posterior lapisan epiblast. Bakal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf sedang bakal mesoderm di paling posterior lapisan epiblast. Pre-chorda berupa lempeng terletak tepat di bakal jadi poros embrio. Proses blastulasi akan diiringi oleh suatu proses berikutnya yaitu gastrulasi. Pada tingkat gastrula ini akan terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada blastula, diatur dan dideretkan sesuai bentuk dan susunan tubuh spesies yang bersangkutan (Wildan Yatim, 1982).
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain: 1. Sel tunggal (yang telah dibuahi) 2. Blastomer 3. Blastula 4. Gastrula 5. Neurula 6. Embrio atau Janin A. Lapis Benih Pada proses blatulasi akan dihasilkan 2 lapis benih yaitu epiblast dan hypoblast. Epiblast sebagian besar bakal menjadi ectoderm sedangkan hypoblast akan menjadi bakal endoderm. Lapisan ini akan menjadi lengkap pada saat gastrulasi, yaitu menjadi 3 lapis benih ektoderm ( lapisan bagian luar), endoderm (lapisan bagian dalam) dan mesoderm ( lapisan bagian tengah).
  • 4. B. Pembentukan Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm Fase Gastrula Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi. Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut: 1. Pembentukan blastopore (saluran invaginasi) 2. Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. 3. Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa cadherin dan integrin C. Gerakan Gastrulasi Dalam gastrulasi sel masih terus membelah dan memperbanyak sel. Selain terjadi perbanyakan sel, di dalam proses gastrulasi juga terjadi berbagai gerakan untuk mengatur dan menyusun deretan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh dari individu spesies masing-masing. Dalam hal ini ada dua kelompok gerakan, yaitu: : a.Epiboli b.Emboli 1. Epiboli Epiboli adalah gerakan melingkup yang berlangsung disebelah luar embrio. Kegiatan ini berlangsung pada bakal ectoderm epidermis dan saraf. Gerakan berlangsung berdasarkan poros bakal anterior dan posterior tubuh. Bersamaan dengan terus bergeraknya bakal mesoderm dan endoderm, epiboli menyesuaikan diri sehingga ectoderm terus menyelaputi seluruh embrio. Gerakan epiboli dapat dilihat pada gambar 1.1 yang menggambarkan proses berbagai pergerakan pada gastrulasi.
  • 5. 2. Emboli Emboli merupakan gerakan menyusup, gerakan ini berlangsung disebelah dalam embrio yaitu pada daerah-daerah bakal mesoderm, notochord, pre-chorda dan endoderm. Gerakan-gerakan tersebut mengarah ke blastocoel. Ada 7 macam pergerakan pada emboli yaitu:  Involusi ( Gerakan membelok kedalam)  Konvergensi ( Gerakan menyempit)  Invaginasi ( Gerakan mencekuk dan melipat suatu lapisan)  Evaginasi ( Gerakan menjulur )  Delaminasi ( Gerakan memisahkan diri)  Divergensi ( Gerakan memencar)  Extensi ( Gerakan meluas) Sel embriogenik akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat. Blastomer akan melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi, sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang disebut sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan organ dan jaringan tubuh dewasa. Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal. Ektoderm akan membentuk organ dan bangunan yang memelihara hubungan dengan dunia luar, seperti:  Sistem saraf pusat  Sistem saraf perifer  Epitel sensorik telinga, hidung dan mata
  • 6.  Epidermis termasuk rambut dan kuku  Kelenjar-kelenjar bawah kulit, kelenjar mamae, kelenjar hipofisis dan email gigi 2. Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal. Endoderm dalam perkembangan selanjutnya menghasilkan:  Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan  Lapisan epitel saluran pernafasan  Parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan pankreas  Stoma retikuler tonsil dan timus  Lapisan epitel kandung kemih dan urethra  Lapisan epitel kavum timpani dan tuba Eustachii 3. Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal. Mesoderm akan membentuk jaringan dan organ-organ seperti:  Jaringan penyambung, tulang rawan dan tulang  Otot lurik dan otot polos  Sel darah dan sel getah bening serta dinding jantung  Pembuluh darah  Pembuluh getah bening  Ginjal  Kelenjar kelamin dan salurannya  Korteks adrenal  Limfa
  • 7. Gastrulasi Pada Ikan Gastrulasi: Proses pembentukan 3 daun kecambah (ektoderm, mesoderm, & entoderm). Ektoderm: lapisan terluar gastrula, disebut juga ektoblast atau epiblast. Entoderm: lapisan sel-sel terdalam dari gastrula. Mesoderm (mesoblast) merupakan lapisan sel lembaga di tengah-tengah antara ectoderm dan endoderm. Proses umumnya sama pada ikan yang pembelahan telurnya meroblastik. Gastrulasi erat hubungannya dengan pembentukan syaraf (neureulasi), sehingga merupakan periode kritis. Pada proses ini terjadi perpindahan daerah ektoderm, mesoderm, entoderm dan notokorda menuju tempat definitif. Gastrulasi pada ikan akan berakhir pada saat massa kuning telur telah terbungkus seluruhnya. Selama proses ini beberapa jaringan mesoderm yang berada sepanjang kedua sisi notokorda disusun menjadi segmen-segmen yang disebut somit. Akibat adanya gastrulasi maka perkembangan embrio berlangsung terus sampai terbentuk bentuk badan hewan bertulang punggung yang primitif. Gastrulasi Pada Amphibi (Katak) Epiboli berlangsung pada ektoderem serentak dengan terjadinya berbagai proses emboli, sehingga ektoderem selalu menyelimuti seluruh embrio. Sementara itu bakal ektoderem saraf meluas ke batas pada daerah dorso media embrio, sepanjang poros anterior posterior berbentuk perisai , disebut keping neural atau keping saraf. Invaginasi hipoblas dicelah yang terbentuk pada awal proses. Setelah itu terletak di dorsal, disebut bibit dorsal blastopore. Bibir ventral terletak di sebelah berlawanan. Blastopore sendiri berbentuk bundar , ditutupi sebagian besar oleh yolk plug. Bakal pre-chorda menyertai invaginasi di daerah dorso median bibir dorsal, bergerak ke arah bakal anterior embrio. Diikuti oleh bakal notochord yang bergerak ke posterior ke arah bibir dorsal dengan lalu berinvaginasi di daerah
  • 8. dorso media mengikutkan pre-chorda. Notochord akan terletak di dorsal median persis di bawah bakal ektoderem saraf. Bakal mesoderm yang terletak dikedua sisi bakal notochord berkonvergensi ke bibir basal dorsal lalu berimvolusi ke celah antara ektoderm dan endoderm di kedua sisi embrio dan juga ke daerah ventral.
  • 9. Gatrulasi Pada Aves (Ayam) Mula-mula terjadi penebalan di daerah bakal median embrio di cauda. Penebalan itu disebut primitif streak(lempeng awal). Primitif streak memiliki bagian-bagian: 1. Primitif groove, berupa benda 2. Primitif fold, berupa lekukan ( disebut juga primitif ridge) 3. Primifif pit, lubang dibagian anterior 4. Primitif knot atau Hensen’s node, dianterior primitiv pit Primitif streak mula-mula terbentuk didaerah posterior area pelucida, tumbuh dari sel-sel epiblas yang bergerak ke arah median di posterior, lalu sel sel dalam primitiv streak itu memperbanyak diri. Hampir separuh daerah posterior area pelucida yang terdiri dari bakar pre-chorda, notochord dan mesoderm, berkonvergensi ke primitif streak lalu berinvolusi antara hipoblas dan epiblas.
  • 10. Daerah Hensen’s node tempat invaginasi bakal pre-corda dan notochord. Bagian lain primitif streak di posterior Hensen’s node sebagai gerbang lewat sel mesoderm. Bakal mesoderm yang terletak diseparuh posterior epiblas daerah area pelucida berpindah ke posterior, berkonvergensi dari kedua sisi ke garis median. Dari primitiv streak sel-sel epiblas bakal mesoderm itu berinvolusi, bergerak ke antara epiblas dan hipoblas. Ini menyebar ke lateral dan anterior, di kedua sisi garis median, berdivergensi membentuk lapisan mesoderm yang luas. Sementara itu, sel-sel ecoderm saraf berkonvergensi ke median lalu berepiboli sejak Hensen’s node ke anterior sepamjamg garis median membentuk keping neural (neural plate). Ketika primitif streak bergerak terus ke anterior ia mendekati bakal pre-chorda notochord. Prechorda dan notochord berinvaginasi membentuk primitif pit. Sel-sel pre-chorda, diiringi sel-sel notochord dari sabit notochord, sejak dari primitif pit berkonvergensi ke primitif groove, berinvolusi lalu berextensi ke depan sepanjang garis median antara garis median dengan endoderm saraf. Primitif streak yang lengkap terbentuk ketika embrio berumur 18 jam eram. Area pellucida dari bentuk bundar akhirnya jadi lonjong. Proses epiboli berlangsung bagi ektoderm, sampai melingkup ke daerah yolk. Ektoderm saraf pun memanjang ke anterior, jadi berbentuk pita disebut keping neura. Grastulasi selesai seitar 22 jam eram. Pada saat itu seluruh daerah bakal pembentuk alat sudah tersusun di daerah masing-masing. Primitif streak sebanding dengan perkembangan daerah bakal pembentuk alat, mengalami penyusutan secara berangsur dan bergerak ke arah cauda embrio. Sisanya membentuk bagian caudal.
  • 11. Gatrulasi Pada Mamalia Gastrulasi terjadi di dalam tubuh induk dan bertautan dengan endometrium uterus. Gastrulasi pada mamalia serupa dengan aves. Turunan jaringan-jaringan yang dihasilkan oleh proses gastrulasi pada mamalia yaitu jaringan intra-embrio dan jaringan ekstra-embrio. Pada akhir gastrulasi akan terbentuk lapisan lembaga primer, tiga sumbu tubuh dan embrio masih berhubungan dengan jaringan ekstra-embrio pada seluruh tepi. D. Turunan Mesoderm Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula, contohnya:
  • 12. a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata. Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus tentang turunan atau derivate dari lapisan mesoderm. Bumbung mesoderm mempunyai peranan khusus dalam pembentukan otot, yaitu:  Otot lurik, polos dan jantung.  Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa). Turunan mesoderm dibagi menjadi 5 daerah, yaitu: 1. Kordameseoderm Membentuk notochord (sumbu tubuh) 2. Mesoderm Dorsal ( Paraksial ) Membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan dermis. 3. Mesoderm Intermediet Membentuk system urogenital 4. Mesoderm Lateral Membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan komponen anggota tubuh. 5. Mesoderm Kepala Membentuk otot pada wajah/muka.
  • 13. Pada Ayam  Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah lateral membentuk lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural).  Sementara daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk.  Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut somit.  Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan somit-somit baru dibentuk dibelakang secara teratur.  Sel-sel yang menyusun somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel.  Perkembangan selanjutnya sel-sel pada bagian ventral dari somit bermitosis (kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi mesenkim (kendur), daerah ini disebut sklerotum.  Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah bumbung neural dan notochord menjadi kondrosit akan membangun rangka tubuh.  Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari somit.  Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis. - Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis). - Lapisan dalam disebut miotom ( sel-selnya membentuk otot membentuk otot serat lintang dari punggung dan anggota tubuh). Somit (atau disebut juga segmen primitif) merupakan suatu pembagian tubuh pada hewan. Pada vertebrata sebagian besar somit dapat dilihat pada tahapan embrio. Somit pada tahapan selanjutnya akan menjadi:  Tulang dan kartilago  Otot (melalui pembentukan protein MyoD, MyoD merupakan sebuah protein yang memegang peran penting dalam mengatur diferensiasi otot): o Otot tulang rusuk o Otot tungkai dan lengan o Otot punggung dan lidah  Kulit dermis dorsal (kulit punggung)
  • 14. Pada Burung Disebut juga mesoderm segmental Pada Manusia Tidak bersegmen Pembentukan Otot Pembentukan otot melaui proses yang disebut Myogenesis.  Dibentuk dari sel mesenkim membentuk mioblast (sel otot).  Terdiri dari 4 tingkatan: 1. Sel (somit) sebagai precursors 2. Sel ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot 3. Diferensiasi membentuk protein spesifik 4. Menjadi sel otot yang matang Otot Rangka - Miotom yang berjejer sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae. - Setiap miotom membentuk 2 daerah otot pada truncus: 1. Daerah dorsal: epaxial 2. Daerah ventral: hypaxial Otot Anggota - Berasal dari sel-sel mesenkim (dari miotom). - Miotom berasal dari bagian luar Pre-cartilage rangka dalam kuncup anggota. Otot Kepala 1. Berasal dari miofom dan 2. Brasal dari Pre-chorda Otot Lidah Tumbuh dari daerah pharynx.
  • 15. Otot Jantung Tumbuh dari lapisan splanknopleura Otot Polos - Berasal dari dermaton - Membina otot polos cutis dan subcutis
  • 16. Fase Neurula dan Pembentukan Embrio Fase gastrula ini dilanjutkan dengan:  Pembentukan neurula dan notochord (pembentukan batang mesoderm sepanjang tubuh calon janin yang nantinya menjadi vertebra / tulang belakang).  Pembentukan janin (diferensiasi sel saraf, organ, jaringan lainnya). Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh dan berkembang sampai keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu menghasilkan sel gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun terulang kembali. Organogenesis Organogenesis merupakan proses pembentukan organ-organ pada embrio. Seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dsb. organ-organ tersebut merupakan lanjutan dari 3 lapisan embrionik. Ektoderm menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera. Mesoderm menjadi otot, rangka, alat reproduski (testis dan ovarium), alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal. Endoderm menjadi alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan seperti paru-paru. Organogenesis merupakan peristiwa/proses yang sangat kompleks. Pada mamalia, embrionya memiliki selaput embrio yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois. Selaput ini berfungsi untuk melindungi embrio dari kekeringan, goncangan, membantu pernapasan, ekskresi serta fungsi penting lainnya selama berada dalam induknya.
  • 17. BAB III KESIMPULAN Lapisan mesoderm mempunyai peranan khusus dalam pembentukan otot selama masa perkembangan hewan pada periode embriogenesis.
  • 19. DAFTAR ISTILAH Anterior : Bagian depan Chorion : Kantung umum yang menyelaputi kantung-kantung lain bersama embrio. Emboli : Gerak menyusup Embrio : Makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan Epiboli : Gerak melingkup Gastrulasi : Pertumbuhan yang mengiringi tingkat blastula Morula : Berbentuk seperti anggur dan di lindungi oleh selaput yang disebut zona pellucida. Posterior : Bagian belakang Placenta : Jaringan atau alat temporer tempat melekatnya embrio Yolk : Cadangan makanan