Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program JKN bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan yang bersifat universal bagi seluruh rakyat Indonesia melalui prinsip-prinsip gotong royong, keadilan, dan kemanusiaan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum, pro
5. UUD No 40 / 2004 UUD No 36 / 2009 UUD No 24 / 2011
Tentang SJSN Tentang Kesehatan Tentang BPJS
5
www.bpjs-kesehatan.go.id
6. PP No 101 / 2012 PerPres No 12 / 2012 PerPres No 111 / 2013
Tentang PBI Tentang Jaminan Kesehatan Perubahan Perpres
No.12 / 2013
Jaminan Kesehatan Merupakan Bagian Dari Prioritas Reformasi Pembangunan Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
Roadmap JKN, Rencana Aksi Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Permenkes, Peraturan BPJS
7. Mengapa Diperlukan
Jaminan
Kesehatan . . .
1. Kehidupan manusia berpotensi
mengalami risiko
2. Manusia bersifat short sighted
7
Asuransi
Kessos
(WAJIB)
Prinsip
•NASIONAL
•NIRLABA
•GOTONG ROYONG
•EQUITY
•dll
www.bpjs-kesehatan.go.id
8. Bagaimana Jika Anda, Keluarga Anda, Tetangga, Orang
orang Terdekat anda tiba-tiba Jatuh SAKIT . . . .
Jika biaya perawatan mencapai Rp 50 juta, berapa banyak dari saudara, jika tidak
memiliki Jaminan kesehatan, yang sanggup bayar ketika hal itu terjadi?
8
www.bpjs-kesehatan.go.id
9. Berapa Rp Harus Mereka Persiapkan ???
9
Apakah Mereka Punya Dana Tunai ???
Adakah Keluarga Lain Siap Membantu ???
Apakah Majikan Menanggung Semua ???
Apa Yang Harus Anda Lakukan ???
11. 3 Azas
Sistem Jaminan Sosial
Nasional
Keterbukaan
Akuntabilitas
Portabilitas
Kepesertaan Wajib
Dana Amanat
Hasil Pengelolaan Dana
Digunakan Seluruhnya Untuk
Pengembangan Program
Dan Sebesar besarnya Untuk
Hasil Pengelolaan Dana
Digunakan Seluruhnya Untuk
Pengembangan Program
Dan Sebesar besarnya Untuk
Kepentingan
Peserta
www.bpjs-kesehatan.go.id
Kemanusiaan
Manfaat
Keadilan Sosial Bagi
Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
5 Program
Jaminan
Kesehatan
Jaminan Kecelakaan
Kerja
Jaminan Hari Tua
Jaminan Pensiun
Jaminan Kematian
9 Prinsip
Kegotong Royongan
Nirlaba
Kehati Hatian
Kepentingan
Peserta
13. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
13
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peserta Jaminan Kesehatan
Peserta Jaminan
Kesehatan
Penerima Bantuan
Iuran
Bukan Penerima
Bantuan Iuran (PBI)
Fakir Miskin Orang Tidak Mampu Pekerja
Penerima Upah
Pekerja Bukan
Penerima Upah
Bukan Pekerja
14. Anggota Keluarga Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU)
Anggota keluarga yang dijamin sebanyak banyaknya 5 (lima) orang
Suami / Istri yang
Sah dari peserta
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Anak kandung/ anak
angkat yang sah dari
peserta
• Tidak atau belum pernah menikah atau
Tidak mempunyai penghasilan sendiri
• Belum berusia 21 (dua puluh satu)
tahun atau belum berusia 25 (dua puluh
lima) tahun yang masih melanjutkan
pendidikan formal
Peserta
Peserta Bukan PBI JK, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain,
Anak ke 4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua (keluarga tambahan)
15. MELALUI PEMBUATAN PKS, PETUNJUK TEKNIS, MIGRASI
15
DATABASE KEPESERTAAN, DAN SOSIALISASI
15
TRANSFORMASI/PENGALIHAN
PROGRAM PADA 1 JANUARI 2014
wwwwww.b.bppjsjs-k-keesseehhaattaann.g.goo.i.did
Jamkesmas
Askes
Jamsostek
TNI
Polri
16. PROSEDUR PENDAFTARAN PESERTA
1. Pemerintah mendaftarkan PBI Jaminan
Kesehatan sbg Peserta kpd BPJS Kes.
2. Pemberi kerja mendaftarkan pekerjanya
atau pekerja dpt mendaftarkan diri sbg
peserta kpd BPJS kes.
3. Bukan pekerja & peserta lainnya wajib
mendaftarkan diri & keluarganya sbg peserta
kpd BPJS kes.
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL 16
www.bpjs-kesehatan.go.id
18. PENDAFTARAN PESERTA
Untuk memberikan kemudahan bagi peserta pendaftaran dapat dilakukan
melalui
Website BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id
Channel Perbankan mitra BPJS Kesehatan (BNI,MANDIRI,BRI)
Untuk peserta Pekerja bukan penerima upah dan Bukan Pekerja yang
memiliki NIK Cetak kartu di BPJS Kesehatan
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL 18
www.bpjs-kesehatan.go.id
20. Iuran
www.bpjs-kesehatan.go.id
PBI Dibayar
Pemerintah
Pekerja
Penerima Upah
( Pegawai swasta/Badan
Usaha)
Dibayar Oleh
Pemberi Kerja dan
Pekerja
Pekerja Bukan Penerima
Upah
Bukan Pekerja
Dibayar Oleh Peserta
Yang Bersangkutan
21. www.bpjs-kesehatan.go.id
Iuran
Pekerja
Penerima Upah
PNS,TNI,Polri,Pejabat
Negara dan PP
Non Pegawai Negeri
Dibayar Oleh
Pemberi Kerja dan
Pekerja
Untuk Keluarga Tambahan Pekerja Penerima Upah yaitu
Anak ke 4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua
iuran 1% dari gaji pokok+tunjangan keluarga per bulan per peserta
22. Kewajiban melakukan pendaftaran kepesertaan Jaminan Kesehatan selain
Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bagi:
a. Pemberi Kerja pada Badan Usaha Milik Negara,usaha besar, usaha menengah,
dan usaha kecil paling lambat tanggal 1 Januari 2015;
b. Pemberi Kerja pada usaha mikro paling lambat tanggal 1 Januari 2016; dan
c. Pekerja bukan penerima upah dan bukan Pekerja paling lambat tanggal 1
Januari 2019.
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peraturan Presiden No. 111 tahun 2013
22
23. Peraturan Presiden No. 111 tahun 2013
(1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Peserta bukan Pekerja dibayarkan setiap bulan paling lambat tanggal 10
(sepuluh) kepada BPJS Kesehatan.
(3) Keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% (dua
persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak
www.bpjs-kesehatan.go.id
Pasal 17
Tata Cara Pembayaran Iuran
Pasal 17A
23
24. Sanksi Administratif Kepada Perorangan
Sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu yang dikenai kepada setiap
orang, selain pemberi kerja, Pekerja, dan penerima bantuan iuran yang
memenuhi persyaratan kepesertaan dalam program jaminan sosial meliputi:
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
b. Surat Izin Mengemudi (SIM);
c. sertifikat tanah;
d. paspor; atau
e. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
www.bpjs-kesehatan.go.id
PP No 86 Tahun 2013
24
25. PP No 86 Tahun 2013
Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja
Sanksi administratif berupa:
a. teguran tertulis;
b. denda; dan/atau
c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu.
26. HAK DAN KEWAJIBAN PPEESSEERRTTAA BBPPJJSS KKeesseehhaattaann
• HHaakk PPeesseerrttaa
– Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
– Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan; dan
– Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis
ke Kantor BPJS Kesehatan.
27. HAK DAN KEWAJIBAN PPEESSEERRTTAA BBPPJJSS KKeesseehhaattaann
• KKeewwaajjiibbaann PPeesseerrttaa
–Melaporkan perubahan data peserta, baik karena
pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran, pindah alamat
atau pindah fasilitas kesehatan tingkat I dan melaporkan
jika sudah tidak berhak;
–Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau
dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.
–Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan
kesehatan.
29. Manfaat Akomodasi
www.bpjs-kesehatan.go.id
PESERTA
Bukan
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Kelas I, II, III Kelas I dan II
Penerima Bantuan Iuran
Kelas III
Pekerja Penerima
Upah
Pekerja Bukan
Fakir Miskin Orang Tidak Mampu Penerima Upah Bukan Pekerja
Kelas III Kelas I, II, III
30. Pelayanan Kesehatan Yang
Dijamin
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
(RJTP dan RITP)
Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(RJTL dan RITL)
Pelayanan Kesehatan Lain yang
ditetapkan oleh
Menteri
35. Pelayanan Kesehatan Yang Tidak
a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tDanipjaa mmeilnalui prosedur
a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur
sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja;
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja;
d. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
d. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas sampai nilai yang ditanggung oleh program
kecelakaan lalu lintas
kecelakaan lalu lintas sampai nilai yang ditanggung oleh program
kecelakaan lalu lintas
e. Pelayanan kesehatan yang dilajukan diluar negeri
f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik
g. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
e. Pelayanan kesehatan yang dilajukan diluar negeri
f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik
g. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
BPJS Kesehatan
36. Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi)
i. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi)
i. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
j. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she,
chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health
technology assessment);
k. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
l. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
m. perbekalan kesehatan rumah tangga;
n. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
o. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang
p. Klaim perorangan (individu) atau reimburstment yang dilakukan di klinik atau dokter yang tidak
BPJS Kesehatan
membahayakan diri sendiri;
membahayakan diri sendiri;
j. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she,
chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health
technology assessment);
k. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
l. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
m. perbekalan kesehatan rumah tangga;
n. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
o. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang
diberikan.
diberikan.
p. Klaim perorangan (individu) atau reimburstment yang dilakukan di klinik atau dokter yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
37. JENIS ALAT BANTU Kls JAMINAN TARIF (Rp) KET
SE MENKES NO.HK/Menkes/31/I/2014
Kls 1
Kls 2
Kls 3
300.000
200.000
150.000
max 2 th sekali
1.000.000 max 5 th sekali
2.500.000 max 5 th sekali
Full protesa
Rahang
1.000.000
500.000
max 2 th sekali
350.000 max 2 th sekali
150.000 max 2 th sekali
350.000 max 5 th sekali
Pengantian biaya alat bantu penambahan pembayaran diluar tarif INA CBG's
Kaca Mata
Alat Bantu Dengar
Protesa Alat Gerak
Protesa Gigi
Korset Tulang
Belakang
Collar neck
Kruk
38. Perkembangan Kerjasama FKTP Kanwil
NO JENIS FASKES PRIMER
Sumbar
FASKES PRIMER YG
BEKERJASAMA DGN BPJS
1 PUSKESMAS 82
2 DOKTER UMUM 21
3 DOKTER GIGI PRAKTEK 6
3 KLINIK SWASTA/PRATAMA 37
4 KlINIK TNI 7
5 KLINIK POLRI 7
TOTAL 160
www.bpjs-kesehatan.g3o.8id
39. Perkembangan Kerjasama FKRTL KC
Padang
NO JENIS FASKES JUMLAH
1 RS PEMERINTAH 7
2 RS SWASTA 7
3 RS TNI 1
5 RS POLRI 1
6 Balai kesehatan 2
TOTAL 18
www.bpjs-kesehatan.go.id
40. Nama RS yang bekerjasama
NO Nama Rumah Sakit
1 RSUP Dr. M. Djamil Padang
2 RSUD Padang
3 RS Reksodiwiryo (RST)
5 RS Bhayangkara
6 RS Jiwa Hb Saanin
7 BKIM Sumbar
8 RS Yos Sudarso
9 RS Ibnu Sina
10 RS Aisyiyah
www.bpjs-kesehatan.go.id
41. Nama RS yang bekerjasama
NO Nama Rumah Sakit
11 RS Ropanasuri
12 RSIA Siti Hawa
13 RS Aisyiyah
14 RSUD PARIAMAN
15 RSUD Padang Pariman
16 RS M. Zein Painan
17 RSUD Mentawai
18 BP4 Lubuk Alung
www.bpjs-kesehatan.go.id
42. Program Promotif Preventif Bagi Peserta
BPJS Kesehatan 2014
• Senam Sehat
• Program Prolanis (Pengelolaan Penyakit Kronis)
• Pap Smear
• IVA
www.bpjs-kesehatan.go.id
43.
44. BPJS Kesehatan .., Wujudkan Gotong Royong untuk Generasi yang Lebih
Baik
www.bpjs-kesehatan.go.id
46. Asuransi Kesehatan Komersial yang sudah PKS dengan BPJS Kesehatan
1. PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
2. PT. Sinar Mas
3. PT. Tugu Mandiri
4. PT. Asuransi Mitra Maparya Tbk
5. PT. Lippo Gerneral Insurance
6. PT. AXA Financial Indonesia
7. PT. AXA Mandiri Financial Service
8. PT Arthagraha General Insurance
9. PT Asuransi Astra Buana
10. PT Avrist Assurance
47. 11. PT Asuransi Umum Mega
12. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya
13. PT Asuransi Takaful Keluarga
14. PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
15. PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
16. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
17. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia
18. PT Tugu Pratama Indonesia
19. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
Lanjutan...
48. Lanjutan...
20. PT Asuransi Central Asia
21. PT AIA Financial
22. PT Asuransi Jiwa Recapital
23. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
24. PT Astra Aviva Life
25. PT Bosowa Asuransi
26. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera
27. PT Equity Life Indonesia
28. PT Great Eastern Life Indonesia
29. PT MNC Life Assurance
30. PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha
Notas del editor
Pasal 28 H ayat 3 perubahan kedua UUD 1945
Pasal 34 ayat 2 perubahan keempat UUD 1945
Pada Pasal 28 H ayat (1) (2) (3) UUD 45 disebutkan:
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
Selanjutnya pada pasal 34 ayat (1), (2), (3) UUD 1945 disebutkan:
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Jaminan Kesehatan bagi Pekerja warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri.
Dalam penyiapan implementasi JKN dilakukan transformasi/ pengalihan program pada tahun 2013, peserta program Jamkesmas, Askes PNS, JPK Jamsostek, TNI dan Polri untuk menjadi peserta JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Sementara itu pendaftaran peserta baru sudah dapat dilakukan sehingga pada 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan akan mengelola sejumlah 121,6 juta jiwa yang terdiri dari peserta-peserta Jamkesmas, Askes PNS, JPK Jamsostek, TNI, Polri dan juga peserta mandiri yang baru diluar ke empat program tersebut juga peserta eks Jamkesda dari beberapa daerah yang sudah sepakat bergabung pada JKN.
Proses transformasi melalui kegiatan: pembuatan perjanjian kerja sama, penyusunan pedoman teknis, migrasi data kepesertaan untuk diintegrasikan menjadi 1 database dan sosialisasi kepada peserta dan provider.
Prosedur pendaftaran :
Pemerintah mendaftarkan PBI Jaminan Kesehatan sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.
Pemberi kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat mendaftarkan diri sebagai peserta kepada BPJS kesehatan.
Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta kepada BPJS kesehatan.
Prosedur pendaftaran :
Pemerintah mendaftarkan PBI Jaminan Kesehatan sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.
Pemberi kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat mendaftarkan diri sebagai peserta kepada BPJS kesehatan.
Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta kepada BPJS kesehatan.
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
by-danie@ptaskes.com, Dept. Administrasi Kepesertaan – Grup Kepesertaan
by-danie@ptaskes.com, Dept. Administrasi Kepesertaan – Grup Kepesertaan
Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan
Pasal 23
Manfaat akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) berupa layanan rawat inap sebagai berikut:
a. ruang perawatan kelas III bagi...
b. ruang perawatan kelas II bagi...
c. ruang perawatan kelas I bagi...
Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan
Pasal 22
(1) Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup ...
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi
pelayanan kesehatan yang mencakup...
c. pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan
Pasal 25
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin meliputi:
pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur
sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat
darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan
kerja atau hubungan kerja;
d. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
e. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
f. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
g. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
h. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol;
Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan
gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
j. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment);
k. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
l. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
m. perbekalan kesehatan rumah tangga;
n. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah; dan
o. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
Faskes primer yang bekerjasama dengan BPJS sampai tanggal 1 Februari 2014 (sumber data BPJS), sebanyak 16.548 terdiri dari :
Puskesmas : 9.133
Dokter Umum : 3.715
Klinik pratama : 1.724
Klinik TNI: 799
Klinik POLRI : 558
RS Pratama: 19
Faskes primer yang bekerjasama dengan BPJS sampai tanggal 1 Februari 2014 (sumber data BPJS), sebanyak 1.750 terdiri dari :
RS Pemerintah: 641
RS Swasta: 919
RS TNI: 108
RS Polri: 45 dan
Klinik utama: 37