SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 45
PENGOBATAN IKANPENGOBATAN IKAN
DENGAN TANAMAN HERBALDENGAN TANAMAN HERBAL
KELOMPOK SAWARGI AQUATIC
2009
Oleh :
KENAPA PENGOBATANKENAPA PENGOBATAN
KIMIA DILARANG ???KIMIA DILARANG ???
1. Meningkatnya resistensi mikroorganisme
“Patogen” terhadap bahan kimia
2. Bahan kimia berbahaya dapat menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan
sekitarnya beserta ikannya
3. Bahaya terhadap kesehatan manusia yang
mengonsumsinya.
4. Embargo produk perikanan INA oleh Uni Eropa
KENAPA HARUS DIPILHKENAPA HARUS DIPILH
PENGOBATAN ALAMIAH ???PENGOBATAN ALAMIAH ???
1. Pengobatannya relatif lebih aman bagi ikan
2. Bahan berupa tanaman obat mudah
diperoleh dan murah
3. Relatif tidak berbahaya terhadap
lingkungan sekitarnya
SYARAT PEMILIHANSYARAT PEMILIHAN
TANAMANTANAMAN
OBAT HARUS BERSIFATOBAT HARUS BERSIFAT
1. Anti parasit,
2. Anti jamur,
3. Anti bakteri,
4. Anti viral
- Uji laboratorium
- Literatur pengobatan
Kuno (Traditional)
- Penelitian farmasi
- Penelitian perikanan
DIKETAHUI :
PENGGUNAAN OBAT HERBALBawa
BakterialVirus Parasit Jamur
Antibiotik Anti
Parasite
Anti
Cendawan
BeLum
Ada Obat -Daun
Jambu batu
-Kunyit
-Mengkudu
-Sambiloto
-sirih
-Bawang
Putih dsb.
-Sirih
-Kisutra
-Daun
pepaya
-Daun
nimba dsb.
-Sirih
-Kisutra
-Jawer
kotok dsb.
Contoh KandunganContoh Kandungan
Kimiawi Beberapa TanamanKimiawi Beberapa Tanaman
ObatObat
1. Daun sirih
- Chavicol/senyawa
fenol
Minyak atsiri sebagai
Antiseptik,fungisida dsb.
2. Daun Jambu Biji
- Tanin, minyak atsiri
3. Daun Sambiloto
- Andrographolid,
laktone dan flavonoid
Anti peradangan
Anti analgetik
Anti peradangan
Anti Pendarahan
LANJUTANLANJUTAN
4. Daun Kipahit/Kisutra
- Saponin, Polyfenol
dan Flavonoid
Anti parasit
Anti analgetik
5. Daun Mengkudu
- Andrographolid,
Laktone dan Flavonoid
Anti peradangan
Anti analgetik
6. Kunyit
- Kurkuminoid, Minyak
atsiri dan Arabinosa
Anti hepatoksik
Anti Bakterial
JENIS TANAMAN OBAT-JENIS TANAMAN OBAT-
OBATANOBATAN
Bawang Putih
Dosis : 25 ppm
- 25 mg/liter
- 250 mg/10 liter
- 25 gram/1000 liter
Kipahit/Kisutra
Dosis :
- 200 mg/liter
- 20 g/100 liter
- 200 gram/1000 liter
5 genggan tangan Dew(Rendam Lama, 24 jam)
DOSIS PENGOBATANDOSIS PENGOBATAN
HERBALHERBAL
Daun Jambu Biji Daun sirih
Dosis :
- 300 mg/ liter
- 30 gram/100 liter
- 300 gram/1000 liter
Dosis : 200 ppm
- 200 mg/ liter
- 20 gram/100 liter
- 200 gram/1000 liter
(3 ons/bak 2x3x0,1) 2 ons/bak 2x3x0,1)
DOSIS PENGOBATANDOSIS PENGOBATAN
HERBALHERBAL
Kunyit Mengkudu
Dosis :
- 5 gram/10 liter
- 5 gram/100 liter
- 50 gram/1000 liter
Dosis :
- Kelompok sawargi
masih penelitian !!!
5 siung/bak (2 x3)
DOSIS PENGOBATANDOSIS PENGOBATAN
HERBALHERBAL
Sambilot
o
Meniran
Dosis : 200 ppm
-200 mg/liter
- 20 gram/100 liter
- 200 gram/1000 liter
Dosis : 5 ppt
- 5 gram/liter
- 50 gram/10
- 500 gram/100
(Rendam lama, 24 jam) (Rendam 5 jam)
DIAGNOSA PENYAKIT 1
1. Pengamatan terhadap pola kematian
2. Pengamatan terhadap tingkah laku
ikan
- Massal
- Tidak Massal
Penyakit Non Infeksi
Penyakit Infeksi
- Sering berada di permukaan air
- Sering berkoloni
5. Pengamatan terhadap kondisi
lingkungan
3. Pengamatan terhadap gejala klinis
4. Pengamatan terhadap
ketidaknormalan organ dalam
DIAGNOSA PENYAKIT 2
- Meloncat dan menggosokkan tubuhnya
- Adanya luka (sirip rusak)
- Perut kembung
Kualitas air dalam media
STUDI KASUS 1STUDI KASUS 1
- Pa Ridwan Memelihara Larva lele sebanyak
10.000 ekor dalam bak 4 x 3 x 0,5 m
- Rencana awal pemeliharaan yaitu Pendederan 1
dengan pakan utama cacing sutera
- Pada masa pemeliharaan hari ke 7, benih
tersebut kondisinya lemah dan sering berada di
permukaan air dan dipinggiran bak
- Pada hari berikutnya, respon pakan kurang dan
terjadi kematian benih
TINDAKAN APA YANG HARUSTINDAKAN APA YANG HARUS
DILAKUKAN P’ RIDWAN..???DILAKUKAN P’ RIDWAN..???
1. Amati Gejala klinis...!
2. Amati Media Pemeliharaan..!!!
3. Diagnosa Penyakit...!!!!
1. Gejala Klinis
- Benih sering berada dipermukaan air
dengan kondisi lemah tidak aktif (naik turun).
- Tutup insang (overculum) membuka lebar
- Kondisi benih kurus karena respon pakannya
kurang
2. Amati Media Pemeliharaan
- Permukaan air pemeliharaan berbusa
- Air bagian dasar media terasa bau
Diagnosa Penyakit
- Tutup insang membuka lebar dan benih
sering di permukaan air
Artinya benih mencari kualitas air yang lebih
baik. (Contohnya kadar O2, kadar amonia
sudah tidak bisa ditoleransi)
- Jika kualitas air buruk, berarti kematian benih
disebabkan penyakit non Infeksi
(bukan penyakit menular)
Penyebab Turunnya Kualitas AirPenyebab Turunnya Kualitas Air
1. Pemberian Pakan Berlebih
- Pakan yang tidak termakan akan menumpuk
di dasar dan beracun jadi amonia (NH3)
( 1 kg pakan = 36 gram amonia (racun)
2. Media Pemeliharaan tidak pernah
diganti air
- Pemeliharaan di Bak terpal dan Kolam Beda,
di bak terpal bakteri pengurai terbatas
- Amonia terurai sebagian
3. Pakan Alami Mengalami Kematian
- Cacing sutera terlalu berlebih, sehingga
pada saat mati mengalami pencemaran
media
4. Pembawa Bibit Penyakit
- Media pakan alami pembawa bibit penyakit,
contohnya : media cacing sutera
5. Kepadatan Tinggi
- Indikatornya air permukaan berbusa,
artinya benih berebut O2
- Amoniak menjadi tinggi, banyak feses benih
SOLUSI AKHIRSOLUSI AKHIR
1. Pindahkan Benih Lele ke dalam Bak Baru
(Kalau tidak ada, ganti air total)
2. - Sebagai anti stress benih diinfus
- Beri garam sebanyak 0,2 %
(2 gram/liter) atau 2 kg/1000 liter air)
- Cat : Air Baru sudah mengalami treatment
(perlakuan khusus, agar tidak stress).
3. Pada saat pemulihan, benih diberi pakan
secukupnya, agar tidak mengotori media
STUDI KASUS 2
- P’ Azis mempunyai 1 buah Bak terpal Ukuran
3 X 2 x 0,5 m (300 x 200 x 50 cm)
- Bak tersebut Diisi benih lele 2.000 ekor
ukuran 2-3 cm dengan ketinggian air 30 cm
- Selang 3 hari benih tersebut respon pakannya
kurang dan pergerakanya kurang aktif
- 2 hari kemudian benih tersebut sering bergerombol
dan menggantung vertikal di permukaan air
- 2 hari berikutnya terdapat bintik putih putih
pada sekujur tubunya dan semakin menyebar
TINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN
P “ AZIS.... ?????
1. Jenis Penyakit apa.... ????
2. Obat apa yang harus digunakan....????
3. Berapa Dosis Obat yang harus digunakan..????
SOLUSI....TERAKHIR !!!!
“Lakukan Pengobatan sesuai SNI !!!!”
Diagnosa Penyakit
Penyakit Bintik Putih pada sirip,
tubuh dan insang
Jenis Patogen (gol. Parasit)
Golongan Parasite (jenis Protozoa)
Ichtyhopthrius multifilis (P. White spot)
Jenis Obat
Ichtyhopthrius multifilis (P. White spot)
Anti Parasit (bukan Antibiotik)
Kimia Biologi
(Tradisional)
- Kisutra
- Nimba
- Gol Obat biru
- Formalin dsb
Kombinasi
garam
Suhu dinaikkan,min 28O
C
Tidak sesuai
SNI
Dosis Obat
- Ukuran Bak 300 x 200 x 50 cm
- Ketinggian air 30 cm
- dit. Berapa Volume air ?
Jawab :
P. 300 x L. 200 x T. 30 cm = 1.800.000 cm3
= 1.800.000 cm3 Liter = 1.800.000 cm3
Rumus Volume Kotak : Panjang x lebar x Tinggi
Jadi Volume air dalam Bak = 1.800 liter
= 1.800 liter
Ada Kombinasi Zat & Treatment air
Volume Air
= 1.800 liter
Dosis Obat Banyak
Banyak garam
Suhu tidak hangat
Volume air
Diturunkan
Ex : T. 15 cm
P. 300 x L. 200 x T.15 cm
= 900.000 cm
= 900 liter
EFISIEN
= 1000 liter
DOSIS KISUTRADOSIS KISUTRA
Dosis Kisutra perendaman Lama 24 jam ?
- Dosis :200 ppm atau 200 mg/L
Jawab :
- Volume air xDosis obat (mg)
- 1000 liter x 200 mg/l = 200.000 mg
= 200 gram/2 ons
Jadi Dosis pengobatannya = 2 0ns
DOSIS GARAMDOSIS GARAM
“Dosis Pengobatan Garam Perendaman lama”
0,1-0,2 % atau 2 gram/liter
- Volume air xDosis garam (gram)
- 1000 liter x 2 gram = 2.000 gram
= 2 kg
Jadi Dosis Garamnya = 2 kg
STUDI KASUS 3
- P’ Eric Panen lele Ukuran 5 -7
- Lele hasil panennya diberok dalam Bak fiber bulat
berdiameter 2 m dan ketinggian air 50 cm
- Pada hari 2 lele tersebut mengalami gejala penyakit
antara lain “
Mulut berjamur
Bagian ekor putih berjamur
Kulit dan daging melepuh
Tergantung vertikal
TINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN
P’ Eric.... ?????
1. Jenis Penyakit apa.... ????
2. Obat apa yang harus digunakan....????
3. Berapa Dosis Obat yang harus digunakan..????
SOLUSI....TERAKHIR !!!!
“Lakukan Pengobatan sesuai SNI !!!!”
Diagnosa Penyakit
Penyakit Bercak merah, kulit melepuh
dan mulut berjamur
Jenis Patogen (gol. Bakteri)
Flexibacter Columnaris (P. Columnaris)
JENIS OBAT
Obat : Anti
Mikroba
Kombinasi GARAM
Flexibacter Columnaris (P. Columnaris)
Gol. Bakteri
- Daun Jambu
- Kipahit
DOSIS OBAT
- Ketinggian air 30 cm
- dit. Berapa Volume air ??
3,14 x 1002
x 50 cm
= 1.570.000 cm3
= 1.570 liter
Rumus Silinder :
- Diameter : 2 m /200 cm
Л X r2
X T
= (3,14 x jari-jari2
x tinggi air)
- Jari-jari = 200 : 2
3,14 x 10.000 x 50 cm
= 100 cm
DOSIS DAUN JAMBUDOSIS DAUN JAMBU
Dosis Daun Jambu perendaman Lama24 jam !!
- Dosis :300 ppm atau 300 mg/l
Jawab :
- Volume air xDosis obat (mg)
- 1.570 liter x 300 mg/l = 471.000 mg
= 471 gram/4,7 ons
Jadi Dosis pengobatannya = 4,7 0ns
STUDI KASUS 4
- P’ DARSONO tebar benih lele 3-4 cm pada kolam
berukuran 20 x 10 meter.
- Benih tersebut dipelihara sampai pendederan 2.
dengan lama pemeliharaan 3-4 minggu.
- 1 hari menjelang panen, benih tersebut mengalami
gejala penyakit bercak merah, Kulit kembung,
dan menggantung vertikal.
- Apakah P DARSONO harus gagal panen ????
TINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN
P’ Darsono.... ?????
1. Lakukan Diagnosa Jenis Penyakit ....!!!!
2. Obat apa yang harus digunakan....????
3. Berapa Dosis Obat yang harus digunakan..?
4. Bagaimana cara pengobatan yang efisien ?
SOLUSI....TERAKHIR !!!!
“Lakukan Pengobatan sesuai SNI !!!!”
Diagnosa Penyakit
Bercak merah pada tubuh,perut kembung
dan borok atau terjadi pendarahan
Jenis Patogen (gol. Bakteri)
Aeromonas Hydrophylla (Motil Aeromonas)
JENIS OBAT
Obat : Anti
Mikroba
Kombinasi GARAM
Aeromonas hydrophylla (Motil Aeromonas)
Gol. Bakteri
Daun Jambu
-Kunyit/Daun Jambu
1. Perendaman lama
3. Lewat Pakan
Pilih Metode Pengobatan :
2. Perendaman Cepat
METODE PENGOBATANMETODE PENGOBATAN
A. Perendaman Lama
1. Tentukan Volume air kolam
- 20 x 10 x 0.5 m = 100 m3
100 m3
=100.000 liter
2. Jika Dosis besar turunkan
ketinggian air ¾ (50 cm jadi : 15 cm)
- 20 x 10 x 0.15m = 30 m3
30 m3
= 30.000 liter
Cat : 1 m3
= 1000 liter
Jika Volume air 30.000 liter maka dosis Obat :
- Volume air Kolam x Dosis Obat (mg)
30.000 liter X 300 mg = 9000.000 mg
= 9000.000 mg
= 9.000 gram/ 9 kg
DOSIS DAUN JAMBU 300 mg/l
Tidak Efisien/
Dosis pengobatan tinggi
Cari yang lebih
efisien..! :
Mis Volume air diturunkan
Sampai kobakan
B. Perendaman Cepat
1. Memakai Dosis tinggi
2. Pengobatan berulang-ulang (3 kali)
3. Perendaman jangka waktu pendek 30”-1 jam
Jenis Obat : Daun Jambu, Sambiloto dsb.
Dosis : Normal ditingkatkan 3 kali lipat
Mis :- Daun Jambu 300 mg/l
- Daun Sambioto 250 mg/l
900 mg/l
750 mg/l
- Garam :100 gram/10 liter (10 %) 30 menit
 Langkah-langkah Pengobatan :
1. Panen Semua Ikan dalam Kolam
2. Masukan Ke dalam bak terpal (mis 3 x 2 m)
3. Ikan direndam dengan larutan obat selama
30”-1 jam
Mis : Volume Air Bak X Dosis Obat
1.000 liter X 900
= 1.000.000 mg = 900.000 mg
Jadi Dosis Perndaman cepat 900 gram
B. Pengobatan Lewat Pakan
3 mg/100 gram atau 30 gram/1 kg pakan
“Dosis standar diturunkan 10 x dari 300 mg/l”
Dosis yang digunakan:
Mis; Pakan x Dosis obat
3 kg X 30 = 90 gram/hari
Kelebihan : - Pemakaian mudah, tidak butuh
dosis besar
Kelemahan : - Jangka waktu pengobatan lama
- kemungkinan terjadi pembilasan
Bagaimana Supaya Ikan Sehat ???Bagaimana Supaya Ikan Sehat ???
1. Tempatkan ikan sesuai kondisi di habitatnya
2. Lakukan Manajemen Kualitas air
3. Lakukan Manajemen Pemberian pakan
Pencegahan lebih baik daripada mengobati
Pengobatan ikan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Budidaya ikan hias mandarin fish
Budidaya ikan hias mandarin fishBudidaya ikan hias mandarin fish
Budidaya ikan hias mandarin fishiin hamzah
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananHeru Pramono
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikanAguss Aja
 
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Amriana Ana
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IIIbnu Sahidhir
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayafarida11zf
 
Resistensi insektisida
Resistensi insektisidaResistensi insektisida
Resistensi insektisidaArini Utami
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaAinun Dita Febriyanti
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)fathriska
 
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
 
01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayanAbdul Aziz
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikanHeru Pramono
 

La actualidad más candente (20)

Budidaya ikan hias mandarin fish
Budidaya ikan hias mandarin fishBudidaya ikan hias mandarin fish
Budidaya ikan hias mandarin fish
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Sosiologi masyarakat pesisir
Sosiologi masyarakat pesisirSosiologi masyarakat pesisir
Sosiologi masyarakat pesisir
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
Budidaya ikan di pen culture (fish pen)
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
 
Resistensi insektisida
Resistensi insektisidaResistensi insektisida
Resistensi insektisida
 
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUTKUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
 
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
 
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...
 
01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan01 struktur sosial nelayan
01 struktur sosial nelayan
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 

Similar a Pengobatan ikan

Daf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit Ikan
Daf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit IkanDaf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit Ikan
Daf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit IkanSurianim Azmi
 
Daf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKIT
Daf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKITDaf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKIT
Daf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKITSurianim Azmi
 
Budidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiBudidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiSawargi Ppmkp
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxAdinDin2
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalRoni Darmanto
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptimamtohari7
 
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxCikgusurii
 
Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)Siswanto Dayakx
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitIrpandi Uciha
 
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...Repository Ipb
 
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benihratnanovianty_
 
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP Anung Hastuti
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diareDiana Ary
 
Budidaya ikan lele by Sam Wahyono
Budidaya ikan lele by Sam WahyonoBudidaya ikan lele by Sam Wahyono
Budidaya ikan lele by Sam WahyonoWawan Hidayat
 

Similar a Pengobatan ikan (20)

Daf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit Ikan
Daf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit IkanDaf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit Ikan
Daf 3323 TOPIK 3.2 Rawatan Penyakit Ikan
 
Daf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKIT
Daf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKITDaf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKIT
Daf 3323 TOPIK 3.2 JENIS PENYAKIT
 
Budidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiBudidaya pakan alami
Budidaya pakan alami
 
PPT_PRESENTASI_PKL.pptx
PPT_PRESENTASI_PKL.pptxPPT_PRESENTASI_PKL.pptx
PPT_PRESENTASI_PKL.pptx
 
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptxPresentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
 
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptxDAF 3323 perolehan asuhan.pptx
DAF 3323 perolehan asuhan.pptx
 
Ikan hiasan
Ikan hiasanIkan hiasan
Ikan hiasan
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
Penyakit lele
Penyakit lelePenyakit lele
Penyakit lele
 
Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)Fitoplankton (spirulina sp.)
Fitoplankton (spirulina sp.)
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencit
 
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus...
 
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
 
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
Budidaya ikan lele by Sam Wahyono
Budidaya ikan lele by Sam WahyonoBudidaya ikan lele by Sam Wahyono
Budidaya ikan lele by Sam Wahyono
 

Más de Sawargi Ppmkp

Pendederan bak terpal
Pendederan bak terpalPendederan bak terpal
Pendederan bak terpalSawargi Ppmkp
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanSawargi Ppmkp
 
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanTata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanSawargi Ppmkp
 

Más de Sawargi Ppmkp (8)

Pengobatan ikan
Pengobatan ikanPengobatan ikan
Pengobatan ikan
 
Pendederan bak terpal
Pendederan bak terpalPendederan bak terpal
Pendederan bak terpal
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
Manajemen induk
Manajemen indukManajemen induk
Manajemen induk
 
Induceed breeding
Induceed breedingInduceed breeding
Induceed breeding
 
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikanTata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
Tata letak dan konstruksi wadah budidaya ikan
 
P2 mkp
P2 mkpP2 mkp
P2 mkp
 

Último

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Último (20)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

Pengobatan ikan

  • 1. PENGOBATAN IKANPENGOBATAN IKAN DENGAN TANAMAN HERBALDENGAN TANAMAN HERBAL KELOMPOK SAWARGI AQUATIC 2009 Oleh :
  • 2. KENAPA PENGOBATANKENAPA PENGOBATAN KIMIA DILARANG ???KIMIA DILARANG ??? 1. Meningkatnya resistensi mikroorganisme “Patogen” terhadap bahan kimia 2. Bahan kimia berbahaya dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya beserta ikannya 3. Bahaya terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya. 4. Embargo produk perikanan INA oleh Uni Eropa
  • 3. KENAPA HARUS DIPILHKENAPA HARUS DIPILH PENGOBATAN ALAMIAH ???PENGOBATAN ALAMIAH ??? 1. Pengobatannya relatif lebih aman bagi ikan 2. Bahan berupa tanaman obat mudah diperoleh dan murah 3. Relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya
  • 4. SYARAT PEMILIHANSYARAT PEMILIHAN TANAMANTANAMAN OBAT HARUS BERSIFATOBAT HARUS BERSIFAT 1. Anti parasit, 2. Anti jamur, 3. Anti bakteri, 4. Anti viral - Uji laboratorium - Literatur pengobatan Kuno (Traditional) - Penelitian farmasi - Penelitian perikanan DIKETAHUI :
  • 5. PENGGUNAAN OBAT HERBALBawa BakterialVirus Parasit Jamur Antibiotik Anti Parasite Anti Cendawan BeLum Ada Obat -Daun Jambu batu -Kunyit -Mengkudu -Sambiloto -sirih -Bawang Putih dsb. -Sirih -Kisutra -Daun pepaya -Daun nimba dsb. -Sirih -Kisutra -Jawer kotok dsb.
  • 6. Contoh KandunganContoh Kandungan Kimiawi Beberapa TanamanKimiawi Beberapa Tanaman ObatObat 1. Daun sirih - Chavicol/senyawa fenol Minyak atsiri sebagai Antiseptik,fungisida dsb. 2. Daun Jambu Biji - Tanin, minyak atsiri 3. Daun Sambiloto - Andrographolid, laktone dan flavonoid Anti peradangan Anti analgetik Anti peradangan Anti Pendarahan
  • 7. LANJUTANLANJUTAN 4. Daun Kipahit/Kisutra - Saponin, Polyfenol dan Flavonoid Anti parasit Anti analgetik 5. Daun Mengkudu - Andrographolid, Laktone dan Flavonoid Anti peradangan Anti analgetik 6. Kunyit - Kurkuminoid, Minyak atsiri dan Arabinosa Anti hepatoksik Anti Bakterial
  • 8. JENIS TANAMAN OBAT-JENIS TANAMAN OBAT- OBATANOBATAN Bawang Putih Dosis : 25 ppm - 25 mg/liter - 250 mg/10 liter - 25 gram/1000 liter Kipahit/Kisutra Dosis : - 200 mg/liter - 20 g/100 liter - 200 gram/1000 liter 5 genggan tangan Dew(Rendam Lama, 24 jam)
  • 9. DOSIS PENGOBATANDOSIS PENGOBATAN HERBALHERBAL Daun Jambu Biji Daun sirih Dosis : - 300 mg/ liter - 30 gram/100 liter - 300 gram/1000 liter Dosis : 200 ppm - 200 mg/ liter - 20 gram/100 liter - 200 gram/1000 liter (3 ons/bak 2x3x0,1) 2 ons/bak 2x3x0,1)
  • 10. DOSIS PENGOBATANDOSIS PENGOBATAN HERBALHERBAL Kunyit Mengkudu Dosis : - 5 gram/10 liter - 5 gram/100 liter - 50 gram/1000 liter Dosis : - Kelompok sawargi masih penelitian !!! 5 siung/bak (2 x3)
  • 11. DOSIS PENGOBATANDOSIS PENGOBATAN HERBALHERBAL Sambilot o Meniran Dosis : 200 ppm -200 mg/liter - 20 gram/100 liter - 200 gram/1000 liter Dosis : 5 ppt - 5 gram/liter - 50 gram/10 - 500 gram/100 (Rendam lama, 24 jam) (Rendam 5 jam)
  • 12. DIAGNOSA PENYAKIT 1 1. Pengamatan terhadap pola kematian 2. Pengamatan terhadap tingkah laku ikan - Massal - Tidak Massal Penyakit Non Infeksi Penyakit Infeksi - Sering berada di permukaan air - Sering berkoloni
  • 13. 5. Pengamatan terhadap kondisi lingkungan 3. Pengamatan terhadap gejala klinis 4. Pengamatan terhadap ketidaknormalan organ dalam DIAGNOSA PENYAKIT 2 - Meloncat dan menggosokkan tubuhnya - Adanya luka (sirip rusak) - Perut kembung Kualitas air dalam media
  • 14. STUDI KASUS 1STUDI KASUS 1 - Pa Ridwan Memelihara Larva lele sebanyak 10.000 ekor dalam bak 4 x 3 x 0,5 m - Rencana awal pemeliharaan yaitu Pendederan 1 dengan pakan utama cacing sutera - Pada masa pemeliharaan hari ke 7, benih tersebut kondisinya lemah dan sering berada di permukaan air dan dipinggiran bak - Pada hari berikutnya, respon pakan kurang dan terjadi kematian benih
  • 15. TINDAKAN APA YANG HARUSTINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN P’ RIDWAN..???DILAKUKAN P’ RIDWAN..??? 1. Amati Gejala klinis...! 2. Amati Media Pemeliharaan..!!! 3. Diagnosa Penyakit...!!!!
  • 16. 1. Gejala Klinis - Benih sering berada dipermukaan air dengan kondisi lemah tidak aktif (naik turun). - Tutup insang (overculum) membuka lebar - Kondisi benih kurus karena respon pakannya kurang 2. Amati Media Pemeliharaan - Permukaan air pemeliharaan berbusa - Air bagian dasar media terasa bau
  • 17. Diagnosa Penyakit - Tutup insang membuka lebar dan benih sering di permukaan air Artinya benih mencari kualitas air yang lebih baik. (Contohnya kadar O2, kadar amonia sudah tidak bisa ditoleransi) - Jika kualitas air buruk, berarti kematian benih disebabkan penyakit non Infeksi (bukan penyakit menular)
  • 18. Penyebab Turunnya Kualitas AirPenyebab Turunnya Kualitas Air 1. Pemberian Pakan Berlebih - Pakan yang tidak termakan akan menumpuk di dasar dan beracun jadi amonia (NH3) ( 1 kg pakan = 36 gram amonia (racun) 2. Media Pemeliharaan tidak pernah diganti air - Pemeliharaan di Bak terpal dan Kolam Beda, di bak terpal bakteri pengurai terbatas - Amonia terurai sebagian
  • 19. 3. Pakan Alami Mengalami Kematian - Cacing sutera terlalu berlebih, sehingga pada saat mati mengalami pencemaran media 4. Pembawa Bibit Penyakit - Media pakan alami pembawa bibit penyakit, contohnya : media cacing sutera 5. Kepadatan Tinggi - Indikatornya air permukaan berbusa, artinya benih berebut O2 - Amoniak menjadi tinggi, banyak feses benih
  • 20. SOLUSI AKHIRSOLUSI AKHIR 1. Pindahkan Benih Lele ke dalam Bak Baru (Kalau tidak ada, ganti air total) 2. - Sebagai anti stress benih diinfus - Beri garam sebanyak 0,2 % (2 gram/liter) atau 2 kg/1000 liter air) - Cat : Air Baru sudah mengalami treatment (perlakuan khusus, agar tidak stress). 3. Pada saat pemulihan, benih diberi pakan secukupnya, agar tidak mengotori media
  • 21. STUDI KASUS 2 - P’ Azis mempunyai 1 buah Bak terpal Ukuran 3 X 2 x 0,5 m (300 x 200 x 50 cm) - Bak tersebut Diisi benih lele 2.000 ekor ukuran 2-3 cm dengan ketinggian air 30 cm - Selang 3 hari benih tersebut respon pakannya kurang dan pergerakanya kurang aktif - 2 hari kemudian benih tersebut sering bergerombol dan menggantung vertikal di permukaan air - 2 hari berikutnya terdapat bintik putih putih pada sekujur tubunya dan semakin menyebar
  • 22. TINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN P “ AZIS.... ????? 1. Jenis Penyakit apa.... ???? 2. Obat apa yang harus digunakan....???? 3. Berapa Dosis Obat yang harus digunakan..????
  • 23. SOLUSI....TERAKHIR !!!! “Lakukan Pengobatan sesuai SNI !!!!” Diagnosa Penyakit Penyakit Bintik Putih pada sirip, tubuh dan insang Jenis Patogen (gol. Parasit) Golongan Parasite (jenis Protozoa) Ichtyhopthrius multifilis (P. White spot)
  • 24. Jenis Obat Ichtyhopthrius multifilis (P. White spot) Anti Parasit (bukan Antibiotik) Kimia Biologi (Tradisional) - Kisutra - Nimba - Gol Obat biru - Formalin dsb Kombinasi garam Suhu dinaikkan,min 28O C Tidak sesuai SNI
  • 25. Dosis Obat - Ukuran Bak 300 x 200 x 50 cm - Ketinggian air 30 cm - dit. Berapa Volume air ? Jawab : P. 300 x L. 200 x T. 30 cm = 1.800.000 cm3 = 1.800.000 cm3 Liter = 1.800.000 cm3 Rumus Volume Kotak : Panjang x lebar x Tinggi Jadi Volume air dalam Bak = 1.800 liter = 1.800 liter
  • 26. Ada Kombinasi Zat & Treatment air Volume Air = 1.800 liter Dosis Obat Banyak Banyak garam Suhu tidak hangat Volume air Diturunkan Ex : T. 15 cm P. 300 x L. 200 x T.15 cm = 900.000 cm = 900 liter EFISIEN = 1000 liter
  • 27. DOSIS KISUTRADOSIS KISUTRA Dosis Kisutra perendaman Lama 24 jam ? - Dosis :200 ppm atau 200 mg/L Jawab : - Volume air xDosis obat (mg) - 1000 liter x 200 mg/l = 200.000 mg = 200 gram/2 ons Jadi Dosis pengobatannya = 2 0ns
  • 28. DOSIS GARAMDOSIS GARAM “Dosis Pengobatan Garam Perendaman lama” 0,1-0,2 % atau 2 gram/liter - Volume air xDosis garam (gram) - 1000 liter x 2 gram = 2.000 gram = 2 kg Jadi Dosis Garamnya = 2 kg
  • 29. STUDI KASUS 3 - P’ Eric Panen lele Ukuran 5 -7 - Lele hasil panennya diberok dalam Bak fiber bulat berdiameter 2 m dan ketinggian air 50 cm - Pada hari 2 lele tersebut mengalami gejala penyakit antara lain “ Mulut berjamur Bagian ekor putih berjamur Kulit dan daging melepuh Tergantung vertikal
  • 30. TINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN P’ Eric.... ????? 1. Jenis Penyakit apa.... ???? 2. Obat apa yang harus digunakan....???? 3. Berapa Dosis Obat yang harus digunakan..????
  • 31. SOLUSI....TERAKHIR !!!! “Lakukan Pengobatan sesuai SNI !!!!” Diagnosa Penyakit Penyakit Bercak merah, kulit melepuh dan mulut berjamur Jenis Patogen (gol. Bakteri) Flexibacter Columnaris (P. Columnaris)
  • 32. JENIS OBAT Obat : Anti Mikroba Kombinasi GARAM Flexibacter Columnaris (P. Columnaris) Gol. Bakteri - Daun Jambu - Kipahit
  • 33. DOSIS OBAT - Ketinggian air 30 cm - dit. Berapa Volume air ?? 3,14 x 1002 x 50 cm = 1.570.000 cm3 = 1.570 liter Rumus Silinder : - Diameter : 2 m /200 cm Л X r2 X T = (3,14 x jari-jari2 x tinggi air) - Jari-jari = 200 : 2 3,14 x 10.000 x 50 cm = 100 cm
  • 34. DOSIS DAUN JAMBUDOSIS DAUN JAMBU Dosis Daun Jambu perendaman Lama24 jam !! - Dosis :300 ppm atau 300 mg/l Jawab : - Volume air xDosis obat (mg) - 1.570 liter x 300 mg/l = 471.000 mg = 471 gram/4,7 ons Jadi Dosis pengobatannya = 4,7 0ns
  • 35. STUDI KASUS 4 - P’ DARSONO tebar benih lele 3-4 cm pada kolam berukuran 20 x 10 meter. - Benih tersebut dipelihara sampai pendederan 2. dengan lama pemeliharaan 3-4 minggu. - 1 hari menjelang panen, benih tersebut mengalami gejala penyakit bercak merah, Kulit kembung, dan menggantung vertikal. - Apakah P DARSONO harus gagal panen ????
  • 36. TINDAKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN P’ Darsono.... ????? 1. Lakukan Diagnosa Jenis Penyakit ....!!!! 2. Obat apa yang harus digunakan....???? 3. Berapa Dosis Obat yang harus digunakan..? 4. Bagaimana cara pengobatan yang efisien ?
  • 37. SOLUSI....TERAKHIR !!!! “Lakukan Pengobatan sesuai SNI !!!!” Diagnosa Penyakit Bercak merah pada tubuh,perut kembung dan borok atau terjadi pendarahan Jenis Patogen (gol. Bakteri) Aeromonas Hydrophylla (Motil Aeromonas)
  • 38. JENIS OBAT Obat : Anti Mikroba Kombinasi GARAM Aeromonas hydrophylla (Motil Aeromonas) Gol. Bakteri Daun Jambu -Kunyit/Daun Jambu 1. Perendaman lama 3. Lewat Pakan Pilih Metode Pengobatan : 2. Perendaman Cepat
  • 39. METODE PENGOBATANMETODE PENGOBATAN A. Perendaman Lama 1. Tentukan Volume air kolam - 20 x 10 x 0.5 m = 100 m3 100 m3 =100.000 liter 2. Jika Dosis besar turunkan ketinggian air ¾ (50 cm jadi : 15 cm) - 20 x 10 x 0.15m = 30 m3 30 m3 = 30.000 liter Cat : 1 m3 = 1000 liter
  • 40. Jika Volume air 30.000 liter maka dosis Obat : - Volume air Kolam x Dosis Obat (mg) 30.000 liter X 300 mg = 9000.000 mg = 9000.000 mg = 9.000 gram/ 9 kg DOSIS DAUN JAMBU 300 mg/l Tidak Efisien/ Dosis pengobatan tinggi Cari yang lebih efisien..! : Mis Volume air diturunkan Sampai kobakan
  • 41. B. Perendaman Cepat 1. Memakai Dosis tinggi 2. Pengobatan berulang-ulang (3 kali) 3. Perendaman jangka waktu pendek 30”-1 jam Jenis Obat : Daun Jambu, Sambiloto dsb. Dosis : Normal ditingkatkan 3 kali lipat Mis :- Daun Jambu 300 mg/l - Daun Sambioto 250 mg/l 900 mg/l 750 mg/l - Garam :100 gram/10 liter (10 %) 30 menit
  • 42.  Langkah-langkah Pengobatan : 1. Panen Semua Ikan dalam Kolam 2. Masukan Ke dalam bak terpal (mis 3 x 2 m) 3. Ikan direndam dengan larutan obat selama 30”-1 jam Mis : Volume Air Bak X Dosis Obat 1.000 liter X 900 = 1.000.000 mg = 900.000 mg Jadi Dosis Perndaman cepat 900 gram
  • 43. B. Pengobatan Lewat Pakan 3 mg/100 gram atau 30 gram/1 kg pakan “Dosis standar diturunkan 10 x dari 300 mg/l” Dosis yang digunakan: Mis; Pakan x Dosis obat 3 kg X 30 = 90 gram/hari Kelebihan : - Pemakaian mudah, tidak butuh dosis besar Kelemahan : - Jangka waktu pengobatan lama - kemungkinan terjadi pembilasan
  • 44. Bagaimana Supaya Ikan Sehat ???Bagaimana Supaya Ikan Sehat ??? 1. Tempatkan ikan sesuai kondisi di habitatnya 2. Lakukan Manajemen Kualitas air 3. Lakukan Manajemen Pemberian pakan Pencegahan lebih baik daripada mengobati