Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi profesional guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa guru profesional memiliki kemampuan mengajar yang baik dan dapat memotivasi siswa, serta menguasai materi pelajaran. Dokumen juga mendefinisikan kompetensi guru meliputi kompetensi profesional, personal, sosial, dan keagamaan.
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
KOMPETENSI GURU
1. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Profesi
Dosen Pengampu : Drs. H. Sarjono M.Si.
Disusun Oleh :
Ikhwan Mutaqin
10410067
PAI D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENDAHULUAN
2. A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang paling
strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam terjadinya proses
belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan fasilitas dan sarana yang kurang memadai
dapat diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru yang kurang cakap, sarana, dan fasilitas
yang canggih tidak banyak memberi manfaat.
Berangkat dari masalah di atas, maka langkah pertama yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki kualitas tenaga
pendidiknya terlebih dahulu. Kemudian makalah ini akan menjelaskan sedikit tentang
kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Profesional Guru
2. Profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam
3. Kompetensi guru Pendidikan Agama Islam
3. A. Pengertian Profesionalisme Guru
Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi:
kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan
suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian dan dituntut pelaksanaan norma sosial dengan baik.
Sedangkan Professionalisme yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang
dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu menransfer keilmuan ke dalam diri
anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri poserta
didik. Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif
diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif. Persiapan pembelajaran
menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak
kepada persiapan yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau
kelas yang berbeda. Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional,
social dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan
yang terdapat dalam diri anak. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan
diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri.
B. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam
Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, khususnya Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Karena GPAI di samping
mempunyai peran mentransfer ilmu dan juga membantu proses internalisasi moral kepada
siswa. Jadi GPAI diharapkan mampu membawa anak didiknya menjadi manusia yang
”sempurna” baik lahiriah maupun batiniah.1 Dari sini seorang GPAI dituntut untuk
bertindak secara profesional agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
maksimal.
Kemampuan atau profesionalitas guru (termasuk guru agama) menurut Mohammad
Uzer Usman meliputi hal-hal berikut ini:
1. Menguasai landasan kependidikan
1
Choirul Fuad Yusuf, dkk, Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Departemen Agama RI : 2006), 364.
4. a. Mengenal tujuan pendidikan nasional untuk mencapai tujuan
b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan.
2. Menguasai bahan pengajaran
a. Mengusai bahan pengajaran kurikulum pendidikan pendidikan dasar dan menegah
b. Mengusai bahan pengajaran
3. Menyusun program pengajaran
a. Menetapkan tujuan pembelajaran
b. Memiliki dan mengembangkan bahan pembelajaran
c. Memiliki dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
d. Memilih dan memamfaatkan sumber belajar
4. Melaksanakan program pengajaran
a. Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
b. Mengatur ruangan belajar
c. Mengelola interaksi belajar mengajar
5. Menilai hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan
a. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
5. b. Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.2
Dari keterengan di atas tersebut guru profesional adalah guru yang mempunyai
strategi mengajar, menguasai bahan, mampu menyusun program maupun membuat
penilaian hasil belajar yang tepat. Selain itu seorang guru yang profesional juga harus
mampu memotivasi siswanya untuk semangat dalam belajarnya. Mengenai hal ini
menurut Ibrahim dan Syaodih ada beberapa kemampuan yang mesti dimiliki oleh guru
yaitu :
Pertama, menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi.
Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan pun dapat dikurangi atau
dihilangkan. Kedua, memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa. Sesuatu
yang dibutuhkan akan menarik perhatian, dengan demikian akan membangkitkan
motivasi untuk mempelajarinya. Ketiga, memberikan saran antara lain ujian semester,
ujian tegah semester, ulangan harian dan juga kuis. Keempat, memberikan kesempatan
untuk sukses. Bahan atau soal yang sulit yang hanya bisa dicapai siswa yang pandai. Agar
siswa ysng kurang pandai juga bisa maka diberikan soal yang sesuai dengan
kepandainnya. Kelima, diciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam hal ini di
lakukan guru dengan cara belajar yang punya rasa persahabatan, punya humor, pengakuan
keberadaan siswa dan menghindari celaan dan makian. Keenam, mengadakan persaingan
sehat melalui hasil belajar siswa. Dalam persaingan ini dapat diberikan pujian, ganjaran
ataupun hadiah.3
C. Kompetensi guru PAI
Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan pasal 28 dan 29 yang
menyebutkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.4
2
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 ), 18-19.
3
R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), 28.
4
Choirul Fuad Yusuf, dkk, Inovasi Pendidikan……83
6. Kompetensi guru merupakan syarat utama dalam proses pembelajaran. Kompetensi
disini didefinisikan sebagai pemilikan pengetahuan (konsep dasar keilmuan),
keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dilapangan, dan
kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi ini meliputi :
1. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan bahan ajar secara
penuh dan juga cara-cara mengajarkannya secara pedagogis dan metodis.
2. Kompetensi Personal
Kompetensi personal guru berkaitan dengan potensi-potensi psikologis guru untuk
tugas-tugas kependidikan. Menurut Sukmadinata (1994) dalam bukunya Chairul Fuad
merinci kompetensi personal menjadi tiga cakupan yaitu :
penampilan sikap positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan; (b.) pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai
yang seyogyanya dimiliki guru; dan (c.) penampilan sebagai upaya untuk menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para sisiwanya.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi atau dalam
berhubungan dengan para siswanya, sesama teman guru, kepala sekolah, pegawai tata
usaha, dan dengan anggota masyarakat dilingkungannya (Arikunto, 1990). Dengan
maksud lain kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru dalam berhubungan sosial
dengan sesama manusia, terutama dengan orang-orang disekitarnya, seperti tetangga,
kerabat, dsb.
4. Kompetensi Keagamaan
7. Kompetensi keagamaan guru dimaksudkan untuk menyebutkan ”komitmen”
beragama guru, bisa berupa nilai-nilai, sikap-sikap, dan perilaku beragama. Komitmen
agama ini diukur dari ketaatan melaksanakan dan menjauhi larangan Allah, keakraban
dengan Al-Qur`an Hadits dan ulama`, kegairahan dalam mempelajari ilmu agama, dan
aktivitas dalam kegiatan keagamaan.5
Dengan penguasaan dari seluruh kompetensi di atas akan dihasilkan guru yang
kompeten dan profesional, memiliki kepribadian yang baik, taat pada agama, dan
memiliki rasa sosial yang tinggi.
Kesimpulan
Guru profesional adalah guru yang mempunyai strategi mengajar, menguasai bahan,
mampu menyusun program maupun membuat penilaian hasil belajar yang tepat. Selain itu
seorang guru yang profesional juga harus mampu memotivasi siswa untuk semangat dalam
belajarnya.
Kompetensi guru merupakan syarat utama dalam proses pembelajaran. Kompetensi
disini didefinisikan sebagai pemilikan pengetahuan (konsep dasar keilmuan), keterampilan
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dilapangan, dan kemampuan sebagai
guru dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi meliputi:
1. Kompetensi profesional
2. Kompetensi personal
3. Kompetensi sosial
4. Kompetensi keagamaan
5
Ibid, 84-87.
8. Daftar Pustaka
Yusuf, Choirul Fuad dkk, Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan, Departemen
Agama RI : 2006
Usman, Muhammad Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosda
Karya, 2002
Syaodih S., Nana, R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta,
1996