SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
MANAJEMEN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Judul Buku : Manajemen Pengembangan Kurikulum
pengarang : Prof. Dr. Oemar Hamalik
Konsep Manajemen
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamika
dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan
nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi
dan strategi pembangunan pendidikan nasional.
Masalah-masalah dalam proses pengembangan
kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan
evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya
manajemen pengembangan kurikulum, baik dalam
perencanaan maupun implementasi kurikulum pada
dasarnya mencakup konsep-konsep pengembangan
kurikulum dan konsep manajemen yang terintegrasi
dan menyeluruh.
• Konsep pengembangan kurikulum
meliputi berbagai pengertian kurikulum,
perekayasaan kurikulum, asas
pengembangan kurikulum.
• Konsep menejemen merupakan suatu
proses sosial yang berkenaan dengan
keseluruhan usaha manusia dengan
bantuan manusia lain serta sumber-
sumber lainya, menggunakan metode
yang efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan tertentu.
Konsep Sistem Manajemen
Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang
memiliki objek studi,sistematika, metode dan
pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu
manajemen di dukung oleh disiplin-disiplin ilmu
lainnya, seperti filsafat, psikologi, pendidikan,
sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
dan sebagainya. Ilmu manajemen di pengaruhi
dan menggunakan hukum kausalitas, normatif,
dan probabilitas
Manajemen berlangsung dalam
suatu proses berkesinambungan
secara sistematis, yang meliputi
pelaksanaan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian,
staffing, pengarahan dan kontrol.
Masing-masing fungsi manajemen
tersebut mencakup barapa sub
fungsi yang bekerja secara
bergiliran.
Suatu definisi ‘sistem’ adalah a series of
interelated and interdependent parts, such that
the interaction or interlay of any of the
subsytems ( part ) affect the whole. Rumusan
lainnya (lebih lengkap), bahwa suatu sistem
adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berinterelansi,
berinteraksi, interdepensi dan interpenetrasi,
baik antara bagian-bagian maupun antara
bagian-bagian maupun dengan keseluruhan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya
Pendekatan sistem ( system approach) adalah
istilah yang di gunakan untuk menerapkan
konsep sistem dalam bidang tertentu (misalnya
bidang pendidikan dan pelatihan), yang terdiri
dari komponen-komponen input (masukan),
proses , dan output (keluaran). Suatu sistem
pada hakikatnya adalah system of interest,
sehingga dapat di jelaskan hubungan antara
sistem dengan ligkungan (lingkungan-input-
proses-output-lingkungan).
Konsep Administrasi dan Supervisi
Kurikulum
Administrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas
dalam penyelenggaraan pendidikan yang saling
membutuhkan dalam usaha meningkatkan
pelayanan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif.
Dalam rumusan administrasi terkandung paling
tidak lima konsep pokok, yakni (1). Administrasi
sebagai suatu proses keseluruhan, (2). Manusia
yang terlibat dalam proses administrasi, (3). Proses
administrasi senantiasa bertujuan, (4). Pada
prinsipnya administrasi dilaksanakan dalam bentuk
kerjasama, (5). Proses administrasi memmerlukan
dukungan peralatan dan perlengkapan.
Pada umumnya kegiatan-kegiatan
administrasi dalam sistem sekolah
dapat dikatagorikan menjadi lima
bidang kegiatan, yakni program
instruksional, personal, dukungan
logistik, perencanaan dan
hubungan dengan pihak luar
(external relation).
Pendekatan sistem dalam menejemen
pendidikan meliputi unsur-unsur penting, ialah
raw input (peserta didik), output (tujuan
pendidikan/hasil pendidikan), instrumental input
(kurikulum, evaluasi, pengelolaan, ketenagaan,
bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas
dan alat), lingkungan (organisasi, masyarakat
dan kultural
Tujuan umum menejemen pendidikan adalah
menyususn suatu sistem pengelolaan yang
meliputi administrasi dan organisasi kurikulum,
pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana
dan prasarana, pengelolaan hubungan dengan
masyarakat.
Fungsi-fungsi menejemen pendidikan meliputi
perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi
dan kontrol. Komponen-komponen strategi
sistem pemograman dan sistem manajemen
Dasar-dasar Pengembangan
Kurikulum
Paling tidak tiga rumusan kurikulum yang dapat
dijadikan pertimbangan ialah (1). Kurikulum
sebagai rencana pembelajaran; (2). Kurikulum
sebagai pengalaman belajar; (3). Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.
Ada 4 jenis kurikulum, ialah 1) the hiddden
curriculum, 2) the actual curriculum. 3) a whole
curriculum, dan 4) the public curriculum. The
hidden curriculum (kurikulum tersembunyi
merupakan kurikulum yang tidak tertulis [the
latens curriculum] yang di munculkan) sebagai
efek dari milieu sosial, atau karena tugas
sekolah yang mengakibatkan pengaruh yang
tidak di harapkan. The actual curriculum
(kurikilum nyata) yang di tafsirkan sebagai sisa
mengalami secara aktual. Kurikulum publik
adalah yang berdasarkan kebutuhan mendasar
dan konkrit yang harus di perbuat dan di
pelajari oleh siswa di sekolah, yang di anggap
efektif dan bermakna bagi publik luas.
Kurikulum keseluruhan adalah program sekolah
yang menyeliruh, seimbang dan koherensi,
menyeluruh berarti semua pengalaman yang di
rencanakan dan bimbingan oleh sekolah.
Hambatan-hambatan dalam pengembangan
kurikilum : hambatan pertama terletak pada
guru, yang kurang berpartisipasi dalam
pengembangan kurikulum, karena kurangnya
waktu, adanya perbedaan pendapat sesama
guru/kurang kesesuaian dengan kepala
sekolah, dan dengan administrator sekolah. Hal
lain juga di sebabkan oleh kurangnya
pengetahuanguru itu sendiri. Selain guru yang
menjadi hambatan juga masyarakat baik
berupa dukungan materil maupun seprituil dari
masyarakat yang di anggap kurang. Sebab
masyarakatlah yang akan menilai berhasil
tidaknya pelaksanaan kurikulum/jalan tidaknya
program pendidikan disekolah. Jadi jelaslah
peran serta masyarakat amat di harapkan
dalam pengembangan kurikulum, agar jangan
terjadi hambatan yang berarti.
Pengembanan Komponen-
komponen Kurikulum
Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan
perubahan pola pedidikan, ialah pendidikan
tradiona yang berpusat mata ajar, pendidikan
progresif yang berpusat pada siswa, dan
pendidkkan yang berpusat pada masyarakat.
Pengembangan komponen-konponen kurikulum
pada umunya berdasarkan pada pendekatan
tertentu, yakni pendekatan modern, pendekatan
produktif, pendekatan humanistik, pendekatan
sistematik dan sebagainya
Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada
tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan
tujuan-tujuan tersebut pula didasri pada
katagori kognitif, afektif, dan psikomotorik dari
Blossom dkk.
Komponen siswa dan komponen
kemasyarakatan berkembang dari persepsi
bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan
kebutuhannya. Kebutuhan masyarakat dan
bidang-bidang pekerjaan kemasyaraktan juga
berkembang yang menadasari komponen
kurikulum. Bentuk dan organisasi kurikulum
berkembang dari subject motto curirculum, child
centered surriculum sampai pada nitrated
curriculum dan bentuk-bentuk lainya.
Prosedur Manajemen
Pengembangan Kurikulum
Pendekatan manajemen pengembangan kurikulum,
terdiri dari tiga rumpun, yakni (1). Pendekatan
produktif, (2). Pendekatan sistematik, romantik, dan
modern, (3). Pendekatan direktif, in service dan
sistem.
Perencanaan kurikulum merupakan proses sosial
yang kompleks yang menuntut berbagai jenis dan
tingkat pembuatan keputusan. Ada empat model
dan model tanpa perencanaan kurikulum, ialah :
model perencanaan rasional dedukatif, model
model interaktif rasional, the disciplines model, dan
model tanpa perencanan abstrak dalam kerangka
materi dan kegiatan-kegbiatan belajar pada suatu
Proses kurikulum, semua pengalaman di dalam
lingkungan pendidikan, baik yang direncanakan
maupun yang tidak direncanakan. Proses
kurikulum memiliki 4 unsur, ialah keputusan
tentang tujuan institusi pendidikan, keputusan
tentang isi/materi pelajaran, keputusan tentang
metode mengajar dan keputusan tentang evaluasi
pendidikan.
Pengorganisasian kurikulum dilihat kurikulum,
dilihat dari pandangan yakni dari konteks
manajemen dan dari konteks akademik.
Pengorganisasian konteks manajemen meliputi
pengorganisasian dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kurikulum mata ajaran,
kurikulum bidang studi, kurikulum mata ajaran,
kurikulum bidang studi, kurikulum integrasi dan
Manajeman Perencanaan
Kurikulum
Karakteristik perencanaan kurikulum, pengembangan
kurikulum adalah perencanaan kesempatan-
kesempatan belajar yang di maksudkan untuk
membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang
di inginkan dan menilai hingga mana perubahan –
perubahan itu terjadi pada diri siswa bersangkutan.
Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai
pedoman/alat manajemen, sebagai penggerak roda
organisasi dan tatalaksana pendidikan/pembelajaran,
motifasi melksanakan sistem pendidikan
Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat
strategis, komprehensif, integratif, realistik,
humanistik, futuralistik, suportif, kualitas,
interdisipliner, penerapan model. Perencanaan
kurikulum berlandaskan asas-asas objektivitas,
keterpaduan, manfaat, efisiensi dan efektifitas,
kasesuaian, keseimbangan, kemudahan,
berkesinambungan, pembakuan, dan mutu.
Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran
adalah proses intraksi siswa (belajar) dan guru
(mengajar) dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah pola
umum untuk mewujudkan proses belajar
mengajar. Strategi pembelajaran banyak
ragamnya, namun dapat klasifikasikan SDM
dalam kelas, SDM individual, SDM kelompok kecil,
SDM kelompok besar, SDM laboraturi.
Merancang strategi bimbingan. Kepembimbingan
adalah keseluruhan proses bimbingan untuk
membantu siswa memecahkan masalah dan
kesulitan yang di hadapinya. Jenis bimbingan adalah
bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan bimbingan
jabatan. Metode yang dapat di gunakan adalah
metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik
klinis, dsb.
Merancang stretegi penilaian. Penilaian adalah
bagian dari kurikulum, bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang di capai setelah
pelaksanaan kurikulum penilaian memiliki fungsi-
fungsi instruksional, kurikuler, administratif dan
diagnostik (bimbingan). Jenis penilaian terdiri dari
penilaian formatif, penilaian penempatan, penilaian
diagnosis, dan penilaian sumatif, masing-masing
punya tujuan sendiri.
Administrasi Pelaksanaan
Kurikulum
Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan
dengan semua perilaku yang bertalian dengan
semua rtugas yang memungkinkan terlaksananya
kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan
kurikulum ini, tujuan administrasi tersebut adalah
agar kurukulum dapat dilaksanakan dengan baik.
Administrasi bertugas
menyediakan/mempersiapkan fasilitas material,
personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat
dilaksanakan.
Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum
dapat dikelompokan menjadi 9 pokok kegiatan.
Kegiatan yang berhubungan dengan tugas
kepala sekolah.
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas
guru.
2. Kegiatan yang berhubungan dengan murid.
3. Kegiatan yang berhubungan dengan proses
belajar mengajar.
4. Kegiatan ekstrakurikuler.
5. Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar.
6. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat
perlengkapan sekolah
7. Kegiatan dalam bimbingan penyuluhan.
8. Kegiatan yang berkenaan dengan usaha
peningbkatan mutu profesional guru.
Supervisi Pelaksanaan Kurikulum
Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh
supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan,
pergerakan motivasi, nasihat dan pengarahan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional
guru dalam proses belajar mengajar, yang pada
gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa.
Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif,
kurikuler, kepembimbingan, administratif dan
pengabdian.
Ciri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan
pengajaran, memudahkan siswa belajar, mempelajari
dan memperbaiki kondisi-kondisi lingkungan belajar,
kegiatan pelayanan kapada siswa oleh guru, merupakan
proses penyuluhan secara kreatif.
Program supervisi kurikulum meliputi.
• Tujuan untuk menghasilkan berbagai program
kurikuler, seperti : program pengajaran,
pembinaan kemampuan profesional, program
khusus.
• Berfungsi melaksanakan pembinaan
kepemimpinan, pembinaan dan peningkatan
kemampuan guru, dan pengawasan.
• Ruang lingkup meliputi aspek-aspek
perencanaan dan pelaksanaan pengajaran,
pengelolaan sekolah, pembinaan dan
peningkatan guru dan staf lainya.
• Opersionalisasi program, dilaksanakan sesuai
dengan tujuan, fungsi dan ruang lingkup
program supervisi kurikulum.
Pemantauan Kurikulum
Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem
pengumpulan dan penerimaan informasi berdasarkan
data yang tepat, akurat dan lengkap tentang
pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan secara
sangkil dan mangkus melalui langkah-langkah yang
tepat.
Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah :
•Pemantauaan berdasarkan multi indikator.
•Pelaksanaan secara sangkil dan mangkus.
•Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara
terus menerus dilapangan.
•Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman
dalam bidangnya
Tujuan pemantauan kurikulum. Secara umum
pemantauan kurikulum bertujuan untuk
mempercepat pengumpulan dan penerimaan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan dalam mengatasi permasalahan
pemantauan kurikulum.
Aspek yang dipantau meliputi : indikator input :
target populasi, peserta diklat, tenaga pengajar
atau pelatih, media pengajaran. Prosedur
penilaiaan : bimbingan kepada peserta, dan
indikator output, meliputi : jumlah lulusan;
kualitas kemampaun lulusan; produk benda
atau barang.
Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat
dilaksanakan dengan cara :
• Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari
dan menelaah laporan-laporan tertulis
yang telah diterima sebelumnya.
• Cara langsung, yakni dengan cara
mengirimkan petugas kelembaga yang
sedang melaksanakan kurikulum.
• Pertemuan melalui wahana komunikasi
sosial yang ada.
Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum meliputi tujaun sebagai berikut :
•Secara umum memperoleh informasi mengenai
pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi
ini akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi
pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di
sekolah.
•Secara khusus memperoleh jawaban atas
kelengkapan komponen kurikulum disekolah,
efektivitas pelaksanaan kurikulum, efektivitas
penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian
hasil belajar ditinjau dari kesesuaiaan dengan tujuan,
dan dampak pelaksanaan kurikulum baik positif
maupun negatif.
Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian
kurikulum meliputi :
• Tersedianya dan kelengkapan komponen
kurikulum.
• Pemahaman buku kurikulum.
• Pelaksanaan kurikulum sekolah.
• Pemanfaatan sarana penunjang.
Sistem Perbaikan Kurikulum
Pendekatan sistem pendidikan untuk pernbaikan
kurikulum harus memenuhi beberapa ciri, yakni :
•Perbaikan adalah masukan utama dan akan
mempengaruhi para guru, para siswa dan para
administrator.
•Perbaikan menuntut kerjasama yang ekstensif
dikalangan individu-individu, departemen dan
sekolah.
•Perbaikian mengandung komplikasi-komplikasi
logistik.
•Perbaikan mengandung kepada indentifikasi
kebutuhan.
•Perbaikan menuntut perencanaan awal yang
signifikan dan waktu bagi pengembangan material
dan perlengkapan.
•Perbaikan harus mengadakan berbagai
komponen.
Pendekatan sistem ini harus logis dan rasional,
artinya mudah diterima dalam rangka
melaksanakan program pendidikan. Kesalahan
atau kekeliruan sering terjadi, misalnya :
Melaksanakan model untuk mencapai tujuan-
tujuan berdasarkan nilai-nilai yang berkontradiksi.
Fragementasi otoritas yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan model
Kurang jelasnya prosedur pembuatan keputusan
Pelembagaan pendekatan sistem pendidikan betitik
tolak dari kunci keputusan, yakni keputusan
tentang model sistem pendekatan yang mana akan
dipergunakan oleh suatu sekolah atau daerah
mana dalam memperbaiki kurikulum. Dalam hal ini
ada 4 model sistem pendekatan yakni :
• Model yang berdasarkan pada sekolah (school
based model).
• Model yang brdasarkan pada budget (the budget
based model)
• Model yang berdasarkan evaluasi (the budget
based model)
• Model yang berdasarkan kantor pusat ( the central
office based model)
Nama : Ipin Setiawan
Kelas : 2A

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Proses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulumProses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulumancibuhari
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumUtami Putri
 
Model konsep pengembangan kurikulum
Model konsep pengembangan kurikulumModel konsep pengembangan kurikulum
Model konsep pengembangan kurikulumC'verz Queter
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumBun Faris
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiihartoni tastie
 
Aji febrianto
Aji febriantoAji febrianto
Aji febriantoiwan Alit
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulumFenny Rahma
 
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumTajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumHayati Mustaffa
 
Inovasi pendidikan bung
Inovasi pendidikan bungInovasi pendidikan bung
Inovasi pendidikan bungFitri117
 
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan KurikulumPendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulumkhoiriyah khoiriyah
 

La actualidad más candente (12)

PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Proses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulumProses pengembangan kurikulum
Proses pengembangan kurikulum
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Model konsep pengembangan kurikulum
Model konsep pengembangan kurikulumModel konsep pengembangan kurikulum
Model konsep pengembangan kurikulum
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iii
 
Aji febrianto
Aji febriantoAji febrianto
Aji febrianto
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulumTajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
Tajuk 11-model-pembinaan-kurikulum
 
Inovasi pendidikan bung
Inovasi pendidikan bungInovasi pendidikan bung
Inovasi pendidikan bung
 
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan KurikulumPendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
 

Destacado

Toy project
Toy projectToy project
Toy projectKiran
 
Redesigning a Website Using Information Architecture Principals
Redesigning a Website Using Information Architecture PrincipalsRedesigning a Website Using Information Architecture Principals
Redesigning a Website Using Information Architecture PrincipalsJenny Emanuel
 
Mr. V's Shakespeare Into
Mr. V's Shakespeare IntoMr. V's Shakespeare Into
Mr. V's Shakespeare Intoguestae5b104
 
VuFind @ Illinois #4 Usability Testing and Results
VuFind @ Illinois #4 Usability Testing and ResultsVuFind @ Illinois #4 Usability Testing and Results
VuFind @ Illinois #4 Usability Testing and ResultsJenny Emanuel
 
Shakespeare Intoduction
Shakespeare IntoductionShakespeare Intoduction
Shakespeare Intoductionguestae5b104
 
VuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of Illinois
VuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of IllinoisVuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of Illinois
VuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of IllinoisJenny Emanuel
 

Destacado (8)

Toy project
Toy projectToy project
Toy project
 
Redesigning a Website Using Information Architecture Principals
Redesigning a Website Using Information Architecture PrincipalsRedesigning a Website Using Information Architecture Principals
Redesigning a Website Using Information Architecture Principals
 
Mr. V's Shakespeare Into
Mr. V's Shakespeare IntoMr. V's Shakespeare Into
Mr. V's Shakespeare Into
 
VuFind @ Illinois #4 Usability Testing and Results
VuFind @ Illinois #4 Usability Testing and ResultsVuFind @ Illinois #4 Usability Testing and Results
VuFind @ Illinois #4 Usability Testing and Results
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Shakespeare Intoduction
Shakespeare IntoductionShakespeare Intoduction
Shakespeare Intoduction
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
VuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of Illinois
VuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of IllinoisVuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of Illinois
VuFind @ Illinois #1 VuFind at the University of Illinois
 

Similar a Presentation1 (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAdministrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Diposkan oleh adie setiawandi
Diposkan oleh adie setiawandiDiposkan oleh adie setiawandi
Diposkan oleh adie setiawandi
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
 
Midah
MidahMidah
Midah
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
 
Pengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulumPengertian pengembangan kurikulum
Pengertian pengembangan kurikulum
 
Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan Kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas  KurikulumTugas  Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
ppt kurikulum kel 1.pptx
ppt kurikulum kel 1.pptxppt kurikulum kel 1.pptx
ppt kurikulum kel 1.pptx
 

Presentation1

  • 2. Judul Buku : Manajemen Pengembangan Kurikulum pengarang : Prof. Dr. Oemar Hamalik
  • 3. Konsep Manajemen Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya manajemen pengembangan kurikulum, baik dalam perencanaan maupun implementasi kurikulum pada dasarnya mencakup konsep-konsep pengembangan kurikulum dan konsep manajemen yang terintegrasi dan menyeluruh.
  • 4. • Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, asas pengembangan kurikulum. • Konsep menejemen merupakan suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber- sumber lainya, menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 5. Konsep Sistem Manajemen Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi,sistematika, metode dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu manajemen di dukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya, seperti filsafat, psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan sebagainya. Ilmu manajemen di pengaruhi dan menggunakan hukum kausalitas, normatif, dan probabilitas
  • 6. Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistematis, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan dan kontrol. Masing-masing fungsi manajemen tersebut mencakup barapa sub fungsi yang bekerja secara bergiliran.
  • 7. Suatu definisi ‘sistem’ adalah a series of interelated and interdependent parts, such that the interaction or interlay of any of the subsytems ( part ) affect the whole. Rumusan lainnya (lebih lengkap), bahwa suatu sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinterelansi, berinteraksi, interdepensi dan interpenetrasi, baik antara bagian-bagian maupun antara bagian-bagian maupun dengan keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya
  • 8. Pendekatan sistem ( system approach) adalah istilah yang di gunakan untuk menerapkan konsep sistem dalam bidang tertentu (misalnya bidang pendidikan dan pelatihan), yang terdiri dari komponen-komponen input (masukan), proses , dan output (keluaran). Suatu sistem pada hakikatnya adalah system of interest, sehingga dapat di jelaskan hubungan antara sistem dengan ligkungan (lingkungan-input- proses-output-lingkungan).
  • 9. Konsep Administrasi dan Supervisi Kurikulum Administrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaraan pendidikan yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatkan pelayanan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Dalam rumusan administrasi terkandung paling tidak lima konsep pokok, yakni (1). Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan, (2). Manusia yang terlibat dalam proses administrasi, (3). Proses administrasi senantiasa bertujuan, (4). Pada prinsipnya administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama, (5). Proses administrasi memmerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan.
  • 10. Pada umumnya kegiatan-kegiatan administrasi dalam sistem sekolah dapat dikatagorikan menjadi lima bidang kegiatan, yakni program instruksional, personal, dukungan logistik, perencanaan dan hubungan dengan pihak luar (external relation).
  • 11. Pendekatan sistem dalam menejemen pendidikan meliputi unsur-unsur penting, ialah raw input (peserta didik), output (tujuan pendidikan/hasil pendidikan), instrumental input (kurikulum, evaluasi, pengelolaan, ketenagaan, bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas dan alat), lingkungan (organisasi, masyarakat dan kultural
  • 12. Tujuan umum menejemen pendidikan adalah menyususn suatu sistem pengelolaan yang meliputi administrasi dan organisasi kurikulum, pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan hubungan dengan masyarakat. Fungsi-fungsi menejemen pendidikan meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi dan kontrol. Komponen-komponen strategi sistem pemograman dan sistem manajemen
  • 13. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Paling tidak tiga rumusan kurikulum yang dapat dijadikan pertimbangan ialah (1). Kurikulum sebagai rencana pembelajaran; (2). Kurikulum sebagai pengalaman belajar; (3). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
  • 14. Ada 4 jenis kurikulum, ialah 1) the hiddden curriculum, 2) the actual curriculum. 3) a whole curriculum, dan 4) the public curriculum. The hidden curriculum (kurikulum tersembunyi merupakan kurikulum yang tidak tertulis [the latens curriculum] yang di munculkan) sebagai efek dari milieu sosial, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh yang tidak di harapkan. The actual curriculum (kurikilum nyata) yang di tafsirkan sebagai sisa mengalami secara aktual. Kurikulum publik adalah yang berdasarkan kebutuhan mendasar dan konkrit yang harus di perbuat dan di pelajari oleh siswa di sekolah, yang di anggap efektif dan bermakna bagi publik luas. Kurikulum keseluruhan adalah program sekolah yang menyeliruh, seimbang dan koherensi, menyeluruh berarti semua pengalaman yang di rencanakan dan bimbingan oleh sekolah.
  • 15. Hambatan-hambatan dalam pengembangan kurikilum : hambatan pertama terletak pada guru, yang kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, karena kurangnya waktu, adanya perbedaan pendapat sesama guru/kurang kesesuaian dengan kepala sekolah, dan dengan administrator sekolah. Hal lain juga di sebabkan oleh kurangnya pengetahuanguru itu sendiri. Selain guru yang menjadi hambatan juga masyarakat baik berupa dukungan materil maupun seprituil dari masyarakat yang di anggap kurang. Sebab masyarakatlah yang akan menilai berhasil tidaknya pelaksanaan kurikulum/jalan tidaknya program pendidikan disekolah. Jadi jelaslah peran serta masyarakat amat di harapkan dalam pengembangan kurikulum, agar jangan terjadi hambatan yang berarti.
  • 16. Pengembanan Komponen- komponen Kurikulum Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan perubahan pola pedidikan, ialah pendidikan tradiona yang berpusat mata ajar, pendidikan progresif yang berpusat pada siswa, dan pendidkkan yang berpusat pada masyarakat. Pengembangan komponen-konponen kurikulum pada umunya berdasarkan pada pendekatan tertentu, yakni pendekatan modern, pendekatan produktif, pendekatan humanistik, pendekatan sistematik dan sebagainya
  • 17. Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan tujuan-tujuan tersebut pula didasri pada katagori kognitif, afektif, dan psikomotorik dari Blossom dkk. Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang dari persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. Kebutuhan masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kemasyaraktan juga berkembang yang menadasari komponen kurikulum. Bentuk dan organisasi kurikulum berkembang dari subject motto curirculum, child centered surriculum sampai pada nitrated curriculum dan bentuk-bentuk lainya.
  • 18. Prosedur Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendekatan manajemen pengembangan kurikulum, terdiri dari tiga rumpun, yakni (1). Pendekatan produktif, (2). Pendekatan sistematik, romantik, dan modern, (3). Pendekatan direktif, in service dan sistem. Perencanaan kurikulum merupakan proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai jenis dan tingkat pembuatan keputusan. Ada empat model dan model tanpa perencanaan kurikulum, ialah : model perencanaan rasional dedukatif, model model interaktif rasional, the disciplines model, dan model tanpa perencanan abstrak dalam kerangka materi dan kegiatan-kegbiatan belajar pada suatu
  • 19. Proses kurikulum, semua pengalaman di dalam lingkungan pendidikan, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan. Proses kurikulum memiliki 4 unsur, ialah keputusan tentang tujuan institusi pendidikan, keputusan tentang isi/materi pelajaran, keputusan tentang metode mengajar dan keputusan tentang evaluasi pendidikan. Pengorganisasian kurikulum dilihat kurikulum, dilihat dari pandangan yakni dari konteks manajemen dan dari konteks akademik. Pengorganisasian konteks manajemen meliputi pengorganisasian dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum mata ajaran, kurikulum bidang studi, kurikulum mata ajaran, kurikulum bidang studi, kurikulum integrasi dan
  • 20. Manajeman Perencanaan Kurikulum Karakteristik perencanaan kurikulum, pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan- kesempatan belajar yang di maksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang di inginkan dan menilai hingga mana perubahan – perubahan itu terjadi pada diri siswa bersangkutan. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman/alat manajemen, sebagai penggerak roda organisasi dan tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motifasi melksanakan sistem pendidikan
  • 21. Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat strategis, komprehensif, integratif, realistik, humanistik, futuralistik, suportif, kualitas, interdisipliner, penerapan model. Perencanaan kurikulum berlandaskan asas-asas objektivitas, keterpaduan, manfaat, efisiensi dan efektifitas, kasesuaian, keseimbangan, kemudahan, berkesinambungan, pembakuan, dan mutu. Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah proses intraksi siswa (belajar) dan guru (mengajar) dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran banyak ragamnya, namun dapat klasifikasikan SDM dalam kelas, SDM individual, SDM kelompok kecil, SDM kelompok besar, SDM laboraturi.
  • 22. Merancang strategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dan kesulitan yang di hadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat di gunakan adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dsb. Merancang stretegi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum, bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang di capai setelah pelaksanaan kurikulum penilaian memiliki fungsi- fungsi instruksional, kurikuler, administratif dan diagnostik (bimbingan). Jenis penilaian terdiri dari penilaian formatif, penilaian penempatan, penilaian diagnosis, dan penilaian sumatif, masing-masing punya tujuan sendiri.
  • 23. Administrasi Pelaksanaan Kurikulum Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku yang bertalian dengan semua rtugas yang memungkinkan terlaksananya kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini, tujuan administrasi tersebut adalah agar kurukulum dapat dilaksanakan dengan baik. Administrasi bertugas menyediakan/mempersiapkan fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat dilaksanakan.
  • 24. Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum dapat dikelompokan menjadi 9 pokok kegiatan. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas kepala sekolah. 1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru. 2. Kegiatan yang berhubungan dengan murid. 3. Kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. 4. Kegiatan ekstrakurikuler. 5. Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar. 6. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat perlengkapan sekolah 7. Kegiatan dalam bimbingan penyuluhan. 8. Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningbkatan mutu profesional guru.
  • 25. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasihat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam proses belajar mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa. Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif, kurikuler, kepembimbingan, administratif dan pengabdian. Ciri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan pengajaran, memudahkan siswa belajar, mempelajari dan memperbaiki kondisi-kondisi lingkungan belajar, kegiatan pelayanan kapada siswa oleh guru, merupakan proses penyuluhan secara kreatif.
  • 26. Program supervisi kurikulum meliputi. • Tujuan untuk menghasilkan berbagai program kurikuler, seperti : program pengajaran, pembinaan kemampuan profesional, program khusus. • Berfungsi melaksanakan pembinaan kepemimpinan, pembinaan dan peningkatan kemampuan guru, dan pengawasan. • Ruang lingkup meliputi aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan pengajaran, pengelolaan sekolah, pembinaan dan peningkatan guru dan staf lainya. • Opersionalisasi program, dilaksanakan sesuai dengan tujuan, fungsi dan ruang lingkup program supervisi kurikulum.
  • 27. Pemantauan Kurikulum Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem pengumpulan dan penerimaan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan secara sangkil dan mangkus melalui langkah-langkah yang tepat. Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah : •Pemantauaan berdasarkan multi indikator. •Pelaksanaan secara sangkil dan mangkus. •Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus dilapangan. •Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya
  • 28. Tujuan pemantauan kurikulum. Secara umum pemantauan kurikulum bertujuan untuk mempercepat pengumpulan dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam mengatasi permasalahan pemantauan kurikulum. Aspek yang dipantau meliputi : indikator input : target populasi, peserta diklat, tenaga pengajar atau pelatih, media pengajaran. Prosedur penilaiaan : bimbingan kepada peserta, dan indikator output, meliputi : jumlah lulusan; kualitas kemampaun lulusan; produk benda atau barang.
  • 29. Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara : • Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan-laporan tertulis yang telah diterima sebelumnya. • Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas kelembaga yang sedang melaksanakan kurikulum. • Pertemuan melalui wahana komunikasi sosial yang ada.
  • 30. Penilaian Kurikulum Penilaian kurikulum meliputi tujaun sebagai berikut : •Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah. •Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulum disekolah, efektivitas pelaksanaan kurikulum, efektivitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaiaan dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikulum baik positif maupun negatif.
  • 31. Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi : • Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum. • Pemahaman buku kurikulum. • Pelaksanaan kurikulum sekolah. • Pemanfaatan sarana penunjang.
  • 32. Sistem Perbaikan Kurikulum Pendekatan sistem pendidikan untuk pernbaikan kurikulum harus memenuhi beberapa ciri, yakni : •Perbaikan adalah masukan utama dan akan mempengaruhi para guru, para siswa dan para administrator. •Perbaikan menuntut kerjasama yang ekstensif dikalangan individu-individu, departemen dan sekolah. •Perbaikian mengandung komplikasi-komplikasi logistik. •Perbaikan mengandung kepada indentifikasi kebutuhan. •Perbaikan menuntut perencanaan awal yang signifikan dan waktu bagi pengembangan material dan perlengkapan. •Perbaikan harus mengadakan berbagai komponen.
  • 33. Pendekatan sistem ini harus logis dan rasional, artinya mudah diterima dalam rangka melaksanakan program pendidikan. Kesalahan atau kekeliruan sering terjadi, misalnya : Melaksanakan model untuk mencapai tujuan- tujuan berdasarkan nilai-nilai yang berkontradiksi. Fragementasi otoritas yang bertanggung jawab dalam melaksanakan model
  • 34. Kurang jelasnya prosedur pembuatan keputusan Pelembagaan pendekatan sistem pendidikan betitik tolak dari kunci keputusan, yakni keputusan tentang model sistem pendekatan yang mana akan dipergunakan oleh suatu sekolah atau daerah mana dalam memperbaiki kurikulum. Dalam hal ini ada 4 model sistem pendekatan yakni : • Model yang berdasarkan pada sekolah (school based model). • Model yang brdasarkan pada budget (the budget based model) • Model yang berdasarkan evaluasi (the budget based model) • Model yang berdasarkan kantor pusat ( the central office based model)
  • 35. Nama : Ipin Setiawan Kelas : 2A