1. MARI BELAJAR
BISNIS
Pendidikan Kewirausahaan untuk
Sekolah Menengah Kejuruan dan
Lembaga Pelatihan Kejuruan dan Teknis
MODUL 6
Bagaimana Mengelola
Sebuah Usaha?
2. MARI BELAJAR BISNIS
Hak cipta @International Training Centre, ILO 1996
Publikasi ini dilindungi hak cipta sesuai Protokol 2 Konvensi tentang Hak Cipta Internasional. Permohonan wewenang
untuk menggandakan, menerjemahkan atau menyadur sebagian atau seluruh materinya harus dikirim ke International
Training Centre, ILO. Permohonan dapat diajukan ke pusat pelatihan ini. Meskipun demikian, penggandaan kutipan-
kutipan singkat dapat dilakukan tanpa harus memperoleh izin, dengan syarat sumbernya harus disebutkan.
Mengetahui tentang Bisnis
ISBN 92-0949-342-9
Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996
Edisi kedua tahun 2000
Edisi ketiga 2002
Edisi keempat 2004
Edisi yang direvisi 2005
Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO yang sesuai dengan aturan
PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International
Training Centre mengenai status hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang batas-
batas negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam artikel, penelitian
maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung jawab dari masing-masing penulisnya, dan
penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk persetujuan dari International Training Centre atas pendapat-pendapat
yang disampaikan didalamnya.
Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training Centre dapat diperoleh di alamat
berikut ini:
Publications
International Training Centre, ILO
Viale Maestri del Lavoro 10
10127, Turin, Italy
Tel: +39 11 693-6693
Fax: +39 11 693-6352
E-mail: MDP@itcilo.it
http://www.itcilo.it/english/publications/index.htm
2
3. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6
Bagaimana Mengelola Sebuah
Usaha?
ALOKASI WAKTU : 16 jam
Tujuan modul:
Peserta memahami prosedur yang diperlukan untuk mengelola
sebuah usaha
Cakupan Modul:
Halaman
1. Memilih pasar yang sesuai 4
2. Memilih lokasi usaha 26
3. Bentuk Legal Kepemilikan Bisnis 36
4. Dana yang dibutuhkan untuk memulai Usaha 44
5. Memperoleh Dana untuk memulai Usaha 53
6. Menjalankan Usaha 69
3
4. MARI BELAJAR BISNIS
I TOPIK 1: Memilih Pasar Yang Sesuai
II ALOKASI WAKTU: 2 jam
III TUJUAN:
• Peserta memahami prosedur mengidentifikasi pasar yang sesuai untuk suatu bisnis.
IV DASAR PEMIKIRAN:
• Sebuah usaha akan mempunyai peluang besar untuk berhasil apabila didasari pada barang
atau jasa yang akan dibeli konsumen dalam jumlah yang cukup besar untuk menghasilkan
laba. Dengan kata lain, untuk menjalankan usaha yang berhasil dan menguntungkan,
harus ada pasar dengan permintaan yang memadai terhadap barang dan jasa tersebut.
• Banyak kegagalan usaha kecil yang jika dilacak bersumber pada masalah penentuan
jenis barang dan pasar. Antusiasme seorang calon wirausaha sering menyebabkan ia
melupakan konsep bisnis yang paling mendasar: "Tujuan utama bisnis adalah memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen". Sebelum mulai mengoperasikan suatu usaha, kita
perlu menentukan apakah sudah ada pasar untuk barang atau jasa tertentu.
• Tujuan dari topik ini adalah untuk membahas elemen-elemen pasar dan mengidentifikasi
karakteristik yang perlu diketahui tentang konsumen yang ada di sebuah pasar. Penelitian
pasar akan memberikan jawaban sampai seberapa besar seorang wirausaha dapat
mengambil pangsa pasar dari produk atau jasa yang akan ditawarkan. Hal ini sangat
penting khususnya ketika seorang wirausaha merencanakan untuk memulai bisnis, karena
semua keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan akan ruang usaha, peralatan
dan bahan material atau barang jadi yang dibeli, pegawai yang akan diangkat dan lain-
lainnya, tergantung pada perkiraan realistis tentang pasar di mana usaha tersebut akan
ditawarkan.
V KEGIATAN:
1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Adakan diskusi dalam kelas tentang 11 pertanyaan
yang ada di lembar TRANSPARANSI 1. Sebagai pertanyaan terakhir, tanyalah: "Mengapa
seorang wirausaha perlu memiliki pemahaman yang luas mengenai kebutuhan
konsumen sebelum memulai bisnis mereka?"
2. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 lalu bahas jawaban-jawaban yang diberikan atas kelima
pertanyaan tersebut. Bagilah peserta pelatihan menjadi beberapa kelompok dan mintalah
mereka mengidentifikasi "5 Pertanyaan (5 W’s)" tentang pasar untuk usaha seperti bengkel
mobil, toko roti, toko pakaian, toko biasa, toko buku, dan toko penjual barang-barang
kerajinan tangan. Mintalah setiap kelompok memberikan laporan tentang hasil temuan
mereka kepada peserta lain di kelas tersebut.
3. Gunakan LEMBAR KERJA 1 sebagai contoh seseorang yang memulai usaha tanpa
melakukan penelitian pasar. Mintalah peserta membahas pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
1. Mengapa usaha bahan bangunan Frans Koy gagal?
2. Apa yang seharusnya dilakukan Frans Koy sebelum memulai usahanya?
4. Berdasarkan studi kasus Frans Koy, tekankan tentang perlunya melakukan penelitian pasar
sebelum memulai suatu usaha. Mintalah peserta membaca HAND¬OUT 2 dan 3 sebagai
dasar untuk mengadakan diskusi.
4
5. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
5. Diskusikan HANDOUT 4, 5, 6 dengan para peserta dan jelaskan mengapa perencanaan
penjualan itu penting, dan beberapa kemungkinan tentang strategi penjualan.
6. Bagikan LEMBAR KERJA 2 dan bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok. Mintalah
mereka melakukan perencanaan penjualan berdasarkan survei pasar yang digambarkan
dalam Lembar Kerja. Kemudian minta mereka mempresentasikan rencana penjualan
mereka dan mendiskusikan hasil kerja mereka.
5
6. MARI BELAJAR BISNIS
MODUL 6: Topik 1
HANDOUT 1
Informasi Tentang Pasar
1. Apakah pasar itu?
Untuk sebuah usaha, pasar adalah seluruh orang yang ada di sebuah wilayah geografis tertentu
yang membutuhkan barang atau jasa, serta bersedia dan mampu membelinya. Setiap usaha
menjual beberapa jenis barang atau jasa untuk masyarakat. Calon konsumen dapat
digambarkan sebagai:
a. Orang yang membutuhkan atau menginginkan barang atau jasa.
b. Orang yang mampu membeli barang atau jasa.
c. Orang yang ingin membeli barang atau jasa.
Kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada. Jika ada beberapa pesaing yang melayani
pasar yang sama, maka kita perlu mengetahui apakah pasar tersebut cukup besar untuk
menerima usaha baru. Kita juga perlu mengetahui seberapa besar perbedaan antara barang
atau jasa tersebut dengan barang atau jasa para pesaing.
2. Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon konsumen?
a. Mengenal konsumen: pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok pembeli berskala
besar atau beberapa karakteristik tertentu seperti berdasarkan usia, jenis kelamin, status
perkawinan dan keluarga, pekerjaan, penghasilan dan trend masing-masing karateristik
tersebut.
b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen: dengan membagi pasar menjadi beberapa
kelompok, seorang wirausaha dapat dengan mudah mengetahui barang atau jasa apa
yang diinginkan atau dibutuhkan masing-masing kelompok.
c. Mengetahui di mana konsumen melakukan pembelian: seorang wirausaha perlu
mengetahui di mana konsumen yang ada di pasar mereka melakukan pembelian dan
menentukan faktor-faktor apa saja yang membuat mereka beralih dan membeli dari tempat
lain.
d. Mengetahui kapan konsumen melakukan pembelian: dengan mengetahui frekuensi
konsumen melakukan pembelian (setiap hari, setiap minggu, bulan, tahun atau kadang-
kadang), seorang wirausaha dapat menetapkan jam kerja yang sesuai, kapan harus
memasang iklan dan berapa jumlah barang yang akan dijual pada saat-saat tertentu
sepanjang tahun tersebut.
e. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian: dengan mengetahui cara konsumen
membayar barang dan jasa, seorang wirausaha dapat menentukan kebijakan menjual
secara kredit dan penetapan harga yang sesuai untuk bisnis tersebut.
3. Di mana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?
Informasi tentang konsumen dapat diperoleh dari asosiasi-asosiasi dagang atau pengusaha
(publikasi), KADIN (kamar dagang dan industri), Departemen Pemerintah (Dinas Perdagangan
Daerah), koran dan majalah, dan dengan melakukan penelitian sendiri, yaitu dengan
mengadakan survei pasar di masyarakat setempat.
6
7. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
4. Apakah konsep pemasaran itu?
Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan para pemilik usaha kecil adalah memahami dan
menyusun program-program pemasaran untuk menjual barang dan jasa mereka. Program-
program pemasaran modern biasanya disusun berdasarkan “konsep pemasaran” dan kinerja
pemasaran di mana pemilik usaha perlu memfokuskan upaya-upaya mereka untuk
mengidentifikasi, memenuhi, serta menindak-lanjuti kebutuhan para konsumen – yang semua
ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Pemasaran didasarkan pada fakta bahwa: (a)
semua kebijakan dan kegiatan usaha perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
dan (b) volume penjualan yang menguntungkan lebih baik dari volume penjualan yang besar.
Ketika menerapkan konsep pemasaran ini, usaha kecil perlu:
a. mengetahui kebutuhan konsumen mereka (penelitian pasar);
b. menganalisis keunggulan kompetitif mereka (strategi pemasaran);
c. memilih pasar-pasar mana yang akan dilayani (target pemasaran); dan
d. mengetahui cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar tersebut (marketing mix).
5. Apakah penelitian pasar itu?
Penelitian pasar berskala kecil yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
konsumen dan/atau calon konsumen, dapat membantu seorang wirausaha memahami masalah
dan ketidak-puasan para konsumen serta apa yang dibutuhkan seorang wirausaha untuk
mengatasi masalah itu, atau barang dan jasa baru apa yang dapat ditawarkan dengan sukses.
Penelitian pasar juga diperlukan untuk mengidentifikasikan kecenderungan masyarakat yang
dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan laba. Kecenderungan masyarakat, perkembangan
hukum, dan kondisi perekonomian setempat perlu dipantau agar dapat mengidentifikasi masalah
dan peluang yang ada. Di samping itu, kegiatan yang dilakukan pesaing juga perlu dipantau;
pesaing dapat saja bergabung atau meninggalkan pasar tersebut. Sebagai contoh, kita perlu
mengetahui strategi--strategi yang diterapkan para pesaing, yaitu bagaimana cara mereka
bersaing?
6. Apakah strategi pemasaran itu?
Strategi pemasaran mencakup upaya mengidentifikasi kelompok-kelompok konsumen (target
pasar) yang dapat dilayani usaha kecil dengan cara yang lebih baik dari pesaing, serta upaya
untuk membuat tawaran produk, harga, distribusi, promosi serta layanan untuk target pasar
melalui pengelolaan bauran pemasaran (marketing mix). Idealnya, strategi ini harus bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak dapat dipenuhi di pasar tersebut dan yang
merepresentasikan kemungkinan skala usaha dan laba yang memadai. Tentu saja usaha kecil
tidak dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Untuk itu, mereka harus mampu
menganalisis pasar dan kemampuannya sendiri agar dapat difokuskan pada pasar yang
ditargetkannya.
7. Apakah target pasar itu?
Pemilik usaha kecil punya sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan pemasaran.
Memfokuskan upaya-upaya pemasaran mereka pada satu atau dua segmen pasar yang utama
merupakan basis dari target pemasaran mereka. Cara-cara utama untuk menggolongkan pasar
adalah:
a. Pembagian secara geografis: melayani kebutuhan konsumen di wilayah geografis tertentu
(misalnya, toko di sebelah mungkin memasang iklan hanya untuk mereka yang tinggal
dalam radius satu setengah kilometer dari toko tersebut).
b. Pembagian menurut konsumen: mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang
kemungkinan besar akan membeli barang tersebut sebelum mencoba menarik perhatian
konsumen baru.
7
8. MARI BELAJAR BISNIS
8. Apakah Bauran Pemasaran itu?
Bauran Pemasaran digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilik usaha dapat
menggabungkan keempat bidang berikut ini menjadi satu program pemasaran yang bersifat
menyeluruh.
a. Barang atau Jasa (Produk): strategi produk yang efektif untuk usaha kecil mencakup
konsentrasi pada sedikit jenis barang atau jasa, mengembangkan barang atau jasa yang
sangat khusus, atau menyediakan paket barang atau jasa yang memiliki sejumlah layanan
yang berbeda.
b. Promosi: bidang pemasaran ini mencakup pemasangan iklan, keahlian menjual, dan
kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Secara umum, keahlian menjual adalah hal yang wajib
dilakukan untuk usaha kecil karena kemampuan mereka yang terbatas untuk memasang
iklan secara besar--besaran.
c. Tempat/Distribusi (Place): produsen dan pedagang grosir harus menentukan cara yang
tepat untuk mendistribusikan barang-barang mereka. Umumnya, produsen berskala kecil
bekerja melalui distributor atau agen yang sudah mapan. Pedagang eceran berskala kecil
perlu mempertimbangkan faktor biaya dan arus barang sebagai dua faktor penting dalam
memilih lokasi bisnis. Dengan kata lain, lokasi yang tidak terlalu mahal dan biaya pengiriman
arus barang yang rendah, berarti mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk iklan supaya
dapat meningkatkan arus barang.
d. Harga (Price): menentukan besarnya harga dan/atau kebijakan harga (termasuk pemberian
kredit) merupakan faktor penting yang mempengaruhi total penghasilan. Secara umum,
harga yang lebih tinggi berarti volume yang rendah dan demikian pula sebaliknya. Namun,
usaha kecil sering menerapkan harga yang lebih tinggi karena mereka menawarkan layanan
yang bersifat pribadi.
Sifat barang/jasa juga penting dalam menentukan lokasi. Apabila sebagian besar pembelian
dilakukan untuk membeli barang-barang ringan (misalnya soda atau permen), maka dibutuhkan
arus barang dan kelayakan yang sangat tinggi. Di sisi lain, lokasi kurang penting untuk barang/
jasa yang dicari sendiri oleh konsumen (misalnya barang-barang pasokan untuk hotel).
9. Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?
Setelah menentukan program pemasaran, pemilik usaha perlu mengevaluasi keputusan-
-keputusan mereka. Standar kinerja perlu ditetapkan agar hasilnya dapat dievaluasi berdasarkan
standar-standar tersebut. Data yang tepat tentang norma industri dan kinerja di masa lalu
merupakan dasar untuk membandingkan kinerja saat ini. Pemilik usaha perlu mengevaluasi
kinerja pemasaran mereka minimal tiga bulan sekali.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang penting:
Apakah bisnis telah berjalan seoptimal mungkin untuk berorientasi pada konsumen?
Apakah pegawai sudah memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen dan konsumen
sudah merasa puas dan ingin kembali lagi?
Bisakah konsumen mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan harga bersaing?
10. Bagaimana cara menganalisis kelayakan barang atau jasa?
Konsumen membeli barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi mereka dan bukan untuk mencari
untung. Konsumen membeli untuk memuaskan diri mereka atau untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan keluarga mereka. Konsumen membeli barang atau jasa karena mereka ingin
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsumen termotivasi untuk membeli atas dasar dua
alasan pokok berikut ini:
Alasan emosional: gengsi dalam hal penampilan diri, pencapaian sosial, ambisi, kebersihan,
hiburan, dan banyak waktu senggang.
Kebutuhan rasional: daya tahan, kegunaan ekonomis, harga ekonomis, praktis,
pengoperasiannya efisien, dan kegunaannya dapat diandalkan.
8
9. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
Para psikolog menyatakan, perilaku konsumen dalam membeli pertama-tama dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan pokok tertentu. Kebutuhan-kebutuhan yang sangat pokok ini
mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Mereka yang hanya memiliki sumber
daya keuangan yang sedikit membutuhkan barang dan jasa yang terbaik sesuai dengan uang
yang mereka miliki. Terbaik dalam hal jumlahnya, kualitas, dan dapat diandalkan.
Banyak konsumen tidak mau mengakui bahwa barang dan jasa yang mereka beli adalah untuk
memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun sebagian besar ahli jiwa percaya bahwa
gengsi dalam hal penampilan pribadi adalah motif untuk membeli yang bersifat emosional.
Biasanya, motif-motif tertentu lebih rasional dibandingkan dengan motif-motif yang lain.
Dikarenakan masyarakat menganggap diri mereka sebagai individu yang rasional, mereka
cenderung memberi alasan mengapa mereka melakukan pembelian dengan cara yang sangat
logis. Untuk mencapai sukses dalam memasarkan barang atau jasa, seorang wirausaha
perlu mengetahui apa motif konsumen membeli barang atau jasa tersebut.
11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?
Pasar konsumen tengah mengalami perubahan secara konstan. Sebagian besar faktor berikut
ini telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan perilaku konsumen selama beberapa
tahun belakangan ini.
Perubahan populasi, seperti perubahan distribusi pendapatan berdasarkan usia, termasuk
peningkatan daya beli secara keseluruhan dan jumlah uang yang digunakan untuk membeli
“barang-barang mewah”:
Perubahan gaya hidup dan perilaku.
Persentase tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi.
Waktu senggang yang lebih banyak.
Maraknya pembelian secara kredit.
Meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah dan atas dan tenaga kerja terampil.
Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi secara keseluruhan.
Tingkat inflasi yang tinggi.
Perubahan teknologi (telepon seluler/handphone).
Seorang wirausaha perlu mengamati perubahan-perubahan perilaku konsumen ini. Seorang
wirausaha mungkin perlu mengubah atau memperbaiki kebijakan dan prosedur pemasaran
mereka. Meramalkan perubahan pasar adalah tugas yang sangat penting tetapi sulit dilakukan.
Informasi tentang pasar harus dikumpulkan dan dianalisis secara terus-menerus.
9
10. MARI BELAJAR BISNIS
MODUL 6: Topik 1
TRANSPARANSI 1
Pertanyaan-Pertanyaan
Yang Terkait Dengan Informasi Pasar
1. Apakah pasar itu?
2. Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha
tentang calon konsumen?
3. Di mana kita dapat memperoleh informasi
tentang konsumen?
4. Apakah konsep pemasaran itu?
5. Apakah penelitian pasar itu?
6. Apakah strategi pemasaran itu?
7. Apakah target pemasaran itu?
8. Apakah bauran pemasaran itu?
9. Bagaimana cara mengevaluasi kinerja
pemasaran?
10. Bagaimana cara menganalisis kelayakan
barang atau jasa?
11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pasar konsumen?
10
11. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 1
TRANSPARANSI 2
Lima Kata Tanya Tentang Pasar (5 W)
"Lima kata tanya (5 W)"
adalah kerangka acuan yang
dapat digunakan seorang wirausaha untuk
mengumpulkan data tentang potensi pasar agar
lebih memahami dan memprediksi perilaku para
pembeli.
Ingat : ada lima kata tanya (yaitu Siapa / Who,
Apa /What, Kapan / When, Di mana / Where
dan Mengapa / Why) yang memiliki faktor dan
elemen tertentu untuk setiap kata tanya tersebut.
11
12. MARI BELAJAR BISNIS
Pertanyaan Faktor Elemen
1. Siapa Konsumen saya ? Demografis Populasi: jumlah,
(Who) pertumbuhan, penurunan,
pergerakan (keluar masuk),
usia (rata-rata,
kecenderungan), status
perkawinan (jumlah,
kecenderungan)
Pendidikan: jumlah sekolah
(semua level), tingkat
pendidikan (rata-rata,
kecenderungan).
Struktur keluarga: jumlah,
komposisi, kecenderungan.
Perekonomian: tingkat
penghasilan individu,
kepemilikan (lahan, tempat
tinggal, mobil, modal).
Perumahan: usia, permulaan,
pola kepemilikan, jumlah unit
yang disewakan,
kecenderungan.
2. Apa yang mereka Barang atau jasa Penelitian pasar (formal)
butuhkan? (What) Observasi secara informal.
Siklus bisnis
3. Kapan mereka membeli? Waktu
Siklus barang
(When)
Siklus konsumen
4. Dimana mereka membeli? Pasar
Lokasi
(Where) Tenaga kerja anda
Transportasi
Lokasi yang cocok (factor-
faktor pribadi)
5. Mengapa mereka membeli? Permintaan yang Minat masyarakat
(Why) efektif
Daya beli masyarakat
Kebiasaan dan
kecenderungan untuk
membeli
12
13. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 1
HANDOUT 1
Mengenali Pesaing Anda
Menganalisa Persaingan
Dalam membuka usaha baru, kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada, namun kita
tidak perlu mengambil risiko bila kompetisi yang ada terlalu keras. Lebih baik kita memilih jenis
usaha lain apabila persaingan yang ada sudah terlalu tajam. Anda harus mengenal pesaing maupun
konsumen Anda. Hasil usaha akan dicapai setelah mengalahkan pesaing anda. Cara terbaik
melakukannya adalah dengan mengetahui siapa pesaing Anda dan sistem pengoperasian mereka.
Sayangnya, banyak wirausaha yang tidak pernah berupaya mengetahui pesaing mereka sampai
segala sesuatunya sudah menjadi bubur. Untuk mengetahui pesaing mereka, langkah-langkah ini
perlu diambil oleh para wirausaha.
Langkah 1: Mengidentifikasi pesaing Anda
A. Pesaing Langsung: buatlah daftar semua pesaing Anda berdasarkan nama, alamat dan jenis
usaha mereka.
B. Pesaing Tak Langsung: buatlah daftar nama, alamat dan jenis usaha semua perusahaan yang
menyediakan barang dan/atau jasa, walaupun tidak persis sama, yang dapat digunakan sebagai
pengganti barang dan/atau jasa yang Anda tawarkan.
Langkah 2: Menganalisis usaha yang baru berdiri dan yang gagal
A. Buatlah daftar usaha yang sudah berdiri selama dua tahun terakhir.
B. Buatlah daftar usaha yang gulung tikar selama dua tahun terakhir.
C. Analisis alasan di balik kegagalan usaha tersebut selama dua tahun terakhir ini. Faktor atau
serangkaian faktor apa yang menciptakan optimisme bisnis-bisnis baru yang sukses? Faktor
atau serangkaian faktor apa yang ada dalam usaha yang gagal?
Langkah 3: Menganalisis usaha yang sudah ada
A. Perkirakan total penjualan dan laba setiap pesaing Anda.
B. Nilailah pesaing Anda dalam hal harga, mutu barang atau jasa, fasilitas, promosi dan penjualan.
Berapa harga yang mereka tawarkan? Bagaimana mutu barang dagangan mereka? Berapa
besar biaya yang mereka gunakan untuk memasang iklan?
Layanan ekstra apa saja yang mereka tawarkan? Apakah kondisi penjualan mereka bersifat
fleksibel? Apakah kantor mereka berlokasi di daerah yang mahal, sedang atau murah?
Apakah proses dan peralatan produksi mereka tergolong modern? Apakah pekerja mereka
sudah sangat terlatih? Apakah pekerja mereka diberi upah yang tinggi?
C. Perhatikan apakah ada kaitan antara perusahaan-perusahaan yang sukses dengan sistem
pengoperasian yang mereka terapkan? Yaitu, apakah perusahaan-perusahaan itu memiliki
kesamaan dalam metoda penetapan harga, penjualan dan/atau produksi? Analisis yang
menyeluruh terhadap metoda-metoda pengoperasian berdasarkan total penjualan dan laba
perusahaan mereka, akan menghasilkan informasi penting.
13
14. MARI BELAJAR BISNIS
Langkah 4: Membandingkan pengelolaan bisnis yang Anda usulkan dengan pesaing Anda
A. Sebutkan keunggulan barang dan/atau jasa Anda dalam hal harga, kinerja, mutu, daya tahan,
dan visibilitasnya bila dibandingkan dengan pesaing Anda.
B. Jelaskan mengapa metoda pengoperasian bisnis Anda akan lebih berhasil bila dibandingkan
dengan pesaing Anda.
C. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang sama dengan usaha yang lain, maka Anda perlu
menjelaskan mengapa:
1. Potensi pasar cukup besar untuk membantu Anda dan perusahaan-perusahaan lain secara
menguntungkan; atau
2. Pasar tidak dapat membantu semua pesaing, namun bisnis Anda akan menjadi bisnis yang
lebih efisien dan/atau efektif.
D. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang berbeda dari pesaing, maka Anda perlu menjelaskan
mengapa perusahaan lain tidak menggunakan cara ini. Apakah bisnis-bisnis lain tidak mengetahui
peluang ini? Atau apakah mereka sudah mengetahui hal yang belum Anda ketahui?
14
15. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 2
LEMBAR KERJA 1
Usaha Bahan Bangunan "Frans Koy"
Frans Koy adalah seorang guru muda yang tinggal di sebuah kota kecil. Setelah pindah ke kota itu,
Frans Koy bergaul dengan banyak orang karena ia memang suka bergaul dan sering ikut dalam
kegiatan-kegiatan masyarakat di kota itu. Frans Koy ingin memperoleh uang lebih dan untuk itu, ia
ingin membuka suatu usaha. Istrinya mendorong Frans untuk mencoba cara lain yang dapat
menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari sekadar mengajar.
Frans Koy mendengar melalui seorang temannya bahwa ada stok bahan bangunan yang dijual di
kota lain. Pemilik toko bahan bangunan tersebut telah meninggal dunia. Dengan berbekal uang Rp
20 juta, Frans Koy ingin membeli beberapa bahan bangunan. Sambil melihat kemungkinan-
kemungkinan yang ada di kotanya, ia lalu menyewa sebuah toko kosong yang terletak di antara
dua toko eceran. Salah satu toko ini adalah toko pakan hewan, sedangkan toko yang satu lagi
adalah toko bahan bangunan yang sudah lama berdiri dan dimiliki oleh seorang wirausaha separoh
baya yang pintar. Walaupun seorang bankir setempat telah menyarankan Frans Koy agar tidak
meninggalkan pekerjaannya sebagai guru, ia berkeras untuk tetap meninggalkan pekerjaannya
dan mengambil tabungannya sebesarnya Rp 50 juta dan mulai menjalankan bisnis bahan
bangunannya.
Wirausaha lain di kota itu merasa toko bahan bangunan baru itu tidak akan mampu meraih sukses.
Salah seorang pengecer lokal mengatakan bahwa kota kecil itu tidak mampu menyediakan pasar
yang cukup untuk dua toko bahan bangunan.
Setelah membuka tokonya, Frans Koy memasang papan promosi di jendela tokonya: "Buka dari
jam 6 pagi sampai 10 malam. Juga dapat dihubungi di luar jam kerja:" Frans Koy mengira dengan
cara seperti ini ia dapat bersaing dengan toko bahan bangunan yang sudah berdiri lama di sebelah
tokonya.
Selama hari kerja, toko bahan bangunan Frans Koy adalah satu-satunya toko di kota itu yang tetap
buka sesudah jam 6 sore. Jam kerja toko Frans Koy lama, namun tidak menghasilkan banyak
penjualan.
Konsumen yang tertarik pada Frans Koy hanya segelintir orang yang menggunakan fasilitas kredit
untuk membeli barang dari toko baru tersebut dan bukan membayar tunai. Tak lama kemudian
Frans Koy mendapati stok barangnya menipis, namun ia tidak punya uang untuk membeli stok
baru, dan ia tidak dapat meminjam uang agar bisnisnya tetap bertahan.
Akibat persaingannya dengan toko bahan bangunan lama yang terletak di sebelahnya, bisnis Frans
Koy hanya mampu bertahan selama delapan belas bulan. Tidak pernah ada peluang untuk meraih
sukses. Pasar untuk barang-barang bahan bangunan di kota itu terlalu kecil untuk mendukung dua
toko bahan bangunan. Bahkan manajer terbaik sekalipun tidak mampu membuat toko Frans Koy
sukses. Ia menyesal karena tidak meneliti segala sesuatunya lebih seksama sebelum mulai
menjalankan bisnis tersebut. Mungkin gaji guru tidak terlalu buruk.
Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy gagal?
2. Apa yang seharusnya dilakukan Frans Koy sebelum memulai bisnisnya?
15
16. MARI BELAJAR BISNIS
MODUL 6: Topik 1
HANDOUT 2
Mengadakan Penelitian Pasar
Anda mungkin memiliki barang atau jasa yang sangat cocok untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Namun salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis adalah mengetahui apakah ada
cukup konsumen yang bersedia membeli barang atau jasa Anda secara teratur. Harga barang atau
jasa tersebut harus dapat menghasilkan margin keuntungan yang memadai, agar bisnis Anda dapat
terus bertahan atau bahkan lebih berkembang lagi.
Sebelum menanamkan modal untuk usaha, Anda perlu mengetahui apakah ada pasar yang belum
terpenuhi kebutuhannya.
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu dijawab untuk mengetahui apakah pesaing Anda sedang
beroperasi di bidang usaha yang Anda usulkan.
Apakah pasar sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang memungkinkan hadirnya
sebuah usaha baru?
Saat pasar sedang mengalami penurunan, bagaimana Anda dapat merebut pangsa pasar dari
pesaing Anda?
Seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa Anda dengan apa yang dimiliki pesaing
Anda?
Apakah Anda sudah mengetahui segmen pasar mana yang perlu dilayani?
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan survei pasar
Pelaksanaan survei pasar melibatkan langkah-langkah berikut ini:
1. Menetapkan tujuan diadakannya survei pasar dan informasi apa yang diperlukan.
2. Menyusun informasi rinci tentang survei pasar misalnya:
Sumber informasi
Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian tersebut
Metodologi yang akan diterapkan untuk mengumpulkan informasi
Menyusun rencana aksi
3. Memilih sampel dan menetapkan kontak serta kunjungan apa yang perlu dilakukan.
4. Menyusun kuesioner dan rencana untuk mengadakan wawancara survei.
5. Mengumpulkan dan menganalisis data.
6. Menyusun laporan tentang hasil temuan.
Bagi seorang wirausaha baru, masalah besar yang akan mereka hadapi dalam mengadakan survei
pasar adalah mereka tidak mengetahui sumber dan kontak tertentu untuk memperoleh informasi.
16
17. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
Sumber Informasi
Sumber informasi dapat dibagi menjadi:
1. Sumber Data Primer: informasi yang berasal dari hasil kontak dengan mereka yang terlibat
langsung dalam kegiatan terkait. Untuk survei barang-barang perabotan, misalnya, informasi
yang diperoleh dari para produsen atau pedagang grosir perabotan akan menjadi sumber data
yang utama.
2. Sumber Data Sekunder: data yang sudah ada dan dapat digunakan dalam investigasi. Informasi
ini mungkin tidak dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dari asosiasi
dagang/produsen atau data-data yang sudah dipublikasikan.
Petunjuk Mengadakan Survei Pasar
Petunjuk-petunjuk berikut ini dapat digunakan untuk membantu seorang wirausaha mengadakan
survei pasar secara efektif dan sistematis.
Prasangka yang bersifat pribadi dapat menimbulkan faktor yang negatif dalam mengumpulkan
informasi dari berbagai pihak.
Bersikaplah sabar dan teguh dalam mengumpulkan informasi selama survei berlangsung.
Jangan berikan informasi kepada orang lain.
Catatlah informasi segera setelah Anda mengunjungi seseorang. Hindari menulis atau melihat
kertas-kertas Anda saat mewawancarai seseorang.
Urutan pertanyaan, keterlibatan, dan komitmen untuk memperoleh informasi adalah faktor-
faktor penting dalam mencapai survei pasar yang berhasil.
Cara terbaik mendekati pesaing Anda adalah dengan mengunjungi mereka sebagai calon
konsumen. Anda dapat menunjukkan minat Anda untuk membantu menjual produk-produk
mereka.
Setelah survei selesai dilaksanakan, laporan rinci tentang hasil temuan Anda perlu disusun dalam
bentuk tulisan. Laporan tentang survei pasar ini dapat membantu Anda menilai kelayakan pemasaran
produk Anda. Laporan ini juga dapat dijadikan dokumen yang penting untuk meyakinkan lembaga-
lembaga keuangan tentang pemahaman Anda mengenai pasar tersebut.
17
18. MARI BELAJAR BISNIS
MODUL 6: Topik 1
HANDOUT 3
Menyusun Rencana Penjualan
Bagian yang penting dalam laporan penelitian pasar adalah menyusun rencana penjualan. Seorang
wirausaha harus punya bayangan atau gambaran nyata tentang berapa banyak produk atau jasa
yang dapat dijual dalam jangka pendek. Untuk itu, berdasarkan temuan survei pasar ia menyiapkan
rencana penjualan bulanan secara umum untuk 12 bulan ke depan. Bila usaha tersebut menawarkan
beberapa produk atau pelayanan dengan harga beragam, perkiraan ini harus dibuat untuk masing-
masing produk atau layanan secara tersendiri. Namun, seorang penjual eceran atau seorang penjual
grosir dengan produk berjumlah besar akan membuat rencana penjualan untuk kelompok-kelompok
utama produk dengan suatu harga rata-rata.
Suatu rencana penjualan memiliki tiga elemen: kuantitas produk yang harus terjual, harga produk
dan jumlah harga dikalikan kuantitas, dan harga dari turnover. Turn¬over adalah jumlah yang diterima
usaha tersebut dari penjualan selama satu bulan (turnover bulanan) atau selama satu tahun (turnover
tahunan), atau jumlah barang/jasa yang paling laku terjual dan paling sering dibeli oleh pelanggan.
Rencana Penjualan Perusahaan XYZ
Tahun …………..
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Produk1
Harga/Unit
Turnover
Rencana penjualan juga mencerminkan variasi musiman dalam bisnis, misalnya suatu restoran di
pantai akan mendapatkan lebih banyak konsumen di musim kemarau daripada musim hujan, atau
suatu toko penjahit yang menjual seragam sekolah akan menjual produknya paling banyak ketika
tahun ajaran baru dimulai.
Dari rencana penjualan, seorang wirausaha akan mengetahui kapan ia membutuhkan bahan mentah
atau barang dan berapa uang yang ia harapkan untuk didapatkan setiap bulannya. Seorang
wirausaha yang sudah lama melakukan bisnis akan memahami dari pengalamannya bagaimana
bisnis berjalan sepanjang tahun. Namun, suatu survei pasar harus dilakukan secara teratur, terutama
ketika rencana penjualan tidak tercapai atau sang wirausaha akan mengembangkan bisnisnya dan
menawarkan produk baru.
Seseorang yang akan memulai bisnis baru harus benar-benar memperhatikan survei pasar karena
ia harus mengetahui dengan pasti bahwa produk atau jasa tersebut dapat terjual dalam jumlah dan
dengan harga yang ditetapkan.
18
19. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
Ingat :
Kelangsungan usaha tersebut bergantung pada penjualan.
Penjualan hanya dapat diperkirakan sampai tingkat tertentu, bahkan sesudah melakukan
penghitungan dengan baik.
Ketepatan penghitungan tergantung kualitas data yang digunakan.
Informasi yang disediakan oleh peneliti pasar tidak selalu tepat, jadi beberapa skenario yang
berbeda harus diperhitungkan dalam perencanaan.
Sikap pemain lain dan masuknya pemain baru dalam pasar tetap menjadi risiko setiap usaha.
Pengaruh-pengaruh semacam itu sangat sulit untuk dihitung/diteliti, namun sangat penting
dalam suksesnya suatu usaha.
Dengan kalkulasi yang baik/penelitian pasar seorang wirausaha dapat mengurangi risiko memulai
suatu usaha. Namun, memulai suatu usaha akan selalu menjadi suatu risiko karena tidak semua
pengaruh dapat diperkirakan.
Contoh Pembuatan Rencana Penjualan
Sembari sekolah di sebuah SMK, Amirall Ghaprank menjalankan bisnis pembibitan dan penjualan
Anggrek di Batu, Malang, Jawa Timur. Hasil penjualannya selama ini sangat memuaskan karena di
samping Batu sebagai daerah tujuan wisata, kondisi geografis daerah itu sangat mendukung,
sehingga risiko pembibitan dan kerugian bisa dihindari.
Harga penjualan “anggrek bulan” sebesar Rp 50.000 per buah, dan “anggrek panda” sebesar Rp
100.000. Berdasarkan penjualan tahun sebelumnya, Ghaprank membuat dua skenario:
Sebanyak 50.000 buah bunga “anggrek bulan” dan pangsa pasar Ghaprank sebesar 10 persen
Sebanyak 40.000 buah bunga “anggrek panda” dan pangsa pasar Ghaprank sebesar 5 persen.
Sedangkan kecenderungan penjualan dapat diperkirakan sebagai berikut :
Jenis Anggrek Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Anggrek Bulan 15% 9% 10% 2% 8% 6% 6% 10% 6% 4% 2% 22%
Anggrek Panda 20% 7% 8% 5% 8% 5% 6% 8% 6% 3% 5% 19%
Dengan toleransi kesalahan/margin error 10% (Optimistis +10%, dan Pesimistis -10%), rencana
penjualan dan turnover usaha Ghaprank dapat diuraikan sebagai berikut :
19
20. RENCANA PENJUALAN
20
DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 10%
MARI BELAJAR BISNIS
Anggrek Bulan
Market Share : 10% X 50.000 = 5.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag t Sep Okt Nov Des Jumlah
Deskripsi
15% 9% 10% 2% 8% 6% 6% 10% 6% 4% 2% 22% 100%
Penjualan 750 450 500 100 400 300 300 500 300 200 100 1,100 5.000
Harga/unit 5.00 0 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
Turn over yang
diharap kan 3.750 .000 2.250 .000 2.500 .000 500 .000 2.000 .000 1.500 .000 1.500 .000 2.500 .000 1.500 .000 1.000 .000 500 .000 5.500 .000 25,000,000
-10% margin error 3.375 .000 2.025 .000 2.250 .000 450 .000 1.800 .000 1.350 .000 1.350 .000 2.250 .000 1.350 .000 900 .000 450 .000 4.950 .000 22,500,000
+10% margin error 4.125 .000 2.475 .000 2.750 .000 550 .000 2.200 .000 1.650 .000 1.650 .000 2.750 .000 1.650 .000 1.100 .000 550 .000 6.050 .000 27,500,00 0
Anggrek Panda
Market Share : 5% X 40.000 = 2.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag t Sep Okt Nov Des Jumlah
Deskripsi
20% 7% 8% 5% 8% 5% 6% 8% 6% 3% 5% 19% 100%
Penjualan 400 140 160 100 160 100 120 160 120 60 100 380 2.000
Harga/unit 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000
Turnover yang
4.000 .000 1.400 .000 1.600 .000 1.000 .000 1.600 .000 1.000 .000 1.200 .000 1.600 .000 1.200 .000 600 .000 1.000 .000 3.800 .000 20 .000 .000
diharap kan
- 10% margin error 3.600 .000 1.260 .000 1.440 .000 900 .000 1.440 .000 900 .000 1.080 .000 1.440 .000 1.080 .000 540 .000 900 .000 3.420 .000 18 .000 .000
+ 10% margin mrror 4.400 .000 1.540 .000 1.760 .000 1.100 .000 1.760 .000 1.100 .000 1.320 .000 1.760 .000 1.320 .000 660 .000 1.100 .000 4.180 .000 22 .000 .00 0
Perkiraan Turnover tahunan dapat dihitung sebagai berikut :
Turnover Anggrek Bulan 22.500.000 s.d 27.500.000
Turnover Anggrek Panda 18.000.000 s.d 22.000.000
Turnover Keseluruhan 40.500.000 s.d 49.500.000
Jadi perkiraan penjualan / rencana penjualan untuk tahun depan berkisar Rp 40 500.000 sampai Rp 49 .500.000 per tahun
.
21. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 1
LEMBAR KERJA 2
Mengembangkan Rencana Penjualan
Hendra baru saja lulus dari lembaga pelatihan kejuruan. Di sana, ia belajar menjahit. Temannya, Ika,
bekerja sebagai pramuniaga di sebuah butik. Dengan berbekal kemampuan penjualan dan
pengalaman bisnis Ika, serta keterampilan teknis Hendra, mereka merasa bisa menjadi suatu tim
yang bagus untuk membuka sebuah toko jahit. Keduanya sedang mempertimbangkan bekerja
mandiri sebagai pilihan karier, bukan hanya karena mereka sudah mengambil kelas pelatihan
kewirausahaan, namun juga karena mereka menemukan suatu kesempatan yang baik: sebuah
sekolah baru akan dibuka di daerah pinggiran kota berukuran sedang yang sedang berkembang
pesat, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu kota. Karena mereka berdua tinggal di kota
tersebut sebelum pelatihan, mereka mengetahui bisnis-bisnis lokal dan situasi di sana dengan cukup
baik dan mereka menyadari bahwa pada saat ini belum ada toko seragam di pinggiran kota tersebut,
sementara seragam merupakan suatu keharusan di tiap sekolah.
Karena peluang tersebut, mereka sangat tertarik untuk memeriksa apakah ada pasar yang sesuai
untuk membuka suatu toko baru.
Gagasan bisnis mereka adalah membeli seragam yang diproduksi secara massal di pabrik di ibukota,
menyesuaikan seragam ini dengan kebutuhan sekolah tersebut, dan menjualnya di toko mereka
sendiri. Mereka mau menjual seragam ini dalam suatu paket yang akan mencakup semua yang
dibutuhkan: jaket, celana panjang/rok, kemeja, kaus kaki, sepatu, dasi, dan lain-lain. Dengan
mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh pesaing mereka, mereka telah menghitung bahwa
harga dari setiap paket seragam adalah Rp 500.000 (untuk laki-laki dan perempuan).
Sekolah tersebut baru-baru ini mengumumkan prasyarat untuk seragam. Ika dan Hendra sudah
mencoba memproduksi seragam tersebut sesuai dengan prasyarat dan telah menunjukkan produk
mereka kepada pejabat sekolah yang bertanggung jawab perihal seragam. Pejabat tersebut cukup
puas dengan hasil kerja mereka dan berjanji untuk mengikutsertakan bisnis Ika dan Hendra dalam
daftar toko yang direkomendasikan sekolah yang akan dibagikan kepada orang tua.
Walaupun situasi ini nampaknya menjanjikan, Ika dan Hendra memutuskan untuk melakukan
penelitian pasar dengan dibantu oleh seorang konsultan bisnis untuk melihat apakah ada pasar
yang sesuai untuk memulai suatu usaha. Penelitian mereka menghasilkan informasi sebagai berikut.
Ada tiga toko lain di kota tersebut yang juga menawarkan seragam dan dapat dimasukkan juga ke
dalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah. Dibanding dengan toko-toko lain itu, Ika dan
Hendra melihat keuntungan kompetitif bisnis mereka sebagai berikut:
Lokasi: Mereka mengharapkan bahwa keuntungan pertama mereka adalah lokasi. Tidak ada
toko lain di pinggiran kota tersebut dan dalam radius 3 km dari sekolah.
Toko Serba Ada: Tidak ada toko lain yang menawarkan seragam dan sepatu yang disyaratkan
sekolah baru tersebut dalam satu paket. Namun demikian, begitu toko Ika dan Hendra dan
sekolah baru tersebut dibuka, toko-toko lain kemungkinan akan cepat beradaptasi dengan
situasi baru tersebut.
21
22. MARI BELAJAR BISNIS
Harga dan Kompetisi: Ika dan Hendra berpikir bahwa mereka bisa memberikan harga bersaing
dengan para saingan mereka dengan harga Rp 500.000 tersebut. Namun mereka harus
mempertimbangkan bahwa saingan mereka mungkin akan dapat mengurangi harga karena
kompetisi yang semakin tinggi. Jadi Hendra dan Ika mencari tahu di mana dan dengan harga
berapa para saingan mereka membeli bahan bakunya. Kompetisi dalam bisnis seragam sekolah/
permak tidak begitu tinggi karena konsumen nampaknya lebih menyukai toko-toko yang
berlokasi dekat sekolah atau ke rumah mereka. Hendra dan Ika berasumsi bahwa pemilik toko
lain di kota tersebut cukup puas dengan pangsa pasar (market shares) mereka karena mereka
sedikit sekali melakukan kegiatan pemasaran dan periklanan. Semua toko tersebut telah
melakukan bisnis selama beberapa tahun, menawarkan harga yang mirip, dan melayani sekolah
yang lain. Namun sebagaimana yang telah ditunjukkan penelitian mereka, satu pesaing mungkin
dapat menawarkan harga yang lebih rendah, karena ia membeli bahan bakunya lebih murah
dari Hendra dan Ika, tapi ia berlokasi cukup jauh dari sekolah, sekitar 7 km dan menggunakan
kain berkualitas rendah. Sejauh ini, tidak ada bisnis lain yang nampaknya menyadari peluang
tersebut.
Sekolah Dasar baru di pinggiran kota itu akan mulai dengan 250 murid. Perkiraan resmi dari
pemerintah menyatakan bahwa selama 4 tahun pertama sekolah itu secara bertahap akan
meningkatkan jumlah muridnya menjadi 1.000 dan kemudian akan tetap pada tingkat itu. Setiap
murid yang masuk ke sekolah tersebut akan membeli seragam baru.
Melalui survei berbasis kuesioner, Ika dan Hendra dapat mengumpulkan informasi lebih banyak
tentang konsumen potensial mereka. Mereka melakukan pengumpulan pendapat dari orang tua
250 murid di pinggiran kota itu yang akan mulai belajar di sekolah baru tersebut. Hasilnya
menunjukkan bahwa 70 persen dari orang tua anak-anak ini menyukai gagasan paket seragam
dengan harga Rp 500.000 yang cukup kompetitif dari toko yang dekat dan mereka akan
mempertimbangkan untuk membelinya. Sekitar 20 persen menyatakan bahwa mereka belum
memikirkan untuk membeli seragam sekolah. Sisanya menjawab bahwa mereka akan mencari
harga yang paling murah dan rela melakukan perjalanan yang jauh untuk menghemat uang.
Lebih jauh lagi melalui wawancara dengan pemilik toko di kota-kota lain yang menjual paket seragam
dan juga dengan menggunakan data statistik, Ika dan Hendra dapat menghitung berapa seragam
sekolah yang biasanya dibeli. Setidaknya satu paket seragam diperlukan setiap tahunnya untuk
setiap anak karena anak-anak usia SD cepat sekali tumbuh. Kira-kira separuh dari para pemilik
toko yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka memperhitungkan satu seragam per anak
per tahun, sementara separuh lagi lebih optimistis dan menyatakan mereka biasanya
memperhitungkan angka rata-rata 1,5 paket seragam untuk setiap anak SD. Melalui data statistik,
Ika dan Hendra dapat memperkirakan distribusi penjualan paket seragam selama satu tahun (Lihat
Tabel 1).
Sebagai tambahan, mereka menerima angka-angka yang menarik dari asosiasi penjahit, yang baru
saja dipublikasikan. Asosiasi tersebut memperkirakan bahwa untuk tiap 100 penduduk, ada rata-
rata 8 permintaan permak pakaian. Sementara harga rata-rata permak pakaian yang digunakan
oleh asosiasi tersebut adalah Rp 30.000.
Daerah dimana toko Hendra dan Ika akan dibuka memiliki populasi sekitar 8.000 penduduk. Asosiasi
tersebut juga memberikan angka rata-rata distribusi penjualan pelayanan permak setiap tahunnya.
ini juga terdapat dalam tabel 1.
Karena survei tersebut dilakukan dari sampel representatif dan data statistik, sehingga tidak akan
mencerminkan semua variasi kemungkinan yang akan terjadi, maka diperkirakan ada kemungkinan
salah 10 persen dari semua angka yang disediakan.
22
23. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
Penjualan Rata-Rata Seragam / Pelayanan Permak Pakaian Selama Satu Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Seragam 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5%
Bisnis Permak 8% 8% 10% 8% 8% 11% 6% 8% 6% 9% 7% 11%
Kerjakan :
1. Buatlah perkiraan penjualan bagi bisnis Ika dan Hendra (penjualan paket seragam dan permak
pakaian) dengan angka-angka yang sudah diberikan. Apakah Anda dapat membuat
perencanaan penjualan yang optimistis dan yang lebih pesimistis untuk tahun pertama bisnis
tersebut.
2. Apakah kesulitan utama bisnis mereka? Apakah keadaan-keadaan lain yang mungkin
mempengaruhi penjualan mereka yang tidak bisa dihitung dan tetap menjadi risiko. Bagaimana
turnover yang diharapkan untuk didapatkan selama 4 tahun pertama bisnis mereka?
23
24. RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 70% BISNIS SERAGAM DAN SATU PAKET
24
SERAGAM DIJUAL KEPADA SATU MURID
Turnover per tahun: Rp 87.500.000 (-10% margin error: Rp 78.750.000; +10% margin error: Rp 96.250.000)
MARI BELAJAR BISNIS
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AG T SEP OKT NOV DES JUMLAH
Persen 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5%
Turnover yang 8.750.000 1.750.000 7.875.000 1.750.000 1.750.000 11.365.000 35.000.000 8.750.000 2.625.000 1.750.000 1.750.000 4.375.000 87.500.000
diharapkan
-10% margin error 7.875.000 1.575.000 7.087.500 1.575.000 1.575.000 10.237.500 31.500.000 7.875.000 2.362.500 1.575.000 1.575.000 3.937.500 78. 750.000
+10% margin error 9.625.000 1.925.000 9.112.500 1.925.000 1.925.000 12.512.500 38.500.000 9.625.000 2.887.500 1.925.000 1.925.000 4.812.500 96.250.000
RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 90% DAN 1,5 SERAGAM PER MURID
Skenario sangat optimistis memperkitakan 20% orang tua yang belum terpikir untuk membeli seragam sekolah akan memutuskan untuk membeli di toko Hendra dan Ika.
Terlebih lagi, menurut “pemilik toko yang optimistis”, penjualan 1,5 seragam dapat diasumsikan, sehingga penjualan berikut mungkin akan dicapai:
Turnover Tahunan: Rp 151.875.000 (-10% margin error : Rp 185.625.000; +10% margin error: Rp 168.750.000 )
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH
Persen 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5%
Turnover yang 16.875.000 3.375.000 15.187.500 3.375.000 3.375.000 21.937.500 67.500.000 16.875.000 5.062.500 3.375.000 3.375.000 8.437.500 168.750.000
diharapkan
-10% margin error 15.187.500 3.037.500 13.668.750 3.037.500 3.037.500 19.743.750 60.750.000 15.187.500 4.556.250 3.037.500 3.037.500 7.593.750 151.875.000
+10% margin error 18.562.500 3.712.500 16.706.250 3.712.500 3.712.500 24.131.250 74.250.000 18.562.500 5.568.750 3.712.500 3.712.500 9.281.250 185.625.000
PELAYANAN PERMAK
Turnover Tahunan: Rp 19.200.000 (-10% margin error Rp 17.280.000; +10% margin error Rp 21.120.000)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH
Persen 9% 8% 9% 8% 9% 8% 8% 6% 8% 8% 9% 10%
Turnover yang 1.728 .000 1.536 .000 1.728 .000 1.536 .000 1.728 .000 1.536 .000 1.536 .000 1.152 .000 1.536 .000 1.536 .000 1.728 .000 1.920 .000 19 .200 . 000
diharapkan
- 10 % margin er ror 1.555 .200 1.382 .400 1.555 .200 1.382 .400 1.555 .200 1.382 .400 1.382 .400 1.036 .800 1.382 .400 1.382 .400 1.555 .200 1.728 .000 17 .280 . 000
+10 % margin error 1.900 .800 1.689 .600 1.900 .800 1.689 .600 1.900 .800 1.689 .600 1.689 .600 1.267 .200 1.689 .600 1.689 .600 1.900 .800 2.120 .000 21 .120 . 000
25. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
Perkiraan turnover tahunan untuk tahun pertama
Perkiraan penjualan tahunan bagi bisnis dengan asumsi 70% pangsa pasar dan 1 paket seragam
dijual per murid (tahun pertama)
Turnover: Rp 78.750.000-96.250.000
Bisnis Permak: Rp 17.280.000-21.120.000
Turnover Total: Rp 96.030.000-117.370.000
Perkiraan penjualan tahunan untuk bisnis dengan asumsi 90% pangsa pasar dan 1,5 paket seragam
dijual per murid (tahun pertama)
Turnover: Rp 151.800.000-168.750.000
Bisnis Permak: Rp 17.280.000-21.120.000
Turnover Total: Rp 169.080.000-189.870.000
Penjualan Seragam
Selama empat tahun, turnover tahunan bisnis seragam Hendra dan Ika nampaknya akan meningkat
dengan kuat karena jumlah siswa di sekolah meningkat setiap tahunnya. Bila dihitung berdasarkan
turnover tahun pertama, turnover tahunan bisnis seragam pada tahun ke empat diperkirakan menjadi
4 kali lebih tinggi.
25
26. MARI BELAJAR BISNIS
I TOPIK 2: Memilih Lokasi
II ALOKASI WAKTU: 2 jam
III TUJUAN:
• Peserta dapat mengidentifikasi faktor-faktor utama apa saja yang perlu dipertimbangkan
ketika memilih lokasi bisnis.
IV DASAR PEMIKIRAN:
• Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting yang akan menentukan
keberhasilan atau kegagalan sebuah usaha kecil dan itu merupakan salah satu fokus
utama seorang wirausaha. Dalam banyak kasus, seorang wirausaha hanya melihat papan
tanda yang menunjukkan lokasi bisnis terdekat yang kosong.
• Peserta harus mengetahui informasi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam memilih lokasi bisnis. Perlu diingat bahwa lokasi yang bagus
bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan, dan lokasi yang buruk bisa membuat
usaha, yang terencana dengan baik sekalipun, gulung tikar. Ada dua faktor utama dalam
memilih lokasi bisnis:
• Memilih komunitas tertentu dan
• Memilih tempat khusus di komunitas tersebut.
V KEGIATAN:
1. Mintalah peserta membaca HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk membahas
faktor-faktor umum yang penting dalam memilih lokasi bisnis.
2. Bila waktu masih ada, mintalah peserta berlatih memberi respon secara verbal (diskusi di
dalam kelas) atau menulis laporan pendek untuk mempertahankan atau menolak
pernyataan berikut ini: Lokasi tidak penting karena orang bersedia pergi jauh untuk
membeli barang atau jasa yang sangat mereka butuhkan.
3. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 2. Gunakan TRANSPARANSI
2 untuk membahas faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi tertentu.
4. Mintalah peserta membaca LEMBAR KERJA 1. Bentuklah peserta menjadi beberapa
kelompok kecil untuk membahas pertanyaan: “Lokasi mana yang anda anggap terbaik
dari segi bisnis. Embong atau Susan? Mengapa?” Adakan diskusi di dalam kelas untuk
membahas tanggapan mereka.
5. Berikan tugas kepada peserta sebagai pekerjaan rumah.
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok memilih salah satu kegiatan bisnis yang akan dijalankan (bengkel las,
toko bahan makanan, bengkel sepeda motor, salon kecantikan, dll).
Mintalah kelompok mengadakan penelitian di lingkungan mereka untuk menentukan
lokasi mana yang terbaik untuk bisnis tersebut.
Mintalah masing-masing kelompok menyampaikan hasil temuan mereka di dalam kelas.
Kelompok tersebut harus menyebutkan faktor positif dan negatif dari lokasi tersebut.
26
27. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 2
HANDOUT 1
Menentukan Lokasi Usaha
Memilih lokasi usaha adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
atau kegagalan usaha kecil. Dalam banyak hal, seorang wirausaha kecil hanya melihat papan tanda
yang menunjukkan lokasi bisnis terdekat yang kosong. Untuk meningkatkan peluang sukses,
pertimbangan dan penelitian perlu dilakukan dalam memilih lokasi. Perlu diingat bahwa lokasi yang
baik bisa membuat usaha kecil mampu bertahan, tapi lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang
terencana baik sekalipun bisa gulung tikar.
Analisis tentang lokasi merupakan proses terus menerus yang dilakukan sepanjang kehidupan usaha
tersebut. Beberapa faktor seperti perubahan masyarakat, perubahan kebiasaan konsumen dalam
membeli sesuatu, metode transportasi baru, dan arah pertumbuhan masyarakat, dapat memberi
dampak yang merugikan bagi kecocokan lokasi usaha. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi
bisnis, yaitu:
(1) Memilih komunitas tertentu. dan
(2) Memilih lokasi tertentu di dalam komunitas tersebut.
Pentingnya Lokasi Usaha
Bagi beberapa jenis usaha, lokasi merupakan faktor yang lebih penting dibanding usaha lain. Toko-
toko eceran dan penyedia jasa membutuhkan lokasi yang tepat. Di samping itu, toko pakaian,
binatu dan pusat-pusat layanan semuanya tergantung pada besarnya lalu lintas konsumen untuk
dapat terus beroperasi. Jenis-jenis usaha ini harus berlokasi di dekat konsumen agar berhasil.
Sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa yang lain serta sebagian besar bisnis grosir, lokasi bukanlah
faktor yang penting dalam menarik konsumen. Toko eceran yang menjual barang-barang berbiaya
tinggi seperti furnitur dan peralatan rumah tangga perlu menarik perhatian konsumen. Perusahaan
penyedia jasa seperti kantor akuntansi dan perpajakan serta bisnis grosir dapat ditempatkan di
lokasi yang “terpencil” namun tetap mendapatkan hasil penjualan yang tinggi. Konsumen akan
meluangkan waktu untuk mencari barang atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis-bisnis tersebut.
Manufaktur, konstruksi, dan beberapa jasa lainnya tidak perlu menarik konsumen melalui lokasi
kantor mereka. Jenis-jenis perusahaan ini dapat memperoleh konsumen melalui penjualan pribadi
atau iklan. Lokasi bisnis-bisnis ini dapat dipilih berdasarkan biaya, dampak lingkungan, atau pasokan
bahan mentah.
Perekonomian, masyarakat dan kompetisi adalah faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan
ketika memilih lokasi bisnis. Faktor-faktor ini juga dapat membantu seorang wirausaha untuk
memilih kota yang sesuai untuk lokasi bisnis.
27
28. MARI BELAJAR BISNIS
Faktor-faktor Umum dalam Memilih Lokasi Usaha
Perekonomian
Masalah utama dalam memilih lingkungan masyarakat di mana kita akan membuka usaha kecil
adalah basis perekonomian masyarakat tersebut. Mengapa mereka tinggal di daerah itu? Bagaimana
standar kehidupan mereka? Mengapa bisnis-bisnis lain berlokasi di daerah tersebut? Penelitian
perlu dilakukan tentang industri-industri yang ada di daerah itu. Apakah 80 persen masyarakat di
sana bekerja di salah satu industri atau bisnis-bisnis lain yang ada di sana? Atau apakah mereka
menjalankan berbagai jenis usaha? Apakah industri berjalan secara sehat di daerah tersebut? Apakah
kegiatan bisnis di lingkungan masyarakat tersebut bersifat musiman? Apakah perusahaan keluar
masuk dalam lingkungan masyarakat tersebut? Anda perlu meneliti dampak jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini terhadap bisnis anda.
Jumlah penghasilan masyarakat di suatu daerah akan menentukan tingkat permintaan akan barang
dan jasa. Oleh karena itu, seorang wirausaha perlu mengumpulkan informasi tentang penghasilan
di daerah yang mereka pilih. Pertanyaan-pertanyaan khusus mencakup: seberapa besar rata-rata
penghasilan keluarga? Bagaimana tingkat penghasilan di daerah tersebut (rendah, menengah, atau
tinggi)? Bagaimana kecenderungan pekerjaan/ pengangguran di sana? Faktor-faktor ekonomi yang
penting lainnya adalah jalan raya dan akses ke kereta api.
Penduduk
Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang akan menjadi
konsumen mereka. Sebagai contoh, jika Anda tertarik membuka sebuah toko kaset, maka Anda
perlu mengetahui di mana ada jumlah penduduk yang paling banyak remajanya karena mereka
adalah golongan masyarakat yang akan membeli banyak kaset. Faktor-faktor penduduk lainnya
antara lain adalah seberapa mapan daerah tersebut? Apakah masyarakat di sana keluar masuk
secara regular? Apakah penduduk di sana sedang mengalami suatu perkembangan atau
kemunduran? Jika daerah tersebut berkembang pesat, maka kemungkinan besar jumlah keluarga
muda di sana juga sangat besar. Semua faktor ini perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi
bisnis.
Persaingan
Anda perlu mempelajari pesaing Anda dengan mengumpulkan informasi tentang keunggulan dan
kelemahan mereka. Anda perlu mengetahui berapa banyak saingan Anda dan di mana saja lokasi
mereka. Anda juga harus mengetahui berapa banyak usaha yang serupa dengan bisnis Anda atau
bisnis yang sudah gulung tikar selama dua tahun terakhir ini. Persaingan tak langsung dalam bisnis
yang menyediakan jenis barang dan jasa yang serupa juga perlu dipelajari.
Ada tiga kondisi yang menguntungkan dalam membuka perusahaan baru. Pertama, tidak ada pesaing
di daerah tersebut. Kedua, bisnis pesaing dikelola dengan buruk. Ketiga, semakin banyak permintaan
konsumen akan produk Anda.
Faktor-faktor lokasi utama yang akan dikaji untuk setiap jenis bisnis mencakup: ketentuan sewa-
beli, persaingan, lahan parkir, dan biaya pengoperasian di lokasi tersebut. Di samping faktor-faktor
utama ini, ada beberapa pertanyaan khusus yang juga perlu dijawab. Tergantung apakah Anda
sedang merencanakan untuk membuka toko eceran, pabrik, bisnis grosir, atau layanan jasa.
28
29. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
Lokasi Menurut Jenis Usaha
Perusahaan Eceran
Fasilitas parkir dan akses ke jalan utama menjadi masalah yang penting bagi sebagian besar pengecer.
Toko eceran di pusat-pusat perbelanjaan punya masalah parkir yang minim. Pengecer perlu
mempertimbangkan jenis-jenis usaha yang ada di tempat tersebut. Sebagai contoh, beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa toko pakaian tidak boleh terletak di sebelah bengkel.
Jumlah orang yang lalu lalang di sebuah lokasi bisnis juga penting bagi seorang pengecer. Sebagai
contoh, pengecer perlu bertanya, “apakah pejalan kaki yang melewati lokasi ini sedang menuju
angkutan umum atau bioskop setempat? Orang-orang yang sedang bergegas ke sebuah bioskop
kemungkinan besar tidak akan berhenti untuk membeli sesuatu.
Perusahaan grosir
Perusahaan grosir membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar lalu menjual produk tersebut ke
pengecer dalam jumlah yang lebih kecil. Ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih lokasi grosiran. Salah satu faktor tersebut adalah tersedianya layanan transportasi yang
baik, termasuk kereta api dan jalan raya. Sedangkan faktor utama lainnya adalah fasilitas-fasilitas
tetap seperti gedung, perlengkapan tak bergerak dan sarana umum. Tanpa berbagai fasilitas ini,
pedagang grosir mungkin tidak dapat memelihara persediaannya agar tetap besar untuk memenuhi
kebutuhan para konsumen. Sebagian besar kota besar punya undang-undang penetapan zona
yang membatasi lokasi untuk perusahaan grosir. Undang-undang ini perlu diketahui. Perusahaan
grosir juga harus berada sedekat mungkin dengan konsumen mereka.
Perusahaan Jasa
Berlokasi di dekat pusat perbelanjaan yang besar biasanya dianggap ideal untuk perusahaan penyedia
jasa. Namun servis TV, binatu, dokter gigi, servis sepatu atau fasilitas perawatan anak tidak perlu
berlokasi di tempat-tempat yang membutuhkan biaya sewa yang tinggi. Konsumen mau pergi jauh
mencari jasa yang baik. Tempat-tempat ini bisa terletak di lokasi yang sedikit °terpencil”. Tapi, di
antara perusahaan jasa, ada perbedaan penting dalam soal lokasi yang lebih baik. Sebagai contoh,
binatu yang terletak di dekat toko bahan makanan dan apotek biasanya merupakan pilihan yang
tepat. Namun, lokasi tersebut mungkin tidak cocok untuk dokter gigi yang tidak membutuhkan lalu
lintas yang padat dan tingkat kenyamanan yang dibutuhkan binatu.
Perusahaan Manufaktur
Tempat yang cocok untuk pabrik berbeda dengan perusahaan pengecer, pedagang grosir dan
perusahaan jasa. Sewaktu akan membuka pabrik, periksalah fasilitas transportasi serta jarak dari
bahan baku. Lokasi yang dekat dengan konsumen, fasilitas yang tepat, dan undang-undang tentang
penetapan zona adalah faktor-faktor yang penting. Sambil mempelajari faktor-faktor umum dan
khusus dari lokasi bisnis, pertimbangkan kebutuhan lokasi di masa mendatang maupun sekarang.
Prosedur Pemilihan Lokasi Khusus
Prosedur-prosedur berikut ini direkomendasikan sewaktu memilih lokasi usaha:
1. Buatlah daftar faktor-faktor yang anda anggap “perlu” dipertimbangkan sewaktu memilih
lokasi usaha. Buatlah juga daftar faktor-faktor yang “diinginkan” namun tidak penting.
29
30. MARI BELAJAR BISNIS
2. Carilah semua lokasi yang mungkin cocok dengan daftar faktor-faktor Anda di lingkungan
masyarakat tersebut.
3. Kunjungi lokasi-lokasi tersebut untuk memperoleh gambaran tentang keadaannya secara
umum dan coretlah lokasi-lokasi yang ternyata tidak cocok dengan kebutuhan Anda. Kurangi
jumlahnya hingga 2 atau 3 lokasi yang tampak cocok.
4. Kunjungi lagi lokasi-lokasi tersebut dan gunakan daftar periksa (checklist) untuk membandingkan
lokasi-lokasi tersebut dengan faktor-faktor yang telah Anda identifikasi. Pertimbangkan faktor-
faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan bisnis Anda.
5. Kembalilah ke lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan malam untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kecocokan masing-masing lokasi tersebut.
6. Hitunglah lalu lintas di setiap lokasi. Hitunglah jumlah mobil dan pejalan kaki yang melewati
masing-masing lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu untuk menghitung jumlah calon
konsumen.
7. Mintalah pendapat konsultan yang berpengalaman dan masyarakat bisnis di daerah tersebut
untuk membantu Anda memutuskan satu lokasi yang paling cocok.
8. Analisisi semua fakta dan pendapat yang telah Anda kumpulkan sebelum mengambil
keputusan akhir yang terkait dengan lokasi bisnis Anda.
30
31. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 2
TRANSPARANSI 1
Pentingnya Lokasi Usaha
1. Mengapa lokasi penting untuk keberhasilan usaha?
2. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi:
a. Memilih lingkungan masyarakat tertentu
b. Memilih lokasi tertentu di lingkungan masyarakat tersebut.
3. Mengapa lokasi lebih penting untuk sebagian usaha ketimbang
bisnis lainnya?
4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih
lokasi :
a. Perekonomian
b. Penduduk
c. Persaingan
5. Faktor-faktor lokasi berdasarkan jenis bisnis
a. Perusahaan eceran
b. Perusahaan grosir
c. Perusahaan jasa
d. Perusahaan manufaktur
31
32. MARI BELAJAR BISNIS
MODUL 6: Topik 2
TRANSPARANSI 2
Memilih Lokasi Khusus
• Buatlah daftar faktor-faktor lokasi "penting"
dan "diinginkan".
• Masukkan tempat-tempat potensial yang
cocok dengan faktor-faktor lokasi.
• Kunjungi lokasi-lokasi tersebut, dan pilih 2
atau 3 lokasi terbaik.
• Bandingkan lokasi dengan faktor-faktor lokasi
yang "penting" dan "diinginkan".
• Kunjungi lokasi-lokasi tersebut beberapa kali
sepanjang siang dan malam, lalu hitunglah
lalu lintas yang ada.
• Mintalah bantuan dari masyarakat bisnis dan
konsultan berpengalaman.
• Analisis semua fakta dan pendapat.
• Buatlah keputusan akhir tentang lokasi usaha.
32
33. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 2
HANDOUT 2
Pertimbangan-Pertimbangan Pemilihan
Lokasi Khusus
Lalu lintas (merupkan calon konsumen) dan kemudahan akses lebih penting bagi sebagian usaha
ketimbang bisnis yang lain. Pikirkan tentang cara melakukan penjualan ke konsumen Anda; jenis
bisnis apa yang mereka harapkan dari Anda? Apa yang sangat penting untuk mereka? Anda perlu
membandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing lokasi untuk bisnis Anda.
Anggaplah Anda sudah mengidentifikasi lokasi atau daerah perbelanjaan yang paling cocok untuk
bisnis Anda. Kini, Anda siap mulai melihat lokasi-lokasi tersebut di daerah-¬daerah ini. Perhatian
utama Anda adalah pada pola lalu lintas dan kemudahan akses konsumen ke lokasi Anda. Anda
perlu memiliki sejumlah konsumen yang baik di daerah-daerah yang Anda targetkan; tugas
selanjutnya adalah mencari lokasi terbaik di setiap daerah.
Di kawasan bisnis yang ada di pusat kota dan pinggiran kota, toko-toko eceran kecil tergantung
pada lalu lintas perdagangan yang dihasilkan toko-toko besar. Toko-toko besar dan kecil sejenisnya
perlu menarik bisnis dari lalu lintas perdagangan yang ada. Hal yang sama juga berlaku untuk restoran
dan usaha lain yang tergantung pada pembeli yang mengambil keputusan menurut kata hati mereka,
sesuai tingkat kenyamanan mereka. Jika Anda membuka salah satu dari usaha seperti ini, maka
semakin banyak dana yang Anda keluarkan untuk mendapatkan lokasi yang bagus, semakin sedikit
pula dana yang harus Anda keluarkan untuk memasang iklan.
Pelajari arus lalu lintas, khususnya di sekitar pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko besar. Catatlah
jalan-jalan satu arah, lebar jalan dan tempat parkir. Carilah kondisi lalu lintas jalan yang paling
sesuai dengan kebutuhan Anda.
Setelah mempersempit pilihan lokasi Anda, tentukan seberapa penting lalu lintas jalan untuk
keberhasilan bisnis Anda. Tergantung seberapa penting lalu lintas jalan, Anda mungkin perlu
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.
Angkutan umum mungkin penting untuk konsumen maupun pekerja. Berikan perhatian khusus
pada lokasi di dekat atau sekitar terminal angkutan umum.
Tersedianya tempat parkir adalah hal yang penting bagi mereka yang berkendaraan. Biaya dan
akses ke tempat parkir merupakan pertimbangan yang paling penting. Ingat, lokasi harus
memungkinkan konsumen berhenti dan melakukan pembelian dengan mudah. Menentukan lokasi
bisnis Anda di jalan yang sibuk tidak akan menguntungkan apabila konsumen Anda tidak dapat
memarkir mobil mereka.
Jarak dari daerah pemukiman atau daerah bisnis lainnya merupakan hal yang penting bagi sebagian
usaha.
Kemacetan lalu lintas dapat membuat sebagian orang menghindari persimpangan atau pusat
perbelanjaan. Jika lalu lintas di sekitar bisnis terlalu padat, maka penjualan akan berkurang.
Bahu jalan di mana lokasi bisnis berada mungkin merupakan hal yang penting. Penelitian yang
dilakukan terhadap lokasi-lokasi bengkel juga berlaku untuk usaha lain yang menjual barang
33
34. MARI BELAJAR BISNIS
dagangan kepada konsumen yang melewati jalan tersebut. Masyarakat ingin membeli sesuatu
dalam perjalanan ke atau dari rumah mereka. Sebagai contoh, koran dan bensin dibeli sewaktu
berangkat ke kantor, sedangkan makanan dibeli dan cucian diambil sewaktu pulang. Apabila
penjualan Anda lebih baik di siang hari, maka sediakan makanan selama jam sibuk di siang hari di
bahu jalan yang membawa lalu lintas pulang.
Lebar jalan mungkin penting. Lebar jalan menunjukkan seberapa baik jalan yang ada. Secara umum,
semakin lebar jalan, semakin baik pula lokasi tersebut. Jalan utama adalah lokasi yang lebih baik
dari jalan "kecil" karena lebih banyak calon konsumen yang mengambil jalan utama setiap harinya.
Jalan yang lebih lebar juga lebih mudah bagi konsumen. Ingat. pikirkan calon konsumen mungkin
terburu-buru: Apakah kemacetan lalu lintas akan terjadi karena mobil-mobil diparkir secara berjajar?
Daerah dari lokasi bisnis Anda mungkin merupakan hal yang penting. Lokasi di sudut jalan mungkin
akan lebih sering dilihat oleh pengguna jalan dibandingkan apabila lokasi usaha di tengah sebuah
gedung , karena lokasi di sudut lebih mudah terlihat dari persimpangan jalan. Namun, harga sewanya
biasanya lebih mahal.
Tetangga dapat membantu Anda bila Anda memilih lokasi yang tepat. Toko-toko di sekitar Anda
mungkin memasang banyak iklan untuk meningkatkan penjualan mereka. Sebagian pemilik usaha
mungkin menyisihkan sebagian dana promosi mereka untuk membiayai asosiasi merchan yang
mempromosikan daerah perbelanjaan tertentu. Untuk itu, pandai-pandailah memilih tetangga.
34
35. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 2
LEMBAR KERJA 1
Memilih Lokasi Usaha
Embong dan Susan sama-sama memiliki rencana untuk membuka usaha mereka sendiri. Mereka
membahas keputusan mereka untuk menjadi seorang wirausaha.
Embong memutuskan membuka bisnis di kota asalnya karena ia telah menetap di sana sepanjang
hidupnya dan telah mengenal sebagian besar penduduk di sana, sehingga mereka semua menyukai
Embong. Di kota tersebut sudah ada toko koperasi dan toko Teluk Bayur. Tapi Embong merasa
mampu mengoperasikan bisnisnya dengan baik. Toko Koperasi dan Teluk telah lama menjalankan
bisnis mereka. Mereka telah banyak menghasilkan penjualan.
Kota asal Embong tidak begitu besar. Banyak orang yang tinggal di sana berdagang ikan dan hasil
buruan. Sebagian dari mereka bekerja paruh waktu di lembaga-lembaga pemerintahan. Sedangkan
sebagian lagi bekerja di luar kota, terutama di lokasi-lokasi konstruksi dan pertambangan. Mereka
hanya pulang selama satu minggu atau dua minggu, empat atau lima kali setahun.
Kota asal Embong hanya dapat dijangkau oleh kapal atau pesawat. Pasokan untuk Toko Teluk dan
Koperasi dikirim ke kota itu dengan pesawat kecil selama musim kemarau. Sebagian suplai dikirim
selama musim hujan, tapi volumenya tidak banyak. Embong berpendapat kota ini mampu menerima
tiga buah toko karena penduduk kota itu cukup banyak.
Di sisi lain, Susan memutuskan mendirikan usahanya di sebuah kota kecil yang jaraknya agak jauh
dari tempat tinggalnya. Susan tidak mengenal banyak orang di kota tersebut, tapi ia tetap merasa
yakin bisnisnya akan berjalan dengan baik dan meraih sukses di sana.
Kota di mana Susan memutuskan untuk membuka tokonya sudah memiliki sebuah toko serba ada.
Itu adalah satu-satunya toko di kota tersebut. Masyarakat di kota itu banyak melakukan perburuan
dan memancing ikan dan mereka juga mempunyai beberapa lokasi kamp untuk wisatawan. Ada
sebuah pertambangan yang terletak beberapa mil dari kota kecil itu, dan banyak penduduk kota
yang bekerja dan tinggal di lokasi pertambangan tersebut selama hari kerja dan pulang ke rumah
mereka di akhir pekan. Ada juga beberapa lokasi penebangan hutan di sekitar kota tersebut. Banyak
orang bekerja sebagai penebang pohon. Kayu yang dipotong diangkut keluar pabrik menggunakan
truk yang melewati jalan yang ada di kota tersebut. Susan berpendapat bahwa karena mereka
bekerja sepanjang tahun, maka ada peluang yang lebih baik untuk memperoleh keberhasilan bisnis
di kota tersebut. la memperkirakan ada cukup orang yang dapat membuat kedua toko sibuk
sepanjang tahun. Susan berpikir bahwa dengan menawarkan jenis barang dagangan yang tepat, ia
akan meraih sukses bila ia membangun tokonya di kota ini.
Pertanyaan diskusi:
Lokasi mana yang Anda pikir terbaik dari segi bisnis. Toko Embong atau
Susan? Mengapa?
35
36. MARI BELAJAR BISNIS
I TOPIK 3: Bentuk Legal Kepemilikan
Usaha
II ALOKASI WAKTU: 2 Jam
III TUJUAN:
• Peserta latihan memahami empat jenis kepemilikan usaha serta keunggulan dan
kekurangannya.
IV DASAR PEMIKIRAN:
A. Salah satu keputusan pertama yang harus diambil pemilik usaha kecil adalah menentukan
bentuk perusahaan/kepemilikan usaha yang sah. Namun keputusan awal ini bisa jadi bukan
merupakan keputusan akhir. Di samping perkembangan usaha yang dapat mengubah
pengoperasiannya dari waktu ke waktu, kondisi keuangan dan perpajakan juga dapat
mengubah keunggulan dan kekurangan berbagai bentuk kepemilikan usaha yang sah.
B. Ada banyak sekali perusahaan resmi yang diatur dalam salah satu dari keempat bentuk
kepemilikan sah berikut ini: kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan terbatas, dan
koperasi. Peserta latihan perlu memiliki pengetahuan dasar tentang segala bentuk
kepemilikan bisnis sah yang ada serta mengetahui keunggulan dan kekurangan dari masing-
masing bentuk kepemilikan tersebut. Nasehat hukum yang sesuai perlu diperoleh sebelum
menentukan bentuk hukum mana yang akan dipilih.
C. Topik ini akan mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing dari keempat
bentuk kepemilikan usaha yang sah berdasarkan enam bidang yang terkait dengan usaha:
biaya dan prosedur hukum yang diperlukan untuk memulai usaha,
kewajiban pemilik,
kelangsungan usaha,
pengelolaan bisnis,
modal tambahan, dan
pajak.
V. KEGIATAN:
1. Minta peserta latihan membaca HANDOUT 1. Perlihatkan TRANSPARANSI 1 untuk
membahas delapan (8) pertanyaan utama tentang kepemilikan usaha. Perlihatkan
TRANSPARANSI 2 dan mintalah peserta latihan membahas keunggulan dan kekurangan
masing-masing bentuk kepemilikan bisnis yang sah tersebut. Mintalah peserta latihan
membaca informasi di LEMBAR KERJA 1. Dan mintalah mereka menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
(a) Bentuk kepemilikan usaha mana yang akan Anda pilih bila Anda Napitulu?
(b) Informasi tambahan apa yang dibutuhkan Napitulu untuk mengambil keputusan yang
tepat tentang bentuk kepemilikan sah yang paling sesuai untuk usahanya?
(c) Berikan alasan-alasan mengapa Anda memilih bentuk kepemilikan usaha tersebut ?
36
37. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 3
HANDOUT 1
Pertanyaan-Pertanyaan tentang
Bentuk Kepemilikan Usaha
1. Ada berapa pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan
terbatas, dan koperasi?
a. Hanya ada seorang pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal.
b. Ada dua orang pemilik atau lebih dalam kemitraan.
c. Perseroan terbatas adalah gabungan beberapa orang pemegang saham atau pemilik yang
diizinkan oleh pemerintah. Perseroan terbatas berwenang mengadakan transaksi bisnis
dengan cara yang sama sebagai satu kesatuan.
d. Koperasi adalah sekelompok masyarakat yang mengoperasikan sebuah usaha melalui
organisasi yang dimiliki bersama dan dijalankan secara demokratis.
2. Berapa besar biaya dan prosedur hukum untuk memulai keempat jenis kepemilikan usaha?
a. Kepemilikan Tunggal. Syarat-syaratnya adalah mengetahui (a) apakah perizinan
dibutuhkan untuk bisnis tertentu. (b) apakah perlu membayar pajak atau biaya perizinan.
Dikarenakan oleh pembatasan tertentu, kepemilikan tunggal adalah bisnis yang paling
mudah dijalankan dan biasanya biaya awalnya rendah.
b. Kemitraan. Biaya untuk rnengatur kemitraan biasanya rendah. Di samping perizinan yang
diperlukan, dianjurkan untuk menyusun secara tertulis sebuah perjanjian kemitraan yang
disebut Anggaran Dasar Kemitraan oleh pengacara yang berwenang. Anggaran Dasar
Kemitraan ini perlu mengatur ketentuan-ketentuan berikut ini:
Pembagian laba atau rugi
Kompensasi untuk setiap mitra
Distribusi aset bila kemitraan dibubarkan
Masa pengoperasian kemitraan
Tugas masing-masing mitra
c. Perseroan terbatas. Lebih sulit mendirikan sebuah perseroan terbatas ketimbang dua
jenis kepemilikan bisnis yang terdahulu, dan biasanya dana yang dibutuhkan lebih besar.
Namun, jenis kepemilikan usaha ini biasanya lebih mudah untuk memperoleh modal
tambahan. Di samping menggunakan aset perusahaan sebagai jaminan, perseroan terbatas
dapat menjual saham tambahan untuk menambah modal usahanya.
d. Koperasi. Tidak dibutuhkan biaya besar untuk mendaftarkan sebuah koperasi. Perjanjian
koperasi secara tertulis dibutuhkan dan harus dilaporkan ke pejabat pemerintah yang
berwenang.
3. Mengapa konsultasi dengan pengacara atau notaris perlu dilakukan sewaktu membuka
usaha baru?
Segala bentuk kepemilikan yang sah harus dibahas dengan pengacara atau dengan notaris
yang berkompeten sebelum diambil keputusan tentang bentuk kepemilikan bisnis yang akan
dipilih, karena :
Pengacara atau notaris perlu mengetahui informasi sebanyak mungkin tentang bisnis terkait
dan (para) pemiliknya, termasuk kondisi keuangan pribadi dari (para) pemiliknya agar dapat
memberikan rekomendasi yang tepat.
37
38. MARI BELAJAR BISNIS
Beberapa bentuk kepemilikan usaha, yaitu kemitraan dan perorangan, apabila pada suatu
hari terdapat kerugian yang besar sehingga aset perusahaan tidak mencukupi untuk
membayar, maka pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas pada harta perusahaan.
Dengan kata lain, harta pribadi akan digunakan pula untuk membayar utang tersebut
(pertanggung jawaban tidak terbatas).
Perlu ada kesepakatan dan kejelasan tentang hak atas perusahaan, dalam hal ini
pembagian keuntungan, goodwill, merek dan hal-hal lain yang akan diterima oleh masing-
masing anggota, khususnya pada bentuk kepemilikan kemitraan.
Perlu ada legalisasi tentang masa perjanjian, masa pendirian atau pembentukan usaha
khususnya pada bentuk kemitraan, serta hal-hal lain apabila suatu ketika perusahaan
harus dibubarkan.
4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat jenis kepemilikan usaha?
a. Kepemilikan tunggal. Pemiliknya bertanggung-jawab secara pribadi atas segala utang
usaha. Bila perlu, kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi sang pemilik.
b. Kemitraan. Semua anggota kemitraan bertanggung jawab penuh atas semua uutang
usaha tanpa memandang seberapa besar investasi pribadi yang mereka tanam dalam
bisnis tersebut, dan kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi. Semua
anggota kemitraan juga wajib dan bertanggung-jawab atas tindakan mitra-mitra lain yang
terkait dengan kewajiban bisnis.
c. Perseroan Terbatas. Para pemegang saham dan pemilik perusahaan hanya bertanggung-
jawab atas jumlah yang sesuai dengan jumlah investasi mereka. Sementara pemegang
saham dapat kehilangan modal yang mereka tanamkan dalam bisnis tersebut, mereka
tidak dapat dipaksa membayar utang perusahaan dengan dana tambahan yang berasal
dari dana pribadi mereka.
d. Koperasi. Setiap anggota koperasi bertanggung-jawab penuh atas utang koperasi.
5. Bagaimana kepemilikan sah dapat mempengaruhi kelangsungan usaha?
a. Kepemilikan tunggal. Bisnis dihentikan bila pemilik meninggal dunia atau sudah tidak
mampu lagi melanjutkan usahanya.
b. Kemitraan. Kemitraan dihentikan bila salah satu mitranya meninggal dunia, tidak mampu
atau mengundurkan diri, kecuali mitra-mitra usaha yang lain membeli modal mitra yang
sudah meninggal dunia, tidak mampu atau mengundurkan diri tersebut.
c. Perseroan Terbatas. Jenis perusahaan ini memiliki kelangsungan usaha yang bersifat
terpisah dan terus-menerus, dan tidak akan bubar bila ada pemegang saham yang
meninggal dunia atau sahamnya dijual ke pihak lain.
d. Koperasi. Koperasi memiliki kelangsungan usahanya sendiri.
6. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pengelolaan usaha?
a. Kepemilikan tunggal. Pemilik dapat mengoperasikan bisnisnya dengan cara yang ia
inginkan sepanjang tidak melanggar hukum. Apabila semua keputusan manajemen diambil
oleh satu orang, maka ini mungkin tidak menguntungkan.
b. Kemitraan. Dalam kemitraan yang bersifat umum, biasanya setiap mitra punya peran
yang sama dalam manajemen, kecuali jika mereka berbagi tugas di antara mereka. Dalam
hal manajemen, kombinasi antara kemampuan dan pengetahuan mereka dapat
menghasilkan keuntungan bagi kemitraan ini bila dibandingkan kepemilikan tunggal.
Namun ketidak-sepahaman dapat terjadi dalam pembagian tugas manajemen.
c. Perseroan terbatas. Ketentuan hukum harus dipatuhi secara ketat sesuai peraturan
perusahaan. Pegawai perseroan terbatas harus menyerahkan dokumen khusus. yang
disebut Anggaran Dasar Perusahaan ke pemerintah, membayar pajak awal dan iuran
dokumentasi, serta mengadakan rapat-rapat resmi untuk mengatasi berbagai hal yang
terkait dengan pengoperasian dan pengaturan bisnis.
38
39. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
d. Koperasi. Manajemen koperasi dipilih oleh para anggota koperasi.
7. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pajak ?
a. Kepemilikan tunggal. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar atas semua keuntungan
usaha.
b. Kemitraan. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar oleh semua mitra berdasarkan proporsi
keuntungan usaha milik masing-masing.
c. Perseroan terbatas. Perseroan terbatas dibebani pajak dua kali. Pertama, pajak atas
jumlah keuntungan bisnis. Kemudian pemilik juga diminta membayar pajak atas deviden
yang mungkin mereka peroleh.
d. Koperasi. Tergantung peraturan pemerintah, pajak dapat dibayar oleh koperasi.
Catatan tambahan :
Bentuk bisnis kemitraan di Indonesia, pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu CV dan Firma.
Firma adalah persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas
CV (Commanditer Vennotschap) adalah persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan nama bersama di mana di dalamnya terdapat dua macam anggota,
yaitu anggota pasif dan anggota aktif.
Anggota aktif memiliki tanggung jawab tidak terbatas sampai dengan harta pribadi, sedangkan
tanggung jawab anggota pasif hanya terbatas pada sejumlah modal yang diitanamkan. Yang
dimaksud dengan anggota aktif adalah anggota CV yang di samping menanamkan modal, juga
ikut serta secara aktif mengelola usaha tersebut. Sedangkan anggota pasif adalah anggota dari
CV yang hanya menanamkan modalnya saja. Mereka tidak ikut serta secara aktif mengelola
usaha tersebut.
39
40. MARI BELAJAR BISNIS
MODUL 6: Topik 3
TRANSPARANSI 1
Pertanyaan tentang Kepemilikan Bisnis
1. Berapa banyak pemilik dalam kepemilikan
tunggal, kemitraan, perseroan terbatas, dan
koperasi?
2. Berapa besar biaya dan prosedur hukum
untuk membuka keempat jenis kepemilikan
usaha?
3. Mengapa konsultasi dengan pengacara perlu
dilakukan sewaktu membuka usaha baru?
4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat
jenis kepemilikan usaha?
5. Bagaimana kepemilikan sah dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha?
6. Bagaimana struktur hukum dapat
mempengaruhi pengelolaan usaha?
7. Bagaimana struktur hukum dapat
mempengaruhi pajak?
8. Bagaimana struktur hukum dapat
mempengaruhi kondisi kerja?
40
41. Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?
MODUL 6: Topik 3
TRANSPARANSI 2
Keunggulan dan Kekurangan
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Usaha
BENTUKKEPEMILIKAN KEUNGGULAN KEKURANGAN
Kepemilikan Tunggal 1. Biaya murah untuk 1. Kewajiban tidak
membuka usaha terbatas
2. Peraturan sedikit 2. Kelangsungan usaha
3. Kontrol bisnis kurang
dilakukan secara 3. Sulit menambah modal
langsung 4. Bertanggung-jawab
4. Persyaratan modal atas semua keputusan
kerja ringan yang diambil
5. Keuntungan pajak
6. Pemilik menerima
semua laba
Kemitraan 1. Mudah dibentuk 1. Kewajiban tidak
2. Biaya murah untuk terbatas
membuka usaha 2. Kelangsungan usaha
3. Ada beberapa sumber kurang
modal tambahan 3. Wewenang bersama
4. Pengelolaan bersama 4. Sulit menambah modal
5. Keuntungan pajak 5. Sulit mencari mitra yang
sesuai
Perseroan Terbatas 1. Kewajiban terbatas 1. Diatur secara ketat
2. Manajemen dapat 2. Bentuk perusahaan
dispesialisasikan yang paling mahal
3. Kepemilikan dapat pengaturannya
dialihkan 3. Izin terbatas
4. Keberadaan usaha 4. Dibutuhkan
yang terus-menerus pembukuan yang luas
5. Badan usaha yang sah 5. Biaya pajak relatif
6. Keuntungan pajak tinggi karena pajak
potensial ganda (pajak
7. Mudah menambah perusahaan dan pajak
modal Pemegang saham)
41
42. MARI BELAJAR BISNIS
Koperasi 1. Sarana untuk 1. Sulit memperoleh
memperdayakan anggota koperasi yang
anggotanya memenuhi syarat
2. Saling membantu 2. Kontribusi anggota
3. Struktur organisasi untuk koperasi tidak
membantu semua seimbang
anggota 3. Wewenang bersama
4. Risiko ditanggung 4. Jumlah anggota
bersama perempuan dan laki-laki
5. Lebih mudah terkadang tidak
menambah modal seimbang
6. Kombinasi
keterampilan pribadi
42