1. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
Penjaminan Kualitas pada Implementasi Software
ERP di CV Smart Techno Nusantara
Indah Mayang Sari Dita Kurniawaty
Information System Department Information System Department
Tenth November Institute of Technology Tenth November Institute of Technology
Surabaya, Indonesia Surabaya, Indonesia
Indah09@mhs.is.its.ac.id Dita09@mhs.is.its.ac.id
Abstract—Sistem ERP II. LITERATURE REVIEW
A. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto
Keywords- ERP; Software Implementation; Agile Method;
Software Quality Assurance; CV Smart Techno Nusantara
adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi
sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya
I. INTRODUCTION sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang,
Tidak asing lagi pada era bisnis seperti saat ini waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas
pengimplementasian teknologi informasi pada proses bisnis beberapa sub-sistem yaitu sistem Financial, system Distribusi,
perusahaan yang mereka kembangkan erupakan hal yang sistem Manufaktur, sistem Maintenance dan sistem Human
penting. Hal ini dilakukan demi meningkatkan performa Resource.
perusahaan dan efisiensi sumber daya yang ada di perusahaan, Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP
dengan tujuan memperoleh profit sebesar-besarnya dengan juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang
pemakaian sumber daya manusia dan mesin seefektif optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan. Dapat kita
mungkin. Banyak software yang telah dikembangkan dan lihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu
diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan sebagai fungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang lain.
penunjang performa bisnis mereka, salah satunya adalah ERP
(Enterprise Resource planning) atau sering disebut sebagai Dinegara-negara maju yang sudah didukung oleh
Pengelolaan Sumber Daya Perusahaan. infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat
Enterprise Resource Planning (ERP) dan pendahulunya, menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala
Manufacturing Resource Planning (MRP II), memungkinkan sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya
terjadinya kemajuan yang sangat besar dalam manajemen pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga penyedian
proses-proses manufakturing. ERP juga salah satu faktor suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service)
penyumbang pada performa ekonomi Amerika yang luar biasa untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dan
pada era 1990-an. Tidak diragukan bahwa ERP adalah sebagainya.
tonggak sejarah dalam proses industri. Bagi industri yang memerlukan efisiensi dan
Secara garis besar, ERP bisa digambarkan sebagai : komputerisasi dari segi penjualan, maka ada tambahan bagi
Perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan konsep ERP yang bernama Sales Force Automation (SFA).
permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan Sistem ini merupakan suatu bagian penting dari suatu rantai
untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu pengadaan (Supply Chain) ERP. Pada dasarnya, Sales yang
kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses-proses bisnis dilengkapi dengan SFA dapat bekerja lebih efisien karena
yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan semua informasi mengenai suatu pelanggan atau produk yang
mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan; sales, dipasarkan ada di databasenya.
marketing, manufacturing, operations, logistics, purchasing, Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang
finance, new product development, dan human resources; dianggap 'best practice' proses umum yang paling layak di tiru.
sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan Misalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku
pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok di gudang dan
yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk e-commerce sebagainya. Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-
yang efektif. besarnya dari sistem ERP, maka industri kita juga haurs
Oleh karena itu, dalam paper ini untuk pengimplementasian mengikuti 'best practice process' (proses umum terbaik) yang
ERP pada perusahaan menengah ke atas, kami mengambil berlaku. Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagi
sebuah perusahaan software house bernama CV Smart Techno industri kita di Indonesia. Tantangannya misalnya, bagaimana
Nusantara yang berdomisili di Surabaya. merubah proses kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja
yang dihendaki oleh system ERP, atau, merubah sistem ERP
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
2. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
untuk menyesuaikan proses kerja kita. Proses penyesuaian itu C. COTS
sering disebut sebagai proses Implementasi. Jika dalam hvdbyucfsautas
kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja
yang cukup mendasar, maka perusahaan ini harus melakukan III. CV SMART TECHNO NUSANTARA
Business Process Reengineering (BPR) yang dapat memakan Smart Techno Nusantara merupakan sebuah perusahaan
waktu berbulan bulan. yang bergerak di bidang Teknologi Informasi khususnya dalam
Sebagai kesimpulan, sistem ERP adalah paket software pengembangan software baik tailor made, produk jadi maupun
yang sangat dibutuhkan untuk mengelola sebuah industri berupa jasa. Dalam sejarahnya, perusahaan ini didirikan oleh
secara efisien dan produktif. Secara de facto, sistem ERP tiga sekawan yang memiliki passion yang sama dalam bidang
harus menyentuh segala aspek sumber daya perusahaan yaitu pengembangan software khususnya dalam lingkup teknologi
dana, manusia, waktu, material dan kapasitas. Untuk lebih web dan mobile. Didirikan pada tahun 2009 di Surabaya
meningkatkan kemapuan Sistem ERP perlu ditambah modul diawali dengan mengembangkan sebuah software manajemen
CRM, SRM, PLM dan juga Project Management. Karena anggaran pada proyek yang diadakan oleh sebuah instansi
sistem ERP dirancang dengan suatu proses kerja 'best pemerintah di Surabaya. Hingga saat ini Smart Techno telah
practice', maka hal ini merupakan tantangan implementor ERP mengembangkan sayap di Jakarta dan Pontianak.
untuk melakukan implementasi sistem ERP di suatu
perusahaan. Perusahaan ini memiliki visi yaitu Menjadi industri kreatif
IT terbesar di Indonesia serta dikenal di dunia melalui
B. Software Quality Assurance pemuasan kebutuhan pelanggan dan menciptakan lingkungan
Penjaminan kualitas atau dalam istilahnya adalah Software kerja yang menyenangkan. Selain itu, CV Smart Techno
Quality Assurance (SQA) didefinisikan sebagai pola yang Nusantara memiliki misi yaitu Menciptakan kepuasan
terencana dan sistematis untuk semua aktifitas yang pelanggan melalui produk IT yang tepat guna, bermanfaat, dan
diperlukan guna memberikan keyakinan yang cukup/memadai menghibur, Membangun lingkungan kerja yang menyenangkan
bahwa produk telah dibuat sesuai dengan persyaratan teknis bagi "mitra smarti" guna membangkitkan semangat bekerja,
yang ditetapkan. SQA juga didefinisikan sebagai sebuah set dan Menjadi industri kreatif IT terbesar di Indonesia serta
aktifitas yang dirancang untuk mengevaluasi proses dikenal di dunia.
pengembangan suatu produk. Evaluasi yang dimaksud disini
Karena kompleksitas dan daya saing bisnis yang tinggi
kontras dengan kontrol kualitas . (Galin, 2004)
inilah, perusahaan Smart Techno Nusantara ini menerapkan
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dijabarkan sebagai
metode penjualan pada proses bisnis mereka ke dalam tiga
berikut:
macam, yaitu make-to-stock (MTS), make-to-order (MTO),
a) Perencanaan dan pelaksanaan dilakukan secara
dan assembly-to-order (ATO). Make-to-Stock merupakan tipe
sistematis dan terintegrasi ke dalam seluruh tahapan penjualan yang menjual produk jadi, sehingga konsumen
proses pengembangan perangkat lunak. Hal ini terima jadi produk dari perusahaan. Make-to-Order merupakan
dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari klien tipe penjualan dimana perusahaan akan melakukan produksi
terhadap produk perangkat lunak telah memenuhi setelah ada permintaan dari konsumen. Disini konsumen dapat
seluruh persyaratan teknis melakukan kustomisasi pada produk jadi yang mereka
b) Merujuk kepada jalannya proses pengembangan inginkan. Dan Assembly-to-Order merupakan tipe penjualan
dimana perusahaan menyediakan produk setengah jadi (dapat
perangkat lunak
berupa komponen prototype) lalu pihak konsumen dapat
c) Merujuk pada dokumen requirement/kebutuhan/ melakukan kustomisasi pada bagian – bagian tertentu dari
spesifikasi perangkat lunak dan dokumen persyaratan produk yang akan diproduksi oleh perusahaan.
lainnya. Berikut ini alur proses bisnis dari ketiga metode penjualan CV
SQA memegang peranan penting dalam siklus hidup Smart Techno Nusantara :
pengembangan perangkat lunak yang berdampak pada
hasil/kesuksesan suatu proyek. Kelalaian dalam
memperhatikan faktor kualitas software dapat menyebabkan
kegafalan software diantaranya anggaran yang berlebihan,
keterlambatan jadwal pengerjaan, kegagalan dalam memenuhi
tujuan proyek dan hilangnya kepercayaan dan kepuasan
pelanggan (Chow, 1985). Penjaminan kualitas secara
maksimal didapat dan dilakukan di seluruh tahap siklus hidup
pengembangan software. Difokuskan pada kualitas produk itu
sendiri, kematangan dalam proses pengembangan dan
perbaikan/pemeliharaan secara berkala dan berkelanjutan. Figure III-1 Alur Make-to-Stock
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
3. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
V. IMPLEMENTATION
Implementasi ERP ini dilakukan secara Quick slice, yaitu
pengimplementasian dilakukan secara bertahap dan
menyeluruh. Implementasi menggunakan Quick Slice terbagi
ke dalam14 tahapan yang terdiri dari :
a. Audit / Assessment I
b. First Cut Education
c. Vision Statement
d. Cost/Benefit Analysis
e. Go / No-Go Decision
Figure III-2 Alur Make-to-Order f. Project Organization
g. Performance Goal
h. Initial Education
i. Demand Management, Planning, Scheduling
j. Software Selection and Installation’
k. Physical Process Improvement
l. Pilot & Cut Over
m. Data Integrity
n. Audit / Assessment II
Dan berikut ini penjaminan kualitas dari setiap tahapan
pengimplementasian software ERP di CV Smart Techno
Nusantara.
A. Audit / Assessment I
Seperti yang telah dipaparkan di atas, perusahan Smart
Techno Nusantara ini memiliki proses bisnis yang cukup
kompleks karena mereka menerapkan tiga macam tipe
penjualan sekaligus.
Figure III-3 Alur Assembly-to-Order Jika dikaji lebih mendalam, peluang dari SMARTI yaitu
perusahaan menerapkan tipe penjualan pada proses bisnis
IV. METHODOLOGY
yang beragam, sehingga market share dan market growth dari
Adapun metodologi dari pembuatan paper ini, yaitu : perusahaan ini cukup tinggi. Fokus pada bidang web dan
mobile teknologi untuk memperbesar peluang salam
menguasai ceruk pasar bidang yang digeluti. Disamping itu,
kendala dari SMARTI yang dihadapi adalah kurangnya
integrasi data antar departemen, sehingga pimpinan
perusahaan kesulitan dalam melakukan kontrol. Selain itu
karena kurangnya integrasi, maka pembuatan laporan pun
menjadi tidak tepat waktu. Keterlambatan pembayaran klien
kurang terpantau dikarenakan sistem billing atau tagihan yang
masih manual.
Tentunya setiap perusahaan memiliki kompetitor, begitu
pula dengan perusahaan ini, adapun kompetitor mereka
diantaranya CV Andromedia Indonesia, PT. Otak Kanan, dan
PT. Dhezign Online Solution.
Dengan adanya permasalahan tersebut, kami menawarkan
pada perusahaan untuk mengimplementasikan software ERP
ke dalam proses bisnis perusahaan. ERP ini sangat membantu
performa perusahaan karena adanya integrasi data yang cepat,
tepat dan akurat. Sehingga proses kontroling yang dilakukan
oleh Chief Officer dapat lebih actual.
B. First Cut Education
Seperti yang telah dijelaskan bahwa tahap First Cut
Figure IV-1 Metodologi Education ini adalah tahapan dimana orang-orang di bagian
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
4. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
Top Management dan Operating Management mendapatkan Table V-2 Analisis Biaya Implementasi
sosialisasi mengenai ERP itu sendiri.
Pada perusahaan Smart Techno Nusantara, tahap ini diberikan
pada setiap Chief Officer yaitu Chief Executive Officer
(CEO), Chief Technology Officer (CTO), Chief Innovation
Officer (CIO), Chief Finance Officer (CFO), Chief Human
Resource Officer (CHRO), Chief Marketing Officer (CMO).
Tahapan ini berlangsung selama 10 hari yang digambarkan
pada table berikut ini :
Table V-1 Tahap First Cut Education
E. Go / No-Go Decision
Membuat komitmen melalui Go/No-Go Decision adalah hal
pertama yang dilakukan dalam implementasi suatu proyek.
Saat inilah perusahaan memutuskan akan mulai implementasi
ERP atau tidak. Dan inilah daftar pertanyaan yang diajukan
kepada pihak perusahaan :
Table V-3 Daftar Pertanyaan Tahap Go/No-Go Decision
C. Vision Statement
Dalam tahap ini, para top management dan operating
management yang berpartisipasi dalam First-Cut Education
mengembangkan visi perubahan perusahaan secara tertulis.
Dan inilah vision statement perusahaan Smart Techno
Nusantara :
1) Perusahaan dapat lebih meningkatkan performa
kinerja dengan adanya integritas data yang tepat dan akurat
antar departemen demi kelancaran jalannya informasi yang
diperlukan dalam proses bisnis perusahaan.
2) Perusahaan dapat mengefisiensikan alokasi sumber
daya manusia dan efektivitas kinerja tim produksi dalam
pengerjaan suatu proyek di perusahaan.
3) Perusahaan memiliki laporan proses bisnis secara
akurat, tepat waktu dan up to date.
D. Cost / Benefit Analysis
Tahapan ini menerangkan secara rinci biaya yang akan
dikeluarkan dalam proses implementasi ERP pada perusahaan. F. Project Organization
Dan inilah rincian biaya tersebut : Setelah membuat komitmen untuk mengimplementasikan
ERP, maka tahap selanjutnya adalah membuat struktur
organisasi dari proyek implementasi ERP. Inilah struktur
organisasional perusahaan yang akan mengimplementasikan
ERP.
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
5. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
Figure V-1 Struktur Organisasi SMARTI
Dan inilah struktur organisasi untuk proses
pengimplementasian ERP ini :
Figure V-2 Struktur Organisasi untuk Implementasi ERP Figure V-3 Kegiatan di Tahap Initial Education
G. Performance Goal I. Demand Management, Planning, Scheduling
Tahap Performance Goals ini mendefinisikan secara Pada tahap ini ditentukan detail dari apa yang harus
spesifik dan detail mengenai target performance yang telah diselesaikan dan membuat jadwal proyek implementasi ERP
menjadi komitmen perusahaan untuk dicapai. secara detail. Tahap ini terdiri dari dua bagian yaitu process
Inilah performance goal dari perusahaan Smart Techno definition dan process scheduling.
Nusantara : 1) Process Definition
1) Efektivitas kinerja tim produksi meningkat Disini akan dijelaskan secara detail mengenai bagaimana
2) Efisiensi alokasi tim produksi pada projek meningkat bisnis akan dijalankan dengan sistem yang baru yaitu
3) Peningkatan kualitas produk Enterprise Resource Planning dan akan dilakukan beberapa
4) Peningkatan penjualan produk jadi pertemuan untuk mengulasnya. Dan inilah kegiatan yang
5) Peningkatan jumlah project untuk produk MTO yang dilakukan :
ditangani Table V-4 Jadwal Kegiatan Process Definition
6) Peningkatan pendapatan perusahaan
7) Menekan jumlah pengeluaran
8) Peningkatan laba perusahaan
9) Peningkatan kesejahteraan karyawan
H. Initial Education
Tahap initial education adalah suatu tahap dimana para
2) Process Scheduling
pegawai yang terlibat implementasi ERP secara langsung
Pada tahap ini para project team membuat jadwal untuk
belajar untuk memahami ERP lebih mendalam dari tahap
mengimplementasikan ERP sesuai sistem dan proses bisnis
First-Cut Education. Inilah Initial Education pada perusahaan
perusahaan. Dan inilah jadwal pengimplementasian ERP :
Smart Techno Nusantara:
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
6. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
Table V-5 Jadwal Kegiatan Process Scheduling Gambar berikut menunjukkan berbagai laporan yang
diperlukan oleh Chief Executive Officer (CEO)
J. Software Selection and Installation
Ada beberapa software ERP yang ditawarkan dalam
pengimplementasian ERP pada perusahaan, diantaranya :
1) Compiere
2) Adempiere
3) Open Bravo
4) SAP
K. Physical Process Improvement
Physical process improvement adalah suatu tahap untuk
Figure V-4 Tugas CEO
merubah job shop menjadi flow shop. Namun pada
kenyataannya, perusahaan Smart Techno Nusantara telah Gambar berikut menunjukkan tugas yang dilakukan oleh Chief
menerapkan proses flow shop, dimana seluruh departemen Executive Marketing (CMO)
telah melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan
produk yang bermacam-macam. Ini dikarenakan, proses bisnis
dari perusahaan ini telah mengadaptasi keseluruhan tipe
penjualan produksi, sehingga tentunya produk yang dihasilkan
pun bervariasi.
L. Pilot & Cut Over
Ada banyak cara pendekatan pilot yang dapat diterapkan
dalam pengimplementasian ERP di perusahaan ini,
diantaranya :
1) Komputer Pilot
2) Conference Room Pilot
3) Live Pilot Figure V-5 Tugas CMO
M. Data Integrity
Gambar berikut menunjukkan tugas yang dilakukan oleh Chief
Sangatlah penting untuk membangun dasar akan angka- Finance Officer (CFO)
angka yang akurat sebelum melakukan demand management,
master scheduling, dan perencanaan lainnya dengan
menggunakan ERP.
Data yang sangat banyak dibutuhkan untuk menjalankan ERP.
Beberapa diantaranya harus akurat, dan beberapa lainnya
tidak. Data untuk ERP dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu forgiving dan unforgiving seperti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya (Analisis Data).
Pada perusahaan Smart Techno Nusantara ini terdapat 4
departemen yang terbagi secara strukturan menjadi beberapa
Chief Officer yang memiliki divisi lanjutan dibawahnya.
Permasalahan yang akan dipecahkan adalah melakukan
integrasi dari seluruh departemen ke bagian keuangan sebagai
laporan pemasukan dan pengeluaran perusahaan, yang
nantinya akan dikontrol oleh Pimpinan Perusahaan (Chief
Executive Officer). Figure V-6 Tugas CFO
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
7. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
Gambar berikut menunjukkan tugas yang dilakukan oleh Chief 1) Perusahaan sudah mampu bersaing dengan kompetitor
Innovation Officer (CIO) di sekitarnya,
2) Departemen - departemen yang ada sudah terintegrasi
dengan departemen lainnya,
3) Software atau aplikasi yang digunakan sudah lebih
maju dan berkembang serta lebih efisien dibanding yang lama
Table V-7 Spesifikasi Software dengan Proses Bisnis Perusahaan
Figure V-7 Tugas CIO
Gambar berikut menunjukkan tugas yang dilakukan oleh Chief
Technology Officer (CTO)
Figure V-8 Tugas CTO
N. Audit / Assessment II
Pada tahap audit/assessment II ini dilakukan kajian
terhadap sistem ERP yang telah diimplementasikan.
Dilakukan pengukuran performa, apakah sistem ERP telah Dari hasil audit/assessment II ini, implementasi ERP yang
berjalan dengan baik, tindakan apa yang perlu dilakukan dipilih sudah sesuai dengan keadaan proses bisnis yang ada
berikutnya. Dalam tahap ini bisa dihasilkan keputusan apakah pada perusahaaan Smart Techno Nusantara. Dengan
perlu melakukan implementasi Quick-Slice lagi. Jika Quick- menggunakan ERP yang terkomputerisasi semua transaksi
Slice dilakukan lagi maka tahap First-Cut Education tidak menjadi lebih mudah, dan akses laporan data perusahaan lebih
perlu dilakukan karena orang-orang yang terlibat sudah tepat waktu. Dengan kondisi yang seperti ini, implementasi
memiliki pengetahuan dasar mengenai ERP. ERP bisa direkomendasikan untuk dilanjutkan ke tahap
Table V-6 Kegiatan di Tahap Audit/Assessment II company wide. Dan dilakukan training kepada pihak-pihak
yang berkaitan langsung dengan operasional ERP itu sendiri.
VI. DISCUSSION AND CONCLUSION
Dari analisis yang telah dilakukan pada perusahaan Smart
Techno Nusantara sehubungan dengan pengimplementasian
konsep dan software ERP dalam proses bisnis, didapatkan
beberapa kesimpulan diantaranya :
1) Perusahaan CV Smart Techno Nusantara yang
bergerak di bidang pengembangan software ini telah
mengimplementasikan beberapa konsep ERP pada proses
bisnis yang mereka jalankan. Ini terbukti dengan adanya
pemakaian software yang menunjang performa perusahaan,
namun belum semuanya terintegrasi.
2) Setelah dilakukannya analisis didapatkan bahwa
software ERP yang paling sesuai dengan proses bisnis
perusahaan ini yaitu software Adimpiere.
Hasil Audit / Assessment II ini adalah :
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011
8. Topic: Software Quality Assurance in Software Development Life Cycle
3) Proses pengimplementasian software Adimpiere pada [2] Beck, K., Beedle, M., Bennekum, A. V., Cockburn, A., Cunningham,
W., Fowler, M., Grenning, J. Highsmith, J., Hunt, A., Jeffries, R., Kern,
perusahaan CV Smart Techno Nusantara memakan waktu J., Marick, B., Martin, R. C., Mellor, S., Schwaber, K., Sutherland, J.,
selama 20 minggu dan biaya sebesar Rp 31.650.000 Thomas, D. 2001. Manifesto for Agile Software Development [Web-
document]. Available: http://agilemanifesto.org/. [Referenced
Dari analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan, kami 23.4.2012].
memberikan beberapa solusi kepada perusahaan CV Smart [3] Chow, T. W. (1985). Software quality assurance: A practical approach.
Techno Nusantara, yaitu : Silver Spring, MD: IEEE Computer Society Press.
a) Dari kompleksitas proses bisnis perusahaan yang [4] Cockburn, A., Highsmith, J. 2001. Agile Software Development: The
Business of Innovation. Computer, Vol. 34, No. 9, pp. 120–122
menggabungkan keseluruhan jenis penjualan (ATO, MTO,
[5] Cockburn, A. 2002. Agile Software Development. Boston: Addison-
MTS), integrasi data baik pemasukan maupun pengeluaran Wesley.
sebaiknya dilakukan. Hal ini berkaitan dengan peningkatan [6] Galin, Daniel. (2004). Software Quality Assurance: From Theory to
performa dan kinerja sumber daya yang berada di Implementation, page. 26-27. Pearson Education Limited, New York.
perusahaan, baik riil maupun materiil. [7] Highsmith, J. 2002. Agile Software Development Ecosystems. Boston,
b) Software ERP yang ditawarkan oleh peneliti ini telah Addison-Wesley.
disesuaikan dengan kebutuhan proses bisnis perusahaan, [8] Murugesan, S. (1994, Dec. 21-22). Attitude towards testing: A key
contributor to software quality. IEEE’s Proceedings of 1st International
sehingga penggunaan secara menyeluruh pada setiap lini Conference on Software Testing, Reliability and Quality Assurance, (pp.
departemen yang ada di perusahaan akan lebih memudahkan 111-115).
Pimpinan Perusahaan dalam proses kontroling. [9] Owens, Dawn M., Khazanchi, Deepak. (2009). Software Quality
Assurance [Web-document]. Available: http://www.isqa.unomaha.edu/.
REFERENCES [Referenced: 23.4.2012]
[1] Abrahamsson, P., Salo, O., Ronkainen, J., Warsta, J. 2002. Agile [10] Upadrista, Venkatesh. 2007. Experiences on Agile Implementations
Software Development Methods: Review and Analysis. Espoo, VTT [Web-document]. Available: http://www.jeckstein.com/papers.
Electronics, 107 p. VTT Publications 478. [Referenced 23.4.2012].
http://www.vtt.fi/inf/pdf/publications/2002/P478.pdf.
Information Systems International Conference (ISICO) 2011 – Surabaya, Indonesia, 3-5 December 2011