SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 69
Strategy Formulation :
  Corporate Strategy

    Indra Yuspiar SE Ak MA.k
ISU-ISU KUNCI SEHUBUNGAN DENGAN
          STRATEGI KORPORASI

1. Orientasi perusahaan secara keseluruhan
   mengenai       pertumbuhan,      stabilitas, atau
   perampingan (strategi direksional)
2. Industri atau pasar di mana perusahaan
   berkompetisi melalui produk dan unit bisnisnya
   (strategi portofolio)
3. Cara bagaimana manajemen mengkoordinasikan
   aktivitasnya, mentransfer sumber daya, dan
   mengolah kemampuan di antara lini produk dan
   unit bisnis (strategi perusahaan induk)
Strategi direksional tersusun dari 3 orientasi
           umum (kadang disebut grand strategy) :
     GROWTH                                         RETRENCHMENT
                              STABILITY
Concentration
Concentration                                       Turnaround
                                                    Turnaround
    Vertical Growth        Pause/Proceed with
                            Pause/Proceed with
     Vertical Growth       Caution                  Captive Company
    Horizontal Growth
     Horizontal Growth      Caution                 Captive Company
Diversification
Diversification            No Change                Sell-out/Divestment
                           No Change                 Sell-out/Divestment
    Concentric
     Concentric
    Conglomerate           Profit
                            Profit                  Bankruptcy/Liquidation
                                                    Bankruptcy/Liquidation
     Conglomerate
     •      Strategi pertumbuhan (Growth Strategy), ekspansi
            aktivitas perusahaan. (secara internal, merjer-akuisisi-aliansi
            strategis)
     •       Strategi stabilitas (Stability Strategy), tidak membuat
            perubahan terhadap aktivitas sekarang ini.
     •      Strategi    perampingan       (Retrenchment      Strategy),
            mengurangi tingkat aktivitas perusahaan.
•   Strategi Pertumbuhan
          Perusahaan yang melakukan bisnis pada industri yang
    berkembang harus bertumbuh supaya bisa bertahan. Melanjutkan
    pertumbuhan berarti meningkatkan penjualan dan kesempatan untuk
    mengambil keuntungan dari kurva pengalaman untuk mengurangi
    biaya produk perunit yang terjual, sehingga meningkatkan profit.
    Sebuah perusahaan dapat bertumbuh secara internal dengan
    mengembangkan operasinya baik secara global maupun domestik, atau
    dapat berkembang secara eksternal melalui merjer, akuisisi, dan aliansi
    strategis.
          Dua strategi pertumbuhan dasar adalah :
    1) Konsentrasi pada lini produk yang sudah ada dalam satu
    industri, dua strategi konsentrasi dasar adalah pertumbuhan vertikal
    (integrasi vertikal: integrasi ke belakang dan integrasi ke depan;
    outsourcing; taper integration; quasi integration) dan pertumbuhan
    horizontal
    2) Diversifikasi ke lini produk yang lain pada industri yang
    berbeda, dua strategi diversifikasi dasar adalah diversifikasi konsentris
    dan diversifikasi konglomerat.
•   Strategi Stabilitas
•   Strategi Perampingan
Vertical Integration Continuum



   Full        Taper       Quasi      Long-term
                                      Long-term
Integration Integration Integration   Contract
                                      Contract
“The Performance Prism to Boost M&A Success”
                Adams dan Neely (2000)
•      Post Merger Integration (PMI), balanced scorecard vs
       performance prism
•      Sejak tahun 1990an-2000an banyak sekali akuisisi dan
       merjer dan banyak pula yang gagal, seperti AT&T,
       Quaker Oats, Disney, Sony, Compaq, GE, dsb..
•      Ada lima tahapan yang saling berhubungan dalam
       performance prism, yaitu :
1.     stakeholder satisfaction (kepuasan stakeholder);
2.     strategies (strategi-strategi);
3.     processess (proses-proses);
4.     capabilities (kemampuan-kemampuan);
5.     stakeholder contribution (kontribusi dari stakeholder).
•      Performance prism adalah alat yang beroperasi dengan
       pengukuran        yang      bertingkat-tingkat  (multiple
       measurement hierarchies).
Namun,      performance     prism   bukanlah   sulap,
sebagaimana alat atau kerangka, hanya akan berfungsi baik
tergantung pada orang yang menerapkannya. Di tangan orang
yang tepat, kita diyakinkan bahwa performance prism dapat
memperbaiki pengiriman keluaran yang diinginkan dan
rintangan dari pencapaian sukses PMI dengan cara :
    menggunakan stakeholder sebagai fokus utama
dari desain pengukuran – dari perspektif timbal
balik;
    mendorong identifikasi mengenai faktor-faktor
sukses strategi-strategi penting dan ukuran – ukuran
yang menghubungkan mereka;
    penekanan pada empat proses bisnis umum
sebagai kekuatan dasar untuk penciptaan nilai
    memfokuskan pada integrasi dan mengungkit
komponen        kemampuan         organisasi    yang
dikombinasikan.
“Crisis in corporate America : The role of strategy”
              Hansen dan Smith (2003)
 • Dilatarbelakangi oleh skandal akuntansi dan krisis dalam
   bisnis di Amerika, digunakan kerangka balanced
   scorecard Kaplan dan Norton
 • Pemetaan strategi balanced scorecard tersebut terdiri dari
   4 perspektif, yaitu :
   1. Financial perspective, improve shareholder value
   melalui : Revenue growth strategy( build the francise dan
   increase customer value) serta Productivity strategy
   (improve cost structure dan improve asset use).
 • 2. Customer perspective, melalui customer value
   proposition yang terdiri dari Product/ service attribute
   (price, quality, time, functionality), Relationship (service
   dan relationships), dan Image (brand). Ketiganya
   diharapkan mewujudkan operational excellence, customer
   intimacy, dan product leadership.
• 3. Internal perspective, terdiri dari 4 yaitu : Build the
  franchise (innovation process), Increase customer value
  (customer management process), Achieve operational
  excellence (operational processes), dan Be a good
  corporation citizen (regulatory & environmental
  processes)
• 4. Learning & growth perspective, a motivated and
  prepared work force (Strategic competencies, strategic
  technologies, dan climate for action)
“Corporate Strategy in the Chrysalis Economy”
               Elkington (2002)
• Metamatrix, yang membantu memplot 4 model bisnis
   perusahaan dalam hal perkembangan modal :
   The Corporate Locust/ perusahaan belalang
   The Corporate Caterpillar/ perusahaan ulat bulu
   The Corporate Butterfly / perusahaan kupu-kupu
   The Corporate Honeybee/ perusahaan lebah
* Diumpamakan proses untuk mencerna keusangan,
   menciptakan struktur baru untuk menggantikan struktur
   lama yang tidak cocok lagi, yang merupakan tantangan
   utama, dalam metamorfosis yang dialami oleh serangga,
   dengan ekonomi kepompong (chrysalis), prosesnya adalah
   learning flywheel.
•   Learning Flywheel, menggambarkan lima tahapan dasar dalam proses
    transformasi perusahaan :
    1. Invasion, proses alami di mana sebuah inovasi – menjadikannya
    sebuah teknologi baru atau sebuah model bisnis baru – menginvasi
    sebuah lahan kesempatan, menciptakan dampak ekonomi, sosial atau
    lingkungan dalam proses.
    2. Internalization, di mana sebuah perusahaan menyerap sejumlah
    biaya awal untuk memasuki masyarakat/ lingkungan.
    3. Sebagai beban dari internalisasi, manajemen perlu mengetahui di
    mana prioritas terletak. Inclusion, proses di mana jajaran stakeholder
    internal maupun eksternal semakin terlibat, prioritas mereka dibangun
    dan kebutuhan legitimate/sah mereka terpenuhi.
    4. Integration, menggabungkan segudang masalah seperti kasus-kasus
    lingkungan-kesehatan-keselamatan (EHS), TQM, IT, Shareholder
    Value Added (SVA), Corporate Social Responsibility (CSR), dan
    pemikiran tiga level manajemen, ke dalam corporate strategy dan
    corporate governance.
    5. Incubation, mempertimbangkan bagaimana teknologi, industri-
    industri, bahkan ekonomi secara keseluruhan yang lebih sustainable,
    yang mungkin ditetaskan dalam dunia dewasa ini. Bahkan, sarang
    madu yang paling produktif pun mulai dari sel sarang yang kecil….
Dua Strategi Pertumbuhan Dasar


1.   Strategi Konsentrasi
a.   Pertumbuhan Vertikal
b.   Pertumbuhan Horizontal

2.   Strategi Diversifikasi
a.   Diversifikasi Konsentris
b.   Diverisifikasi Konglomerat
1. Strategi Konsentrasi


Strategi ini digunakan bila lini produk perusahaan mempunyai
potensi pertumbuhan yang nyata.
Dua strategi dari konsentrasi adalah:
a.    Pertumbuhan vertikal
Dapat dicapai dengan mengambil alih funsgi-fungsi yang
sebelumnya
disediakan oleh pemasok atau oleh distributor
Keuntungannya:
-     Mengurangi biaya
-     Mengendalikan sumberdaya-sumberdaya yang terbatas
-     Menjamin kualitas input-input utana
-     Memperoleh akses dengan pelanggan potensial
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal
dengan meluaskan operasi yang telah ada maupun
secara eksternal dengan akuisisi

•   Kelemahan:
-Mengurangi fleksibilitas perusahaan ketika perusahaan akan
keluar dari industri
Ketika perusahaan yang telah terintegrasi secara vertikal menjadi
terlalu besar dan birokratis, maka biaya untuk mengelola transaksi
internal akan menjadi lebih besar daripada hanya membeli barang
barang yang dibutuhkan dari pihak luar.
Jika perusahaan tidak menghendaki kerugian dari integrasi vertikal
Secara penuh, perusahaan akan memilih integrasi terbatas (taper
integration) atau semi integrasi (quasi integration)
Taper integration: perusahaan secara internal memproduksi
sebagian keperluannya dan membeli sisanya dari pemasok luar
Quasi Integration : Perusahaan mendapatkan mayoritas
keperluannya dari pemasok luar yang sebagian di bawah
pengawasan perusahaan

b. Pertumbuhan Horizontal
Dapat dicapai dengan perluasan produk-produk perusahaan ke
Dalam lokasi geografis lain atau dengan menambah rentang
produk-produk dan jasa-jasa yang ditwarkan kepada pasar saat ini
Sebuah perusahaan dapat tumbuh secara horizontal melalui
pengembangan internal atau eksternal melalui akuisisi atau aliansi
strategis dengan perusahaan lain pada industri yang sama
2. STRATEGI DIVERSIFIKASI

Dua Strategi dari diversifikasi:
a.   Diversifikasi konsentris
Pertumbuhan melalui diverisfikasi konsentris ke dalam industriyang
berhubungan menjadi sebuah strategi perusahaan yang tepaketika
sebuah perusahaan mempunyai posisi persaingan yang kuat tetapi
Daya tarik industri yang lemah
b. Diversifikasi Konglomerat
Ketika manajemen menyadari bahwa industri saat ini tidak menarik dan
kemampuan atau keahlian utama perusahaan berkurang, membuat
perusahaan beralih ke produk atau jasa lain yang berkaitan di dalam
industri lain
Pertimbangan di dalam diverisfikasi konglomerat adalah pada
pertimbangan keuangan daripada sinergi produk pasar, misalnya
perusahaan dengan keadaan kas baik tapi kesempatan yang sedikit untuk
tumbuh di dalam industri bergerak ke industri lain dimana kesempatan
besar tapi keadaan keuangan sulit.
Pada saat manajemen puncak menyadari bahwa industri perusahaan
sudah tidak menarik lagi akan terlambat untuk mengubah industri melalui
alat-alat internal, maka alasan yang paling tepat adalah diversifikasi
konglomerat.
Internasional Entry Options

a.      Exporting
Mengirimkan barang-barang yang diproduksi di dalam negeri perusahaan yang
bersangkutan kepada negara lain untk dipasarkan
Ekspor ini merupakan cara yang paling sederhana dan biasanya merupakan strategi
pertama ketika perusahaan memutuskan untuk memperluas penjualan mereka ke
luar negeri
Dalam mengekspor biasanya membutuhkan koordinasi diantara empat pelaku:
Eksportir, Importir, Penyedia transpor dan pemerintah
b. Lisensi
Di bawah persetujuan lisensi, perusahaan menjamin hak-hak kepada perusahaan
lain di dalam negara negara tuan rumah untuk memproduksi dan atau menjual
sebuah produk.
Pemegang lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi
sebagai pengganti keahlian teksnis
Lisensi merupakan startegi khusus diginakan jika trandemark atau brandname
dikenal baik.
b. Lisensi
Di bawah persetujuan lisensi, perusahaan menjamin hak-hak kepada perusahaan
lain di dalam negara negara tuan rumah untuk memproduksi dan atau menjual
sebuah produk.
Pemegang lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi
sebagai pengganti keahlian teksnis
Lisensi merupakan startegi khusus diginakan jika trandemark atau brandname
dikenal baik.



c. Waralaba
Di bawah sebuah perjanjian frnachising, franchiser memberi hak kepada
perusahaan lain untuk membuka sebua toko pengecer denagn menggunakan nama
franchiser dan mengoperasikan sistem. Sebagai gantinya franchisee (penerima
franchise) mebayar kepada franchises persentase dari penjualan sebagai soyalti.
Joint Venture
Perusahaan perusahaan sering membentuk joint venture
untuk mengkombinasikan sumber-sumber dan keahlian yang
dibutuhkan untuk mengembangkan produk atau teknologi
baru. Itu juga memungkinkan perusahaan untuk masuk ke
suatu negara yang membatasi kepemilikan luar negeri.
   Seperti
contoh, ketika Meksiko memprivatisasi perusahaan kereta
apinya tahun 1996, Kansas City Southern (KCS) melihat
suatu kesempatan untuk membuat satu rel kereta api yang
menyeluruh dai kawasan industri timur laut Meksiko
ke Kanada. KCS bersama-sama dengan Mexican shipping
line Transportacion Maritima Mexicana (akan bergabung
mengoperasikan sistem kereta api Meksiko) membeli 80 %
dari Grupo Transportacion Ferrovaria Mexicana (TFM).
Akuisisi
Suatu cara yang relatif cepat untuk bergerak ke dalam
lingkungan internasional adalah melalui akuisisi - membeli
perusahaan lain yang telah siap beroperasi dalam suatu
area. Keuntungan sinergi dapat dihasilkan jika perusahaan
mendapatkan sebuah perusahaan dengan kekuatan produk

yang saling melengkapi dan jasa jaringan distribusi.
Maytag Corporation mengakuisisi Hoover yang
membolehkannya masuk ke Eropa melalui kekuatan
Hoover dalam peralatan rumah tangga di Inggris dan dalam
pusat distribusi vacuum cleaner di Benua Eropa.
Green Field Development
Jika perusahaan tidak ingin membeli permasalahan
perusahaan lainnya bersama-sama dengan asetnya
(seperti yang dilakukan Japan’s Brigestone ketika
mendapatkan Firestone di Amerika Serikat) itu
memungkinkan untuk memilih green field development –
membangun pabrik dan sistem distribusinya sendiri. Itu
biasanya jauh lebih mahal dan rumit daripada akuisisi, tetapi
membolehkan perusahaan lebih bebas didalam mendesain
pabriknya, memilih suplier, dan mengangkat tenaga kerjanya.
Production Sharing
Diperkenalkan pertama kali oleh Peter F.
Drucker, istilah yang berarti proses untuk
mengkombinasikan tenaga kerja yang
berkeahlian tinggi dan teknologi yang ada di
dalam negara berkembang dengan tenaga
kerja yang murah.
Turnkey Operations
Merupakan tipe kontrak untuk pembuatan fasilitas operasi
yang dipertukarkan dengan biaya. Fasilitas tersebut
dipindahkan ke negara tuan rumah atau perusahaan
ketika itu sudah selesai. Pelanggan biasanya suatu
perwakilan pemerintah, seperti contoh: sebuah negara di
Timur Tengah telah mengambil keputusan bahwa suatu

produk khusus harus dihasilkan secara lokal dan dibawah
pengawasannya. Contohnya, Fiat mendirikan pabrik mobil di
Rusia untuk menghasilkan model tua dari Fiat dibawah brand
name Rusia.
Konsep BOT
Konsep BOT (Build, Operate, Transfer) adalah suatu
variasi dari turnkey operation. Daripada mengembalikan
fasilitas (biasanya pembangkit listrik atau jalan tol) kepada
negara tuan rumah ketika sudah selesai, perusahaan
kemudian mengoperasikan fasilitas ini untuk waktu tertentu,
selama telah mengembalikan investasi sebelumnya, ditambah
keuntungan.
Tetapi kemudian fasilitas tersebut dikembalikan ke
pemerintah setempat setidak-tidaknya atau tidak ada biaya
terhadap negara tuan rumah.
Kontrak Manajemen
Sebuah perusahaan besar beroperasi di seluruh dunia yang
mungkin telah menggunakan sejumlah besar keahlian
manajemen dalam setiap penyelesaian masalahnya. Kontrak
ini menawarkan suatu yang berarti bahwa perusahaan dapat
menggunakan beberapa personelnya untuk membantu
suatu perusahaan di negara tuan rumah pada biaya yang
khusus dan dalam periode tertentu.
KONTROVERSI DALAM STRATEGI
           DIRECTIONAL GROWTH
Apakah vertical growth lebih baik daripada horizontal growth? Apakah
concentric diversification lebih baik daripada conglomerate
diversification? Meskipun penelitian tidak dapat menyelesaikan
seluruhnya, pertumbuhan dalam wilayah yang berhubungan dengan
sebuah perusahaan yang mempunya lini produk yang biasa adalah lebih
berhasil daripada pertumbuhan dalam wilayah yang tidak berhubungan.
Seperti contoh, sebuah studi dari berbagai proyek penilaian
pertumbuhan dari berapa banyak yang dipertimbangkan berhasil,
dalam keberadaannya selama 22 tahun. Hasilnya vertical growth,
80%; horizontal growth, 50%; concentric diversification, 35%; dan
conglomerate diversification, 28%.
Apakah internal growth lebih baik daripada external growth?
Perusahaan dapat mengikuti strategi pertumbuhan dari
konsentrasi atau diversifikasi melalui perkembangan
internal dari produk baru dan pelayanan atau melalui akuisisi
eksternal, merger, dan strategi aliansi. Suatu studi mengatakan
bahwa dua pertiga akuisisi gagal terutama karena premi yang
tinggi yaitu terlalu tinggi untuk mereka dalam mendapatkan
biaya modalnya. Penelitian lain menyatakan, bagaimanapun,
bahwa akuisisi mempunyai tingkat kelangsungan hidup
yang lebih tinggi daripada yang dilakukan secara internal di
suatu bisnis.
STRATEGI STABILITAS
Sebuah perusahaan mungkin akan memilih stabilitas daripada
pertumbuhan untuk melanjutkanaktivitasnya tanpa perubahan yang
signifikan dalam arahnya. Meskipun kadang-kadang menunjukkan
kekurangan dalam suatu strategi, stabilitas dari strategi perusahaan
dapat lebih tepat untuk keberhasilan operasi perusahaan dalam
lingkungan yang tidak dapat diperkirakan. Itu adalah sangat populer
dengan pemilik usaha kecil yang telah menemukan ceruk dan senang
atas keberhasilannya dan dapat mengatur ukuran perusahaannya.

Pause/Proceed dengan Strategi Kehati-hatian
Suatu pause/proceed dengan strategi kehati-hatian, sebenarnya, suatu timeout - suatu kesempatan
     untuk
menenangkan sebelum melanjutkan strategi pertumbuhan atau perampingan. Itu adalah usaha yang sangat
berhati-hati dalam membuat hanya perbaikan tambahan sampai perubahan lingkungan dalam waktu
tertentu. Ini juga khususnya dipahami sebagai strategi sementara yang digunakan sampai
     lingkungan
menjadi lebih baik atau memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan sumber-sumbernya
     sampai
mencapai pertumbuhan yang cepat.
No Change Strategy
Strategi dimana keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru - sebuah pilihan untuk melanjutkan
kegiatan dan kebijakan yang sekarang untuk waktu mendatang yang dapat diduga. Jarang dikatakan
sebagai suatu strategi yang nyata, strategi no change berhasil tergantung dari kurangnya perubahan yang
signifikan dalam situasi perusahaan. Stabilitas relatif dibuat oleh posisi persaingan sederhana perusahaan
dalam industri yang kecil atau dorongan untuk tidak tumbuhnya sebuah perusahaan dalam melanjutkan
usahanya sekarang, membuat hanya penyesuaian kecil untuk meningkatkan penjualan dan keuntungannya.



Profit Strategy
Merupakan keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam situasi yang buruk tetapi malahan
melakukan seolah-olah masalah perusahaan hanya sementara saja. Strategi profit adalah suatu usaha
untuk dukungan keuntungan artifisial ketika penjualan perusahaan turun oleh pengurangan investasi
dan pembiayaan bebas jangka pendek. Daripada mengumumkan keadaan perusahaan yang buruk kepada
pemegang saham dan investor secara keseluruhan, top management mungkin akan tertarik mengikuti
strategi ini. Menyalahkan (permasalahan) perusahaan dalam lingkungan yang bermusuhan (seperti
kebijakan pemerintah yang antibisnis, pesaing yang tidak mempunyai kode etik, pelanggan yang rewel,
dan/atau peminjam yang rakus), manajemen menunda investasi dan/atau memotong biaya-biaya (seperti
R&D, pemeliharaan dan periklanan) untuk menstabilkan keuntungan selama periode ini. Sayangnya
strategi ini jika diteruskan untuk jangka panjang mungkin akan mengarahkan perusahaan pada posisi
kemunduran yang serius dalam posisi persaingan perusahaan.
STRATEGI PERAMPINGAN
Sebuah perusahaan mungkin menggunakan strategi perampingan jika mengalami posisi persaingan yang
lemah dalam beberapa atau keseluruhan jalannya produks yang dihasilkan dalam kinerja yang buruk -
penjualan turun dan untung menjadi rugi. Strategi ini akan menentukan suatu harapan yang besar
untuk menekankan perbaikan kinerja.

Turnaround Strategy
Strategi yang menekankan perbaikan pada efisiensi operasional dan mungkin lebih tepatnya ketika
permasalahan perusahaan telah merembes tapi belum kritis. Sejalan dengan diet pengurangan berat, dua
fase dari strategi turnaround adalah penciutan dan penggabungan/konsolidasi.
     Penciutan adalah usaha awal untuk secara cepat “menghentikan pendarahan” dengan penyilangan
umum - pengurangan dewan direksi dalam ukuran dan biayanya. Fase kedua, konsolidasi, melakukan
program untuk menstabilkan kelemahan perusahaan - sekarang. Untuk melangsingkan perusahaan,
perencanaan dibuat untuk mengurangi pengeluaran tambahan yang tidak penting dan membuat
kegiatan fungsional yang biayanya disesuaikan. Jika fase konsolidasi tidak dilakukan dalam bentuk
yang positif, banyak orang-orang terbaik akan keluar dari perusahaan.

Captive Company Strategy
Strategi yang mengorbankan kebebasannya untuk menukarkannya dengan keamanan. Sebuah perusahaan
dengan posisi persaingan yang lemah tidak akan menggunakannya dalam strategi turnaround yang
berkembang sepenuhnya.
Namun perusahaan dalam situasi seperti ini menghadapi penjualan yang rendah dan meningkatnya
kerugian kecuali kalau mengambil beberapa tindakan. Manajemen mati-matian mencari seorang
“malaikat” dengan menawarkan suatu captive company kepada seseorang yang dapat menjamin
kelangsungan perusahaan dengan kontrak jangka panjang. Dengan cara ini, perusahaan mungkin
dapat mengurangi beberapa aktivitas fungsional, seperti pemasaran, hingga pengurangan biaya secara
signifikan.

Sell-Out/Strategi Divestasi
Jika perusahaan dengan posisi persaingan yang lemah dalam industri ini tidak dapat menarik dirinya
dengan usaha sendiri atau menemukan pelanggan dimana itu dapat menjadi sebuah captive company,
mungkin tidak ada pilihan kecuali menjualnya. Strategi penjualan ini masuk akal jika manajemen masih
dapat memperoleh harga yang bagus untuk para pemegang saham dan pegawainya dapat tetap
bekerja dengan menjual keseluruhan perusahaan kepada perusahaan lainnya. Harapannya adalah bahwa
perusahaan akan mempunyai sumber-sumber yang penting dan berkeinginan untuk mengembalikan
perusahaan kearah yang lebih menguntungkan. Inilah kenapa Rover, pabrik mobil Inggris, telah
dijual kepada BMW (Bayerische Motoren Werke AG) dengan $1,2 miliar tahun 1994.

Learning in Acquisitions: Understanding the Relationship between Exploration, Exploitation and
Performance (Cheryl A. Van Deusen dan Carolyn B. Mueller).
Organization learning telah memberikan perhatian yang luas dalam penelitian hingga beberapa studi
empiris yang ada. Studi ini menganalisa gagasan dari eksplorasi dan eksploitasi dalam proses akuisisi
di industri yang berhubungan dengan keramahtamahan, seperti hotel, restoran dan lain-lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan membantu para
manajer dalam meningkatkan keberhasilan akuisisi sebagaimana baiknya peningkatan kinerja akuisisi
yang berikutnya. Dengan menolong mereka memahami peningkatan beberapa kriteria penting dalam
pelaksanaan akuisisi, mereka lebih baik bersiap-siap, yang mana dapat memperbaiki kinerja masa
yang akan datang.
     Seseorang seringkali mengatakan definisi dari organization learning (OL) adalah pengembangan
wawasan, pengetahuan, dan kesatuan dari aksi, dan tindakan masa yang akan datang.
March (1991) menggambarkan dua proses pembelajaran: eksplorasi untuk pengetahuan baru, keahlian,
dan proses, dan eksploitasi dari pengetahuan yang ada, keahlian dan proses dalam istilah kehalusan dan
peningkatan perbaikan.
Eksploitasi adalah kebiasaan dari pengetahuan sebelumnya yang akan terjadi ketika anggota membuat
keputusan yang sekarang di dasari pengalaman dan rutinitas masa lalu. Eksplorasi meliputi pencarian,
variasi, pengambil resiko, eksperimen, dan inovasi untuk mengembangkan rutinitas baru.

Rekomendasi untuk Praktisi
Dalam sampel organisasi ini, kinerja yang berikutnya dari akuisisi akan meningkat melalui kombinasi
eksplorasi dan eksploitasi.
Perusahaan harus juga mengembangkan mekanisme yang terbaik untuk menilai kinerja akuisisi
sebelumnya. Seperti contoh, tidak hanya harus penilaian keuangan yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja akuisisi, tetapi juga penilaian dari tujuan strategi atau pencapaian sasaran harus
termasuk juga.
Selama tahun 70 s/d 80-an IBM telah mendominasi industri computer.
IBM menjadi market leader. Masalah IBM muncull pada tahun 90-an,
penjualan computer jatuh. Banyak perusahaan membutuhkan komputer
PC, tapi mereka tidak membelinya dari IBM. Hal ini disebabkan banyaknya
perusahaan memasuki industri ini seperti Dell, HP, Gateway dll. Mereka
menawarkan computer tipe IBM yang lebih murah dan canggih dari
produk IBM sehingga revenue IBM menurun.

Pada tahun 1993 dewan direktur IBM menghire CEO, Louis Gerstner
untuk memimpin perubahan strategi. Strategi yang dilakukannya adalah
mengurangi tenaga kerja sebanyak 40%. Di bawah Gestner presentasi
formal tidak lagi dibutuhkan, penekanannya pada perpindahan kepada
pengambilan keputusan yang cepat dan perhatian terhadap konsumen.
Sebelumnya perlu melalui 7 layer untuk sampai kepada pengambilan
keputusan.

Pada waktu yang sama Gerstner melakukan strategi turnaround bersama
David Grosman, programmer IBM yang baru. Mereka beralih kepada
bisnis internet dan akhirnya membuat grup internet formal. Dari tahuln
layanan 94-2000 perusahaan mentransformasikan diri dari pembuat
computer menjadi penyedia layanan internet, sehingga globalnya dari
hampir tidak ada menjadi bisnis yang bernilai USD 30 milyar dengan
pegawai lebih dari 135.000 orang.
Kasus lain yang melakukan perubahan strategi yaitu perusahaan BMW,
dimana ia melakukan divestasi pada tahun 2000. Setelah berinvestasi
sebesar USD 3.4 milyar pada Rover selama 6 tahun dan gagal mencapai
profit, BMW menjual Rover ke Ford motor senilai 2,9 milyar dan sisanya kee
alchemy.

Contoh lain, Quaker membeli snapple, premium soft drink pada tahun 94.
Manajemen percaya bahwa mereka bisa menggunakan sumber daya Quaker
untuk melanjutkan pertumbuhan Snaple. Mereka berharap dapat
mentransformasikan perusahaan bubur gandum menjadi perusahaan
softdrink. Sial bagi Quaker, pasar soft drink berubah dengan cepat,
pendatang baru seperti Arizona, nectars dll, jiplakan dari snaplel masuk
pasar. Setelah mengalami kerugian selama 3 tahun Quaker menjual Snaple
ini.

Bankruptcy/Liquidation Strategy

Apabila perusahaan berada pada situasi yang jelek, dengan posisi kompetitif
yang lemah dan daya tarik industri yang lemah maka alternative terakhir
yang ditempuh adalah bangkrut/pailit dan likuidasi.

Kebangkrutan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada
pengadilan sebagai ganti penyelesaian hutang-hutang perusahaan. Strategi
ini biasanya masih mencoba untuk meneruskan perusahaannya.
Sedangkan likuidasi merupakan stategy untuk mengakhiri perusahaan
dimana manajemen dapt memilih untuk mengubah sebanyak mungkin
kekayaan yang dapat dijual dalam bentuk kas, yang kemudian dibagikan
kepada para pemegang Saham setelah hutang-hutangnya dibayar.
Jadi manfaat likuidasi dibanding kebangkrutan, dewan komisaris sebagai
wakil pemegang saham dengan manajemen puncak melakukan pengambilan
keputusan sendiri daripada menhyerahkan kepad pengadilan yang mungkin
akan mengabaikan hak para pemegang saham. Stragegi ini pernah dilakukan
oleh perusahaan Precision Thermoforing & Packaging (PTP)
Perusahaan dengan banyak produk line/bisnis unit harus juga berfikir
bagaimana semua produk yang berlainan bisa dikelola untuk meningkatkan
kinerja corporate.
-Berapa banyak uang dan waktu yang kita keluarkan untuk bisnis unit yang
terbaik untuk memastikan bahwa produk/bisnis unit terus sukses?
- Berapa banyak uang dan waktu yang harus kita keluarkan untuk
pengembangan produk yang tidak sukses ?
Disini manajemen puncak memeriksa rencana-rencana unit mana yang harus
dikembangkan, dipertahankan, dipanen atau dijual. Kantor pusat tidak bisa
mengira-ngira melainkan melalui kiat analisis untuk menilai bisnis menurut
potensi labanya.
Salah satu model analisis yang digunakan adalah portfolio analisis, dimana
salah satu pendekatan yang paling populer adalah BCG Growth-Share Matrix


Gambar
Boston Consulting Group merupakan sebuah perusahaan konsultan manajemen
terkemuka yang mengembangkan dan mempopulerkan matrik pangsa pasar
pertumBuhan. Setiap produk line atau bisnis unit diplot pada matrik sesuai
dengna growth rate dari industri dimana dia bersaing dan pangsa pasar relatifnya.

Dua belas lingkaran mewakili ukuran dan posisi saat ini dari dua belas bisnis dalam
sebuah perusahaan. Pangsa penjualan setiap bisnis sebanding dengan luas
lingkaran.
Disini terlihat bahwa bisnis yang paling besar adalah lingkaran yang bertanda x.

Tingkat pertumbuhan pangsa pasar (sumbu tegak) menunjukkan tingkat
pertumbuhan pasar dimana bisnis beroperasi. Dalam gambar terlihat rentangnya
dari 0-22%. Pertumbuhan diatas 10% termasuk tinggi.

Pangsa pasar relatif (sumbu mendatar) merupakan pangsa pasar SBU dibandingkan
dengan saingan terbesarnya. Pangsa pasar relatif 0,2 artinya volume penjualan
perusahaan hanya 20% dari volume penjualan pimpinan pasar. Dengan perhitungan
ini pangsa pasar relatif di atas 1 merupakan milik dari market leader.

BCG Growth-Share Matrix mempunyai persamaan dengan product life cycle. Matrix
pertumbuhan pangsa pasar dibagi 4 kotak masing-masing menunjukkan jenis bisnis
yang berbeda
Gambar Sapi
- Question Mark’s: yaitu bisnis perusahaan yang bergerak dalam pasar dengan
  pertumbuhan tinggi, namujn pangsa pasarnya relatif rendah. Tanda tanya
  memerlukan banyak uang, karena perusahaan harus menambahkan banyak
  pabrik, peralatan dan karyawan untuk menandingi pasar yang tumbuh
  dengan cepat, disamping itu perusahaan juga ingin mengalahkan pimpinan
  pasar. Dalam gambar perusahaan mengoperasikan 4 bisnis tanda tanya yang
  mungkin terlalu banyak.

- Stars: Apabila bisnis tanda tanya berhasil bisnis menjadi bintang. Bintang
  merupakan pemimpin pasar dalam pasar yang tumbuh cepat. Perusahaan
  harus mengeluarkan banyak uang untuk menandingi pertumbuhan pasar
  dan melawan serangan saingannya.Bintang biasanya menguntungkan dan
  menjadi sapi perahan perusahaan kelak. Dalam gambar perusahaan
  mempunyai 2 bintang.

- Cash Cow: Apabila pertumbuhan pasar kurang dari 10%, bintang menjadi
  sapi perahan jika masih memiliki pangsa pasar relatif terbesar. Sapi perah
  menghasilkan banyak uang untuk perusahaan. Perusahaan tidak perlu
  membiayai pengembangan kapasitas karena pertumbuhan pasar sudah
  menurun. Karena bisnis ini adalah pemimpin pasar, bisnis mendapatkan
  keuntungan dari skala ekonomi dan marjin laba yang tinggi
Dog: Dog yang sering juga disebut dengan pupuk bawang menggambarkan
Bisnis perusahaan dengan pangsa pasar rendah dan pasar yang tumbuh
Lambat. Umumnya bisnis ini labanya rendah dan bahkan merugi walaupun
Kadang-kadang menghasilkan uang juga. Dalam illustrasi perusahaan
mempunyai 2 bisnis pupuk bawang yang mungkin 2 terlalu banyak.
Perusahaan harus mempertimbangkan apakah bisnis ini dipertahankan atau
Dihapus karena bisnis ini membutuhkan banyak waktu manajemen.

Setelah menggambarkan masing-masing bisnisnya dalam matrik pertumbuhan
pangsa pasar perusahaan harus memutuskan apakah portfolio bisnisnya
Sehat. Selanjutnya perusahaan harus menentukan sasaran, strategi dan
Anggaran yang akan diberikan untuk masing-masing bisnis unit. Apakah
Perusahaan dikembangkan, dipertahankan bahkan dijual.

Jadi matrik pertumbuhan pangsa pasar menjadi kerangka perencanaan
Strategis bagi perusahaan, namum demikian BCG Growth-Share Matrix juga
Mempunyai kelemahan-kelemahan dan keterbatasan yang akan
Disempurnakan dengan pendekatan GE Screen Matrix.
Gambar bulat
•   INDUSTRY ATTRACTIVENESS :
            Market Growth Rate
            Industry Profitability
            Size
            Pricing Practices
•
•   BUSINESS STRENGTH / COMPETITIVE POSITION
•
                Market Share
                Technogical Position
                Profitability
                Size
• GE Business Screen
•                             General Electric's Business Screen

                                                                              C
                                        Winners             Winners
                                           A
                                                                B                     Question
    Industry Attractiveness     High                                                   Marks



                                                                                       D

                                         Winners
                                           E                 Average
                                                            Businesses
                                                                F

                              Medium
                                                                                     Losers




                                                              Losers
                                                                                       H
                                                                G



                               Low         Profit
                                         Producers
                                                                                     Losers




                                         Strong             Average               Weak

                                            Business Strength/Competitive Position
Langkah – langkah Memposisikan Lini Produk
atau Unit Bisnis pada GE Business Screen :
•1. Memilih kriteria untuk menilai industri bagi tiap lini produk atau
    unit bisnis. Daya tarik industri dinilai secara keseluruhan bagi
tiap lini produk atau unit bisnis pada skala 1 sampai dengan
skala 5
•2. Memilih faktor – faktor kunci yang dibutuhkan agar sukses di
tiap       lini produk atau unit bisnis. Kekuatan bisnis / posisi
kompetitif         bagi tiap lini produk atau unit bisnis dinilai dari
skala 1 sampai dengan skala 5
•3. Meletakkan tiap posisi lini produk atau unit bisnis pada matriks
    GE
•4. Meletakkan portofolio masa depan perusahaan dengan
anggapan bahwa strategi bisnis dan perusahaan pada saat ini
tidak berubah. Jika ada kesenjangan kinerja antara portofolio
yang diproyeksikan dengan yang diinginkan, hal ini menjadi
stimulus untuk meninjau kembali misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan
Kelemahan Matriks GE :

 Cukup rumit dan terlalu banyak beban
 Estimasi numerikal dari daya tarik industri
  dan       posisi  kompetitif   menghasilkan
  objektifitas, tetapi pada kenyataannya,
  penilaian subjektiflah yang bervariasi pada
  setiap orang
 Tidak dapat secara efektif menunjukkan
  posisi produk baru atau unit bisnis baru
  dalam industri yang berkembang
Portfolio Matrix for Plotting Products
 by Country
• COUNTRY’S ATTRACTIVENESS :
 Market Size
 Market Rate Of Growth
 Extent And Type Of Government
  Regulation
 Economic And Political Factors

• COMPETITIVE STRENGTH :
     Market Share
     Product Fit
     Contribution Margin
     Market Support
KEUNGGULAN ANALISIS PORTOFOLIO :

 Analisis     portofolio  mendorong       manajemen    puncak
  untukmengevaluasi tiap bisnis secara individu dan menetapkan
  tujuan serta mengalokasi sumber daya
 Analisis portofolio merangsang penggunaan data eksternal
  untukmelengkapi penilaian manajemen
 Analisis portofolio memunculkan hal mengenai ketersediaan
  alirankas untuk tujuan ekspansi dan pertumbuhan
Representasi grafisnya mempermudah interpretasi dan
komunikasi
KELEMAHAN ANALISIS PORTOFOLIO :
           Tidak mudah untuk menentukan segmen – segmen
  produk / pasar
           Menggunakan strategi standar dapat mengakibatkan
  terlewatnya peluang – peluang atau menjadi tidak praktis
           Adanya ilusi kekakuan ilmiah menutupi kenyataan
  bahwa posisi – posisi biasanya didasarkan pada penilaian
  subjektif
          Penggunaan istilah – istilah seperti cash cows dan dog
  dapat mengarah kepada prediksi – prediksi yang sangat
  tergantung pada individu masing – masing.
           Tidak selalu mungkin untuk menentukan apa yang
  membuat suatu industri dinilai atraktif atau menentukan pada
  tahap apa sebuah produk dalam daur hidupnya
Mengikuti metode portofolio secara naif, pada kenyataannya akan
  mengurangi laba apabila digunakan dengan tidak tepat.
• KASUS : PENDEKATAN CORPORATE
  PARENTING        UNTUK       MENCAPAI
  CORPORATE CLARITY
• Research by Gavin Chadwick & Justin White
  ( berdasarkan penelitian JP Morgan )
• Peningkatan fokus atas shareholder returns
  dan     globalisasi     mendorong         setiap
  perusahaan agar memfokuskan bisnis
  mereka untuk mencapai Corporate Clarity
  yang lebih baik.
•
• Fokus ini dapat dicapai melalui 3 ( tiga ) cara,
  yaitu :
• 1.         Menetapkan sektor produk / pasar
• CORPORATE PARENTING
Dua pertanyaan penting yang harus dijawab
oleh ahli – ahli strategi korporasi :
  bisnis apa yang harus dimiliki oleh perusahaan
ddan mengapa ?
    struktur organisasi, proses manajemen dan filosofi apa yang
   akan
 membantu perkembangan kinerja superior dari unit – unit bisnis
perusahaan dan di antara unit bisnis
• Corporate Parenting :
• Memandang korporasi dari sisi sumber daya dan kapabilitas
   yang dapat digunakan untuk membangun nilai unit bisnis dan
   juga menghasilkan sinergi di antara unit bisnis dengan cara :
∀ ♦ Menyediakan sumber – sumber yang penting untuk unit – unit
∀ ♦ Mentransfer keahlian / kapabilitas di antara unit – unit
∀ ♦Mengkoordinasikan fungsi – fungsi unit untuk mencapai
   economies of scope.
KASUS : PENDEKATAN CORPORATE
PARENTING UNTUK MENCAPAI
CORPORATE CLARITY
Research by Gavin Chadwick & Justin White ( berdasarkan
penelitian JP Morgan )
Peningkatan fokus atas shareholder returns dan globalisasi
mendorong setiap perusahaan agar memfokuskan bisnis mereka
untuk mencapai Corporate Clarity yang lebih baik.
Fokus ini dapat dicapai melalui 3 ( tiga ) cara,
yaitu :
1. Menetapkan sektor produk / pasar yang spesifik
2.Memfokuskan organisasi pada sejumlah kompetensi            inti
   yangspesifik
Merumuskan dengan baik pendekatan Corporate Parenting dan
   membentuk portofolio bisnisnya sesuai dengan pendekatan ini
Mengembangkan Strategi
      Korporet Parenting
•  Champbell, Goold & Alexander,
   menentukan tiga langkah analisis:
1. Memeriksa tiap unit bisnis dalam
   hubungan dengan faktor strategisnya.
2. Memeriksa target tiap unit bisnis, pada
   bidang yang dapat dikembangkan.
3. Melakukan analisis korporet fit dengan
   unit bisnisnya.
Matrik Parenting Fit
•  Tujuan :
1. Untuk menyimpulkan kebijakan yang
   berhubungan dengan korporet / unit bisnis
2. Menggambarkan unit bisnis berkaitan
   dengan pertumbuhan potensial, posisi
   persaingan, struktur industri
Gambar Matrik Parenting Fit

                                Low
                                                                             Heartland


                                                Ballast

                                                                    Edge Of Heartland

Miisfit antara faktor-faktor strategis
dan Karakteristik Parenting


                                                  Allien Theory          Value Trap

                                high
                                           Low                                          High
                                  Ftt antara kesempatan parenting dan karakter parenting
 Bisnis Heartland
  Bisnis ini mempunyai kesempatan untuk
  ditingkatkan oleh korporet dan Korporet
  mengetahui faktor-faktor strategis unit bisnis

 Bisnis Edge Of Heartland
  Korporet mempunyai beberapa karakteristik yang
  fit dengan unit bisnis, tetapi karakter yang lain
  tidak.
 Bisnis Ballast.
  Sangat sesuai dengan korporet tetapihanya
  beberapa bidang yang dapat ditingkatkan oleh
  korporet.

 Bisnis Allien Territory.
  Bisnis ini mempunyai sedikit kesempatan untuk di
  tingkatkan oleh korporet dan keadaan yang misft
  antara karakteristik parenting dengan faktor
  startegis dari unit bisnis.
Bisnis Value Trap
Bisnis ini fit dengan parenting opportunitis
tetapi misfit dalam faktor strategis dengan
korporet.
Strategi Horizontal & Persaingan
           Multipoint
   Strategi Horizontal adalah strategi yang
    memotong unit bisnis, untuk membangun sinergi
    silang unit bisnis dan untuk meningkatkan posisi
    persaingan unit bisnis.
   Persaingan Multipoint, suatu persaingan dimana
    korporet bersaing pada lebih dari satu unit
    bisnis.
   Untuk menghadapi persaingan multipoint
    korporet dan untuk mengkoordinasikan tujuan
    unit bisnis yang beragam mengembangkan
    strategi Horizontal.
Contoh persaingan multipoint :
Perusahaan Procter & Gamble dengan
Johnson & Johnson. Kedua perusahaan itu
bersaing pada produk tissu toilet (P & G
sebagai leader dan Johnson & Johnson
follower) dan produk shampoo bayi ( P & G
sebagai challenger dan Johnson & Johnson
sebagai leader)
Pengaruh internet terhadap
       strategi korporet
Bahwa perusahaan harus memikirkan
kembali bagaimana bisnis mereka
seharusnya, seperti perusahaan emerson.
Beberapa perusahaan memasuki pasar
internasional menggunakan internet dengan
membangun web site, seperti toko koleksi
doll di Louisville Kentucky.
Populasi Online Global
  Negara         Pengguna Internet
 1. Amerika Serikat 110.825
 2. Jepang           18.156
 3. Inggris           13.156
 4. Kanada             12.277
 5. Jerman             12.285
 6. Australia            6.837
 7. Brazil                6.790
 8. Cina          6.308
 9. Perancis             5.696
10. Korea Selatan        5.688

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe20risman
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Martyn Rizal
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODariqswg
 
penerapan inovasi dan manajemen produk samsung
penerapan inovasi dan manajemen produk samsungpenerapan inovasi dan manajemen produk samsung
penerapan inovasi dan manajemen produk samsungIndira Muttahara
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaingStrategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaingALI FIKRI
 
strategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategystrategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategyLily Herliana
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkTIUPH2013
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAlbert Winadi, CISA
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 

La actualidad más candente (20)

Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
 
Process layout
Process layoutProcess layout
Process layout
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Corporate Strategy
Corporate StrategyCorporate Strategy
Corporate Strategy
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
 
penerapan inovasi dan manajemen produk samsung
penerapan inovasi dan manajemen produk samsungpenerapan inovasi dan manajemen produk samsung
penerapan inovasi dan manajemen produk samsung
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaingStrategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaing
 
Analisa lingkungan dwi hastho
Analisa lingkungan dwi hasthoAnalisa lingkungan dwi hastho
Analisa lingkungan dwi hastho
 
strategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategystrategi formulation - corporate strategy
strategi formulation - corporate strategy
 
Analisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaanAnalisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 

Destacado

Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategikLily Herliana
 
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Ega Jalaludin
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingArif Partono
 
Corporate strategy and parenting theory
Corporate strategy and parenting theoryCorporate strategy and parenting theory
Corporate strategy and parenting theoryEnzoGorlomi
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptDeby Andriana
 
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganPresentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganSiLvi FitrissaLam
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKBiyah Djauhar
 
Corporate Level Strategy: Creating Value through Diversification
Corporate Level Strategy: Creating Value through DiversificationCorporate Level Strategy: Creating Value through Diversification
Corporate Level Strategy: Creating Value through DiversificationAngelica Angelo Ocon
 
Presentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neracaPresentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neracazufrizal se
 

Destacado (12)

Aplikasi GE matrix
Aplikasi GE matrixAplikasi GE matrix
Aplikasi GE matrix
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
 
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parenting
 
Chap 7 sm full
Chap 7 sm fullChap 7 sm full
Chap 7 sm full
 
Corporate strategy and parenting theory
Corporate strategy and parenting theoryCorporate strategy and parenting theory
Corporate strategy and parenting theory
 
Corporate Parenting By Ms. Kinjal Pandya
Corporate Parenting By Ms. Kinjal PandyaCorporate Parenting By Ms. Kinjal Pandya
Corporate Parenting By Ms. Kinjal Pandya
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan ppt
 
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganPresentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
 
Corporate Level Strategy: Creating Value through Diversification
Corporate Level Strategy: Creating Value through DiversificationCorporate Level Strategy: Creating Value through Diversification
Corporate Level Strategy: Creating Value through Diversification
 
Presentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neracaPresentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neraca
 

Similar a STRATEGI KORPORASI

Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...khoirulanwar99
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by meFahriani .
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...salamthoyfoer
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxmulyadiwork
 
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...santikamaruhun93
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Izzatul Muhammad
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...Siti Rohmawati
 
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiTipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiIhsanHidayat9
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...Nadiatur Rakhma
 
Business level strategi
Business level strategiBusiness level strategi
Business level strategiDavidNehemia1
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...Rame Priyanto
 
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...maya indrawati
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Muh Agus Priyetno
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategiWahyu Hidayat
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi_sujana23
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Theofilus Pirri
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Dessy Hakim
 

Similar a STRATEGI KORPORASI (20)

1. GE Screen - Mc Kensey.pptx
1.  GE Screen - Mc Kensey.pptx1.  GE Screen - Mc Kensey.pptx
1. GE Screen - Mc Kensey.pptx
 
Fix chapter 7
Fix chapter 7Fix chapter 7
Fix chapter 7
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
 
Directional strategy by me
Directional strategy by meDirectional strategy by me
Directional strategy by me
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
 
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptxSTRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
STRATEGI LEVEL BISNIS, KORPORAT, FUNGSIONAL.pptx
 
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
5, sm, santika maruhun, hapzi ali, strategic management, type, form and imple...
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
 
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...5, sm, siti rohmawati, strategic management  type, form and implementation st...
5, sm, siti rohmawati, strategic management type, form and implementation st...
 
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi StrategiTipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
Tipe, Bentuk, Perencanaan, Formulasi, dan Evaluasi Strategi
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,  tipe-tipe...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, tipe-tipe...
 
Business level strategi
Business level strategiBusiness level strategi
Business level strategi
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
 
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objectiv...
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, multi business strategy, universitas mercubuan...
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
 

STRATEGI KORPORASI

  • 1. Strategy Formulation : Corporate Strategy Indra Yuspiar SE Ak MA.k
  • 2. ISU-ISU KUNCI SEHUBUNGAN DENGAN STRATEGI KORPORASI 1. Orientasi perusahaan secara keseluruhan mengenai pertumbuhan, stabilitas, atau perampingan (strategi direksional) 2. Industri atau pasar di mana perusahaan berkompetisi melalui produk dan unit bisnisnya (strategi portofolio) 3. Cara bagaimana manajemen mengkoordinasikan aktivitasnya, mentransfer sumber daya, dan mengolah kemampuan di antara lini produk dan unit bisnis (strategi perusahaan induk)
  • 3. Strategi direksional tersusun dari 3 orientasi umum (kadang disebut grand strategy) : GROWTH RETRENCHMENT STABILITY Concentration Concentration Turnaround Turnaround Vertical Growth Pause/Proceed with Pause/Proceed with Vertical Growth Caution Captive Company Horizontal Growth Horizontal Growth Caution Captive Company Diversification Diversification No Change Sell-out/Divestment No Change Sell-out/Divestment Concentric Concentric Conglomerate Profit Profit Bankruptcy/Liquidation Bankruptcy/Liquidation Conglomerate • Strategi pertumbuhan (Growth Strategy), ekspansi aktivitas perusahaan. (secara internal, merjer-akuisisi-aliansi strategis) • Strategi stabilitas (Stability Strategy), tidak membuat perubahan terhadap aktivitas sekarang ini. • Strategi perampingan (Retrenchment Strategy), mengurangi tingkat aktivitas perusahaan.
  • 4. Strategi Pertumbuhan Perusahaan yang melakukan bisnis pada industri yang berkembang harus bertumbuh supaya bisa bertahan. Melanjutkan pertumbuhan berarti meningkatkan penjualan dan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari kurva pengalaman untuk mengurangi biaya produk perunit yang terjual, sehingga meningkatkan profit. Sebuah perusahaan dapat bertumbuh secara internal dengan mengembangkan operasinya baik secara global maupun domestik, atau dapat berkembang secara eksternal melalui merjer, akuisisi, dan aliansi strategis. Dua strategi pertumbuhan dasar adalah : 1) Konsentrasi pada lini produk yang sudah ada dalam satu industri, dua strategi konsentrasi dasar adalah pertumbuhan vertikal (integrasi vertikal: integrasi ke belakang dan integrasi ke depan; outsourcing; taper integration; quasi integration) dan pertumbuhan horizontal 2) Diversifikasi ke lini produk yang lain pada industri yang berbeda, dua strategi diversifikasi dasar adalah diversifikasi konsentris dan diversifikasi konglomerat. • Strategi Stabilitas • Strategi Perampingan
  • 5. Vertical Integration Continuum Full Taper Quasi Long-term Long-term Integration Integration Integration Contract Contract
  • 6. “The Performance Prism to Boost M&A Success” Adams dan Neely (2000) • Post Merger Integration (PMI), balanced scorecard vs performance prism • Sejak tahun 1990an-2000an banyak sekali akuisisi dan merjer dan banyak pula yang gagal, seperti AT&T, Quaker Oats, Disney, Sony, Compaq, GE, dsb.. • Ada lima tahapan yang saling berhubungan dalam performance prism, yaitu : 1. stakeholder satisfaction (kepuasan stakeholder); 2. strategies (strategi-strategi); 3. processess (proses-proses); 4. capabilities (kemampuan-kemampuan); 5. stakeholder contribution (kontribusi dari stakeholder). • Performance prism adalah alat yang beroperasi dengan pengukuran yang bertingkat-tingkat (multiple measurement hierarchies).
  • 7.
  • 8. Namun, performance prism bukanlah sulap, sebagaimana alat atau kerangka, hanya akan berfungsi baik tergantung pada orang yang menerapkannya. Di tangan orang yang tepat, kita diyakinkan bahwa performance prism dapat memperbaiki pengiriman keluaran yang diinginkan dan rintangan dari pencapaian sukses PMI dengan cara : menggunakan stakeholder sebagai fokus utama dari desain pengukuran – dari perspektif timbal balik; mendorong identifikasi mengenai faktor-faktor sukses strategi-strategi penting dan ukuran – ukuran yang menghubungkan mereka; penekanan pada empat proses bisnis umum sebagai kekuatan dasar untuk penciptaan nilai memfokuskan pada integrasi dan mengungkit komponen kemampuan organisasi yang dikombinasikan.
  • 9. “Crisis in corporate America : The role of strategy” Hansen dan Smith (2003) • Dilatarbelakangi oleh skandal akuntansi dan krisis dalam bisnis di Amerika, digunakan kerangka balanced scorecard Kaplan dan Norton • Pemetaan strategi balanced scorecard tersebut terdiri dari 4 perspektif, yaitu : 1. Financial perspective, improve shareholder value melalui : Revenue growth strategy( build the francise dan increase customer value) serta Productivity strategy (improve cost structure dan improve asset use). • 2. Customer perspective, melalui customer value proposition yang terdiri dari Product/ service attribute (price, quality, time, functionality), Relationship (service dan relationships), dan Image (brand). Ketiganya diharapkan mewujudkan operational excellence, customer intimacy, dan product leadership.
  • 10. • 3. Internal perspective, terdiri dari 4 yaitu : Build the franchise (innovation process), Increase customer value (customer management process), Achieve operational excellence (operational processes), dan Be a good corporation citizen (regulatory & environmental processes) • 4. Learning & growth perspective, a motivated and prepared work force (Strategic competencies, strategic technologies, dan climate for action)
  • 11.
  • 12. “Corporate Strategy in the Chrysalis Economy” Elkington (2002) • Metamatrix, yang membantu memplot 4 model bisnis perusahaan dalam hal perkembangan modal : The Corporate Locust/ perusahaan belalang The Corporate Caterpillar/ perusahaan ulat bulu The Corporate Butterfly / perusahaan kupu-kupu The Corporate Honeybee/ perusahaan lebah * Diumpamakan proses untuk mencerna keusangan, menciptakan struktur baru untuk menggantikan struktur lama yang tidak cocok lagi, yang merupakan tantangan utama, dalam metamorfosis yang dialami oleh serangga, dengan ekonomi kepompong (chrysalis), prosesnya adalah learning flywheel.
  • 13.
  • 14. Learning Flywheel, menggambarkan lima tahapan dasar dalam proses transformasi perusahaan : 1. Invasion, proses alami di mana sebuah inovasi – menjadikannya sebuah teknologi baru atau sebuah model bisnis baru – menginvasi sebuah lahan kesempatan, menciptakan dampak ekonomi, sosial atau lingkungan dalam proses. 2. Internalization, di mana sebuah perusahaan menyerap sejumlah biaya awal untuk memasuki masyarakat/ lingkungan. 3. Sebagai beban dari internalisasi, manajemen perlu mengetahui di mana prioritas terletak. Inclusion, proses di mana jajaran stakeholder internal maupun eksternal semakin terlibat, prioritas mereka dibangun dan kebutuhan legitimate/sah mereka terpenuhi. 4. Integration, menggabungkan segudang masalah seperti kasus-kasus lingkungan-kesehatan-keselamatan (EHS), TQM, IT, Shareholder Value Added (SVA), Corporate Social Responsibility (CSR), dan pemikiran tiga level manajemen, ke dalam corporate strategy dan corporate governance. 5. Incubation, mempertimbangkan bagaimana teknologi, industri- industri, bahkan ekonomi secara keseluruhan yang lebih sustainable, yang mungkin ditetaskan dalam dunia dewasa ini. Bahkan, sarang madu yang paling produktif pun mulai dari sel sarang yang kecil….
  • 15.
  • 16.
  • 17. Dua Strategi Pertumbuhan Dasar 1. Strategi Konsentrasi a. Pertumbuhan Vertikal b. Pertumbuhan Horizontal 2. Strategi Diversifikasi a. Diversifikasi Konsentris b. Diverisifikasi Konglomerat
  • 18. 1. Strategi Konsentrasi Strategi ini digunakan bila lini produk perusahaan mempunyai potensi pertumbuhan yang nyata. Dua strategi dari konsentrasi adalah: a. Pertumbuhan vertikal Dapat dicapai dengan mengambil alih funsgi-fungsi yang sebelumnya disediakan oleh pemasok atau oleh distributor Keuntungannya: - Mengurangi biaya - Mengendalikan sumberdaya-sumberdaya yang terbatas - Menjamin kualitas input-input utana - Memperoleh akses dengan pelanggan potensial
  • 19. Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan meluaskan operasi yang telah ada maupun secara eksternal dengan akuisisi • Kelemahan: -Mengurangi fleksibilitas perusahaan ketika perusahaan akan keluar dari industri Ketika perusahaan yang telah terintegrasi secara vertikal menjadi terlalu besar dan birokratis, maka biaya untuk mengelola transaksi internal akan menjadi lebih besar daripada hanya membeli barang barang yang dibutuhkan dari pihak luar. Jika perusahaan tidak menghendaki kerugian dari integrasi vertikal Secara penuh, perusahaan akan memilih integrasi terbatas (taper integration) atau semi integrasi (quasi integration)
  • 20. Taper integration: perusahaan secara internal memproduksi sebagian keperluannya dan membeli sisanya dari pemasok luar Quasi Integration : Perusahaan mendapatkan mayoritas keperluannya dari pemasok luar yang sebagian di bawah pengawasan perusahaan b. Pertumbuhan Horizontal Dapat dicapai dengan perluasan produk-produk perusahaan ke Dalam lokasi geografis lain atau dengan menambah rentang produk-produk dan jasa-jasa yang ditwarkan kepada pasar saat ini Sebuah perusahaan dapat tumbuh secara horizontal melalui pengembangan internal atau eksternal melalui akuisisi atau aliansi strategis dengan perusahaan lain pada industri yang sama
  • 21. 2. STRATEGI DIVERSIFIKASI Dua Strategi dari diversifikasi: a. Diversifikasi konsentris Pertumbuhan melalui diverisfikasi konsentris ke dalam industriyang berhubungan menjadi sebuah strategi perusahaan yang tepaketika sebuah perusahaan mempunyai posisi persaingan yang kuat tetapi Daya tarik industri yang lemah
  • 22. b. Diversifikasi Konglomerat Ketika manajemen menyadari bahwa industri saat ini tidak menarik dan kemampuan atau keahlian utama perusahaan berkurang, membuat perusahaan beralih ke produk atau jasa lain yang berkaitan di dalam industri lain Pertimbangan di dalam diverisfikasi konglomerat adalah pada pertimbangan keuangan daripada sinergi produk pasar, misalnya perusahaan dengan keadaan kas baik tapi kesempatan yang sedikit untuk tumbuh di dalam industri bergerak ke industri lain dimana kesempatan besar tapi keadaan keuangan sulit. Pada saat manajemen puncak menyadari bahwa industri perusahaan sudah tidak menarik lagi akan terlambat untuk mengubah industri melalui alat-alat internal, maka alasan yang paling tepat adalah diversifikasi konglomerat.
  • 23. Internasional Entry Options a. Exporting Mengirimkan barang-barang yang diproduksi di dalam negeri perusahaan yang bersangkutan kepada negara lain untk dipasarkan Ekspor ini merupakan cara yang paling sederhana dan biasanya merupakan strategi pertama ketika perusahaan memutuskan untuk memperluas penjualan mereka ke luar negeri Dalam mengekspor biasanya membutuhkan koordinasi diantara empat pelaku: Eksportir, Importir, Penyedia transpor dan pemerintah b. Lisensi Di bawah persetujuan lisensi, perusahaan menjamin hak-hak kepada perusahaan lain di dalam negara negara tuan rumah untuk memproduksi dan atau menjual sebuah produk. Pemegang lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi sebagai pengganti keahlian teksnis Lisensi merupakan startegi khusus diginakan jika trandemark atau brandname dikenal baik.
  • 24. b. Lisensi Di bawah persetujuan lisensi, perusahaan menjamin hak-hak kepada perusahaan lain di dalam negara negara tuan rumah untuk memproduksi dan atau menjual sebuah produk. Pemegang lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi sebagai pengganti keahlian teksnis Lisensi merupakan startegi khusus diginakan jika trandemark atau brandname dikenal baik. c. Waralaba Di bawah sebuah perjanjian frnachising, franchiser memberi hak kepada perusahaan lain untuk membuka sebua toko pengecer denagn menggunakan nama franchiser dan mengoperasikan sistem. Sebagai gantinya franchisee (penerima franchise) mebayar kepada franchises persentase dari penjualan sebagai soyalti.
  • 25. Joint Venture Perusahaan perusahaan sering membentuk joint venture untuk mengkombinasikan sumber-sumber dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk atau teknologi baru. Itu juga memungkinkan perusahaan untuk masuk ke suatu negara yang membatasi kepemilikan luar negeri. Seperti contoh, ketika Meksiko memprivatisasi perusahaan kereta apinya tahun 1996, Kansas City Southern (KCS) melihat suatu kesempatan untuk membuat satu rel kereta api yang menyeluruh dai kawasan industri timur laut Meksiko ke Kanada. KCS bersama-sama dengan Mexican shipping line Transportacion Maritima Mexicana (akan bergabung mengoperasikan sistem kereta api Meksiko) membeli 80 % dari Grupo Transportacion Ferrovaria Mexicana (TFM).
  • 26. Akuisisi Suatu cara yang relatif cepat untuk bergerak ke dalam lingkungan internasional adalah melalui akuisisi - membeli perusahaan lain yang telah siap beroperasi dalam suatu area. Keuntungan sinergi dapat dihasilkan jika perusahaan mendapatkan sebuah perusahaan dengan kekuatan produk yang saling melengkapi dan jasa jaringan distribusi. Maytag Corporation mengakuisisi Hoover yang membolehkannya masuk ke Eropa melalui kekuatan Hoover dalam peralatan rumah tangga di Inggris dan dalam pusat distribusi vacuum cleaner di Benua Eropa.
  • 27. Green Field Development Jika perusahaan tidak ingin membeli permasalahan perusahaan lainnya bersama-sama dengan asetnya (seperti yang dilakukan Japan’s Brigestone ketika mendapatkan Firestone di Amerika Serikat) itu memungkinkan untuk memilih green field development – membangun pabrik dan sistem distribusinya sendiri. Itu biasanya jauh lebih mahal dan rumit daripada akuisisi, tetapi membolehkan perusahaan lebih bebas didalam mendesain pabriknya, memilih suplier, dan mengangkat tenaga kerjanya.
  • 28. Production Sharing Diperkenalkan pertama kali oleh Peter F. Drucker, istilah yang berarti proses untuk mengkombinasikan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi dan teknologi yang ada di dalam negara berkembang dengan tenaga kerja yang murah.
  • 29. Turnkey Operations Merupakan tipe kontrak untuk pembuatan fasilitas operasi yang dipertukarkan dengan biaya. Fasilitas tersebut dipindahkan ke negara tuan rumah atau perusahaan ketika itu sudah selesai. Pelanggan biasanya suatu perwakilan pemerintah, seperti contoh: sebuah negara di Timur Tengah telah mengambil keputusan bahwa suatu produk khusus harus dihasilkan secara lokal dan dibawah pengawasannya. Contohnya, Fiat mendirikan pabrik mobil di Rusia untuk menghasilkan model tua dari Fiat dibawah brand name Rusia.
  • 30. Konsep BOT Konsep BOT (Build, Operate, Transfer) adalah suatu variasi dari turnkey operation. Daripada mengembalikan fasilitas (biasanya pembangkit listrik atau jalan tol) kepada negara tuan rumah ketika sudah selesai, perusahaan kemudian mengoperasikan fasilitas ini untuk waktu tertentu, selama telah mengembalikan investasi sebelumnya, ditambah keuntungan. Tetapi kemudian fasilitas tersebut dikembalikan ke pemerintah setempat setidak-tidaknya atau tidak ada biaya terhadap negara tuan rumah.
  • 31. Kontrak Manajemen Sebuah perusahaan besar beroperasi di seluruh dunia yang mungkin telah menggunakan sejumlah besar keahlian manajemen dalam setiap penyelesaian masalahnya. Kontrak ini menawarkan suatu yang berarti bahwa perusahaan dapat menggunakan beberapa personelnya untuk membantu suatu perusahaan di negara tuan rumah pada biaya yang khusus dan dalam periode tertentu.
  • 32. KONTROVERSI DALAM STRATEGI DIRECTIONAL GROWTH Apakah vertical growth lebih baik daripada horizontal growth? Apakah concentric diversification lebih baik daripada conglomerate diversification? Meskipun penelitian tidak dapat menyelesaikan seluruhnya, pertumbuhan dalam wilayah yang berhubungan dengan sebuah perusahaan yang mempunya lini produk yang biasa adalah lebih berhasil daripada pertumbuhan dalam wilayah yang tidak berhubungan. Seperti contoh, sebuah studi dari berbagai proyek penilaian pertumbuhan dari berapa banyak yang dipertimbangkan berhasil, dalam keberadaannya selama 22 tahun. Hasilnya vertical growth, 80%; horizontal growth, 50%; concentric diversification, 35%; dan conglomerate diversification, 28%.
  • 33. Apakah internal growth lebih baik daripada external growth? Perusahaan dapat mengikuti strategi pertumbuhan dari konsentrasi atau diversifikasi melalui perkembangan internal dari produk baru dan pelayanan atau melalui akuisisi eksternal, merger, dan strategi aliansi. Suatu studi mengatakan bahwa dua pertiga akuisisi gagal terutama karena premi yang tinggi yaitu terlalu tinggi untuk mereka dalam mendapatkan biaya modalnya. Penelitian lain menyatakan, bagaimanapun, bahwa akuisisi mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi daripada yang dilakukan secara internal di suatu bisnis.
  • 34. STRATEGI STABILITAS Sebuah perusahaan mungkin akan memilih stabilitas daripada pertumbuhan untuk melanjutkanaktivitasnya tanpa perubahan yang signifikan dalam arahnya. Meskipun kadang-kadang menunjukkan kekurangan dalam suatu strategi, stabilitas dari strategi perusahaan dapat lebih tepat untuk keberhasilan operasi perusahaan dalam lingkungan yang tidak dapat diperkirakan. Itu adalah sangat populer dengan pemilik usaha kecil yang telah menemukan ceruk dan senang atas keberhasilannya dan dapat mengatur ukuran perusahaannya. Pause/Proceed dengan Strategi Kehati-hatian Suatu pause/proceed dengan strategi kehati-hatian, sebenarnya, suatu timeout - suatu kesempatan untuk menenangkan sebelum melanjutkan strategi pertumbuhan atau perampingan. Itu adalah usaha yang sangat berhati-hati dalam membuat hanya perbaikan tambahan sampai perubahan lingkungan dalam waktu tertentu. Ini juga khususnya dipahami sebagai strategi sementara yang digunakan sampai lingkungan menjadi lebih baik atau memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan sumber-sumbernya sampai mencapai pertumbuhan yang cepat.
  • 35. No Change Strategy Strategi dimana keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru - sebuah pilihan untuk melanjutkan kegiatan dan kebijakan yang sekarang untuk waktu mendatang yang dapat diduga. Jarang dikatakan sebagai suatu strategi yang nyata, strategi no change berhasil tergantung dari kurangnya perubahan yang signifikan dalam situasi perusahaan. Stabilitas relatif dibuat oleh posisi persaingan sederhana perusahaan dalam industri yang kecil atau dorongan untuk tidak tumbuhnya sebuah perusahaan dalam melanjutkan usahanya sekarang, membuat hanya penyesuaian kecil untuk meningkatkan penjualan dan keuntungannya. Profit Strategy Merupakan keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam situasi yang buruk tetapi malahan melakukan seolah-olah masalah perusahaan hanya sementara saja. Strategi profit adalah suatu usaha untuk dukungan keuntungan artifisial ketika penjualan perusahaan turun oleh pengurangan investasi dan pembiayaan bebas jangka pendek. Daripada mengumumkan keadaan perusahaan yang buruk kepada pemegang saham dan investor secara keseluruhan, top management mungkin akan tertarik mengikuti strategi ini. Menyalahkan (permasalahan) perusahaan dalam lingkungan yang bermusuhan (seperti kebijakan pemerintah yang antibisnis, pesaing yang tidak mempunyai kode etik, pelanggan yang rewel, dan/atau peminjam yang rakus), manajemen menunda investasi dan/atau memotong biaya-biaya (seperti R&D, pemeliharaan dan periklanan) untuk menstabilkan keuntungan selama periode ini. Sayangnya strategi ini jika diteruskan untuk jangka panjang mungkin akan mengarahkan perusahaan pada posisi kemunduran yang serius dalam posisi persaingan perusahaan.
  • 36. STRATEGI PERAMPINGAN Sebuah perusahaan mungkin menggunakan strategi perampingan jika mengalami posisi persaingan yang lemah dalam beberapa atau keseluruhan jalannya produks yang dihasilkan dalam kinerja yang buruk - penjualan turun dan untung menjadi rugi. Strategi ini akan menentukan suatu harapan yang besar untuk menekankan perbaikan kinerja. Turnaround Strategy Strategi yang menekankan perbaikan pada efisiensi operasional dan mungkin lebih tepatnya ketika permasalahan perusahaan telah merembes tapi belum kritis. Sejalan dengan diet pengurangan berat, dua fase dari strategi turnaround adalah penciutan dan penggabungan/konsolidasi. Penciutan adalah usaha awal untuk secara cepat “menghentikan pendarahan” dengan penyilangan umum - pengurangan dewan direksi dalam ukuran dan biayanya. Fase kedua, konsolidasi, melakukan program untuk menstabilkan kelemahan perusahaan - sekarang. Untuk melangsingkan perusahaan, perencanaan dibuat untuk mengurangi pengeluaran tambahan yang tidak penting dan membuat kegiatan fungsional yang biayanya disesuaikan. Jika fase konsolidasi tidak dilakukan dalam bentuk yang positif, banyak orang-orang terbaik akan keluar dari perusahaan. Captive Company Strategy Strategi yang mengorbankan kebebasannya untuk menukarkannya dengan keamanan. Sebuah perusahaan dengan posisi persaingan yang lemah tidak akan menggunakannya dalam strategi turnaround yang berkembang sepenuhnya.
  • 37. Namun perusahaan dalam situasi seperti ini menghadapi penjualan yang rendah dan meningkatnya kerugian kecuali kalau mengambil beberapa tindakan. Manajemen mati-matian mencari seorang “malaikat” dengan menawarkan suatu captive company kepada seseorang yang dapat menjamin kelangsungan perusahaan dengan kontrak jangka panjang. Dengan cara ini, perusahaan mungkin dapat mengurangi beberapa aktivitas fungsional, seperti pemasaran, hingga pengurangan biaya secara signifikan. Sell-Out/Strategi Divestasi Jika perusahaan dengan posisi persaingan yang lemah dalam industri ini tidak dapat menarik dirinya dengan usaha sendiri atau menemukan pelanggan dimana itu dapat menjadi sebuah captive company, mungkin tidak ada pilihan kecuali menjualnya. Strategi penjualan ini masuk akal jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang bagus untuk para pemegang saham dan pegawainya dapat tetap bekerja dengan menjual keseluruhan perusahaan kepada perusahaan lainnya. Harapannya adalah bahwa perusahaan akan mempunyai sumber-sumber yang penting dan berkeinginan untuk mengembalikan perusahaan kearah yang lebih menguntungkan. Inilah kenapa Rover, pabrik mobil Inggris, telah dijual kepada BMW (Bayerische Motoren Werke AG) dengan $1,2 miliar tahun 1994. Learning in Acquisitions: Understanding the Relationship between Exploration, Exploitation and Performance (Cheryl A. Van Deusen dan Carolyn B. Mueller). Organization learning telah memberikan perhatian yang luas dalam penelitian hingga beberapa studi empiris yang ada. Studi ini menganalisa gagasan dari eksplorasi dan eksploitasi dalam proses akuisisi di industri yang berhubungan dengan keramahtamahan, seperti hotel, restoran dan lain-lain.
  • 38. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan membantu para manajer dalam meningkatkan keberhasilan akuisisi sebagaimana baiknya peningkatan kinerja akuisisi yang berikutnya. Dengan menolong mereka memahami peningkatan beberapa kriteria penting dalam pelaksanaan akuisisi, mereka lebih baik bersiap-siap, yang mana dapat memperbaiki kinerja masa yang akan datang. Seseorang seringkali mengatakan definisi dari organization learning (OL) adalah pengembangan wawasan, pengetahuan, dan kesatuan dari aksi, dan tindakan masa yang akan datang. March (1991) menggambarkan dua proses pembelajaran: eksplorasi untuk pengetahuan baru, keahlian, dan proses, dan eksploitasi dari pengetahuan yang ada, keahlian dan proses dalam istilah kehalusan dan peningkatan perbaikan. Eksploitasi adalah kebiasaan dari pengetahuan sebelumnya yang akan terjadi ketika anggota membuat keputusan yang sekarang di dasari pengalaman dan rutinitas masa lalu. Eksplorasi meliputi pencarian, variasi, pengambil resiko, eksperimen, dan inovasi untuk mengembangkan rutinitas baru. Rekomendasi untuk Praktisi Dalam sampel organisasi ini, kinerja yang berikutnya dari akuisisi akan meningkat melalui kombinasi eksplorasi dan eksploitasi. Perusahaan harus juga mengembangkan mekanisme yang terbaik untuk menilai kinerja akuisisi sebelumnya. Seperti contoh, tidak hanya harus penilaian keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja akuisisi, tetapi juga penilaian dari tujuan strategi atau pencapaian sasaran harus termasuk juga.
  • 39. Selama tahun 70 s/d 80-an IBM telah mendominasi industri computer. IBM menjadi market leader. Masalah IBM muncull pada tahun 90-an, penjualan computer jatuh. Banyak perusahaan membutuhkan komputer PC, tapi mereka tidak membelinya dari IBM. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan memasuki industri ini seperti Dell, HP, Gateway dll. Mereka menawarkan computer tipe IBM yang lebih murah dan canggih dari produk IBM sehingga revenue IBM menurun. Pada tahun 1993 dewan direktur IBM menghire CEO, Louis Gerstner untuk memimpin perubahan strategi. Strategi yang dilakukannya adalah mengurangi tenaga kerja sebanyak 40%. Di bawah Gestner presentasi formal tidak lagi dibutuhkan, penekanannya pada perpindahan kepada pengambilan keputusan yang cepat dan perhatian terhadap konsumen. Sebelumnya perlu melalui 7 layer untuk sampai kepada pengambilan keputusan. Pada waktu yang sama Gerstner melakukan strategi turnaround bersama David Grosman, programmer IBM yang baru. Mereka beralih kepada bisnis internet dan akhirnya membuat grup internet formal. Dari tahuln layanan 94-2000 perusahaan mentransformasikan diri dari pembuat computer menjadi penyedia layanan internet, sehingga globalnya dari hampir tidak ada menjadi bisnis yang bernilai USD 30 milyar dengan pegawai lebih dari 135.000 orang.
  • 40. Kasus lain yang melakukan perubahan strategi yaitu perusahaan BMW, dimana ia melakukan divestasi pada tahun 2000. Setelah berinvestasi sebesar USD 3.4 milyar pada Rover selama 6 tahun dan gagal mencapai profit, BMW menjual Rover ke Ford motor senilai 2,9 milyar dan sisanya kee alchemy. Contoh lain, Quaker membeli snapple, premium soft drink pada tahun 94. Manajemen percaya bahwa mereka bisa menggunakan sumber daya Quaker untuk melanjutkan pertumbuhan Snaple. Mereka berharap dapat mentransformasikan perusahaan bubur gandum menjadi perusahaan softdrink. Sial bagi Quaker, pasar soft drink berubah dengan cepat, pendatang baru seperti Arizona, nectars dll, jiplakan dari snaplel masuk pasar. Setelah mengalami kerugian selama 3 tahun Quaker menjual Snaple ini. Bankruptcy/Liquidation Strategy Apabila perusahaan berada pada situasi yang jelek, dengan posisi kompetitif yang lemah dan daya tarik industri yang lemah maka alternative terakhir yang ditempuh adalah bangkrut/pailit dan likuidasi. Kebangkrutan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai ganti penyelesaian hutang-hutang perusahaan. Strategi ini biasanya masih mencoba untuk meneruskan perusahaannya.
  • 41. Sedangkan likuidasi merupakan stategy untuk mengakhiri perusahaan dimana manajemen dapt memilih untuk mengubah sebanyak mungkin kekayaan yang dapat dijual dalam bentuk kas, yang kemudian dibagikan kepada para pemegang Saham setelah hutang-hutangnya dibayar. Jadi manfaat likuidasi dibanding kebangkrutan, dewan komisaris sebagai wakil pemegang saham dengan manajemen puncak melakukan pengambilan keputusan sendiri daripada menhyerahkan kepad pengadilan yang mungkin akan mengabaikan hak para pemegang saham. Stragegi ini pernah dilakukan oleh perusahaan Precision Thermoforing & Packaging (PTP) Perusahaan dengan banyak produk line/bisnis unit harus juga berfikir bagaimana semua produk yang berlainan bisa dikelola untuk meningkatkan kinerja corporate. -Berapa banyak uang dan waktu yang kita keluarkan untuk bisnis unit yang terbaik untuk memastikan bahwa produk/bisnis unit terus sukses? - Berapa banyak uang dan waktu yang harus kita keluarkan untuk pengembangan produk yang tidak sukses ? Disini manajemen puncak memeriksa rencana-rencana unit mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, dipanen atau dijual. Kantor pusat tidak bisa mengira-ngira melainkan melalui kiat analisis untuk menilai bisnis menurut potensi labanya.
  • 42. Salah satu model analisis yang digunakan adalah portfolio analisis, dimana salah satu pendekatan yang paling populer adalah BCG Growth-Share Matrix Gambar
  • 43. Boston Consulting Group merupakan sebuah perusahaan konsultan manajemen terkemuka yang mengembangkan dan mempopulerkan matrik pangsa pasar pertumBuhan. Setiap produk line atau bisnis unit diplot pada matrik sesuai dengna growth rate dari industri dimana dia bersaing dan pangsa pasar relatifnya. Dua belas lingkaran mewakili ukuran dan posisi saat ini dari dua belas bisnis dalam sebuah perusahaan. Pangsa penjualan setiap bisnis sebanding dengan luas lingkaran. Disini terlihat bahwa bisnis yang paling besar adalah lingkaran yang bertanda x. Tingkat pertumbuhan pangsa pasar (sumbu tegak) menunjukkan tingkat pertumbuhan pasar dimana bisnis beroperasi. Dalam gambar terlihat rentangnya dari 0-22%. Pertumbuhan diatas 10% termasuk tinggi. Pangsa pasar relatif (sumbu mendatar) merupakan pangsa pasar SBU dibandingkan dengan saingan terbesarnya. Pangsa pasar relatif 0,2 artinya volume penjualan perusahaan hanya 20% dari volume penjualan pimpinan pasar. Dengan perhitungan ini pangsa pasar relatif di atas 1 merupakan milik dari market leader. BCG Growth-Share Matrix mempunyai persamaan dengan product life cycle. Matrix pertumbuhan pangsa pasar dibagi 4 kotak masing-masing menunjukkan jenis bisnis yang berbeda
  • 45. - Question Mark’s: yaitu bisnis perusahaan yang bergerak dalam pasar dengan pertumbuhan tinggi, namujn pangsa pasarnya relatif rendah. Tanda tanya memerlukan banyak uang, karena perusahaan harus menambahkan banyak pabrik, peralatan dan karyawan untuk menandingi pasar yang tumbuh dengan cepat, disamping itu perusahaan juga ingin mengalahkan pimpinan pasar. Dalam gambar perusahaan mengoperasikan 4 bisnis tanda tanya yang mungkin terlalu banyak. - Stars: Apabila bisnis tanda tanya berhasil bisnis menjadi bintang. Bintang merupakan pemimpin pasar dalam pasar yang tumbuh cepat. Perusahaan harus mengeluarkan banyak uang untuk menandingi pertumbuhan pasar dan melawan serangan saingannya.Bintang biasanya menguntungkan dan menjadi sapi perahan perusahaan kelak. Dalam gambar perusahaan mempunyai 2 bintang. - Cash Cow: Apabila pertumbuhan pasar kurang dari 10%, bintang menjadi sapi perahan jika masih memiliki pangsa pasar relatif terbesar. Sapi perah menghasilkan banyak uang untuk perusahaan. Perusahaan tidak perlu membiayai pengembangan kapasitas karena pertumbuhan pasar sudah menurun. Karena bisnis ini adalah pemimpin pasar, bisnis mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi dan marjin laba yang tinggi
  • 46. Dog: Dog yang sering juga disebut dengan pupuk bawang menggambarkan Bisnis perusahaan dengan pangsa pasar rendah dan pasar yang tumbuh Lambat. Umumnya bisnis ini labanya rendah dan bahkan merugi walaupun Kadang-kadang menghasilkan uang juga. Dalam illustrasi perusahaan mempunyai 2 bisnis pupuk bawang yang mungkin 2 terlalu banyak. Perusahaan harus mempertimbangkan apakah bisnis ini dipertahankan atau Dihapus karena bisnis ini membutuhkan banyak waktu manajemen. Setelah menggambarkan masing-masing bisnisnya dalam matrik pertumbuhan pangsa pasar perusahaan harus memutuskan apakah portfolio bisnisnya Sehat. Selanjutnya perusahaan harus menentukan sasaran, strategi dan Anggaran yang akan diberikan untuk masing-masing bisnis unit. Apakah Perusahaan dikembangkan, dipertahankan bahkan dijual. Jadi matrik pertumbuhan pangsa pasar menjadi kerangka perencanaan Strategis bagi perusahaan, namum demikian BCG Growth-Share Matrix juga Mempunyai kelemahan-kelemahan dan keterbatasan yang akan Disempurnakan dengan pendekatan GE Screen Matrix.
  • 48. INDUSTRY ATTRACTIVENESS :   Market Growth Rate   Industry Profitability   Size   Pricing Practices • • BUSINESS STRENGTH / COMPETITIVE POSITION •   Market Share   Technogical Position   Profitability   Size
  • 49. • GE Business Screen • General Electric's Business Screen C Winners Winners A B Question Industry Attractiveness High Marks D Winners E Average Businesses F Medium Losers Losers H G Low Profit Producers Losers Strong Average Weak Business Strength/Competitive Position
  • 50. Langkah – langkah Memposisikan Lini Produk atau Unit Bisnis pada GE Business Screen : •1. Memilih kriteria untuk menilai industri bagi tiap lini produk atau unit bisnis. Daya tarik industri dinilai secara keseluruhan bagi tiap lini produk atau unit bisnis pada skala 1 sampai dengan skala 5 •2. Memilih faktor – faktor kunci yang dibutuhkan agar sukses di tiap lini produk atau unit bisnis. Kekuatan bisnis / posisi kompetitif bagi tiap lini produk atau unit bisnis dinilai dari skala 1 sampai dengan skala 5 •3. Meletakkan tiap posisi lini produk atau unit bisnis pada matriks GE •4. Meletakkan portofolio masa depan perusahaan dengan anggapan bahwa strategi bisnis dan perusahaan pada saat ini tidak berubah. Jika ada kesenjangan kinerja antara portofolio yang diproyeksikan dengan yang diinginkan, hal ini menjadi stimulus untuk meninjau kembali misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan
  • 51.
  • 52. Kelemahan Matriks GE :  Cukup rumit dan terlalu banyak beban  Estimasi numerikal dari daya tarik industri dan posisi kompetitif menghasilkan objektifitas, tetapi pada kenyataannya, penilaian subjektiflah yang bervariasi pada setiap orang  Tidak dapat secara efektif menunjukkan posisi produk baru atau unit bisnis baru dalam industri yang berkembang
  • 53. Portfolio Matrix for Plotting Products by Country
  • 54. • COUNTRY’S ATTRACTIVENESS :  Market Size  Market Rate Of Growth  Extent And Type Of Government Regulation  Economic And Political Factors • COMPETITIVE STRENGTH :  Market Share  Product Fit  Contribution Margin Market Support
  • 55. KEUNGGULAN ANALISIS PORTOFOLIO :  Analisis portofolio mendorong manajemen puncak untukmengevaluasi tiap bisnis secara individu dan menetapkan tujuan serta mengalokasi sumber daya  Analisis portofolio merangsang penggunaan data eksternal untukmelengkapi penilaian manajemen  Analisis portofolio memunculkan hal mengenai ketersediaan alirankas untuk tujuan ekspansi dan pertumbuhan Representasi grafisnya mempermudah interpretasi dan komunikasi
  • 56. KELEMAHAN ANALISIS PORTOFOLIO :  Tidak mudah untuk menentukan segmen – segmen produk / pasar  Menggunakan strategi standar dapat mengakibatkan terlewatnya peluang – peluang atau menjadi tidak praktis  Adanya ilusi kekakuan ilmiah menutupi kenyataan bahwa posisi – posisi biasanya didasarkan pada penilaian subjektif  Penggunaan istilah – istilah seperti cash cows dan dog dapat mengarah kepada prediksi – prediksi yang sangat tergantung pada individu masing – masing.  Tidak selalu mungkin untuk menentukan apa yang membuat suatu industri dinilai atraktif atau menentukan pada tahap apa sebuah produk dalam daur hidupnya Mengikuti metode portofolio secara naif, pada kenyataannya akan mengurangi laba apabila digunakan dengan tidak tepat.
  • 57. • KASUS : PENDEKATAN CORPORATE PARENTING UNTUK MENCAPAI CORPORATE CLARITY • Research by Gavin Chadwick & Justin White ( berdasarkan penelitian JP Morgan ) • Peningkatan fokus atas shareholder returns dan globalisasi mendorong setiap perusahaan agar memfokuskan bisnis mereka untuk mencapai Corporate Clarity yang lebih baik. • • Fokus ini dapat dicapai melalui 3 ( tiga ) cara, yaitu : • 1. Menetapkan sektor produk / pasar
  • 58. • CORPORATE PARENTING Dua pertanyaan penting yang harus dijawab oleh ahli – ahli strategi korporasi : bisnis apa yang harus dimiliki oleh perusahaan ddan mengapa ? struktur organisasi, proses manajemen dan filosofi apa yang akan membantu perkembangan kinerja superior dari unit – unit bisnis perusahaan dan di antara unit bisnis • Corporate Parenting : • Memandang korporasi dari sisi sumber daya dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai unit bisnis dan juga menghasilkan sinergi di antara unit bisnis dengan cara : ∀ ♦ Menyediakan sumber – sumber yang penting untuk unit – unit ∀ ♦ Mentransfer keahlian / kapabilitas di antara unit – unit ∀ ♦Mengkoordinasikan fungsi – fungsi unit untuk mencapai economies of scope.
  • 59. KASUS : PENDEKATAN CORPORATE PARENTING UNTUK MENCAPAI CORPORATE CLARITY Research by Gavin Chadwick & Justin White ( berdasarkan penelitian JP Morgan ) Peningkatan fokus atas shareholder returns dan globalisasi mendorong setiap perusahaan agar memfokuskan bisnis mereka untuk mencapai Corporate Clarity yang lebih baik. Fokus ini dapat dicapai melalui 3 ( tiga ) cara, yaitu : 1. Menetapkan sektor produk / pasar yang spesifik 2.Memfokuskan organisasi pada sejumlah kompetensi inti yangspesifik Merumuskan dengan baik pendekatan Corporate Parenting dan membentuk portofolio bisnisnya sesuai dengan pendekatan ini
  • 60. Mengembangkan Strategi Korporet Parenting • Champbell, Goold & Alexander, menentukan tiga langkah analisis: 1. Memeriksa tiap unit bisnis dalam hubungan dengan faktor strategisnya. 2. Memeriksa target tiap unit bisnis, pada bidang yang dapat dikembangkan. 3. Melakukan analisis korporet fit dengan unit bisnisnya.
  • 61. Matrik Parenting Fit • Tujuan : 1. Untuk menyimpulkan kebijakan yang berhubungan dengan korporet / unit bisnis 2. Menggambarkan unit bisnis berkaitan dengan pertumbuhan potensial, posisi persaingan, struktur industri
  • 62. Gambar Matrik Parenting Fit Low Heartland Ballast Edge Of Heartland Miisfit antara faktor-faktor strategis dan Karakteristik Parenting Allien Theory Value Trap high Low High Ftt antara kesempatan parenting dan karakter parenting
  • 63.  Bisnis Heartland Bisnis ini mempunyai kesempatan untuk ditingkatkan oleh korporet dan Korporet mengetahui faktor-faktor strategis unit bisnis  Bisnis Edge Of Heartland Korporet mempunyai beberapa karakteristik yang fit dengan unit bisnis, tetapi karakter yang lain tidak.
  • 64.  Bisnis Ballast. Sangat sesuai dengan korporet tetapihanya beberapa bidang yang dapat ditingkatkan oleh korporet.  Bisnis Allien Territory. Bisnis ini mempunyai sedikit kesempatan untuk di tingkatkan oleh korporet dan keadaan yang misft antara karakteristik parenting dengan faktor startegis dari unit bisnis.
  • 65. Bisnis Value Trap Bisnis ini fit dengan parenting opportunitis tetapi misfit dalam faktor strategis dengan korporet.
  • 66. Strategi Horizontal & Persaingan Multipoint  Strategi Horizontal adalah strategi yang memotong unit bisnis, untuk membangun sinergi silang unit bisnis dan untuk meningkatkan posisi persaingan unit bisnis.  Persaingan Multipoint, suatu persaingan dimana korporet bersaing pada lebih dari satu unit bisnis.  Untuk menghadapi persaingan multipoint korporet dan untuk mengkoordinasikan tujuan unit bisnis yang beragam mengembangkan strategi Horizontal.
  • 67. Contoh persaingan multipoint : Perusahaan Procter & Gamble dengan Johnson & Johnson. Kedua perusahaan itu bersaing pada produk tissu toilet (P & G sebagai leader dan Johnson & Johnson follower) dan produk shampoo bayi ( P & G sebagai challenger dan Johnson & Johnson sebagai leader)
  • 68. Pengaruh internet terhadap strategi korporet Bahwa perusahaan harus memikirkan kembali bagaimana bisnis mereka seharusnya, seperti perusahaan emerson. Beberapa perusahaan memasuki pasar internasional menggunakan internet dengan membangun web site, seperti toko koleksi doll di Louisville Kentucky.
  • 69. Populasi Online Global Negara Pengguna Internet 1. Amerika Serikat 110.825 2. Jepang 18.156 3. Inggris 13.156 4. Kanada 12.277 5. Jerman 12.285 6. Australia 6.837 7. Brazil 6.790 8. Cina 6.308 9. Perancis 5.696 10. Korea Selatan 5.688

Notas del editor

  1. Fit antara faktor-faktor strategis dengan karakteristik parenting