SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Descargar para leer sin conexión
SNI 06-6989.9-2004




                                                                       “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia




 Air dan air limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2_N)
                secara spektrofotometri




ICS 13.060.50                Badan Standardisasi Nasional
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 06-6989.9-2004


                                                              Daftar isi




                                                                                                                                                  “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi …. ...............................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
1     Ruang lingkup................................................................................................................... 1
2     Istilah dan definisi ............................................................................................................. 1
3     Cara uji ............................................................................................................................. 2
3.1     Prinsip ............................................................................................................................ 2
3.2     Bahan ............................................................................................................................. 2
3.3     Peralatan ........................................................................................................................ 3
3.4     Persiapan dan pengawetan contoh uji............................................................................ 3
3.5     Persiapan pengujian ....................................................................................................... 3
3.6     Prosedur ......................................................................................................................... 5
3.7     Perhitungan .................................................................................................................... 5
4     Jaminan mutu dan pengendalian mutu............................................................................. 6
4.1     Jaminan mutu ................................................................................................................. 6
4.2     Pengendalian mutu......................................................................................................... 6
5     Rekomendasi..................................................................................................................... 6
Lampiran A           Pelaporan ......................................................................................................... 7
Bibliografi ................................................................................................................................. 8




                                                                       i
SNI 06-6989.9-2004


                                        Prakata




                                                                                              “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Dalam rangka menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah sebagaimana
telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang
Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air
Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan, maka dibuatlah Standar Nasional
Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah
sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut.

SNI ini merupakan hasil revisi dari SNI yang telah kadaluarsa dan menggunakan dari
metode standar internasional yaitu Standard Methods for the Examination of Water and
Waste Water. Metode ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian dalam rangka
validasi dan verifikasi metode serta dikonsensuskan oleh Hidup Sub Pantek Kualitas Air dari
Panitia Teknis 207S, Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait.

Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang
mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat
maupun daerah pada tanggal 31 Januari 2004 di Serpong, Tangerang – Banten.

Metode ini berjudul Air dan air limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2-N) secara
spektrofotometri yang merupakan revisi dari SNI 06-2484-1991 dengan judul Metode
pengujian kadar nitrit dalam air dengan alat spektrofotometer secara asam sulfanilat.




                                            ii
SNI 06-6989.9-2004


           Air dan air limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2_N)




                                                                                               “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
                          secara spektrofotometri


1   Ruang lingkup

Metode ini digunakan untuk penentuan nitrit, NO2_N dalam air dan air limbah secara
spektrofotometri pada kisaran kadar 0,01 mg/L sampai dengan 1,00 mg/L NO2_N. Jika
menggunakan kuvet 1 (satu) cm dalam penetuan kadar nitrit, NO2_N dapat diperoleh kadar
sampai dengan 0,18 mg/L NO2_N. Untuk meningkatkan ketelitian pembacaan dapat
digunakan kuvet yang lebih panjang lintasannya (5 cm atau 10 cm)

Metode ini digunakan untuk contoh uji air yang tidak berwarna.


2   Istilah dan definisi

2.1
larutan induk
larutan baku kimia yang dibuat dengan kadar tinggi dan akan digunakan untuk membuat
larutan baku dengan kadar yang lebih rendah

2.2
larutan induk nitrit, NO2_N
larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 1,232 g NaNO2 dalam air suling bebas nitrit dan
diencerkan sampai 1000 mL. Larutan ini mempunyai kadar 250 mg/L NO2-N

2.3
larutan intermedia
larutan induk yang diencerkan dengan air suling bebas nitrit, dan mempunyai kadar nitrit, 50
mg/L NO2_N

2.4
larutan baku
larutan intermedia yang diencerkan dengan air suling bebas nitrit, dan mempunyai kadar
nitrit, 0,50 mg/L NO2_N

2.5
larutan kerja
larutan baku yang diencerkan dengan air air suling bebas nitrit, digunakan untuk membuat
kurva kalibrasi, dan mempunyai kisaran kadar nitrit, 0,0 mg/L;0,01 mg/L; 0,02 mg/L; 0,05
mg/L; 0,10 mg/L; dan 0,20 mg/L NO2_N

2.6
larutan blanko atau air suling bebas nitrit
air suling yang tidak mengandung nitrit atau mengandung nitrit dengan kadar lebih rendah
dari batas deteksi

2.7
kertas saring bebas nitrit
kertas saring yang bahan bakunya tidak mengandung nitrit, misalnya kertas saring yang
terbuat dari selulosa asetat.


                                          1 dari 9
SNI 06-6989.9-2004




                                                                                             “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
2.8
kurva kalibrasi
grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan kerja dengan hasil pembacaan absorbansi
yang merupakan garis lurus

2.9
blind sample
larutan baku dengan kadar tertentu

2.10
spike matriks
contoh uji yang diperkaya dengan larutan baku dengan kadar tertentu

2.11
Certified Reference Material (CRM )
bahan standar bersertifikat yang tertelusur ke sistem nasional atau internasional


3     Cara uji

3.1     Prinsip

Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0 – 2,5 akan bereaksi dengan sulfanilamid (SA) dan
N- (1-naphthyl) ethylene diamine dihydrochloride (NED dihydrochloride) membentuk
senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang terbentuk diukur absorbansinya
secara spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 543 nm.

3.2     Bahan

a) Air suling bebas nitrit.

      Buat air suling bebas nitrit dengan salah satu cara di bawah ini:
      1) Dengan cara ozonisasi terhadap air demineralisasi.
      2) Ke dalam 1000 mL air suling tambahkan sedikit kristal KMnO4 (+ 5 mg) dan Ba(OH)2
         atau Ca(OH)2 (+ 5 g). Destilasi dengan menggunakan gelas borosilikat. Buang 50 mL
         destilat pertama lalu tampung destilat. Destilat harus bebas permanganat (tes
         dengan menambahkan larutan DPD (N,N-Dietil-p-Phenilendiamin), warna merah
         menunjukkan adanya permanganat.
      3) Ke dalam 1000 mL air suling tambahkan 1 mL H2SO4 p dan 0,2 mL larutan MnSO4
         (36,4 g MnSO4.H2O / 100 mL air suling). Tambahkan 1-3 mL larutan KMnO4 (400 mg
         KMnO4 / 1000 mL air suling) Destilasi seperti no. 3.2 a) 2) di atas.

b) Glass wool.

c) Kertas saring bebas nitrit berukuran pori 0,45 μm.

d) Larutan sulfanilamida, H2NC6H4SO2NH2.
   Larutkan 5 gram sulfanilamida dalam campuran 300 mL air suling dan 50 mL HCl pekat.
   Encerkan dengan air suling sampai 500 mL.




                                             2 dari 9
SNI 06-6989.9-2004




                                                                                               “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
e) Larutan NED Dihidroklorida.
   Larutkan 500 mg N-(1-naphthyl)-ethylene diamine dihydrochloride (NED Dihidroklorida)
   dalam 500 mL air suling. Simpan dalam botol gelap dalam refrigerator. Ganti setiap
   bulan atau bila berwarna coklat.

f)    Larutan natrium oksalat, Na2C2O4 0,05 N.
      Larutkan 3,350 g Na2C2O4 dalam air suling bebas nitrit dan tepatkan sampai 1000 mL.

g) Larutan ferro ammonium sulfat (FAS) 0,05 N.
   Larutkan 19,607 g Fe(NH4)2 (SO4)2. 6H2O dalam air suling bebas nitrit, tambahkan 20
   mL H2SO4 pekat dan tepatkan sampai 1000 mL.

h) Larutan induk nitrit, 250 mg/L NO2-N.
   Larutkan 1,232 gram NaNO2 dalam air suling bebas nitrit dan tepatkan sampai 1000 mL.
   Awetkan dengan 1 mL CHCl3.

i)    Larutan kalium permanganat, KMnO4 0,05 N.
      Larutkan 1,6 g KMnO4 dalam 1000 mL air suling. Biarkan sedikitnya 1 minggu, saring
      dengan glass wool dan simpan dalam botol berwarna coklat.

3.3     Peralatan

a)    spektrofotometer sinar tampak dengan kuvet silica;
b)    labu ukur 50 mL; 250 mL; 500 mL dan 1000 mL;
c)    pipet volumetrik 1 mL; 2 mL; 5 mL; 10 mL dan 50 mL;
d)    pipet ukur 5 mL;
e)    gelas piala 200 mL dan 400 mL;
f)    erlenmeyer 250 mL; dan
g)    neraca analitik.

3.4     Persiapan dan pengawetan contoh uji

3.4.1    Persiapan contoh uji

a)    Saring air suling dengan kertas saring bebas nitrit yang berukuran pori 0,45 μm,
      tampung hasil saringan. Larutan ini digunakan sebagai blanko penyaringan.
b)    Saring contoh uji dengan kertas saring bebas nitrit yang berukuran pori 0,45 μm.
c)    Masukkan contoh uji ke dalam botol gelas berwarna gelap bebas dari kontaminasi nitrit.

3.4.2    Pengawetan contoh uji

Contoh uji disimpan pada pendingin 4oC dengan waktu simpan tidak lebih dari 48 jam.

3.5     Persiapan pengujian

3.5.1    Pembakuan larutan induk nitrit, 250 mg/L NO2-N

Bakukan larutan induk nitrit sebagai berikut:
a) Pipet 50 mL larutan KMnO4 0,05 N, masukkan kedalam erlenmeyer 250 mL.
b) Tambahkan 5 mL H2SO4 pekat.

                                            3 dari 9
SNI 06-6989.9-2004


c) Pipet 50 mL larutan induk nitrit, masukkan kedalam larutan KMnO4 dengan cara ujung




                                                                                                   “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
   pipet berada dibawah permukaan larutan KMnO4
d) Homogenkan/goyangkan dan panaskan pada temperatur 700C sampai dengan 800C di
   atas pemanas.
e) Hilangkan warna permanganat dengan penambahan larutan natrium oksalat 0,05 N
   dengan penambahan secara bertahap sebanyak 10 mL.
f)   Titar kelebihan Na2C2O4 dengan larutan KMnO4 0,05 N sampai sedikit warna merah
     muda sebagai titik akhir.
     CATATAN     Jika digunakan larutan FAS sebagai pengganti Na2C2O4, tidak perlu dilakukan
     pemanasan tetapi memerlukan waktu reaksi selama 5 menit sebelum titrasi akhir dengan KMnO4.
g) Hitung kandungan NO2-N dari larutan induk dengan rumus berikut:

                [(V 1xN1) − (V 2 xN 2)]x7
           C=
                           V3

     dengan pengeretian:
     C      adalah kadar NO2-N dalam larutan induk, mg /mL NO2-N;
     V1     adalah jumlah mL total larutan KMnO4 yang digunakan;
     N1     adalah normalitas larutan KMnO4;
     V2     adalah jumlah mL total larutan Na2C2O4 atau jumlah mL total larutan FAS;
     N2     adalah normalitas larutan Na2C2O4 (atau jumlah mL total larutan FAS);
     V3     adalah jumLah mL larutan induk NO2-N yang diambil (dititar).


3.5.2     Pembakuan larutan kalium permanganat, KMnO4 0,05 N

Bakukan larutan ini pada saat akan digunakan dengan cara sebagai berikut:
a)   Timbang 100 mg sampai dengan 200 mg Na2C2O4 anhidrat, masukkan ke dalam gelas
     piala 400 mL.
b)   Tambahkan 100 mL air suling, aduk sampai larut.
c)   Tambahkan 10 mL H2SO4 1:1.
d)   Panaskan sampai temperatur 900C sampai dengan 950C.
e)   Titrasi dengan segera dengan larutan KMnO4 sampai warna merah muda (selama titrasi
     temperatur dijaga tidak kurang dari 850C).
f)   Lakukan langkah pada butir c) sampai dengan e) terhadap air suling sebagai blanko.
g)   Hitung normalitas KMnO4 dengan rumus:

                                     W
     Normalitas KMnO4 =
                             ( A − B)(0,33505)

     dengan pengertian
     W      adalah berat Na2C2O4, g;
     A      adalah volume larutan KMnO4 untuk titrasi Na2C2O4, mL;
     B      adalah volume larutan KMnO4 untuk titrasi blanko, mL.




                                             4 dari 9
SNI 06-6989.9-2004




                                                                                             “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
3.5.3     Pembuatan larutan intermedia nitrit, 50 mg/L NO2-N

a)    Hitung volume larutan induk nitrit, NO2-N yang diperlukan untuk membuat 250 mL
      larutan intermedia nitrit, 50 mg/L NO2-N.
b)    Persiapkan larutan intermedia setiap akan digunakan.
c)    Untuk menghitung larutan intermedia adalah sebagai berikut:

      ( D ) x ( C ) = ( 250 ) x ( 50 )

     dengan pengertian:
     C    adalah kadar NO2-N dalam larutan induk;
     D    adalah volume larutan induk nitrit yang diperlukan untuk membuat 250 mL, 50 mg/L
          NO2-N.

3.5.4     Pembuatan larutan baku nitrit, 0,50 mg/L NO2-N

a)    Encerkan 10 mL larutan intermedia dengan air suling sampai volume 1000 mL.
b)    Persiapkan setiap hari atau setiap akan digunakan.

3.5.5     Pembuatan larutan kerja nitrit, NO2-N

a) Pipet 0,0 mL; 1,0 mL; 2,0 mL; 5,0 mL; 10,0 mL; 15,0 mL dan 20,0 mL larutan baku nitrit
   (0,5 mg/L ) masing-masing ke dalam labu ukur 50 mL.
b) Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar nitrit, NO2
   -N 0,00 mg/L; 0,01 mg/L; 0,02 mg/L; 0,05 mg/L; 0,10 mg/L; 0,15 mg/L dan 0,20 mg/L.

3.5.6     Pembuatan kurva kalibrasi

a) Optimalkan spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat.
b) Ke dalam masing-masing 50 mL larutan kerja tambahkan 1 mL larutan sulfanilamida,
   kocok dan biarkan 2 menit sampai dengan 8 menit.
c) Tambahkan 1 mL larutan NED dihidrochlorida, kocok dan biarkan selama 10 menit dan
   segera lakukan pengukuran absorbansi (pengukuran tidak boleh dilakukan lebih dari 2
   jam).
d) Baca masing-masing absorbansinya pada panjang gelombang 543 nm.
e) Buat kurva kalibrasinya.

3.6      Prosedur

a) Pipet 50 mL contoh uji, masukkan kedalam gelas piala 200 mL.
b) Tambahkan 1 mL larutan sulfanilamida, kocok dan biarkan 2 menit sampai dengan 8
   menit.
c) Tambahkan 1 mL larutan NED dihidrochlorida, kocok biarkan selama 10 menit dan
   segera lakukan pengukuran (pengukuran tidak boleh dilakukan lebih dari 2 jam).
d) Baca absorbansinya pada panjang gelombang 543 nm.




                                           5 dari 9
SNI 06-6989.9-2004




                                                                                                 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
3.7     Perhitungan

3.7.1 Kadar nitrit

a)    Masukkan hasil pembacaan absorbansi contoh uji kedalam kurva kalibrasi.
b)    Kadar nitrit adalah hasil pembacaan larutan konsentrasi contoh uji dari kurva kalibrasi.

3.7.2       Persen temu balik (% Recovery)

Pembuatan spike matrix:
a) 40 mL contoh uji ditambah 10 mL larutan baku NO2-N 0,5 mg/L.
b) Lakukan langkah pada butir 3.6 b) sampai dengan 3.6 d).
                           ( E − F )(100%)
        % Recovery =
                                  G

        dengan pengeertian:
        E     adalah kadar contoh uji yang di spike, mg/L;
        F     adalah kadar contoh uji yang tidak di spike, mg/L;
        G     adalah kadar standar yang ditambahkan (target value), mg/L;
              G = ( y )( z ) / v
              dengan pengertian:
              y    adalah volume larutan baku yang ditambahkan, mL;
              z    adalah kadar larutan baku;
              v    adalah volume akhir contoh uji yang di spike, mL.


4     Jaminan mutu dan pengendalian mutu

4.1     Jaminan mutu

a)    Gunakan bahan kimia pro analisis (pa).
b)    Gunakan alat gelas bebas kontaminasi.
c)    Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
d)    Lakukan analisis dalam jangka waktu yang tidak melampaui batas waktu simpan
      maksimum 48 jam.

4.2     Pengendalian mutu

a)    Linieritas kurva kalibrasi (r) harus > 0,99.
b)    Lakukan analisis blanko untuk kontrol kontaminasi. Kadar nitrit dalam larutan blanko
      harus lebih kecil dari batas deteksi.
c)    Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian. Perbedaan hasil analisis duplo tidak
      boleh lebih dari 5%.




                                                6 dari 9
SNI 06-6989.9-2004




                                                                                           “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
5    Rekomendasi

Kontrol akurasi dapat dilakukan dengan salah satu dari berikut ini:

a)   Analisis CRM
     Lakukan analisis CRM (certified reference material) atau SRM (standard reference
     material) untuk kontrol akurasi. Larutan pekat CRM atau SRM diencerkan dengan air
     suling sampai konsentrasi 0,1 mg/L. Kemudian lakukan langkah sesuai prosedur.
b)   Analisis blind sample.
c)   Analisis contoh spike dengan kisaran temu balik (% recovery) 90% sampai dengan
     110%.
d)   Buat kartu kendali (control chart).




                                           7 dari 9
SNI 06-6989.9-2004


                                       Lampiran A




                                                                                          “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
                                         (normatif)
                                        Pelaporan



Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut:

1)    Parameter yang dianalisis.
2)    Nama analis.
3)    Tanggal analisis.
4)    Rekaman hasil pengukuran duplo, triplo dan seterusnya.
5)    Rekaman kurva kalibrasi atau kromatografi.
6)    Nomor contoh uji.
7)    Tanggal penerimaan contoh uji.
8)    Batas deteksi.
9)    Rekaman hasil perhitungan.
10)   Hasil pengukuran persen spike matrix atau CRM atau blind sample (bila dilakukan).
11)   Kadar nitrit dalam contoh uji.




                                          8 dari 9
SNI 06-6989.9-2004


                                      Bibliografi




                                                                                            “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Lenore S.Clesceri et al. “Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water”,
4500-NO2-, 20th Edition, 1998, Washington DC: APHA, AWWA, WEF.




                                         9 dari 9
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”




      BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
           Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
         Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...Muhamad Imam Khairy
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 

La actualidad más candente (20)

Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 

Similar a Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri

Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanUnayah91
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)
Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)
Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)DIV Analis Kesehatan
 
CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...
CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...
CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...MRidwanAlAziz2
 
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanahEka Faisal
 
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)an__r_
 
Sni metode-sample-air-tanah
Sni  metode-sample-air-tanahSni  metode-sample-air-tanah
Sni metode-sample-air-tanahOktosupratman
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfsanitasilingkungan2
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfsanitasilingkungan2
 
SNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan
SNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air PermukaanSNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan
SNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaannyampling.com
 
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfKELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfJoviSitinjak
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterwanta Tatik
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...Muhamad Imam Khairy
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...LukmanHakim571
 
Spesifikasi saluran air hujan
Spesifikasi saluran air hujanSpesifikasi saluran air hujan
Spesifikasi saluran air hujanSyaari Syaari
 

Similar a Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri (20)

Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)
Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)
Sni 6989-72 2009-cara-uji-kebutuhan-bod (1)
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
 
CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...
CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...
CK01-Spesifikasi Teknis Air Minum-SNI 6774-2008-Tata Cara Perencanaan Unit Pa...
 
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
 
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
 
Sni metode-sample-air-tanah
Sni  metode-sample-air-tanahSni  metode-sample-air-tanah
Sni metode-sample-air-tanah
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 
SNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan
SNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air PermukaanSNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan
SNI 6989.57.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan
 
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfKELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
 
Spesifikasi saluran air hujan
Spesifikasi saluran air hujanSpesifikasi saluran air hujan
Spesifikasi saluran air hujan
 

Más de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Más de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri

  • 1. SNI 06-6989.9-2004 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2_N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional
  • 2. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
  • 3. SNI 06-6989.9-2004 Daftar isi “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Daftar isi …. ...............................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii 1 Ruang lingkup................................................................................................................... 1 2 Istilah dan definisi ............................................................................................................. 1 3 Cara uji ............................................................................................................................. 2 3.1 Prinsip ............................................................................................................................ 2 3.2 Bahan ............................................................................................................................. 2 3.3 Peralatan ........................................................................................................................ 3 3.4 Persiapan dan pengawetan contoh uji............................................................................ 3 3.5 Persiapan pengujian ....................................................................................................... 3 3.6 Prosedur ......................................................................................................................... 5 3.7 Perhitungan .................................................................................................................... 5 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu............................................................................. 6 4.1 Jaminan mutu ................................................................................................................. 6 4.2 Pengendalian mutu......................................................................................................... 6 5 Rekomendasi..................................................................................................................... 6 Lampiran A Pelaporan ......................................................................................................... 7 Bibliografi ................................................................................................................................. 8 i
  • 4. SNI 06-6989.9-2004 Prakata “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Dalam rangka menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan, maka dibuatlah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut. SNI ini merupakan hasil revisi dari SNI yang telah kadaluarsa dan menggunakan dari metode standar internasional yaitu Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water. Metode ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta dikonsensuskan oleh Hidup Sub Pantek Kualitas Air dari Panitia Teknis 207S, Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait. Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 31 Januari 2004 di Serpong, Tangerang – Banten. Metode ini berjudul Air dan air limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2-N) secara spektrofotometri yang merupakan revisi dari SNI 06-2484-1991 dengan judul Metode pengujian kadar nitrit dalam air dengan alat spektrofotometer secara asam sulfanilat. ii
  • 5. SNI 06-6989.9-2004 Air dan air limbah – Bagian 9: Cara uji nitrit (NO2_N) “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” secara spektrofotometri 1 Ruang lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan nitrit, NO2_N dalam air dan air limbah secara spektrofotometri pada kisaran kadar 0,01 mg/L sampai dengan 1,00 mg/L NO2_N. Jika menggunakan kuvet 1 (satu) cm dalam penetuan kadar nitrit, NO2_N dapat diperoleh kadar sampai dengan 0,18 mg/L NO2_N. Untuk meningkatkan ketelitian pembacaan dapat digunakan kuvet yang lebih panjang lintasannya (5 cm atau 10 cm) Metode ini digunakan untuk contoh uji air yang tidak berwarna. 2 Istilah dan definisi 2.1 larutan induk larutan baku kimia yang dibuat dengan kadar tinggi dan akan digunakan untuk membuat larutan baku dengan kadar yang lebih rendah 2.2 larutan induk nitrit, NO2_N larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 1,232 g NaNO2 dalam air suling bebas nitrit dan diencerkan sampai 1000 mL. Larutan ini mempunyai kadar 250 mg/L NO2-N 2.3 larutan intermedia larutan induk yang diencerkan dengan air suling bebas nitrit, dan mempunyai kadar nitrit, 50 mg/L NO2_N 2.4 larutan baku larutan intermedia yang diencerkan dengan air suling bebas nitrit, dan mempunyai kadar nitrit, 0,50 mg/L NO2_N 2.5 larutan kerja larutan baku yang diencerkan dengan air air suling bebas nitrit, digunakan untuk membuat kurva kalibrasi, dan mempunyai kisaran kadar nitrit, 0,0 mg/L;0,01 mg/L; 0,02 mg/L; 0,05 mg/L; 0,10 mg/L; dan 0,20 mg/L NO2_N 2.6 larutan blanko atau air suling bebas nitrit air suling yang tidak mengandung nitrit atau mengandung nitrit dengan kadar lebih rendah dari batas deteksi 2.7 kertas saring bebas nitrit kertas saring yang bahan bakunya tidak mengandung nitrit, misalnya kertas saring yang terbuat dari selulosa asetat. 1 dari 9
  • 6. SNI 06-6989.9-2004 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” 2.8 kurva kalibrasi grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan kerja dengan hasil pembacaan absorbansi yang merupakan garis lurus 2.9 blind sample larutan baku dengan kadar tertentu 2.10 spike matriks contoh uji yang diperkaya dengan larutan baku dengan kadar tertentu 2.11 Certified Reference Material (CRM ) bahan standar bersertifikat yang tertelusur ke sistem nasional atau internasional 3 Cara uji 3.1 Prinsip Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0 – 2,5 akan bereaksi dengan sulfanilamid (SA) dan N- (1-naphthyl) ethylene diamine dihydrochloride (NED dihydrochloride) membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang terbentuk diukur absorbansinya secara spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 543 nm. 3.2 Bahan a) Air suling bebas nitrit. Buat air suling bebas nitrit dengan salah satu cara di bawah ini: 1) Dengan cara ozonisasi terhadap air demineralisasi. 2) Ke dalam 1000 mL air suling tambahkan sedikit kristal KMnO4 (+ 5 mg) dan Ba(OH)2 atau Ca(OH)2 (+ 5 g). Destilasi dengan menggunakan gelas borosilikat. Buang 50 mL destilat pertama lalu tampung destilat. Destilat harus bebas permanganat (tes dengan menambahkan larutan DPD (N,N-Dietil-p-Phenilendiamin), warna merah menunjukkan adanya permanganat. 3) Ke dalam 1000 mL air suling tambahkan 1 mL H2SO4 p dan 0,2 mL larutan MnSO4 (36,4 g MnSO4.H2O / 100 mL air suling). Tambahkan 1-3 mL larutan KMnO4 (400 mg KMnO4 / 1000 mL air suling) Destilasi seperti no. 3.2 a) 2) di atas. b) Glass wool. c) Kertas saring bebas nitrit berukuran pori 0,45 μm. d) Larutan sulfanilamida, H2NC6H4SO2NH2. Larutkan 5 gram sulfanilamida dalam campuran 300 mL air suling dan 50 mL HCl pekat. Encerkan dengan air suling sampai 500 mL. 2 dari 9
  • 7. SNI 06-6989.9-2004 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” e) Larutan NED Dihidroklorida. Larutkan 500 mg N-(1-naphthyl)-ethylene diamine dihydrochloride (NED Dihidroklorida) dalam 500 mL air suling. Simpan dalam botol gelap dalam refrigerator. Ganti setiap bulan atau bila berwarna coklat. f) Larutan natrium oksalat, Na2C2O4 0,05 N. Larutkan 3,350 g Na2C2O4 dalam air suling bebas nitrit dan tepatkan sampai 1000 mL. g) Larutan ferro ammonium sulfat (FAS) 0,05 N. Larutkan 19,607 g Fe(NH4)2 (SO4)2. 6H2O dalam air suling bebas nitrit, tambahkan 20 mL H2SO4 pekat dan tepatkan sampai 1000 mL. h) Larutan induk nitrit, 250 mg/L NO2-N. Larutkan 1,232 gram NaNO2 dalam air suling bebas nitrit dan tepatkan sampai 1000 mL. Awetkan dengan 1 mL CHCl3. i) Larutan kalium permanganat, KMnO4 0,05 N. Larutkan 1,6 g KMnO4 dalam 1000 mL air suling. Biarkan sedikitnya 1 minggu, saring dengan glass wool dan simpan dalam botol berwarna coklat. 3.3 Peralatan a) spektrofotometer sinar tampak dengan kuvet silica; b) labu ukur 50 mL; 250 mL; 500 mL dan 1000 mL; c) pipet volumetrik 1 mL; 2 mL; 5 mL; 10 mL dan 50 mL; d) pipet ukur 5 mL; e) gelas piala 200 mL dan 400 mL; f) erlenmeyer 250 mL; dan g) neraca analitik. 3.4 Persiapan dan pengawetan contoh uji 3.4.1 Persiapan contoh uji a) Saring air suling dengan kertas saring bebas nitrit yang berukuran pori 0,45 μm, tampung hasil saringan. Larutan ini digunakan sebagai blanko penyaringan. b) Saring contoh uji dengan kertas saring bebas nitrit yang berukuran pori 0,45 μm. c) Masukkan contoh uji ke dalam botol gelas berwarna gelap bebas dari kontaminasi nitrit. 3.4.2 Pengawetan contoh uji Contoh uji disimpan pada pendingin 4oC dengan waktu simpan tidak lebih dari 48 jam. 3.5 Persiapan pengujian 3.5.1 Pembakuan larutan induk nitrit, 250 mg/L NO2-N Bakukan larutan induk nitrit sebagai berikut: a) Pipet 50 mL larutan KMnO4 0,05 N, masukkan kedalam erlenmeyer 250 mL. b) Tambahkan 5 mL H2SO4 pekat. 3 dari 9
  • 8. SNI 06-6989.9-2004 c) Pipet 50 mL larutan induk nitrit, masukkan kedalam larutan KMnO4 dengan cara ujung “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” pipet berada dibawah permukaan larutan KMnO4 d) Homogenkan/goyangkan dan panaskan pada temperatur 700C sampai dengan 800C di atas pemanas. e) Hilangkan warna permanganat dengan penambahan larutan natrium oksalat 0,05 N dengan penambahan secara bertahap sebanyak 10 mL. f) Titar kelebihan Na2C2O4 dengan larutan KMnO4 0,05 N sampai sedikit warna merah muda sebagai titik akhir. CATATAN Jika digunakan larutan FAS sebagai pengganti Na2C2O4, tidak perlu dilakukan pemanasan tetapi memerlukan waktu reaksi selama 5 menit sebelum titrasi akhir dengan KMnO4. g) Hitung kandungan NO2-N dari larutan induk dengan rumus berikut: [(V 1xN1) − (V 2 xN 2)]x7 C= V3 dengan pengeretian: C adalah kadar NO2-N dalam larutan induk, mg /mL NO2-N; V1 adalah jumlah mL total larutan KMnO4 yang digunakan; N1 adalah normalitas larutan KMnO4; V2 adalah jumlah mL total larutan Na2C2O4 atau jumlah mL total larutan FAS; N2 adalah normalitas larutan Na2C2O4 (atau jumlah mL total larutan FAS); V3 adalah jumLah mL larutan induk NO2-N yang diambil (dititar). 3.5.2 Pembakuan larutan kalium permanganat, KMnO4 0,05 N Bakukan larutan ini pada saat akan digunakan dengan cara sebagai berikut: a) Timbang 100 mg sampai dengan 200 mg Na2C2O4 anhidrat, masukkan ke dalam gelas piala 400 mL. b) Tambahkan 100 mL air suling, aduk sampai larut. c) Tambahkan 10 mL H2SO4 1:1. d) Panaskan sampai temperatur 900C sampai dengan 950C. e) Titrasi dengan segera dengan larutan KMnO4 sampai warna merah muda (selama titrasi temperatur dijaga tidak kurang dari 850C). f) Lakukan langkah pada butir c) sampai dengan e) terhadap air suling sebagai blanko. g) Hitung normalitas KMnO4 dengan rumus: W Normalitas KMnO4 = ( A − B)(0,33505) dengan pengertian W adalah berat Na2C2O4, g; A adalah volume larutan KMnO4 untuk titrasi Na2C2O4, mL; B adalah volume larutan KMnO4 untuk titrasi blanko, mL. 4 dari 9
  • 9. SNI 06-6989.9-2004 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” 3.5.3 Pembuatan larutan intermedia nitrit, 50 mg/L NO2-N a) Hitung volume larutan induk nitrit, NO2-N yang diperlukan untuk membuat 250 mL larutan intermedia nitrit, 50 mg/L NO2-N. b) Persiapkan larutan intermedia setiap akan digunakan. c) Untuk menghitung larutan intermedia adalah sebagai berikut: ( D ) x ( C ) = ( 250 ) x ( 50 ) dengan pengertian: C adalah kadar NO2-N dalam larutan induk; D adalah volume larutan induk nitrit yang diperlukan untuk membuat 250 mL, 50 mg/L NO2-N. 3.5.4 Pembuatan larutan baku nitrit, 0,50 mg/L NO2-N a) Encerkan 10 mL larutan intermedia dengan air suling sampai volume 1000 mL. b) Persiapkan setiap hari atau setiap akan digunakan. 3.5.5 Pembuatan larutan kerja nitrit, NO2-N a) Pipet 0,0 mL; 1,0 mL; 2,0 mL; 5,0 mL; 10,0 mL; 15,0 mL dan 20,0 mL larutan baku nitrit (0,5 mg/L ) masing-masing ke dalam labu ukur 50 mL. b) Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar nitrit, NO2 -N 0,00 mg/L; 0,01 mg/L; 0,02 mg/L; 0,05 mg/L; 0,10 mg/L; 0,15 mg/L dan 0,20 mg/L. 3.5.6 Pembuatan kurva kalibrasi a) Optimalkan spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat. b) Ke dalam masing-masing 50 mL larutan kerja tambahkan 1 mL larutan sulfanilamida, kocok dan biarkan 2 menit sampai dengan 8 menit. c) Tambahkan 1 mL larutan NED dihidrochlorida, kocok dan biarkan selama 10 menit dan segera lakukan pengukuran absorbansi (pengukuran tidak boleh dilakukan lebih dari 2 jam). d) Baca masing-masing absorbansinya pada panjang gelombang 543 nm. e) Buat kurva kalibrasinya. 3.6 Prosedur a) Pipet 50 mL contoh uji, masukkan kedalam gelas piala 200 mL. b) Tambahkan 1 mL larutan sulfanilamida, kocok dan biarkan 2 menit sampai dengan 8 menit. c) Tambahkan 1 mL larutan NED dihidrochlorida, kocok biarkan selama 10 menit dan segera lakukan pengukuran (pengukuran tidak boleh dilakukan lebih dari 2 jam). d) Baca absorbansinya pada panjang gelombang 543 nm. 5 dari 9
  • 10. SNI 06-6989.9-2004 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” 3.7 Perhitungan 3.7.1 Kadar nitrit a) Masukkan hasil pembacaan absorbansi contoh uji kedalam kurva kalibrasi. b) Kadar nitrit adalah hasil pembacaan larutan konsentrasi contoh uji dari kurva kalibrasi. 3.7.2 Persen temu balik (% Recovery) Pembuatan spike matrix: a) 40 mL contoh uji ditambah 10 mL larutan baku NO2-N 0,5 mg/L. b) Lakukan langkah pada butir 3.6 b) sampai dengan 3.6 d). ( E − F )(100%) % Recovery = G dengan pengeertian: E adalah kadar contoh uji yang di spike, mg/L; F adalah kadar contoh uji yang tidak di spike, mg/L; G adalah kadar standar yang ditambahkan (target value), mg/L; G = ( y )( z ) / v dengan pengertian: y adalah volume larutan baku yang ditambahkan, mL; z adalah kadar larutan baku; v adalah volume akhir contoh uji yang di spike, mL. 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 4.1 Jaminan mutu a) Gunakan bahan kimia pro analisis (pa). b) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi. c) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi. d) Lakukan analisis dalam jangka waktu yang tidak melampaui batas waktu simpan maksimum 48 jam. 4.2 Pengendalian mutu a) Linieritas kurva kalibrasi (r) harus > 0,99. b) Lakukan analisis blanko untuk kontrol kontaminasi. Kadar nitrit dalam larutan blanko harus lebih kecil dari batas deteksi. c) Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian. Perbedaan hasil analisis duplo tidak boleh lebih dari 5%. 6 dari 9
  • 11. SNI 06-6989.9-2004 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” 5 Rekomendasi Kontrol akurasi dapat dilakukan dengan salah satu dari berikut ini: a) Analisis CRM Lakukan analisis CRM (certified reference material) atau SRM (standard reference material) untuk kontrol akurasi. Larutan pekat CRM atau SRM diencerkan dengan air suling sampai konsentrasi 0,1 mg/L. Kemudian lakukan langkah sesuai prosedur. b) Analisis blind sample. c) Analisis contoh spike dengan kisaran temu balik (% recovery) 90% sampai dengan 110%. d) Buat kartu kendali (control chart). 7 dari 9
  • 12. SNI 06-6989.9-2004 Lampiran A “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” (normatif) Pelaporan Catat pada buku kerja hal-hal sebagai berikut: 1) Parameter yang dianalisis. 2) Nama analis. 3) Tanggal analisis. 4) Rekaman hasil pengukuran duplo, triplo dan seterusnya. 5) Rekaman kurva kalibrasi atau kromatografi. 6) Nomor contoh uji. 7) Tanggal penerimaan contoh uji. 8) Batas deteksi. 9) Rekaman hasil perhitungan. 10) Hasil pengukuran persen spike matrix atau CRM atau blind sample (bila dilakukan). 11) Kadar nitrit dalam contoh uji. 8 dari 9
  • 13. SNI 06-6989.9-2004 Bibliografi “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Lenore S.Clesceri et al. “Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water”, 4500-NO2-, 20th Edition, 1998, Washington DC: APHA, AWWA, WEF. 9 dari 9
  • 14. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
  • 15. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
  • 16. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id