E-Government Procurement merupakan sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang menerapkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi proses pengadaan. Sistem ini memiliki berbagai fitur seperti pendaftaran calon penyedia, pengumuman lelang secara online, penilaian penawaran secara digital, hingga pengumuman pemenang secara transparan.
1. Layanan Penyedia Secara Elektronik
(E-Government Procurement)
(Studi Kasus : UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Sidang Munaqosah 22 Agustus 2011
M. Irvan Abdurrahman
206 700 150
2. What Is E-Government Procurement??
Menurut Mark A. Foman E-Government secara umum dapat didefinisikan sebagai
penggunaan teknologi digital untuk mentransformasikan kegiatan-kegiatan pemerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan penyampaian layanan
Eko Indrajit dalam bukunya Dasar, Prinsip, teknik dan potensi pengembangan e-
procurement memaparkan, bahwa E-procurement merupakan sebuah mekanisme
pembelian/pengadaan masa kini dimana sebuah lembaga/perusahaan menerapkan prinsip-
prinsip keterlibatan sejumlah aplikasi dan teknologi informasi (komputer dan
telekomunikasi) sebagai enabler dalam menjalankan proses terkait
E-Government Procurement merupakan mekanisme penggunaan teknologi digital untuk
mentransformasikan kegiatan-kegiatan pemerintah di bidang pengadaan
barang/lelang/tender dimana prinsip-prinsip keterlibatan sejumlah aplikasi dan teknologi
informasi (komputer dan telekomunikasi) sebagai enabler dalam menjalankan proses terkait
diterapkan.
4. Dalam penerapannya e-Goverment Procurement sendiri
memiliki fungsi sebagai portal bisnis dan portal informasi.
Utamanya dalam pengadaan barang/jasa dalam suatu instansi
pemerintah
5. Why E-Government Procurement??
MANUAL ELEKTRONIK
1. Serangkaian tatap muka antara panitia dan 1. Ada tatap muka antara panitia dan rekanan
rekanan (pendaftaran, aanwijzing, penerimaan tapi terbatas pada pembuktian kualifikasi
dan pembukaan dok.penawaran, pembuktian calon pemenang;
kualifikasi); 2. Hampir seluruh dokumen dalam bentuk digital;
2. Seluruh dokumen berbentuk hardcopy; 3. Panitia dapat bekerja dimana saja tidak
3. Panitia bekerja secara stasioner selama dibatasi ruangan dan waktu sepanjang
proses pengadaan; mendapatkan akses komunikasi melalui
4. Dibutuhkan biaya dalam proses pengadaan internet;
(contoh: penggandaan dokumen, makan- 4. Memperkecil biaya proses pengadaan;
minum aanwijzing, pemasukan dan 5. Kesempatan memperoleh pekerjaan melalui
pembukaan penawaran); proses pengadaan dengan upaya yang cukup
5. Kesempatan memperoleh pekerjaan melalui mudah dan biaya rendah, karena melalui
proses pengadaan dengan upaya yang cukup komunikasi dunia maya.
berat dan biaya tinggi karena harus hadir
secara fisik.
6. Fase Inception
Dalam fase ini ditentukan ruang lingkup dan business
case dari e-govt. Procurement.
Adapun ruang lingkup dari pembuatan e-govt.
Procurement ini meliputi pembuatan setup lelang,
pengumuman lelang, pendaftaran lelang, proses lelang,
penentuan pemenang, dan pengumuman pemenang
lelang.
7. Fase Elaboration
Dalam fase ini di analisa berbagai persyaratan dan resiko, Baseline
serta menetapkan fase Construction.
Analisis Usecase
Analisis Activity
Identifikasi Kelas
Deskripsi Interaksi Antar Objek
Identifikasi Partisipasi Kelas
Perancangan Meliputi :
Perancangan Kelas
Perancangan Interaksi Objek
Perancangan Interface
8. Fase Construction
Dalam fase ini dilakukan sederet iterasi, dimana pada setiap iterasi
melibatkan proses analisa desain, implementasi dan testing .
Analisis Meliputi :
Analisis Usecase
Analisis Activity
Identifikasi Kelas
Deskripsi Interaksi Antar Objek
Identifikasi Partisipasi Kelas
Perancangan Meliputi :
Perancangan Kelas
Perancangan Interaksi Objek
Perancangan Interface
9. Analisis Usecase
uc Primary Use Cases
Aktor yang terlibat :
E-Proc System
1. Panitia
2. Rekanan Registrasi Calon Setup Lelang/Tender
3. Calon Rekanan Rekanan
Usecase yang muncul, antara lain :
Registrasi Calon Rekanan
Perusahaan yang belum memiliki akun akan melakukan registrasi melalui aplikasi ini. Calon Rekanan
Dimana nantinya calon rekanan akan mendaftarkan user id dan password untuk digunakan
pada saat menjalankan aplikasi ini.
Registrasi
Registrasi Lelang Lelang/Tender
Perusahaan rekanan yang telah memiliki akun dan akan mengikuti proses tender/lelang
akan melakukan registrasi. Registrasi lelang meliputi pengisian data perusahaan.
«extend»
Manage Proses Lelang Rekanan Panitia Lelang
Perusahaan rekanan yang akan mengikuti lelang melakukan proses lelang dimana dalam
proses tersebut terdapat pengiriman dokumen kualifikasi dan penawaran. Pada sisi manage proses
panitia dilakukan proses penilaian yang menentukan rekanan yang lolos pada tahap lelang
selanjutnya serta untuk menentukan pemenang lelang/tender.
Setup Lelang
Proses dimana sebuah lelang mulai dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada. Dalam case
ini pun di tentukan anggaran yang dibutuhkan, spesifikasi lelang, pengaturan dokumen
lelang, pengaturan sistem penilaian, dan pengaturan persyaratan peserta lelang
Manage Pemenang
Manage Pemenang Lelang Lelang/Tender
Merupakan use case yang berisi proses pengaturan pemenang yang telah lolos beberapa
tahap seleksi. Selain itu terdapat pula pengaturan masa sanggah dan pengaturan
dokumen pemenang lelang.
Login
Merupakan use case yang berisi mengenai pengaturan akses masuk kedalam aplikasi ini.
Login
10. Analisis Activity
act Business Process activ ity rekanan
act Business Process activ ity panitia
tampilkan menu link lelang
sign in menu panitia start
start
men-dow nload dok.
lelang
masuk menu buat lelang
meminta penj elasan
lelang
publish daftar lelang
ikut lelang
masuk menu penj elasan
lelang
tidak
end
posting j aw aban penj elasan
tampilan menu sign in
lelang
masuk menu ev aluasi data
peserta
tampilan menu isi data
rekanan
filter ev aluasi
tampilan menu upload dokumen
kualifikasi
buat pemenang
tampilan menu upload dokumen
penaw aran
masuk menu sanggahan
v iew menu berita lelang
posting sanggahan
end masa sanggah
end
11. Identifikasi Kelas
Adapun kelas-kelas yang terlibat sebagai contoh:
Kelas Boundary : Index
Kelas Controller : Manage Lelang
Kelas Model : Lelang Model
12. Deskripsi Interaksi Antar Objek
Pada slide ini akan dijelaskan interaksi antar objek yang terjadi
untuk setiap use case utama. Melalui interakasi antar objek ini
dapat diidentifikasi kemungkinan adanya agregasi, komposisi,
dan generalisasi-spesifikasi (gen-spec) antar objek. Sebagai
contoh
13. Identifikasi Partisipasi Kelas
Kelas-kelas yang berpartisipasi dalam setiap use case dapat
diidentifikasi dari diagram kelas pada tahap analisis. Contoh:
No. Use Case Kelas Jenis Kelas
1. Login Index Boundary
Autentifikasi Control
CI_Controller Control
Data_umum_rekanan Entity
Panitia Entity
CI_Model Entity
14. Perancangan Kelas
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada tahap perancangan kelas
merupakan kelanjutan dari tahap analisis kelas, karena metodologi RUP
merupakan metodologi yang bersifat iteratif. Pada tahap perancangan
kelas ini akan dilakukan identifikasi operasi, identifikasi atribut, identifikasi
asosiasi dan generalisasi. Tahap perencanaan kelas merupakan tahapan
yang memperhalus hasil yang didapatkan pada tahap analisis kelas. Contoh
perancangan kelas pada e-govt. Procurement.
15. Perancangan Interaksi Objek
Perancangan interaksi objek merupakan tahapan yang memperlihatkan
interaksi yang terjadi antara objek untuk setiap use case. Hasil yang didapat
dari perancangan interaksi objek berupa sekuensial. Aspek penting dari
diagram sekuensial adalah keterurutan waktu, yang mengindikasikan
bahwa interaksi direpresentasikan tahap demi tahap.
16. Perancangan Interface
Perancangan interface merupakan tahapan yang
memperlihatkan interface yang digunakan pada saat
implementasi nanti. Adapun perancangan interface untuk E-
Government Procurement ini antara lain