Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan produktivitas, yang merupakan kunci daya saing dan pertumbuhan ekonomi pada abad ke-21. Produktivitas melibatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas dalam bekerja. Negara dan perusahaan perlu terus melakukan perubahan dan peningkatan produktivitas seiring perkembangan lingkungan.
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Pengantar Produktivitas
1. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
JANUSUSILO
Kasie. Kajian Produktivitas
Senior Konsultan
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan
Ditjen. Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kemnakertrans
Hp.08158806948
Email: janu@binaprod.org ; janususilo68@yahoo.com.sg
2. Persaingan yang ketat-Globalization
Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Knowledge based economy
Lingkungan – sustainable development
Kemiskinan-kesenjangan pendapatan
Hak asasi manusia
Isu Strategis Pada Abad 21
3. Paradigma Pembangunan
Isu-isu Memasuki Abadi 21
Produktivitas (Konsep,promosi, pendekatan,
program, kegiatan, alat dan teknik. Dsb)
Perubahan
Perkembangan
4. Apa yang dimaksud dengan produktivitas?
Hubungan antara Input dan Output.
Adalah suatu proses yang menghubungkan output dan input
dengan memperhatikan mutu
SECARA MATEMATIS: P = O / I
o Dimana input adalah = tenaga kerja, teknologi, material, energi, air
o Dimana output adalah = nilai tambah produk atau komponen
o Tujuan = output per unit lebih banyak dari input per unit
4
5. Konsep Produktivitas
Produktivitas seberapa baik penggunaan sumberdaya input
dalam menghasilkan output lebih banyak.
Lebih tinggi tingkat produktivitas artinya :
Lebih efisien dan efektif penggunaan
sumberdaya input.
Lebih rendah biaya, kualitas lebih baik, harga
lebih kompetitif, pengiriman/penyampaian
lebih baik, gaji dan upah lebih baik, dan
pengembalian investasi lebih baik.
Kekayaan lebih banyak (more wealth)
Standard kehidupan lebih tinggi.
6. Konsep Produktivitas
Sikap mental untuk selalu melakukan perbaikan dan peningkatan
dalam bekerja dan penghidupan pada umumnya. Cara kerja
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan tingkat
penghidupan besok harus lebih baik dari hari ini.
Productivity is, above all, a state of mind. It is an attitude
that seeks the continous improvement of what exist. It is a
conviction that one can do better today than yesterday, and
that tomorrow will be better than today. Furthermore, it
requires constant effort to adapt economic activities to ever
changing conditions, and the application of new theories
and methods. It is firm belief in the progress of humanity.
European Productivity Agency: roma 1959
7. Joseph Prokopenko (ILO)
Produktivitas pada tingkat implementasi :
“DO THE RIGHT-THINGS RIGHT AND BETTER”
(Melakukan sesuatu yg benar dengan benar
dan lebih baik)
The right-things (sesuatu yang benar) itu
adalah efisien, efektif dan berkualitas.
14. APA ITU PERUBAHAN ?
PERUBAHAN = PRODUKTIVITAS
PERUBAHAN = PERBAIKAN ATAU ….
PERUBAHAN = PENYEMPURNAAN
TUJUAN
PENINGKATAN KUALITAS &
PRODUKTIVITAS
20. EKONOMI & BISNIS KUAT
MEMERLUKAN
1. DAYA SAING TINGGI
2. PRODUKTIVITAS TINGGI
3. INOVASI TERUS MENERUS
21. COMPETITIVENESS
(IN CONTEXT OF INTERNATIONAL TRADE)
Source:Being Competitive: Value Chain Analysis and Solution
Design, Uma Subramanian, 2006
22. 5 SUMBER ANCAMAN PERSAINGAN
#1
ANCAMAN
PENDATANG BARU
#2 #3
ANCAMAN DAYA TARIK ANCAMAN
REKANAN PASAR PEMBELI
#4 #5
ANCAMAN ANCAMAN
SUBSTITUSI PERSAINGAN YANG
BERLAKU DI PASAR
23. PERUBAHAN RUMUS PERSAINGAN DI
= BISNIS MANUFAKTUR =
DI ERA PQC--DSM
INDUSTRI
DI ERA PQC-IS-DSM
PENGETAHUAN
KETERANGAN :
P = PRODUCT D = DELIVERY I = INNOVATION
Q = QUALTY S = SAFETY S = SPEED
C = COST M = MORALE
24. Target : Joyful work and happy life
Movement : Marathon race without finish line
Mind : Today is better than Yesterday
Tomorrow will be better than Today
Productivity
25. Sikap produktif adalah komitmen untuk maju dan
motivasi untuk berbuat lebih baik
Sikap selalu melakukan perbaikan dan peningkatan
Dinamis, kreatif, inovatif serta terbuka terhadap
kritik dan ide baru serta perubahan
MENDORONG
SESEORANG
26. Tujuan dan Strategi Perusahaan
Organisasi dan sistim
Pengembangan SDM
Iklim dan Budaya Organisasi/Hubungan Industrial
Faktor yang Menentukan
Produktivitas Perusahaan
28. = TUJUAN POKOK =
1. AWARENESS
KEGIATAN AWARENESS BERSIFAT “NEVER ENDING” ME-
NGINGAT “TARGET GROUP” & “STAKEHOLDERS” SENAN-
TIASA MENGALAMAI PERUBAHAN (PENDATANG BARU)
2. IMPROVEMENTS
KUNCI KEBERHASILAN GERAKAN TERKAIT DENGAN TAHA-
PAN IMPOVEMENTS. TANPA TERJADI IMPROVEMENTS MAKA
KEGIATAN GERAKAN HANYA BERSIFAT “HURA-HURA”
3. MAINTENANCE
MENJAGA AGAR IMPROVEMENTS BISA DIPERTAHANKAN
29. PEMBAGIAN POLA “A-I-M” BERDASARKAN
ELEMEN-ELEMEN YANG LEBIH RINCI
A-WARENESS : 1. Mengugah
2. AUDIT
I-MPROVEMENT : 1. Keterlibatan
2 Insentif
3. Investasi
4. Metode Perbaikan
M-AINTENANCE : 1. MONITORING
2. MEASUREMENT
30. INGAT-INGAT
DALAM TAHAP “AWARENESS” SERING TERLUPAKAN
UNSUR “AUDIT” YAKNI MENENTUKAN “GOAL, STRA-
TEGI, BENCHMARK” , DAN MERUMUSKAN “TOLOK
UKUR KEBERHASILAN”
TANPA MERUMUSKAN “AUDIT” MAKA SUATU GERA-
KAN AKAN BERJALAN TANPA “KOMPAS”
31. PERBEDAAN PENDEKATAN PROCES IMPROVEMENT
ANTARA PERUSAHAAN USA DAN JEPANG
SKALA PERFORMA
100
JEPANG
KAIZEN
USA
BREAKTHROUGH
0
WAKTU PROCESS IMPROVEMENT
32. BAGAIMANA INDONESIA ?
SKALA PERFORMA
100
JEPANG
KAIZEN
USA
BREAKTHROUGH
INDO-
NESIA
ALON-ALON ASAL KELAKON
0
WAKTU PROCESS IMPROVEMENT
33. WHY IS “SELLING” IMPORTANT ?
NO SALES = NO REVENUE
NO REVENUE = NO COMPANY
NO COMPANY = NO JOB
NO JOB = NO MONEY
NO MONEY = NO…..........…???
34. 1. Penguatan daya saing
2. Harmoni antara peningkatan
produktivitas dgn lingkungan
3. Keadilan Sosial
Tiga Pilar Utama Pengembangan
Produktivitas
37. PROGRES DARI PERBAIKAN PRODUKTIVITAS
Tradisional
Pendekatan top - down
manajemen
Pekerja
manajemen
Pekerja
Konvensional
Pendekatan luas-perusahaan
I P I
Pendekatan Praktis dan terintegrasi
Gambaran pada shopfloor
Orientasi pada inovasi
diharapkan
Kenyataan
diharapkan
Kenyataan
Orientasi KAIZEN
Kenyataan
Manajemen
Protas
Year
Protas
Year
Protas
Year
Pekerja
41. Newly entered companies
1. Threats of new entry
2. Competitors
Advesarial relationship
among companies
4. Buyers
Buyers negotiation
ability of buyers
3. Suppliers
Suppliers negotiation
ability of sellers
Alternative products
3. Threats of alternative
products
5 Forces Model
ANALYSIS EXTERNAL ENVIRONMENTAL
45. Quantity (Kuantitas)
Quality (Kualitas)
Cost (price)
Delivery (Pengiriman)
Environmental
Concern (Kepedulian
lingkungan)
Skill (Ketrampilan)
Motivation (v)
(Motivasi)
Morale (Moral)
Health & Safety
(K3)
(v) Prosperity
(Kesejahteraan)
Innovation
(Inovasi)
Technology
(Teknologi)
Knowledge
Management
Research and
Development
Policy, Commitment, tools and Techniques
46. CHANGING SCENARIOS FOR COUNTRIES AND ORGANIZATIONS
(IN A KNOWLEDGE-BASED ECONOMY)
YESTERDAY TODAY TOMORROW
Quality Control
Incremental
Improvement
Cost Reduction
Use of Data
Committed Workforce
Training for Employment
Problem-solving Mindset
Quality Management
Continuous Improvement
Cost Management
Use of Information
Quality of Workforce
Training for Development
Quality Mindset
Innovation & Quality
Breakthrough
Improvement
Value Creation
Use of Knowledge
World-class Workforce
Training for
Employability
Innovation Mindset
APO News, Vol. 31, No. 4, April 2001, p.5.
48. Mengapa Anda memerlukan kerjasama tempat kerja?
o Pabrik merupakan operasi
usaha yang kompleks yang
senantiasa menciptakan
masalah yang perlu dipecahkan
o Bahkan operasi usaha yang
lebih kecil pun memerlukan
kerja tim
48
Problem!
Problem!
Problem!
Problems!
Problem!
Problem!
49. Apa tipe organisasi perusahaan Anda?
Digerakkan oleh CEO:
49
CEO
Manajemen
Supervisor
Pekerja
Pelanggan
50. Apa tipe organisasi perusahaan Anda?
Digerakkan
oleh
pelanggan:
50
Pelanggan
Pekerja
Supervisor
manajemen
CEO
51. Apa yang membuat lingkungan kerja menjadi buruk?
Kurang/ tak adanya komunikasi dari atas
Tak ada pengakuan terhadap prestasi
Atasan/ manajer langsung bukan atasan yang baik
Kecilnya peluang untuk mengembangkan diri
Ide-ide karyawan tidak dipedulikan
Kecil/ tak adanya peluang bagi karyawan berprestasi
Gaji/ tunjangan di bawah perusahaan sejenis, dan
sering terlambat dibayar
Pekerjaan tidak menyenangkan
Tidak merasa bahwa yang saya kerjakan membuat perbedaan
51
Di lingkungan
seperti ini,
maukah Anda
bekerja lebih
giat daripada
bekerja seper-
lunya saja?
52. Tujuan
Kebijakan Prinsip
Perencanaan
Strategi Peningkatan Produktivitas
Perusahaan
•Pemahaman tentang konsep peningkatan produktivitas
•Mengapa hal itu perlu
•Melihat kondisi saat ini dan mengapa hal itu terjadi
•Susun kebijakan dan perencanaan peningkatan
53. Pokok-pokok Kerjasama Tempat Kerja
Landasan kerja-
sama tempat kerja
adalah kepercaya-
an, sikap saling
menghormati dan
keyakinan yang
terbangun lewat
riwayat komuni-
kasi yang baik dan
kesediaan untuk
berbagi informasi
53
Komunikasi
Rasa
hormat
Keper-
cayaan
kerjasama
tempat kerja
54. Langkah Peningkatan Produktivitas
1. Kesadaran tentang pentingan peningkatan produktivitas
2. Keputusan untuk melakukan
3. Izin/Kesempatan Untuk Melakukan
4. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan konteks
55. Peningkatan Kecil tetapi terus
menerus
Peningkatan yang merupakan
lompatan
Peningkatan akibat dari terobosan
Tiga Pendekatan Peningkatan
59. Abad 21 melahirkan tantangan dan peluang baru.
Produktivitas atau efisiensi, efektifitas dan
Kualitas menjadi kunci peningkatan daya saing,
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
Negara dan perusahaan harus selalu melakukan
perubahan dan peningkatan produktivitas sesuai
dengan perubahan perkembangan lingkungan.
Notas del editor
Untuk waktu yang lama semua mengira bahwa peningkatan produktivitas tenaga kerja berarti bekerja lebih cepat atau lebih keras. Namun, berfokus pada produktivitas tenaga kerja meninggalkan kesempatan penting untuk meningkatkan produktivitas material dan sumber daya melalui penggunaan mesin, proses, teknologi, desain produk, dan praktek kerja yang lebih baik. Selain itu, fokus tunggal pada produktivitas tenaga kerja mengabaikan kesempatan untuk menghilangkan hal-hal yang mengalihkan perhatian atau mencegah pekerja dari nilai tambah, seperti tempat kerja yang tidak aman dan tidak sehat yang menyebabkan kecelakaan dan penyakit.
Upaya untuk memperbaiki kerjasama tempat kerja dimulai dengan meninjau kembali struktur dan budaya perusahaan Anda:Apakah pendekatan dari atas ke bawah merupakan landasan yang baik bagi kerjasama tempat kerja?Pendekatan “dari atas ke bawah“ adalah pendekatan di mana keputusan dibuat oleh seorang eksekutif, pembuat keputusan, atau orang lain atau lembaga lain. Pendekatan ini diteruskan di bawah kewenangan mereka ke tingkat-tingkat di bawahnya dalam hirarki/ jenjang kewenangan, yang, pada tingkat yang lebih besar maupun lebih kecil, terikat oleh mereka. Misalnya, struktur di mana keputusan disetujui oleh manajer, atau disetujui oleh wakil-wakilnya yang telah diberi wewenang untuk mengambil keputusan berdasarkan pedoman yang sebelumnya telah diberikan oleh manajer tersebut, merupakan manajemen dari atas ke bawah.Pendekatan “dari bawah ke atas" adalah pendekatan yang cara kerjanya dimulai dari lapisan terbawah perusahaan — dari sejumlah besar orang yang bekerja bersama-sama, menyebabkan timbulnya keputusan dari keterlibatan bersama mereka. Keputusan oleh sejumlah aktivis, siswa, atau korban dari beberapa insiden untuk mengambil tindakan merupakan keputusan “dari bawah ke atas”.Aspek positif pendekatan dari atas ke bawah antara lain meliputi keefisienan dan pandangan menyeluruh yang sangat bagus dari tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, efek eksternal dapat diinternalisasikan. Sisi negatifnya adalah, apabila suatu perubahan/ pembenahan/ reformasi terhadap perusahaan dipandang sebagai kehendak yang dipaksakan/ diharuskan dari atas, maka akan menjadi sulit bagi tingkat-tingkat yang lebih rendah untuk dapat menerimanya. In the past, many organizations were CEO-driven, with the CEO at the top of the ‘pyramid’ dan pekerja at the bottom. manajemen was important dan the focus of the organisasi was on supporting manajer dan giving controls to them. Now, many organizations see the customer at the top dan are customer-driven organizations. This makes pekerja an important part of the equation since they are the closest to the customer. manajers support pekerja. To do this, however, pekerja dan manajer need to be able to communicate effectively.
Pendekatan dari bawah ke atas – atau dalam grafik ini, yang digerakkan pertama-tama oleh pelanggan kemudian oleh mereka yang langsung berhadapan dengan/ menangani pelanggan, yaitu pekerja – memungkinkan dilakukannya lebih banyak eksperimentasi dan perasaan yang lebih baik tentang apa yang dibutuhkan di bawah atau oleh pelanggan. Keunggulan pendekatan dari bawah ke atas terletak pada besarnya tingkat keahlian yang diberikan, dikombinasikan dengan pengalaman yang memberikan motivasi dari setiap anggota tim produksi untuk bertanggung jawab dan pada akhirnya “mesin" independen kemajuan di bidang di mana mereka secara pribadi bertanggung jawab. Memfasilitasi diskusi singkat mengenai tipe organisasi yang oleh sebagian besar peserta dirasakan sebagai organisasi tempatnya bekerja .Apa tipe organisasi tempat Anda bekerja? Apakah perusahaan Anda termasuk tipe perusahaan yang digerakkan oleh CEO atau yang digerakkan oleh pelanggan? Di mana posisi pekerja dalam hirarki perusahaan Anda? Apakah manajemen merupakan fokus organisasi? Mengapa organisasi perlu beralih ke organisasi yang digerakkan oleh pelanggan? Apa yang diperlukan untuk beralih dari yang satu ke yang lain?
Apa yang terjadi pada produktivitas di lingkungan kerja yang buruk? Karyawan/ pekerja sering tidak masuk kerja, terlambat, ceroboh, pekerjaan terhenti dan produktivitas menurun.Agar produktivitas tetap tinggi, Anda perlu memastikan bahwa pekerja Anda dapat bekerja dengan aman dan puas dengan pekerjaan dan lingkungan kerja mereka. Cobalah ciptakan lingkungan yang membangkitkan produktivitas. Untuk mewujudkan hal ini, harus diciptakan lingkungan tempat kerja di mana laki-laki dan perempuan mendapatkan perlakuan setara dan pekerja dilibatkan dalam inisiatif perbaikan pabrik dan di mana standar ketenagakerjaan nasional dihormati. Note to service provider/trainer: Please include references to applicable national labour standards here.
Ketiga unsur kerjasama tempat kerja - komunikasi, rasa hormat dan kepercayaan – bersifat saling tergantung satu sama lain dan saling menguatkan.• Komunikasi yang positif antara majikan/ pengusaha dan karyawan akan mendorong kedua belah pihak untuk berinteraksi secara terbuka dan bebas. Terutama, hal ini mendemonstrasikan bahwa pekerja adalah bagian penting dari bisnis perusahaan, dan usahakan agar pekerja mengetahui bahwa manajemen menghargai dan bergantung pada masukan yang mereka berikan, yang kemudian mendorong pekerja untuk ikut mengusahakan terwujudnya sasaran bisnis dan keberhasilan perusahaan.• Tingkat komunikasi yang terbentuk antara pengusaha dan karyawan akan membantu memperbaiki sikap dan komitmen yang akan membantu memupuk sikap saling menghormati di antara pengusaha dan pekerja. Sikap saling menghormati dan tenggang rasa merupakan kunci untuk membangun tempat kerja yang memungkinkan setiap karyawan untuk memberikan kontribusi/ sumbangsih yang terbaik.• Tingkat komunikasi dan rasa hormat juga mendemonstrasikan kejujuran dan keinginan kuat untuk menjalin kemitraan antara pengusaha dan karyawan, yang meningkatkan tingkat kepercayaan yang ada pada kedua belah pihak. Orang yang merasakan adanya informasi yang disembunyikan atau tidak boleh mereka ketahui akan memiliki persepsi negatif. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak adanya komunikasi secara terbuka dapat dipastikan akan menumbuhkan kecurigaan dan ketidakpercayaan.