Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran suhu dan kelembaban udara di beberapa lokasi seperti hutan, lapangan terbuka, dan permukaan aspal. Terdapat penjelasan mengenai prinsip pengukuran suhu dan kelembaban serta prosedur kerja pengukuran. Hasil pengukuran menunjukkan perbedaan suhu dan kelembaban di ketiga lokasi.
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan di bumi ini suhu dan kelembaban merupakan unsur
penting bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Suhu dan kelembaban udara
juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan
lingkungannya.
Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan
ahli pertanian semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi
tanaman pangan. Daya hasil beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah
jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika
Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi tinggi dan pengelolan
yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca usaha tani
juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim.
Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk
meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan
mengetahui suhu dan kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan
di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai,
misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi,
bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal,
sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai
kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan
berkembang secara maksimal.
Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan
dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum,
yaitu sistim Reamur, sistem Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer
adalah yang disebut dua terakhir.
Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu
yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan
hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan
oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia
ditentukan oleh sudut inklinasi surya.
2. Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai
kepermukaan bumi dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap
sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan
dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama
penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering
ditulis dalam nilai persen perhari. Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau
dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer.
Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris
dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan
pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa
aktifitas. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan
organic dengan berbagai ukuran dan komposisi..
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti
halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu
secara vertikalpermukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin
tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara
menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000
meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada
perubahan energidipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara
merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik
(Handoko, 1994)
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengukur suhu dan kelembapan udara pada berbagai tempat seperti
hutan, lapangan terbuka dan permukaan aspal.
1.3 Prinsip Teori
Suhu merupakan salah satu unsur iklim yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan organisme di permukaan bumi. Kondisi permukaan bumi sangat
bervariasi baik jenis maupun permukaannya. Dengan adanya variasi tersebut
maka penerimaan energi mataharinya juga berbeda-beda. Mengingat radiasi
3. matahari adalah merupakan gelombang pendek yang sekitar 15% diserap langsung
oleh atmosfer, maka energi tersebut merupakan salah satu bagian energi yang
akan menentukan keadaan suhu dipermukaan bumi.
Pengukuran suhu suatu benda dan pengukuran diberbagai tempat pada
dasarnya merupakan pengukuran yang tidak langsung. Pada proses pengukuran,
umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat yang akan diukur suhunya ke alat
pengukur suhu. suhu yang terbaca pada alat pengukur suhu.
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur
dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara
tertinggi dimuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub
semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara
terasa terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui
rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau
lapse rate.
Suhu udara dapat diukur dengn menggunakan termometer, yaitu termometer
maksimum dan termometer minimum. Termometer maksimum menggunakan
air raksa (Hg). Penyempitan pada bagian kapiler yang berdekatan dengan bola
reservoir Hg menjadi ciri dari termometer maksimum. Seiring dengan kenaikan
suhu, air raksa didalam reservoir memuai dan mendorong cairan raksa keluar
melalui pipa yang menyempit. Air raksa yang keluar dari pipa yang menyempit
menyerupai titik-titik kecil dan setiap titik yang keluar menambah kenaikan suhu
0,1 0
C. Air raksa akan bertambah terus hingga tercapai suhu maksimum, apabila
suhu turun, alur air raksa akan terputus pada pipi yang menyempit, karena air
raksa pada reservoir menyusut. Permukaan air raksa yang tertinggal dalam pipi
kapiler menunjukkan suhu tertinggi yang terukur selama periode 24 jam.
Termometer minimum bukan berisi air raksa tetapi alkohol. Didalam pipa
kapiler yang menghubungkan reservoir ke batang skala dimasukkan indeks
(batang kecil). Penyusutan alkohol yang disebabkan oleh suhu turun
menyebabkan permukaan alkohol yang berada dalam pipa kapiler (miniskus) akan
mendorong indeks tadi ke arah skala lebih kecil (arah reservoir), hingga suhu
terendah tercapai.
4. Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti
halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu
secara vertikalpermukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin
tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara
menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000
meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada
perubahan energidipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara
merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik
(Handoko, 1994)
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar sehingga
pertumbuhannya sangat tergantung pada keadaan suhu, terutama dalam
kegiatannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu dipermukaan bumi antara
lain:
1) Jumlah radiasi yang diterima pertahun, perbulan, perhari, dan permusim.
2) Pengaruh daratan atau lautan.
3) Pengaruh ketinggian tempat.
4) Pengaruh angin secara tidak langsung misalnya, angin yang membawa panas
dari sumbernya secara horizontal.
5) Pengaruh panas laten, yaitu panas yang disimpan dalam atmosfer.
6) Penutup tanah, yaitu tanah yang ditutupi vegetasi yang
mempunyai temperatur yang lebih rendah daripada tanah tanpa vegetasi.
7)Tipe tanah, tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi.
8) Pengaruh sudut datang sinar matahari, sinar yang tegak lurus akan membuat
suhu lebih panas daripada yang datangnya miring
Seluruh makhluk hidup dikelilingi oleh suhu dan udara. Bahkan organisme
seperti yang terdapat dalam tanah yang kelihatannya terdapat pada medan lain.
Sebenarnya terdapat dalam air dan udara. Organisme didalam tanah yang terdapat
dalam ruangan antar partikel-partikel tanah. Dari antara kedua hal ini yakni air
dan udara, masing-masing sel individu dari organisme diudara hanya bisa aktif
bila dalam keadaan lembab (Kartasapoetra, 2002)
5. Kelembapan udara dapat diukur dengan menggunakan PSIKROMETER
STANDAR, merupakan alat pengukur kelembapan udara yang terdiri dari dua
buah termometer air raksa yang dipasang berdampingan. Termometer bola kering
akan menunjukkan suhu udara, sedangkan pada termometer basah harus
menguapkan air dahulu. Oleh Karena untuk menguapkan air tesebut dibutuhkan
panas yang diserap dari bola basah sehingga suhu yang ditunjukkan oleh
termometer bola basah menjadi lebih rendah dari termometer bola kering. Makin
kering udara makin banyak panas yang diambil sehingga makin rendah pula suhu
yang ditunjukkan oleh termometer bola basah.
Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air
dalam udara disebut kelembaban (lengas udara). Kadar ini selalu berubah-ubah
tergantung pada temperatur udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase
kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap
air yang terkandung di dalam udara.
Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban
absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam
satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara
lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung,
termasuk uap air; jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa
udara kering ((http://one.indoskripsi.com, 2009 ).
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap
air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh
atmosfer. Yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini
merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan
iklim ( Guslim, dkk., 1987 ).
6. BAB II
METEDOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum PENGUKURAN SUHU dan KELEMBABAN UDARA pada
PERMUKAAN ASPAL, LAPANGAN TERBUKA dan HUTAN Dilaksanakan
pada hari Jumat 15 november 2013 dan bertempat di Aspal, Tanah, dan Padang
Rumput.
2.2 Bahan dan Alat
a. Bahan
Kapas
Air/ Aquades
b. Alat
Termometer
Tiang Penyangga
Stopwatch
Tali Rafia
Payung
Pipet Tetes
2.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan thermometer, yang di gantungkan pada tongkat 1 ½ m, d bagian
kanan dan kiri tongkat yang berbentuk +.
2. Salah satu thermometer di bungkus kapas dan di ikat dengan benang. Lalu
thermometer yang dibungkus disiram oleh air,
3. Bagian atas tongkat di beri payung yang berguna melindungi thermometer
dari sinar matahri secara langsung yang dapat mempengaruhi suhu
thermometer.
7. 4. Letakan tongkat yang telah siap dengan thermometer di beberapa tempat
permukaan yang ingin diketahui suhu dan kelembapann udaranya, yaitu
hutan unja, dan lapangan praktikum dasar agronomi.
5. Dengan waktu 10 menit, dengan 3x percobaan pada setiap permukaan.
6. Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada thermometer kering dan
thermometer basah pada tiap vegetasi yang berbeda.
8. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan Suhu dan Kelembaban Aspal
Waktu Bola Basah (0
C) Bola Kering (0
C) Kelembaban (0
C)
Suhu Mula Mula 30 29 -
10 menit 28 30 85
20 menit 27 29 85
30 menit 27 30 79
Pengamatan Suhu dan Kelembaban Tanah Lapang
Pengamatan Suhu dan Kelembaban Hutan
Waktu Bola Basah (0
C) Bola Kering (0
C) Kelembaban (0
C)
Suhu Mula Mula 30 29 -
10 Menit 28 29 92
20 Menit 27 30 79
30 Menit 28 30 85
Waktu Bola Basah (0
C) Bola Kering (0
C) Kelembaban (0
C)
Suhu Mula Mula - - -
10 Menit 27 28 92
20 Menit 26 27 92
30 Menit 26 27 92
9. Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Aspal
Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 – 28
= 2
Dengan kelembaban = 85 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 29 - 27
=2
Dengan kelembaban = 85 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 – 27
= 3
Dengan Kelembaban = 79 0
C
Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Tanah Lapang
Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 29 – 28
= 1
Dengan kelembaban = 92 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 - 27
=3
Dengan kelembaban = 79 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 – 28
= 2
10. Dengan Kelembaban = 85 0
C
Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Hutan
Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 28 – 27
= 1
Dengan kelembaban = 92 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 27 - 26
=1
Dengan kelembaban = 92 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 27 – 26
= 1
Dengan Kelembaban = 92 0
C
Dari data hasil pengamatan dapat kita lihat bahwa data yang diperoleh dari
termometer bola kering (TBK) dan termometer bola basah (TBB) berbeda. Dengan
3 kali ulangan dan dengan selang waktu 1 menit. Pengukuran dilakukan di atas
permukaan aspal dan diatas permukaan tanah.
Dari tabel termometer bola kering (Tвк) dan termometer bola basa (TBB)
dapat dilihat bahwa suhu udara di atas permukaan aspal lebih rendah daripada
dipermukaan tanah. Hal ini disebabkan salah satunya karena perbedaan
penerimaan cahaya matahari. Penerimaan cahaya matahari diatas permukaan aspal
terhambat sedangkan pada permukaan tanah, cahaya matahari diterima langsung
tanpa ada hambatan.
Untuk nilai RH ( % ) di lapangan terbuka yang paling tinggi adalah 97 %
dan yang paling rendah adalah 94 %. Suhu yang lebih tinggi adalah di lapangan
terbuka dan yang terendah di bawah tajuk.
11. Setelah dibandingkan dengan suhu yang didapatkan oleh thermometer
dipermukaan aspal, hasil yang didapatkan oleh Psikrometer tipe sling hampir
sama yaitu 310
C yang bersifat sementara. Dari hasil pengukuran suhu dan
kelembapan udara pada berbagai tempat dapat dinyatakan bahwa diberbagai
tempat yang berbeda-beda. Hal ini dapat dibuktikan dari pengukuran yang telah
dilakukan dipadang rumput, ditanah, dan dipermukaan aspal.
Pada pengukuran suhu dipadang rumput, dipengaruhi oleh banyaknya
rerumputan sehingga radiasi sinar matahari banyak diserap oleh tumbuhan. Pada
pengukuran suhu ditanah dan dipermukaan aspal menjadi meningkat. Hal ini
sesuai dengan literatur dari Lakitan (2002) yang menyatakan bahwa pengukuran
suhu suatu benda dan pengukuran diberbagai tempat pada dasarnya merupakan
pengukuran yang tidak langsung.
Pada proses pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat
yang akan diukur yang terbaca pada alat pengukur suhu adalah suhu setelah
terjadi kesetaraan. Dengan suhu antara benda yang diukur tersebut pada alat
pengukur suhu. Dan juga pada daerah padang rumput, suhu dipadang rumput
memiliki suhu rata-rata lebih tinggi dibandingkan pada suhu rata-rata
dipermukaan aspal dan tanah.
Hal ini disebabkan karena pada siang hari suhu permukaan tanah akan
lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Akibatnya
suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam suhu dipadang rumput lebih panas, ini
disebabkan karena permukaan tanah. Permukaan tanah akan menyerap radiasi
matahari secara langsung sehingga menaikkan suhu disekitarnya. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Housenbuiller (2000) yang menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi suhu juga sangat erat dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelembapan udara dalam berbagai hubungan yaitu :
1. Pengaruh tanah dan air, semakin banyak jumlah uap air baik diudara
maupun didalam tanah, maka kelembapan akan semakin tinggi.
2. Ada atau tidaknya vegetasi, semakin rapatnya jarak antara vegetasi maka
kelembapan makin tinggi, namun suhu akan menjadi sangat rendah.
12. 3. Pengaruh ketinggian tempat, semakin tingginya suatu tempat maka suhu
ditempat tersebut akan semakin rendah dan kelembapan udara semakin
tinggi.
4. Pengaruh aktivitas manusia dipersemaian terbuka.
13. BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa:
1. Suhu pada bola basah lebih rendah dari pada suhu pada bola kering karena pada
suhu bola basah selalu ditetesi air dan diberi kapas yang menghalangi sinar
matahari langsung kea lat sedangkan pada bola kering tidak.
2. Kelembaban yang didapat lebih tinggi nilainya pada lahan yang terbuka atau lahan
yang dipermukaannya kosong dari pada lahan yang permukaannya berrumput.
3. Hasil kelembaban didapat dari hasil selisih antara baola kering dikurang bola
basah.
4. Perubahan pancaran sinar radiasi keberbagai tempat akan mengakibatkan
perubahan suhu.
5. Tumbuhan mampu menyerap cahaya matahari selain untuk melakukan proses
fotosintesis, juga dapat mengakibatkan suhu disekitarnya berkurang atau menjadi
stabil.
6. Kelembapan didaerah yang tumbuh-tumbuhannya banyak lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah kering.
14. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. http://4m3one.wordpress.com/2009/12/02/laporan
agroklimatologi/ (diakses pada hari selasa pukul 12.00 WIB.
Anonim.sriitataigan.2011. http://sriitatarigan.blogspot.com/2011/12/laporan-
praktikum agroklimatologi.html (diakses pada hari selasaa pukul 12.20
WIB)
Anonim.echievitanovita.2012. http://echievitanovita.blogspot.com/2012/02/lapora
n agroklimatologi-kelembaban.html (diakses pada hari selasa pukul 12.30
WIB)
Anonim. 2011. http://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-
stasiun klimatologi/pengukuran-suhu-dan-kelembaban-udara/
Anonim. awansatya .2013.http://awansatya0711.wordpress.com/2013/01/10/laporan-
praktikum-agroklimatologi-pengukuran-suhu-dan-kelembapan-udara-di-
beberapa-vegetasi