SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan di bumi ini suhu dan kelembaban merupakan unsur
penting bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Suhu dan kelembaban udara
juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan
lingkungannya.
Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan
ahli pertanian semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi
tanaman pangan. Daya hasil beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah
jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika
Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi tinggi dan pengelolan
yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca usaha tani
juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim.
Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk
meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan
mengetahui suhu dan kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan
di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai,
misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi,
bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal,
sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai
kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan
berkembang secara maksimal.
Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan
dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum,
yaitu sistim Reamur, sistem Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer
adalah yang disebut dua terakhir.
Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu
yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan
hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan
oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia
ditentukan oleh sudut inklinasi surya.
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai
kepermukaan bumi dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap
sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan
dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama
penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering
ditulis dalam nilai persen perhari. Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau
dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer.
Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris
dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan
pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa
aktifitas. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan
organic dengan berbagai ukuran dan komposisi..
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti
halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu
secara vertikalpermukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin
tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara
menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000
meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada
perubahan energidipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara
merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik
(Handoko, 1994)
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengukur suhu dan kelembapan udara pada berbagai tempat seperti
hutan, lapangan terbuka dan permukaan aspal.
1.3 Prinsip Teori
Suhu merupakan salah satu unsur iklim yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan organisme di permukaan bumi. Kondisi permukaan bumi sangat
bervariasi baik jenis maupun permukaannya. Dengan adanya variasi tersebut
maka penerimaan energi mataharinya juga berbeda-beda. Mengingat radiasi
matahari adalah merupakan gelombang pendek yang sekitar 15% diserap langsung
oleh atmosfer, maka energi tersebut merupakan salah satu bagian energi yang
akan menentukan keadaan suhu dipermukaan bumi.
Pengukuran suhu suatu benda dan pengukuran diberbagai tempat pada
dasarnya merupakan pengukuran yang tidak langsung. Pada proses pengukuran,
umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat yang akan diukur suhunya ke alat
pengukur suhu. suhu yang terbaca pada alat pengukur suhu.
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur
dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara
tertinggi dimuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub
semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara
terasa terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui
rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau
lapse rate.
Suhu udara dapat diukur dengn menggunakan termometer, yaitu termometer
maksimum dan termometer minimum. Termometer maksimum menggunakan
air raksa (Hg). Penyempitan pada bagian kapiler yang berdekatan dengan bola
reservoir Hg menjadi ciri dari termometer maksimum. Seiring dengan kenaikan
suhu, air raksa didalam reservoir memuai dan mendorong cairan raksa keluar
melalui pipa yang menyempit. Air raksa yang keluar dari pipa yang menyempit
menyerupai titik-titik kecil dan setiap titik yang keluar menambah kenaikan suhu
0,1 0
C. Air raksa akan bertambah terus hingga tercapai suhu maksimum, apabila
suhu turun, alur air raksa akan terputus pada pipi yang menyempit, karena air
raksa pada reservoir menyusut. Permukaan air raksa yang tertinggal dalam pipi
kapiler menunjukkan suhu tertinggi yang terukur selama periode 24 jam.
Termometer minimum bukan berisi air raksa tetapi alkohol. Didalam pipa
kapiler yang menghubungkan reservoir ke batang skala dimasukkan indeks
(batang kecil). Penyusutan alkohol yang disebabkan oleh suhu turun
menyebabkan permukaan alkohol yang berada dalam pipa kapiler (miniskus) akan
mendorong indeks tadi ke arah skala lebih kecil (arah reservoir), hingga suhu
terendah tercapai.
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti
halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu
secara vertikalpermukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin
tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara
menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000
meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada
perubahan energidipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara
merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik
(Handoko, 1994)
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar sehingga
pertumbuhannya sangat tergantung pada keadaan suhu, terutama dalam
kegiatannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu dipermukaan bumi antara
lain:
1) Jumlah radiasi yang diterima pertahun, perbulan, perhari, dan permusim.
2) Pengaruh daratan atau lautan.
3) Pengaruh ketinggian tempat.
4) Pengaruh angin secara tidak langsung misalnya, angin yang membawa panas
dari sumbernya secara horizontal.
5) Pengaruh panas laten, yaitu panas yang disimpan dalam atmosfer.
6) Penutup tanah, yaitu tanah yang ditutupi vegetasi yang
mempunyai temperatur yang lebih rendah daripada tanah tanpa vegetasi.
7)Tipe tanah, tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi.
8) Pengaruh sudut datang sinar matahari, sinar yang tegak lurus akan membuat
suhu lebih panas daripada yang datangnya miring
Seluruh makhluk hidup dikelilingi oleh suhu dan udara. Bahkan organisme
seperti yang terdapat dalam tanah yang kelihatannya terdapat pada medan lain.
Sebenarnya terdapat dalam air dan udara. Organisme didalam tanah yang terdapat
dalam ruangan antar partikel-partikel tanah. Dari antara kedua hal ini yakni air
dan udara, masing-masing sel individu dari organisme diudara hanya bisa aktif
bila dalam keadaan lembab (Kartasapoetra, 2002)
Kelembapan udara dapat diukur dengan menggunakan PSIKROMETER
STANDAR, merupakan alat pengukur kelembapan udara yang terdiri dari dua
buah termometer air raksa yang dipasang berdampingan. Termometer bola kering
akan menunjukkan suhu udara, sedangkan pada termometer basah harus
menguapkan air dahulu. Oleh Karena untuk menguapkan air tesebut dibutuhkan
panas yang diserap dari bola basah sehingga suhu yang ditunjukkan oleh
termometer bola basah menjadi lebih rendah dari termometer bola kering. Makin
kering udara makin banyak panas yang diambil sehingga makin rendah pula suhu
yang ditunjukkan oleh termometer bola basah.
Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air
dalam udara disebut kelembaban (lengas udara). Kadar ini selalu berubah-ubah
tergantung pada temperatur udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase
kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap
air yang terkandung di dalam udara.
Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban
absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam
satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara
lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung,
termasuk uap air; jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa
udara kering ((http://one.indoskripsi.com, 2009 ).
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap
air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh
atmosfer. Yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini
merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan
iklim ( Guslim, dkk., 1987 ).
BAB II
METEDOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum PENGUKURAN SUHU dan KELEMBABAN UDARA pada
PERMUKAAN ASPAL, LAPANGAN TERBUKA dan HUTAN Dilaksanakan
pada hari Jumat 15 november 2013 dan bertempat di Aspal, Tanah, dan Padang
Rumput.
2.2 Bahan dan Alat
a. Bahan
 Kapas
 Air/ Aquades
b. Alat
 Termometer
 Tiang Penyangga
 Stopwatch
 Tali Rafia
 Payung
 Pipet Tetes
2.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan thermometer, yang di gantungkan pada tongkat 1 ½ m, d bagian
kanan dan kiri tongkat yang berbentuk +.
2. Salah satu thermometer di bungkus kapas dan di ikat dengan benang. Lalu
thermometer yang dibungkus disiram oleh air,
3. Bagian atas tongkat di beri payung yang berguna melindungi thermometer
dari sinar matahri secara langsung yang dapat mempengaruhi suhu
thermometer.
4. Letakan tongkat yang telah siap dengan thermometer di beberapa tempat
permukaan yang ingin diketahui suhu dan kelembapann udaranya, yaitu
hutan unja, dan lapangan praktikum dasar agronomi.
5. Dengan waktu 10 menit, dengan 3x percobaan pada setiap permukaan.
6. Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada thermometer kering dan
thermometer basah pada tiap vegetasi yang berbeda.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan Suhu dan Kelembaban Aspal
Waktu Bola Basah (0
C) Bola Kering (0
C) Kelembaban (0
C)
Suhu Mula Mula 30 29 -
10 menit 28 30 85
20 menit 27 29 85
30 menit 27 30 79
Pengamatan Suhu dan Kelembaban Tanah Lapang
Pengamatan Suhu dan Kelembaban Hutan
Waktu Bola Basah (0
C) Bola Kering (0
C) Kelembaban (0
C)
Suhu Mula Mula 30 29 -
10 Menit 28 29 92
20 Menit 27 30 79
30 Menit 28 30 85
Waktu Bola Basah (0
C) Bola Kering (0
C) Kelembaban (0
C)
Suhu Mula Mula - - -
10 Menit 27 28 92
20 Menit 26 27 92
30 Menit 26 27 92
 Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Aspal
Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 – 28
= 2
Dengan kelembaban = 85 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 29 - 27
=2
Dengan kelembaban = 85 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 – 27
= 3
Dengan Kelembaban = 79 0
C
 Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Tanah Lapang
Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 29 – 28
= 1
Dengan kelembaban = 92 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 - 27
=3
Dengan kelembaban = 79 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 30 – 28
= 2
Dengan Kelembaban = 85 0
C
 Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Hutan
Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 28 – 27
= 1
Dengan kelembaban = 92 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 27 - 26
=1
Dengan kelembaban = 92 0
C
Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit
Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah
= 27 – 26
= 1
Dengan Kelembaban = 92 0
C
Dari data hasil pengamatan dapat kita lihat bahwa data yang diperoleh dari
termometer bola kering (TBK) dan termometer bola basah (TBB) berbeda. Dengan
3 kali ulangan dan dengan selang waktu 1 menit. Pengukuran dilakukan di atas
permukaan aspal dan diatas permukaan tanah.
Dari tabel termometer bola kering (Tвк) dan termometer bola basa (TBB)
dapat dilihat bahwa suhu udara di atas permukaan aspal lebih rendah daripada
dipermukaan tanah. Hal ini disebabkan salah satunya karena perbedaan
penerimaan cahaya matahari. Penerimaan cahaya matahari diatas permukaan aspal
terhambat sedangkan pada permukaan tanah, cahaya matahari diterima langsung
tanpa ada hambatan.
Untuk nilai RH ( % ) di lapangan terbuka yang paling tinggi adalah 97 %
dan yang paling rendah adalah 94 %. Suhu yang lebih tinggi adalah di lapangan
terbuka dan yang terendah di bawah tajuk.
Setelah dibandingkan dengan suhu yang didapatkan oleh thermometer
dipermukaan aspal, hasil yang didapatkan oleh Psikrometer tipe sling hampir
sama yaitu 310
C yang bersifat sementara. Dari hasil pengukuran suhu dan
kelembapan udara pada berbagai tempat dapat dinyatakan bahwa diberbagai
tempat yang berbeda-beda. Hal ini dapat dibuktikan dari pengukuran yang telah
dilakukan dipadang rumput, ditanah, dan dipermukaan aspal.
Pada pengukuran suhu dipadang rumput, dipengaruhi oleh banyaknya
rerumputan sehingga radiasi sinar matahari banyak diserap oleh tumbuhan. Pada
pengukuran suhu ditanah dan dipermukaan aspal menjadi meningkat. Hal ini
sesuai dengan literatur dari Lakitan (2002) yang menyatakan bahwa pengukuran
suhu suatu benda dan pengukuran diberbagai tempat pada dasarnya merupakan
pengukuran yang tidak langsung.
Pada proses pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat
yang akan diukur yang terbaca pada alat pengukur suhu adalah suhu setelah
terjadi kesetaraan. Dengan suhu antara benda yang diukur tersebut pada alat
pengukur suhu. Dan juga pada daerah padang rumput, suhu dipadang rumput
memiliki suhu rata-rata lebih tinggi dibandingkan pada suhu rata-rata
dipermukaan aspal dan tanah.
Hal ini disebabkan karena pada siang hari suhu permukaan tanah akan
lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Akibatnya
suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam suhu dipadang rumput lebih panas, ini
disebabkan karena permukaan tanah. Permukaan tanah akan menyerap radiasi
matahari secara langsung sehingga menaikkan suhu disekitarnya. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Housenbuiller (2000) yang menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi suhu juga sangat erat dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelembapan udara dalam berbagai hubungan yaitu :
1. Pengaruh tanah dan air, semakin banyak jumlah uap air baik diudara
maupun didalam tanah, maka kelembapan akan semakin tinggi.
2. Ada atau tidaknya vegetasi, semakin rapatnya jarak antara vegetasi maka
kelembapan makin tinggi, namun suhu akan menjadi sangat rendah.
3. Pengaruh ketinggian tempat, semakin tingginya suatu tempat maka suhu
ditempat tersebut akan semakin rendah dan kelembapan udara semakin
tinggi.
4. Pengaruh aktivitas manusia dipersemaian terbuka.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa:
1. Suhu pada bola basah lebih rendah dari pada suhu pada bola kering karena pada
suhu bola basah selalu ditetesi air dan diberi kapas yang menghalangi sinar
matahari langsung kea lat sedangkan pada bola kering tidak.
2. Kelembaban yang didapat lebih tinggi nilainya pada lahan yang terbuka atau lahan
yang dipermukaannya kosong dari pada lahan yang permukaannya berrumput.
3. Hasil kelembaban didapat dari hasil selisih antara baola kering dikurang bola
basah.
4. Perubahan pancaran sinar radiasi keberbagai tempat akan mengakibatkan
perubahan suhu.
5. Tumbuhan mampu menyerap cahaya matahari selain untuk melakukan proses
fotosintesis, juga dapat mengakibatkan suhu disekitarnya berkurang atau menjadi
stabil.
6. Kelembapan didaerah yang tumbuh-tumbuhannya banyak lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah kering.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. http://4m3one.wordpress.com/2009/12/02/laporan
agroklimatologi/ (diakses pada hari selasa pukul 12.00 WIB.
Anonim.sriitataigan.2011. http://sriitatarigan.blogspot.com/2011/12/laporan-
praktikum agroklimatologi.html (diakses pada hari selasaa pukul 12.20
WIB)
Anonim.echievitanovita.2012. http://echievitanovita.blogspot.com/2012/02/lapora
n agroklimatologi-kelembaban.html (diakses pada hari selasa pukul 12.30
WIB)
Anonim. 2011. http://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-
stasiun klimatologi/pengukuran-suhu-dan-kelembaban-udara/
Anonim. awansatya .2013.http://awansatya0711.wordpress.com/2013/01/10/laporan-
praktikum-agroklimatologi-pengukuran-suhu-dan-kelembapan-udara-di-
beberapa-vegetasi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilfahmiganteng
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisFita_ta
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonida lestari
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupanHeri Cahyono
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraDhiah Febri
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
Laporan populasi
Laporan populasiLaporan populasi
Laporan populasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohon
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 

Destacado

Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiJoel mabes
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANAslam Muh
 
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaLaporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaN Naomi
 
Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...
Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...
Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...Ig Fandy Jayanto
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiLaporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiApriani Matrikxzsia
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanRatih Ramadhanti
 

Destacado (8)

Definisi udara
Definisi udaraDefinisi udara
Definisi udara
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
 
PARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABANPARAMETER KELEMBABAN
PARAMETER KELEMBABAN
 
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaLaporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
 
Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...
Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...
Karya ilmiah pengaruh media pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (kamis...
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiLaporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 

Similar a Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal

Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaariesmoela
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiJanatun Rahmilah
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraZhafirah Yumna
 
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAUKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAJoel mabes
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4isanuri
 
Makalah tekanan udara
Makalah tekanan udaraMakalah tekanan udara
Makalah tekanan udararazacks
 
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 

Similar a Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal (20)

Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Suhu udara
Suhu udaraSuhu udara
Suhu udara
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udara
 
Tekanan udara 1
Tekanan udara 1Tekanan udara 1
Tekanan udara 1
 
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAUKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi MeteorologiTugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
Makalah tekanan udara
Makalah tekanan udaraMakalah tekanan udara
Makalah tekanan udara
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
 
Laporan tetap
Laporan tetapLaporan tetap
Laporan tetap
 
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
 

Más de Joel mabes

Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaJoel mabes
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianJoel mabes
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianJoel mabes
 
Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Joel mabes
 
Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaanManajemen perusahaan
Manajemen perusahaanJoel mabes
 
Kepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasi
Kepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasiKepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasi
Kepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasiJoel mabes
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiJoel mabes
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiJoel mabes
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Joel mabes
 
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnis
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnispraktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnis
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnisJoel mabes
 
laporan desa gerunggung kecamatan sekernan
laporan desa gerunggung kecamatan sekernanlaporan desa gerunggung kecamatan sekernan
laporan desa gerunggung kecamatan sekernanJoel mabes
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganJoel mabes
 
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...Joel mabes
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia video
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia videoTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia video
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia videoJoel mabes
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambar
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambarTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambar
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambarJoel mabes
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audioTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audioJoel mabes
 
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantar
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantarTim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantar
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantarJoel mabes
 
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikanTim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikanJoel mabes
 

Más de Joel mabes (20)

Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
 
Pengangguran
Pengangguran Pengangguran
Pengangguran
 
Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaanManajemen perusahaan
Manajemen perusahaan
 
Kepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasi
Kepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasiKepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasi
Kepemimpinan komunikasi dan motivasi dalam organisasi
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi
 
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnis
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnispraktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnis
praktikum lapang pengembangan masyarakat agribisnis
 
laporan desa gerunggung kecamatan sekernan
laporan desa gerunggung kecamatan sekernanlaporan desa gerunggung kecamatan sekernan
laporan desa gerunggung kecamatan sekernan
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
 
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALIST...
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia video
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia videoTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia video
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia video
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambar
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambarTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambar
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia teks dan-gambar
 
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audioTim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
Tim (TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA) ujian multimedia suara dan-audio
 
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantar
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantarTim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantar
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia pengantar
 
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikanTim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
 

Último

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Último (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di bumi ini suhu dan kelembaban merupakan unsur penting bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Suhu dan kelembaban udara juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Daya hasil beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi tinggi dan pengelolan yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim. Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui suhu dan kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal. Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum, yaitu sistim Reamur, sistem Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer adalah yang disebut dua terakhir. Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya.
  • 2. Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktifitas. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi.. Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu secara vertikalpermukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan energidipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko, 1994) 1.2 Tujuan Praktikum Untuk mengukur suhu dan kelembapan udara pada berbagai tempat seperti hutan, lapangan terbuka dan permukaan aspal. 1.3 Prinsip Teori Suhu merupakan salah satu unsur iklim yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisme di permukaan bumi. Kondisi permukaan bumi sangat bervariasi baik jenis maupun permukaannya. Dengan adanya variasi tersebut maka penerimaan energi mataharinya juga berbeda-beda. Mengingat radiasi
  • 3. matahari adalah merupakan gelombang pendek yang sekitar 15% diserap langsung oleh atmosfer, maka energi tersebut merupakan salah satu bagian energi yang akan menentukan keadaan suhu dipermukaan bumi. Pengukuran suhu suatu benda dan pengukuran diberbagai tempat pada dasarnya merupakan pengukuran yang tidak langsung. Pada proses pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat yang akan diukur suhunya ke alat pengukur suhu. suhu yang terbaca pada alat pengukur suhu. Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi dimuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Suhu udara dapat diukur dengn menggunakan termometer, yaitu termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer maksimum menggunakan air raksa (Hg). Penyempitan pada bagian kapiler yang berdekatan dengan bola reservoir Hg menjadi ciri dari termometer maksimum. Seiring dengan kenaikan suhu, air raksa didalam reservoir memuai dan mendorong cairan raksa keluar melalui pipa yang menyempit. Air raksa yang keluar dari pipa yang menyempit menyerupai titik-titik kecil dan setiap titik yang keluar menambah kenaikan suhu 0,1 0 C. Air raksa akan bertambah terus hingga tercapai suhu maksimum, apabila suhu turun, alur air raksa akan terputus pada pipi yang menyempit, karena air raksa pada reservoir menyusut. Permukaan air raksa yang tertinggal dalam pipi kapiler menunjukkan suhu tertinggi yang terukur selama periode 24 jam. Termometer minimum bukan berisi air raksa tetapi alkohol. Didalam pipa kapiler yang menghubungkan reservoir ke batang skala dimasukkan indeks (batang kecil). Penyusutan alkohol yang disebabkan oleh suhu turun menyebabkan permukaan alkohol yang berada dalam pipa kapiler (miniskus) akan mendorong indeks tadi ke arah skala lebih kecil (arah reservoir), hingga suhu terendah tercapai.
  • 4. Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu secara vertikalpermukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan energidipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko, 1994) Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar sehingga pertumbuhannya sangat tergantung pada keadaan suhu, terutama dalam kegiatannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu dipermukaan bumi antara lain: 1) Jumlah radiasi yang diterima pertahun, perbulan, perhari, dan permusim. 2) Pengaruh daratan atau lautan. 3) Pengaruh ketinggian tempat. 4) Pengaruh angin secara tidak langsung misalnya, angin yang membawa panas dari sumbernya secara horizontal. 5) Pengaruh panas laten, yaitu panas yang disimpan dalam atmosfer. 6) Penutup tanah, yaitu tanah yang ditutupi vegetasi yang mempunyai temperatur yang lebih rendah daripada tanah tanpa vegetasi. 7)Tipe tanah, tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi. 8) Pengaruh sudut datang sinar matahari, sinar yang tegak lurus akan membuat suhu lebih panas daripada yang datangnya miring Seluruh makhluk hidup dikelilingi oleh suhu dan udara. Bahkan organisme seperti yang terdapat dalam tanah yang kelihatannya terdapat pada medan lain. Sebenarnya terdapat dalam air dan udara. Organisme didalam tanah yang terdapat dalam ruangan antar partikel-partikel tanah. Dari antara kedua hal ini yakni air dan udara, masing-masing sel individu dari organisme diudara hanya bisa aktif bila dalam keadaan lembab (Kartasapoetra, 2002)
  • 5. Kelembapan udara dapat diukur dengan menggunakan PSIKROMETER STANDAR, merupakan alat pengukur kelembapan udara yang terdiri dari dua buah termometer air raksa yang dipasang berdampingan. Termometer bola kering akan menunjukkan suhu udara, sedangkan pada termometer basah harus menguapkan air dahulu. Oleh Karena untuk menguapkan air tesebut dibutuhkan panas yang diserap dari bola basah sehingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah menjadi lebih rendah dari termometer bola kering. Makin kering udara makin banyak panas yang diambil sehingga makin rendah pula suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah. Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara). Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk uap air; jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa udara kering ((http://one.indoskripsi.com, 2009 ). Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer. Yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim ( Guslim, dkk., 1987 ).
  • 6. BAB II METEDOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Praktikum PENGUKURAN SUHU dan KELEMBABAN UDARA pada PERMUKAAN ASPAL, LAPANGAN TERBUKA dan HUTAN Dilaksanakan pada hari Jumat 15 november 2013 dan bertempat di Aspal, Tanah, dan Padang Rumput. 2.2 Bahan dan Alat a. Bahan  Kapas  Air/ Aquades b. Alat  Termometer  Tiang Penyangga  Stopwatch  Tali Rafia  Payung  Pipet Tetes 2.3 Prosedur Kerja 1. Menyiapkan thermometer, yang di gantungkan pada tongkat 1 ½ m, d bagian kanan dan kiri tongkat yang berbentuk +. 2. Salah satu thermometer di bungkus kapas dan di ikat dengan benang. Lalu thermometer yang dibungkus disiram oleh air, 3. Bagian atas tongkat di beri payung yang berguna melindungi thermometer dari sinar matahri secara langsung yang dapat mempengaruhi suhu thermometer.
  • 7. 4. Letakan tongkat yang telah siap dengan thermometer di beberapa tempat permukaan yang ingin diketahui suhu dan kelembapann udaranya, yaitu hutan unja, dan lapangan praktikum dasar agronomi. 5. Dengan waktu 10 menit, dengan 3x percobaan pada setiap permukaan. 6. Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada thermometer kering dan thermometer basah pada tiap vegetasi yang berbeda.
  • 8. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengamatan Suhu dan Kelembaban Aspal Waktu Bola Basah (0 C) Bola Kering (0 C) Kelembaban (0 C) Suhu Mula Mula 30 29 - 10 menit 28 30 85 20 menit 27 29 85 30 menit 27 30 79 Pengamatan Suhu dan Kelembaban Tanah Lapang Pengamatan Suhu dan Kelembaban Hutan Waktu Bola Basah (0 C) Bola Kering (0 C) Kelembaban (0 C) Suhu Mula Mula 30 29 - 10 Menit 28 29 92 20 Menit 27 30 79 30 Menit 28 30 85 Waktu Bola Basah (0 C) Bola Kering (0 C) Kelembaban (0 C) Suhu Mula Mula - - - 10 Menit 27 28 92 20 Menit 26 27 92 30 Menit 26 27 92
  • 9.  Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Aspal Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 30 – 28 = 2 Dengan kelembaban = 85 0 C Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 29 - 27 =2 Dengan kelembaban = 85 0 C Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 30 – 27 = 3 Dengan Kelembaban = 79 0 C  Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Tanah Lapang Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 29 – 28 = 1 Dengan kelembaban = 92 0 C Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 30 - 27 =3 Dengan kelembaban = 79 0 C Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 30 – 28 = 2
  • 10. Dengan Kelembaban = 85 0 C  Pengamatan Suhu dan Kelembaban pada Hutan Suhu pada Aspal pada waktu 10 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 28 – 27 = 1 Dengan kelembaban = 92 0 C Suhu pada Aspal pada waktu 20 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 27 - 26 =1 Dengan kelembaban = 92 0 C Suhu pada Aspal pada waktu 30 menit Kelembaban = Bola Kering – Bola Basah = 27 – 26 = 1 Dengan Kelembaban = 92 0 C Dari data hasil pengamatan dapat kita lihat bahwa data yang diperoleh dari termometer bola kering (TBK) dan termometer bola basah (TBB) berbeda. Dengan 3 kali ulangan dan dengan selang waktu 1 menit. Pengukuran dilakukan di atas permukaan aspal dan diatas permukaan tanah. Dari tabel termometer bola kering (Tвк) dan termometer bola basa (TBB) dapat dilihat bahwa suhu udara di atas permukaan aspal lebih rendah daripada dipermukaan tanah. Hal ini disebabkan salah satunya karena perbedaan penerimaan cahaya matahari. Penerimaan cahaya matahari diatas permukaan aspal terhambat sedangkan pada permukaan tanah, cahaya matahari diterima langsung tanpa ada hambatan. Untuk nilai RH ( % ) di lapangan terbuka yang paling tinggi adalah 97 % dan yang paling rendah adalah 94 %. Suhu yang lebih tinggi adalah di lapangan terbuka dan yang terendah di bawah tajuk.
  • 11. Setelah dibandingkan dengan suhu yang didapatkan oleh thermometer dipermukaan aspal, hasil yang didapatkan oleh Psikrometer tipe sling hampir sama yaitu 310 C yang bersifat sementara. Dari hasil pengukuran suhu dan kelembapan udara pada berbagai tempat dapat dinyatakan bahwa diberbagai tempat yang berbeda-beda. Hal ini dapat dibuktikan dari pengukuran yang telah dilakukan dipadang rumput, ditanah, dan dipermukaan aspal. Pada pengukuran suhu dipadang rumput, dipengaruhi oleh banyaknya rerumputan sehingga radiasi sinar matahari banyak diserap oleh tumbuhan. Pada pengukuran suhu ditanah dan dipermukaan aspal menjadi meningkat. Hal ini sesuai dengan literatur dari Lakitan (2002) yang menyatakan bahwa pengukuran suhu suatu benda dan pengukuran diberbagai tempat pada dasarnya merupakan pengukuran yang tidak langsung. Pada proses pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat yang akan diukur yang terbaca pada alat pengukur suhu adalah suhu setelah terjadi kesetaraan. Dengan suhu antara benda yang diukur tersebut pada alat pengukur suhu. Dan juga pada daerah padang rumput, suhu dipadang rumput memiliki suhu rata-rata lebih tinggi dibandingkan pada suhu rata-rata dipermukaan aspal dan tanah. Hal ini disebabkan karena pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Akibatnya suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam suhu dipadang rumput lebih panas, ini disebabkan karena permukaan tanah. Permukaan tanah akan menyerap radiasi matahari secara langsung sehingga menaikkan suhu disekitarnya. Hal ini sesuai dengan literatur dari Housenbuiller (2000) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi suhu juga sangat erat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kelembapan udara dalam berbagai hubungan yaitu : 1. Pengaruh tanah dan air, semakin banyak jumlah uap air baik diudara maupun didalam tanah, maka kelembapan akan semakin tinggi. 2. Ada atau tidaknya vegetasi, semakin rapatnya jarak antara vegetasi maka kelembapan makin tinggi, namun suhu akan menjadi sangat rendah.
  • 12. 3. Pengaruh ketinggian tempat, semakin tingginya suatu tempat maka suhu ditempat tersebut akan semakin rendah dan kelembapan udara semakin tinggi. 4. Pengaruh aktivitas manusia dipersemaian terbuka.
  • 13. BAB IV KESIMPULAN Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa: 1. Suhu pada bola basah lebih rendah dari pada suhu pada bola kering karena pada suhu bola basah selalu ditetesi air dan diberi kapas yang menghalangi sinar matahari langsung kea lat sedangkan pada bola kering tidak. 2. Kelembaban yang didapat lebih tinggi nilainya pada lahan yang terbuka atau lahan yang dipermukaannya kosong dari pada lahan yang permukaannya berrumput. 3. Hasil kelembaban didapat dari hasil selisih antara baola kering dikurang bola basah. 4. Perubahan pancaran sinar radiasi keberbagai tempat akan mengakibatkan perubahan suhu. 5. Tumbuhan mampu menyerap cahaya matahari selain untuk melakukan proses fotosintesis, juga dapat mengakibatkan suhu disekitarnya berkurang atau menjadi stabil. 6. Kelembapan didaerah yang tumbuh-tumbuhannya banyak lebih tinggi dibandingkan dengan daerah kering.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. http://4m3one.wordpress.com/2009/12/02/laporan agroklimatologi/ (diakses pada hari selasa pukul 12.00 WIB. Anonim.sriitataigan.2011. http://sriitatarigan.blogspot.com/2011/12/laporan- praktikum agroklimatologi.html (diakses pada hari selasaa pukul 12.20 WIB) Anonim.echievitanovita.2012. http://echievitanovita.blogspot.com/2012/02/lapora n agroklimatologi-kelembaban.html (diakses pada hari selasa pukul 12.30 WIB) Anonim. 2011. http://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang- stasiun klimatologi/pengukuran-suhu-dan-kelembaban-udara/ Anonim. awansatya .2013.http://awansatya0711.wordpress.com/2013/01/10/laporan- praktikum-agroklimatologi-pengukuran-suhu-dan-kelembapan-udara-di- beberapa-vegetasi