2. LAHIRNYA
“SOSIOLOGI”
Pemikiran sosiologis berkembang manakala
masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang
selama ini dianggap sebagai krisis sosial, maka dimulailah
orang berfikir tentang sosiologis.
Pemikiran terhadap konseo masyarakat yang
lambat laun melahirkan ilmu yang dinamakan sosiologi itu
pertama kali muncul di Etiopia. Faktor pendorongnya adalah
karena semakin meningkatnya perhatian terhadap
masyarakat, serta adanya perubahan-perubahan yang
terjadi dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa.
Ada 3 peristiwa atau perubahan besar yang menjadi
pemicu lahirnya masyarakat baru. Sosiologi itu lahir pada
saat transisi menuju masyarakat baru tersebut, yakni pada
abad ke-19. adapun ketiga peristiwa besar yang mengisi
lahirnya sosiologi antara lain:
3. 1. Revolusi Politik 2. Revolusi Ekonomi
(Revolusi Perancis) (Revolusi Industri)
Perubahan Terjadi pada abad
masyarakat yang ke-18. berkembangnya
terjadi selama revolusi kapitalisme
politik sangat luar perdagangan, mekanisa
biasa baik di bidang si proses dalam
ekonomi, politik, dan pabrik, terciptanya unit-
sosial budaya. unit produksi yang
luas, terbentuknya kelas
buruh, dan terjadinya
urbanisasi merupakan
manifesti dari hiruk
pikuknya
perekonomian.
5. 1. AUGUSTE COMTE (1798-1857)
Auguste Comte dikenal sebagai bapak sosiologi. Salah satu sumbangan
pemikirannya terhadap sosiologi adalah tentang hukum kemajuan yang dibagi menjadi
3 jaman yaitu:
Zaman teologis: zaman dimana masyarakatnya mempunyai kepercayaan magis,
percaya pada roh, jimat serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju
kepemujaan terhadap nenek moyang, menuju kesebuah dunia dimana orang mati
mengatur orang hidup.
Zaman metafisika: masa masyarakat dimana pemikiran manusia masih terbelenggu
oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal.
Zaman positivis: masa dimana segala penjelasan gejala sosial maupun alam dilakukan
dengan mengacu pada deskripsi ilmiah.
Karena memperkenalkan metode positivis ,Comte dianggap sebagai perintis
positivisme. Ciri-ciri metode positivis adalah objek yang dikaji berupa fakta,
bermanfaat, dan mengarah pada kepastian serta kecermatan. Comte meninggal pada
tahun 1957.
6. 2. KARL MARX (1818-1883)
Lahir di Jerman dari kalangan keluarga
Yahudi. Pada tahun 1814 mengakhiri
studinya di Universitas Berlin. Sumbangan
utama Marx bagi sosiologi terletak pada
teorinya mengenai kelas sosial yang berjudul
“The Communist Manifest” yang ditulis
bersama Friedrich Engels. Menurut Marx,
perkembangan pembagian kerja dalam
kapitalisme menumbuhkan 2 kelas yang
berbeda yaitu, Kelas Borjuis (majikan) terdiri
dari orang-orang yang menguasai alat
produksi dan Kelas Proletar (buruh) yang
tidak memiliki alatproduksi dan modal
sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi
7. 3. EMILE DURKHEIM (1858-1917)
Karya utama Emile Durkheim antara lain “Rules of
The Sosiologycal Method”, “The Division of Labaour in
Society, Suicide, Moral Education”, dan “ The
Elementary of The Religious Life”. Durkheim
menggunakan 5 metode untuk mempelajari sosiologi,
yaitu:
Sosiologi harus bersifat ilmiah, di mana fenomena-
fenomena sosial harus dipelajari secara objektif dan
menunjukkan sifat kausalitasnya.
Sosiologi harus memperlihatkan karakteristik sendiri
yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain.
Menjelaskann kenormalan patologi.
Menjelaskan masalah sosial secara “sosial” pula.
Mempergunakan metode komparatif secara sistematis.
8. 4. MAX WEBER (1864-
1920)
M a x We b e r l a h i r d i
E r f u r t , me n y e l e s a i k a n
s t u d i n y a d i b i d a n g
h u k u m, s e j a r a h ,
f i l s a f a t , t e o l o g i d a n
me n g a j a r d i s i p l i n
i l m u -i l m u t e r s e b u t d i
b e r b a g a i Un i v e r s i t a s
d i J e r ma n .
K a r y a p e n t i n g We b e r
b e r j u d u l “T h e
Pr o t e s t a n t Et h i c a n d
Th e Sp i r i t o f