cycloconverter

1. Page 1 Page 1
CYCLOCONVERTERS CYCLOCONVERTERS
Burak Ozpineci, Leon M. Tolbert Burak Ozpineci, Leon M. Tolbert
Department of Electrical and Computer Engineering Departemen Teknik Elektro dan Komputer
University of Tennessee-Knoxville University of Tennessee Knoxville-
Knoxville, TN 37996-2100 Knoxville, TN 37996-2100
In industrial applications, two forms of electrical energy are used: direct current (dc) and Dalam
aplikasi industri, dua bentuk energi listrik yang digunakan: arus searah (dc) dan
alternating current (ac). arus bolak-balik (ac). Usually constant voltage constant frequency
single-phase or three-phase Biasanya tegangan konstan frekuensi yang konstan satu fase atau tiga
fase
ac is readily available. ac sudah tersedia. However, for different applications, different forms,
magnitudes and/or Namun, untuk aplikasi yang berbeda, bentuk yang berbeda, besaran dan / atau
frequencies are required. frekuensi yang diperlukan. There are four different conversions
between dc and ac power sources. Ada empat konversi yang berbeda antara sumber daya dc dan
ac.
These conversions are done by circuits called power converters. Konversi ini dilakukan oleh
sirkuit yang disebut konverter daya. The converters are classified as: Konverter diklasifikasikan
sebagai:
1-rectifiers: from single-phase or three-phase ac to variable voltage dc 1-rectifier: dari satu-fase
atau tiga fase ac ke dc tegangan variabel
2-choppers: from dc to variable voltage dc 2-helikopter: dari dc ke dc tegangan variabel
3-inverters: from dc to variable magnitude and variable frequency, single-phase or three- 3-
inverter: dari dc ke besar variabel dan variabel frekuensi, fasa-tunggal atau tiga-
phase ac fase ac
4-cycloconverters: from single-phase or three-phase ac to variable magnitude and 4-
cycloconverters: dari satu-fase atau tiga fase ac untuk besarnya variabel dan
variable frequency, single-phase or three-phase ac variabel frekuensi, fasa-tunggal atau tiga-fasa
ac
The first three classes are explained in other articles. Tiga kelas pertama yang dijelaskan dalam
artikel lain. This article explains what cycloconverters Artikel ini menjelaskan apa
cycloconverters
are, their types, how they operate and their applications. adalah, jenis mereka, bagaimana mereka
beroperasi dan aplikasi mereka.
Traditionally, ac-ac conversion using semiconductor switches is done in two different ways: 1- in
Secara tradisional, ac-ac konversi menggunakan switch semikonduktor dilakukan dalam dua cara
berbeda: 1 - dalam
two stages (ac-dc and then dc-ac) as in dc link converters or 2- in one stage (ac-ac) dua tahap
(ac-dc dan kemudian dc-ac) seperti pada konverter dc menghubungkan atau 2 - dalam satu
panggung (ac-ac)
cycloconverters (Fig. 1). cycloconverters (Gbr. 1). Cycloconverters are used in high power
applications driving induction Cycloconverters digunakan dalam aplikasi daya tinggi mengemudi
induksi

2. and synchronous motors. dan motor sinkron. They are usually phase-controlled and they
traditionally use thyristors Mereka biasanya fase-dikendalikan dan mereka secara tradisional
menggunakan thyristor
due to their ease of phase commutation. karena kemudahan pergantian fase.
Fig.1 Block diagram of a cycloconverter Gambar 1 Blok diagram dari suatu cycloconverter
Page 2 Halaman 2
There are other newer forms of cycloconversion such as ac-ac matrix converters and high Ada
bentuk-bentuk baru lain dari cycloconversion seperti ac-ac konverter matriks dan tinggi
frequency ac-ac (hfac-ac) converters and these use self-controlled switches. frekuensi ac-ac (ac-
hfac) konverter dan ini menggunakan self-dikendalikan switch. These converters, Konverter ini,
however, are not popular yet. Namun, tidak populer belum.
Some applications of cycloconverters are: Beberapa aplikasi cycloconverters adalah:
• Cement mill drives Pabrik Semen drive •
• Ship propulsion drives Propulsi Kapal drive •
• Rolling mill drives • drive rolling mill
• Scherbius drives • Scherbius drive
• Ore grinding mills • Bijih pabrik penggilingan
• Mine winders • Tambang winders
1.Operation Principles: 1.Operation Prinsip:
The following sections will describe the operation principles of the cycloconverter starting from
Bagian berikut akan menjelaskan prinsip-prinsip operasi dari cycloconverter mulai dari
the simplest one, single-phase to single-phase (1 -1 ) cycloconverter. yang paling sederhana,
tunggal fase fase-tunggal (1 -1) cycloconverter.
1.1. 1.1. Single-phase to Single-phase (1 -1 ) Cycloconverter: Fase tunggal untuk Single-
fase (1 -1) cycloconverter:
To understand the operation principles of cycloconverters, the single-phase to single-phase
Untuk memahami prinsip-prinsip operasi dari cycloconverters, fase tunggal untuk fase-tunggal
cycloconverter (Fig. 2) should be studied first. cycloconverter (Gambar 2) harus dipelajari
terlebih dahulu. This converter consists of back-to-back Konverter ini terdiri dari back-to-back
connection of two full-wave rectifier circuits. sambungan dari dua gelombang penuh rangkaian
penyearah. Fig 3 shows the operating waveforms for this Gambar 3 menunjukkan bentuk
gelombang operasi untuk ini
converter with a resistive load. konverter dengan beban resistif.
The input voltage, v Tegangan input, v
ss
is an ac voltage at a frequency, f adalah tegangan ac pada frekuensi, f
ii
as shown in Fig. seperti ditunjukkan pada Gambar. 3a. 3a. For easy Untuk mudah
understanding assume that all the thyristors are fired at =0 firing angle, ie thyristors act like
pemahaman berasumsi bahwa semua thyristor dipecat pada = ° menembak sudut, yaitu
bertindak seperti thyristor
diodes. dioda. Note that the firing angles are named as Perhatikan bahwa sudut tembak yang
disebut sebagai
PP
for the positive converter and untuk konverter positif dan

3. NN
for the untuk
negative converter. konverter negatif.
Consider the operation of the cycloconverter to get one-fourth of the input frequency at the
Pertimbangkan operasi cycloconverter untuk mendapatkan seperempat dari frekuensi masukan
pada
output. output. For the first two cycles of v Selama dua siklus pertama dari v
s, s,
the positive converter operates supplying current to the converter positif beroperasi memasok
arus ke
load. beban. It rectifies the input voltage; therefore, the load sees 4 positive half cycles as seen in
Fig. Ini rectifies tegangan input, karena itu, beban melihat 4 siklus setengah positif seperti yang
terlihat pada Gambar.
3b. 3b. In the next two cycles, the negative converter operates supplying current to the load in the
Dalam dua siklus berikutnya, converter negatif beroperasi memasok arus ke beban di
reverse direction. balik. The current waveforms are not shown in the figures because the resistive
load Bentuk gelombang saat ini tidak ditampilkan pada gambar karena beban resistif
Page 3 Halaman 3
current will have the same waveform as the voltage but only scaled by the resistance. saat ini
akan memiliki bentuk gelombang yang sama dengan tegangan tetapi hanya skala oleh
perlawanan. Note that Perhatikan bahwa
when one of the converters operates the other one is disabled, so that there is no current ketika
salah satu konverter mengoperasikan satu lainnya dinonaktifkan, sehingga tidak ada arus
circulating between the two rectifiers. beredar antara dua penyearah.
a sebuah
a sebuah
bb
bb
Fig. Gambar. 2 Single-phase to single-phase cycloconverter 2 Single-fase fase-tunggal
cycloconverter
Page 4 Halaman 4
Fig. Gambar. 3 Single-phase to single-phase cycloconverter waveforms 3 Single-fase-fase
gelombang tunggal cycloconverter
a) input voltage a) tegangan input
b) output voltage for zero firing angle b) tegangan output untuk sudut nol menembak
c) output voltage with firing angle /3 rad. c) tegangan output dengan sudut tembak / 3 rad.
d) output voltage with varying firing angle d) tegangan output yang bervariasi dengan sudut
tembak
The frequency of the output voltage, v Frekuensi dari tegangan output, v
oo
in Fig. pada Gambar. 3b is 4 times less than that of v 3b adalah 4 kali kurang dari itu dari v
ss
, the input voltage, , Tegangan input,
ie f yaitu f

4. oo
/f / F
ii
=1/4. = 1 / 4. Thus, this is a step-down cycloconverter. Jadi, ini adalah langkah-down
cycloconverter. On the other hand, cycloconverters that Di sisi lain, cycloconverters yang
have f memiliki f
oo
/f / F
ii
>1 frequency relation are called step-up cycloconverters. > 1 disebut relasi frekuensi langkah-up
cycloconverters. Note that step-down Perhatikan bahwa langkah-down
cycloconverters are more widely used than the step-up ones. cycloconverters lebih banyak
digunakan daripada langkah-up yang.
The frequency of v Frekuensi v
oo
can be changed by varying the number of cycles the positive and the dapat diubah dengan
memvariasikan jumlah siklus yang positif dan
negative converters work. konverter negatif bekerja. It can only change as integer multiples of f
Ini hanya dapat berubah sebagai kelipatan bilangan bulat dari f
ii
in 1 -1 cycloconverters. dalam 1 cycloconverters -1.
With the above operation, the 1 -1 cycloconverter can only supply a certain voltage at a
certain Dengan operasi di atas, 1 -1 cycloconverter hanya dapat menyediakan tegangan
tertentu di suatu
firing angle . menembak sudut. The dc output of each rectifier is: Dc output dari rectifier
masing-masing adalah:
2222
cos sebab
dd
VV
VV
αα
ππ
==
(1) (1)
where V is the input rms voltage. di mana V adalah tegangan input rms.
The dc value per half cycle is shown as dotted in Fig. Nilai dc per siklus setengah ditampilkan
sebagai titik-titik pada Gambar. 3d. 3d.
Then the peak of the fundamental output voltage is Kemudian puncak tegangan output mendasar
adalah
11
422422
( ) ()
cos sebab
oo
vt vt

5. VV
αα
ππππ
==
(2) (2)
Equation 2 implies that the fundamental output voltage depends on . Persamaan 2 menyatakan
bahwa tegangan output tergantung pada mendasar. For =0 , Untuk = 0
11
00
11
do lakukan
do lakukan
VV
VV
VV
==
×=×=
where mana
422422
do lakukan
VV
VV
ππππ
==
. . If is increased to /3 as in Fig. Jika meningkat menjadi / 3 seperti pada Gambar. 3d, then
3d, kemudian
11
0.5 0.5
oo
do lakukan
VV
VV
==
××
..
Thus varying , the fundamental output voltage can be controlled. Jadi berbagai tegangan
output fundamental dapat dikendalikan.
Constant operation gives a crude output waveform with rich harmonic content. Konstan operasi
memberikan gelombang keluaran mentah dengan konten harmonik yang kaya. The dotted Yang
bertitik
lines in Fig. garis dalam Gambar. 3b and c show a square wave. 3b dan c menunjukkan
gelombang persegi. If the square wave can be modified to look more like Jika gelombang persegi
dapat dimodifikasi untuk terlihat lebih seperti
a sine wave, the harmonics would be reduced. gelombang sinus, harmonik akan berkurang. For
this reason is modulated as shown in Fig. Untuk alasan ini dimodulasi seperti ditunjukkan
pada Gambar.

6. 3d. 3d. Now, the six-stepped dotted line is more like a sinewave with fewer harmonics.
Sekarang, garis putus-putus enam melangkah lebih seperti sinewave dengan harmonik yang lebih
sedikit. The more Lebih
pulses there are with different 's, the less are the harmonics. pulsa ada dengan yang berbeda
itu, yang kurang adalah harmonik.
Page 5 Halaman 5
1.2. 1.2. Three-Phase to Single-Phase (3 -1 ) Cycloconverter: Tiga-Fase-Fase untuk
Single (3 -1) cycloconverter:
There are two kinds of three-phase to single-phase (3 -1 ) cycloconverters: 3 -1 half-wave
Ada dua jenis tiga-fase-fase tunggal (3 -1) cycloconverters: 3 -1 setengah gelombang
cycloconverter (Fig. 4) and 3 -1 bridge cycloconverter (Fig. 5). cycloconverter (Gambar 4)
dan 3 -1 jembatan cycloconverter (Gambar 5). Like the 1 -1 case, the 3 -1 Seperti kasus
1 -1 -1 3 yang
cycloconverter applies rectified voltage to the load. cycloconverter berlaku tegangan diperbaiki
ke beban. Both positive and negative converters can Kedua konverter positif dan negatif dapat
generate voltages at either polarity, but the positive converter can only supply positive current
menghasilkan tegangan pada polaritas baik, tapi converter positif hanya dapat menyediakan arus
positif
and the negative converter can only supply negative current. dan konverter negatif hanya dapat
menyediakan arus negatif. Thus, the cycloconverter can Jadi, cycloconverter dapat
operate in four quadrants: (+v, +i) and (-v, -i) rectification modes and (+v, -i) and (-v, +i)
beroperasi di empat kuadran: (+ v, + i) dan mode rektifikasi (-v,-i) dan (+ v,-i) dan (-v, i +)
inversion modes. inversi mode. The modulation of the output voltage and the fundamental output
voltage are Modulasi dari tegangan output dan tegangan output mendasar
shown in Fig. ditunjukkan pada Gambar. 6. 6. Note that is sinusoidally modulated over the
cycle to generate a harmonically Perhatikan bahwa adalah sinusoidal dimodulasi selama siklus
untuk menghasilkan harmonically
optimum output voltage. tegangan output optimal.
Fig. Gambar. 4 3 -1 half-wave cycloconverter 4 3 -1 setengah gelombang cycloconverter
Fig. Gambar. 5 3 -1 bridge cycloconverter 5 3 -1 jembatan cycloconverter
Page 6 Halaman 6
Fig. Gambar. 6 3 -1 half-wave cycloconverter waveforms 6 3 -1 setengah gelombang
gelombang cycloconverter
a) + converter output voltage a) + konverter tegangan output
b) cosine timing waves b) kosinus gelombang waktu
c) – converter output voltage c) - konverter tegangan output
The polarity of the current determines if the positive or negative converter should be supplying
Polaritas menentukan saat ini jika converter positif atau negatif harus memasok
power to the load. daya ke beban. Conventionally, the firing angle for the positive converter is
named Konvensional, sudut tembak untuk converter positif bernama
PP
, and , Dan
that of the negative converter is named bahwa dari konverter negatif bernama

7. NN
. . When the polarity of the current changes, the Ketika polaritas perubahan saat ini,
converter previously supplying the current is disabled and the other one is enabled. konverter
sebelumnya memasok arus dinonaktifkan dan yang lainnya diaktifkan. The load Beban
always requires the fundamental voltage to be continuous. selalu membutuhkan tegangan dasar
yang harus terus-menerus. Therefore, during the current polarity Oleh karena itu, selama
polaritas saat ini
reversal, the average voltage supplied by both of the converters should be equal. pembalikan,
tegangan rata-rata yang diberikan oleh kedua konverter harus sama. Otherwise, Jika tidak,
switching from one converter to the other one would cause an undesirable voltage jump. beralih
dari satu converter untuk yang lain akan menyebabkan tegangan melompat tidak diinginkan. To
Untuk
prevent this problem, the converters are forced to produce the same average voltage at all times.
mencegah masalah ini, konverter dipaksa untuk menghasilkan tegangan rata-rata sama setiap
saat.
Thus, the following condition for the firing angles should be met. Dengan demikian, kondisi
berikut untuk sudut tembak harus dipenuhi.
PP
NN
αα
αα
ππ
++
==
(3) (3)
The fundamental output voltage in Fig. Tegangan output dalam Gambar mendasar. 6 can be
given as: 6 dapat diberikan sebagai:
11
( ) ()
2 sin 2 sin
oo
oo
oo
vt vt
VV
tt
ωω
==
(4) (4)
where V dimana V
oo
is the rms value of the fundamental voltage adalah nilai rms dari tegangan dasar
At a time t Pada waktu t
oo
the output fundamental voltage is tegangan output mendasar adalah
11

8. ( ) ()
2 sin 2 sin
oo
oo
oo
oo oo
vt vt
VV
tt
ωω
==
(5) (5)
The positive converter can supply this voltage if Converter positif dapat suplai tegangan ini jika
PP
satisfies the following condition. memenuhi kondisi berikut.
11
( ) ()
2 sin 2 sin
cos sebab
oo
oo
oo
oo oo
do lakukan
PP
vt vt
VV
tt
VV
ωω
αα
==
==
(6) (6)
Page 7 Halaman 7
where mana
22
sin dosa
do lakukan
oo
pp
VV
VV
pp

9. ππ
ππ
==
(p=3 for half wave converter and 6 for bridge converter) (P = 3 untuk setengah gelombang
converter dan 6 untuk jembatan converter)
From the condition (3) Dari kondisi (3)
11
cos sebab
sin dosa
oo
do lakukan
PP
do lakukan
NN
vv
VV
VV
αα
αα
==
=−=-
(7) (7)
The firing angles at any instant can be found from (6) and (7). Sudut menembak instan apapun
dapat ditemukan dari (6) dan (7).
The operation of the 3 -1 bridge cycloconverter is similar to the above 3 -1 half-wave
Pengoperasian 3 -1 cycloconverter jembatan ini mirip dengan 3 di atas -1 setengah
gelombang-
cycloconverter. cycloconverter. Note that the pulse number for this case is 6. Perhatikan bahwa
jumlah pulsa untuk kasus ini adalah 6.
1.3 Three-Phase to Three-Phase (3 -3 ) Cycloconverter: 1,3 Tiga-Fase-Fase ke Three (3
-3) cycloconverter:
If the outputs of 3 3 -1 converters of the same kind are connected in wye or delta and if the
Jika output dari 3 3 -1 konverter dari jenis yang sama yang terhubung dalam Wye atau delta
dan jika
output voltages are 2 /3 radians phase shifted from each other, the resulting converter is a
three- tegangan output adalah 2 / 3 radian fase bergeser dari satu sama lain, converter yang
dihasilkan adalah tiga-
phase to three-phase (3 -3 ) cycloconverter. fase-fase tiga (3 -3) cycloconverter. The
resulting cycloconverters are shown in Figs. Para cycloconverters yang dihasilkan ditunjukkan
pada Gambar. 7 7
and 8 with wye connections. dan 8 dengan koneksi Wye. If the three converters connected are
half-wave converters, then the Jika tiga konverter terhubung konverter setengah gelombang,
maka
new converter is called a 3 -3 half-wave cycloconverter. baru konverter disebut 3
cycloconverter setengah gelombang -3. If instead, bridge converters are used, Jika sebaliknya,
konverter jembatan digunakan,

10. then the result is a 3 -3 bridge cycloconverter. maka hasilnya adalah 3 cycloconverter
jembatan -3. 3 -3 half-wave cycloconverter is also called a 3 cycloconverter setengah
gelombang -3 juga disebut
3-pulse cycloconverter or an 18-thyristor cycloconverter. 3-pulsa cycloconverter atau
cycloconverter 18-thyristor. On the other hand, the 3 -3 bridge Di sisi lain, 3 jembatan -3
cycloconverter is also called a 6-pulse cycloconverter or a 36-thyristor cycloconverter.
cycloconverter juga disebut cycloconverter 6-pulsa atau cycloconverter 36-thyristor. The Para
operation of each phase is explained in the previous section. pengoperasian setiap fase dijelaskan
pada bagian sebelumnya.
Fig. Gambar. 7 3 -3 half-wave cycloconverter 7 3 cycloconverter setengah gelombang -3
Page 8 Halaman 8
Fig. Gambar. 8 3 -3 bridge cycloconverter 8 3 -3 jembatan cycloconverter
The three-phase cycloconverters are mainly used in ac machine drive systems running three-
Tiga-fase cycloconverters terutama digunakan dalam sistem penggerak mesin ac menjalankan
tiga-
phase synchronous and induction machines. fase sinkron dan mesin induksi. They are more
advantageous when used with a Mereka lebih menguntungkan bila digunakan dengan
synchronous machine due to their output power factor characteristics. karena karakteristik output
faktor daya mereka sinkron mesin. A cycloconverter can Cycloconverter dapat
supply lagging, leading, or unity power factor loads while its input is always lagging. pasokan
tertinggal, terkemuka, atau beban daya kesatuan faktor sementara input adalah selalu tertinggal.
A Sebuah
synchronous machine can draw any power factor current from the converter. mesin sinkron dapat
menarik setiap faktor daya arus dari konverter. This characteristic Karakteristik ini
operation matches the cycloconverter to the synchronous machine. operasi sesuai cycloconverter
ke mesin sinkron. On the other hand, induction Di sisi lain, induksi
machines can only draw lagging current, so the cycloconverter does not have an edge compared
mesin hanya dapat menarik tertinggal saat ini, sehingga cycloconverter tidak memiliki kelebihan
dibandingkan
to the other converters in this aspect for running an induction machine. ke konverter lain dalam
aspek ini untuk menjalankan mesin induksi. However, Namun,
cycloconverters are used in Scherbius drives for speed control purposes driving wound rotor
cycloconverters digunakan dalam drive Scherbius untuk tujuan pengendalian kecepatan
mengemudi rotor
induction motors. motor induksi.
Page 9 Page 9
Cycloconverters produce harmonic rich output voltages, which will be discussed in the following
Cycloconverters menghasilkan tegangan output harmonik yang kaya, yang akan dibahas sebagai
berikut
sections. bagian. When cycloconverters are used to run an ac machine, the leakage inductance of
the Ketika cycloconverters digunakan untuk menjalankan mesin ac, induktansi kebocoran

11. machine filters most of the higher frequency harmonics and reduces the magnitudes of the lower
mesin filter harmonik sebagian besar frekuensi yang lebih tinggi dan mengurangi besaran yang
lebih rendah
order harmonics. urutan harmonik.
2. 2. Blocked Mode and Circulating Current Mode: Diblokir Mode dan Modus Beredar
Saat Ini:
The operation of the cycloconverters is explained above in ideal terms. Pengoperasian
cycloconverters dijelaskan di atas dalam bentuk yang ideal. When the load current is Ketika arus
beban
positive, the positive converter supplies the required voltage and the negative converter is positif,
positif pasokan converter tegangan yang diperlukan dan konverter negatif
disabled. dinonaktifkan. On the other hand, when the load current is negative, then the negative
converter Di sisi lain, ketika arus beban adalah negatif, maka negatif converter
supplies the required voltage and the positive converter is blocked. persediaan tegangan yang
diperlukan dan konverter positif diblokir. This operation is called the Operasi ini disebut
blocked mode operation, and the cycloconverters using this approach are called blocking mode
diblokir modus operasi, dan cycloconverters menggunakan pendekatan ini disebut modus
memblokir
cycloconverters. cycloconverters.
However, if by any chance both of the converters are enabled, then the supply is short-circuited.
Namun, jika kebetulan baik dari konverter diaktifkan, maka pasokan adalah pendek.
To avoid this short circuit, an intergroup reactor (IGR) can be connected between the converters
Untuk menghindari hubungan pendek ini, reaktor antar (IGR) dapat terhubung antara konverter
as shown in Fig. seperti ditunjukkan pada Gambar. 9. 9. Instead of blocking the converters
during current reversal, if they are both Alih-alih memblokir konverter selama pembalikan saat
ini, jika mereka berdua
enabled, then a circulating current is produced. diaktifkan, maka saat ini beredar diproduksi. This
current is called the circulating current. Arus ini disebut arus beredar. It is Hal ini
unidirectional because the thyristors allow the current to flow in only one direction. searah
karena thyristor memungkinkan arus mengalir hanya dalam satu arah. Some Beberapa
cycloconverters allow this circulating current at all times. cycloconverters memungkinkan arus
ini beredar pada setiap saat. These are called circulating current Ini disebut beredar saat ini
cycloconverters. cycloconverters.
Fig. Gambar. 9 Circulating current and IGR 9 Beredar saat ini dan IGR
Page 10 Halaman 10
2.1 Blocking Mode Cycloconverters: 2.1 Cycloconverters Modus blokir:
The operation of these cycloconverters was explained briefly before. Operasi ini cycloconverters
dijelaskan secara singkat sebelumnya. They do not let circulating Mereka tidak membiarkan
beredar
current flow, and therefore they do not need a bulky IGR. saat ini aliran, dan karena itu mereka
tidak perlu IGR besar. When the current goes to zero, both Ketika saat ini pergi ke nol, baik
positive and negative converters are blocked. konverter positif dan negatif yang diblokir. The
converters stay off for a short delay time to Konverter tetap off untuk waktu tunda singkat untuk
assure that the load current ceases. memastikan bahwa arus beban berhenti. Then, depending on
the polarity, one of the converters is Lalu, tergantung pada polaritas, salah satu konverter

12. enabled. diaktifkan. With each zero crossing of the current, the converter, which was disabled
before the Dengan setiap persimpangan nol arus, konverter, yang telah dinonaktifkan sebelum
zero crossing, is enabled. zero crossing, diaktifkan. A toggle flip-flop, which toggles when the
current goes to zero, can be Sebuah flip-flop beralih, yang matikan ketika saat pergi ke nol, dapat
used for this purpose. digunakan untuk tujuan ini. The operation waveforms for a three-pulse
blocking mode cycloconverter Operasi bentuk gelombang untuk cycloconverter modus tiga-
pulsa memblokir
are given in Fig. diberikan pada Gambar. 10. 10.
The blocking mode operation has some advantages and disadvantages over the circulating mode
Modus Operasi memblokir memiliki beberapa keuntungan dan kerugian atas modus beredar
operation. operasi. During the delay time, the current stays at zero distorting the voltage and
current Selama waktu tunda, yang saat ini tinggal di mendistorsi tegangan nol dan arus
waveforms. bentuk gelombang. This distortion means complex harmonics patterns compared to
the circulating mode Distorsi harmonik Ini berarti pola yang kompleks dibandingkan dengan
modus beredar
cycloconverters. cycloconverters. In addition to this, the current reversal problem brings more
control complexity. Selain itu, masalah pembalikan saat membawa kompleksitas kontrol lebih.
However, no bulky IGRs are used, so the size and cost is less than that of the circulating current
Namun, tidak ada IGRs besar yang digunakan, sehingga ukuran dan biaya kurang dari arus
beredar
case. kasus. Another advantage is that only one converter is in conduction at all times rather than
two. Keuntungan lain adalah bahwa hanya satu konverter dalam konduksi sepanjang waktu
daripada dua.
This means less losses and higher efficiency. Ini berarti kerugian kurang dan efisiensi yang lebih
tinggi.
Fig. Gambar. 10 Blocking mode operation waveforms 10 Memblokir mode operasi bentuk
gelombang
a) + converter output voltage a) + konverter tegangan output
b) – converter output voltage b) - konverter tegangan output
c) load voltage c) beban tegangan
2.2 Circulating Current Cycloconverters: 2,2 Beredar Cycloconverters Sekarang:
In this case, both of the converters operate at all times producing the same fundamental output
Dalam hal ini, baik dari konverter beroperasi pada setiap saat menghasilkan output fundamental
yang sama
voltage. tegangan. The firing angles of the converters satisfy the firing angle condition (Eq. 3),
thus when Sudut penembakan konverter memenuhi kondisi sudut tembak (Persamaan 3),
sehingga ketika
Page 11 Page 11
one converter is in rectification mode the other one is in inversion mode and vice versa. satu
converter berada dalam mode perbaikan yang lain adalah dalam modus inversi dan sebaliknya. If
both Jika kedua
of the converters are producing pure sine waves, then there would not be any circulating current
dari konverter memproduksi gelombang sinus murni, maka tidak akan ada saat ini beredar
because the instantaneous potential difference between the outputs of the converters would be
karena perbedaan potensial sesaat antara output dari konverter akan

13. zero. nol. In reality, an IGR is connected between the outputs of two phase controlled converters
(in Pada kenyataannya, IGR adalah dihubungkan antara output dari dua konverter fase dikontrol
(dalam
either rectification or inversion mode). baik perbaikan atau modus inversi). The voltage
waveform across the IGR can be seen in Fig. Bentuk gelombang tegangan IGR dapat dilihat pada
Gambar.
11d. 11d. This is the difference of the instantaneous output voltages produced by the two
converters. Ini adalah perbedaan tegangan output sesaat yang dihasilkan oleh dua konverter.
Note that it is zero when both of the converters produce the same instantaneous voltage.
Perhatikan bahwa itu adalah nol ketika kedua dari konverter menghasilkan tegangan sesaat sama.
The Para
center tap voltage of IGR is the voltage applied to the load and it is the mean of the voltages
tegangan tekan pusat IGR adalah tegangan diterapkan untuk beban dan itu adalah rata-rata
tegangan
applied to the ends of IGR, thus the load voltage ripple is reduced. diterapkan pada ujung IGR,
sehingga riak tegangan beban berkurang.
Fig. Gambar. 11 Circulating mode operation waveforms 11 Beredar mode operasi bentuk
gelombang
a) + converter output voltage a) + konverter tegangan output
b) – converter output voltage b) - konverter tegangan output
c) load voltage c) beban tegangan
d) IGR voltage d) tegangan IGR
The circulating current cycloconverter applies a smoother load voltage with less harmonics Para
cycloconverter saat ini beredar menerapkan tegangan beban halus dengan harmonisa kurang
compared to the blocking mode case. dibandingkan dengan kasus modus blocking. Moreover,
the control is simple because there is no current Selain itu, kontrol adalah sederhana karena tidak
ada arus
reversal problem. pembalikan masalah. However, the bulky IGR is a big disadvantage for this
converter. Namun, IGR besar adalah kerugian besar bagi konverter ini. In addition to Selain
this, the number of devices conducting at any time is twice that of the blocking mode converter.
ini, jumlah perangkat melakukan setiap saat adalah dua kali dari converter modus blocking.
Due to these disadvantages, this cycloconverter is not attractive. Karena kelemahan ini,
cycloconverter ini tidak menarik.
The blocked mode cycloconverter converter and the circulating current cycloconverter can be
Modus diblokir cycloconverter converter dan saat ini beredar cycloconverter dapat
combined to give a hybrid system, which has the advantages of both. dikombinasikan untuk
memberikan sistem hibrida, yang memiliki keuntungan dari keduanya. The resulting Yang
dihasilkan
cycloconverter looks like a circulating mode cycloconverter circuit, but depending on the
cycloconverter tampak seperti rangkaian modus beredar cycloconverter, tetapi tergantung pada
Page 12 Halaman 12
polarity of the output current only one converter is enabled and the other one is disabled as with
polaritas keluaran converter hanya satu saat diaktifkan dan yang lainnya dinonaktifkan sebagai
dengan

14. the blocking mode cycloconverters. yang cycloconverters modus blocking. When the load
current decreases below a threshold, both of Ketika arus beban berkurang di bawah ambang
batas, baik dari
the converters are enabled. konverter diaktifkan. Thus, the current has a smooth reversal. Dengan
demikian, saat ini memiliki pembalikan halus. When the current increases Ketika arus meningkat
above a threshold in the other direction, the outgoing converter is disabled. di atas ambang batas
dalam arah lain, converter keluar dinonaktifkan. This hybrid Ini hibrida
cycloconverter operates in the blocking mode most of the time so a smaller IGR can be used.
cycloconverter beroperasi dalam modus memblokir sebagian besar waktu sehingga IGR lebih
kecil dapat digunakan. The Para
efficiency is slightly higher than that of the circulating current cycloconverter but much less than
efisiensi sedikit lebih tinggi daripada saat ini beredar cycloconverter tetapi jauh kurang dari
the blocking mode cycloconverter. yang cycloconverter memblokir modus. Moreover, the
distortion caused by the blocking mode Selain itu, distorsi yang disebabkan oleh modus
menghalangi
operation disappears due to the circulating current operation around zero current. operasi
menghilang karena operasi saat ini beredar sekitar nol saat ini. Moreover, the Selain itu,
control of the converter is still less complex than that of the blocking mode cycloconverter.
kendali konverter masih kurang kompleks dibandingkan dengan cycloconverter modus blocking.
3. 3. Output and Input Harmonics: Output dan input Harmonik:
The cycloconverter output voltage waveforms have complex harmonics. Output bentuk
gelombang tegangan cycloconverter telah harmonik kompleks. Higher order harmonics Tinggi
rangka harmonik
are usually filtered by the machine inductance, therefore the machine current has less harmonics.
biasanya disaring oleh induktansi mesin, karena itu saat ini mesin telah harmonisa kurang.
The remaining harmonics cause harmonic losses and torque pulsations. Harmonik yang tersisa
menyebabkan kerugian harmonis dan denyutan torsi. Note that in a Perhatikan bahwa dalam
cycloconverter, unlike other converters, there are no inductors or capacitors, ie no storage
cycloconverter, tidak seperti konverter lain, tidak ada induktor atau kapasitor, yaitu tidak ada
penyimpanan
devices. perangkat. For this reason, the instantaneous input power and the output power are
equal. Untuk alasan ini, daya input sesaat dan output daya yang sama.
There are several factors effecting the harmonic content of the waveforms. Ada beberapa faktor
mempengaruhi isi harmonik dari gelombang. Blocking mode Memblokir modus
operation produces more complex harmonics than circulating mode of operation due to the zero
operasi menghasilkan harmonik lebih kompleks daripada beredar modus operasi karena nol
current distortion. saat distorsi. In addition to this, the pulse number effects the harmonic content.
Selain ini, jumlah pulsa efek harmonik konten. A greater Seorang yang lebih besar
number of pulses has less harmonic content. jumlah pulsa memiliki konten yang kurang
harmonis. Therefore, a 6-pulse (bridge) cycloconverter Oleh karena itu, 6-pulsa (jembatan)
cycloconverter
produces less harmonics than a 3-pulse (half-wave) cycloconverter. menghasilkan harmonisa
kurang dari cycloconverter 3-pulsa (setengah-gelombang). Moreover, if the output Apalagi jika
output

15. frequency gets closer to the input frequency, the harmonics increase. frekuensi semakin dekat
dengan frekuensi input, peningkatan harmonik. Finally, low power factor Akhirnya, faktor daya
rendah
and discontinuous conduction, both contribute to harmonics. dan konduksi diskontinyu, baik
berkontribusi harmonik.
For a typical p-pulse converter, the order of the input harmonics is "pn+1" and that of the output
Untuk konverter p-pulsa yang khas, urutan harmonik input "pn +1" dan bahwa dari output
harmonics is "pn", where p is the pulse number and n is an integer. harmonik adalah "pn",
dimana p adalah jumlah pulsa dan n adalah integer. Thus for a 3-pulse converter Jadi untuk 3-
pulsa converter
the input harmonics are at frequencies 2f input harmonik pada frekuensi 2f
ii
, 4f , 4f
ii
for n=1, 5f untuk n = 1 5f
ii
, 7f , 7f
ii
for n=2, and so on. untuk n = 2, dan seterusnya. The output Output
harmonics, on the other hand, are at frequencies 3f harmonik, di sisi lain, berada di frekuensi 3f
ii
, 6f , 6f
ii
, … , ...
Page 13 Halaman 13
The firing angle, in cycloconverter operation is sinusoidally modulated. Sudut tembak,
dalam operasi cycloconverter adalah sinusoidal dimodulasi. The modulation Modulasi
frequency is the same as the output frequency and sideband harmonics are induced at the output.
frekuensi sama dengan frekuensi output dan harmonik sideband yang diinduksi pada output.
Therefore, the output waveform is expected to have harmonics at frequencies related to both the
Oleh karena itu, gelombang keluaran diharapkan memiliki harmonik pada frekuensi yang terkait
dengan baik
input and output frequencies. input dan frekuensi output.
For blocking mode operation, the output harmonics are found at "pnf Untuk memblokir modus
operasi, harmonik output ditemukan di "pnf
ii
+Nf + NF
oo
", where N is an ", Dimana N adalah
integer and pn+N=odd condition is satisfied. integer dan pn + N = kondisi aneh adalah puas.
Then the output harmonics for a 3-pulse Kemudian harmonik output untuk 3-pulsa
cycloconverter in blocking mode will be found at frequencies cycloconverter dalam memblokir
modus akan ditemukan pada frekuensi
n=1 n = 1
3f 3f

16. ii
, 3f , 3f
ii
+2f 2 f
oo
, 3f , 3f
ii
+4f F +4
oo
, 3f , 3f
ii
+6f +6 F
oo
, 3f , 3f
ii
+8f 8 f
oo
, 3f , 3f
ii
+10f +10 F
oo
… ...
n=2 n = 2
6f 6f
ii
, 6f , 6f
ii
+1f 1 f
oo
, 6f , 6f
ii
+3f +3 F
oo
, 6f , 6f
ii
+5f 5 f
oo
, 6f , 6f
ii
+7f +7 F
oo
, 6f , 6f
ii
+9f +9 F
oo
… ...

17. n=3 n = 3
9f 9f
ii
, 9f , 9f
ii
+2f 2 f
oo
, 9f , 9f
ii
+4f F +4
oo
, 9f , 9f
ii
+6f +6 F
oo
, 9f , 9f
ii
+8f 8 f
oo
, 9f , 9f
ii
+10f +10 F
oo
, … , ...
n=4, 5,… n = 4, 5, ...
Some of the above harmonics might coincide to frequencies below f Beberapa harmonik di atas
mungkin saja bertepatan dengan frekuensi di bawah f
ii
. . These are called Ini disebut
subharmonics. subharmonics. They are highly unwanted harmonics because the machine
inductance cannot Mereka harmonik sangat tidak diinginkan karena induktansi mesin tidak dapat
filter these. menyaring.
For the circulating mode operation, the harmonics are at the same frequencies as the blocking
Untuk modus operasi yang beredar, harmonisa berada di frekuensi yang sama dengan memblokir
mode, but N is limited to (n+1). modus, tetapi terbatas pada N (n +1). Thus, the output
harmonics for a 3-pulse cycloconverter in Dengan demikian, harmonik output untuk
cycloconverter 3-pulsa di
circulating mode will be found at frequencies modus beredar akan ditemukan pada frekuensi
n=1 n = 1
3f 3f
ii
, 3f , 3f
ii
+2f 2 f
oo
, 3f , 3f

18. ii
+4f F +4
oo
n=2 n = 2
6f 6f
ii
+1f 1 f
oo
, 6f , 6f
ii
+3f +3 F
oo
, 6f , 6f
ii
+5f 5 f
oo
, 6f , 6f
ii
+7f +7 F
oo
n=3 n = 3
9f 9f
ii
, 9f , 9f
ii
+2f 2 f
oo
, 9f , 9f
ii
+4f F +4
oo
, 9f , 9f
ii
+6f +6 F
oo
, 9f , 9f
ii
+8f 8 f
oo
, 9f , 9f
ii
+10f +10 F
oo
n=4, 5,… n = 4, 5, ...
With N limited in the circulating mode, there are fewer subharmonics expected. Dengan N
terbatas dalam modus beredar, ada sedikit subharmonics diharapkan. According to Menurut

19. calculations done in [1], subharmonics in this mode exist for f perhitungan dilakukan dalam [1],
subharmonics dalam mode ini ada untuk f
oo
/f / F
ii
>0.6. > 0,6. For the blocking mode, [1] Untuk modus memblokir, [1]
states that the subharmonics exist for f menyatakan bahwa subharmonics ada untuk f
oo
/f / F
ii
>0.2. > 0,2.
The output voltage of a cycloconverter has many complex harmonics, but the output current is
Tegangan output dari cycloconverter memiliki harmonik kompleks, tetapi arus output
smoother due to heavy machine filtering. karena penyaringan mesin berat halus. The input
voltages of a cycloconverter are sinusoidal Tegangan input dari cycloconverter suatu yang
sinusoidal
voltages. tegangan. As stated before the instantaneous output and input powers of a
cycloconverter are Seperti yang dinyatakan sebelum output dan input sesaat kekuasaan
cycloconverter suatu yang
Page 14 Page 14
balanced because it does not have any storage devices. seimbang karena tidak memiliki
perangkat penyimpanan. To maintain this balance on the input side Untuk menjaga
keseimbangan ini pada sisi input
with sinusoidal voltages, the input current is expected to have complex harmonic patterns.
dengan tegangan sinusoidal, arus masukan diharapkan memiliki pola harmonik kompleks. Thus
Jadi
as expected, the input current harmonics are at frequencies "(pn+1)f seperti yang diharapkan,
input harmonik saat ini pada frekuensi "(pn +1) f
ii
+Mf + Mf
oo
" where M is an integer "Mana M adalah integer
and (pn+1)+M=odd condition is satisfied. dan (pn +1) + M = kondisi aneh adalah puas. Thus, a
3-pulse cycloconverter has input current Jadi, cycloconverter 3-pulsa input
harmonics at the following frequencies: harmonik di frekuensi berikut:
n=0 n = 0
ff
ii
,f,F
ii
+6f +6 F
oo
,f,F
ii
+12f +12 F

20. oo
, … , ...
n=1 n = 1
2f 2f
ii
+3f +3 F
oo
, 2f , 2f
ii
+9f +9 F
oo
, 2f , 2f
ii
+15f +15 F
oo
… ...
4f 4f
ii
+3f +3 F
oo
, 4f , 4f
ii
+9f +9 F
oo
, 4f , 4f
ii
+15f +15 F
oo
,… , ...
n=2, 3,… n = 2, 3, ...
4. 4. Newer Types of Cycloconverters: Jenis baru Cycloconverters:
4.1 Matrix Converter: 4.1 Matrix Converter:
The matrix converter is a fairly new converter topology, which was first proposed in the Matriks
converter adalah topologi konverter yang cukup baru, yang pertama kali diusulkan pada
beginning of the 1980s. awal tahun 1980-an. A matrix converter consists of a matrix of 9
switches connecting the Sebuah konverter matriks terdiri dari matriks switch menghubungkan 9
three input phases to the three output phases directly as shown in Fig. tiga masukan fase ke fase
output ketiga secara langsung seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 12. 12. Any input phase
can be Setiap fase input dapat
connected to any output phase at any time depending on the control. terhubung ke fase output
pada setiap waktu tergantung pada kontrol. However, no two switches Namun, tidak ada dua
switch
from the same phase should be on at the same time, otherwise this will cause a short circuit of
dari fase yang sama harus pada saat yang sama, jika tidak ini akan menyebabkan arus pendek
the input phases. fase masukan. These converters are usually controlled by PWM to produce
three-phase Konverter ini biasanya dikendalikan oleh PWM untuk menghasilkan tiga-fase

21. variable voltages at variable frequency. variabel tegangan pada frekuensi variabel.
SS
Aa Aa
Bidirectional Bidirectional
AC Switch AC Beralih
ii
a sebuah
SS
Ab Ab
SS
Ac Ac
SS
Ba Ba
SS
Bb Bb
SS
Bc Bc
SS
Ca CA
SS
Cb Cb
SS
Cc Cc
vv
A Sebuah
vv
BB
vv
CC
cc
bb
a sebuah
Fig. Gambar. 12 Matrix converter 12 Matrix converter
Page 15 Halaman 15
This direct frequency changer is not commonly used because of the high device count, ie 18 Ini
frekuensi changer langsung tidak umum digunakan karena jumlah perangkat yang tinggi, yaitu
18
switches compared to 12 of a dc link rectifier-inverter system. switch dibandingkan dengan 12
dari sistem link inverter dc penyearah-. However, the devices used are Namun, perangkat yang
digunakan adalah
smaller because of their shorter ON time compared to the latter. lebih kecil karena mereka lebih
pendek ON waktu dibandingkan dengan yang kedua.
4.2 Single-Phase to Three-Phase (1 -3 ) Cycloconverters: 4.2 Single-Tahap ke Tiga-Fase
(1 -3) Cycloconverters:

22. Recently, with the decrease in the size and the price of power electronics switches, single-phase
Baru-baru ini, dengan penurunan ukuran dan harga switch elektronika daya, fasa-tunggal
to three-phase cycloconverters (1 -3 ) started drawing more research interest. tiga-fase
cycloconverters (1 -3) mulai menggambar bunga penelitian lebih lanjut. Usually, an H-
Biasanya, H-
bridge inverter produces a high frequency single-phase voltage waveform, which is fed to the
jembatan inverter menghasilkan frekuensi tunggal-fase gelombang tegangan tinggi, yang
diumpankan ke
cycloconverter either through a high frequency transformer or not. cycloconverter baik melalui
sebuah transformator frekuensi tinggi atau tidak. If a transformer is used, it Jika transformator
yang digunakan,
isolates the inverter from the cycloconverter. isolat inverter dari cycloconverter tersebut. In
addition to this, additional taps from the Selain itu, keran tambahan dari
transformer can be used to power other converters producing a high frequency ac link.
transformator dapat digunakan untuk konverter daya lainnya menghasilkan frekuensi ac link
yang tinggi. The Para
single-phase high frequency ac (hfac) voltage can be either sinusoidal or trapezoidal. fasa-
tunggal ac frekuensi tinggi (hfac) dapat berupa tegangan sinusoidal atau trapesium. There Ada
might be zero voltage intervals for control purposes or zero voltage commutation. mungkin
menjadi nol interval tegangan untuk tujuan pengendalian atau nol pergantian tegangan. Fig.
Gambar. 13 shows 13 menunjukkan
the circuit diagram of a typical hfac link converter. diagram rangkaian konverter hfac link yang
khas. These converters are not commercially Konverter ini bukan komersial
available yet. belum tersedia. They are in the research state. Mereka dalam keadaan penelitian.
Among several kinds, only two of them will be addressed here: Di antara beberapa jenis, hanya
dua dari mereka akan dibahas di sini:
4.2.1 Integral Pulse Modulated (1 -3 ) Cycloconverters [4]: 4.2.1 Pulse Integral
Modulated (1 -3) Cycloconverters [4]:
The input to these cycloconverters is single-phase high frequency sinusoidal or square Input
cycloconverters ini adalah single-fase frekuensi tinggi sinusoidal atau persegi
waveforms with or without zero voltage gaps. bentuk gelombang dengan atau tanpa kesenjangan
nol tegangan. Every half-cycle of the input signal, the control for Setiap setengah siklus dari
sinyal input, kontrol untuk
each phase decides if it needs a positive pulse or a negative pulse using integral pulse setiap fase
memutuskan apakah perlu sebuah pulsa positif atau pulsa negatif menggunakan pulsa
terpisahkan
modulation. modulasi. For integral pulse modulation, the command signal and the output phase
voltage are Untuk terpisahkan modulasi pulsa, sinyal perintah dan fase tegangan output
integrated and the latter result is subtracted from the former. terintegrasi dan hasil terakhir ini
dikurangkan dari mantan. For a positive difference, a negative Untuk perbedaan positif, negatif
pulse is required, and vice versa for the negative difference. pulsa diperlukan, dan sebaliknya
untuk selisih negatif. For the positive (negative) input Untuk input (negatif) positif
half-cycle, if a positive pulse is required, the upper (lower) switch is turned on; otherwise, the
setengah siklus, jika pulsa positif diperlukan, saklar (lebih rendah) atas dihidupkan, jika tidak,
lower (upper) switch is turned on. bawah (atas) saklar dihidupkan.

23. Therefore, the three-phase output voltage consists of positive and negative half-cycle pulses of
Oleh karena itu, tegangan output tiga fase terdiri dari positif dan negatif setengah siklus pulsa
the input voltage. tegangan input. Note that this converter can only work at output frequencies
which are Perhatikan bahwa konverter ini hanya dapat bekerja pada frekuensi output yang
multiples of the input frequency. kelipatan dari frekuensi masukan.
Page 16 Halaman 16
VV
11
++
--
1:n 1: n
SS
11
SS
22
SS
33
SS
44
SS
66
SS
55
a sebuah
bb
cc
VV
22
++
--
Bidirectional Bidirectional
AC Switch AC Beralih
High frequency Frekuensi tinggi
transformer transformator
==
11
High frequency Frekuensi tinggi
inverter inverter
++
VV
dd
--
Cycloconverter Cycloconverter
ii
a sebuah

24. Fig. Gambar. 13 High frequency ac link converter (1 hf inverter + (1 -3 ) Cycloconverter)
13 frekuensi tinggi ac converter Link (1 hf inverter + (1 -3) cycloconverter)
4.2.2 Phase-Controlled (1 -3 ) Cycloconverter [5]: 4.2.2 Tahap-Controlled (1 -3)
cycloconverter [5]:
This cycloconverter converts the single-phase high frequency sinusoidal or square wave voltage
Cycloconverter ini mengubah tegangan frekuensi tinggi satu fase gelombang sinusoidal atau
persegi
into three-phase voltages using the previously explained phase control principles. menjadi tiga
fase tegangan menggunakan prinsip-prinsip fase kontrol dijelaskan sebelumnya. The voltage
Tegangan
command is compared to a sawtooth waveform to find the firing instant of the switches. perintah
dibandingkan dengan gelombang gigi gergaji untuk menemukan instan menembak dari switch.
Depending on the polarity of the current and the input voltage, the next switch to be turned on is
Tergantung pada polaritas arus dan tegangan masukan, saklar berikutnya yang akan dihidupkan
adalah
determined. ditentukan. Compared to the previous one, this converter has more complex control
but it can Dibandingkan dengan sebelumnya, konverter ini memiliki kontrol yang lebih
kompleks tetapi dapat
work at any frequency. bekerja di setiap frekuensi.
5. 5. Summary: Ringkasan:
Cycloconverters are widely used in industry for ac-to-ac conversion. Cycloconverters banyak
digunakan dalam industri untuk ac-ke-ac konversi. With recent device Dengan perangkat terakhir
advances, newer forms of cycloconversion are being developed. kemajuan, bentuk-bentuk baru
cycloconversion sedang dikembangkan. These newer forms are drawing Bentuk-bentuk baru
yang menggambar
more research interest. kepentingan penelitian lebih lanjut.
In this article, the most commonly known cycloconverter schemes are introduced, and their Pada
artikel ini, yang paling umum dikenal skema cycloconverter diperkenalkan, dan mereka
operation principles are discussed. prinsip-prinsip operasi yang dibahas. For more detailed
information, the following references can Untuk informasi lebih rinci, referensi berikut dapat
be used. digunakan.
Page 17 Page 17
References: Referensi:
1- BR Pelly, Thyristor Phase-Controlled Converters and Cycloconverters , Wiley, New York, 1
- BR Pelly, Thyristor Controlled Phase-Converters dan Cycloconverters, Wiley, New York,
1971 1971
2- C. 2 - C. Lander, Power Electronics , Second Edition , McGraw Hill, England, 1987 Lander,
Power Electronics, Edisi Kedua, McGraw Hill, Inggris, 1987
3- BK Bose, Power Electronics and Ac Drives , Prentice-Hall, New Jersey, 1986 3 - BK Bose,
Power Electronics dan Drives Ac, Prentice-Hall, New Jersey, 1986
4- H. 4 - H. Li, B.Ozpineci and BKBose, “A Soft-Switched High Frequency Non-Resonant Link
Li, B. Ozpineci dan BKBose, "Sebuah Soft-Switched Frekuensi link Non Resonant Tinggi
Integral Pulse Modulated DC-DC Converter for AC Motor Drive”, Conference Proceedings
Integral Pulse Modulated DC-DC Converter untuk AC Motor Drive ", Prosiding Konferensi

25. of IEEE-IECON, Aachen/Germany, 1998, vol. IEEE-IECON, Aachen / Jerman, 1998, vol. 2, pp
726-732 2, pp 726-732
5- B. 5 - B. Ozpineci, BK Bose, “A Soft-Switched Performance Enhanced High Frequency Non-
Ozpineci, BK Bose, "Sebuah Soft-Switched Kinerja High Frequency Peningkatan Non-
Resonant Link Phase-Controlled Converter for AC Motor Drive”, Conference Proceedings of
Resonant link Tahap-Controlled Converter untuk AC Motor Drive ", Prosiding Konferensi
IEEE-IECON, Aachen/Germany, 1998, vol. IEEE-IECON, Aachen / Jerman, 1998, vol. 2, pp
733-739 2, pp 733-739
a